• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata-Urut Penulisan

Dalam dokumen Pedoman Tesis PPS UBL V5 151012 (Halaman 10-41)

BAB V PENUTUP

8 Contoh Lembar Judul Pemakaian Gelar untuk Naskah Akhir Tesis . 53

1.4 Tata-Urut Penulisan

Naskah ini disusun dengan tata-urut sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, yang membahas latar belakang pembuatan pedoman

penyusunan tesis dan paper ringkasannya, maksud dan tujuan, ruang lingkup, tata-urut dan pengertian yang tercantum dalam naskah ini.

BAB II PROSES PENELITIAN, yang membahas dasar-dasar proses penelitian untuk

penyusunan tesis dan paper yaitu tugas akhir kesarjanaan, pengetahuan dan penelitian, metode ilmiah, proses penelitian ilmiah, metodologi penelitian, masalah penelitian, judul penelitian, jenis penelitian dan laporan penelitian.

BAB III PENYUSUNAN TESIS DAN PAPER, yang membahas langkah-langkah/

pentahapan proses penulisan tesis dan paper di Program Magister beserta aturan-aturan teknis perwajahan naskah dan tertib penulisan yaitu pentahapan penulisan tesis, tertib penulisan, kutipan, interpolasi dan elipsis, paper ringkasan tesis, dan salinan tesis.

BAB IV PENILAIAN TESIS, yang membahas proses penilaian tesis di Program Magister beserta aturan-aturannya.

BAB V PENUTUP, yang berisi kesimpulan uraian pembahasan pedoman penyusunan

tesis dan paper.

1.5 Pengertian

Beberapa pengertian istilah yang dipergunakan di dalam naskah ini sebagai definisi kamus maupun definisi operasional, sebagai berikut:

3

Konsep: sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, obyek, kondisi,

situasi dan perilaku tertentu ([Kuncoro 2003], 40). Konsep merupakan pengertian abstrak yang

digunakan para ilmuwan sebagai komponen dalam membangun proposisi dan teori. Konsep juga digunakan dalam memberikan arti suatu fenomena. Contoh: konsep tentang "dunia maya" memberikan arti fenomena yang berbeda tentang konsep tentang "dunia sesungguhnya".

Variabel: konsep yang dapat diukur; atau suatu arti yang dapat membedakan antara sesuatu

dengan yang lainnya. Contoh: variabel “jenis perangkat” yang membedakan perangkat

dalam wujud perangkat keras atau perangkat lunak, yang berbeda dengan variabel "jenis kelamin" yang membedakan orang dalam wujud pria atau wanita, serta berbeda dengan variabel "agama" yang membedakan pelaksanaan penganut ibadah antara Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Penelitian: penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat, dan sungguh-sungguh), sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh

jawaban, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya). ([Hasan 2002], 9)

Metodologi Penelitian: ilmu yang membicarakan tata cara atau jalan sehubungan dengan

adanya penelitian. Metodologi Penelitian melingkupi metode penelitian. ([Hasan 2002], 20)

Metode Penelitian: cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian

yang bersangkutan, meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian. ([Hasan 2002], 20)

Prosedur Penelitian: membicarakan urutan kerja penelitian atau langkah-langkah yang harus dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian.

Teknik Penelitian: membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian.

Masalah Penelitian: suatu pernyataan fokus bahasan dalam proses penelitian, yang mempersoalkan keberadaan suatu variabel atau mempersoalkan hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Contoh: Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pendidikan?

4

Proposisi: pernyataan tentang realitas yang dapat dievaluasi apakah benar atau salah. Kumpulan dari beberapa konsep membentuk proposisi. Contoh: "kepercayaan diri menentukan keberanian seseorang". Kepercayaan diri dan keberanian adalah 2 konsep.

Teori: kumpulan dari proposisi yang saling berkaitan.

Konstruk: jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi daripada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu. Konstruk dapat berupa sebuah pandangan atau pendapat yang biasanya ditemukan untuk sebuah penelitian

dan/atau pembentukan teori ([Kuncoro 2003], 40). Contoh: Kepuasan pelanggan yang merupakan

tujuan utama pemasaran, sebagai ”konstruk”, yang berarti seberapa jauh harapan pelanggan

dapat dipenuhi oleh kinerja suatu produk.

