• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Highway Traffic Analysis and

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Buku Highway Traffic Analysis and"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan-bahan Kuliah Teknik Lalulintas

Bahan-bahan Kuliah Teknik Lalulintas

Slide Power Point: dapat di download

d i

b it

dari website

www.munawar.staff.ugm.ac.id

z Lectures

z Traffic Engineering

Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997

dapat diunduh:

p

http://192.168.101.14/download/bahan_kuliah/MKJI

(2)

Teknik Lalulintas

Dikenal sejak lama, baru dikembangkan tahun ’50-an

Sejak jaman Romawi: aturan kereta berkuda Sejak jaman Romawi: aturan kereta berkuda masuk kota pada malam hari

Sesudah timbul kemacetan – ilmu teknik

l l li ki b k b

lalulintas makin berkembang

Perkembangan: penggunaan lampu lalulintas sebagai pengatur simpang

sebagai pengatur simpang

(3)
(4)
(5)

Istilah-istilah dalam bidang

Istilah istilah dalam bidang

Teknik Lalulintas

Lalulintas Harian Rata-rata Volume Jam Perencanaan Satuan Mobil Penumpang Kapasitasp

Arus lalulintas

Waktu antara (headway) Waktu antara (headway) Kecepatan

(6)

LHR dan VJP

LHR: Lalulintas Harian Rata-rata:

lalulintas selama 24 jam pada hari

normal (kendaraan/hari)

VJP: Volume jam perencanaan: volume

jam puncak pada hari normal

(kend/jam)

VJP =k % x LHR

(7)

Satuan Mobil Penumpang

Ekivalensi kendaraan dengan mobil

penumpang.

p

p

g

Tergantung

z besar kendaraan z besar kendaraan

z kecepatan kendaraan

(8)

Kapasitas Jalan

Kapasitas: arus lalulintas maksimum

yang dapat lewat pada waktu tertentu,

y

g

p

p

,

dengan kondisi yang ditetapkan

Kapasitas praktis:

Kapasitas praktis:

z arus lalulintas yang masih memberikan

kecepatan yang dapat diterima atau kecepatan yang dapat diterima, atau

z arus lalulintas maksimum dengan batas

(9)

Tingkat pelayanan

tingkat pelayanan ditentukan oleh:

tingkat pelayanan ditentukan oleh:

z perbandingan antara arus dengan

kapasitas kapasitas

z kecepatan rata-rata

(10)

American HCM

Tingkat pelayanan:

z A: kendaraan bebas menentukan kecepatannya z B: sedikit hambatan

z C: kondisi stabil, kebebasan manuver terbatas z D: arus tidak stabil, kadang harus memperlambat z E: sangat tidak stabil, kadang macet

(11)

Waktu antara (headway)

selang waktu kedatangan antara dua

kendaraan yang berurutan

y

g

1 2

t = t1

1 2

(12)

Arus lalulintas

Jumlah kendaraan per satuan waktu

Satuan

Satuan

z kendaraan/hari, kendaraan/jam,

kendaraan/detik kendaraan/detik

z satuan mobil penumpang/hari, smp/jam,

smp/detik smp/detik

z Dapat dihitung dari pengamatan di

(13)

Hubungan arus lalulintas dan

Hubungan arus lalulintas dan

waktu antara

q = arus lalulintas (kendaraan/detik)

h = headway(detik)

h headway(detik)

H b

(14)

Kerapatan (

density

)

Jumlah kendaraan per satuan panjang

jalan

j

Satuan: kendaraan/km.

Dapat dilihat dari:

Dapat dilihat dari:

z foto udara

h b t l l li t

z hubungan antara arus lalulintas –

(15)

Q – V - D

Q = arus lalulintas (kendaraan/jam)

V = kecepatan (km/jam)

V kecepatan (km/jam)

D = kerapatan (kendaraan/km)

Hubungan:

(16)

Greenshields(1934)

V = (-V

f

/D

j

).D + V

f

Vf

V

f

= free flow speed

Dj = jam density

Dj jam density

kerapatan max.

