• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL SISTEM PAKAR AC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "JURNAL SISTEM PAKAR AC"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL SISTEM PAKAR AC

NAMA KELOMPOK : YANG KHAS DAN KHUSUS

ANGGOTA KELOMPOK : AKHSANAL HAFIDZ 14-011 6B

ASEP SAEFUL BACHRI 14-072 6F

ASRI INDAH PERMATASARI 14-135 6B

BRIAN AGE SAPUTRO 14-115 6F

DWI PUSPA ANJANI 14-094 6F

PIAN ADITYA 14-102 6F

(2)

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat maka sudah seharusnya dalam pemanfaatan energi listrik tersebut diiringi dengan cara pemakaian yang bijak saja. Tetapi kenyataannya di masyarakat penggunaan listrik yang mubazir masih banyak terjadi. Contoh kasus yang bisa kita cermati seperti pemakaian lampu dan Air Conditioner (AC) yang dibiarkan tetap menyala pada ruangan kantor padahal di dalam ruangan tidak ada orang sama sekali. Sehingga hal ini bisa menimbulkan pemborosan pada pemakaian daya listrik tersebut. Umumnya, pengaturan penggunaan lampu dan AC hanya dilakukan secara manual tanpa mempertimbangkan intensitas cahaya, temperatur udara dan banyaknya orang dalam ruangan. Oleh karena itu, perlu suatu sistem yang mampu mengontrol penggunaan lampu dan AC tersebut secara otomatis untuk mendapatkan efesiensi penggunaan listrik. Sistem simulasi pengontrolan ini dirancang dengan prinsip kendali logika fuzzy dengan menggunakan sistem inferensi fuzzy adalah metode tsukamoto. Parameter yang digunakan untuk mengatur pemakaian lampu berdasarkan intensitas cahaya yang ada. Sementara parameter untuk mengatur temperatur AC berdasarkan banyak orang dan temperatur udara. Nilai tegas output yang dihasilkan berupa temperatur AC dan jumlah lampu yang bisa dihidupkan. Sistem pengontrolan dengan logika fuzzy lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional, hal ini dikarenakan sistem pengontrolan dengan logika fuzzy dapat menyesuaikan dengan banyak orang, temperatur udara dan intensitas cahaya yang terjadi di sebuah ruangan.

JUDUL JURNAL : SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

NAMA PENULIS : Nesi Syafitri. N NAMA JURNAL : Jurnal Informatika VOLUME : 10, NO. 1

(3)

LATAR BELAKANG

(4)

TUJUAN PENELITIAN

Pada penelitian ini akan dirancang suatu system simulasi untuk mengontrol penggunaan lampu dan AC pada ruangan-ruangan dengan menggunakan konsep

(5)

DATA YANG DIGUNAKAN

(6)

Fuzzy Inference System (FIS) merupakan sistem penarikan kesimpulan dari sekumpulan kaidah fuzzy, dapat berupa input nilai eksak maupun rules dalam kaidah fuzzy. Untuk memahami cara kerja logika fuzzy, gambar ini merupakan struktur elemen dasar sistem inferensi fuzzy:

(7)

Untuk pengontrolan temperatur AC, dipengaruhi oleh banyak orang di dalam ruangan dan temperatur udara saat itu. Jika Semakin banyak orang dalam

ruangan dan temperatur udara panas, maka temperatur AC akan diatur semakin dingin. Hal ini dibuktikan pada percobaan 3. Namun jika jumlah orang sedikit dalam ruangan dan temperatur udara dalam kondisi dingin maka temperatur AC akan diatur lebih tinggi, terbukti pada percobaan 2.

