PEDOMAN PENELITIAN,
PENYUSUNAN DAN PENILAIAN TESIS
(V.5)
Oleh:
Dr. Moedjiono, M.Sc.
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
PEDOMAN PENELITIAN,
PENYUSUNAN DAN PENILAIAN TESIS
(V.5)
Oleh:
Dr. Moedjiono, M.Sc.
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
i
KATA PENGANTAR
Dengan selalu mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penulisan buku ”Pedoman Penelitian,
Penyusunan dan Penilaian Tesis (V.5)” ini dengan baik. Buku ini disusun sebagai pedoman
khusus bimbingan proses penelitian ilmiah, langkah-langkah penyusunan, penyajian, penilaian, dan pengujian laporan tugas akhir kesarjanaan di Program Magister/Pascasarjana (PPS), Universitas Budi Luhur (UBL), yang berupa tesis bagi para mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, sebagai kulminasi kurikulum pada akhir masa studinya, serta sebagai pedoman bagi dosen pembimbing dan penguji.
Pedoman ini disusun secara bertahap mulai dari naskah untuk Program Studi MKOM tahun 2005 diteruskan dengan penyempurnaannya berdasarkan hasil evaluasi dari berbagai komentar dan saran-saran dari para asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada visitasi akreditasi program studi, rapat-rapat koordinasi pimpinan/staf/dosen, umpan balik dari para mahasiswa, dosen pembimbing dan penguji, serta disesuaikan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, regulasi, situasi dan kondisi di lapangan, sehingga bisa dipergunakan untuk semua program studi di Program Magister/Pascasarjana (Magister Manajemen/MM, Magister Akuntasi/MAKSI, Magister Ilmu Komputer/MKOM, dan Magister Ilmu Komunikasi/MIKOM) Universitas Budi Luhur.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada para dosen pengajar, dosen pembimbing, dosen penguji, para praktisi, serta semua pihak yang telah memberikan masukan dan kontribusi yang konstruktif dalam proses penyusunan buku pedoman ini. Walaupun demikian, seperti kata pepatah, bahwa tak ada gading yang tak retak, tak ada karya tulis yang sempurna, tak ada lembaran putih yang tak berbercak, sehingga penulis sangat mengharapkan tanggapan, kritik dan saran-saran penyempurnaan lanjut, demi kesempurnaan buku pedoman ini.
Semoga buku pedoman ini bermanfaat untuk perkembangan proses belajar-mengajar di Program Pascasarjana, Universitas Budi Luhur. Amin.
Jakarta, 15 Oktober 2012
Penyusun,
ii DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR . . . i
DAFTAR ISI . . . ii
DAFTAR GAMBAR . . . iv
DAFTAR TABEL . . . v
DAFTAR LAMPIRAN . . . vi
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . 1
1.1 Latar Belakang . . . 1
1.2 Maksud dan Tujuan . . . 1
1.3 Ruang Lingkup . . . 2
1.4 Tata-Urut . . . 2
1.5 Pengertian . . . 2
BAB II PROSES PENELITIAN . . . .. . . 5
2.1 Tugas Akhir Kesarjanaan . . . 5
2.2 Pengetahuan dan Penelitian . . . 7
2.3 Metode Ilmiah . . . 8
2.4 Proses Penelitian Ilmiah . . . 9
2.5 Metodologi Penelitian . . . 11
2.6 Masalah Penelitian . . . 12
2.7 Judul Penelitian . . . 13
2.8 Jenis Penelitian . . . 14
2.9 Laporan Penelitian . . . 16
BAB III PENYUSUNAN TESIS DAN PAPER . . . 30
3.1 Pentahapan Penulisan Tesis . . . 30
3.1.1 Tahap Proposal Tesis . . . 31
3.1.2 Tahap Naskah Akhir Tesis . . . 35
3.2 Tertib Penulisan . . . . . 37
3.3 Kutipan, Interpolasi dan Elipsis . . . 39
iii
3.5 Salinan Naskah . . . 41
BAB IV PENILAIAN TESIS . . . 42
BAB V PENUTUP . . . 43
DAFTAR PUSTAKA . . . 44
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
II-1 Tugas Akhir Kesarjanaan . . . 5
II-2 Langkah-langkah Metode Ilmiah . . . 9
II-3 Proses Penelitian Ilmiah dan hubungannya dengan Metode Ilmiah . . 10
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II-1 Perbedaan antara Skripsi, Tesis dan Disertasi . . . 6
II-2 Susunan Laporan Penelitian dan hubungannya dengan Metode Ilmiah . 17
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Formulir Pendaftaran Penulisan Tesis . . . 46
2 Lembar Persetujuan Proposal Tesis . . . 47
3 Formulir Pendaftaran Sidang Proposal/Naskah Akhir Tesis . . . 48
4 Lembar Pengesahan Tesis . . . 49
5 Kartu Bimbingan Tesis . . . 50
6 Contoh Lembar Judul Proposal Tesis . . . 51
7 Contoh Lembar Judul untuk Naskah Akhir Tesis . . . 52
8 Contoh Lembar Judul Pemakaian Gelar untuk Naskah Akhir Tesis . 53 9 Lembar Judul di Halaman Punggung (Sampul Samping) . . . 54
10 Contoh Abstrak . . . 55
11 Contoh Abstract . . . 56
12 Contoh Daftar Isi Naskah Proposal Tesis . . . 57
13 Contoh Daftar Isi Naskah Akhir Tesis . . . 59
14 Contoh Daftar Gambar . . . 61
Catatan: berlaku juga untuk Daftar Tabel 15 Contoh Daftar Lampiran . . . 62
16 Lembar Penilaian Sidang Proposal Tesis . . . 63
17 Lembar Berita Acara Sidang Proposal Tesis . . . 64
18 Lembar Panduan Revisi Proposal Tesis . . . 65
19 Lembar Penilaian Sidang Tesis . . . 66
20 Lembar Berita Acara Sidang Tesis . . . 67
21 Lembar Panduan Revisi Tesis . . . 68
22 Lembar Surat Pernyataan Mahasiswa . . . 69
23 Lembar Pernyataan (Originalitas) . . . 70
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa di Program Magister/Pascasarjana (PPS), Universitas Budi Luhur (UBL) diwajibkan untuk menyusun tugas akhir kesarjanaan berupa laporan hasil penelitian ilmiah, yang berbentuk Tesis dan Paper ringkasan tesis, sebagai kulminasi rangkuman pendidikan selama mengikuti jenjang pendidikan tingkat Strata-2 (S2). Tesis dan Paper ringkasan tesis merupakan bagian dari kurikulum PPS dan merupakan syarat mutlak kelulusan di Program Magister PPS UBL untuk semua Program Studi.
Penyusunan Tesis dan Paper di Program Magister ini berorientasi pada metode penelitian ilmiah di bidang teknis sistem dan aplikasi secara umum sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan dan teknologi serta aspek manajemen pada implementasinya.
Metode penelitian ilmiah yang digunakan dalam proses penyusunan tesis dan paper ini
lebih berorientasi pada solusi optimum dan dapat diterima secara ilmiah (reasonably acceptable),
dibandingkan dengan solusi maksimum atau minimum yang berdasarkan penelitian yang sangat ekstensif. Jenis metode penelitian yang diharapkan di Program Magister ini lebih dititik-beratkan untuk menggunakan metode penelitian kuantitatif dibandingkan dengan metode penelitian kualitatif. Akan tetapi apabila memang metode penelitian kualitatif sangat dibutuhkan dalam langkah-langkah proses penelitian tersebut maka dipersilahkan tetap dipergunakan sebagaimana mestinya dengan menggunakan landasan teori yang kuat dan diulas secara ilmiah.
Berdasarkan pola pemikiran tersebut di atas, maka naskah ini akan membahas terlebih dahulu dasar-dasar metode penelitian ilmiah untuk memberikan pengertian latar belakang atau landasan dalam penulisan tesis dan paper, diteruskan dengan langkah-langkah proses penulisan tesis dan paper, serta tata-cara penyajiannya pada sidang-sidang proposal tesis dan/atau naskah akhir tesis, sampai dengan penyerahan naskah akhir tesis dan paper ringkasannya.
1.2 Maksud dan Tujuan
2
proposal tesis dan/atau naskah akhir tesis mahasiswa Program Magister sampai dengan penyerahan naskah akhir tesis dan paper ringkasannya, dengan tujuan agar bisa mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian tugas akhir kesarjanaannya sesuai jadwal yang tersedia.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup di dalam naskah ini meliputi dasar-dasar tentang metode penelitian ilmiah, proses penulisan dan contoh format laporan tesis dan paper ringkasannya, tata-cara pelaksanaan sidang-sidang proposal tesis dan/atau naskah akhir tesis dan penyerahan naskah laporannya.
