• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Dan Avertebrata Air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Dan Avertebrata Air"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Ardana Kurniaji
  • Sekolah: Universitas Haluoleo
  • Mata Pelajaran: Budidaya Perairan
  • Topik: Laporan Lengkap Praktikum Avertebrata Air
  • Tipe: laporan praktikum
  • Tahun: 2011
  • Kota: Kendari

I. PENDAHULUAN

Laporan ini membahas tentang filum Avertebrata Air, khususnya Porifera, yang merupakan hewan multiseluler sederhana. Latar belakang menjelaskan karakteristik spons, termasuk cara hidup dan habitatnya. Spons memiliki struktur tubuh yang unik dan berfungsi penting dalam ekosistem perairan. Tujuan praktikum adalah untuk mengamati morfologi dan anatomi Porifera, serta untuk meningkatkan pemahaman tentang klasifikasi dan peran ekologisnya.

1.1. Latar Belakang

Spons, yang termasuk dalam filum Porifera, adalah hewan yang tidak memiliki sistem saraf, pencernaan, atau sirkulasi darah. Mereka mengandalkan aliran air untuk mendapatkan makanan dan oksigen. Spons memiliki bentuk tubuh yang beradaptasi untuk memaksimalkan efisiensi aliran air, dan sebagian besar hidup di laut. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami morfologi dan anatomi Porifera.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Praktikum ini bertujuan untuk memahami struktur morfologi dan anatomi Porifera, serta mengklasifikasikan spesies yang diamati. Manfaat dari praktikum ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang biodiversitas laut dan peran penting Porifera dalam ekosistem perairan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini membahas klasifikasi, morfologi, habitat, reproduksi, dan nilai ekonomis dari Porifera. Klasifikasi Porifera mencakup kingdom Animalia dan filum Porifera dengan berbagai kelas seperti Demospongiae. Morfologi Porifera meliputi struktur tubuh yang sederhana, dengan rongga tubuh dan pori-pori yang berfungsi untuk sirkulasi air.

2.1. Klasifikasi

Porifera, berasal dari kata Latin yang berarti 'hewan berpori', diklasifikasikan dalam kingdom Animalia dan filum Porifera. Klasifikasi lebih lanjut mencakup kelas seperti Demospongiae, yang merupakan kelas terbesar dan paling beragam di antara spons. Spons memiliki struktur tubuh yang unik dengan berbagai spesies yang dikenal.

2.2. Morfologi dan Anatomi

Tubuh Porifera berbentuk seperti vas, dengan rongga tubuh (spongocoel) dan pori-pori (ostium) untuk sirkulasi air. Spons memiliki dua lapisan jaringan, yaitu epidermis dan gastrodermis, serta mesoglea di antara keduanya. Struktur ini memungkinkan spons untuk menyaring makanan dari air yang mengalir melalui tubuhnya.

2.3. Habitat dan Penyebaran

Porifera dapat ditemukan di berbagai habitat, terutama di laut, dengan sebagian kecil spesies hidup di air tawar. Mereka biasanya hidup di perairan yang tenang dan jernih, menempel pada substrat seperti batu atau karang. Penyebaran Porifera sangat luas, dengan ribuan spesies yang telah diidentifikasi.

2.4. Reproduksi dan Daur Hidup

Porifera dapat bereproduksi secara aseksual melalui tunas atau gemmule, serta secara seksual dengan menghasilkan gamet. Reproduksi seksual melibatkan pembuahan di dalam tubuh induk, di mana larva kemudian dilepaskan ke lingkungan untuk tumbuh menjadi individu baru. Proses ini penting untuk kelangsungan hidup spesies.

2.5. Makanan dan Kebiasaan Makan

Sebagai hewan heterotrof, Porifera memperoleh makanan dari plankton dan partikel organik yang tersuspensi dalam air. Mereka tidak memiliki sistem pencernaan, sehingga makanan disaring oleh sel koanosit dan didistribusikan ke seluruh tubuh oleh sel amebosit. Proses ini efisien dalam mendukung kehidupan spons.

2.6. Nilai Ekonomis

Walaupun nilai ekonomi Porifera belum tinggi, beberapa spesies seperti spongia dan hippospongia dimanfaatkan sebagai spons mandi. Selain itu, penelitian menunjukkan potensi senyawa kimia dari spons untuk pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker. Ini membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam bidang biomedis.

