Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
PENYAJI
NAMA
PANGKAT/
GOLONGAN
JABATAN
ANGKA KREDIT JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH
(Permenneg PAN & RB No.21/2010 sebagaimana telah diubah dengan Permenpan RB
no 14 tahun 2016)
Jenjang
Jabatan
Pangkat, Golongan/Ruang
AKKM
AKK
AKPP
AKP
Mak
Pengawas
Muda
Penata, III/c
200
100
6
Penata Tingkat I, III/d
300
100
8
Pengawas
Madya
Pembina, IVa
400
100
10
Pembina Tingkat I, IV/b
550
150
12
Pembina Utama Muda, IV/c
700
150
14
Pengawas
Utama
Pembina Utama Madya, IV/d
850
200
16
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
JENIS KARYA INOVATIF
PENGAWAS
KARYA
INOVATI
F
KARYA SENI
KARYA SAINS/
TEKNOLOGI
TEPAT GUNA
PENYUSUNAN DAN
PENGEMBANGAN
STANDAR/PEDOMAN/
Pengawas
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
LANGKAH DALAM MENILAI
(1)
1. Menyiapkan
format penilaian yang sudah disediakan
2. Mencermati Karya Inovatif (KI) yang akan dinilai
3. Mengisi format identitas pengawas sekolah yang akan dinilai
4. Bila KI tersebut
merupakan pengajuan kembali (apelan)
untuk perbaikan,
baca dengan cermat isi surat
perbaikan terdahulu
,
dan pahami apa yang disarankan
dalam surat tersebut.
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
LANGKAH DALAM MENILAI (2)
Cermati apakah memenuhi persyaratan APIK
1. Baca KI secara cermat dan perhatikan indikator
sebagaimana tertera pada nomor 1 sampai
dengan 4 ( Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten)
2. Bila tidak memenuhi syarat, tuliskan nomor
alasan penolakan pada format penilaian.
3. Bila
APIK
teruskan dengan membaca lebih
cermat dan menentukan JENIS KARYA
LANGKAH DALAM MENILAI (3)
Cermati KI sesuai dengan JENISNYA
1. Memperhatikan nomor alasan dari nomor
1 sampai 4 kemudian
nomor 21 sampai dengan 24
. Nilail KI sesuai dengan nomor
alasan yang sesuai dengan JENIS Karya Inovatifnya.
2. Bila tidak memenuhi syarat, tuliskan nomor alasan perbaikan pada
format penilaian.
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Kriteria Penilaian Karya Inovatif
Asli
,
dalam arti karya tersebut
dibuat oleh yang
bersangkutan
dengan tingkat kewajaran dalam pembuatan
yaitu
maksimal pembuatan 2
(dua) karya inovatif dalam 1
(satu) tahun, ada
pengesahan pejabat berwenang
Asli
,
dalam arti karya tersebut
dibuat oleh yang
bersangkutan
dengan tingkat kewajaran dalam pembuatan
yaitu
maksimal pembuatan 2
(dua) karya inovatif dalam 1
(satu) tahun, ada
pengesahan pejabat berwenang
Asli
,
dalam arti karya tersebut
dibuat oleh yang
bersangkutan
dengan tingkat kewajaran dalam pembuatan
yaitu
maksimal pembuatan 2
(dua) karya inovatif dalam 1
(satu) tahun, ada
pengesahan pejabat berwenang
Asli
,
dalam arti karya tersebut
dibuat oleh yang
bersangkutan
dengan tingkat kewajaran dalam pembuatan
yaitu
maksimal pembuatan 2
(dua) karya inovatif dalam 1
(satu) tahun, ada
pengesahan pejabat berwenang
Perlu
,
dalam arti karya tersebut memiliki nilai
manfaat dalam bidang pendidikan dan masyarakat.
Perlu
,
dalam arti karya tersebut memiliki nilai
manfaat dalam bidang pendidikan dan masyarakat.
Ilmiah
,
dalam arti pembuatan karya inovatif
mengikuti kaidah ilmiah yaitu ada gagasan/ide,
prosedur, dan rujukan
Ilmiah
,
dalam arti pembuatan karya inovatif
mengikuti kaidah ilmiah yaitu ada gagasan/ide,
prosedur, dan rujukan
Konsisten
,
dalam arti pembuatan karya inovatif
menggunakan data dan fakta yang akurat.
