• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN MAHASISWA KEPERAWATAN 2012 KUMPU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PANDUAN MAHASISWA KEPERAWATAN 2012 KUMPU"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN MAHASISWA KEPERAWATAN

2012

KUMPULAN ASUHAN

KEPERAWATAN

(Askep Kontrasepsi

Hormonal)

(2)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 5

Definisi Keluarga Berencana

KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah kelahiran dan jarak kehamilan dengan melakukan pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah bertemunya sel mani dari laki-laki dan sel telur dari perempuan sekitar persetubuhan dan memakai kontrasepsi (Prof. Dr. Rustam, M.MPH, 1998:225).

Definisi Kontrasepsi

Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. Kontrasepsi dapat reversible (kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan dikarenakan melibatkan tindakan operasi.

Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal seperti pil. Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi (pembuahan). Namun, tidak ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif mencegah kehamilan 100%.

Definisi Kontrasepsi hormonal

(3)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 6

menyulitkan sperma untuk menembusnya. Alat kontrasepsi hormonal dapat berupa pil, injection, dan implant. (dr. Boyke Dian Nugraha)

Macam Kontrasepsi Hormonal

a. Pil KB

1. Definisi

Pil KB adalah sekelompok pil yang berisi progesteron dan kerap digabung dengan estrogen untuk mencegah kehamilan. Pil KB memiliki 2 jenis, yakni pil KB yang mengandung 1 (satu) hormon dan yang mengandung 2 (dua) hormon atau disebut juga dengan pil KB terpadu/ kombinasi.

2. Klasifikasi

Pil KB dikategorikan dalam 3 kelompok pil dari kategori pil dosis rendah, dosis tinggi dan pil yang hanya mengandung progestrin saja yang cocok untuki ibu yang menyusui (diolah dari gabungan buku Bila Perempuan tidak ada Dokter, 2005 dan referensi lainnya). Kelompok pil-pil dosis rendah (kelompok 1) biasanya merupakan alkon yang paling efektif dan aman.

- Kelompok 1-pil trifasik

Pil ini mengandung estrogen dan progestin rendah dengan kombinasi yang tidak tetap sepanjang bulan. Karena kadarnya berubah - ubah maka perlu mengkonsumsi pil ini secara teratur. Regimen trifasik memang dirancang untuk mengurangi dosis total steroid selama 21 hari, sementara pada saat yang sama juga menyamai fluktasi estrogen dan progesterone yang terjadi selama siklus menstruasi. Nama merk : Logynon, Synophase, Trycyclen, Trinordiol, Trivasil.

- Kelompok 2-pil dosis rendah

Pil ini mengandung estrogen dan progestin dengan takaran rendah dengan kombinasi yang tidak berubah sepanjang bulan. Nama merk : Brevicon 1 + 35, Norynil 1+35.

(4)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 7

Pil ini mengandung rendah estrogen ( 30 – 35 mcg estrogen “ ethinyl estradiol” ) dan tinggi progestin. nama merk : Lo-Ovral, Microvlar. Namun, bagi perempuan yang ternyata terus – menerus mengalami perdarahan ringan selain haid normal atau justru telat haid ketika menggunakan merk dari kelompok 3, maka sebaiknya beralih ke kelompok 4.

- Kelompok 4 – dosis tinggi

Pil ini memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dan umumnya kadar progestin yang tinggi pula. Nama merk : Eugynon, Norlestrin, Femenal, Minovlar. Jika perdarahan tetap berlanjut setelah beralih pada pil 4 maka untuk menghentikan perdarahan biasanya digunakan pil merk Ovulen dan Demulen. Kadar estrogen pada merk dua pil di atas sangat tinggi dan biasanya tidak dianjurkan. Keduanya sangat bermanfaat bagi perempuan yang memiliki jerawat berlebih.

- Kelompok 5 – pil mini / pil yang hanya mengandung progestin saja. Pil ini hanya mengandung progestin saja. Sangat bagus untuk perempuan yang sedang menyusui karena bisa juga berakibat pada sakit kepala atau tekanan darah yang meninggi jika menggunakan pil reguler. Pil ini juga tidak mengganggu produksi ASI. Nama merk : Femulen, Micronor, Mocronovum.

3. Cara Penggunaan

• Cara meminum pil KB

1 paket pil KB berisi 21 butir atau 28 butir. Bila mendapatkan 28 butir maka minum satu butir per hari. Bila satu paket sudah habis maka diteruskan dengan kaplet selanjutnya. Namun bila memperoleh kaplet berisi 21 butir maka minumlah 1 butir pil selama 21 hari. Lalu tunggu 7 hari setelah itu akan haid. Tapi jika telat lewat 7 hari dan juga belum haid, tetaplah teruskan minum pil dari kaplet baru.

