Kepada Yth :
Dibacakan pada : Rabu, 18 September 2013
PROGNOSIS PASIEN INFARK MIOKARDIAL AKUT
DENGAN ATAU TANPA DISTORSI TERMINAL
KOMPLEK QRS YANG MENDAPAT TERAPI
INTERVENSI KORONER PERKUTAN PRIMER (IKPp)
TESIS
Oleh :
Evi Supriadi S.
NIM : 097115014
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
DEPARTEMEN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RSUP H. ADAM MALIK
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Tesis : Prognosis Pasien Infark Miokardial Akut
(IMA) Dengan Atau Tanpa Distorsi Terminal
Kompleks QRS Yang mendapatkan Terapi
Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPp)
Nama Mahasiswa : Evi Supriadi S.
Nomor Regristrasi : 097115004
Program Studi : Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Sutomo K., Sp.PD,Sp.JP(K)
NIP. 194604301973021001 NIP. 196203211988021002 Dr. Nizam Akbar, Sp.JP(K)
Mengetahui / Mengesahkan
Ketua Program Studi/ Ketua Departemen/ SMF Ilmu Penyakit Jantung SMF Ilmu Penyakit Jantung
FK-USU / RSUP HAM Medan FK-USU/RSUP HAM Medan
PERNYATAAN
PROGNOSIS PASIEN INFARK MIOKARDIAL AKUT
DENGAN ATAU TANPA DISTORSI TERMINAL
KOMPLEK QRS YANG MENDAPAT TERAPI
INTERVENSI KORONER PERKUTAN PRIMER (IKPp)
TESIS
Dengan ini saya menyatakanbahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dlam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, September 2013
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Allah, SWT atas segala berkat yang telah diberikan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir
Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan penulis kesempatan untuk mengikuti
Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
2. Prof.Dr.Abdullah Afif Siregar, SPJP(K), SpA(K), selaku Ketua Departemen
Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara/RSUP Haji Adam Malik Medan di saat penulis melakukan
penelitian yang telah memberikan penulis kesempatan untuk mengikuti
Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Zulfikri M, Sp. JP (K) selaku Ketua Program Studi PPDS Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara penelitian yang telah memberi kesempatan dan bimbingan kepada
penulis untuk melakukan penelitian ini.
4. Prof. Dr. Sutomo Kasiman, Sp. PD, SpJP(K) serta Dr.Nizam Akbar, SpJP(K)
selaku pembimbing penulis dalam penyusunan tesis ini, yang dengan penuh
masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga tesis ini dapat
diselesaikan.
5. Guru-guru penulis : Prof.Dr.T.Bahri Anwar, SpJP(K); Prof.Dr.Sutomo
Kasiman, SpPD, SpJP(K); Prof.Dr.Abdullah Afif Siregar, SpA(K), SpJP(K);
Prof.Dr.Harris Hasan, SpPD, SpJP(K); Dr.Maruli T Simanjuntak SpJP(K);
Dr.Nora C Hutajulu SpJP(K); Dr.Zulfikri Mukhtar SpJP(K); Dr.Isfanuddin
Nyak Kaoy, SpJP(K); Dr.P.Manik, SpJP(K); Dr.Refli Hasan, SpPD, SpJP(K);
Dr.Amran Lubis, SpJP(K); Dr.Nizam Akbar, SpJP(K); Dr.Zainal Safri, SpPD,
SpJP; Dr.Andre Ketaren, SpJP(K); Dr.Andika Sitepu SpJP(K); Dr.Anggia
Chairudin Lubis SpJP; Dr.Ali Nafiah Nasution, SpJP; Dr.Cut Aryfa Andra,
SpJP, serta guru lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah banyak memberikan masukan selama mengikuti Program Pendidikan
Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh darah
6. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang telah
memberikan kesempatan, fasilitas dan suasana kerja yang baik sehingga
penulis dapat mengikuti Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah
7. Dr. Taufiq Azhar, MKM, selaku pembimbing statistik yang telah membantu
membimbing penulis dalam pembuatan tesis ini.
8. Rekan-rekan sejawat anggota Kelakar Medan, terutama kepada teman
seangkatan penulis dr. Halim, dr.Artha, dan dr.Andi. Kepada sahabat penulis
dr. Zulfahmi dan dr. Blessdova yang telah banyak memberikan dukungan
moril dan bantuan tenaga selama penulis menjalani pendidikan PPDS.
9. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada dr. Syaiful yang telah banyak
membantu dalam pengerjaan tesis dan dr. Hasinah yang telah membantu
dalam pengumpulan literatur.