1.4 Tata-Urut
Naskah ini disusun dengan tata-urut sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, yang membahas latar belakang pembuatan pedoman
penyusunan tesis dan paper ringkasannya, maksud dan tujuan, ruang lingkup, tata-urut dan pengertian yang tercantum dalam naskah ini.
BAB II PROSES PENELITIAN, yang membahas dasar-dasar proses penelitian untuk
penyusunan tesis dan paper yaitu tugas akhir kesarjanaan, pengetahuan dan penelitian, metode ilmiah, proses penelitian ilmiah, metodologi penelitian, masalah penelitian, judul penelitian, jenis penelitian dan laporan penelitian.
BAB III PENYUSUNAN TESIS DAN PAPER, yang membahas langkah-langkah/
pentahapan proses penulisan tesis dan paper di Program Magister beserta aturan-aturan teknis perwajahan naskah dan tertib penulisan yaitu pentahapan penulisan tesis, tertib penulisan, kutipan, interpolasi dan elipsis, paper ringkasan tesis, dan salinan tesis.
BAB IV PENILAIAN TESIS, yang membahas proses penilaian tesis di Program Magister beserta aturan-aturannya.
BAB V PENUTUP, yang berisi kesimpulan uraian pembahasan pedoman penyusunan
tesis dan paper.
1.5 Pengertian
3
Konsep: sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, obyek, kondisi,
situasi dan perilaku tertentu ([Kuncoro 2003], 40). Konsep merupakan pengertian abstrak yang
digunakan para ilmuwan sebagai komponen dalam membangun proposisi dan teori. Konsep juga digunakan dalam memberikan arti suatu fenomena. Contoh: konsep tentang "dunia maya" memberikan arti fenomena yang berbeda tentang konsep tentang "dunia sesungguhnya".
Variabel: konsep yang dapat diukur; atau suatu arti yang dapat membedakan antara sesuatu
dengan yang lainnya. Contoh: variabel “jenis perangkat” yang membedakan perangkat
dalam wujud perangkat keras atau perangkat lunak, yang berbeda dengan variabel "jenis kelamin" yang membedakan orang dalam wujud pria atau wanita, serta berbeda dengan variabel "agama" yang membedakan pelaksanaan penganut ibadah antara Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Penelitian: penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan perlakuan
tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat, dan sungguh-sungguh), sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh
jawaban, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya). ([Hasan 2002], 9)
Metodologi Penelitian: ilmu yang membicarakan tata cara atau jalan sehubungan dengan
adanya penelitian. Metodologi Penelitian melingkupi metode penelitian. ([Hasan 2002], 20)
Metode Penelitian: cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang
dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian
yang bersangkutan, meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian. ([Hasan 2002], 20)
Prosedur Penelitian: membicarakan urutan kerja penelitian atau langkah-langkah yang harus
dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian.
Teknik Penelitian: membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau
mengumpulkan data penelitian.
Masalah Penelitian: suatu pernyataan fokus bahasan dalam proses penelitian, yang
4
Proposisi: pernyataan tentang realitas yang dapat dievaluasi apakah benar atau salah. Kumpulan
dari beberapa konsep membentuk proposisi. Contoh: "kepercayaan diri menentukan keberanian seseorang". Kepercayaan diri dan keberanian adalah 2 konsep.
Teori: kumpulan dari proposisi yang saling berkaitan.
Konstruk: jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi
daripada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu. Konstruk dapat berupa sebuah pandangan atau pendapat yang biasanya ditemukan untuk sebuah penelitian
dan/atau pembentukan teori ([Kuncoro 2003], 40). Contoh: Kepuasan pelanggan yang merupakan
tujuan utama pemasaran, sebagai ”konstruk”, yang berarti seberapa jauh harapan pelanggan
dapat dipenuhi oleh kinerja suatu produk.
Hipotesis: proposisi yang perlu diuji atau dugaan/jawaban sementara atas suatu fenomena/
permasalahan penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya dengan bukti-bukti/data. Dugaan ini ditetapkan berdasarkan suatu alur landasan pemikiran atau kerangka konsep/ pola pikir pemecahan masalah yang diperoleh dari kaitan teori-teori yang kuat dikaitkan dengan hasil penelitian-penelitian serupa dan valid yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, serta dikaitkan dengan obyek penelitian yang ditetapkan. Hipotesis dibuat untuk menuntun penelitian.
Kerangka konsep: hubungan antara beberapa konsep yang dapat memberikan suatu gambaran
5 BAB II
PROSES PENELITIAN
2.1 Tugas Akhir Kesarjanaan
Tugas akhir kesarjanaan dalam prakteknya dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu kelompok penelitian dan kelompok desain (rancangan), seperti digambarkan di Gambar II-1 di bawah ini. Dari Gambar II-II-1 terlihat bahwa Tesis merupakan naskah laporan penelitian ilmiah dari tugas akhir kesarjanaan.
Gambar II-1. Tugas Akhir Kesarjanaan ([Kountur 2004], 10 dengan modifikasi)
Kelompok Penelitian, terdiri dari tiga macam laporan yaitu skripsi, tesis dan disertasi. Istilah skripsi, tesis dan disertasi digunakan untuk menunjukkan laporan penelitian yang dibuat untuk memenuhi tuntutan kesarjanaan. Skripsi merupakan laporan penelitian untuk tingkat sarjana strata satu (S1), tesis merupakan laporan penelitian untuk tingkat sarjana strata dua (S2) sedangkan disertasi untuk laporan penelitian tingkat doktor atau sarjana strata tiga (S3). Ketiga naskah laporan penelitian yaitu skripsi, tesis dan disertasi menggunakan prinsip-prinsip penelitian yang sama. Artinya, metode penelitian yang digunakan dalam membuat skripsi bisa juga digunakan untuk tesis dan disertasi, dan sebaliknya. Perbedaannya berada pada kedalaman penelitian, yang semakin tinggi strata kesarjanaannya, semakin kompleks penelitiannya atau semakin banyak variabel yang digunakan. Pemahaman yang lebih dalam atas teori-teori dan konsep-konsep akan menentukan kedalaman dan kekompleksan penelitian yang dilakukan.
Tugas Akhir Kesarjanaan
Penelitian Desain (Rancangan)
Skripsi Tesis Disertasi Proyek Perencanaan
Strategi Bisnis
6
Misalnya untuk disertasi, diharapkan dapat menghasilkan teori baru atau setidak-tidaknya dapat mengembangkan atau memperbaiki teori yang sudah ada. Sedangkan untuk skripsi atau tesis pada umumnya hanya menguji teori yang sudah ada atau merupakan penelitian-penelitian aplikasi. Perbedaan antara skripsi, tesis dan disertasi dapat dilihat pada Tabel II-1 berikut.
Tabel II-1. Perbedaan antara Skripsi, Tesis dan Disertasi
Dasar Perbedaan Skripsi Tesis Disertasi
oTingkat
Kesarjanaan
oJenis Penelitian
oAplikasi oKompleksitas (banyaknya variabel yang dipergunakan pada penelitian kuantitatif) S1 (Sarjana) Diskriptif (kuantita-tif/kualitatif) Korelasi Terapan Sederhana (minimal 1 variabel jika dis- kriptif atau 2 varia-bel jika korelasi)
S2 (Magister) Diskriptif (kuantita-tif/kualitatif) Korelasi Eksperimen Terapan Pengujian teori Pengembangan teori Kompleks (minimal 3 variabel) S3 (Doktor) Diskriptif kuantita-tif/kualitatif) Korelasi Eksperimen Pengembangan teori Penemuan teori baru Sangat kompleks (minimal 5 variabel)
7
berupa desain masih merupakan ”setengah perjalanan” dari suatu penelitian, sehingga harus
diteruskan dengan proses pengujian, hasil analisis data dan interpretasi temuan-temuan, implikasi dari penelitian yang dilakukan, serta rencana/langkah-langkah implementasi lanjutnya.
2.2 Pengetahuan dan Penelitian
Pengetahuan pada hakekatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang
obyek tertentu. Mengetahui bahwa masih banyak yang belum diketahui menimbulkan keinginan untuk mengetahuinya. Seperti di dalam nasehat di dalam suatu pernyataan filsafat yang berbunyi,
“Ada orang yang tahu di tahunya; Ada orang yang tahu di tidak tahunya; Ada orang yang tidak tahu di tahunya; dan ada orang yang tidak tahu di tidak tahunya.” Barang siapa yang merasa dirinya pintar, itulah kebodohan, tetapi barang siapa merasa dirinya bodoh, itulah kepintaran. Orang yang tidak tahu di tidak tahunya tetapi merasa tahu segala-galanya itulah kebodohan.