(5)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 8

memberikan perlindungan sama sekali, dan besar kemungkinan akan hamil.

• Bila lupa minum pil KB

Bila lupa minum 1 pil (1 hari) maka kapan pun ingat, segera meminum 1 pil KB. Berarti minum 2 pil KB dalam 1 hari. Namun sesudahnya, minum 1 pil setiap hari.

Bila lupa minum 2 kali berturut-turut, begitu ingat lagi, cepat minum 2 pil selama 2 hari, sesudahnya teruskan seperti biasa 1 pil per hari. Namun ingatlah, jika kelupaan seperti ini gunakan kondom dalam berhubungan seks untuk mencegah terjadinya kehamilan atau tidak melakukan hubungan seks. Pemakaian kondom dilakukan selama 7 hari berturut-turut sesudah kelupaan.

Ketika lupa minum, mungkin klien akan mendapatkan perdarahan ringan. Hal ini normal saja. Usahakan pula minum di tengah-tengah rutinitas keseharian anda. Seperti ketika sedang bertugas di kantor, memasak makanan malam, mendengar azan magrib, sebelum tidur atau kapanpun yang memudahkan.

Bila dalam 3 jam sesudah minum pil KB ternyata muntah dan diare parah maka gunakanlah kondom ketika akan berhubungan seks. Dalam waktu diatas, pil tersebut belum sempat bekerja dengan baik dalam tubuh.

Tabel memulai kontrasepsi pil terpadu atau KOK (Kontrasepsi oral Kombinasi)

No Kapan dimulai? Perlindungan tambahan

selama 7 hari

1 Menstruasi Hari ke-3 siklus atau lebih Ya (lihat teks) Hari ke-1 atau ke-2 Tidak * 2 Pascapartum

a. Tanpa laktasi Hari ke-21 Pascapartum **

Tidak

(6)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 9

dianjurkan) 3 Aborsi terapeutik/

keguguran

Hari yang sama/ hari ke-2 Tidak

4 Pasca-penyakit

Penggantian segera Tidak (lihat teks)

6 Pasca-KOK dengan

7 Pasca-PP Hari pertama manstruasi Tidak 8 Pasca-PP atau DPMA

Setiap hari atau setelah paket PP terakhir

*Kecuali pada kasus pil yang dikonsumsi setiap hari, karena permulaan pemakaian membutuhkan konsumsi placebo dalam jumlah abrvariasi

**Risiko trombosit SKV masa nifas akan minimal kecuali setelah hipertensi terkait-kehamilan berat-yang dalam hal ini pemakaian KOK harus ditunda sampai parameter biokimia kembali normal.

(7)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 10

(depot medroksiprogesteron asetat); PP (pil progesteron).

Beberapa pelengkap penjelasan dari tabel di atas adalah sebagai berikut.

1. Pil pertama biasanya diminum pada hari pertama periode menstruasi berikutnya. Memulai pada hari ke-5 telah terbukti menurunkan insidensi perdarahan di luar siklus pertama.

2. Proteksi kontrasepsi bersifat segera apabila KOK dimulai pada hari pertama. Apabila ditunda setelah hari ke-2, maka terdapat risiko yang sangat kecil bahwa folikel akan terus berkembang. Sehingga selama 7 hari pertama dari paket pertama, pemakai dianjurkan menggunakan kontrasepsi tambahan.

3. Dipilih pil yang diberi label dengan hari yang sesuai dalam satu minggu. 4. Satu pil diminum setiap hari selama 21 (atau 22) hari pada waktu yang sama.

5. Setelah paket habis, tidak ada yang dikonsumsi selama 7 hari (atau 6, atau bahkan 4 hari sesuai dengan permintaan untuk peningkatan efektivitas) kemudian mulai mengkonsumsi paket baru. Perlu dijelaskan kepada semua pemakai KOK bahwa permulaan paket berikutnya jangan sampai terlambat.

6. Varietas pil yang dikonsumsi setiap hari mengandung tujuh tablet plasebo yang diminum selama 7 hari yang memang seharusnya “bebas-pil”. Dengan regimen ini, pkat KOK berikutnya dimulai setelah tablet terakhir habis.

