• Tidak ada hasil yang ditemukan

PMM Kumpulan Artikel Kejadian Luar Bia (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PMM Kumpulan Artikel Kejadian Luar Bia (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN

KLIPING KEJADIAN LUAR BIASA KERACUNAN

MAKANAN

OLEH

NAMA : Vio Ardilles Putra B

NIM : P00933011099

Tingkat/Semester : II-B/3

Program : Reguler-B

Dosen Pembimbing : Maju Sembiring, SKM.

.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Jurusan Kesehatan Lingkungan Kabanjahe

(2)

Solo Metro 06 Maret 2013

Njagong, 118 Orang Keracunan Makanan

KARANGANYAR- Keracunan massal karena makanan di hajatan kembali terjadi, setelah dua kejadian yang sama di Boyolali dalam waktu yang tidak terlalu lama, kemarin keracunan massal terjadi di Karanganyar.

Sedikitnya 118 warga Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar mengalami keracunan makanan, seusai menghadiri pesta pernikahan yang digelar di balai desa setempat, Senin (4/3). Mereka yang keracunan paling banyak berada di wilayah RW 03 Palur. Makanan tersebut dipesan dari salah satu jasa katering di Solo. Mereka mengeluhkan sakit perut, mual dan pusing serta lemas dan buang air besar terus menerus.

Akibatnya, empat orang harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Mojosongo 2, Ngringo. Mereka adalah, Edy, warga RT 07 RW 03, Sri Lestari warga RT 03 RW 03, Fika dan Usik RT 05 RW 03. Juga 12 orang menjalani rawat jalan di RS Mojosongo 2 dan dan 21 lainnya rawat jalan di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Ngringo. Serta ada pula yang rawat jalan di RS Dokter Oen, Kandangsapi, Jebres, Solo.

”Kami sudah mendata, setidaknya ada 109 orang yang mengalami keracunan. Jumlah itu bisa bertambah karena banyak yang hanya merasa pusing, mual dan muntah tetapi tidak rawat jalan,” tandas Kepala Desa (Kades) Ngringo

Sardiman tatkala ditemui, Selasa (5/3). Sardiman sendiri juga mengaku merasa pusing dan mual dan perutnya sakit, tetapi kondisinya sudah berangsur membaik.

Resepsi Pernikahan Kejadian itu berawal saat Senin (5/3) sekitar pukul 20.00, para warga datang pada acara resepsi pernikahan yang digelar oleh keluarga Soekardi-Laminah, warga Jalan mengatakan, dari menu yang ada, warga curiga kalau makanan yang bermasalah adalah nasi beserta lauknya.

(3)

Puluhan Siswa TK di Pekalongan Keracunan

Minggu, 24 Maret 2013, 01:39 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Puluhan siswa Taman Kanak-Kanak Kutilang 02 dan seorang tua siswa Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah mengalami keracunan setelah beberapa saat menyantap bubur ayam yang dijual oleh pedagang keliling, Sabtu.

Beberapa orang tua siswa baru mengetahui anaknya keracunan pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB setelah mengalami gejala panas, pusing-pusing, dan muntah dan dilarikan ke Rumah Sakit Islam Siti Khotijah, Rumah Sakit Umum Daerah Kraton, dan Rumah Sakit Umum Bendan, Kota Pekalongan.

Setelah menjalani pemeriksaan tim medis, sebanyak tujuh siswa TK harus menjalani rawat inap di RSI Siti Khotijah sedangkan sejumlah siswa lainnya sudah diperbolehkan pulang.

Orang tua siswa, Rusiah mengatakan bahwa kasus itu diduga berawal saat dirinya dan anaknya membeli bubur ayam yang dijual pedagang keliling sekitar pukul 07.00 WIB.

"Saat itu, saya membeli satu porsi bubur ayam. Akan tetapi, anaknya tidak habis menyantap bubur itu sehingga sisanya saya makan," katanya.

Menurut dia, dirinya mulai mengalami terasa kepala pusing dan badan panas setelah berselang lima jam setelah menyantap bubur ayam tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dwi Heri Wibowo mengatakan bahwa dinkes sudah mengambil sembilan sampel makanan yang dimuntahkan dari para siswa untuk dikirim ke laboratorium Semarang.