(8)

KESIMPULAN

Simulasi untuk pengontrolan Temperatur AC juga dapat mengatur suhu AC dengan lebih fleksibel sesuai dengan kondisi yang terjadi dalam ruangan, sehingga

(9)

Air conditioner (AC) merupakan suatu alat elektronik yang digunakan untuk mendinginkan udara dalam ruangan dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant dengan proses

refrigerasi. AC Split yang merupakan salah satu jenis AC yang banyak sekali digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Dalam penggunaannya AC split akan mengalami bila penggunaan yang dilakukan dalam kurun waktu cukup lama dan terus menurus tanpa adanya suatu pemeliharan secara berkala atau dalam pemakaiannya yang tidak mengikuti aturan. Hal ini karena kurangnya suatu informasi yang diketahui oleh masyarakat dalam gejala kerusakan maupun dalam pemeliharaannya. Sistem Pakar (Expert System) merupakan suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya dikerjakan oleh pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaiakan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli . Penulis berhasil mengimplementasikan sebuah sistem pakar berbasis WEB yang dapat mengatasi nilai derajat kepercayaan atau faktor kepastian data yang diperoleh dari hasil konsultasi dengan pakar dalam bidang AC split melalui metode certainty factor. Dimana, nilai CF berada pada kisaran 0 sampai dengan 1, jika keluaran CF bernilai 1, maka kepastiannya mendekati benar. Harapan penulis sistem ini dapat membantu pengguna AC / masyarakat awam yang kurang begitu paham tentang AC Split dalam mengambil keputusan ketika mendiagnosa kerusakan pada AC Split.

JUDUL JURNAL : SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA AC SPLITDENGAN METODE “CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

NAMA PENULIS : Moch. Arif Maradhon, Ade Eviyanti, S.Kom. NAMA JURNAL : Jurnal Teknik Informatika

(10)

LATAR BELAKANG

(11)

TUJUAN PENELITIAN

(12)

DATA YANG DIGUNAKAN

(13)

Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN. Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. Rumus dasar faktor kepastian:

CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H,E) Keterangan:

CF(H,E) : Certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara –1 sampai dengan 1. Nilai –1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai 1 menunjukkan kerpercayaan mutlak.

MB(H,E) : Ukuran kenaikan kepercayaan (measure

of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.

MD(H,E): Ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E Suatu sistem pakar seringkali memiliki kaidah lebih dari satu dan terdiri dari beberapa premis yang dihubungkan dengan AND atau OR. Pengetahuan mengenai premis dapat juga tidak pasti, hal ini dikarenakan besarnya nilai (value) CF yang diberikan oleh pasien saat menjawab pertanyaan sistem atas premis (gejala) yang dialami pasien atau dapat juga dari nilai CF hipotesa. Formula CF untuk beberapa kaidah yang mengarah pada hipotesa yang sama dapat

dituliskan sebagai berikut.

(14)

AC Split yang merupakan salah satu jenis AC yang banyak sekali digunakan masyarakat. Karena pada dasarnya AC split itu sendiri merupakan sistem pendinginan udara yang paling sederhana dan biasanya digunakan untuk kebutuhan ruangan berkapasitas kecil maupun sedang tergantung penggunaannya. Adapun permasalahan yang biasanya terjadi yaitu Kerusakan pada AC split, namun masyarakat pada umumnya kurang begitu mengerti Informasi tentang kerusakan pada AC Split. Untuk itu sistem pakar ini dibuat agar masyarakat dapat mengetahui tentang informasi kerusakan pada AC Split.

(15)

KESIMPULAN

Sistem Pakar diagnosa kerusakan pada AC Split dengan Metode Certainty Factor

(16)