7. KOK tidak direkomendasikan (dikontaindikasikan) bagi perempuan menyusui.

b. Kb Suntik

1. Definisi

Kontrasepsi suntikan adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0,3 kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah di tentukan (Sarwono, 2003).

(8)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 11

pertemuan sel telur dan sel sperma. Kontrasepsi suntik dinilai efektif, pemakaiannya praktis, harganya relatif murah dan aman.

Suntikan diberikan melalui penyuntikan intramuskular dalam regio gluteus ( kadang – kadang di deltoid terutama pada orang yang sangat gemuk ). Tempat penyuntikan ini jangan dipijat karena tindakann ini bisa menyebabkan depot menyebar sehingga kadar awal dalam darah tinggi dan durasi kerja hormon menjadi lebih singkat.

Dalam metoda ini,pasien menerima suntikan hormon setiap 1 hingga 3 bulan sekali, oleh pekerja kesehatan di klinik KB atau puskesmas. Suntikan KB melindungi pasien dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntik lagi dan ini merupakan metoda yang sepenuhnya pasien kendalikan.

2. Jenis KB Suntik

Adapun jenis-jenis KB suntik yang hanya mengandung progestin yaitu: -Kontrasepsi Progestin

a. Depo Provera/ Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA)

Adalah medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral yang mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif. DMPA ini telah dipakai lebih dari 90 negara, telah digunakan selama kurang lebih 20 tahun dan sampai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira 5 juta wanita (Hartanto, 2002).

• Komposisi

Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam air:

- Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)

- Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)

• Waktu Pemberian dan Dosis

(9)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 12

hari. DMPA dapat memberi perlindungan dengan aman selama tiga bulan.

Konsentrasi DMPA dengan dosis 150 mg IM diukur oleh teknik ekstraksi radioimmunoassay, dimana didapatkan peningkatan selama 3 minggu untuk mencapai puncak plasma konsentrasi 1 sampai 7 ng / mL. Kemudian menurun secara eksponensial sampai mereka menjadi tidak terdeteksi (<100 pg / mL) antara 120-200 hari setelah injeksi. (Widhi Prassiddha)

• Cara Pemberian

1. Waktu pasca persalinan (PP)

Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum pulang dari RS/6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan coitus.

2. Pasca Keguguran

Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari pasca abortus asal ibu belum hamil lagi, dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid.

• Efek Samping

- Reaksi anafilaksis

- Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur - Jerawat

- Gastrointestinal, mual

- Payudara lembek dan galaktorea

- Perubahan warna kulit ditempat suntikan b. Depo noretisteron enantat (Noristat/Norigest)

Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot). Larutannya merupakan campuran benzyl benzoat dan castrol oil dalam perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir servik.

• Komposisi

(10)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 13

• Waktu Pemberian dan Dosis

Disuntikkan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara IM. Untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu setiap 12 minggu.

• Waktu mulai menggunakan kontrasepsi

-Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil -Mulai hari pertama sampai ke-7 siklus haid

-Pada ibu yang tidak haid, infeksi diberikan setiap saat asal tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex atau jika berhubungan menggunakan kondom.

-Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang asal tidak hamil.

-Ibu yang sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin mengganti dengan jenis kontrasepsi suntikan lain, dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya.

-Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai ke-7 siklus haid asal tidak hamil.

-Ibu tidak haid/dengan perdarahan tidak teratur

-Pertama suntikan dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex atau berhubungan dengan menggunakan kondom.

-Kontrasepsi Kombinasi

a. Depo estrogen-progesteron/ Cyclofem

Adalah suntikan kombinasi terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat.

b. Komposisi

(11)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 14

-Estradiol cypionate 10 mg c. Waktu pemberian dan dosis

Disuntikkan dalam dosis 50 mg noretindrom enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan melalui IM sebulan sekali.

e. Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi

- Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. - Bila disuntikkan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid,

klien tidak boleh berhubungan sex atau berhubungan dengan menggunakan kondom.

- Pada klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil. - Jika pasca persalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan

diberi suntikan kombinasi.

- Bila sebelumnya memakai kontrasepsi hormonal dan ingin ganti, suntikan dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu menunggu sampai datang haid. Bila diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak diperlukan.

- Ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan pertama diberikan hari ke 1-7 siklus haid, kemudian AKDR dicabut segera.

3. Cara kerja suntik KB

Secara umum kerja dari KB suntik adalah:

a. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH) .