Pengetahuan mencakup knowledge, science, seni, dan teknologi. [Gulo 2003] Masalah pengetahuan
berkisar pada 3 (tiga) hal, yaitu apa pengetahuan (ontologis), bagaimana mengetahui
(epistemologis), dan untuk apa pengetahuan itu (aksiologis). Pada hakekatnya ada berbagai cara untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu yang dianggap benar, di antaranya lewat proses penelitian atau riset.
Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan
perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat, dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh
jawaban, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya). ([Hasan 2002], 9) Dengan kata lain,
penelitian berhubungan dengan usaha untuk mengetahui sesuatu. Selain itu penelitian berhubungan pula dengan usaha untuk mencari tahu jawaban atas suatu usaha atau beberapa permasalahan. Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa penelitian memiliki beberapa komponen, yaitu:
(1) Ada rasa ingin tahu dari manusia;
(2) Ada sesuatu/masalah;
(3) Ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu/masalah tersebut; dan
8
Dikenal ada 2 (dua) cara yang pernah digunakan oleh para ahli dalam upaya untuk mencari tahu sesuatu pengetahuan yang baru yaitu cara atau pendekatan rasional dan empiris.
Pendekatan rasional merupakan suatu cara untuk mencari tahu sesuatu pengetahuan yang
baru dengan anggapan bahwa segala sesuatu yang ingin diketahui itu ada di dalam pikiran
manusia (internal wisdom), yaitu kemampuan seseorang untuk berfikir, dengan menggunakan
akal sehat atau rasional, untuk menemukan pengetahuan tersebut dari pikirannya. Dengan kata lain, menurut pendekatan rasional, pengetahuan dimulai dari suatu gagasan atau pikiran yang didasarkan atas kebijaksanaan yang dimiliki seseorang. Pendekatan rasional digunakan pada waktu yang lalu dan dianggap tidak layak dan disanggah oleh beberapa ahli pada waktu itu dengan alasan tidak mampu memecahkan beberapa permasalahan, sebagai contoh: untuk memecahkan permasalahan atau mencari tahu sesuatu menyangkut berapa jumlah gigi yang ada di mulut seekor kuda yang tidak bisa ditemui pada pikiran ataupun gagasan. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan membuka mulut kuda dan menghitung berapa jumlah gigi kuda tersebut, dan kesimpulannya bukan dengan berfikir.
Pendekatan Empiris merupakan suatu cara untuk mencari tahu sesuatu pengetahuan dari
hasil pengamatan terhadap fenomena yang terjadi (external process). Jawaban atas suatu
permasalahan ada pada obyek di mana masalah tersebut berada dan bukan di dalam pikiran seseorang. Kita harus melakukan pengamatan tentang apa yang terjadi dan membuat kesimpulan. Seperti contoh pada ilustrasi menghitung gigi kuda di atas, cara yang terbaik adalah dengan mengamati. Buka mulut kuda dan amati (dengan cara menghitung) sehingga permasalahan berapa jumlah gigi kuda tersebut akan segera terjawab. Menurut pendekatan empiris, pengetahuan didasarkan atas fakta-fakta yang diperoleh dari hasil penelitian dan observasi. Salah satu bagian dari pendekatan empiris adalah metode ilmiah.
2.3 Metode Ilmiah
Naskah tesis disusun berdasarkan hasil proses penelitian yang menggunakan pola pendekatan penelitian dengan metode ilmiah. Metode ilmiah mempunyai karakteristik kritis dan
analitis, logis, obyektif, konseptual dan teoritis, empiris dan sistematis ([Kuncoro 2003], 3). Pola
9
untuk mencari tahu jawaban atas sesuatu secara ilmiah, mengikuti langkah-langkah metode ilmiah dan dengan pendekatan penelitian secara empiris, yaitu berdasarkan data yang diperoleh dari melaksanakan pengamatan terhadap fenomena yang terjadi.
Adapun langkah-langkah umum metode ilmiah dapat dilihat pada Gambar II-2 sebagai berikut.
Gambar II-2. Langkah-langkah Metode Ilmiah ([Kountur 2004, 7] dengan modifikasi)
Secara umum langkah-langkah metode ilmiah dimulai dengan mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan menjadi obyek penelitian. Setelah masalah penelitian dirumuskan, dilanjutkan dengan merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara atas masalah penelitian, yang kebenarannya perlu diuji. Kebenaran atas hipotesis ini perlu diuji dengan cara mengumpulkan data dari fenomena yang diteliti, kemudian dianalisis dan diinterpretasi. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi atas data tersebut, dibuatlah kesimpulan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.
2.4 Proses Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah aplikasi secara formal dan sistematis dari metode ilmiah untuk
mempelajari dan menjawab permasalahan ([Kuncoro 2003], 3). Untuk melakukan penelitian ilmiah kita
harus berfikir obyektif, eksak, logis dan sistematis. Penelitian ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Perumusan Masalah Penelitian
Perumusan Hipotesis
Pengujian Hipotesis
10 (1) Purposiveness, fokus tujuan yang jelas.
(2) Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik. (3) Testability, prosedur pengujian hipotesis jelas.
(4) Replicability, pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau sejenis. (5) Objectivity, berdasarkan fakta dari data aktual, tidak subyektif dan emosional.
(6) Generalizability, semakin kuas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna. (7) Precision, mendekati realitas dan yakin peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat. (8) Parsimony, kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
Proses penelitian ilmiah mengikuti langkah-langkah pada metode ilmiah yang dapat dilihat pada Gambar II-3 sebagai berikut:
Proses Penelitian Ilmiah Metode Ilmiah
Gambar II-3. Proses penelitian ilmiah dan hubungannya dengan Metode ilmiah Menentukan dan memahami sumber dan domain
obyek penelitian
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian
Merumuskan hipotesis Membuat kerangka konsep
Mendesain penelitian
Melaksanakan proses penelitian dan menganalisis data
Perumusan Masalah Penelitian
Perumusan Hipotesis
Pengujian Hipotesis
11 2.5 Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian adalah ilmu yang membicarakan tata cara atau jalan sehubungan
dengan adanya penelitian. Metodologi penelitian membicarakan antara lain: ([Hasan 2002], 20)
(1) Filsafat ilmu, yaitu tentang apakah ilmu dan mengapa orang melakukan penelitian. (2) Prosedur penelitian, mencakup pembahasan bagaimana suatu penelitian dimulai dan
diakhiri dengan pembuatan laporan penelitian.
(3) Alat analisis, yaitu beberapa teknik yang digunakan dalam menganalisis data.
Metodologi Penelitian melingkupi metode penelitian, yaitu cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan. Metode penelitian meliputi prosedur penelitian
dan teknik penelitian.
Prosedur Penelitian membicarakan urutan kerja penelitian atau langkah-langkah yang
harus dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian, yang secara garis besar terdiri atas 3 (tiga) tahap, yaitu:
(1) Tahap perencanaan penelitian, yang dimulai dari langkah-langkah pemilihan judul,
perumusan masalah, melakukan studi kepustakaan, studi penelitian yang relevan, studi obyek penelitian, merumuskan kerangka konsep, perumusan hipotesis, dan menentukan model/desain penelitian;
(2) Tahap pelaksanaan penelitian, yang di antaranya meliputi langkah-langkah
pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi, menganalisis data dan menginterpretasikan, membuat generalisasi dan penarikan kesimpulan; dan
(3) Tahap penulisan laporan penelitian.
12
data, dapat berupa tes atau soal tes, kuesioner atau angket, check list variabel, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus dapat menjawab terlebih dahulu 3 (tiga) buah pertanyaan sebagai berikut:
(1) Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian?
(2) Alat-alat apakah yang akan digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data?
(3) Bagaimana melakukan penelitian tersebut?
2.6 Masalah Penelitian
Masalah penelitian merupakan suatu pernyataan fokus bahasan dalam proses penelitian,
yang mempersoalkan keberadaan suatu variabel atau mempersoalkan hubungan antara variabel
pada suatu fenomena. Masalah penelitian disebut juga sebagai pernyataan masalah (statement
of problems) atau pertanyaan penelitian (research questions), dinyatakan dalam bentuk rumusan masalah.
Masalah penelitian akan dipelajari, dikaji, dipecahkan, atau diselesaikan, lalu dibuat kesimpulannya sesuai dengan konteks permasalahan oleh peneliti melalui penelitian. Di dalam permasalahan diungkapkan keresahan, kesulitan, dilema, persoalan yang harus diatasi, ada sesuatu yang tidak beres, ada penjelasan yang kurang meyakinkan, ada keraguan tentang ide-ide atau teori-teori lama, ada sesuatu yang harus segera dilakukan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih masalah penelitian adalah sebagai berikut:
(1) Sesuai dengan minat dari peneliti;
(2) Dapat diteliti;
(3) Tersedia faktor pendukung dari masalah yang diteliti, yaitu ada data dan ijin; dan
(4) Harus mempunyai atau memberikan manfaat.