10.Para perawat CVCU dan RIC yang telah membantu terselenggaranya
penelitian ini, terutama dalam hal pemberian obat yang diteliti secara cepat
dan tepat baik dalam hal dosis, cara maupun jaminan dan kepastian pemberian
11.Kedua orang tua penulis, (alm.) W. Sukardi dan Hj. Roslaina, yang selama ini
telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa dan nasihat yang
tulus agar penulis tetap semangat, sabar dan tegar dalam mengikuti
pendidikan sampai selesai.
12.Kedua Bapak dan Ibu mertua penulis, (alm.) H. Nasrun dan Hj. Husna, yang
selama ini telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa dan nasihat
yang tulus agar penulis tetap semangat, sabar dan tegar dalam mengikuti
pendidikan sampai selesai.
13.Kepada saudara kandung penulis, Amlisnadi, Drs. Haryanto, MM; Junaidi,
SH; Armaini, dan Sutrisno; serta seluruh kakak ipar dan keluarga besar
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
dukungan doa, moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan
14.Kepada istri tercinta, dr. Suci Ananda serta anak penulis, Atiqa Fairuz
Khalisah Supriadi yang telah memberikan dukungan semangat, moril dan
materi sepenuhnya, perhatian, pengertian, toleransi yang besar serta kasih
sayang yang tak berkesudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dan
pendidikan yang ditempuh.
Semoga Allah, SWT Yang Maha Pengasih membalas semua jasa dan budi baik
mereka yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Akhirnya penulis mengharapkan agar penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat
bagi Kita semua. Amin
Medan, September 2013
ABSTRAK
Elektrokardiografi (EKG) merupakan alat diagnostik yang digunakan pada pasien
infark miokard akut (IMA) yang dapat memberikan prediksi tentang anatomi arteri
koroner yang mengalami infark dan terapi reperfusi yang akan diberikan. EKG pada
pasien IMA dengan ST elevasi (IMA STE) dapat memberikan gambaran distorsi (+)
dan (-) pada kompleks QRS. Distorsi terminal kompleks QRS merupakan emergence
J point ≥ 50% dari gelombang R pada sadapan qR (I, II, III, aVF, aVL, V4-V6) atau
tidak terbentuknya gelombang S pada sadapan Rs (V1-V3). Penelitian ini bersifat
kohort retrospektif pada pasien IMA dengan ST elevasi yang mendapat terapi
Intervensi Koroner Perkutan primer (IKPp) periode Juni 2010 sampai dengan Mei
2013 yang dirawat di Rumah Sakit Haji Adam Malik dan Rumah Sakit Columbia
Asia Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Pasien dibagi menjadi 2
kelompok yaitu dengan distorsi QRS atau tanpa distorsi dengan jumlah
masing-masing 30 pasien. Angka kejadian aritmia pada pasien dengan distorsi terminal
kompleks QRS bermakna secara statistik (p= 0,032). Hubungan yang signifikan juga
ditunjukkan oleh pembuluh darah infark di arteri koroner anterior desending terhadap
aritmia (p= 0.014). Berdasarkan hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi
logistik berganda (multiple logistitic regression) ditemukan pasien dengan distorsi QRS akan berpeluang mengalami aritmia tiga kali jika dibandingkan dengan
responden yang tidak mengalami distorsi QRS. Didapat tiga pasien meninggal selama
rawatan di RS pada kelompok dengan distorsi QRS. Sebagai kesimpulan pasien
dengan distorsi EKG akan berpeluang mengalami kejadian aritmia tiga kali lebih
besar dibandingkan dengan pasien tanpa distorsi dan tiga pasien meninggal selama
rawatan di RS pada kelompok dengan distorsi.