III. METODE PRAKTIKUM

Metode praktikum mencakup waktu dan tempat pelaksanaan, alat dan bahan yang digunakan, serta prosedur kerja yang diikuti. Praktikum dilakukan di laboratorium dengan pengamatan langsung terhadap spesies Porifera yang diambil dari perairan.

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada tanggal 4 November 2011, di Laboratorium C Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo Kendari. Waktu pelaksanaan dipilih untuk memaksimalkan pengamatan terhadap spesimen yang diambil dari lingkungan alami.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mencakup baki, pisau bedah, toples, alkohol 70%, serta spesimen spons (Spongilla sp.). Setiap alat memiliki fungsi spesifik, seperti untuk pengamatan, pemotongan, dan penyimpanan spesimen. Tabel yang menyajikan alat dan bahan beserta kegunaannya dilampirkan.

3.3. Prosedur Kerja

Langkah-langkah praktikum meliputi pengamatan spesimen yang diambil, identifikasi bagian-bagian tubuh, serta menggambar morfologi dan anatomi spons. Prosedur ini dilakukan secara sistematis untuk memastikan data yang diperoleh akurat dan dapat dianalisis dengan baik.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan menunjukkan struktur morfologi dan anatomi spons, termasuk pori-pori, rongga tubuh, dan spikula. Pembahasan mencakup analisis mendalam mengenai fungsi setiap bagian dan relevansinya terhadap kehidupan spons dalam ekosistem.

4.1. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa struktur morfologi spons (Spongilla sp.) terdiri dari pori-pori kecil (ostium) dan lubang besar (oskulum) sebagai tempat keluarnya air. Selain itu, spikula yang terlihat pada permukaan tubuh spons berfungsi sebagai struktur pendukung dan perlindungan. Gambar-gambar hasil pengamatan dilampirkan untuk mendukung penjelasan.

4.2. Pembahasan

Porifera, sebagai hewan sessile, menunjukkan adaptasi morfologis yang unik untuk bertahan hidup di lingkungan perairan. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa spons memiliki peran penting dalam menjaga kualitas air melalui proses penyaringan. Struktur saluran air yang kompleks memungkinkan spons untuk memperoleh makanan secara efisien, sementara keberadaan spikula memberikan perlindungan dari predator.

V. PENUTUP

Kesimpulan dari praktikum ini menegaskan pentingnya pemahaman tentang morfologi dan anatomi Porifera. Saran untuk praktikum selanjutnya adalah memperpanjang waktu pengamatan agar praktikan dapat lebih mendalami struktur dan fungsi setiap bagian dari spons.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa spons (Spongilla sp.) memiliki morfologi yang khas, dengan pori-pori dan rongga tubuh yang berfungsi untuk sirkulasi air. Klasifikasi spons sebagai bagian dari kingdom Animalia dan filum Porifera menunjukkan keberagaman spesies yang ada. Struktur tubuh yang sederhana namun efisien mendukung kehidupannya di perairan.

5.2. Saran

Saran untuk praktikum selanjutnya adalah agar waktu pelaksanaan ditingkatkan untuk memberikan kesempatan lebih bagi praktikan dalam memahami dan mengeksplorasi lebih dalam tentang struktur dan fungsi Porifera, serta meningkatkan keterampilan dalam melakukan pengamatan dan analisis.

Referensi Dokumen

  • Echinodermata ( Susilowarno, 2007 )
  • Sistem pencernaan Echinodermata ( Isharwanto, 2010 )
  • Sistem peredaran darah Echinodermata ( Aryulina, 2006 )
  • Kelenjar pencernaan dan kelamin Echinodermata ( Kadaryanto, 2006 )
  • Pengamatan morfologi Teripang ( Muliandari, 2008 )
  • Bentuk dan struktur tubuh bintang laut ( Aryulina, 2006 )

Gambar

Gambar 6. Struktur Sel Koanosit (Anonim, 2011)
Tabel 1. Alat dan bahan beserta kegunaanya
Gambar 11. Ubur-Ubur (Aurelia sp.)
Gambar 12. Anemon (Metridium sp.)
+7

Referensi

Dokumen terkait