Hipotesis: proposisi yang perlu diuji atau dugaan/jawaban sementara atas suatu fenomena/ permasalahan penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya dengan bukti-bukti/data. Dugaan ini ditetapkan berdasarkan suatu alur landasan pemikiran atau kerangka konsep/ pola pikir pemecahan masalah yang diperoleh dari kaitan teori-teori yang kuat dikaitkan dengan hasil penelitian-penelitian serupa dan valid yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, serta dikaitkan dengan obyek penelitian yang ditetapkan. Hipotesis dibuat untuk menuntun penelitian.

Kerangka konsep: hubungan antara beberapa konsep yang dapat memberikan suatu gambaran atas suatu fenomena. Kerangka konsep dapat digambarkan dengan bagan, persamaan matematika, dll., dari pola pikir terkait dengan fokus bahasan dalam masalah penelitian beserta kerangka kerja (langkah-langkah) pelaksanaan penelitian berdasarkan pola pikir yang telah ditetapkan.

5 BAB II

PROSES PENELITIAN

2.1 Tugas Akhir Kesarjanaan

Tugas akhir kesarjanaan dalam prakteknya dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu kelompok penelitian dan kelompok desain (rancangan), seperti digambarkan di Gambar II-1 di bawah ini. Dari Gambar II-II-1 terlihat bahwa Tesis merupakan naskah laporan penelitian ilmiah dari tugas akhir kesarjanaan.

Gambar II-1. Tugas Akhir Kesarjanaan ([Kountur 2004], 10 dengan modifikasi)

Kelompok Penelitian, terdiri dari tiga macam laporan yaitu skripsi, tesis dan disertasi. Istilah skripsi, tesis dan disertasi digunakan untuk menunjukkan laporan penelitian yang dibuat untuk memenuhi tuntutan kesarjanaan. Skripsi merupakan laporan penelitian untuk tingkat sarjana strata satu (S1), tesis merupakan laporan penelitian untuk tingkat sarjana strata dua (S2) sedangkan disertasi untuk laporan penelitian tingkat doktor atau sarjana strata tiga (S3). Ketiga naskah laporan penelitian yaitu skripsi, tesis dan disertasi menggunakan prinsip-prinsip penelitian yang sama. Artinya, metode penelitian yang digunakan dalam membuat skripsi bisa juga digunakan untuk tesis dan disertasi, dan sebaliknya. Perbedaannya berada pada kedalaman penelitian, yang semakin tinggi strata kesarjanaannya, semakin kompleks penelitiannya atau semakin banyak variabel yang digunakan. Pemahaman yang lebih dalam atas teori-teori dan konsep-konsep akan menentukan kedalaman dan kekompleksan penelitian yang dilakukan.

Tugas Akhir Kesarjanaan

Penelitian Desain (Rancangan)

Skripsi Tesis Disertasi Proyek Perencanaan

Strategi Bisnis

Dan Lain-2

6

Misalnya untuk disertasi, diharapkan dapat menghasilkan teori baru atau setidak-tidaknya dapat mengembangkan atau memperbaiki teori yang sudah ada. Sedangkan untuk skripsi atau tesis pada umumnya hanya menguji teori yang sudah ada atau merupakan penelitian-penelitian aplikasi. Perbedaan antara skripsi, tesis dan disertasi dapat dilihat pada Tabel II-1 berikut.

Tabel II-1. Perbedaan antara Skripsi, Tesis dan Disertasi

Dasar Perbedaan Skripsi Tesis Disertasi

oTingkat Kesarjanaan oJenis Penelitian oAplikasi oKompleksitas (banyaknya variabel yang dipergunakan pada penelitian kuantitatif) S1 (Sarjana) Diskriptif (kuantita-tif/kualitatif) Korelasi Terapan Sederhana (minimal 1 variabel jika dis- kriptif atau 2 varia-bel jika korelasi)

S2 (Magister) Diskriptif (kuantita-tif/kualitatif) Korelasi Eksperimen Terapan Pengujian teori Pengembangan teori Kompleks (minimal 3 variabel) S3 (Doktor) Diskriptif kuantita-tif/kualitatif) Korelasi Eksperimen Pengembangan teori Penemuan teori baru Sangat kompleks (minimal 5 variabel)

