• Tidak ada hasil yang ditemukan

* Materl diskusi Badan Kerja sama (BKS) Pengelola sastra Daerah. 1. Pendahuluan. Gegendingan: di Jawa Dolanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "* Materl diskusi Badan Kerja sama (BKS) Pengelola sastra Daerah. 1. Pendahuluan. Gegendingan: di Jawa Dolanan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

.i'ii-: ;..1i. t''

KEMBANG DALAM BALUTAN TRADISI DAN BUDAYA DI BALI*

Oleh: I Ketut JirnaYa** r

1.

Pendahuluan

Sebuah kata yang memiliki sejuta makna barangkali

kita

sepakati adalah

kembang. Dalam konteki ihi mari kita maknai dulu bahwa kembang itu adalah bunga.

Kenapa kita maknai kembang itu sebagai bunga, karena hanya kembang yang berproses dari putik, kuncup, dan ber-kembang. Kembang selalu diburu oleh pengabdi keindahan baik di ranah sastra maupun di luar ranah sastra'

Kata kembang cukup

tua

karena

di

dalam bahasa Jawa Kuna, kata kembang berarti bunga (Zoetmulder dan S.O. Robson, 2006:486), kemudian masuk dalam ranah

bahasa Bali dengan arti yang sama'bunga'(Anom, dkk,2014:330) dan juga tentu di dalam bahasa lndonesia dengan arti yang sama (Badudu dan Sutan Mohammad Zain,

1996:G55). Bunga di dalam bahasa Bali memiliki padanan kata dengan tingkatan bahasa

yrng'lebih,'halus, yaitu sekar. Kata sekar bukan hanya berartl bunga, tetaBi dalam

'konteks seni suara kata sekar berarti nyanyian, kidung, gita, dan tembang sehingga di Jawa maupun di Bali dikenal,

Sekar

Ageng:

Kakawin Sekar

Madia:'r:

Kidung Sekar Alit/MacaPat: PuPuh

Gegendingan:

di Jawa Dolanan

(Sugriwa, 19771G).

Apapun arti kata kembang terutama terkait dengan seni suara tetap bermakna

indah dan selalu diburu oleh pengabdi keindahan. Satu masalah yang ingin dikaji dalam

tulisan ini adalah kenapa kembang atau gita itu di Bali sampai saat ini tetap eksis dan

bahkan berkembang dari segi kuantitas penciptaan. Di abad ke- 21 ini lahir beberapa

*

Materl

diskusi Badan Kerja

sama

(BKS) Pengelola

sastra

Daerah

Antarperguruan Tinggi, di UNS Solo, 18-20 September 2016. x+ Dosen Program Studi Sastra Jawa Kuno FIB Universitas Udayana

(2)

karyasastrasekaragengyangbiladilihatdarirentangwaktueragenreSastrainitelah jauh(Kakawintertuadiperkirakanpadaabadke.g,KakawinRamayana).Belumlagikarya sastra geguritan (sekar alit/macepat) kini banyaI sekall tercipta, baik merupakan ciptaan baru mauPun saduran.

2.

Pembahasan

Kidung atau gita di Bali sampai saat ini masih eksis' Hal ini terjadi karena gita atau tembangitubukanhanyadinyanyikanuntukmerengkuhkeindahanyangbermuarapada kepuasanbatinpenembangmaupunpendengarnya'Adafungsilainyangmenyebabkan kembang atau sekar itu tetap eksis' Adapun fungsinya'

Tuntunan 2. 2. lbadat keindahan Persembahan Akulturasi bhakti 1.

Tontonan 4.

Hiburan

Tembang

itu

dikitanan tuntunan karena tembang tradisional seperti kakawin'

'una bagi kehiduPan

kidung, dan geguritan mengandung nilai filsapat yang sangat berg

manusiamenujukebahagiaanhiduplahirbatin'GitatradisionaldiBalisebagianbesar merupakansaduranatautransformasidariltihgsa,yaitudariwiracaritaRamayanadan

Mahabharata(Pudja,1984:28).ltihasainimerupakansalahsatuintisaridhormo

(kebenaran hakiki). Gitaketikaditembangkandenganprosodiyangtepat,vokalyangbaiksesuai dengangenretembangitu,makaakanadaaliranfibrasiyangmenyentuhhatidanrasa akibatpengaruhemosi.ltusebabnyaketikatembangitubernadasedihmakasedihpula yangmendengarkanataubahkanyangmenyanyikanakibatpenjiwaan.Kiranyatidak

menyimpang apa yang dikatakan Zoetmulder, saripati dari sekar itu adalah lango/langu

yangdiBalimenjadikelongen'Langoberartiperasaanrinduataumenjaditerpesona (olehkecantikanataukecintaan),pengalamanestetik'perasaanromantik'rasagairah dalam cinta (Zoetmulder dan S'O' Robson' 2006: 568)'