(12)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 15

keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.

c. Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di buahi. d. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum (telur) melalui tuba. 4. Keuntungan dan kekurangan suntik KB

Keuntungan

a. Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis.

b. Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui, Hormon progesteron dapat meningkatkan kuantitas air susu ibu sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu menyusui. Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di temukan adanya efek hormonpada pertumbuhan serta perkembangan bayi.

c. Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan.

d. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri Kekurangan :

a. Bisa menyebabkan pendarahan b. Bisa mempengaruhi kesuburan c. Disuntik setiap 1 atau 3 bulan sekali d. Belum melindungi dari PMS

e. Pada beberapa orang berpengaruh pada berta badan 5. Kontraindikasi suntik KB

a. Ibu hamil

(13)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 16

c. Adanya tanda – tanda tumor atau keganasan

d. Adanya riwayat penyakit jantung, hati, tekanan darah tinggi, kencing manis, paru berat.

6. Efek-efek samping yang umum : 1. Gangguan Haid

Pola haid yang normal dapat menjadi amenore, perdarahan ireguler, perdarahan bercak (Spotting), perubahan dalam frekuensi yang lama. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian. Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah besar. Insiden yang tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan atropi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan ireguler masih belum jelas, dan nampaknya tidak ada hubungan dengan perubahan-perubahan dalam kadar hormon. DMPA lebih sering menyebabkan perdarahan

Penanggulangan a. Pelayanan KB

Memberikan penjelasan kepada calon akseptor suntik bahwa pemakaian suntikan dapat menyebabkan gejala – gejala tersebut adalah akibat pengaruh hormonal.

b. Bila terjadi perdarahan, dapat pula diberikan preparat estrogen misalnya : Lynoral 2x1 sehari sampai perdarahan berhenti.

2. Pusing dan Sakit Kepala

Rasa berputar / sakit dikepala, yang dapat terjadi pada satu sisi atau kedua sisi atau seluruh bagian kepala. Biasanya bersifat sementara. Insiden sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NET-EN dan terjadi pada kurang dari 1% – 17% akseptor

Penanggulangan

a. Jelaskan secara jujur kepada calon akseptor bahwa kemungkinan tersebut mungkin ada, tetapi jarang terjadi. Biasanya bersifat sementara.

(14)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 17

c. Bila tidak ada perubahan ganti cara kontrasepsi non hormonal. 3. Perubahan Berat Badan

Berat badan bertambah atau turun beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah beberapa bulan setelah pemakaian suntikan KB. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg – 5 kg dalam setahun pertama. Penyebab perdarahan tidak jelas tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh. Sekitar dua pertiga dari wanita yang menggunakan Depo Provera berat badan meningkat sekitar 5 pon (2,5 kg) tahun pertama penggunaan teratur, 8,1 pon selama 2 tahun, 4 tahun rata-rata 13,8 pon, dan pemakaian 6 tahun 16,5 pon (sekitar 2,75 pon per tahun). (Pharmacia, 2003. In: Depo Provera contraceptive injection, Pharmasia & Upjhon company, Kalamazoo, USA )

Penanggulangan

a. Jelaskan kepada akseptor suntik bahwa kenaikan penurunan BB adalah salah satu efek samping dari pemakaian suntikan, akan tetapi tidak selalu perubahan berat badan tersebut diakibatkan dari pemakaian suntik KB. Kenaikan dapat disebabkan oleh hal-hal lain, namun dapat pula terjadi penurunan BB. Hal inipun tidaklah selalu disebabkan oleh suntik KB dan perlu diteliti seksama.

b. Pengaturan diet merupakan pilihan yang utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah kalori disertai olahraga seperti olahraga teratur dan sebagainya. Bila terlalu kurus dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila tidak berhasil, dianjurkan untuk ganti cara ke kontrasepsi non hormonal.

c. KB Implan

1.Definisi

Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit. Preparant yang terdapat saat ini adalah implant dengan nama dagang “NORPLANT”.

(15)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 18

progrestin steroid, untuk memberikan kadar progrestin sintetik yang stabil didalam sirkulasi selama penggunaan bertahuan-tahun. Kontrasepsi implant perama kali diperkenalkan dalam percobaan klinis di Chili pada tahun 1972. Kadar progrestin implant didalam sirkulasi adalah seperempat sampai seperseuluh kadar yang diperoleh dengan menggunakan kontrasepsi oral kombinasi. Progrestinmencegah konsepsi dengan cara mensupresi ovulasi dan menebalkanmukusserviks untuk menhambat penitras sperma sehingga fertilisasi jarang terjadi. Karena kadar progrestin serum tetap rendah dan karena tidak ada estrogen yang diberikan, metode kontrasepsi jangka panjang ini tidak menyebabkan efek kesehatan serius apapun.