Kelompok desain (rancangan), berupa usulan sistem yang lebih baik, dengan istilah-istilah proyek, perencanaan strategi bisnis, dan lain-lainnya. Tugas akhir kategori desain ini bukan termasuk penelitian, karena data yang dikumpulkan dan dianalisis bukan untuk maksud penelitian yang mendiskripsikan atau menguji hipotesis, tetapi untuk menghasilkan suatu usulan desain. Desain yang diusulkan ini belum tentu benar. Untuk mengetahui kebenarannya, masih perlu diuji dengan melakukan penelitian. Oleh sebab itu, bisa kita katakan bahwa tugas akhir

7

berupa desain masih merupakan ”setengah perjalanan” dari suatu penelitian, sehingga harus

diteruskan dengan proses pengujian, hasil analisis data dan interpretasi temuan-temuan, implikasi dari penelitian yang dilakukan, serta rencana/langkah-langkah implementasi lanjutnya.

2.2 Pengetahuan dan Penelitian

Pengetahuan pada hakekatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang obyek tertentu. Mengetahui bahwa masih banyak yang belum diketahui menimbulkan keinginan untuk mengetahuinya. Seperti di dalam nasehat di dalam suatu pernyataan filsafat yang berbunyi,

“Ada orang yang tahu di tahunya; Ada orang yang tahu di tidak tahunya; Ada orang yang tidak tahu di tahunya; dan ada orang yang tidak tahu di tidak tahunya.” Barang siapa yang merasa dirinya pintar, itulah kebodohan, tetapi barang siapa merasa dirinya bodoh, itulah kepintaran. Orang yang tidak tahu di tidak tahunya tetapi merasa tahu segala-galanya itulah kebodohan.

Pengetahuan mencakup knowledge, science, seni, dan teknologi. [Gulo 2003] Masalah pengetahuan

berkisar pada 3 (tiga) hal, yaitu apa pengetahuan (ontologis), bagaimana mengetahui

(epistemologis), dan untuk apa pengetahuan itu (aksiologis). Pada hakekatnya ada berbagai cara untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu yang dianggap benar, di antaranya lewat proses penelitian atau riset.

Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat, dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh

jawaban, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya). ([Hasan 2002], 9) Dengan kata lain,

penelitian berhubungan dengan usaha untuk mengetahui sesuatu. Selain itu penelitian berhubungan pula dengan usaha untuk mencari tahu jawaban atas suatu usaha atau beberapa permasalahan. Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa penelitian memiliki beberapa komponen, yaitu:

(1) Ada rasa ingin tahu dari manusia;

(2) Ada sesuatu/masalah;

(3) Ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu/masalah tersebut; dan

8

Dikenal ada 2 (dua) cara yang pernah digunakan oleh para ahli dalam upaya untuk mencari tahu sesuatu pengetahuan yang baru yaitu cara atau pendekatan rasional dan empiris.

Pendekatan rasional merupakan suatu cara untuk mencari tahu sesuatu pengetahuan yang baru dengan anggapan bahwa segala sesuatu yang ingin diketahui itu ada di dalam pikiran

manusia (internal wisdom), yaitu kemampuan seseorang untuk berfikir, dengan menggunakan

akal sehat atau rasional, untuk menemukan pengetahuan tersebut dari pikirannya. Dengan kata lain, menurut pendekatan rasional, pengetahuan dimulai dari suatu gagasan atau pikiran yang didasarkan atas kebijaksanaan yang dimiliki seseorang. Pendekatan rasional digunakan pada waktu yang lalu dan dianggap tidak layak dan disanggah oleh beberapa ahli pada waktu itu dengan alasan tidak mampu memecahkan beberapa permasalahan, sebagai contoh: untuk memecahkan permasalahan atau mencari tahu sesuatu menyangkut berapa jumlah gigi yang ada di mulut seekor kuda yang tidak bisa ditemui pada pikiran ataupun gagasan. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan membuka mulut kuda dan menghitung berapa jumlah gigi kuda tersebut, dan kesimpulannya bukan dengan berfikir.

