• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perencanaan Pembangunan Pedesaan Yang Partisipatif (Studi Kasus Di Desa Dolok Merawan) Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perencanaan Pembangunan Pedesaan Yang Partisipatif (Studi Kasus Di Desa Dolok Merawan) Chapter III VI"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1. Letak dan Luas Wilayah

Desa Dolok Merawan masuk wilayah Kecamatan Dolok Merawan dengan luas wilayah Desa Dolok Merawan + 595 Ha. Kepadatan penduduk sudah mencapai 4494 jiwa lebih penduduk tetap. Keseharian Masyarakat Desa Dolok Merawan adalah sebagai Petani/Pekebun.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa Dolok Merawan yang kondisi letak desanya di kelilingi oleh perkebunan sebagian kontur tanahnya adalah bergelombang. Perkebunan membentang dari arah utara keselatan. Lokasi sungai kebanyakan jauh dari perkebunan penduduk, sehingga pada saat musim kemarau air menjadi sangat sulit. Keadaan ini yang harus dicermati oleh Pemerintah Desa khususnya dan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Tidak banyak sumber daya alam yang potensial.

Di Desa Dolok Merawan potensi usaha yang menonjol adalah pertanian. Lahan yang dulunya masih berupa tanaman musiman sekarang sudah beralih fungsi menjadi Sentra tanaman Holti. Sebagian penduduk banyak yang menggantungkan hidupnya dengan mata pencahariannya pada pertanian.

Mengingat dana yang diterima saat ini merupakan dana Stimulan dari Pemerintah Kabupaten (ADD) maka kegiatan pembangunan pertanian tersebut pengerjaannya belum dilakukan. Ini terjadi karena banyak program dalam desa yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMDes) belum sepenuhnya terlaksanan. Dari pendapatan lainnya sampai saat ini belum ada dan masih mengandalkan dari Alokasi Dana Desa (ADD).

(2)

dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa dan masyarakat desa. Pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah desa dilakukan setiap akhir tahun.

Desa Dolok Merawan memliliki 6 dusun yaitu : 1. Dusun I Pekan Desa Dolok Merawan

2. Dusun II Kampung bantan 3. Dusun III Kampung Rebah 4. Dusun IV Kampung Rebah IV 5. Dusun V Bangun Rejo

6. Dusun VI Tanjung Selamat

Batas desa merupakan batas wilayah administratif didalam pemerintahan desa yang dikuatkan dengan perundang-undangan yang berlaku. Berikut disampaikan Batas-batas Desa Dolok Merawan :

Tabel 3.1

Batas Wilayah Desa Dolok Merawan

No Uraian Batas Wilayah

1 Sebelah Utara Berbatas dengan Desa Paritokan 2 Sebelah Selatan Berbatas dengan Kabupaten Simalungun 3 Sebelah Barat Berbatas dengan Desa Gunung Para 4 Sebelah Timur Berbatas dengan Kabupaten Simalungun

Untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat perbatasan desa diantara beberapa desa yang berkepentingan diadakan sosialisasi.

3.2. Gambaran Umum Demografis A. Luas

(3)

Bangunan Umum : 25 Ha B. Batas Desa

(4)

F. Produk Domestik Desa

Luas Tanaman Sawit : 100 Hektar Luas Tanaman Karet : 150 Hektar Luas Tanaman Coklat : 75 Hektar G. Pendidikan

Jumlah Gedung PAUD : 1 Unit Jumlah Gedung TK : 2 Unit Jumlah Gedung SD : 6 Unit Jumlah Gedung SMP : 3 Unit Jumlah Gedung SLTA : 1 Unit Jumlah Buta Huruf : -

Tidak Tamat SD : 106 Jiwa

Tamat SD : 1814 Jiwa

Tamat SMP : 798 Jiwa

Tamat SMA : 1118 Jiwa

Tamat DI-D3 : 42 Jiwa

S-I : 111 Jiwa

H. Wajib Belajar 9 Tahun

Usia 7 – 15 Tahun : 701 Jiwa Masih Sekolah 7 - 15 Tahun : 626 Jiwa Tidak Sekolah 7 - 15 Tahun : 75 Jiwa I. Kesehatan Masyarakat