(3)

Dalam pustaka suci Srimad Bhagawatam (Xll 3: 51-2) dijelaskan'

Koler doso nidhe

raiam,

I

AstY hY eko mahon gunoh'

Kirtonod evo krsnosYo, Mukto bondoh Poram wroiot'

Artinya:

Hai sang raja, walauPun zaman kali' Penuh dosa namun memiliki sifat baik' Yaitu dengan kirto na(bernyanyi) saja'

Orang dapat mencapai moksa (kebebasan)'

Krte Yod dYoYoto wisnum'

T retoYo m Yojato mo kha ih,

DwaPore ParicorYoYam' Kolon tod dhari kertanot' Artinya:

Hasil zaman Kerta didapat dengan jalan' Semadi pada Wisnu, Zaman Treta dengan

Yadnya, Zaman Dwepara dengan pelayanan' pada kaki padma, Zaman Kali didapat dengan cara bernYanYi (kinana)'

(Jendra, 2014: viii-ix)'

KembangatautembangdidalamkonteksinidiBaliberfungsiuntukmengiringi upacara yadnya (kurban suci)' Ketika ada upacara yadnya lengkap dengan iringan

gita

kakawindankidung,makaupacaraituadapadatataranUtama.Adatujuhkomponen upacarayadnyadikatanlengkapatauutamayangdisebutsotwikoYodnyo'sradha' lascarya,sastra,daksina,mantra'gita'annasewa'dannasmita(Wiana'1995:28)'Gita disini dipilih atau disesuaikan dengan konteks upacara yadnya. Biasanya gita

yang dipilih

adalah gita yang mengandung unsur mengagungkan' bakti' dan

rasa terima kaslh pada

Tuhan(HyangWidhi).Dalamkonteksini,gitatersebUtdikatakansebagaisarana

tuntunan di dalam persembahan dan aktualisasi bhakti'

Selaingitaitusebagaisaranatuntunanyangtermasukdalambidangsakral,ada pulagitaitusebagaipirantitontonan(profan).lndikasibahwatembangitumasukdalam katagorihiburan(profan),dapatdilihatataudidengarkanbahwagitaituditembangkan tidak dalam situasi ada upacara yadnya' Contoh, ketika ada upacara

pernikahan, disitu sering

ada

kelompok

tukang

kidung (pesantian) menembangkan sekar

alit

(4)

bertujuan menyambut kehadiran tamu dan menghibur orang yang ada dalam upacara

yadnya itu.

Ketika sedang prosesi upacara yadnya pernikahan, ada tembang yang relefansif

dipakai mengiringi, diantaranya Kidung Tantri. Setelah upacara yadnya usai, maka

kelompok pesantian

akan

menembangkan

gita

bebas karena

tujuannya

untuk

menyambut tamu atau menghibur keluarga yang diperkirakan sudah payah sehabis membantu prosesi upacara pernikahan tersebut.

Acara nembang tidak berhenti sampai

di

situ. Jika yang punya acara senang dengan gita-gita tradisional seperti Kakawin dan geguritan, maka sering

pada

malam

harinya mengundang teman sahabat atau sekoo sonti (kelompok apresiator tembang

tradisional) walaupun upacara pernikahan sudah selesai. Dalam konteks ini tujuannya untuk meramaiakan dan memeriahkan acara pernikahan tersebut. Acara pesantian bisa berlangsung sampai tiga malam bagi keluarga mempelai tergolong mampu dari segi

ekonomi.

Ketika ada keluarga meninggal, sebelum prosesi berangkat ke kuburan, orang

yang datang ke tempat duka

itu

yang senang dan bisa nembang akan ikut nembang mengikuti prosesi tersebut. Tembang yang dinyanyikan disesuaikan dengan upacara

tersebut. Ketika memandikan jenazah, membungkus dengan kain, dan memasukkan ke dalam peti biasanya diringi dengan sekar agung yang relevan, yakni episode kematlan putra-putra pandawa yang diamuk oleh putranya Drona. Wiramanya memakai wirama

Girisa.

Ato sedengiro montuk song suro logo ringayun,

Tucopo hoji wiraton koryoso nongisi weko,

Pinohajengiro loywon song putre nolo piniwo,

Podho lituhojengonwom lwir kondorpo pinotelu.