(4)
(5)

Redaktur : Hazliansyah

Sumber : Antara

Ratusan Warga Keracunan Nasi Hajatan

Senin, 25 April 2011, 08:06 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS – Sedikitnya 119 warga Dusun Bantar, Desa Sukaraja, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, keracunan hidangan haji hajatan yang dibagikan salah seorang warga setempat yang tengah merayakan tujuh bulanan. Korban keracunan makanan tersebut mulai berjatuhan pada Ahad (24/4) sore dan jumlahnya terus bertambah hingga Ahad malam. Bahkan puluhan korban harus dirujuk ke RSUD Ciamis dan RSUD Kota Tasikmalaya. Peristiwa keracunan ini berawal dari acara selamatan tujuh bulanan Ny Hj Uum, salah seorang warga Dusun Bantar. Acara tradisi tersebut berlangsung pada Sabtu (23/4) malam. Paket makanan yang dikemas dalam kemasan gabus (styrofoam) berwarna putih itu berisi nasi, mi goreng, tahu, dan beberapa jenis makanan lainnya.

Paket makanan tersebut dibagikan ke rumah-rumah warga di kampung tersebut. ‘’Saat makan

nasi tersebut tak ada yang ganjil. Makanan juga tak basi,’’ kata Atikah (35 tahun), salah seorang korban kepada para wartawan di Puskesmas Sindangkasih.

Keesokan harinya, kata Atikah, ia mulai merasa pusing dan mual-mual. Selain itu, imbuh dia, perutnya sakit dan terus buang air besar. Karena dianggap sakit biasa, ia pun membeli obat di warung terdekat. Setelah minum obat bukannya sembuh malah sakitnya menjadi-jadi. Tak hanya dia, kedua anaknya yang ikut menyantap makanan hajatan itu juga mengalami hal serupa. ‘’Ternyata para tetangga pun mengalami hal yang sama,’’ujar dia.

(6)

masjid, korban lainnya dirawat di Puskesmas Sindangkasih. Puluhan korban yang kondisinya parah dilarikan ke RSUD Ciamis dan RSUD Tasikmalaya.

(7)

Reporter : Djoko Suceno

Redaktur : Johar Arif

Puluhan Siswa SD Keracunan Es Berhadiah

Sabtu, 06/12/2008 - 07:21

INDRAMAYU,(PRLM).- Puluhan siswa SD Negeri II Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Jum`at (5/12) dibawa ke puskesmas setempat karena muntah-muntah setelah minum es berhadiah yang dijual pedagang keliling di lingkungan sekolah.

Tujuh siswa terpaksa harus menjalani perawatan karena kondisinya kritis dan puluhan korban lainnya diperbolehkan pulang setelah diperiksa dokter puskesmas. Polisi sedang mencari pedagang es yang kabur beberapa saat setelah keracunan massal terjadi.

Para siswa tertarik membeli es seharga Rp 500 per gelas plastik lantaran ditambah adanya iming-iming hadiah. Namun setelah beberapa saat, sejumlah siswa mulai mengalami gejala keracunan. Mereka mengaku kepalanya pusing, disusul mual dan muntah-muntah..

Melihat kondisi itu, para guru di sekolah itu buru-buru membawa siswa yang mengalami gejala keracunan ke puskeskas terdekat. Namun karena jumlahnya terus bertambah, petugas medis di Puskesmas Kertawinangun yang menangani, segera mengirimkan para korban ke puskesmas yang lebih besar di Kandanghaur.

Adapun siswa yang mengalami keracunan dan terpaksa menjalani perawatan intensif antara lain Atin, Kholifah, Junanah, Rinah dan Rani, semuanya siswa kelas 6. Sedangkan korban dari kelas lainnya yakni Ahmad Yusuf (kelas 4), Ade, Rustinah, Saripah dan Rosita (kelas 5) serta dua orang siwa kelas bernama Bayu dan Intan.

(8)

kami masih mencari tahu identitas pedagang es berhadiah itu," kata Kapolsek Kandanghaur,

AKP Dudi Permadi terkait insiden keracunan itu. (A-96/A-122)***

76 Warga Tasikmalaya Keracunan Makanan

Senin, 22 April 2013, 12:09 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA--Sebanyak 76 orang diduga keracunan makanan hidangan pesta pernikahan hingga harus mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Bantar, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin.

Petugas jaga Puskesmas Bantar, Palupi mengatakan warga satu Kampung Lengo, Kelurahan Bantarsari itu mulai berdatangan ke puskesmas, Minggu (21/4) malam dengan keluhan yang sama mual dan pusing.