Puskesmas : 1 Unit Posyandu : 4 Unit Bidan Desa : 2 Orang

(5)

Jumlah Kepala Rumah Tangga : 1406 KK Jumlah Penduduk : 4494 Jiwa K. Jumlah Aparatur Pemerintahan Desa

Perangkat Desa : 10 Orang

BPD : 11 Orang

RT : 31 RT

LKMD : 11 Orang

LINMAS : - Anggota

FKPM (Forum Kemitraan Polisi Masyarakat) : 20 Anggota L. Komplek Balai Desa

Bangunan Kantor Desa : 1 Unit

Pendopo : - Unit

Ruang Serba Guna : - Unit

Balai Desa : 1 Unit

M. Sarana Umum

Jumlah Mesjid : 7 Unit

Musholah : 8 Unit

Vihara : 1 Unit

Balai Umum Kecamatan : 1 Unit

(6)

Tabel 3.2

Data Perangkat Desa Dolok Merawan Tahun 2012

No NAMA L/

Kepala Desa 389/100/2008

2 M. NUH L Dusun II 04-01-1959

Sekretaris Desa 425/820/2008

3 KHAIRIL ANWAR

L Dusun I 24-09-1966

Kaur. Umum 141/131/DM/1991

4 NGATINI P Dusun V

13-02-Kadus I 141/144/1995

7 AHMADI L Dusun II 04-05-1965

Kadus II 141/04/2006/2005

8 SUWITO L Dusun

Kadus IV 141/212/1999

10 SUMARNO L Dusun V 27-08-1964

Kadus V 141/913/2008

11 MAHMUD

(7)

3.3. Organisasi Pemerintahan Desa a. Pelaksanaan Kegiatan

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah kabupaten yang terkait dalam pelayanan dasar. Dalam hal pelaksanaan kegiatannya Pemerintahan Desa banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang sering kurang berhasil. Keadaan Geografis Desa Dolok Merawan merupakan Desa yang dikelilingi oleh perkebunan. Desa ini sekaligus Ibu Kota Kecamatan .

Untuk itu segala perencanaan pembangunan yang berskala besar di desa diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten lewat RPJM. Sedangkan kegiatan Pemerintah Desa yang berskala kecil pelaksanaannya dilakukan oleh Desa. Ini disebabkan karena tidak adanya Pendapatan Asli Desa. Harapan kami semua perencanaan pembangunan yang tertuang dalam RPJM terlaksana dan didukung dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai.

b. Tingkat Pencapaian

(8)

c. Data Perangkat Desa

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 21 Tahun 2008 disebutkan bahwa Pemerintah Desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Dalam pelaksanaannya sehari-hari semua kegiatan perencanaan dikoordinasikan dengan pihak Kecamatan, dan apabila perlu dengan pihak Pemerintah Kabupaten.

Dalam hal ini sesuai kewenangannya jajaran Pemerintah Desa menyelenggarakan pelaksanaan program dari semua instansi yang terkait dalam menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan dan pelaksanaannya.

Adapun di bawah ini jabatan dan tugas perangakat Desa Dolok Merawan di kantor lurahnya sebagai berikut :

PUJIONO, S.Pd, Jabatan Kepala Desa Dolok Merawan. Tugas dan wewenangnya adalah menyelenggarakan urusan Pemerintahan Desa, Pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi kewenangannya, menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan Desa dan melaksanakan tugas pembantuan. Dan sebagainya.

MUHAMMAD NUH, Jabatan Sekretaris Desa Dolok Merawan. Sebagian tugas dan wewenangnya adalah menjalankan administrasi Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan didesa serta memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan Organisasi Pemerintah Desa. Dan sebagainya.

NGATINI, Jabatan Kaur. Pemerintahan. Sebagian tugas dan wewenangnya adalah penyusunan rencana kegiatan, menjabarkan, koordinator, pengumpulan perintah Kepala Desa serta mendistribusikan tugas tersebut pada masyarakat. Dan lain sebagainya.