Konsisten
,
dalam arti pembuatan karya inovatif
Penilaian Karya Inovatif yang Dibuat Bersama
Penilaian Karya Inovatif yang Dibuat Bersama
Jumlah
Pengawas
Persentase Perolehan Angka Kredit
Ketua
Anggota I
Anggota II
Anggota III
1 orang
100 %
-
-
-2 orang
60 %
40 %
-
-3 orang
50 %
25 %
25 %
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
PENGKATEGORIAN
PENGKATEGORIAN
•
Kategori kompleks dan sederhana pada karya inovatif
ditinjau dari ruang lingkup penggunaan,
pemanfaatan, dan durasi.
•
Dasar penentuan kategori karya sains dan teknologi
tepat guna adalah tingkat inovasi, manfaat, ukuran,
dan waktu.
•
Sedangkan kategori karya seni ditentukan oleh nilai
seni dan lingkup sebaran/publikasi. Karya seni
tersebut harus sudah dipublikasikan/dipamerkan/
dipertunjukkan/diterbitkan minimal tingkat kelurahan.
•
Kategori kompleks dan sederhana pada karya inovatif
ditinjau dari ruang lingkup penggunaan,
pemanfaatan, dan durasi.
•
Dasar penentuan kategori karya sains dan teknologi
tepat guna adalah tingkat inovasi, manfaat, ukuran,
dan waktu.
•
Sedangkan kategori karya seni ditentukan oleh nilai
seni dan lingkup sebaran/publikasi. Karya seni
tersebut harus sudah dipublikasikan/dipamerkan/
Rambu-rambu karya sains/teknologi
tepat guna dan Seni
Rambu-rambu karya sains/teknologi
tepat guna dan Seni
KOMPLEKS
KOMPLEKS
SEDERHANA
SEDERHANA
Sains/teknologi tepat guna atau seni tinggi,
mendapat pengakuan dari tingkat provinsi/
nasional/ internasional.
Karya tersebut belum pernah ada
sebelumnya.
Karya yang dibuat sekarang lebih baik
(lebih mudah digunakannya, praktis, dan
efisien) dari sebelumnya,bila karya tersebut
sudah pernah dibuat.
Tingkat modifikasi tinggi.
Sains/teknologi tepat guna atau seni tinggi,
mendapat pengakuan dari tingkat provinsi/
nasional/ internasional.
Karya tersebut belum pernah ada
sebelumnya.
Karya yang dibuat sekarang lebih baik
(lebih mudah digunakannya, praktis, dan
efisien) dari sebelumnya,bila karya tersebut
sudah pernah dibuat.
Tingkat modifikasi tinggi.
Sains/teknologi tepat guna atau seni biasa,
mendapat pengakuan dari tingkat
Kelurahan/kecamatan/ kabupaten/kota
Sudah pernah ada sebelumnya
penggunaan, kepraktisan, dan efisiensi
karya inovatif yang dibuat sekarang sama
baik dengan karya inovatif sebelumnya.
Tingkat modifikasi karya inovatif rendah.
Sains/teknologi tepat guna atau seni biasa,
mendapat pengakuan dari tingkat
Kelurahan/kecamatan/ kabupaten/kota
Sudah pernah ada sebelumnya
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Jenis dan Besaran Angka Kredit Karya Inovatif
Jenis dan Besaran Angka Kredit Karya Inovatif
No
Jenis Karya Sastra
Kategori
Kompleks
(4 AK)
Kategori
Sederhana
(2 AK)
1
Buku Novel
2 judul
1 judul
2
Naskah Drama/Film
2 judul
1 judul
3
Buku Cerita
Bergambar
2 judul
1 judul
4
Buku Kumpulan
Cerpen
10 judul
5 judul
5
Buku Kumpulan puisi
40 judul
20 judul
6
Satuan Kliping
Cerpen buatan
sendidri
10 judul
5 judul
7
Satuan Kliping Puisi
No
Jenis Karya Desain
Komunikasi Visual
Kategori
Kompleks
(4 AK)
Kategori
Sederhana
(2 AK)
1
Film (cerita,
dokumentasi,
animasi, sinetron,
wayang, company
profile)
30 menit
15 menit
2
Baliho
6 buah
3 buah
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No
Jenis Karya Musik
Kategori
Kompleks
(4 AK)
Kategori
Sederhana
(2AK)
1
Lagu yang direkam
6 judul
3 judul
No
Jenis Karya Seni
Busana
Kategori
Kompleks
(4 AK)
Kategori
Sederhana
(2 AK)
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No
Jenis Karya Seni
Rupa
Kategori
Kompleks
(4 AK)
Kategori
Sederhana
(2 AK)
1
Lukisan
6 judul
3 judul
2
Patung
6 judul
3 judul
3
Ukiran
6 judul
3 judul
4
Keramik
6 judul
3 judul
No
Jenis Karya Seni
Pertunjukan
Kategori
Kompleks
(4AK)
Kategori
Sederhana
(2AK)
1
Satu Judul Drama
60 menit
30 menit
2
Satu Judul Teater
60 menit
30 menit
3
Satu Judul Musik
60 menit
30 menit
4
Satu Judul Tari/
Sendratari
60 menit
30 menit
5
Beberapa Judul
Drama
60 menit
30 menit
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 1 ASLI)
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 1 ASLI)
No
Alasan Penolakan dan Saran
1
A
Keaslian KI diragukan, sehubungan adanya berbagai
data yang tidak konsisten seperti nama, nama sekolah,
lampiran, foto dan data yang tidak sesuai.