"Sampai pukul 22.00 WIB ada 76 orang yang mendapatkan pengobatan di Puskesmas, mereka diberi obat dan oralit untuk pertolongan pertama," kata Palupi.

Ia mengungkapkan belum mengetahui penyebab pasti warga mengalami keracunan tersebut, karena perlu dilakukan uji laboratorium.

Namun, pasien yang mendapatkan penanganan medis di Puskesmas, kata Palupi, merasakan pusing dan mual setelah menyantap hidangan makanan pesta Pernikahan di kampungnya.

Berdasarkan pengakuan warga itu, petugas Puskesmas mengambil sisa makanan yang dihidangkan serta muntahan dari 10 pasien untuk dilakukan uji laboratorium.

"Untuk mengetahui penyebabnya kami ambil sampel berupa nasi, lauk pauk, buah-buahan, eskrim, muntahan, dan kotoran korban," katanya.

Salah seorang warga, Nova, yang mendapatkan perawatan di puskesmas mengatakan mulai merasakan pusing dan mual, Minggu sore.

(9)

"Keluhan pusing dan mual bukan saya saja, melainkan warga lainnya juga sama setelah

makan di hajatan," katanya.

Redaktur : Taufik Rachman

Sumber : antara

63 Warga Sukabumi Keracunan Makanan

Ulang Tahun

Minggu, 17 Maret 2013, 13:15 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 63 warga di Kampung Selagadang RT 07 RW 02 Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan. Puluhan warga ini keracunan massal setelah mengkonsumsi makanan nasi kotak yang dibagikan dalam acara ulang tahun.

Informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, warga yang keracunan berdatangan secara bergelombang ke Puskesmas Cikidang sejak Sabtu (16/3) sore. Mereka rata-rata mengalami gejala seperti mual-mual, muntah, pusing, dan lemas.

‘’Dari puluhan yang keracunan, dua diantaranya terpaksa dirujuk ke RSUD Sekarwangi, Kecamatan Cibadak,’’ ujar Kepala Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Sri Yasti, kepada Republika, Ahad (17/3).

Pasalnya, kondisi kedua orang tersebut harus mendapatkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit. Selain itu, seorang warga korban keracunan masih dalam proses untuk dirujuk ke rumah sakit. Sementara sebanyak 60 warga lainnya hanya dirawat di puskesmas dan kini telah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing. Menurut Sri, Dinkes telah membuka posko penanggulangan korban keracunan di sekitar lokasi kejadian. Targetnya, penanganan kepada korban keracunan semakin cepat. Obat-obatan untuk menangani para korban keracunan pun tidak mengalami kekurangan.

(10)

ayam. Sementara bumbu masakan yang telah jadi dibeli dari pasar.Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan itu, kata Sri, sudah tidak tersisa.

Dampaknya, proses penyelidikan penyebab keracunan dilakukan hanya dengan mewawancarai warga yang mengetahui peristiwa tersebut. Biasanya, sampel makanan dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih jauh agar penyebab keracunan terungkap.

(11)

Reporter : Riga Nurul Iman

Redaktur : Fernan Rahadi

Gara-gara Keong Racun, Diskes Banyuwangi Tetapkan KLB

Penulis : Siwi Yunita Cahyaningrum | Senin, 16 April 2012 | 15:23 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Gara-gara 12 siswa keracunan keong goreng, Dinas Kesehatan Banyuwangi menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus itu. Senin (16/4/2012) pagi, 12 anak di SD Kemiren 1, Glagah, Kabupaten Banyuwangi, terpaksa diangkut dengan pikap dari sekolah ke puskesmas di Glagah karena mual dan muntah akibat mengonsumsi keong goreng. Dua di antaranya bahkan dirujuk ke RS Blambangan dan mendapatkan perawatan intensif sampai kini.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Hariadji mengatakan, kasus keracunan masuk dalam kejadian luar biasa. "Peristiwa keracunan akan selalu jadi KLB, apalagi ini korbannya

belasan," katanya.

Pihaknya kini sudah mengirim sisa makanan keong ke Surabaya untuk pemeriksaan.

Biasanya, tambah Hariadji, keong hitam yang ada di sawah tidak beracun. Dimungkinkan keong tersebut terkena pestisida. "Mungkin anak-anak terlalu banyak menyantap, bisa juga ketahanan tubuh mereka rendah sehingga pencernaan mereka tak tahan," kata Hariadji.