Variabel merupakan suatu arti yang dapat membedakan antara sesuatu dengan yang
13
dalam bentuk pertanyaan, walaupun tidak selamanya demikian. Masalah penelitian dapat pula dinyatakan dalam bentuk tujuan.
Contoh:
- Masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan menyangkut keberadaan
suatu variabel: ”Berapa jumlah software tools yang mempunyai kemampuan mengolah data dalam bentuk spreadsheet?”
- Masalah penelitian penelitian yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan menyangkut
hubungan antara variabel: “Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan jumlah
penghasilan?”
- Masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk tujuan: “Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan jumlah penghasilan.”
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rumusan masalah adalah sebagai berikut:
(1) Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan;
(2) Jelas dan padat;
(3) Berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah; dan
(4) Merupakan dasar dalam membuat hipotesis.
Rumusan masalah sebaiknya tidak dibuat dari masalah yang terkait dengan etika atau moral, sebab pertanyaan tentang nilai dan value judgment tidak bisa dijawab secara ilmiah, dan hindarkan rumusan masalah yang masalahnya berkaitan dengan metodologi penelitian. Rumusan masalah bertujuan di antaranya untuk mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademis seseorang, memuaskan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yang baru, meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya, memenuhi keinginan sosial, dan menyediakan sesuatu yang bermanfaat.
2.7 Judul Penelitian
Judul penelitian dapat dirumuskan atau dibuat setelah penetapan atau pemilihan masalah
14
atau runtut), tidak terlalu puistis atau bombastis. Judul penelitian pada hakekatnya merupakan
gambaran dari conceptual framework suatu penelitian. Judul penelitian hendaknya bersifat
menjelaskan diri dan menarik. Dari membaca judul orang langsung dapat menduga apa materi atau masalahnya serta kaitan aspek lainnya, dapat pula diketahui obyek, metode, tujuan dan kegunaan penelitian. Fungsi utama judul penelitian bagi penulis atau peneliti adalah sebagai kompas dalam melakukan penelitian atau menyusun tulisannya. Sedangkan bagi pembaca, fungsi utama judul penelitian ini adalah menunjukkan hakekat dari obyek penelitian, wilayahnya serta metode yang dipergunakan dalam melakukan penelitian atau menyusun tulisan. Dalam sebuah
rumusan judul penelitian diharapkan mencakup unsur-unsur sebagai berikut: ([Hasan 2002], 43)
(1) Sifat dan jenis penelitian;
(2) Obyek yang diteliti;
(3) Subyek penelitian;
(4) Lokasi/daerah waktu penelitian; dan
(5) Tahun/waktu terjadinya peristiwa.
Contoh:
“Analisis Pengaruh Pelatihan Terhadap Kemampuan Membaca Berita Karyawan TVRI
Stasiun Pusat Jakarta Tahun 2000.”
- Analisis Pengaruh : Sifat dan jenis penelitian;
- Pelatihan dan kemampuan membaca berita : Obyek penelitian;
- Karyawan TVRI : Subyek penelitian;
- Stasiun Pusat Jakarta : Lokasi penelitian;
- Tahun 2000 : Tahun penelitian.
2.8Jenis Penelitian
15
Gambar II-4. Jenis Penelitian ([Kountur 2004], 104 dengan modifikasi)
Bila dilihat dari sudut pandang Jenis Aplikasinya ada 2 (dua) jenis penelitian yaitu Penelitian Murni (yang diperuntukkan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bertujuan untuk mengembangkan teori atau menemukan teori-teori baru) dan Penelitian Terapan (yang hasilnya dapat langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi). Bila dilihat dari Tujuan suatu Penelitian Dilaksanakan ada 3 (tiga) jenis penelitian yaitu Penelitian Deskriptif (yang ditujukan untuk memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti), Penelitian Korelasi (yang ditujukan untuk menunjukkan hubungan antara variabel tanpa mencoba untuk merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut), dan Penelitian Eksperimen (yang ditujukan untuk menunjukkan sebab akibat, karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan terhadap
obyek penelitian, sehingga dapat memberikan penjelasan ”alasan mengapa”). Bila dilihat dari
segi Jenis Informasi yang dikelola ada 2 (dua) jenis penelitian yaitu Penelitian Kuantitatif (yang hipotesisnya dapat diuji dengan teknik-teknik statistik) dan Penelitian Kualitatif (yang hipotesisnya tidak dapat diuji dengan teknik-teknik statistik).
Jenis Penelitian
Jenis Aplikasi Tujuan Penelitian Dilaksanakan Jenis Informasi
Penelitian Murni
Penelitian Terapan
Penelitian Korelasi Penelitian Deskriptif
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
16
Di samping itu, sebagai tambahan penjelasan tipe penelitian, berdasarkan 3 (tiga)
pertanyaan dasar (1) ”apa”, (2) ”bagaimana”, dan (3) ”mengapa”, terdapat beberapa tipe
penelitian secara empiris, yaitu:
(1) Penelitian Eksploratif, yang berhubungan dengan pertanyaan dasar ”apa”, yang ingin mengetahui suatu gejala atau peristiwa dengan melakukan penjajakan terhadap gejala tersebut. Penjajakan ini dilakukan tidak secara sistematis, tidak didasarkan pada
hipotesis, dan tidak ditarik sampel. Penjajakan dilakukan dengan metode ”bola salju,”
yaitu dengan bertanya kepada satu orang kemudian diteruskan kepada orang lain, dan kalau belum puas diteruskan lagi kepada orang lain lagi, sampai diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang masalah yang diteliti.
(2) Penelitian Deskriptif, yang didasarkan pada pertanyaan dasar ”bagaimana”. Tidak puas kalau hanya mengetahui apa masalahnya secara eksploratif, tetapi ingin mengetahui juga bagaimana peristiwa tersebut terjadi.
(3) Penelitian Eksplanatif, yang didasarkan pada pertanyaan dasar ”mengapa.” Tidak puas bila hanya mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana terjadinya, tetapi ingin juga mengetahui mengapa peristiwa itu terjadi atau ingin menjelaskan terjadinya suatu peristiwa.
(4) Penelitian Eksperimen, yang berbeda dari 3 (tiga) penelitian sebelumnya, yang
disebut juga sebagai expost fact research karena peristiwa yang diteliti sudah terjadi,
tipe penelitian ini datanya belum pernah ada, sehingga harus diciptakan terlebih dahulu untuk mengembangkan inovasi-inovasi yang berguna dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
2.9 Laporan Penelitian
17
Tabel II-2. Susunan Laporan Penelitian dan hubungannya dengan Metode Ilmiah
Susunan Laporan Penelitian Metode Ilmiah
1.ABSTRAK
2.PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Masalah Penelitian
c. Tujuan dan Manfaat Penelitian
d. Sistematika/Tata Urut Penulisan
e. Daftar Pengertian/Istilah
3.LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP/PEMIKIRAN
a. Tinjauan Pustaka
b. Tinjauan Studi
c. Tinjauan Obyek Penelitian
d. Kerangka Konsep/Pola Pikir Pemecahan Masalah
e. Hipotesis
4.METODOLOGI DAN DESAIN/RANCANGAN PENELITIAN
a. Metode/Jenis Penelitian
b. Sampling/Metode Pemilihan Sampel
c. Metode Pengumpulan Data
d. Instrumentasi
e. Teknik Analisis, Rancangan dan Pengujian Data/Sistem/Prototipe
Model, dan/atau Rencana Strategi
f. Langkah-langkah Penelitian
g. Jadwal Penelitian
5.PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN a. Analisis, Temuan-temuan dan Interpretasi
b. Implikasi Penelitian (ditinjau dari aspek-aspek: Sistem, Manajerial, dan Penelitian Lanjut)
c. Perancangan Sistem/Prototipe Model, Rencana Strategi, Pengujian Data/Sistem/Prototipe Model, dan/atau Rencana Implementasi 6.PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
7. DAFTAR PUSTAKA
8. LAMPIRAN-LAMPIRAN/INDEKS/RIWAYAT HIDUP
Penjelasan:
Abstrak: berisi intisari/deskripsi singkat/kondensasi dari naskah laporan penelitian. Isi abstrak
bersifat keseimbangan antara penjelasan deskriptif dan informatif, yang mencakup 4 (empat) hal yaitu: (1) Masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya; (2) Metode yang
digunakan dalam penelitian; (3) Hasil yang diharapkan/didapatkan; (4) Kata kunci/keyword
18
(minimal 5 kata). Dalam abstrak tidak diperkenankan mencantumkan informasi yang tidak dibahas dalam naskah laporan penelitian. Abstrak terdiri dari 300-500 kata dan tidak menyebutkan acuan. Abstrak ditulis di dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Latar Belakang: berisi penjelasan tentang alasan pemilihan obyek penelitian yang akan
dihadapi sesuai dengan judul naskah laporan, adanya masalah dan peluang melaksanakan penelitian di obyek tersebut. Peneliti perlu menjelaskan sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu obyek penelitian, setelah dianalisis ternyata ditemukan ada penyimpangan-penyimpangan dari standard yang ada, baik standard yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan, sehingga perlu diadakan penelitian.
