• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Tri Pusat Pendidikan Dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Tri Pusat Pendidikan Dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Pada dasarnya, manusia adalah mahluk paling sempurna yang diberikan akal agar dapat berfikir dan menganalisis berbagai aspek kehidupan dan bereaksi selayaknya manusia yang memiliki harkat dan martabat. Agar dapat mencapai objektif tersebut, diperlukan proses yang panjang yang dimulai dari lahir sampai akhir hayat. Meski manusia adalah mahluk superior yang sering menganggap dirinya independen, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat mencapai potensi maksimalnya dengan sendirinya. Oleh sebab itu, peran individual orang sekeliling dan juga komunitas memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan fikiran seseorang.

Dengan diberinya akal dan fikiran, manusia memiliki kelebihan menjadi makhluk yang mempunyai kemampuan belajar. Yang termasuk belajar dalam hal ini bukanlah hanya belajar dalam pendidikan formal, tetapi juga belajar dalam hal norma, moral, etika bersosial, pengetahuan, maupun dalam hal religi. Dikarenakan manusia tidak luput dari aktifitas sosial, maka manusia tidak hanya memegang peran anak didik, tetapi juga peran pendidik bagi orang orang disekitarnya.

(2)

TriPusat Pendidikan Pendidikan Formal

Pendidikan Non-Formal

Pendidikan Informal PEMBAHASAN

A. TriPusat Pendidikan

Menurut Ki Hajar Dewantoro yang mengemukakan system Tri Centra, menyatakan :

“Didalam hidupnya anak- anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda”.

Dengan ini, beliau menyatakan adanya beberapa sumber pendidikan yang dapat di dimengerti sebagai TriPusat pendidikan. Dengan demikian, TriPusat pendidikan memiliki 3 unsur seperti yang dapat dilihat dalam diagram dibawah.

1. Pendidikan Formal

Pendidikan Formal adalah pendidikan yang dilakukan di dalam ruang lingkup kelas dan sekolah. Fasilitator utama dalam pendidikan formal adalah guru, dosen, mentor atau pembimbing yang merupakan pendidik formal karena telah melalui jenjang sekolah yang cukup tinggi yang sesuai dengar regulasi standard dari negara yang berhubungan. Seseorang dapat dinyatakan sebagai pendidik formal bila sudah melalui proses akademis tersebut dan dinyatakan dengan resmi dalam bentuk sertifikat atau gelar. Materi yang diajarkan berupa pengetahuan umum yang sesuai standar yang ditempuh di dalam pendidikan

(3)

usia dini, pendidikan dasar, menengah. Pengetahuin yang diajarkan dalam pendidikan dan tinggi.

2. Pendidikan Informal

Yang dimaksud dengan pendidikan informal adalah pendidikan yang didapatkan dalam ruang linkup keluarga. Menurut Ki Hajar Dewantoro, pendidikan dalam keluarga merupakan sumber pendidikan yang sebaik-baiknya karena merupakan lembaga pendidikan yang secara langsung mempengaruhi pembentukan individu dan kemampuan sosialisasi. Dalam pendidikan informal, yang menjadi fasilitator adalah orang-tua, kakak, nenek, kakek dan orang orang yang termasuk dalam keluarga inti. Dalam sumber pendidikan ini, yang diajarkan berupa dasar komunikasi motorik seperti berbicara, dasar moral, norma berperilaku, norma bersosial, dan dasar religi. 3. Pendidikan Non-Formal

Dalam pendidikan non-formal, lembaga pendidikan yang bersangkutan adalah masyarakat. Masyarakat diartikan sebagai perkumpulan orang orang yang hidup bersama dan menjalani aktifitas keseharian dan saling membutuhkan. Dalam kehidupan sehari hari, kita ditemukan dengan orang orang yang memiliki berbagai macam latar belakang dan posisi. Karena manusia mempunyai sifat mencontoh, maka masyarakat individu memiliki peran yang cukup berpengaruh karena secara tidak langsung memberikan contoh berperilaku yang dibandingkan dan disesuaikan dengan latar belakang dan posisi orang tersebut. Oleh sebab itu, pendidikan non-formal adalah unsur yang tidak kalah pentingnya karena mempengaruhi sudut pandang seseorang dalam segi berperilaku dan bersosial dalam situasi dan kondisi yang beragam.

(4)

kualitas dari orang tersebut pada akhirnya. Karena setiap orang kurang-lebihnya menjalani proses ini, maka proses belajar yang terjadi secara berkesinambungan ini juga bisa disebut sebagai "Life Long Education", yang dapat dimengerti sebegai sebuah proses belajar yang dialami manusia yang bermula dari lahir hingga akhir hayat.