Dinas Kesehatan Banyuwangi pun menggratiskan biaya berobat para siswa SD itu. Pihak sekolah kini juga memperketat masuknya jajanan ke lingkungan sekolah, baik dari kantin ataupun pihak luar. Hermanto, guru di SD Kemiren 2, meminta anak-anak untuk tidak membeli makanan sembarangan.

Peristiwa keracunan akan selalu jadi KLB, apalagi ini korbannya belasan. – Hariadji

(12)

Hepatitis A di Jambi Mewabah

Penulis : Irma Tambunan | Selasa, 6 November 2012 | 16:02 WIB

JAMBI, KOMPAS.com — Hepatitis A atau radang hati kian mewabah di Kota Jambi. Jumlah penderita melonjak empat kali lipat dalam dua hari terakhir.

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mengerahkan belasan dokter untuk menangani kasus ini setelah menetapkan status kejadian luar biasa di wilayah Kota Jambi.

Hingga Selasa (6/11/2012), jumlah penderita telah mencapai 82 orang, melonjak dari hari Minggu (4/11/2012) yang berjumlah 20 orang. Para penderita seluruhnya adalah siswa sekolah dasar. Sebanyak 56 siswa di SD 47 Jambi dan 16 lainnya di Sekolah Xaverius Jambi.

Seluruh siswa di sekolah terkait telah diliburkan untuk sementara waktu, mengantisipasi bertambahnya jumlah penderita. "Kami masih mencari tahu sumber penularan penyakit ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Andi Pada.

Dinas Kesehatan menyiapkan 13 dokter pada sejumlah rumah sakit untuk menangani pasien hepatitis A tersebut. Dinas Kesehatan juga menetapkan status KLB Hepatitis sejak Senin. Penetapan ini atas pertimbangan wabah Hepatitis A di Jambi baru pertama kali terjadi dan jumlahnya meningkat signifikan. "Wabah ini sebelumnya tidak pernah terjadi, dan jumlah penderita terbilang banyak dalam waktu cepat," tutur Andi.

Andi menjelaskan, pihaknya telah mengambil seluruh sampel makanan dari pedagang di dalam ataupun luar sekolah di lokasi wabah untuk diperiksa di laboratorium. Selain itu, pihaknya juga mengambil sampel darah sejumlah siswa yang menderita penyakit tersebut. "Kami akan telusuri bagaimana penyakit ini menular supaya ada upaya memutus rantai penularannya," ujar Andi.

Editor :

(13)

Jamuan Pernikahan, 53 Warga Keracunan

13 January, 2013

MEDAN- Sedikitnya 53 warga terpaksa harus dilarikan ke klinik dan rumah sakit akibat diduga keracunan sehabis menyantap roti jala dalam jamuan pesta pernikahan di kawasan Pasar III Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Sabtu (12/1), pukul 21.30 WIB.

Informasi dihimpun Sumut Pos, peristiwa naas itu bermula saat warga yang hadir di pesta pernikahan keluarga Yahya beramai-ramai menyantap roti jala yang merupakan salah satu suguhan tuan rumah. Akan tetapi tak lama sehabis mengonsumsi makanan yang dipesan dari sebuah katering itu puluhan tamu undangan mengalami pusing-pusing dan mual.

“Kami diundang pesta di rumah pak Yahya. Tapi tak lama setelah makan roti jala, kepala saya pusing dan perut mual-mual,” aku Surni (34), salah seorang korban.

Melihat kondisi itu, puluhan korban yang terus mengeluh dilarikan ke Klinik Bina Medika Pasar IV Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli dan beberapa klinik terdekat. Sebagian korban langsung dirujuk ke RSU Imelda dan RSU Mitra Medika, Medan.

Salah seorang petugas perawat di Klinik Umum Bina Medika mengatakan, korban yang ditangani mengalami lemas, mual dan pusing. Setelah mendapat perawatan, lima korban yakni Irma, Pipi, Irhas, Surni dan Dedi berangsur membaik dan diperbolehkan pulang.