Pendekatan Empiris merupakan suatu cara untuk mencari tahu sesuatu pengetahuan dari

hasil pengamatan terhadap fenomena yang terjadi (external process). Jawaban atas suatu

permasalahan ada pada obyek di mana masalah tersebut berada dan bukan di dalam pikiran seseorang. Kita harus melakukan pengamatan tentang apa yang terjadi dan membuat kesimpulan. Seperti contoh pada ilustrasi menghitung gigi kuda di atas, cara yang terbaik adalah dengan mengamati. Buka mulut kuda dan amati (dengan cara menghitung) sehingga permasalahan berapa jumlah gigi kuda tersebut akan segera terjawab. Menurut pendekatan empiris, pengetahuan didasarkan atas fakta-fakta yang diperoleh dari hasil penelitian dan observasi. Salah satu bagian dari pendekatan empiris adalah metode ilmiah.

2.3 Metode Ilmiah

Naskah tesis disusun berdasarkan hasil proses penelitian yang menggunakan pola pendekatan penelitian dengan metode ilmiah. Metode ilmiah mempunyai karakteristik kritis dan

analitis, logis, obyektif, konseptual dan teoritis, empiris dan sistematis ([Kuncoro 2003], 3). Pola

pendekatan penelitian dengan metode ilmiah merupakan suatu usaha untuk mencari tahu jawaban atas suatu atau beberapa permasalahan yang dilakukan secara ilmiah. Suatu pendekatan

9

untuk mencari tahu jawaban atas sesuatu secara ilmiah, mengikuti langkah-langkah metode ilmiah dan dengan pendekatan penelitian secara empiris, yaitu berdasarkan data yang diperoleh dari melaksanakan pengamatan terhadap fenomena yang terjadi.

Adapun langkah-langkah umum metode ilmiah dapat dilihat pada Gambar II-2 sebagai berikut.

Gambar II-2. Langkah-langkah Metode Ilmiah ([Kountur 2004, 7] dengan modifikasi)

Secara umum langkah-langkah metode ilmiah dimulai dengan mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan menjadi obyek penelitian. Setelah masalah penelitian dirumuskan, dilanjutkan dengan merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara atas masalah penelitian, yang kebenarannya perlu diuji. Kebenaran atas hipotesis ini perlu diuji dengan cara mengumpulkan data dari fenomena yang diteliti, kemudian dianalisis dan diinterpretasi. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi atas data tersebut, dibuatlah kesimpulan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.

2.4 Proses Penelitian Ilmiah

Penelitian ilmiah adalah aplikasi secara formal dan sistematis dari metode ilmiah untuk

mempelajari dan menjawab permasalahan ([Kuncoro 2003], 3). Untuk melakukan penelitian ilmiah kita

harus berfikir obyektif, eksak, logis dan sistematis. Penelitian ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan Hipotesis

Pengujian Hipotesis

10 (1) Purposiveness, fokus tujuan yang jelas.

(2) Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik. (3) Testability, prosedur pengujian hipotesis jelas.

(4) Replicability, pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau sejenis. (5) Objectivity, berdasarkan fakta dari data aktual, tidak subyektif dan emosional.

(6) Generalizability, semakin kuas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna. (7) Precision, mendekati realitas dan yakin peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat. (8) Parsimony, kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

Proses penelitian ilmiah mengikuti langkah-langkah pada metode ilmiah yang dapat dilihat pada Gambar II-3 sebagai berikut:

Proses Penelitian Ilmiah Metode Ilmiah

Gambar II-3. Proses penelitian ilmiah dan hubungannya dengan Metode ilmiah Menentukan dan memahami sumber dan domain

obyek penelitian

Mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian

Merumuskan hipotesis Membuat kerangka konsep

Mendesain penelitian

Melaksanakan proses penelitian dan menganalisis data

Perumusan Masalah Penelitian Perumusan Hipotesis Pengujian Hipotesis

11 2.5 Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian adalah ilmu yang membicarakan tata cara atau jalan sehubungan

dengan adanya penelitian. Metodologi penelitian membicarakan antara lain: ([Hasan 2002], 20)

(1) Filsafat ilmu, yaitu tentang apakah ilmu dan mengapa orang melakukan penelitian. (2) Prosedur penelitian, mencakup pembahasan bagaimana suatu penelitian dimulai dan

diakhiri dengan pembuatan laporan penelitian.

(3) Alat analisis, yaitu beberapa teknik yang digunakan dalam menganalisis data.

Metodologi Penelitian melingkupi metode penelitian, yaitu cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan. Metode penelitian meliputi prosedur penelitian

dan teknik penelitian.