ABSTRACT
The ECG of patients with Acute Myocardial Infarction ST Elevation (AMI STE) can predict size of infarction and response to reperfusion therapy. The ECG with distortion of QRS means emergency of J point ≥ 50% of R wave in leads with Qr configuration (I, II, III, aVF, aVL, V4-V6), or disappearance of the S wave in leads with Rs configuration (V1-V3). This study is a retrospective cohort of patients with AMI STE treated by primary percutanous coronary intervention pPCI at Adam Malik general hospital and Colombia Asia hospital during June 2010 – May 2013, that fulfill inclusion and exsclusion criteria. The subjects were divided into two groups, with distortion QRS and without distortion QRS. Each group consist of 30 patients. The correlation between the two group were analyzed by chi-square test, Fischer Exact, Mann Whitney u test and logistic regression. The result showed that baseline characteristics were similar between the two groups. There were increasing arrhythmia events in patients with distortion QRS (p = 0.032). Significant correlation showed the culprit lession of left anterior coronary artery (p = 0.014). Multivariate analysis identified that patient with the QRS distortion has three times greater to have arrhythmia events. There were three patients with distortion QRS died during hospitalization. In conclusion patient with the QRS distortion is three times greater to have arrhythmia events and three patients died during hospitalization.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ... i
Lembar Pernyataan Orisinalitas ... ii
Ucapan Terima Kasih ... iii
Abstrak ... vi
1.2 Pertanyaan Penelitian ... 4
1.3 Hipotesis ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Elektrokardiografi (EKG) pada Infark Miokard Akut (IMA) ... 5
2.1.1 Peranan EKG pada IMA ... 5
2.2 Patofisiologi elevasi segmen ST ... 7
2.2.1 Perubahan arus listrik pada fase diastolik ... 7
2.2.2 Perubahan arus listrik pada fase sistolik ... 8
2.2.3 Elevasi pada segmen ST ... 9
2.3 Distorsi terminal kompleks QRS pada IMA ... 10
2.4 Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPp) ... 12
2.5 Kerangka Teori ... 15
2.6 Kerangka Konsep ... 16
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 17
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 17
3.3 Subjek Penelitian ... 17
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 18
3.6 Definisi Operasional ... 18
3.7 Identifikasi Variabel ... 21
3.8 Alur Penelitian ... 22
3.9 Analisa Data ... 23
3.10 Etika Penelitian ... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik subjek penelitian ... 24
4.2 Hubungan Antara Distorsi QRS dan aritmia...26
4.3 Hubungan Antara Distorsi QRS dan jenis aritmia ... .27
4.4 Hubungan aritmia mayor dengan onset dan waktu simtom-reperfusi ... 27
4.5 Hubungan Antara Distorsi QRS dan mortalitas ... 28
4.6 Analisis Multivariat distorsi QRS dan pdi/IRA LAD...28
BAB V PEMBAHASAN 5.1Karakteristik Subjek Penelitian ...30
5.2 Distorsi Terminal Kompleks QRS dan Terapi IKPp...31
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 35
6.2 Saran ... 35
6.3 Keterbatasan Penelitian ... 35
Daftar Pustaka ... 37
Lampiran
1. Persetujuan Komite Etik
2. Riwayat Hidup Peneliti
3. Formulir Penelitian
4. EKG pasien dengan distorsi QRS (+)
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN Nama
ACS : Acute Coronary Syndrome
ADP : Adenosine Diphosphate
AHA : American Heart Association
ATP III : Adult Treatment Panel III
BMS : Bare metal stent
CABG : Coronary Artery Bypass Graft
CKMB : Creatinine Kinase Myocardial Band
CTR : Cardio Thorax Rasio
DES : Drug elucting stent
ESC : European Society Cardiology
GP : Glicoprotein
GUSTO : Global Utilization of Streptokinase and Tissue Plasminogen Activator for Occluded Coronary Arteries
HDL : High Density Lipoprotein
IGD : Instalasi gawat darurat
IKPp : Intervensi Koroner Perkutaneus Primer
IMA : Infark Miokard Akut
IMA STE : Infark Miokard Akut ST Elevasi
LAD : Left artery decsending
LCx : Left circumflex
LDL : Low Density Lipoprotein
LBBB : Left Bundle Branch Block
LMWH : Low Moleculer Weight Heparin
NCEP-ATP : National Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel
PDI : Pembuluh darah infark
RCA : Right coronary artery
RS HAM : Rumah Sakit Haji Adam Malik
RR : Relative Risk
SKA : Sindroma Koroner Akut
SPSS : Statistical Package for the Social Sciences
STE AMI : ST elevation Acute Myocardial Infarction
TIMI : Thrombolysis in Myocardial Infarction
DAFTAR LAMBANG
n : Besar sampel
p : Tingkat kemaknaan
α : alpha
β : beta
< : lebih kecil
> : lebih besar
≤ : lebih kecil sama dengan
≥ : lebih besar sama dengans
Zα : deviat baku alpha (Zα = 1,96)
Zβ : deviat baku beta (Z β = 0,84)
P1 : proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya (0,5)
P : proporsi pada kelompok penelitian yang nilainya merupakan
judgment penelitian (0,85)
P : proporsi total = (P1+P2)/2
Q : 1-P
Q1 : 1-Q1
Q2 : 1-Q2
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 Distribusi persentasi waktu pasien meninggal akibat IMA ... ..5
2 EKG pasien STEMI tanpa distorsi QRS dan distorsi...12
3 STEMI anterior tanpa distorsi QRS dan dengan distorsi QRS...19 4 STEMI inferior tanpa distorsi QRS dan dengan distorsi QRS...20
DAFTAR TABEL
Karakteristik Demografi Subjek Penelitian ...
Hasil Laboratorium ...
Hasil Angiografi ...
Hubungan antara distorsi QRS terhadap aritmia ...
Hubungan Jenis Aritmia dengan distorsi ...
Hubungan aritmia mayor dengan onset dan waktu simtom-reperfusi ...
Hubungan distorsi QRS terhadap Mortilitas ...