2. Sistem implan

Sistem implant subdermal norplan merupakan metode kontrasepsi yang hanya mengandung progrestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah, dan resverible untuk wanita. Sistem implan yan tersedia saat ini terdiri atas 6 kapsul, yang masing-masing memiliki ukuran panjang 34mm dengan diameter bagian luar 2, mm, dan mengandung 36 mg lovonorgestrel kristalin. Kapsul tersebut terbuat dari pipa silastic tungkat medis (polidimetilsiloksan dan metilvinil siloksan kopolimer)yang fleksibel, yang disegel rapat dengan perekat medis silastic. Keenam kapsul tersebut secara keseluruhan mengandung216 mg levonorgestrel ang sangat stabil dan tetap tidak berubah dalam kapsul yang diperiksakan setelah digunakan lebih dari 9 bulan. Implan dikeas dalam kantungyang disegel menggunakan panas, yang mempunyai waktu penyimpanan selama 5 tahun sejak tangal embutan dan memiiki masa efektif selama lima tahun lagi setelah dipasang.

3. Mekanisme Kerja

(16)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 19

levonorgestrel dalam plasma bekisar antara 0,4 sampai 0,5 ng/Ml, cukup tinggi untuk mencegah konsepsi.

4. Keuntungan

Kontrasepsi implant merupakan metode kontasepsi berkesinambunga yang aman dan sangat efektif, yang membutuhkan hanya sediki upaya dan motivasi dari pengguna , dan idak seperti kontrasepsi yang diuntikan . Karena merupakan motode yng hanya mengandung progrestin, implant dapat digunakan oleh wanita yang mempunyai kontra indikasi untuk kontrasepsi oral yang mengandung estrogen. Dosis rendah proestrin yang dilepaskan secara konstan menghindari dosis awal yang tinggiyang dihantarkan oleh bahan-bahan yang dapat disuntikan , serta mencegah peningkatan hormon harian yang terkait dengan kontrasepsi oral. Implan bukan merupakan kontrasepsi yang berhubungan dengan senggama. Efektifitas penggunaan implant sangat mendekati efektifitas teoritis. Implan merupakan pilihn ang tepat untuk wanita yang menyusui (tidak ada efek terhadap ASI) dan dapat dipasang sewaktu postpartum.

Dengan dilepaskannya hormon levonorgestrel secara konstan dan kontinyu malka cara kerja implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya hampir sama dengan pil dan suntik yang terdiri dari 3 mekanisme dasar yaitu:

a. Menghambat terjadinya ovulasi

b. Menyebabkan endomertium tidak siap untuk nidasi c. Mempertebal lender serviks

d. Menipiskan lapisan endometrium 5. Kekurangan

Ada beberapa kerugian yang berhubungan dengan pengguanaan kontrasepsi system implant, diantaranya:

a. Implan menyeabkan ketidak lancaran dalam menstrulasi higga 80% pengguna, terutama selama tahun prtama penggunaan, dan beberapa wanita pasanganny tidak dapat menerima perubahan ini.

(17)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 20

metode implant tidak bisa memasang atau melepas kontrrasesi tersebut tanpa bantuan klinis.

c. Karena penyisipan dan pengangkatan menggunakan prosedur bedah minor , maka biaya pemsangan dan pengangkatan kontrasepsi tersebut lebih mahal dibandingkan menggunakan kontrasepsi oral atau metode perintang.

d. Implan dapat dilihat dibawah kulit, penggunaaan kontrasepsi ini mungkin tidak dapat diterima oleh wanita maupun pasangannya.

6. Indikasi

Sistem implant diindikasikan untuk wanita usia subur yang aktif secara seksual dan ingin meneruskan kontrasepsi.Kontrasepsi implant sebaiknya dipertimbangkan untuk wanita yang:

1. Ingin memberikan jarak pada kehamilan berikutnya

2. Menginginkan metode kontasepsi jangka panjang dengan keefektifan tinggi.

3. Mengalami efek samping yang serius maupun efek samping ringan yang berhubungan dengan estrogen,sewaktu penggunaan kontraspsi oral 4. Memiliki kesulitan menginat mengkonsumsi pil setiap hari, yang

mempunyai kontra isndikasi atau keulitan untuk mengguanakan kontrasepsi IUD, atau mengininkan metode kontrasepsi yang tidak menggangu dalam melakukan senggama.