Disarankan untuk membuat KI baru, karya sendiri, yang
berfokus pada kemanfaatan KI dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pengawas sekolah pada
bidang pendidikan formal/kepengawasan di daerah/
wilayah binaan atau yang bermanfaat untuk
masyarakat.
B
Keaslian karya inovatif diragukan, sehubungan dengan
waktu pelaksanaan pembuatan karya inovatif yang
kurang wajar (satu tahun maksimal 2 karya inovatif
yang dihasilkan).
Disarankan untuk membuat KI baru, karya sendiri, yang
berfokus pada kemanfaatan KI dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pengawas sekolah pada
bidang pendidikan formal/kepengawasan di daerah/
wilayah binaan atau yang bermanfaat untuk
No
Alasan Penolakan dan Saran
1
C
Keaslian KI diragukan, sehubungan adanya
perbedaan
kualitas, cara penulisan, gaya bahasa yang
mencolok di antara karya-karya yang dibuat oleh
seorang pengawas sekolah yang sama.
Disarankan
untuk membuat KI baru, karya sendiri,
yang berfokus pada kemanfaatan KI dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pengawas
sekolah pada bidang pendidikan formal/kepengawasan
di daerah/ wilayah binaan atau yang bermanfaat untuk
masyarakat.
D
Keaslian KI diragukan, sehubungan adanya terlalu
banyak kesamaan mencolok di antara KI yang
dinyatakan dibuat pada waktu yang berbeda.
Seperti foto-foto, dokumen, surat pernyataan
yang dinyatakan dibuat dalam waktu yang
berbeda, sama antara yang satu dengan yang
lain.
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No
Alasan Perbaikan dan Saran
1
E
Keaslian KI diragukan, sehubungan adanya
berbagai kesamaan mencolok dengan karya tulis
yang dibuat oleh orang lain,
dari daerah yang
sama, seperti di sekolah, kabupaten/kota,
atau wilayah yang sama.
Disarankan
untuk membuat KI baru, karya
sendiri, yang berfokus pada kemanfaatan KI dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi
pengawas sekolah pada bidang pendidikan formal/
kepengawasan di daerah/ wilayah binaan atau
No
Alasan Penolakan dan Saran
2
A
Karya inovatif kurang memiliki manfaat bagi
pendidikan dan/atau masyarakat.
Disarankan
untuk membuat KI baru, karya sendiri,
yang berfokus pada kemanfaatan KI dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi
pengawas sekolah pada bidang pendidikan formal/
kepengawasan di daerah/ wilayah binaan atau yang
bermanfaat untuk masyarakat.
B
Karya inovatif tidak dapat dinilai karena kurang
lengkapnya lampiran laporan penyusunan karya
inovatif.
Disarankan
untuk membuat KI baru, karya sendiri,
yang berfokus pada kemanfaatan KI dalam
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 2 PERLU)
No
Alasan Penolakan dan Saran
2
C
Karya Inovatif tidak dapat dinilai, karena
tidak jelas jenis KI nya atau tidak termasuk
yang dapat dinilai berdasar pada peraturan
yang berlaku, atau isi dari hal yang
dituliskan, tidak termasuk dari macam
karya inovatif yang dapat diajukan untuk
dinilai sebagai bagian kegiatan
pengembangan profesi pengawas sekolah
(misalnya Power point, kumpulan kliping,
dan sejenisnya).