Masalah Penelitian: berisi masalah yang akan menjadi obyek penelitian, yang berupa
pernyataan atau pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian. Peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasikan. Di dalam bagian ini perlu diungkapkan keresahan, kesulitan, dilema, persoalan yang harus diatasi, ada sesuatu yang tidak beres, ada penjelasan yang kurang meyakinkan, ada keraguan tentang ide-ide atau teori-teori lama, ada sesuatu yang harus segera dilakukan. Dalam bagian ini perlu diuraikan secara runtut hal-hal sebagai berikut:
(1) Identifikasi Masalah, yang menguraikan sebanyak-banyaknya masalah pada pokok masalah yang tercermin pada bagian latar belakang yang sekiranya dapat dicarikan jawabannya melalui penelitian.
(2) Batasan Masalah, yang menguraikan ruang lingkup atau sebagian masalah dari beberapa masalah pokok seperti yang tercantum dalam bagian Identifikasi Masalah, disesuaikan dengan berbagai keterbatasan, di antaranya kemampuan/ latar belakang keilmuan/pengetahuan dan pengalaman peneliti, keterbatasan tenaga, keterbatasan akses, waktu, dana, dan sebagainya.
(3) Rumusan Masalah, yang memformulasikan secara spesifik, ringkas, jelas dan tajam
19
Catatan: dalam bagian Masalah Penelitian ini bisa tidak dicantumkan bagian Identifikasi Masalah secara umum maupun Batasan Masalah/Ruang Lingkup sebagai latar belakang, tetapi langsung dibuat Rumusan Masalah penelitiannya.
Tujuan dan Manfaat Penelitian: yang menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dan manfaat
dilaksanakan penelitian di obyek penelitian yang dipilih tersebut untuk obyek penelitian/ organisasi, teori/ilmu pengetahuan dan aplikasi terapan/praktis, perguruan tinggi, dan sebagainya. Tujuan Penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data/pengetahuan/keterangan tentang, meneliti pengaruh/efek. Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik, yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian. Manfaat Penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Karena skripsi, tesis, dan disertasi selalu dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka akan mempunyai manfaat teoritis baik bagi penulis sendiri maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktisnya sangat tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen.
Sistematika/Tata Urut Penulisan: yang menguraikan tata urut penulisan laporan penelitian
dalam bentuk esai. Secara ringkas dikemukakan isi masing-masing bab serta kaitan antara yang satu dan yang lainnya sehingga merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Daftar Pengertian/Istilah: (kalau ada) yang menjelaskan definisi/pengertian kata-kata/istilah
dan konsep-konsep yang dianggap penting di dalam naskah dengan menggunakan definisi kamus maupun definisi operasional (yang dibuat oleh si peneliti untuk menjelaskan variabel dalam bentuk yang dapat diukur) untuk menghindari timbulnya salah pengertian. Landasan Teori dan Kerangka Konsep/Pemikiran: yang memuat berbagai macam teori yang
20
penelitian, skripsi/tesis/disertasi, dll), uraian tentang obyek penelitian/organisasi yang terkait/relevan dengan masalah penelitian, untuk membangun suatu kerangka konsep pemikiran serta menetapkan hipotesis penelitian, yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam mendesain/merancang penelitian yang akan dilaksanakan.
Tinjauan Pustaka: yang memuat teori-teori yang terkait/relevan dengan masalah penelitian
untuk membangun suatu kerangka konsep/pemikiran, menetapkan hipotesis dan desain/ rancangan penelitian. Dalam bagian ini dikemukakan penjelasan mengenai variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap serta mendalam, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang diteliti akan menjadi lebih jelas dan terarah.
Tinjauan Studi: yang memuat kutipan hasil studi/penelitian yang pernah dilaksanakan dan
dipublikasikan sebelumnya (laporan penelitian, paper dalam jurnal, artikel, skripsi/tesis/ disertasi, dan lain-lain), yang terkait/relevan dengan masalah penelitian, minimal 3 (tiga) penelitian, untuk membangun suatu kerangka konsep, menetapkan hipotesis dan desain/rancangan penelitian. Bagian ini dimulai dengan menguraikan terlebih dahulu ringkasan masing-masing hasil studi/penelitian, diteruskan dengan pembuatan tabel ringkasannya yang berisi judul studi, metode yang digunakan, dan hasil/temuan yang didapatkan, diakhiri dengan menguraikan kekhususan/beda antara penelitian yang akan dilaksanakan dengan penelitian sebelumnya yang diuraikan di dalam bagian ini.
Tinjauan Obyek Penelitian: yang memuat uraian tentang obyek penelitian/instansi/organisasi
yang terkait/relevan dengan masalah penelitian (misalnya struktur, visi, misi, aktivitas, model bisnis, strategi, kebijakan, teknis sistem/ilmu komputer/teknologi, dan lain-lain) yang mendukung penelitian, untuk membangun suatu kerangka konsep/pemikiran, menetapkan hipotesis dan desain/rancangan penelitian.
Kerangka Konsep/Pola Pikir (Pemecahan Masalah): yang menjelaskan kerangka berpikir
kesisteman untuk pemecahan masalah yang terkait dengan obyek penelitian, yang berupa hubungan antar konsep yang dihasilkan dari teori-teori dan berbagai faktor pendukung terkait/relevan lainnya, yang telah didefinisikan sebelumnya sebagai masalah yang penting. Hipotesis: yang berisi dugaan/jawaban sementara atas suatu fenomena/permasalahan penelitian
21
berdasarkan suatu alur landasan pemikiran yang logik dan sistematis, yang dipergunakan sebagai dasar untuk mendesain/merancang penelitian.
Metodologi dan Desain/Rancangan Penelitian: yang menguraikan metode/teknik yang
ditetapkan dalam rangka melaksanakan proses penelitian sesuai kerangka konsep/pola pikir pemecahan masalah, dan dilanjutkan dengan pembuatan kerangka kerja (langkah-langkah) proses penelitian yang diperlukan.
Metode/Jenis Penelitian: yang menjelaskan jenis penelitian yang digunakan (Penelitian Murni,
Penelitian Terapan, Penelitian Deskriptif, Penelitian Korelasi, Penelitian Eksperimen, Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, Penelitian Eksploratif, Penelitian Eksplanatif ). Sampling/Metode Pemilihan Sampel: yang berisi metode/prosedur yang digunakan dalam
memilih sampel. Ada 2 (dua) kelompok data menurut cara pengambilan data berdasarkan sumbernya yaitu data primer/asli/baru (yang dikumpulkan langsung dengan survei di lapangan dengan menggunakan semua metode pengumpulan data original) dan data sekunder (yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data, bisa diperoleh dari kepustakaan ataupun laporan-laporan peneliti terdahulu). Ada 2 (dua) prosedur dalam proses pemilihan sampel yaitu
Random Sampling dan Non-Random Sampling. Random Sampling adalah proses pemilihan sampel di mana seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.
Ada beberapa metode random sampling, di antaranya adalah simple random sampling
(anggota populasi dipilih satu persatu secara random/acak), stratified random sampling
(mengelompokkan populasi menjadi beberapa kelompok yang memiliki ciri-ciri yang
sama, kemudian dipilih secara simple random sampling anggota populasi dari
masing-masing kelompok secara proporsional yang diinginkan), cluster random sampling (memilih
sampel secara simple random sampling dari salah satu atau beberapa kelompok yang
merepresentasikan seluruh populasi). Non-random sampling adalah proses pemilihan
sampel di mana tidak semua anggota dari populasi memiliki kesempatan untuk dipilih. Ada
beberapa metode non-random sampling, di antaranya adalah systematic sampling (setiap
anggota ke-n dari populasi diambil sebagai sampel), convenience sampling (sampel dipilih
22
Metode Pengumpulan Data: yaitu metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data
(pengamatan/observasi, angket/kuesioner, wawancara/interview, pengujian/test, dan/atau studi dokumentasi/sumber-sumber yang sudah ada). Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan pengamatan/observasi agar dijelaskan secara rinci obyek yang diamati/diobservasi, apa saja yang diobservasi, cara mengobservasi, dan hasil observasi yang diharapkan. Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan angket/kuesioner, wawancara/test, pengujian/test agar dicantumkan rancangan bahan angket, wawancara, maupun pengujian yang akan dilaksakanan, contoh 1 (satu) set hasil yang telah diisi oleh rsponden, serta ringkasan/tabulasi yang menggambarkan hasil secara keseluruhannya. Instrumentasi: yang menjelaskan instrumen yang digunakan dalam proses pengumpulan data.