(14)
(15)

Makan Nasi Kuning, 72 Pelajar Keracunan

23 November, 2012

MEDAN- Sebanyak 72 orang siswa SD, SLTP dan SMU Yayasan Pendidikan Haji Masri, Jalan Namorambe, Karya Jaya, Delitua, Kamis (22/11) pagi 07.00 WIB, mengalami mual-mual, pening serta langsung terjatuh. Diduga mereka keracunan setelah makan nasi kuning bersama di asrama sekolah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan koran ini, siswa yang keracunan hanya 10 menit setelah acara makan nasi kuning yang digelar Yayasan Pendidikan Haji Masri. Oleh pihak sekolah langsung dibawa ke RS Mitra Sejati. Begitu tiba di RS Mitra Sejati, para siswa tersebut langsung ditangani pihak rumah sakit dengan cepat dan diberikan cairan infus sebagai pertolongan pertama.

Denny Hidayahtullah (12), Kelas I SLTP Darul Ilmi Murni, saat ditemui di Ruang Radiologi RS Mitra Sejati Lantai I mengatakan, mereka pagi itu semua siswa SD, SLTP dan SMU makan bersama disekolah. Dijelaskan bocah dengan jarum infus di tangan kananya itu, mereka memakan nasi kuning di dalam sekolah. “Awalnya kami mengalami muntah-muntah, mual, pusing, pening dan mencret,” katanya yang ditemani oleh ibunya itu.

Dijelaskannya, nasi itu dibuat sendiri dari pihak sekolah. “Sekitar habis makan sekitar 5-10 menit kemudian kami langsung muntah dan terjatuh. Ada juga kawan-kawan yang mencret dan semua siswa itu terkena mulai dari SD hingga SMU,” jelas bocah ini.

keracunan padahal nasi kuning yang mereka terlihat aman saja. “Tak tahu kenapa bisa begitu bang,” ujar bocah ini di Ruangan Radiologi Lantai I.

Sementara itu, Supervisor RSU Mitra Sejati, Porman Napitupulu Amk, mengaku, para siswa itu keracunan makanan dan masih dirawat. “Mereka semuanya ada 72 orang dan dirawat di Ruangan Boungevil sebanyak 32 orang Lantai IV, Ruangan Flamboyan sebanyak 13 orang Lantai IV, Ruangan Tulip sebanyak 8 orang Lantai III, Ruangan Radiologi sebanyak 12 orang Lantai I, Ruangan Sakura sebanyak 3 orang Lantai II dan Ruangan ICU ada 4 orang Lantai II,” bebernya. Ditegaskannya, dugaan sementara para siswa keracunan makanan yang mereka makan saat makan nasi kuning bersama di asrama sekolah. “Dokter yang menangani ada empat orang yakni Dr Sabar Petrus Sembiring SPpd, Dr Elia Nova SPa, Dr Terapul SPa dan Dr Syamsidah SPa. Sebagian sudah ada yang bisa berjalan-jalan dan sebagian lagi masih dirawat intebsif,” tegasnya.

Sementara itu, Syamsiah (37), orang tua Denny mengaku, baru mengetahui siang tadi. “Baru tahu tadi dan mereka saat itu sarapan pagi disekolah dan sekitar 5 menit mereka sudah keracunan makanan,” pungkasnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari data aktivitas siswa pada siklus I pertemuan kedua dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam kategori “baik” adalah dalam hal siap menerima pelajaran,

Mana ada orang ngasih hadiah ultah nyuruh ngambil sendiri.", sambil bergumam sendiri Jari jari Nino membalas mail dari

Pada tahap Think , diawali dengan guru menjelaskan materi kemudian membagikan LKS yang berisi permasalahan yang harus dipikirkan solusinya oleh siswa. Pada

Adapun judul penelitian ini adalah“ Mempelajari Pengaruh Konsentrasi Ragi instan dan Waktu Fermentasi terhadap Pembuatan Alkohol dari Pati Gadung (Dioscorea hispida dennst)”,

Saat ini terdapat dua sistem yang berjalan yaitu saat pelanggan datang ke toko dan saat pelanggan membuat pemesanan produk melalui media sosial yaitu pertama pelanggan akan

Dari penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa infusa bawang dayak dapat menurunkan tingkat nekrosis epitel tubulus pada ginjal mencit yang diinduksi karbon

Dalam penelitian ini, penulis menambahkan satu variabel yaitu penerapan etika profesi akuntan untuk dianalisis pengaruhnya terhadap kualitas audit yang dilakukan auditor pada

Melalui kegiatan Malware Analysis dapat diperiksa secara detail dan terperinci mengenai fungsi asli dari file yang diperiksa dan bisa diambil