(Suatjana, dkk. 2012: 159).

Terjemahannya:

Diceritakan pada saat para ksatria yang berperang di medan laga.pada pulang,

Mari ceritakan sang prabu Wirata masih berduka menangisi putranya, Didandani jenazah putranya seolah-olah masih hidup,

Semua ganteng dan masih remaja tak ubahnya Sanghyang Semara dibelah tiga.

Episode ini relevan karena ceritanya ada unsur kematian. Ketika jenazah akan diberangkatkan ke kuburan, maka sekar ageng yang dipakai mengiringi adalah Kakawin

(5)

Arjunawiwaha pada episode Arjuna berpamitan dengan hutan dan gunung lndrakila akan berangkat menuju ke

surga.

t

Mo mwit no re nd rat moio ri ng to pow o no, Ma ngo njo I i ryo gra n i n gi nd ro po rwota. Ton wismreti songko nikongoyun teko,

Swabhowo song soiiono rokwo mongkono. (Warna, dkk. 1990:a )

Terjemahannya:

Berpamitan raja putra (Arjuna) di hutan dan gunung tempat bertapa,

Menghaturkan sembah bhakti menghadap ke puncak gunung lndrakila, Tidak melupakan asal datangnya kebahagiaan,

Wibawa orang yang bijaksana konon memang demikian'

Maknatembanginidenganwiramalndrawangsayaitu,penembangberdoa

melalui tembang semoga arwah almarhum bisa mencapai surga seperti sang Arjuna' Bagi

pelayat

yang senang dan bisa menembangkan sekar

alit,

mereka akan duduk

mengelompokkan

diri

dan

nembang. Tujuannya

untuk

mendoakan

orang

yang meninggat itu agar Amor ring Acintyo (menyatu dengan Hyang

widhi),

dan menghibur keluarga yang ditinggalkan almarhum supaya tidak larut dalam kesedihan.

Hadirnya piranti modern seperti radio, televisi, HT, Handphone, dan sebagainya menambah keyaklnan bahwa gita

di

Bali juga berfungsi sebagal hiburan' Sekar ageng atau kakawin dan sekar alit atau macepat sering ditampilkan dl piranti modern di atas' Misalnya dalam Bali-TV

ada

program acara Gitasanti yang ditayangkan

dua

kali seminggu. Bagi masyarakat yang senang dan bisa nembang, acara ini selalu dinantikan'

Fungsi

kembang

atau

tembang secara

keseluruhan

ini

menyebabkan

eksistensinya tetap bahkan berkembang. Demlkian banyak fungsinya, seperti sebagai

sarana pengiring upacara yadnya yang masuk dalam ranah sakral, dan sebagai sarana

hiburan (profan). Pemerintah provinsi Bali khawatir bila kembang

ini

punah dilanda pengaruh globalisasi. Anak-anak

muda

tidak

lagi

peduli

terhadap

yang

berbau tradisional. Ahlrnya kembang

inl

sering dilombakan, mulai dari tingkat anak-anak SD

sampai SMA/SMK, dan untuk peserta umum. Lomba gita ini ada yang dilaksanakan oleh pemerintah dan banyak pula dilaksanakan oleh lembaga swasta, Banjar, Desa, atau

(6)

kelompok tertentu. Hasil dari usaha dalam bentuk lomba ini sangat signifikan' Banyak anak setingkat SD sudah bisa nembang sekar a4eng dan sekar alit'

Kondisi ini direspon oleh para pengawi (pengarang) sekar alit di Bali' Kini banyak terblt buku geguritan khususnya saduran atau transformatif. Ada yang sumbernya dari

parwadigubahmenjadigeguritan.Adadarikakawindigubahmenjadigeguritan'

Beberapa karya sastra tembang saduran, diantaranya'

GeguritanLubdaka sumbernya KakawinSiwaratrikalpa

Geguritan

Salya

-

Parwa dan Kakawin Bharatayudha Kakawin Arjunawiwaha

Wanaparwa

Wirataparwa

Adiparwa Adiparwa

Geguritan Darma Kusuma Geguritan Bhimasakti

Geguritan Kicaka

Geguritan SarPaYadnYa

Kakawin Pariksit

Karyasastraberupatembangyangtergolonghasilkreativitasparapengarang

Bali yang tidak berupa saduran cukup banyak bermunculan. Beberapa diantaranya'

..:-l

Kakawin Bali sabhalanga, isinya tentang dokumentasi perjalanan Pesta Kesenian

Bali

Geguritan Keluarga Berencana (KB), isinya sosialisasi pentingnya program KB

Geguritan Sastrodayana Tattwa, isinya tentang seiarah berdirinya Fakultas llmu

BudaYa Unlversitas UdaYana'