Bila metode pengumpulan datanya dilakukan melalui pengamatan atau wawancara atau studi dokumentasi, maka instrumennya adalah si pengamat, pewawancara (+ rancangan pertanyaan/harapan hasil wawancara) atau peneliti itu sendiri. Bila metode pengumpulan datanya dilakukan melalui pengujian atau angket, maka instrumennya adalah alat test atau angket yang digunakan. Instrumen yang digunakan harus valid (dalam arti kebenaran
instrumen mengukur isi dari area/content validity, kebenaran insrumen mengukur suatu
konstruk misalnya motivasi yang mengacu pada teori/construct validity, telah teruji pada
waktu yang bersamaan/concurrent validity, kebenaran kemampuan prediksi/predictive
validity) dan dapat dipercaya/reliable (instrumen yang konsisten/dapat dipercaya dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur).
Teknik Analisis, Rancangan dan Pengujian Data/Sistem/Prototipe Model, dan/atau
Rencana Strategi: yang menjelaskan cara menganalisis data hasil penelitian baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Bila menggunakan teknik analisis data secara kuantitatif maka menggunakan teknik-teknik statistik yang dipilih berdasarkan jenis variabel dan jenis penelitian yang dipergunakan. Teknik statistik untuk menganalisis data pada penelitian deskriptif pada umumnya menggunakan tabel (untuk meringkas data ke dalam bentuk
distribusi frekwensi sederhana maupun kelompok/Simple atau Group Frequency
Distribution), grafik (grafik bar atau pie untuk variabel berskala nominal atau ordinal; sedangkan grafik histogram atau polygon untuk variabel berskala interval atau rasio),
23
data analysis. Teknik statistik untuk menganalisis data pada penelitian eksperimen menggunakan beberapa teknik statistik berdasarkan skala variabel yang akan dikorelasikan.
Untuk data yang berskala nominal dapat menggunakan chi-square, untuk data yang
berskala ordinal dapat menggunakan Spearman’s rank, sedangkan untuk data yang berskala
interval atau rasio dapat menggunakan Pearson’s product moment correlation atau linear
regression. Teknik statistik untuk menganalisis data pada penelitian korelasi pada umumnya menggunakan ukuran perbedaan, untuk melihat apakah ada perbedaan sebelum
perlakuan (pre-test) dan setelah perlakuan (post-test).
Untuk penelitian yang berujung pada pembuatan rancangan sistem atau prototipe model, harus dilaksanakan proses pengujian terhadap validitas/kualitasnya.
Untuk penelitian yang berujung pada pembuatan rencana strategis, harus dilanjutkan dengan proses pemilihan alternatif strategi terbaik beserta prioritasnya dari beberapa pilihan alternatif yang diusulkan berdasarkan argumentasi yang logik dengan menggunakan
metode yang sesuai, di antaranya analisis Strengths/Kekuatan, Weaknesses/Kelemahan,
Opportunities/Peluang, and Threats/Ancaman (SWOT), Balance Score Card (BSC),
Analysis and Hierarchy Process (AHP), dll., dan diakhiri dengan rencana/pentahapan implementasinya.
Langkah-langkah Penelitian: yang berisi langkah-langkah penelitian yang direncanakan oleh
peneliti dalam rangka melaksanakan penelitian sesuai dengan kerangka konsep/pola pikir pemecahan masalah.
Jadwal Penelitian: yang berisi pentahapan pelaksanaan penelitian. Sebagai contoh Jadwal
Penyusunan Tesis dan Paper seperti tercantum di Tabel II-3.
Pembahasan Hasil Penelitian: yang berisi uraian lengkap hasil analisis terhadap data yang
24
Tabel II-3. Contoh Jadwal Penelitian (Penyusunan Tesis dan Paper)
No. Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1. Pencarian dan Pemilihan Obyek Penelitian ---
2. Studi ke Instansi/Organisasi/Obyek Penelitian --- ---
3. Perumusan Masalah Penelitian --
4. Penentuan Topik dan Pembimbing Tesis --
5. Pengumpulan Bahan Literatur/Referensi --- --- ---
6. Penyerahan Formulir Pendaftaran Penulisan Tesis
--
7. Penyusunan Kerangka/Landasan Pemikiran (Tinjauan Pustaka/Studi/Organisasi sampai dengan Kerangka Konsep dan Hipotesis)
---
8. Penyusunan Metodologi/Desain Penelitian (Metode/Jenis Penelitian, Prosedur Sampling, Metode Pengumpulan Data, Instrumentasi dan Teknik Analisis Data/Sistem/Prototipe Model)
---
9. Penyusunan Naskah Proposal Tesis ---
10. Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Proposal Tesis
--
11. Sidang Proposal Tesis --
12. Pelaksanaan Pengumpulan Data Sampel ---
13. Analisis Data, Interpretasi, Implikasi, dan Rencana Implementasi
---
14. Penyusunan Naskah Akhir Tesis ---
15. Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Akhir Tesis
--
16. Sidang Akhir Tesis --
17. Penyempurnaan Naskah Akhir Tesis --
18. Pembuatan Paper Ringkasan Tesis ----
19. Penggandaan Naskah Akhir Tesis dan Paper ----
20. Pembuatan CD berisi Naskah Akhir Tesis, Paper, dan Slide Presentasi
--
21. Penyerahan Naskah Akhir Tesis, Paper, dan CD
--
Uraian implikasi terhadap obyek penelitian ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya:
- Aspek sistem, yang menguraikan hal-hal terkait dengan konsep strategik, taktis sampai
dengan teknis operasional/teknis sistem/ilmu komputer/teknologi, desain hardware/ perangkat keras, software/perangkat lunak, infrastruktur yang diperlukan.
- Aspek manajerial, yang menguraikan hal-hal terkait organisasi yang mungkin perlu
25
kebijakan serta aturan-aturan/regulasi/hukum yang perlu dibuat untuk mengatasi masalah atau meningkatkan pengelolaan obyek penelitian berdasarkan temuan-temuan dan interpretasi hasil penelitian.
- Aspek penelitian lanjut, yang menguraikan hal-hal terkait penelitian lanjutan yang
diperlukan untuk meningkatkan kualitas penelitian sebelumnya, termasuk di antaranya memperluas scope/ruang lingkup, memperbanyak variabel, memperbanyak responden/ sampel, dengan menjelaskan secara rinci apa saja yang diperluas/diperbanyak dan maksud/tujuan/sasaran masing-masing.
Bila hasil pembahasan penelitian merupakan rencana strategis, rancangan sistem/prototipe/ model yang berorientasi dan berimplikasi ke penerapan lanjut di masa depan, maka harus dibuat rencana/pentahapan implementasinya secara garis besar disesuaikan logika ketersediaan berbagai sumber daya.
Uraian implikasi penelitian dan rencana/langkah-langkah implementasi merupakan saran lanjut peneliti yang ringkasannya dicantumkan di dalam saran-saran dari bab penutup. Penutup: yang berisi kesimpulan secara keseluruhan pelaksanaan penelitian, yang berisi
ringkasan hasil analisis, rancangan dan pengujian data/sistem/prototype model, dan/atau rencana strategi, temuan-temuan, interpretasi yang menjawab rumusan masalah, dilanjutkan dengan penyampaian saran-saran tindak lanjut yang berisi ringkasan dari implikasi penelitian dan rencana implementasi dari uraian di bab Pembahasan Hasil Penelitian. Sekurang-kurangnya setiap masalah penelitian menghasilkan satu temuan/ jawaban. Kesimpulan adalah pernyataan mengenai generalisasi dari hasil penelitian. Dalam membuat kesimpulan, perlu diperhatikan bahwa hanya ada satu kesimpulan untuk suatu hipotesis. Saran yang dibuat ditujukan kepada teori/ilmu pengetahuan/dunia akademik, praktek/aplikasi terapan ke instansi/organisasi/obyek penelitian untuk perumusan kebijakan lanjut, dan untuk penelitian lebih lengkap selanjutnya.