Disarankan
untuk membuat KI baru,
karya sendiri, yang berfokus pada
kemanfaatan KI dalam memecahkan
No
Alasan Penolakan dan Saran
3
Kerangka penulisan Karya Inovatif belum
mengikuti kaidah ilmiah yang umumnya
digunakan dalam penulisan karya inovatif
sesuai pedoman
Disarankan
untuk membuat KI baru atau
memperbaiki dan karya sendiri, yang
berfokus pada kemanfaatan KI dalam
memecahkan permasalahan yang
dihadapi pengawas sekolah pada bidang
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 3 ILMIAH)
No
Alasan Penolakan dan Saran
4
A
Karya Inovatif yang berupa
Media dan alat bantu pelatihan/
pembimbingan guru/kepala sekolah; dan Bahan Ajar Mandiri
Berbasis Komputer untuk Guru atau Kepala Sekolah yang dibuat
tidak sesuai dengan tugas pengawas sekolah yang bersangkutan
Disarankan untuk membuat KI baru, karya sendiri, yang berfokus pada
kemanfaatan KI dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
pengawas sekolah pada bidang pendidikan formal/kepengawasan di
daerah wilayah binaan sesuai dengan tupoksinya
B
Karya Inovatif yang diajukan untuk dinilai
telah kadaluwarsa (tidak
sesuai dengan TMT kenaikan pangkat terakhir).
Disarankan untuk membuat
KI baru (setelah kenaikan jabatan
terakhir) yang berfokus pada kemanfaatan KI dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pengawas sekolah pada bidang pendidikan
formal/kepengawasan di daerah/ wilayah binaan atau yang bermanfaat
untuk masyarakat.
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 4 KONSISTEN)
No
Alasan Penolakan dan Saran
4
C
Karya Inovatif yang diajukan
pernah dinilai dan sudah pernah
disarankan untuk melakukan perbaikan, namun perbaikan yang
diharapkan belum ada atau belum sesuai.
Disarankan untuk kembali memperbaiki KI-nya sesuai dengan saran
terdahulu. Surat tentang saran perbaikan tersebut harus dilampirkan.
D
Karya Inovatif yang diajukan
pernah dinilai dan sudah dinyatakan
tidak dapat dinilai dan disarankan untuk membuat KI baru tetapi
tetap mengajukan KI yang sudah dinilai.
No
Alasan Penolakan dan Saran
21
A
Karya Inovatif sudah cukup baik, namun belum terdapat
pengesahan dari koordinator pengawas. Jika KI dibuat oleh
Korwas pengesahan oleh Atasan Langsung.
Disarankan untuk segera melengkapi pengesahan sesuai dengan
ketetapan .
B
Karya Inovatif sudah cukup baik, namun peran pengawas tidak
jelas apa, mengapa, dan bagaimana kegiatan itu dilaksanakan
(bagi Karya Inovatif yang dibuat secara kolaboratif)
Disarankan
untuk membuat KI baru, karya sendiri, yang
berfokus pada kemanfaatan KI dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi pengawas sekolah pada bidang pendidikan formal/
kepengawasan di daerah/ wilayah binaan atau yang bermanfaat
untuk masyarakat.
No
Alasan Penolakan dan Saran
22
A
Laporan karya sains/teknologi tepat guna hanya dikirimkan
foto/video/ bendanya tetapi tidak ada narasi laporan
pembuatan dan penggunaan.
Disarankan agar narasi laporan pembuatan dan penggunaan
dilengkapi foto/video pembuatan dan penggunaan.
B
Laporan karya sains/teknologi tepat guna yang dikirimkan
tidak disertai foto/video pembuatan dan foto penggunaan.
Disarankan Laporan karya sains/teknologi yang dikirimkan
disertai foto/video pembuatan dan foto penggunaan.
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 22 Menemukan/
Membuat Karya Sains/Teknologi Tepat Guna)
No
Alasan Penolakan dan Saran
22
C
Laporan karya sains/ teknologi tepat guna yang dikirimkan tidak
ada pengesahan dari Koordinator Pengawas/pejabat yang
berwenang.
Disarankan laporan pembuatandanpenggunaankarya sains/
teknologi dikirimkan ulang dengan dilengkapi pengesahan dari
Koordinator Pengawas/pejabat yang berwenang.
D
Laporan karya sains/teknologi tepat guna yang dibuat tidak
bermanfaat untuk pendidikan/masyarakat.
Disarankan membuat karya sains/teknologi yang baru, yang
bermanfaat untuk pendidikan/masyarakat.
E
Laporan karya sains/teknologi tepat guna yang dibuat tidak rapih
(tidak sesuai dengan tata tulis ilmiah).
No
Alasan Penolakan dan Saran
22
F
Laporan karya sains/teknologi tepat guna yang dibuat diragukan
keasliannya ditinjau dari berbagai hal yang terdapat dalam
laporan karya tersebut.
Disarankan Karya sains/teknologi dibuat ulang atau diperbaiki
laporan dan bukti fisiknya sehingga jelas terbukti asli karya yang
bersangkutan.
G
Laporan pembuatan dan penggunaan karya teknologi tepat guna
yang dikirim tidak ada pengakuan atau surat keterangan dari
pengguna/masyarakat minimal tingkat kelurahan (untuk yang
digunakan di masyarakat).