B. 5 Dimensi Kemanusiaan

Dalam pendidikan, manusia adalah pokok inti karena manusialah yang memegang peran pendidik/facilitator dan juga objek dari pendidikan tersebut. Seorang pendidik, yang bertugas mengembangkan kemampuan objek sasarannya yaitu sang pelajar, perlu mengerti bahwa objek yang diajar memiliki akal pikiran, perilaku dan kemampuan. Lebih jelasnya, seorang pendidik sebaiknya mengerti bahwa manusia memiliki berbagai bentuk eksistensi yang dapat diuraikan dalam 5 dimensi berikut:

1. Dimensi Keindividualan

Yang dimaksud dengan manusia sebagai mahluk individual adalah dimana semua manusia itu berbeda dan memiliki keunikannya masing-masing yang berupa fisik maupun potensi dan/atau kemampuan.

2. Dimensi Kesosialan

Yang dimaksud dengan manusia sebagai mahluk sosial adalah dimana semua manusia dilahirkan tanpa memiliki kemampuan dan memperoleh atau mengembangkan kemampuannya dengan bantuan orang lain. Maka dari itu, penting bagi manusia untuk mengerti bahwa ia juga memiliki peran dalam kehidupan sosial yang harus memenuhi kewajibannya sebagai makhluk sosial di dalam komunitasnya.

3. Dimensi Kesusilaan

Yang membedakan manusia dengan binatang adalah manusia diciptakan dengan diberikan akal pikiran dan hati nurani. Dengan itu, manusia dapat

(5)

membedakan kelakuan yang baik maupun yang buruk. Selanjutnya, manusia adalah makhluk yang paling tinggi kedudukannya, dimana mereka memiliki wewenang untuk menentukan dan menilai norma-norma apa yang harus dipahami untuk mengarahkan dirinya secara individu maupun orang orang dalam kehidupan. Oleh sebab itu, eksistensi manusia sebagai mahluk susila dan sosial tidak dapat dipisahkan karena kemampuan menila tingkah susila baru dapat memenuhi fungsi nya secara penuh dalam kehidupan sosial.

4. Dimensi Kefitrahan

Kefitrahan juga merupakan suatu faktor yang menempatkan manusia di posisi yang mulia. Yang dimaksud dengan fitrah dalam hal ini adalah kebolehan manusia untuk memilki kebebasan, memiliki prinisip dan memiliki kecerdasan berupa kecerdasan mental, fisik, emotional dan spiritual. Maka dari itu, bagaimana seseorang menjaga kemuliaannya dalam hidupnya akan menentukan nilai kemanusiaan dari orang tersebut.

5. Dimensi Keagamaan

(6)

spiritual seakan bisa dilihat sebagai bingkai yang mengokohkan kemuliaan yang telah diberikan. Kemuliaan ini lebih kokoh dengan adanya kepercayaan akan Tuhan YME, karena memberikan manusia tujuan tambahan diluar memenuhi kewajiban duniawinya, yaitu memenuhi kewajibannya sebagai mahluk yang bertuhan. Karena tiap agama memiliki ketentuannya masing-masing, maka manusia lebih termotifasi untuk menaati regulasi yang diajarkan sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan yang disembah.

Pada dasarnya, konsep 5 Dimensi Manusia perlu dimengerti agar dapat mengembangkan diri menjadi manusia yang utuh dan juga karena pada setiap saat, manusia secara langsung atau tidak langsung memberikan contoh kepada orang sekitarnya. Selain itu, guru dianjurkan memahami dimensi-dimensi manusia karena ia memiliki tanggung jawab untuk mendidik secara formal. Qualitas dari ke 5 dimensi pelajar perlu dipertimbangkan ketika menentukan metode yang akan dipakai dalam kegiatan belajar-mengajar.

C. Panca Daya Manusia

Untuk dapat memungkinkan pengembangan individu, manusia memiliki 5 kemampuan yang berkembang secara bersamaan dengan dimensi-dimensi yang disebut diatas. Kemampuan kemampuan itu, sebagai berikut:

1. Daya Cipta yaitu kemampuan otak, akal, pikiran, dan fungsi congnitif dari otak.

2. Daya Rasa yang menyakut perasaan dan emosi. Disebut juga afektif. 3. Daya Karsa adalah kemampuan untuk terinspirasi. Memiliki keinginan

atau self-will yang pada akhirnya menjadi motifasi.

4. Daya Karya adalah dimana manusia diberikan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang nyata.

5. Daya Taqwa dimana manusia memiliki kemampuan untuk merasakan syukur karena telah diberkahi dengan semua kemampuan diatas.