Daftar Pustaka: yang berisi daftar referensi/literatur yang dibaca, ditunjuk, dikutip, disunting
26
Setiap daftar yang dicantumkan harus ada pointernya dalam naskah tesis, begitu juga sebaliknya, setiap ada ungkapan atau ide yang disitir dari suatu sumber, maka sumber tersebut harus tercantum dalam daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka di naskah tesis disusun urut alfabetis berdasarkan nama pengarang, tanpa nomor urut, dimulai dengan pemberian identifikasi unik terhadap setiap literatur (yang membedakan satu literatur dari
lainnya, yang ditulis dalam kurung siku/square bracket dan berisi nama pengarang atau
singkatannya, diikuti tahun atau singkatannya), yang dapat dipergunakan sebagai referensi yang ditunjuk dalam penulisan kutipan/suntingan di bagian inti/utama/pokok bahasan naskah, yang diikuti dengan susunan literatur berdasarkan jenisnya. Di bawah ini disajikan pengaturan penulisan daftar pustaka berdasarkan jenis literatur.
Buku: Sebagai bahan referensi penuh perlu diambil beberapa elemen berikut, yaitu
(1) Nama pengarang (nama keluarga lebih dahulu, kemudian nama kecil; untuk nama Indonesia yang tidak jelas nama keluarganya ditulis sebagaimana adanya); untuk 1
(satu) pengarang, penulisan namanya adalah nama keluarga (last name) diikuti nama
kecil (first name) dan nama tengah/inisial (middle name/initial); untuk 2 (dua)
pengarang, penulisan namanya adalah nama pengarang pertama ditulis last name
diikuti first name dan middle initial, sedangkan nama pengarang kedua ditulis first
name,middle initial dan last name; untuk lebih dari 2 pengarang, penulisan namanya
adalah nama pengarang pertama ditulis last name diikuti first name dan middle initial
diikuti dengan kata-kata et.al.;
(2) Judul buku dan Sub-Judul (kalau ada), ditulis dengan huruf miring atau garis bawah
atau dalam tanda petik atau huruf tebal/bold, dipilih salah satu dan konsisten
penulisannya di dalam naskah;
(3) Nama editor, penyusun/compiler, atau penterjemah (kalau ada);
(4) Nomor edisi atau volume (kalau ada) ditulis singkat, misalnya: 4th ed., vol.4;
(5) Nama seri (kalau ada) dengan vulume atau nomor serinya;
27
Untuk penulisan di Daftar Pustaka nomor (7) tidak ditulis, hanya dipakai untuk penulisan di kutipan/suntingan (bila diperlukan). Penulisan di antara elemen tersebut dipisahkan dengan koma atau titik.
Contoh:
- 1 (satu) pengarang, judul buku dengan huruf miring dan huruf tebal/bold:
[Schach 2005] Schach, Stephen R., Object-Oriented and Classical Software
Engineering, 6th ed., McGraw Hill, New York, 2005.
[Watson 2004] Watson, Richard T. Data Management, Databases and
Organizations. 4th ed. Georgia: John Wiley & Sons Inc., 2004.
- 2 (dua) pengarang, judul buku garis bawah:
[Rayport 2003] Rayport, Jeffrey F. and Bernard J. Jaworski, Introduction to
e-Commerce, 2nd ed., McGraw Hill, New York, 2003.
- Lebih dari 2 (dua) pengarang, judul buku dalam tanda petik:
[Hoffer ea 2005] Hoffer, Jeffrey A., et.al., “Modern Systems Analysis and Design”,
4th ed., New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2005.
- 2 (dua) buku atau lebih dengan nama pengarang yang sama: nama pengarang tidak
perlu ditulis, diganti dengan garis bawah.
[Amien 2004] Amien, Nabila A. Sistem Manajemen Database. Jakarta : Budi Luhur
Inc. 2004.
[Amien 2005] _____________. Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi
Obyek. Jakarta: Budi Luhur Inc. 2005.
Jurnal/Terbitan yang sifatnya periodik:
(1) Nama pengarang;
(2) Judul tulisan/ artikel, ditulis dengan huruf biasa dalam tanda petik; (3) Nama jurnal, ditulis dengan huruf miring atau garis bawah;
(4) Nomor volume dan/atau isu ; (5) Tanggal dan tahun publikasi ; dan (6) Nomor halaman.
Contoh:
[SBY 2005] Yudhoyono, Susilo Bambang. “Sumbangan ICT dalam Membangun Good
28 Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi):
(1) Nama penulis;
(2) Judul tulisan, ditulis dengan huruf miring atau garis bawah atau dalam tanda petik atau huruf tebal/bold;
(3) Jenis karya ilmiah;
(4) Universitas di mana karya ilmiah tersebut diterbitkan; dan (5) Tahun.
Contoh:
[Artioli 1985] Artioli, Gilberto. “Structural Studies of the Water Molecules and Hydrogen Bonding in Zeolites.” Ph.D. diss., University of Chicago, 1985.
Naskah dari Internet:
(1) Nama pengarang; (2) Judul naskah; (3) Tahun;
(4) Nama website; dan
(5) Tanggal diakses dalam tanda kurung. Contoh:
[Zuri 2003] Zuri, Alam L. Kasus Pengembangan Pusat Pelatihan Telematika Indonesia.
2005. www.beritatik.com. (Diakses 12 Maret 2003).
Himpunan naskah:
(1) Nama editor; (2) Tahun; (3) Judul; dan
(4) Informasi himpunan (nama peristiwa, tempat). Contoh:
[Naufal 2005] Naufal, Kharis N. (editor). 2005. Konsep Nomor Identitas Tunggal
29 Nama pengarang tidak ada:
(1) Instansi atau badan penerbit; (2) Tahun penerbitan;
(3) Judul penerbitan; dan (4) Kota penerbitan. Contoh :
[BPS 1963] Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta.
Lain-lain:
- Naskah hasil interview, pidato, microforms, sound/video recording, karya tidak
diterbitkan, dan lain-lain mengikuti aturan-aturan yang ada, misalnya berdasarkan
manual untuk penulis paper, tesis dan disertasi: “A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations” karangan Kate L. Turabian [Turabian 1996]
. Penulisan elemen-elemen informasi tentang referensi yang disunting dicantumkan selengkap mungkin daripada kurang.
Contoh:
Amien Syukur, Model Cloud dan Green Computing Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan Indonesia Masa Depan, Pidato Penobatan sebagai Guru Besar di depan Senat Universitas Budi Luhur, Jakarta, 15 Oktober 2012.
- Gelar Akademik (Prof., Dr., Ph.D, dan semacamnya) tidak perlu dicantumkan di
dalam teks laporan tesis maupun daftar pustaka, kecuali di halaman ucapan terima kasih untuk menumpahkan penghargaan penulis kepada jasa-jasa yang telah diterima.
Lampiran-Lampiran/Indeks/Riwayat Hidup: yang berisi berbagai lampiran sesuai yang
30 BAB III
PENYUSUNAN TESIS DAN PAPER
3.1 Pentahapan Penulisan Tesis
Suatu tesis harus dijamin adanya unsur originalitas. Menyusun tesis merupakan latihan yang sangat bermanfaat untuk melakukan penelitian secara ilmiah. Mahasiswa program program pascasarjana diperbolehkan menyusun tesis apabila yang bersangkutan sedang atau telah menempuh perkuliahan di semester ke-3 dan telah memenuhi persyaratan teknis/administratif lain sesuai dengan yang ditentukan oleh Direktur Program Pascasarjana.
Penulisan naskah tesis mengacu pada format standar tesis program pascasarjana Universitas Budi Luhur. Naskah Tesis secara umum terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu:
(1) Bagian Awal (Pendahuluan), yang terdiri dari lembar judul luar (sampul), lembar
judul dalam (perolehan gelar), lembar pernyataan (originalitas), lembar pengesahan/ persetujuan proposal tesis atau naskah akhir tesis, abstrak (bahasa Indonesia/Inggris), kata pengantar, lembar persembahan (kata-kata mutiara/ungkapan isi hati) kalau ada/opsional, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.
(2) Bagian Inti (Utama), yang terdiri dari bab-bab pokok bahasan, mulai dari
31
(3) Bagian Akhir (Pelengkap), yang terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran,
indeks (kalau ada), dan riwayat hidup singkat.
Langkah-langkah/pentahapan proses penyusunan/penulisan tesis secara keseluruhan bisa dilihat di Tabel II-3 (Contoh Jadwal Penyusunan Tesis). Secara umum proses penyusunan/ penulisan tesis di program pascasarjana dibagi menjadi 2 (dua) tahap yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu: (1) Tahap Proposal Tesis (khusus untuk program studi Magister Ilmu Komputer); dan (2) Tahap Naskah Akhir Tesis.
Dalam rangka mempercepat pelaksanaan penyusunan tesis, mahasiswa diharuskan untuk menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pembimbing tesis, minimal 4 kali pertemuan setiap tahap penulisan tesis (tahap proposal maupun tahap penulisan naskah akhir), yang diatur sesuai kesepakatan dan diharuskan untuk mengisi Kartu Bimbingan Tesis (lihat Lampiran 5).
