• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

L. E-Commerce

E-commerce menurut Lauden dan Traver (2003 : 10 ) adalah penggunaan internet dan website untuk bertransaksi bisnis. Lebih formal lagi, digital membuka jalan bagi transaksi komersial antara dan sepanjang bisnis dan individual. Dengan mengambil bentuk-bentuk tradisional dari proses bisnis dan memanfaatkan jejaring sosial melalui internet, strategi bisnis dapat berhasil jika dilakukan dengan benar, yang akhirnya menghasilkan peningkatan pelanggan, kesadaran merek dan pendapatan. Keputusan pembelian pelanggan dipengaruhi oleh persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan keyakinan. Persepsi dipantulkan ke pada bagaimana pelanggan memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk pengetahuan. Motivasi tercermin keinginan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Menurut Lauren dan Traver 2003 : 13) terdapat tujuh fitur unik dari teknologi E-Commerce yaitu

1. Ubiquity

Tersedia dimana saja, kapan saja. Membebaskan pasar untuk terikat di tempat fisik dan membuat transaksi menjadi mungkin dilakukan di layar computer atau ponsel.

2. Global Reach

Perubahan struktur industri dengan menurunkan batas masuk, tetapi dengan pesat melebarkan pasar di waktu yang sama.

3. Universal Standards

Ada satu set media teknikal media standar yang dipakai diseluruh dunia yaitu Internet.

4. Richness

Video, Audio, dan text marketing telah terintegrasi ke dalam satu pesan pemasaran dan pengalaman konsumsi.

5. Interactivity

Teknologi bekerja dalam interaksi antar pengguna. Konsumen terlibat dalam dialog yang secara dinamis menyesuaikan pengalaman antar individual. Dan berpartisipasi juga dalam mengantarkan nilai produk ke pasar.

6. Information Density

Teknologi komunikasi menurunkan biaya informasi dan meningkatkan kualitas informasi.

7. Personalization/Customization

Teknologi memungkinkan pemasar mengirimkan pesan secara pribadi kepada grup atau individual.

Selanjutnya, menurut Lauren dan Traver (2003 : 17) jenis-jenis interaksi antara para pelaku bisnis dapat disimak pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Bentuk-Bentuk Interaksi di Dunia Bisnis

Nomor Nama Penjelasan

1 B2B (Business to Business)

Transaksi bisnis antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya. Dapat berupa kesepakatan spesifik yang mendukung kelancaran bisnis.

2 B2C (Business to Consumer) Aktivitas yang dilakukan produsen kepada konsumen secara langsung.

3 C2C (Consumer to Consumer)

Aktivitas bisnis (penjualan) yang dilakukan oleh individu (konsumen) kepada individu (konsumen) lainnya.

4 C2B (Consumer to Business)

C2B merupakan model bisnis dimana konsumen (individu) menciptakan dan membentuk nilai akan prosesbisnis.

5 B2G (Busines to Government)

Merupakan turunan dari B2B, perbedaannya proses ini terjadi antara pelaku bisnis dan instansi pemerintah

6 G2C (Government to Consumer)

Merupakan hubungan atau interaksi antara pemerintah dengan masyarakat. Konsumen, dalam hal ini masyarakat, dapat dengan mudah menjangkau pemerintah sehingga memmperoleh kemudahan dalam pelayanan sehari-hari.

Menurut Lauren dan Traver (2003 : 410) terdapat empat strategi pemasaran dalam E-Commerce untuk membuat hubungan dengan konsumen yaitu :

1. Permission Marketing

Strategi pemasaran dimana perusahaan mendapatkan ijin dari konsumen sebelum mengirimkan mereka pesan mengenai informasi dan promosi.

2. Affiliate Marketing

Sebuah website perusahaan setuju untuk membayar website lain sebuah komisi untuk peluang bisnis baru yang merujuk pada situs tersebut.

3. Viral Marketing

Proses mendapatkan konsumen dari kejadian pesan pemasaran berantai milik perusahaan dan melewati konsumen dan kerabat konsumen seperti teman, kolega, atau keluarga.

4. Leveraging Brands

Menggunakan kekuatan merek yang sudah ada untuk mendapatkan konsumen baru terhadap produk atau jasa perusahaan yang baru.