7. Kontraindikasi

Pengguana kontrasepsi implant dikontraindikasikan pada wanita yang: 1. Memiliki riwayat penyakit tromboflebitis aktif atau penyakit

tromboemboli

2. Mengalami perdarahan genital yang tidak terdiagnosis 3. Memiliki riwayat penyakit hati akut

4. Memiliki riwayat penyakit tumor hati jinak aupun ganas 5. Diketahiu atau dicurigai kanker payudara

6. Hamil aau dicurigai hamil 8. Efek Samping

(18)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 21

1. Jerawat parah 2. Depresi 3. Keputihan 4. Perubahan libido 5. Perubahan berat badan 6. Hematoma

7. Infeksi

Cara penanggulangan efek samping dari kontrasepsi implant sama dengan penanggulangan efek samping pada KB suntik. Sedangkan pada masalah methorargi penangananya sebagai berikut:

1.Menjelaskan fisiologi dan cara pemasangan pada aseptor sehingga jelas. 2.Pemberian preparant analgetik/anti prostaglandin: acetosal 500mg 3x1

tablet atau parasetamol 500mg 3x1 tablet 9. Cara Penggunaan

Cara pemasangan kontrasepsi implant 1. Persiapan alat :

a. Satu unitimplant seteril terdiri dari satu atau beberapa kapsul b. Cairan antiseptic secukupnya

c. Obat anastesi lokal: lidokain 2%

d. Sepuit 5-10 cc dan jarum suntik ukuran 21 dan 22 e. Skapel/bisturi bayonet ukuran no.11 atau 15 f. Troikard implant no 10

g. Plaster band aid atau semacamnya h. Sepasang sarung tangan seteril i. Kain penutup steril

j. Kassa dan perban steril 2. Cara pemasangan:

a. Saat pemasangan yang tepat adalah pada waktu menstrulasi atau 1-2 hari setelah menstrulasi

(19)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 22

c. Pemasangan dilaksanakan lengan kiri karena merupakan tempat terbaik untuk pemasangan

d. Lengan kiri diletakkan lurus setinggi pundak

e. Tentukan daerah pemasangan biasanya sekitar 8 cm-10 cm diatas lipat siku. Lakukan pensucian hama pada daerah yang akan dilakukan tindakan dan sekitarnya.

f. Lakukan anastesi local di tempat insersi dan dengan arah seperti kipas sepanjang 4-4,5 cm dengan bius local

g. Lakukan sayatan melintang selebar 2-3 mm ditempat suntikan, agar luka tidak dijahit dan mengurangi resiko infeksi

h. Tusukkkan trokar melalui sayatan kebawah kulit, perhatikan tanda batasnya dan tusukkan sampai tanda batas dekat pangkat trokar

i. Keluarkan batang dalam trokar dan masukkan kapsul implant kedalam batang luar trokar dengan memakai pinset anatomis, dorong pelan-pelan dengan batang pendorong sampai terasa ada tahanan

j. Perhatikan posisi batang pendorong, tarik trokar perlahan-lahan sepanjang batang pendorong sampai batas paling ujung. Implant terlepas dari trokar kalau tanda batas paling ujung terlihat pada luka insisi dan pastikan dengan meraba ujung trokar dengan jari.

k. Raba implant yang terpasang dengan telunjuk kiri, dorong trokar pada posisi sebelahnya tanpa terlebih dahulu mengeluarkanujung-ujungnya dari sayatan. Pasang seluruh implant dengan posisi menyerupai kipas, sehingga keenam kapsul terpasang baik. Olesi luka sayatan dengan antiseptic, tutup dengan plester dan kasa steril kemudian balut dengan perbann

3. Cara Pencabutan Kontrasepsi Implant: a. Peralatan:

Peralatan pencabutan implant sama dengan pemasangan implant, namun ditambah arteri klerm pean lurus/bengkok dan kapas alcohol

b. Cara pencabutan implant:

(20)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 23

2) Tentukan posisi implant dengan palpasi. Lakukan pensucihamaan didaerah tindakan dan sekitarnya. Lakukan anastesi local pada tempat insersi dengan bentuk seperti kipas dengan cairan pembius local.

3) Lakukan sayatan 2-3 mm, agar luka tidak perlu dijahit dan mengurangi resiko infeksi

4) Tekan implant dengan jari kearah sayatan, setelah ujung tampak jepit dengan pean dan tarik keluar.

5) Bersihkan implant dari jaringan yang menutupi ujungnya dengan menggunakan skapel.

6) Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pean yang lain. Tarik keluar implant perlahan-lahan sampai terlepas seluruhnya. Lakukan hal yang sama sampai semua implant dikeluarkan. 7) Rapatkan luka, tutup dengan plester, kasa steril dan balut dengan

(21)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 24

ANALISIS KASUS

Contoh Kasus

Ny. S 32 tahun datang poli KB RSUD Dr. Soetomo tanggal 16 mei 2011 jam 09.45 dengan keluhan tidak mengalami haid sejak 2 bulan yll, berat badannya bertambah, mual, keluhan ini sudah dirasakan sejak menggunakan kb suntik Depo Provera. BB sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 48 kg, BB setelah menggunakan kontrasepsi suntik ditimbang sebelum ke poli KB 51 kg Klien haid pertama berusia 14 tahun dengan lama haid 7 hari. Klien menggunakan kontrasepsi suntik jenis depo provera sejak 40 hari post partum tanggal 23 juli 2010 dan tidak pernah mengganti kontrasepsi yang digunakan. Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius/kronis apapun hanya batuk dan pilek biasa saja. Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun dan menular seperti DM, jantung, asma TBC, HIV/AIDS, hipertensi, hepatitis B, dll.. klien menginginkan berat badannya kembali sehingga perlu penatalaksanaan lebih lanjut.

I. PENGKAJIAN

1. Identitas

Nama pasien : Ny. S Umur : 32 th

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pekerjaan : -

Alamat Rumah : Desa Mulyosari Keluhan Utama

Klien mengeluh tidak haid selama menggunakan kontrasepsi KB suntik, berat badannya bertambah.

(22)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 25

Lama haid : 7 hari

Banyaknya : 2x ganti pembalut/hari Siklus : 28 hari

Teratur/tidak : teratur

Dismernorhoe : kadang-kadang Flour Albus : ada

Jumlah : sedikit

Warna/Bau : jernih bening/tidak berbau 3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu

Keh perkw Tmpt

per UK Jns pers Penolong

Penyulit Anak

Keh Per Nfs JK BB PB I 1 BPS 9 bln Spontan Bidan - - - L 3200 47

4. Riwayat KB

Kontrasepsi yang pernah digunakan : Dari pertama sampai hari ini menggunakan kontrasepsi KB suntik

Kontrasepsi yang akan digunakan : Belum direncanakan 5. Riwayat Penyakit yang Diderita

Klien mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun. 6. Riwayat Penyakit yang Lalu

Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius/kronis apapun hanya batuk dan pilek biasa saja.

7. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun dan menular seperti DM, jantung, asma TBC, HIV/AIDS, hipertensi, hepatitis B, dll.

II. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan Umum

(23)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 26

2. Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg Suhu Tubuh : 36,5oC

Denyut Nadi : 80x/menit RR : 20x/menit 3. General

Kepala : tidak rontok, tidak ada benjolan, tidak ada ketombe Muka : simetris, tidak terdapat jerawat

Mata : konjungtiva merah muda tidak anemis ka/ki, sklera putih tidak ikterus ka/ki, tidak ada oedem pada palpebra ka/ki

Mulut dan gigi : lidah bersih, merah, tidak stomatitis, gigi bersih, putih, tidak caries, tidak ada gigi tanggal, tidak epulish, tidak ginggitivis

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada pembesaran vena jugolaris ka/ki

Axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe ka/ki

Dada : pembesaran normal ka/ki, papila mammae menonjol, bersih ka/ki, tidak ada pengeluaran ka/ki, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan/tumor

Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran 4. Pemeriksaan Penunjang Lain

(24)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 27

PEMBAHASAN

Analisa data

Data Etiologi Masalah DS :

(25)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 28

1. Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai kontrasepsi hormonal (suntik) dan efek sampingnya

2. Kecemasan berhubungan dengan amenorrhea

3. Gangguan citra diri berhubungan dengan penambahan berat badan

II. INTERVENSI

1. Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai kontrasepsi hormonal (suntik)

Tujuan :

Individu memiliki pengetahuan yang adekuat mengenai kontrasepsi hormonal Kriteria hasil :

•Klien dapat mengungkapkan perasaan yang berhubungan dengan keadaan emosionalnya

•Klien dapat mengidentifikasi pola koping personal dan konsekuensi perilaku yang diakibatkannya

(26)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 29

•Klien mengetahui tujuan pemasangan serta efek samping dari penggunaan kontrasepsi horomal (suntik)

Intervensi Rasional

1. Berikan penguatan positif terhadap kemajuan.

2.Memberikan penjelasan kepada klien bahwa gejala-gejala yang timbul adalah akibat pengaruh hormonal

3.Bantu pasien belajar mekanisme koping baru, misalnya teknik mengatasi stres

4.Berikan dukungan dan anjurkan klien mengungkapkan perasaan

1. Kata-kata penguat dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif. 2. Ibu mengerti tentang efek samping

dari penggunaan kontrasepsi hormonal.