(7)

Hakikat Manusia

Dimensi Kemanusiaan Panca Daya

Tujuan: Menjadi manusia yang memiliki Harkat dan Martabat D. Hakikat Manusia

Karena adanya dimensi keagamaan yang memberikan pengertian bahwa manusia adalah makhluk bertuhan, maka kemuliaan yang telah diberikan dimaksud untuk memberikan hakikat pada manusia. Dengan konsep konsep yang tertera diatas, diharapkan bahwa manusia dapat menemukan makna diri bahwa manusia adalah:

1. Mahluk yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME 2. Mahluk yang paling sempurna

3. Mahluk yang paling tinggi derajatnya 4. Sebagai pemimpin di muka bumi

5. Pemilik atau Penyandang Hak Asasi Manusia

E. Manusia yang memiliki Harakat dan Martabat

(8)

KESIMPULAN

Karena pendidikan itu didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari segala arah, alangkah baiknya apabila manusia dapat mengerti konsep-konsep yang telah dibahas agar dapat menjalani hidup semaksimal mungkin dan sesuai tujuan yang telah diberikan yaitu untuk menjadi seorang manusia yang memiliki harkat dan martabat. Dan dikarenakan manusia hidup di lingkungan sosial dan tidak lepas dari interaksi dengan manusia lain, maka realisasi ini penting karena secara tidak sadar, manusia bukan hanya pelajar dalam kehidupan ini, tapi juga pemberi contoh bagi orang orang disekeliling mereka.

Contoh

Agar struktur ini dapat lebih dipahami, maka sebuah contoh perlu diberikan. Contoh dapat dilihat dalam situasi yang dijabarkan dibawah:

Seorang ibu memiliki tugas yang mau atau tidak mau harus dijalankan yaitu tugas untuk mengurus anak dan memenuhi semua kebetuhannya. Kebutuhan seorang anak merupakan hal hal yang pokok meliputi makan, minum dan sebagainya. Lebih lanjutnya, anak memerlukan pendidikan yang penuh agar sang anak dapat memenuhi fungsinya dalam kehidupan ini. Pendidikan yang dimaksud adalah TriPusat pendidikan yaitu pendidikan formal, informal, dan non formal.

Karena ibu memiliki peran fasilitator dalam pendidikan informal, maka seorang ibu harus dapat melihat dimensi dimensi yang dimiliki oleh manusia agar dapat menentukan metode yang akan dipakai untuk mendidik anak ketika sedang dirumah atau dalam lingkungan keluarga.

Dalam mengembangkan dimensi ke indivualan si anak, ibu juga harus mengerti Panca Daya yang dimiliki manusia untuk memfasilitasi fase-fase dalam daya tersebut agar dapat dikembangkan. Sebagai contoh, kemampuan kognitif anak tersebut harus dikembangkan agar anak memilki kemampuan untuk berpikir dan mencetuskan gagasan. Dengan memiliki kemampuan berpikir, maka anak akan dapat memberikan sebuah opini yang dipengaruhi oleh daya rasa atau perasaannya. Karena sebuah pendapat atau opini harus dapat didukung dengan

(9)

alasan yang tepat, maka kemampuan berinspirasi atau daya karsa harus dikembangkan agar anak dapat menghasilkan sebuah karya yang memerlukan fasilitas yang cukup dari sang ibu. Setelah karya dapat dilihat secara nyata, maka sang anak harus diberikan pengertian bersyukur karena telah diberikan kemampuan untuk berkarya.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

http://pustakaaslikan.blogspot.com/2011/11/tripusat-pendidikan.html

http://pakdesofa.wapgem.com/peng%20ilmu%20pend/RANGKUMAN%20TRI %20PUSAT%20PENDD.txt

http://www.academia.edu/6462586/

PENGAKUAN_HARKAT_DAN_MARTABAT_MANUSIA_DALAM_PENYE LENGGARAAN_PENDIDIKAN_Oleh

http://www.matematika-umsu.web.id/2013/04/dimensi-manusia-hakikat-dan-tujuan.html

http://www.slideshare.net/masgar1/ilmu-pengetahuan-ditinjau-dari-segi-harkat-dan-martabat-manusia

Referensi

Dokumen terkait

Peran aktif orang tua merupakan sebuah usaha yang secara langsung dalam memberikan sosialisasi terhadap anak dan juga menciptakan lingkungan rumah sebagai lingkungan sosial yang

Permasalahan pokok yang dibahas dalam tulisan ini adalah apakah ada pengaruh positif konsep diri siswa dan pola asuh orang tua terhadap kemandirian belajar siswa SMP di

dipahami bahwa segala upaya, proses, tindakan atau bahkan kebijakan politik yang menyebabkan (secara langsung atau tidak) hilangnya nyawa seseorang atau kelompok masyarakat

Sehingga secara tidak langsung Allah memerintahkan umat manusia untuk selalu membaca segala fenomena kehidupan yang telah Allah ciptakan di dunia.Kata membaca yang

Dengan demikian, pengertian pendidikan Islam yang dibahas di sini adalah segala usaha dalam rangka mengembangkan mental, intelektual maupun moral manusia sesuai