Menurut Lauren dan Traver (2003 : 416) terdapat empat cara untuk memperkuat hubungan dan ingatan konsumen terhadap produk melalui E-Commerce yaitu :

1. One to One Marketing

Mensegmentasi pasar berdasarkan keakuratan dan waktu yang tepat terhadap pemahaman kebutuhan pribadi individual. Pesan pemasaran disasar secara spesifik kepada para individual ini, dan kemudian memposisikan produk untuk menunjukkan bahwa produk perusahaan lebih unik daripada kompetitor.

2. Customization and Customer Co-Production

Mengubah produk dan pesan pemasaran berdasarkan preferensi konsumen. Di lingkungan internet, ambil tindakan pengubahan produk sebagai satu langkah lebih maju dengan cara membiarkan konsumen secara interaktif membuat produk.

3. Transactive Content

Hasil dari kombinasi dari konten tradisional, seperti artikel, deskripsi produk, dengan informasi yang dinamis dipetik dari kumpulan informasi data produk, disesuaikan dengan profil konsumen.

4. Customer Service

Pelayanan Konsumen bisa meredakan frustasi konsumen karena berinteraksi secara pribadi dengan manusia, memotong keranjang belanja yang tidak ada tindakan transaksi, dan meningkatkan penjualan.

Pertumbuhan belanja online juga telah mempengaruhi struktur industri. E- commerce telah merevolusi cara bertransaksi berbagai bisnis, seperti toko buku dan agen perjalanan. Umumnya, perusahaan besar dapat menggunakan skala ekonomi dan menawarkan harga yang lebih rendah.

Jika menghubungkan karakteristik masyarakat Indonesia dengan jenis-jenis interaksi bisnis (lihat Tabel 1), kurang lebih variasi bisnis e-commerce di Indonesia bisa diklasifikasikan seperti pada Tabel 2 di berikut ini:

Tabel 2.2 Klasifikasi Bisnis E-Commerce di Indonesia Nomo r Jenis Website E- Commerce Penjelasan Contoh (di Indonesia ) Kelomp o k Interak si 1 Listing / iklan baris Berfungsi sebagai OLX, B2C,

sebuah platform berniaga.com C2C yang mana para

individu dapat memasang barang jualan mereka secara gratis. Pendapatan

diperoleh dari iklan premium. Jenis iklan baris seperti ini cocok bagi penjual yang hanya ingin menjual barang dengan kuantitas kecil.

2 Online Marketplace Ini adalah model tokopedia.com, C2C bisnis dimana bukalapak.com

website yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan

Nomor Jenis website E-Commerce Penjelasan Contoh di Indonesia Kelompok Interaksi 3 Shopping Mall Model bisnis ini

mirip dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan disana

haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat. blibli.com, zalora.com B2B, B2C

4 Toko Online Model bisnis

ini

cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan alamat website (domain) sendiri di mana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli. lazada.com, bhinneka.com B2C

5 Toko online di media Sosial

Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs media sosial seperti Facebook,Twitter Dan Instagram Untuk mempromosikan barang dagangan mereka. Siapapun yang berjualan dengan media sosial C2C 6 Jenis-Jenis website crowdsourcing dan crowdfunding Website dipakai sebagai platform Untuk mengumpulkan orang-orang dengan

skill yang sama atau

untuk

penggalangan dana secara online.

kitabisa.com, wujudkan.com

Menurut Lauren dan Traver (2003 : 62) Terdapat 8 kunci elemen dari bisnis model E-Commerce yaitu :

1. Value Proportion

Bagaimana sebuah produk atau jasa perusahaan bisa memenuhi kebutuhan konsumen

2. Revenue Model

Bagaimana sebuah perusahaan mendapatkan pendapatan, menghasilkan keuntungan, dan menghasilkan timbal balik hasil yang superior dari saham yang diinvestasikan.

3. Market Opportunity

Merujuk kepada maksud lingkup pasar pasar perusahaan dan keseluruhan potensi peluang keuangan yang terseida untuk perusahaan di lingkup pasar.

4. Competitive Environment

Merujuk kepada operasi perusahaan lain di ruang lingkup pasar yang sama dan mejual produk yang mirip.

5. Competitive Advantage

Didapat oleh perusahaan ketika bisa menghasilkan produk superior atau membawa produk ke pasar dengan harga yang paling rendah dari kebanyakan produk, atau seluruh produk, terhadap pesaingnya.

6. Market Strategy

Rencana yang disusun bersama secara detil tentang bagaimana perusahaan memasuki pasar baru dan menarik pelanggan baru. 7. Organizational Development

pekerjaan masing-masing yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

8. Management Team

Karyawan perusahaan bertanggung-jawab dalam membuat model pekerjaan bisnis.

Dokumen terkait