Prosedur Penelitian membicarakan urutan kerja penelitian atau langkah-langkah yang harus dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian, yang secara garis besar terdiri atas 3 (tiga) tahap, yaitu:

(1) Tahap perencanaan penelitian, yang dimulai dari langkah-langkah pemilihan judul,

perumusan masalah, melakukan studi kepustakaan, studi penelitian yang relevan, studi obyek penelitian, merumuskan kerangka konsep, perumusan hipotesis, dan menentukan model/desain penelitian;

(2) Tahap pelaksanaan penelitian, yang di antaranya meliputi langkah-langkah

pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi, menganalisis data dan menginterpretasikan, membuat generalisasi dan penarikan kesimpulan; dan

(3) Tahap penulisan laporan penelitian.

Sedangkan Teknik Penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam pengukuran dan pengumpulan data penelitian. Pengukuran adalah usaha untuk memberikan nomor pada benda-benda atau peristiwa-peristiwa menurut suatu aturan tertentu. Pengukuran dikenakan pada variabel yang kita pelajari, yang menandai nilai-nilai variabel dengan notasi bilangan. Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan data, yang dikenal pula sebagai instrumen pengumpulan

12

data, dapat berupa tes atau soal tes, kuesioner atau angket, check list variabel, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus dapat menjawab terlebih dahulu 3 (tiga) buah pertanyaan sebagai berikut:

(1) Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian?

(2) Alat-alat apakah yang akan digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data?

(3) Bagaimana melakukan penelitian tersebut?

2.6 Masalah Penelitian

Masalah penelitian merupakan suatu pernyataan fokus bahasan dalam proses penelitian,

yang mempersoalkan keberadaan suatu variabel atau mempersoalkan hubungan antara variabel

pada suatu fenomena. Masalah penelitian disebut juga sebagai pernyataan masalah (statement

of problems) atau pertanyaan penelitian (research questions), dinyatakan dalam bentuk rumusan masalah.

Masalah penelitian akan dipelajari, dikaji, dipecahkan, atau diselesaikan, lalu dibuat kesimpulannya sesuai dengan konteks permasalahan oleh peneliti melalui penelitian. Di dalam permasalahan diungkapkan keresahan, kesulitan, dilema, persoalan yang harus diatasi, ada sesuatu yang tidak beres, ada penjelasan yang kurang meyakinkan, ada keraguan tentang ide-ide atau teori-teori lama, ada sesuatu yang harus segera dilakukan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih masalah penelitian adalah sebagai berikut:

(1) Sesuai dengan minat dari peneliti;

(2) Dapat diteliti;

(3) Tersedia faktor pendukung dari masalah yang diteliti, yaitu ada data dan ijin; dan

(4) Harus mempunyai atau memberikan manfaat.

Variabel merupakan suatu arti yang dapat membedakan antara sesuatu dengan yang lainnya. Contoh: Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pendidikan? Jenis kelamin dan tingkat pendidikan merupakan contoh 2 (dua) variabel yang berbeda. Apabila seseorang ingin mengetahui keberadaan salah satu variabel atau ingin mengetahui hubungan antara variabel, maka masalah penelitian akan timbul. Keingintahuan ini lebih jelas apabila dinyatakan dalam kalimat tanya. Oleh sebab itu, masalah penelitian paling baik dinyatakan

13

dalam bentuk pertanyaan, walaupun tidak selamanya demikian. Masalah penelitian dapat pula dinyatakan dalam bentuk tujuan.

Contoh:

- Masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan menyangkut keberadaan

suatu variabel: ”Berapa jumlah software tools yang mempunyai kemampuan mengolah data dalam bentuk spreadsheet?”

- Masalah penelitian penelitian yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan menyangkut

hubungan antara variabel: “Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan jumlah

penghasilan?”

- Masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk tujuan: “Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan jumlah penghasilan.”

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rumusan masalah adalah sebagai berikut:

(1) Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan;

(2) Jelas dan padat;

(3) Berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah; dan

(4) Merupakan dasar dalam membuat hipotesis.

Rumusan masalah sebaiknya tidak dibuat dari masalah yang terkait dengan etika atau moral, sebab pertanyaan tentang nilai dan value judgment tidak bisa dijawab secara ilmiah, dan hindarkan rumusan masalah yang masalahnya berkaitan dengan metodologi penelitian. Rumusan masalah bertujuan di antaranya untuk mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademis seseorang, memuaskan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yang baru, meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya, memenuhi keinginan sosial, dan menyediakan sesuatu yang bermanfaat.