V

(17)

Hubungan D dan Q menurut

Hubungan D dan Q menurut

Grienshields

Q Qmax 2

D

Dj

Vf

D

.

Vf

Q

⎟⎟

⎜⎜

=

slope= V

Dj

Dj

(18)

Hubungan Q dan V menurut

Hubungan Q dan V menurut

Grienshields

⎞ ⎛

Vf V 2

(19)

Greenberg (1959)

V

V

= C ln(Dj/D)

D

(20)

Pengukuran kecepatan

spot speed: radar speed meter

spot speed: radar speed meter

d

t

t

kt

space mean speed: rata-rata waktu

tempuh pada jarak tertentu, misal pada

j

k 100

t

(21)

Distribusi kecepatan

distribusi normal

distribusi log

norm

al

vv

V

rata-rata

V

(22)

Kecepatan kendaraan

spot speed (kecepatan sesaat):

kecepatan pada saat tersebut (dapat

p

p

(

p

dilihat dari kecepatan speedometer)

space mean speed (kecepatan rata-rata

space mean speed (kecepatan rata rata

ruang): kecepatan rata-rata pada suatu

ruas tertentu

(23)

Penentuan kecepatan dengan

pengamat yang bergerak (

moving

car observer

))

Cara sederhana dengan

Floating

vehicle

: kendaraan berjalan sepanjang

j

p

j

g

ruas jalan, dengan kecepatan mengikuti

kecepatan rata-rata

p

(24)

Cara Hitungan Moving Car

Cara Hitungan Moving Car

Observer

Pengamat berjalan searah dan

berlawanan arah dengan arus lalulintas

g

yang diamati

Diamati kendaraan yang

Diamati kendaraan yang

disiap

i

menyiap

(25)

Rumus MCO

Rumus MCO

Q= (x + y) / (t( y) ( aa + tww)) t = tw – (y/Q)

dengan:

Q = arus lalulintas (kendaraan/menit) t = waktu tempuh rata-rata (menit)

x= jumlah kendaraan yang bertemu pengamat x= jumlah kendaraan yang bertemu pengamat

y = jumlah kendaraan menyiap pengamat dikurangi yang disiap oleh pengamat

y g p p g

(26)

Contoh hitungan MCO

Pengamatan kecepatan dan arus

lalulintas di suatu ruas jalan dilakukan

j

dengan metoda pengamat yang

bergerak. Ruas jalan yang diamati

g

j

y

g

tersebut membujur dari Barat ke Timur,

dengan jarak 1,6 km. Pengamatan

g

j

,

g

(27)

Pengamatan dari Barat ke Timur

Waktu awal Waktu perjalanan (menit) Jumlah kendaraan bertemu Jumlah kendaraan menyiap Jumlah kendaraan disiap (menit) 9.20 9.30 9 40 2,51 2,58 2 36 42 45 47 1 2 2 0 0 1 9.40 9.50 10.00 2,36 3,00 2,42 47 51 53 2 2 0 1 1 0
(28)
(29)

Tinjauan arus dari Barat ke Timur

Waktu awal (1) Arus relatif searah pengamat (2) Arus relatif berlawanan arah (3) ta (menit) (4) tw (menit) (5) Q(kend/ menit) (6)

t (menit) V (km/j)

(8)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

9.20 9.25 9 30 1 2 34 2,49 2,51 2 58

7,0 2,37 41

9.30 9.35 9.40 9.45 2 38 2,36 2,58

8,1 2,33 41

(30)

Tinjauan makroskopis

Tinjauan yang sudah dibicarakan tsb.:

tinjauan secara makroskopis: tinjauan arus secara keseluruhan, seperti aliran air

Persyaratan:

z arus kontinu (juga disebut teori kontinyuitas)

z pada ruas yang ditinjau, tidak ada perpotongan

dengan ruas jalan yang lain dengan ruas jalan yang lain

(31)