3.1.1Tahap Proposal Tesis (khusus untuk Program Studi MKOM)
Pada tahap ini mahasiswa mulai merencanakan penelitian yang akan dilaksanakan berdasarkan keyakinan pribadi terhadap kemampuan penguasaan pengetahuan dan pengalaman di bidang/obyek tertentu yang diminati, pilihan konsentrasi, tersedianya dosen Pembimbing Tesis serta data dan referensi/literatur yang akan digunakan sebagai bahan dalam proses penelitian.
Dosen Pembimbing Tesis dapat dipilih dari staf pengajar dengan tingkatan S3 sebagai pembimbing utama dan/atau S2 sebagai pembimbing pendamping bila diperlukan. Dosen Pembimbing Tesis dapat berasal dari Dosen Tetap maupun Dosen Tidak Tetap yang berasal dari staf pengajar di program pascasarjana sesuai bidangnya.
Langkah selanjutnya mahasiswa mengadakan diskusi secara intensif dengan dosen pembimbing dan para pihak yang terkait dengan bidang/obyek penelitian untuk menentukan masalah penelitian serta topik tesis. Topik tesis yang dipilih mengacu pada kelompok mata kuliah sesuai pilihan konsentrasi/jalur karir/jurusan (track) yang ada di program pascasarjana. Topik tesis dapat berupa pengkajian/penelitian tentang: (1) Penerapan sebuah tehnik umum/baku untuk efisiensi kegiatan kantor/industri (produksi, inventory, distribusi aktivitas, otomasi
perkantoran, decision support systems, job delivery, dll); (2) Usulan teknik/metode baru yang
32
masalah yang perlu diefisienkan, dan yang perlu diganti sistemnya, dll; (4) Evaluasi dari sebuah sistem dalam kaitan dengan implementasi ilmu sesuai bidang konsentrasi/jurusan/jalur karir/ track (sistem pendidikan, sistem perkapalan, sistem penerbangan, sistem jasa angkutan, internet provider, telekomunikasi, dll.) yang besar dengan banyak varietas kasus dan interaksi dan interaksi antar kasus; (5) Pengembangan dari proyek atau tugas kelas. Dalam proses penentuan topik tesis mahasiswa perlu mendiskusikan tentang apa latar belakang/motivasi untuk memilih topik ini, sasaran akhir, dan metodologi untuk mencapai sasaran akhir tersebut (survei, simulasi, studi kasus, benchmarking, desain spesifikasi, implementasi, dll), sehingga bisa dipergunakan sebagai bahan dalam merumuskan Abstrak Tesis.
Setelah Topik Tesis beserta Abstrak Tesis-nya ditentukan dan disetujui oleh dosen pembimbing, mahasiswa mengajukan Formulir Pendaftaran Penulisan Tesis (lihat Lampiran-1) yang dilampiri dengan Abstrak Tesis, kepada Sekretariat Program Studi di Program Pascasarjana. Proses pengajuan Formulir Pendaftaran Penulisan Tesis ini diharapkan dapat dilaksanakan sebelum/pada akhir semester ke-3. Langkah selanjutnya adalah penulisan naskah proposal tesis sebagai bagian dari proses penulisan tesis secara keseluruhan, yang bisa dilihat di Tabel II-3 (Contoh Jadwal Penyusunan Tesis).
Contoh susunan naskah proposal tesis sebagai panduan umum seperti tercantum di bawah ini:
--- Lembar Judul (Halaman Sampul)
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL TESIS ABSTRAK
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah Penelitian
1.2.1Identifikasi Masalah
1.2.2Pembatasan Masalah
1.2.3Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
33
1.3.2Manfaat Penelitian
1.4 Tata-Urut Penulisan
1.5 Daftar Pengertian
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP/PEMIKIRAN
2.1Tinjauan Pustaka
2.2 Tinjauan Studi
2.3 Tinjauan Obyek Penelitian
2.4 Kerangka Konsep/Pola Pikir Pemecahan Masalah
2.5 Hipotesis
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN/DESAIN PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.2 Sampling/Metode Pemilihan Sampel
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.4 Instrumentasi
3.5 Teknik Analisis, Rancangan, dan Pengujian Data/Sistem/Prototipe Model,
Rencana Strategi
3.6 Langkah-langkah Penelitian
3.7 Jadwal Penelitian
BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
---
Penjelasan :
Lembar Judul: yang diletakkan di halaman sampul dan berisi beberapa hal secara berurutan dari
atas ke bawah sebagai berikut: (1) Judul Proposal Tesis ; (2) Jenis dokumen ; (3) Lambang
Universitas Budi Luhur ; (4) Kata-kata „Oleh:‟ (5) Nama Mahasiswa ; (6) Nomor Induk
Mahasiswa ; (7) Nama Program Studi ; (8) Nama Fakultas/Program; (9) Nama Universitas; (10) Tempat penyusunan; (11) Tahun penyusunan. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur simetris (centered alignment), rapi dan serasi. Contoh: lihat Lampiran-6.
Lembar Persetujuan Proposal Tesis: Lampiran 2 diisi apabila mahasiswa telah lulus pada
sidang seminar/ujian proposal tesis, dengan perubahan/penyempurnaan judul/topik tesis (bila ada).
Abstrak: sesuai penjelasan di paragraf 2.9 Laporan Penelitian.
Kata Pengantar : yang berisi pernyataan puji syukur, gambaran umum mengenai adanya tugas
34
penulisan, pelaksanaan dan hasil yang dicapai, ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu atau memungkinkan terlaksananya proses penelitian serta penulisan laporan/naskah tesis, serta harapan-harapan.
Daftar Isi : yang berisi gambaran atau garis besar isi naskah secara keseluruhan. Contoh: lihat
Lampiran 12.
Daftar Gambar/Tabel/Lampiran: yang berisi daftar semua gambar/tabel/lampiran yang ada di
dalam naskah. Gambar termasuk bagan, grafik dan diagram. Contoh: Lihat Lampiran 14 dan Lampiran 15.
Bab I Pendahuluan dan seterusnya sampai dengan Daftar Pustaka: sesuai penjelasan di
paragraf 2.9 Laporan Penelitian.
Lampiran-Lampiran: yang berisi semua lampiran yang digunakan sebagai bahan pembahasan
dalam naskah, dengan urutan sesuai yang tercantum di daftar lampiran.
Mahasiswa yang telah menyelesaikan naskah proposal tesis dan telah disetujui oleh Pembimbing Tesis, segera mengajukan pendaftaran sidang proposal tesis ke sekretariat program studi dengan mengisi formulir seperti dapat dilihat di Lampiran 3, untuk diatur penjadwalan pelaksanaan sidangnya. Mahasiswa menyiapkan naskah proposal tesis minimal 4 (empat) copy untuk Tim Penguji dan mahasiswa sendiri.
Sidang Proposal Tesis dilaksanakan di depan Tim Penguji yang terdiri dari minimal 3 (tiga) orang, yaitu: Ketua Tim Penguji, Anggota Tim Penguji dan Pembimbing Tesis. Sidang Proposal Tesis ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi tahap-tahap latihan penelitian ilmiah yang dilaksanakan oleh mahasiswa, yang dituangkan ke dalam naskah proposal tesis. Dalam pelaksanaan sidang, mahasiswa akan melaksanakan presentasi, mempertahankan ide, konsep, artikulasi dan argumentasi. Evaluasi penilaian proposal tesis pada prinsipnya dilakukan
terhadap 6 (enam) aspek dengan prosentase sebagaimana tercantum di lampiran-16 (PENILAIAN
SIDANG PROPOSAL TESIS) sebagai berikut, yaitu:
(1) Perumusan Masalah, 20%;
35 (5) Orisinalitas, 15%; dan
(6) Penyajian Materi, 10%.
Hasil evaluasi proposal tesis ini dapat membantu mahasiswa lebih fokus, sehingga tesis yang bersangkutan lebih berkualitas dan selesai pada waktunya. Dari evaluasi ini tim penguji akan memberikan masukan berupa saran, arahan untuk penyelesaian tesis, mengusulkan
perluasan/pembatasan ruang lingkup tesis, membantu penentuan jadwal waktu dan milestone pelaksanaan penulisan tesis, atau mengusulkan perubahan/alternatif judul/topik tesis. Hasil
penilaian sidang proposal tesis berupa BERITA ACARA SIDANG PROPOSAL (Lampiran-17) dan
PANDUAN REVISI PROPOSAL TESIS (Lampiran-18), dapat berupa:
(1) Tesis dilanjutkan tanpa merubah apapun;
(2) Tesis dilanjutkan dengan melakukan penyesuaian top