Air Conditioning (AC) umumnya digunakan untuk mendapatkan kenyamanan termal dalam beraktifitas di ruangan. Pada saat digunakan, kalor yang diserap di evaporator (indoor unit) dibuang di kondensor (outdoor unit) tanpa dimanfaatkan sama sekali. Panas buang di kondensor ini kalornya cukup besar, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air sekaligus dapat menaikkan kinerja sistem AC. Penggunaan AC untuk mendapatkan kenyamanan termal dan sekaligus untuk memanaskan air di kondensor dummy, dikenal sebagai Air Conditioning Water Heater (ACWH). Penggunaaan AC sebagai ACWH akan mempengaruhi kinerja sistem AC secara keseluruhan, sehingga perlu dilakukan analisis kinerja sistem AC sebagai ACWH. Hasil pengujian menunjukkan bahwa: daya pendinginan di ruangan turun sekitar 5,64% - 7,8%, namun penurunan ini diimbangi dengan naiknya COP sistem AC sebesar 32%, dengan manfaat air panas yang diperoleh sebesar 30% dibandingkan terhadap daya pendinginan, dan dapat menghemat energi listrik untuk pemanasan 50 L air sebesar 1,21 kW, dimana daya yang digunakan untuk menggerakkan kompresor yang cenderung tetap sebesar 0,67 kW. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan ACWH tidak mempengaruhi kinerja sistem AC secara keseluruhan dan memberikan manfaat tambahan sebagai pemanas air.

JUDUL JURNAL : ANALISIS KINERJA AIR CONDITIONING SEKALIGUS SEBAGAI WATER HEATER (ACWH) NAMA PENULIS : Azridjal Aziz

NAMA JURNAL : SNTI Universitas Trisakti VOLUME : IV

(17)

LATAR BELAKANG

(18)

TUJUAN PENELITIAN

(19)

DATA YANG DIGUNAKAN

Penelitian tentang pemanfaatan AC sebagai pemanas air (ACWH) telah banyak dilakukan. Pemakaian AC domestik sebagai pemanas air yang terintegrasi dengan sistem AC untuk iklim subtropis sekaligus yang dapat berfungsi sebagai pompa kalor maupun sebagai pemanas air telah dilakukan oleh Jie Ji dkk, 2003, Jie Ji dkk, 2005, serta Fei Liu dkk, 2008. Mehmet Yilmaz, 2003, telah melakukan analisis kinerja pompa kalor kompresi uap menggunakan refrigran campuran zeotropic untuk mengetahui karakteristik efisiensi pompa kalor berdasarkan hukum kedua termodimanika. Pada penggunaan AC sebagai pemanas air, temperatur air dalam tangki dapat meningkat dari 25°C menjadi 42°C dan bersamaan dengan itu temperatur evaporator turun dari 27°C menjadi 17°C selama 7 menit (M. M. Rahman, 2007). Hasil penelitian Jie Ji dkk, 2005, diperoleh bahwa performansi sistem pompa kalor domestic multi fungsional

(20)

METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dari sebuah alat uji

(21)

HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI

Pada penelitian ini, untuk mengetahui kinerja AC yang sekaligus sebagai pemanas air (ACWH) pengujian dilakukan dalam empat jenis kondisi pengujian. Setiap kondisi dilakukan selama 120 menit dan pengambilan data dilakukan setiap 5 menit. Temperatur rata-rata air masuk tangki air panas dan temperatur air di dalam tangki sebelum ACWH dioperasikan adalah 28, 23°C. Distribusi daya kompressor, evaporator, kondensor dan kondensor dummy

(22)

KESIMPULAN

(23)

JUDUL JURNAL : SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA MESIN PENDINGIN RUANGAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

NAMA PENULIS : Guntur, Nita Merlina NAMA JURNAL : Pilar Nusa Mandiri VOLUME : XII, No.1

TAHUN : 2016

(24)

LATAR BELAKANG

(25)

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian yaitu membuat sebuah program yang mudah digunakan, dan bermanfaat dalam memberikan informasi tentang kerusakan

(26)

DATA YANG DIGUNAKAN

(27)

METODE/TEKNIK YANG DI TERAPKAN

(28)

HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI

Perangkat lunak yang digunakan dalam program ini menggunakan perangkat lunak untuk web server dan client. Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk web server adalah Operating System WindowsXP, Windows 7 dan yang terbaru, Bahasa pemrograman menggunakan PHP, DatabaseMySQL, Web server

menggunakan AppServer, Database Tools PHP MyAdmiN. Dalam pembuatan desain penulis menggunakan database ERD dengan software architechture UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, component diagram, dan

deployment diagram. Dan tampilan interface terdiri dari menu login, menu utama, menu diagnose dan menu admin. Program berbasis website ini dibuat menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai tempat penyimpanan

(29)

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk membantu memecahkan permasalahan dalam beragam bidang salah satunya adalah diagnosa kerusakan mesin pendingin ruangan. Secara garis besar penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Adanya sistem pakar diagnosa kerusakan mesin pendingin ruangan dengan metode forward chaining berbasis website.

(30)

JUDUL JURNAL : PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI AIR CONDITIONER (AC) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LOGIKA FUZZY

NAMA PENULIS : Fernando Elfriedo Manurung NAMA JURNAL : Pelita Informatika Budi Darma, VOLUME : V, NO. 1

TAHUN : 2013

Logika Fuzzy adalah cabang dari sistem kecerdasan buatan (Artificial Inteligent) yang mengemulasi kemampuan manusia berfikir kedalam bentuk algoritma yang kemudian dijalankan oleh mesin. Algoritma ini digunakan dalam berbagai aplikasi pemrosesan data yang tidak dapat dipresentasekan dalam bentuk biner. Adapun saat ini yang sangat umum digunakan untuk pendingin ruangan adalah Air Conditioner yang berfungsi sebagai pendingin ruangan, namun sering kekeliruan untuk memilih jenis AC yang cocok untuk ruangan berdasarkan volume dan tempat tinggalnya tersebut, sehingga perlu adanya sebuah simulasi untuk menjelaskan sebuah kinerja Air Conditioner (AC). Air Conditioner

(31)

LATAR BELAKANG

Air Conditioner kepanjangan dari AC yang merupakan pendingin dalam ruangan, teknologi

Air Conditioner adalah teknologi terbaik dalam kategori pendingin udara dimana suhunya bisa diatur dengan bebas sesuai dengan kebutuhan, udara Air Conditioner juga dapat memasuki seluruh ruang yang ada dalam ruangan tersebut, dan teknologi Air Conditioner

sudah memilki sensor control sendiri yaitu mengontrol suhu panas ruangan dan akan langsung mengaktifkan Air Conditioner tersebut dan mengeluarkan suhu yang sesuai dengan panas ruangan tersebut. Besar satuan Air Conditioner yang digunakan adalah satuan PK (

(32)

TUJUAN PENELITIAN

(33)

DATA YANG DIGUNAKAN

Untuk dapat mengetahui apa yang harus diteliti diperlukannya observasi, salah satunya didapat dari pakar AC yang didapat dari servis yang telah mereka lakukan, dan dari beberapa pengguna AC. Perancangan perangkat lunak Simulasi AC ini menggunakan metode logika fuzzy, yaitu menggunakan beberapa rule

(34)

METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN

Metode atau teknik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode logika

fuzzy. Logika Fuzzy adalah metodologi sistem kontrol pemecehan masalah, yang cocok untuk diimplementasikan pada sistem, mulai dari sistem yang sederhana, sistem kecil, embedded system, jaringan PC, multi channel atau work station

(35)

HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI

Aktifitas pertama dalam proses kinerja AC adalah gas refrigeran dihisap oleh kompresor dan ditekan keluar dengan tekanan mencapai 15kg/cm2 dan suhu lebih kurang 70°C. gas bertekanan dan suhu tinggi dialirkan ke kondensor. Dalam kondensor gas refrigeran

mendapat hembusan udara dari kipas pendingin sehingga panas yang terkandung di dalamnya terbuang, akibatnya gas refrigeran berubah dari gas ke cair. Suhu refrigerant

menurun sekitar 15°C, refrigeran dalam bentuk cair ini selanjutnya mengalir menuju filter. Pada filter refrigeran disaring, refrigeran yang sudah disaring selanjutnya akan disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menjadi kabut refrigeran dan dialirkan ke

evaporator. Saat berada pada evaporator, refrigeran menyerap panas sekitarnya sehingga proses penguapan gas terjadi lebih cepat, karena panas pada saluran evaporator diserap oleh refrigeran, maka suhu saluran tersebut menurun. Dengan menghembuskan udara didepan evaporator, maka udara yang bergerak melewati evaporator tersebut suhunya akan turun (udara menjadi sejuk). Selanjutnya gas refrigeran kembali dihisap oleh kompresor. Pada kutub ekspansi terdapat pipa kapiler yang dihubungkan dengan sebuah tabung perabah panas (sensor panas). Pada pipa kapier ini terdapat gas yang akan mengatur kerja katup ekspansi sesuai kondisi suhu pada evaporator. Pada saat suhu didalam ruangan akan semakin naik maka sensor suhu yang terdapat dalam evaporator

(36)

KESIMPULAN

Aplikasi ini menggunakan metode logika fuzzy, yaitu menggunakan beberapa rule

(37)

Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis dimana sebagian besar bangunannya dibuat dengan ketinggian ruang tidak lebih dari 3 m, sehingga mengakibatkan temperatur ruangan yang ada pada bangunan tersebut menjadi tinggi. Sebagai solusi maka diperlukan suatu alat untuk mengkondisikan udara di dalam ruangan bangunan-bangunan tersebut supaya nyaman yaitu Air Conditioner (AC). Metode Bayes merupakan metode yang baik di dalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode ini dapat digunakan untuk mempermudah menemukan kerusakan pada AC dengan memprediksi probabilitas berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya. Dengan adanya kemajuan dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, dikembangkan suatu teknologi yang mampu mengimplementasikan teorema bayes untuk menganalisa kerusakan pada Air Conditioner ruangan berbasis android.

JUDUL JURNAL : IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES UNTUK MENGANALISA KERUSAKAN PADA AIR CONDITIONER RUANGAN BERBASIS ANDROID

NAMA PENULIS : I Putu Warma Putra

(38)

LATAR BELAKANG

(39)

TUJUAN PENELITIAN

(40)

Naive Bayes temasuk ke dalam algoritma supervised learning, maka dibutuhkan pengetahuan awal untuk mengambil keputusan. Sistem hanya membahas 8 kerusakan (class) pada Air Conditioner diantaranya kerusakan kondensor, kompresor, overloads, kapasitor, saringan, kipas, thermostar, dan kerusakan

evaporator. Sistem hanya menggunakan 14 informasi gejala untuk melakukan analisa terhadap kerusakan AC dan 76 data training dengan berbagai parameter dan class.

(41)

Metode atau teknik yang diterapkan pada penelitian ini yaitu menghitung probabilitas dari setiap kerusakan (class) pada data training. Menghitung fekuensi setiap gejala pada class Keputusan kerusakan AC terdapat pada nilai maksimal dari masingmasing class

(42)

Aplikasi berbasis android yang memiliki fitur untuk melakukan konsultasi dimana sistem memberikan beberapa pertanyaan kepada pengguna aplikasi untuk dijawab sesuai dengan kondisi AC yang dialami. Jawaban yang dimasukan user hanya berupa radio button “Ya” atau “Tidak”. Sistem akan melakukan perhitungan menggunakan teorema bayes berdasarkan gejala yang telah dimasukan dan menampilkan hasil perhitungan dalam bentuk informasi kerusakan pada AC.