2.7 Judul Penelitian

Judul penelitian dapat dirumuskan atau dibuat setelah penetapan atau pemilihan masalah penelitian. Judul penelitian merupakan identitas atau cermin jiwa dari sebuah penelitian. Judul penelitian merupakan satu kalimat pernyataan (bukan pertanyaan), yang terdiri dari kata-kata yang konkrit (bukan umum), jelas (tidak kabur), singkat (tidak bertele-tele), deskriptif (berkaitan

14

atau runtut), tidak terlalu puistis atau bombastis. Judul penelitian pada hakekatnya merupakan

gambaran dari conceptual framework suatu penelitian. Judul penelitian hendaknya bersifat

menjelaskan diri dan menarik. Dari membaca judul orang langsung dapat menduga apa materi atau masalahnya serta kaitan aspek lainnya, dapat pula diketahui obyek, metode, tujuan dan kegunaan penelitian. Fungsi utama judul penelitian bagi penulis atau peneliti adalah sebagai kompas dalam melakukan penelitian atau menyusun tulisannya. Sedangkan bagi pembaca, fungsi utama judul penelitian ini adalah menunjukkan hakekat dari obyek penelitian, wilayahnya serta metode yang dipergunakan dalam melakukan penelitian atau menyusun tulisan. Dalam sebuah

rumusan judul penelitian diharapkan mencakup unsur-unsur sebagai berikut: ([Hasan 2002], 43)

(1) Sifat dan jenis penelitian;

(2) Obyek yang diteliti;

(3) Subyek penelitian;

(4) Lokasi/daerah waktu penelitian; dan

(5) Tahun/waktu terjadinya peristiwa.

Contoh:

“Analisis Pengaruh Pelatihan Terhadap Kemampuan Membaca Berita Karyawan TVRI

Stasiun Pusat Jakarta Tahun 2000.”

- Analisis Pengaruh : Sifat dan jenis penelitian;

- Pelatihan dan kemampuan membaca berita : Obyek penelitian;

- Karyawan TVRI : Subyek penelitian;

- Stasiun Pusat Jakarta : Lokasi penelitian;

- Tahun 2000 : Tahun penelitian.

2.8Jenis Penelitian

Jenis/tipe/metode penelitian dapat dikelompokkan/diklasifikasikan berdasarkan: (1) Jenis Aplikasinya, (2) Tujuan suatu Penelitian Dilaksanakan, dan (3) Jenis Informasi yang dikelola, seperti dapat dilihat di Gambar II-4 berikut.

15

Gambar II-4. Jenis Penelitian ([Kountur 2004], 104 dengan modifikasi)

Bila dilihat dari sudut pandang Jenis Aplikasinya ada 2 (dua) jenis penelitian yaitu Penelitian Murni (yang diperuntukkan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bertujuan untuk mengembangkan teori atau menemukan teori-teori baru) dan Penelitian Terapan (yang hasilnya dapat langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi). Bila dilihat dari Tujuan suatu Penelitian Dilaksanakan ada 3 (tiga) jenis penelitian yaitu Penelitian Deskriptif (yang ditujukan untuk memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti), Penelitian Korelasi (yang ditujukan untuk menunjukkan hubungan antara variabel tanpa mencoba untuk merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut), dan Penelitian Eksperimen (yang ditujukan untuk menunjukkan sebab akibat, karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan terhadap

obyek penelitian, sehingga dapat memberikan penjelasan ”alasan mengapa”). Bila dilihat dari

segi Jenis Informasi yang dikelola ada 2 (dua) jenis penelitian yaitu Penelitian Kuantitatif (yang hipotesisnya dapat diuji dengan teknik-teknik statistik) dan Penelitian Kualitatif (yang hipotesisnya tidak dapat diuji dengan teknik-teknik statistik).

Jenis Penelitian

Jenis Aplikasi Tujuan Penelitian Dilaksanakan Jenis Informasi

Penelitian Murni Penelitian Terapan Penelitian Korelasi Penelitian Deskriptif Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif Penelitian Eksperimen

Dalam dokumen Pedoman Tesis PPS UBL V5 151012 (Halaman 10-41)

Dokumen terkait