No
Alasan Penolakan dan Saran
22
H
Jenis Program Aplikasi Komputer yang dilaporkan tidak dapat
dioperasionalkan dengan baik.
Disarankan agar Program Aplikasi Komputer yang dilaporkan
tersebut diperbaiki dan dikirimkan kembali laporannya
setelah program tersebut dapat dioperasikan dengan baik.
I
Karya yang diusulkan tidak sesuai dengan durasi minimal
waktu tayang (Hasil Pengembangan Model Pengawasan;
Bahan ajar pelatihan dan lingkup penggunaan/pengakuan
masyarakat karya teknologi tepat guna yang dipersyaratkan.
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 23
Menciptakan Karya Seni)
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 23
Menciptakan Karya Seni)
No
Alasan Penolakan dan Saran
23
A
Karya seni tidak/belum diakui oleh dewan kesenian daerah
atau asosiasi seni yang relevan.
Disarankan agar melengkapi surat keterangan pengakuan
oleh dewan kesenian daerah atau asosiasi seni yang
relevan.
B
Karya seni belum dapat diakui karena belum/tidak
No
Alasan Penolakan dan Saran
23
C
Karya seni monumental/pertunjukan belum dapat diakui karena tidak
mengandung nilai pendidikan atau pelestarian atau pengembangan
budaya Indonesia.
Disarankan agar membuat/menciptakan karya seni yang mengandung
nilai pendidikan atau pelestarian atau pengembangan budaya Indonesia.
D
Karya seni monumental/pertunjukan yang belum dapat diakui karena
tidak ada deskripsi proses dan hasil karya penciptaan.
Disarankan melengkapi deskripsi karya seni yang memuat minimal latar
belakang gagasan, proses penciptaan serta foto-foto proses dan hasil
karya seni yang bersangkutan.
E
Karya seni monumental/pertunjukan belum cukup didukung dokumen
fortofolio karya seni, Misalnya belum dicetak jadi buku yang ber ISBN
atau belum dimuat dalam media cetak (untuk Novel dan Puisi)
No
Alasan Penolakan dan Saran
23
F
Karya seni monumental/pertunjukan Tidak menyertakan surat
keterangan keaslian dan kepemilikan karya seni dari kordinator
pengawas.
Disarankan untuk menyertakan surat keterangan keaslian dan
kepemilikan karya seni dari kordinator pengawas.
G
Tidak sesuai dengan jumlah minimal karya seni yang
dipersyaratkan.
Disarankan untukmelengkapi jumlah minimal karya seni yang
diajukan sesuai dengan persyaratan.
H
Karya seni yang diusulkan merupakan hasil tiruan (plagiat) dari
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 24
Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar,
Pedoman, dan Sejenisnya )
Alasan Penolakan Karya Inovatif (NO 24
Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar,
Pedoman, dan Sejenisnya )
No
Alasan Penolakan dan Saran
24
A
Laporan yang disampaikan tidak termasuk dalam kegiatan mengikuti
pengembangan penyusunan standar, pedoman, dan sejenisnya pada
tingkat nasional/Provinsi.
Disarankan membuat kegiatan/Karya Inovaif baru yang sesuai dengan
Kriteria.
B
Laporan yang diajukan tidak disusun sesuai dengan pedoman
Disarankan memperbaiki kerangka isi dan sajian laporan sesuai dengan
pedoman
C
Laporan yang disusun tidak dilengkapi dengan surat tugas, surat
keterangan keikutsertaan kegiatan dan dokumen hasil kegiatan.
KUNCI PENILAIAN KARYA
INOVATIF
KUNCI PENILAIAN KARYA
INOVATIF
No Alasan
Penolakan
Jenis Karya Inovatif
(1-4)-(21)-22
Menemukan/membuat karya sains/
Teknologi Tepat Guna
(1-4)-(21)-23
Menciptakan Karya Seni
(1-4)-(21)-24
Mengikuti Kegiatan Pengembangan
Standar, Pedoman, dan sejenisnya
baik tingkat nasional/Provinsi/
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Bila ada perbaikan maka ada surat
pemberitahuan hasil penilaian
1. Dikirim ke Pengawas
2. Berisi hasil penilaian
3. Bila belum dapat nilai, tulis judul KI,
dan alasan perbaikan serta saran
sesuai pedoman
Contoh lembar hasil penilaian
PENILAIAN UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI PERIODE 2017
No
Judul Karya
Inovatif
Dibuat
Tahun
Kriteria
Angka Kredit
Perbaikan
Alasan
(Jenis
Karya)
AK
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia