• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Krisis Sub Prime Mortgage di AS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Krisis Sub Prime Mortgage di AS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KRISIS SUBPRIME MORTGAGE DI AMERIKA SERIKAT TERHADAP BANK DANAMON INDONESIA

Oleh : Laura Catherine Rawung

PENDAHULUAN

Aktivitas bisnis perusahaan tidak hanya dapat dipengaruhi oleh lingkungan politik dalam negeri saja, tapi juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan politik internasional (international political environment atau global business environment). Lingkungan politik internasional adalah kekuatan-kekuatan internasional yang dapat mempengaruhi bisnis. Kekuatan tersebut antara lain adalah perjanjian kerja internasional, kondisi ekonomi internasional, kebijakan politik atau ekonomi suatu negara, ketidakstabilan politik atau ekonomi, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis suatu perusahaan di suatu negara. Lingkungan internasional dapat juga berupa peluang pasar internasional, pemasok, budaya, pesaing atau nilai mata uang suatu negara.

Krisis subprime mortgage yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008 telah juga memberi dampak pada aktivitas bisnis keuangan dan perbankan di Indonesia termasuk juga pada Bank Danamon Indonesia.

KRISIS SUBPRIME MORTGAGE

(2)

suku bunga ini dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian AS yang saat itu pertumbuhannya minus. Penurunan suku bunga tersebut mendorong masyarakat AS untuk mengajukan pinjaman untuk membeli rumah atau membiayai usahanya. Kerugian besar yang terjadi sebenarnya bersumber dari praktik pengemasan subprime mortgage tersebut ke dalam berbagai bentuk sekuritas lain, yang kemudian diperdagangkan di pasar finansial global.

Pada tahap pertama, sekuritisasi dilaksanakan terhadap sejumlah subprime mortgage sehingga menjadi sekuritas yang disebut mortgage-backed securities (MBS). Dalam sistem keuangan modern, praktik sekuritisasi MBS ini merupakan suatu hal yang telah lazim, dan bahkan pada tahun 2006 jumlah kredit perumahan di AS yang disekuritisasi menjadi MBS telah mencapai hampir 60% dari seluruh outstanding kredit perumahan. Proses sekuritisasi ini melibatkan pihak ketiga baik institusi pemerintah maupun swasta. Dalam proses sekuritisasi ini, pihak ketiga seringkali melakukan pengemasan dengan melakukan penggabungan sejumlah mortgage, yang selanjutnya dijual kepada investor yang berminat. Untuk menanggulangi risiko terjadinya gagal bayar, maka pihak ketiga ini sekaligus bertindak sebagai penjamin.

Praktik sekuritisasi mortgage ini ternyata tidak berhenti sampai di sini. Melalui rekayasa keuangan (financial engineering) yang kompleks, MBS kemudian diresekuritisasi lagi menjadi jenis sekuritas yang dikenal sebagai Collateralized Debt Obligations (CDOs). Sejalan dengan jumlah MBS yang terus meningkat, persentase jumlah MBS yang diresekuritisasi menjadi CDOs juga mengalami peningkatan pesat. Selain dalam bentuk CDOs, MBS juga diresekuritisasi dalam beberapa bentuk sekuritas lain yang sudah sulit dilacak bentuk maupun jumlahnya, diantaranya sekuritas SIV (Structured Investment Vehicles). Maraknya perdagangan CDOs di pasar global juga dipengaruhi hasil rating yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pemeringkat internasional, yang cenderung underpricing terhadap risiko dari produk-produk derivatif di atas.

(3)

maupun lembaga yang terlibat dalam penjaminan kredit perumahan ini ke dalam persoalan likuiditas yang sangat besar dan bahkan ke dalam kebangkrutan.

PENGARUH KRISIS DI DALAM NEGERI

Krisis mortgage yang terjadi di Amerika Serikat ini menyebabkan goncangan pada sektor keuangan global dan industri perbankan. Krisis subprime di Amerika Serikat telah mendorong terjadinya krisis perbankan di Amerika dan Eropa yang diikuti dengan pengetatan likuiditas yang menjalar ke seluruh dunia. Krisis finansial global ini juga sangat mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri di Indonesia. Salah satu dampak dari krisis finansial global adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tumbuh sebesar 6,1% pada tahun 2008 atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 6,3%. Pengaruhnya krisis finansial ini mulai tampak pada pertengahan tahun 2008, antara lain dengan terjadinya tekanan inflasi yang mendorong kenaikan suku bunga serta jatuhnya harga obligasi. Inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) Indonesia pada tahun 2008 paling tinggi mencapai 12,14% pada bulan September 2008 dan pada Desember 2008 sebesar 11,06% (sumber: www.bi.go.id). Untuk mengendalikan tingkat inflasi, Bank Indonesia telah memperketat kebijakan moneter dan sektor perbankan mulai menghadapi tekanan likuiditas yang cukup signifikan.

KRISIS KEUANGAN BAGI BANK DANAMON

Krisis ekonomi dan perbankan dunia tersebut juga turut dirasakan dampaknya oleh Bank Danamon, khususnya ketika memasuki pertengahan tahun 2008. Kinerja yang telah diraih selama semester pertama mulai menghadapi tekanan akibat perkembangan yang kurang menguntungkan tersebut. Industri perbankan harus menghadapi tekanan likuiditas, yang mengakibatkan suku bunga simpanan dan persaingan yang tajam untuk memperoleh deposit yang berakibat pada turunnya marjin.

(4)

yang berakibat Bank Danamon harus menerima gugatan dari beberapa perusahaan, diantaranya adalah PT. Esa Kertas Nusantara milik Keluarga Sampoerna dan PT. Elnusa, Tbk. Pada kuartal terakhir tahun 2008 Bank Danamon menderita kerugian signifikan sebesar Rp 804 Miliar. Sebagai langkah menghadapi krisis keuangan, Bank Danamon melakukan kebijakan efisiensi biaya besar-besaran pada seluruh kegiatan operasionalnya. Diantara efisiensi biaya tersebut adalah menekan biaya perjalanan dinas karyawan dengan pemberlakuan actual cost (sebelumnya adalah lumpsum). Tiket pesawat dalam perjalanan dinas diharuskan mencari biaya dari maskapai yang termurah. Dari sisi fasilitas karyawan, Bank Danamon menghentikan sementara pemberian fasilitas Car Ownership Program (COP) kepada karyawan level Senior Manager. Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009, Bank Danamon juga tidak memberikan kenaikan gaji kepada hampir sebagian besar karyawannya.

Pada masa krisis keuangan tersebut, Bank Danamon banyak memfokuskan bisnisnya pada segmen mikro melalui produk-produk kredit Danamon Simpan Pinjam dan Adira Finance dengan segmentasi pasar pada pelaku usaha kecil. Kredit mikro ini lebih kuat dalam menghadapi krisis keuangan mengingat karakter bisnisnya yang langsung bersentuhan dengan banyak nasabah dengan nominal kredit per nasabah yang relatif kecil, sehingga lebih sedikit terkena dampak dari krisis keuangan global. Danamon Simpan Pinjam dan Adira Finance memberikan kontribusi cukup signifikan bagi pencapaian laba Bank Danamon.

(5)

REFERENSI

Griffin, Ricky W., Ebert, Ronal J. 2007. Business Essentials. Pearson Educational International, New Jersey, USA.

Budiarta, Kustoro. 2010. Pengantar Bisnis. Mitra Wacana Media, Medan.

Qomariyah, Nurul. 2009. Kronologi dan Latar Belakang Krisis Finansial Global. Diakses pada tanggal 01 April 2015 dari http://finance.detik.com/read/2009/04/15/120601/1115753/5/ kronologi-dan-latar-belakang-krisis-finansial-global.

_____. 2013. Penjelasan Mudah Subprime Mortgage Crisis Penyebab Kehancuran Harga Properti Amerika Dan Perekonomian Dunia di Tahun 2008. Diunduh pada tanggal 01 April 2015 dari http://dapur-uang.com/penjelasan-mudah-subprime-mortgage-crisis-penyebab-kehancuran-harga-properti-amerika-dan-perekonomian-dunia-di-tahun-2008.

_____, 2009, Perekonomian Indonesia Tahun 2008 di Tengah Krisis Keuangan Global. Diunduh pada tangggal 25 Maret 2015dari http://stneg.go.id.

_____, Laporan Inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen). Diunduh pada tangggal 25 Maret 2015 dari http://bi.go.id/id/moneter/inflasi/data.

Kholidah, Indra Satrio, 2008. Bank Danamon. Diunduh pada tangggal 25 Maret 2015 dari http://.news. viva.co.id/news/ read/13194.

Susanto, Heri. 2009. Danamon Siap Hadapi Keluarga Sampoerna. Diunduh pada tanggal 03 April 2015 dari http://news.viva.co.id/news/read/41230-danamon_siap_hadapi_keluarga_ sampoerna.

Susanto, Heri. 2009. Danamon-Elnusa Tak Mau Buka Kesepakatan. Diunduh pada tanggal 03 April 2015 dari http://news.viva.co.id/news/read/41289-danamon_elnusa_tak_mau_buka_ kesepakatan.

(6)

_____. 2009. Laporan Tahunan Bank Danamon Indonesia tahun 2008. Diunduh pada tanggal 20 Maret 2015 dari http://danamon.co.id.

_____. 2010. Laporan Tahunan Bank Danamon Indonesia tahun 2009. Diunduh pada tanggal 03 April 2015 dari http://danamon.co.id.

Referensi

Dokumen terkait

Budiati, Yani, dan Universari (2012) menyatakan bahwa minat mahasiswa menjadi wirausaha dibagi dalam em-pat kelompok yaitu: 1) Minat untuk memulai wirausaha dalam

Intensitas perilaku prososial pada mahasiswa laki-laki menunjukkan bahwa ada beberapa mahasiswa yang mempunyai perilaku prososial yang tinggi dan dalam satu tahun

Berdasarkan hasil pengujian pada bab - bab terdahulu, maka hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi implikasi teoritis sebagai berikut: motivasi intrinsik

Jeroen Peeters mengintroduksi ulama organisasi di Sumatera Selatan pada abad XX M ke dalam dua kategori, yaitu ‘ulama tradisionalis (kaum tuo) yang terlembaga dalam

Untuk mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan bangsa asing Alamsjah Ratu Perwiranegara pada pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang dipilih sebagai

Mengingat luasnya permasalahan seperti yang dijelaskan di atas, maka ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai pemikiran Syed Muhammad

Pada penelitian ini menggunakan panel surya 50 wp yang telah didesain oleh peneliti sehingga dapat menganalisa pengaruh efek suhu terhadap kinerja panel

Prinsip yang digunakan Husein dalam memahami hadis-hadis misoginis adalah. prinsip