Tinjauan mikroskopis

diagram fundamental: meninjau arus

lalulintas seperti arus air yang kontinyu (teori kontinyuitas) – tinjauan makroskopis

kelemahan: arus lalulintas bersifat stochastic, b bili i

probabilistic

cara lain: meninjau arus lalulintas dengan

ti k d i i i

(32)

Tinjauan mikroskopis

Perlu ditinjau pergerakan kendaraan satu-persatu

P d l l lit dil k k k

Pada masa lalu: sulit dilakukan karena

memerlukan analisis yang rumit. Dipermudah saat ini karena perkembangan ilmu komputer saat ini karena perkembangan ilmu komputer yang sangat pesat

(33)

Tinjauan kapasitas secara empiris

Melakukan survai di pelbagai kota

Dicari korelasi kapasitas dengan faktor-faktor hi

yang mempengaruhi:

z Geometrik jalan:

z lebar jalan z lebar jalan

z lebar bahu/trotoar

z Gangguan jalan

K kt i tik di

z Karakteristik pengemudi

Cara empiris di Indonesia: metoda Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997

(34)

Kapasitas jalan menurut MKJI

Kapasitas jalan menurut MKJI

1997 untuk jalan perkotaan

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs dengan:

C = kapasitas ruas jalan (smp/jam) Co = kapasitas dasar (smp/jam)

FCw = faktor lebar jalan

FCsp = faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah

(35)

Kapasitas dasar

Kapasitas dasar:

z Empat lajur terbagi atau jalan satu arah:Empat lajur terbagi atau jalan satu arah:

1650 smp/jam perlajur

z Empat lajur tak terbagi: 1500 smp/jam p j g p j

perlajur

z Dua lajur tak terbagi: 2900 smp/jam total j g j

(36)

Faktor lebar jalan

Faktor penyesuaian lebar jalur

lalu-lintas

Lebar standar: 3,50 meter/lajur

Jika lebih kecil dari 3 50 meter/lajur:

Jika lebih kecil dari 3,50 meter/lajur:

kapasitas berkurang

JIk l bih b

d i 3 50

t /l j

(37)

Faktor penyesuaian kapasitas

Faktor penyesuaian kapasitas

untuk pemisahan arah

Khusus untuk jalan tak terbagi

Kalau arus lalulintas untuk

masing-Kalau arus lalulintas untuk masing

masing arah sama: faktor = 1

(38)

Faktor penyesuaian kapasitas

Faktor penyesuaian kapasitas

untuk hambatan samping

Hambatan samping:

z VL = very lowVL very low

z L = low

z M = medium z M medium

z H = high

z VH = very high z VH = very high

(39)

Faktor ukuran kota

Mempengaruhi agresivitas pengemudi

Mempengaruhi agresivitas pengemudi

Semakin besar kota – semakin agresif –

semakin tinggi kapasitas

semakin tinggi kapasitas

Kota: wilayah perkotaan, bukan batas

d i i t tif

k t

(40)

Indikator kinerja ruas jalan

Volume/Kapasitas (Q/C)

Kecepatan (v)

Kecepatan (v)

Q ti

i

d h

Q tinggi – v rendah

Q rendah – v tinggi

(41)

Perencanaan Jalan Perkotaan dg

Perencanaan Jalan Perkotaan dg

MKJI 1997

Jalan belum ada

Hanya ada perkiraan arus lalulintas

Hanya ada perkiraan arus lalulintas

harian rata-rata tahunan pada saat jalan

dibuka

dibuka

Tidak diketahui komposisi lalulintas

H

dik t h i

t i d

(42)

Perencanaan Jalan Perkotaan

Hitung arus jam sibuk = k x LHRT Hitung arus jam sibuk k x LHRT

Nilai k standar = 0,09 (9 %)

Masukkan komposisi lalulintas standar:

Ukuran kota %LV %HV %MC

mp kb sm

< 0,1 juta 45 10 45

0,1-0,5 jt 45 10 45

0,5 – 1 jt 53 9 38

1-3 juta 60 8 32

(43)

Jalan Luar Kota

Jenis kendaraan

z Mobil penumpang

z Kendaraan Berat Menengah z Truk Besar (truk 3 gandar) z Bus besar (3 gandar)

Tipe alinyemen

D t

(44)

Analisis Kapasitas Jalan Luar Kota

C = Co x FCw x FCsp x FCsf (smp/jam)

C = kapasitas (smp/jam)

Co = kapasitas dasar (smp/jam)p ( p j )

FCw = faktor penyesuaian lebar jalan

FCsp = faktor penyesuaian pemisah arah FCsp faktor penyesuaian pemisah arah FCsf = faktor penyesuaian klas hambatan

(45)

Kapasitas dasar

Tergantung:

Geometrik (2/ 4 lajur satu/dua arah

Geometrik (2/ 4 lajur, satu/dua arah,

ada/tidak ada divider)

Kelandaian jalan:

Kelandaian jalan:

z Datar

B kit

z Bukit

(46)

Faktor hambatan samping

Sangat rendah: pedesaan, dengan pertanian dan belum berkembang

Rendah: pedesaan dengan beberapa Rendah: pedesaan, dengan beberapa

bangunan dan kegiatan di samping jalan Sedang: kampung, dengan kegiatan

ki

pemukiman

Tinggi: kampung, dengan beberapa kegiatan pasar

pasar

(47)

Kecepatan arus bebas

FV = (Fvo + FVw) X FFVsf x FFVrc

FV = kecepatan arus bebas (km/jam)

FVo = kecepatan arus bebas dasar (km/jam)p ( j ) FVw = faktor koreksi lebar jalan

FFVsf = faktor koreksi hambatan samping FFVsf faktor koreksi hambatan samping

FFVrc = faktor penyesuaian akibat kelas fungsi jalan dan tata guna lahan

(48)

Kelas fungsi jalan dan tataguna lahan

Kelas fungsi jalan:

z ArteriArteri

z Kolektor

z Lokal z Lokal

(49)

Perencanaan jalan luar kota

Jalan baru

Tidak diketahui arus lalulintas secara

Tidak diketahui arus lalulintas secara

tepat

(50)

Perencanaan jalan luar kota

Diperkirakan besar LHRT (Lalulintas harian rata-rata tahunan)

Volume jam sibuk/jam rencana = k x LHRT dengan Volume jam sibuk/jam rencana = k x LHRT, dengan nilai k standar = 0,11

Pemisahan arah dianggap 50/50 Komposisi arus lalulintas standar:

z MP 57 %

z Kend berat menengah 23 % z Bus besar 7 %

(51)

Jalan Bebas Hambatan

Faktor-faktor koreksi hampir sama

Faktor faktor koreksi hampir sama

dengan jalan luar kota, hanya tidak ada

koreksi faktor hambatan samping

koreksi faktor hambatan samping

Umumnya dengan divider, sehingga

(52)

Perencanaan jalan bebas

Perencanaan jalan bebas

hambatan

Untuk jalan baru

Ketentuan-ketentuan sama dengan jalan luar k t k li k i i l l li t (tid k d

kota, kecuali komposisi lalulintas (tidak ada sepeda motor).

Komposisi lalulintas standar: Komposisi lalulintas standar:

z Mobil penumpang 63 %

z Kendaraan berat menengah 25 %g z Kendaraan/bus berat 8 %

(53)

Pe m ba gia n Ja la n

Pe m ba gia n Ja la n

M

t

bi

Menurut w ew enang pem binaan

at au st at us

• Jalan Nasional: di t ingkat nasional • Jalan Provinsi: di t ingkat provinsiJalan Provinsi: di t ingkat provinsi

• Jalan Kabupat en/ kot a: di t ingkat kab./ kot a • Jalan desa: di t ingkat desa

(54)

Peranan j alan m enurut fungsinya

Peranan j alan m enurut fungsinya

SK Ment eri Kim prasw il

p

No. 375/ KPTS/ M/ 2004

• Jalan Art eri

J l

K l k

(55)

FUN GSI PERAN AN JALAN

Pe r a n a n Ja la n M e n u r u t Fu n gsin ya

FUN GSI

ARTERI KOLEKTOR LOKAL

Akt ivit as ut am a 1.Pergerakan cepat 2.Perj alanan j auh 3.Tidak ada pej alan k ki & k l

1.Perj alanan j arak sedang

2.Menuj u ke j aringan i

1.Pergerakan kendaraan dekat awal/ akhir

perj alanan

2 t t h t i k t

kaki & akses langsung prim er

3.Pelayanan angkut an um um

4.Lalulint as m enerus m em perhat ikan kondisi

2.t em pat hent i angkut an um um .

p a a o d s

lingkungan sekit ar

Pergerakan pej alan kaki

Tidak ada, kecuali diberi pem isah secara vert ikal

akt ivit as pej alan kaki dibat asi dengan

m em pert im bangkan

Penyeberangan dikont rol dengan kanalisasi ( zebra cross)

aspek keselam at an.

Akt ivit as kendaraan berat angkut an

Sesuai unt uk sem ua kendaraan berat ,

khususnya perj alanan

Perj alanan m enerus dim inim alkan

Perj alanan m enerus dim inim alkan.

barang m enerus

Akses

kendaraan ke individual

ilik ( t t

Tidak ada, dipisahkan dari j aringan unt uk kepent ingan lalint as

i l/ i l

Tidak ada, t erpisah dari pusat kegiat an ut am a.

Beberapa m enuj u ke pusat kegiat an yang pent ing.

pem ilikan ( t at a guna lahan)

(56)

Pe r a n a n Ja la n M e n u r u t Fu n gsin ya

PERAN AN JALAN

Pe r a n a n Ja la n M e n u r u t Fu n gsin ya

FUN GSI PERAN AN JALAN

ARTERI KOLEKTOR LOKAL

Pergerakan lalulint as lokal

Sangat kecil, pengat uran j arak persim pangan akan

1.Beberapa, hanya beberapa lokasi yang dilayani

Akt ivit as ut am a

persim pangan akan m em bat asi

pergerakan lokal

dilayani,

2.Pengat uran j arak persim pangan.

Pergerakan lalulint as

Fungsi ut am a unt uk lalulint as j arak j auh

Fungsi ut am a unt uk lalulint as j arak sedang

Tidak ada lalulint as

m enerus

lalulint as j arak j auh lalulint as j arak sedang

Kecepat an

kendaraan/ bat as kecepat an

Lebih dari 65

km / j am , t ergant ung pada geom et rik

1.Berkisar ant ara 45– 65 km / j am .

2.Ada pengurangan

1.Dibat asi m aksim um 45 km / j am .

2.Pengurangan

kecepat an pada geom et rik

j alan.

2.Ada pengurangan kecepat an pada daerah padat .

2.Pengurangan kecepat an dengan

(57)

Jalan Nasional

Yang termasuk kelompok jalan Nasional g p j adalah jalan arteri primer, jalan kolektor

primer yang menghubungkan antar ibukota

i i d j l l i i il i

provinsi, dan jalan lain yang mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan nasional.

P t t t t j l b i j l

Penetapan status suatu jalan sebagai jalan Nasional dilakukan dengan Keputusan

(58)

Ja la n Pr ovin si

Yang termasuk kelompok jalan Provinsi:

1. Jalan kolektor primer yang menghubungkan Ibukota Provinsi 1. Jalan kolektor primer yang menghubungkan Ibukota Provinsi dengan Ibukota Kabupaten/Kota.