GeguritanUdayanotamaTattwa,is|nyatentangsejarahdaneksistensi

Universitas UdaYana

Geguritan Kanakaning Kanaka, islnya tentang peringatan 50 tahun Fakultas llmu

BudaYa Universitas UdaYana'

Para pengawi Bali semakin bergairah menciptakan karya sastra, bertembang khususnya sekar

alit

karena tidak terlepas dari faktor ekonomi' Buku-buku geguritan baru

itu

senantiasa laku dijual. Perkembangan kembang atau

gita

di

Bali sekarang

sedang menunjukkan grafik mengarah naik. Di desa-desa justru ada kecenderungan para generasi muda sedang senang-senangnya belajar nembang sekar

alit'

Buku-buku

(7)

3.Penutup

.

Kembang

dalam artian

gita

di

Bali

keberadaannya cukup eksis.

Hal

ini

disebabkan masih fungsional secara sosio-kultural bagi masyarakat Bali. Kesadaran para

generasi muda untuk belajar nembang didukung oleh piranti perangkat keras, seperti

tersedianya CD tembang di toko-toko. ltu yang dibeli dan mereka bisa belajar sendiri' Kondisi menggeliatnya para generasi muda belajar nembang direspon oleh para pengawi

Bali untuk berkreasi dengan ciptaan atau saduran sekar alit baru. Menciptakan karya

sastra geguritan berarti dapat mengangkat perekonomian'

cuplikan episode tertentu. Format ini menjadi daya tarik bagi pecinta sekar alit karena praktis dibawa kundangan pesantian dan harganya terjangkau'

(8)

Daftar Pustaka

Anom, I Gusti Ketut. dkk. 2016. Komus Boli-'tndonesioBeroksoro Boli dontotrn. Denpasar:

Diterbitkan

oleh

Dinas Kebudayan Kota Denpasar

dan

gadan pembina

Bahasa, Sastra, dan Aksara Bali provinsi Bali.

Badudu, J.S. dan Sutan Mohammad Zain.1996 .Komus Umum Bahoso lndonesio.Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Jendra,

I

wayan. 2o04. Gito Dewato, Nyonyian untuk Mencopai Mokso. Denpasar:

Penerbit Deva.

Pudja,

G.

1984. Sorosomuscoyo, Teks Terjemohan

don

Komentor. Jakarta: proyek Pembinaan Sarana Agama Hindu.

Suatjana, I Made. dkk. 2012. Kokowin thoroto Yuddho. Diterjemahkan oleh I Gusti Bagus

Sugriwa. Denpasar; Udayana University press.

sugriwa, I G8.1,977. Penuntun Pelojaron Kokqwin. Denpasar: sarana Bhakti.

I

'

Kabr-rpaten/Kota harrya nrengirim

2

orang peserta

putra

atau

putri

ataLr

campuran.

warna,

I

wayan. Dkk. 1990. "Kakawin Arjunawiwaha". Denpasar: Dinas pendidikan

Dasar Propinsi Daerah Tingkat I Bali.

Wiana, Ketut. 1995. Yadnyo don Bhokti dari Sudut Pondong Hindu. Denpasar: pT pustaka Manik Geni.

Zoetmulder, P.J. dan S.O. Robson. 2006. Kqmus Jowo Kuno-lndonesio. Diterjemahkan oleh Darusuprapta dan Sumarti Suprayitna. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Daripada menawarkan sederetan daftar panjang topik yang relevan, bab ini akan fokus pada empat tema penting yaitu yang pertama ketegangan antara persamaan dan perbedaan budaya global

1.000.000.000,- (Satu milyar rupiah) Tahun Anggaran 2017, maka dengan ini diumumkan bahwa Pemenang E-lelang pemilihan langsung pekerjaan tersebut di atas adalah sebagai berikut :..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada siklus I tinggi, namun masih ada indikator motivasi belajar siswa yang berada pada kategori sedang, yaitu

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi globalisasi dan westernisasi? 3. Apa saja solusi dari dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi dan westernisasi?.. Pengertian Globalisasi

Decide whether these statements are true (T) or false (F) according to the text. You need signs and symptoms for a diagnosis. You can’t see symptoms. Patients presenting symptoms

Terakhir, seorang pengamat mencari konsistensi dalam tindakan seseorang. Apakah orang itu merespons dengan cara yang sama sepanjang waktu? Datang terlambat 10 menit tidak

Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya yang ditawarkan oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama- sama