(43)

KESIMPULAN

Sistem pakar ini dapat membantu pengguna sistem mengetahui kerusakan yang terjadi pada AC. Diperoleh hasil deteksi kerusakan yang sama antara perhitungan secara manual dengan perhitungan dengan sistem. Terdapat gejala spesifik yang berbeda-beda pada setiap kerusakan yang terjadi pada AC, sehingga apabila gejala spesifik tersebut tidak dipilih maka sistem akan memberikan informasi yang kurang tepat. Aplikasi ini hanya dapat digunakan untuk telepon selular atau

(44)

Di jaman modern seperti saat ini, kemajuan tekhnologi sangat berdampak terhadap kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, misalnya penggunaan air conditioner (AC). AC merupakan sebuah alat penyejuk ruangan yang mampu mengkondisikan udara dalam ruangan serta memberikan efek nyaman bagi tubuh (Sofyan, 2010), namun kualitas udara dalam suatu ruangan yang menggunakan penyejuk ruangan merupakan faktor yang signifikan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan (Arjani, 2011). Kualitas udara dalam ruangan adalah udara didalam suatu bangunan yang dihuni atau ditempati untuk suatu periode sekurang-kurangnya 1 jam oleh orang dengan berbagai kesehatan yang berlainan (Suharyo, 2009). Suatu ruangan yang ditempati oleh banyak orang dengan berbagai kondisi kesehatan maka kemungkinan besar untuk dapat terpapar oleh resiko infeksi melalui kontak dengan orang lain. Ruangan yang di tempati oleh banyak orang dapat meningkatkan resiko timbulnya gangguan kesehatan. (Arjani, 2011). Salah satu jenis gangguan kesehatan yang timbul akibat pemakaian AC adalah Sick Building Syndrom (SBS) yang diantaranya adalah flu, batuk dan iritasi kulit maupun mata. Dengan munculnya SBS tersebut, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi aktivitas seseorang. Mengingat pentingnya kebugaran bagi pelajar, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada pengaruh penggunaan AC terhadap gangguan kesehatan yang berdampak pada kebugaran pelajar.

JUDUL JURNAL : PENGARUH PENGGUNAAN AIR CONDITIONER TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN YANG BERDAMPAK TERHADAP KEBUGARAN PELAJAR

NAMA PENULIS : Rizka Adekayanti

NAMA JURNAL : Jurnal Kesehatan Lingkungan VOLUME : 1, No. 2

(45)

LATAR BELAKANG

(46)

TUJUAN PENELITIAN

(47)

DATA YANG DIGUNAKAN

(48)

METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN

Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah observasional dengan rancangan

Cross Sectional. Tehnik pengambilan sampel secara simple Random Sampling

(49)

HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI

Uji pengaruh digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian uji pengaruh menggunakan uji wilcoxon test.

(50)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari analisa data dan perhitungan uji statistik, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan Air Conditioner

(51)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisa secara keseluruhan baik dengan perhitungan manual maupun simulasi software terhadap variasi penempatan reducer membuktikan bahwa perubahan penempatan

Penelitian ini secara khusus akan melihat budaya reproduksi yang terjadi dalam masyarakat Aceh yang meliputi budaya selama proses kehamilan, kelahiran dan menyusui.. Memilih Aceh

TAPM yang berjudul "Pengaruh Motivasi Guru dan Persepsi Guru terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Pulan Batam" adalah hasil karya

Menurut Sugiyono (2017:88) purposive sampling adalah: “…teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling adalah karena

Pola difraksi pada Gambar 6 adalah pola difraksi dari hidroksiapatit yang sudah berpori, dengan porogen kitosan, ternyata keberadaan kitosan selama proses terjadinya

Konsep desain LBWR tanpa pengisian bahan bakar di lokasi akan memiliki siklus operasi yang lebih panjang dengan menerapkan kisi teras yang lebih rapat ( Vm/Vf rendah).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer (sewenang- wenang) yang

Data primer yang digunakan adalah data yang diperoleh secara langsung dari media yang dikaji, yaitu mengumpulkan data (dokumentasi) dari beberapa program berita di Kompas