2. Jalan kolektor primer yang menghubungkan antar Ibukota K b t /K t

Kabupaten/Kota.

3. Jalan lain yang mempunyai kepentingan strategis terhadap kepentingan provinsi.

4. Jalan dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang tidak termasuk jalan nasional.

(59)

Jalan Kabupaten/kota

Y

t

k k l

k j l

k b

t

d l h

Yang termasuk kelompok jalan kabupaten adalah:

1. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan

p

y

g

j

nasional dan jalan provinsi

2. Jalan lokal primer

p

3. Jalan sekunder dan jalan lain yang tidak termasuk

dalam kelompok jalan nasional dan jalan provinsi.

p

j

j

p

Penetapan status suatu jalan sebagai jalan kabupaten

dilakukan dengan Keputusan Gubernur atas usul

(60)

Jalan desa

j l

h b

k

k

(61)

Peran jalan menurut fungsinya

Di bawah jalan lokal, ada lagi:

jalan lingkungan: jalan umum yang

jalan lingkungan: jalan umum yang

berfungsi melayani angkutan

(62)

Pe r a n a n Ja la n M e n u r u t Fu n gsin ya

PERAN AN JALAN

Pe r a n a n Ja la n M e n u r u t Fu n gsin ya

FUN GSI PERAN AN JALAN

ARTERI KOLEKTOR LOKAL

Pergerakan lalulint as lokal

Sangat kecil, pengat uran j arak persim pangan akan

1.Beberapa, hanya beberapa lokasi yang dilayani

Akt ivit as ut am a

persim pangan akan m em bat asi

pergerakan lokal

dilayani,

2.Pengat uran j arak persim pangan.

Pergerakan lalulint as

Fungsi ut am a unt uk lalulint as j arak j auh

Fungsi ut am a unt uk lalulint as j arak sedang

Tidak ada lalulint as

m enerus

lalulint as j arak j auh lalulint as j arak sedang

Kecepat an

kendaraan/ bat as kecepat an

Lebih dari 65

km / j am , t ergant ung pada geom et rik

1.Berkisar ant ara 45– 65 km / j am .

2.Ada pengurangan

1.Dibat asi m aksim um 45 km / j am .

2.Pengurangan

kecepat an pada geom et rik

j alan.

2.Ada pengurangan kecepat an pada daerah padat .

2.Pengurangan kecepat an dengan

(63)

Ke p. M e n h u b 1 4 / 2 0 0 6

Tin gk a t pe la ya n a n ya n g diin gin k a n pa da r u a s j a la n sist e m j a r in ga n j a la n pr im e rj j g j p

a. j alan art eri prim er, m inim al B;

b. j alan kolekt or prim er, m inim al B; c. j alan lokal prim er, m inim al C;

d. j alan t ol, m inim al B.

Tin gk a t pe la ya n a n ya n g diin gin k a n pa da r u a s j a la n sist e m j a r in ga n j a la n se k u n de r r u a s j a la n sist e m j a r in ga n j a la n se k u n de r

a. j alan art eri sekunder, m inim al C;

b. j alan kolekt or sekunder, m inim al C; c. j alan lokal sekunder, m inim al D;

(64)

Tingkat pelayanan pada ruas j alan diklasifikasikan at as: Tingkat pelayanan pada ruas j alan diklasifikasikan at as:

a. t ingkat pelayanan A, dengan kondisi:

1) arus bebas dengan volum e lalu lint as rendah dan kecepat an t inggi; gg ;

2) kepadat an lalu lint as sangat rendah dengan kecepat an yang dapat dikendalikan oleh pengem udi berdasarkan bat asan kecepat an

m aksim um / m inim um dan kondisi fisik j alan;

3) pengem udi dapat m em pert ahankan kecepat an yang diinginkannya t anpa at au dengan sedikit t undaan.

b t i k t l B d k di i b. t ingkat pelayanan B, dengan kondisi:

1) arus st abil dengan volum e lalu lint as sedang dan kecepat an m ulai dibat asi oleh kondisi lalu lint as;

2) kepadat an lalu lint as rendah ham bat an int ernal lalu lint as 2) kepadat an lalu lint as rendah ham bat an int ernal lalu lint as belum m em pengaruhi kecepat an;

3) pengem udi m asih punya cukup kebebasan unt uk m em ilih kecepat annya dan laj ur j alan yang digunakan

(65)

c. t ingkat pelayanan C, dengan kondisi:

1) arus st abil t et api kecepat an dan pergerakan kendaraan dikendalikan oleh volum e lalu lint as yang lebih t inggi;

2) kepadat an lalu lint as sedang karena ham bat an int ernal lalu li i k

lint as m eningkat ;

3) pengem udi m em iliki ket erbat asan unt uk m em ilih kecepat an, pindah laj ur at au m endahului.

d. t ingkat pelayanan D, dengan kondisi:

1) arus m endekat i t idak st abil dengan volum e lalu lint as t inggi dan kecepat an m asih dit olerir nam un sangat t erpengaruh oleh dan kecepat an m asih dit olerir nam un sangat t erpengaruh oleh perubahan kondisi arus;

2) kepadat an lalu lint as sedang nam un flukt uasi volum e lalu lint as dan ham bat an t em porer dapat m enyebabkan penurunan p p y p

kecepat an yang besar;

(66)

e. t ingkat pelayanan E, dengan

kondisi:

kondisi:

1) arus lebih rendah daripada t ingkat

pelayanan D dengan volum e lalu

pelayanan D dengan volum e lalu

lint as m endekat i kapasit as j alan dan

kecepat an sangat rendah;

kecepat an sangat rendah;

(67)
(68)
(69)
(70)

Soal

Soal

Pada suatu arus lalulintas di suatu ruas jalan, 55 %

kendaraan berjalan dengan kecepatan 50 km/jam 35 % kendaraan berjalan dengan kecepatan 50 km/jam, 35 % dengan kecepatan 40 km/jam dan 10 % dengan

kecepatan 30 km/jam. Seorang pengamat mengendarai mobil sepanjang ruas jalan tersebut (sepanjang 5 km) mobil sepanjang ruas jalan tersebut (sepanjang 5 km), searah dengan arus lalulintas, disiap oleh 12 kendaraan dan pengamat tersebut menyiap 5 kendaraan. Sewaktu pengamat berjalan berlawanan dengan arus tersebut pengamat berjalan berlawanan dengan arus tersebut dengan kecepatan yang sama, pengamat tersebut berpapasan dengan 250 kendaraan.

Hit

Hitung:

a. Kecepatan perjalanan rata-rata arus lalulintas tsb. ! b. Arus lalulintas pada arah tersebut !

(71)

Jawab

Jawab

Vrata-rata = (0,55 x 50) + (0,35 x 40) + (0,10 x 30) = 44,5

km/jamj Q = (x+y)/(ta + tw) kend/menit

x = jumlah kendaraan yang ditemui pengamat, waktu

b j l b l h d diti j

berjalan berlawanan arah dengan arus yang ditinjau y = jumlah yang menyiap pengamat dikurangi yang

disiap oleh pengamat d s ap o e pe ga a

ta = waktu perjalanan berlawanan dengan arus (menit) tw = waktu perjalanan searah dengan arus (menit)

trata-rata = tw – y/Q menit

Karena kecepatan pengamat pada waktu perjalanan Karena kecepatan pengamat pada waktu perjalanan

(72)

Jawab

Kecepatan pengamat sama: t

a

= t

w

= t

t rata-rata = 5/44 5 jam = 0 1124 jam

t rata rata 5/44,5 jam 0,1124 jam

= 6, 74 menit

250

x = 250

(73)