3. Perilaku yang berhasil dapat dikuatkan pada penerimaan masalah stress saat ini, meningkatkan rasa control diri pasien.

4. Klien dapat mengungkapkan informasi dengan efektif.

2. Gangguan citra diri berhubungan dengan penambahan berat badan Tujuan:

• Berat badan stabil

• Ibu dapat mengerti efek samping KB Kriteria hasil:

• Berat badan tidak bertambah atau minimal tetap • Menunjukkan beberapa penerimaan diri

Intervensi Rasional

(27)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 30

pertambahan BB dalam penggunaan kontrasepsi hormonal (KB suntik).

2. Anjurkan ibu untuk mengatur pola makan.

3. Waspadai mitos pasien/orang terdekat yang dapat dimiliki tentang berat badan dan penurunan berat badan

4. Gambarkan berat badan tiap minggu

5. Anjurkan pasien untuk menggunakan khayalan untuk menyatakan diri sesuai berat yang diinginkan

informasi mengenai bertambahnya BB dalam penggunaan kontrasepsi (KB suntik).

2.Pengaturan pola makan membantu mencegah kelebihan BB.

3.Keyakinan tentang seperti apa tubuh ideal atau motivasi tidak sadar dapat menyabotase upaya penurunan berat badan

4.Memberikan bukti visual perubahan berat badan (orientasi nyata)

(28)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 31

PENUTUP

Kesimpulan

KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah kelahiran dan jarak kehamilan dengan melakukan pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah bertemunya sel mani dari laki-laki dan sel telur dari perempuan sekitar persetubuhan dan memakai kontrasepsi. Metode kontrasepsi dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal seperti pil. Ada juga metode kontrasepsi alami, yang tidak menggunakan alat apapun. Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang menggunakan hormone progesterone atau kombinasi hormone progesteron dan esterogen. Macam – macam KB hormonal adalah pil KB, KB suntik, KB implant.

Saran

(29)

w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m Page 32

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,Lynda Juall.2007.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta : EGC Leon, Speroff dan Philip Darney.2005.Pedoman Klinis kontrasepsi.Jakarta : EGC Pendit,Brahm U.2007.Ragam Metode Kontrasepsi.Jakarta : EGC

Setiyaningrum, Putri.2009. Hubungan Antara Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik dengan Tekanan Darah pada Akseptor KB Suntik di Puskesmas Delanggu Klaten.

Diakses dari http://etd.eprints.ums.ac.id/7924/1/J210050050.pdf pada tanggal 15 Mei 2012 pukul 16.10 WIB

Suratun,dkk.2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: Trans Infomedia

(30)

Gambar

Tabel memulai kontrasepsi pil terpadu atau KOK (Kontrasepsi oral Kombinasi)

Referensi

Dokumen terkait

Nilai F hitung 66,471 &gt; F tabel 2,68 yang artinya semua variabel independen (keputusan investasi, kebijakan deviden, kebjikan hutang dan profitabilitas) dalam

TEKNIS YUSTISIAL PERADILAN AGAMA SEJAWA TIMUR 1999 -727 PELATIHAN YUSTISIAL PENINGKATAN PENGETAHUAN HUKUM. HAKIM PERADILAN AGAMA

Berdasarkan pengamatan dan analisa yang peneliti lakukan selama penelitian pada kantor kelurahan pahlawan Palembang, maka penulis menyimpulkan bahwa saat ini

Tujuan dari penelitian ini dalah untuk menguji pengaruh langsung antara profitabilitas , pertumbuhan dan ukuran perusahaan serta pengaruh tidak langsung dengan

Nawang Dina merupakan bidadari yang bersifat lemah lembut dan pendiam. Bahasanya logat Bahasa Indonesia.9. 4)

Berdasarkan rumusan permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui model pembelajaran Improving Learning yang diterapkan oleh guru dalam

Batik Lesmono Semarang merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam pakaian batik. Proses penjualan di Batik Lesmono masih menggunakan pemesanan via telepon

secara in-vivo pada buah cabai, buncis, dan stroberi, diperoleh data masa inkubasi yang berbeda antara perlakuan kontrol dengan perlakuan menggunakan khamir.. (Tabel