SOAL SOAL

Suatu ruas jalan di daerah perkotaan dengan lebar total 16 meter (termasuk median), yaitu lebar jalur masing-masing arah 7 meter, dan median 2 meter Sedangkan di kedua sisi terdapat trotoar dengan lebar median 2 meter. Sedangkan di kedua sisi terdapat trotoar, dengan lebar masing-masing 2 meter. Arus lalulintas untuk kedua arah pada jam sibuk = 5250 smp/jam (tidak termasuk kendaraan lambat) dengan pembagian arah 50 % 50 % serta arus kendaraan lambat cukup banyak Terdapat arah 50 % - 50 %, serta arus kendaraan lambat cukup banyak. Terdapat banyak angkutan kota yang melewati jalan tersebut, banyak pejalan kaki, serta banyak kendaraan parkir di tepi jalan. Di kiri kanan jalan berupa

d t k P d d k d h k t di ki k 1 2 j t

pasar dan pertokoan. Penduduk daerah perkotaan diperkirakan 1,2 juta jiwa. Jika diinginkan agar derajat jenuh pada ruas jalan tidak melebihi 0,75, maka:

k h j l b ( k i i h) d h

a. apakah ruas jalan tersebut (untuk masing-masing arah) sudah memenuhi kriteria yang diinginkan (derajat jenuh < 0,75) ? Gunakan metoda MKJI 1997 !

(74)

S

l

Soal

Dilakukan pengukuran kecepatan dan arus lalulintas pada suatu ruas jalan sepanjang 6 km dengan metoda pengamat suatu ruas jalan sepanjang 6 km dengan metoda pengamat yang bergerakobs. Jalan membentang dari Barat ke Timur, untuk arus lalulintas 2 arah.

Pada saat perjalanan dari Barat ke Timur, pengamat menyiap 6 kendaraan dan disiap 2 kendaraan, serta berpapasan dengan 450 kendaraan Waktu tempuh 11 menit

450 kendaraan. Waktu tempuh 11 menit.

Sedangkan pada saat perjalanan dari Timur ke Barat,

pengamat menyiap 9 kendaraan dan disiap 5 kendaraan, serta berpapasan dengan 515 kendaraan. Waktu tempuh 12 menit. Hitung:

(75)

Soal

Dari hasil survai arus lalulintas di suatu ruas jalan, didapat hubungan

antara arus lalulintas (Q) dan kecepatan ruang (space mean speed = V)

sebagai berikut ini.

Q (kend./jam) 940 1160 1140 1099 1063 1158 1173 V (km/jam) 50 25 35 40 45 35 30 Jika hubungan antara kerapatan (D) dan kecepatan (V) dianggap linier Jika hubungan antara kerapatan (D) dan kecepatan (V) dianggap linier,

Referensi

Dokumen terkait

Patokan penilaian yang “apa adanya”ini, apalagi setelah diacu dengan ketentuan jumlah siswa yang akan diluluskan/ditidakluluskan betapapun keadaan hasil pengukuran

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb Semesta Alam, atas segala nafas, jatah hidup, hidayah, pertolongan serta rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

Opsi Saham Karyawan (OSK) merupakan salah satu bentuk kompensasi yang dapat diberikan perusahaan pada karyawannya. Opsi ini memberikan hak kepada karyawan untuk

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II, maka penelitian tentang peran orang tua dalam perkembangan bahasa

Hadirnya piranti modern seperti radio, televisi, HT, Handphone, dan sebagainya menambah keyaklnan bahwa gita di Bali juga berfungsi sebagal hiburan' Sekar ageng

user yang akan mengakses sistem. 2) Sistem akan menampilkan data apotek, dimana tiap– tiap apotek akan memiliki user login masing – masing. 3) Admin dapat melihat

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak lain sehingga dalam kesempatan yang membanggakan ini penulis mengucapkan rasa

Hasil kegiatan pengabdian pelayanan konsultasi adat/budaya Bali memperlihatkan bahwa ternyata kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi yang cukup luas dari masyarakat khususnya