(9)

KHAIRIL ANWAR, Jabatan Kaur. Umum. Tugas dan sebagian wewenangnya adalah pengumpulan administrasi kepegawaian, penyelenggaraan rapat-rapat, tata usaha desa, surat menyurat, kearsipan, penyajian data dan kepustakaan serta dokumentasi. Dan lain sebagainya. Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas Kepala Desa dalam wilayah kerjanya, Kepala Dusun mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan Pemerintahan Desa di wilayah kerjanya, Kepala Dusun berfungsi sebagai pelaksanaan kegiatan Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya yang mana pelaksanaan keputusan dan kebijaksanaan sepenuhnya oleh Kepala Desa. Desa Dolok Merawan terdiri dari Enam Dusun.

SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DOLOK MERWAN

Gambar 3.1

(10)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan, terutama data yang diperoleh melalui teknik atau metode kuesioner atau daftar pertanyaan dan wawancara langsung kepada informan/partisipan penelitian yaitu sebanyak 20 informan biasa (kuesioner) dan 7 orang key informan (wawancara).

Data yang diperoleh dari kuesioner direkapitulasi dan disusun ke dalam tabel distribusi frekuensi. Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa key informan disajikan dalam bentuk petikan wawancara.

4.1. Karakteristik Informan/Partisipan

Karakterisktik partisipan ini akan dijelaskan data mengenai identitas partisipan yang terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan lamanya bermukim dilokasi penelitian.

a. Data Tentang Jenis Kelamin Informan

(11)

Tabel 4.1

Data Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Laki-laki 15 75

2. Perempuan 5 25

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Perbedaan jumlah laki-laki dengan 15 orang dan jumlah perempuan 5 orang seperti yang tercantum pada tabel 4.1, bukan berarti terdapat perbedaan gender antara laki-laki dengan perempuan terutama dalam hal pembangunan desa. Perbedaan tersebut hanyalah suatu kebetulan tanpa unsur kesengajaan. Perbandingan jumlah tersebut tidak menjadi kendala utama bagi terwujudnya partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pembangunan di desa.

b. Data Tentang Usia Informan/Partisipan

Usia masyarakat yang menjadi partisipan dalam penelitian ini berkisar antara 17 tahun sampai 53 tahun ke atas. Untuk lebih jelasnya tabel di bawah ini menyajikan data tentang usia partisipan.

Tabel 4.2

Data Informan Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi Persentase (%)

1 17-25 Tahun 2 10

2 26-34 Tahun 2 10

2 35-43 Tahun 8 40

4 44-52 Tahun 4 20

5 53- Dst 4 20

Total 20 100

(12)

Penulis menetapkan usia partisipan antara 17 sampai 53 tahun ke atas karena pada usia 17 tahun dianggap sebagai masa produktif dan sudah dianggap sebagai usia yang cukup berpengalaman terutama dalam memberikan kontribusi dalam pembangunan. Jika dilihat dalam tabel 4.2, persentase yang terbesar yaitu pada usia 35 sampai 43 tahun yaitu sebanyak 8 partisipan atau sekitar 40% dari 20 partisipan yang ada.

c. Data Tentang Tingkat Pendidikan Informan/Partisipan Data tentang tingkat pendidikan partisipan terdapat pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Data Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. Tidak Sekolah - -

2. Tamat SD 3 15

3. Tamat SLTP/Sederajat 5 25 4. Tamat SLTA/Sederajat 8 40

5. Akademi/Diploma - -

6. Sarjana/S-1 4 20

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

(13)

d. Data Tentang Jenis Pekerjaan Informan/Partisipan

Jika kita melihat distribusi partisipan dari jenis pekerjaannya, maka menunjukkan variasi yang tidak merata pada tiap jenis pekerjaan, seperti terlihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Data Informan Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1. PNS 1 5

2. Wiraswasta 5 25

3. Petani 7 35

4. Guru 2 10

5. Nelayan 0 0

6. Dan Lain-lain 5 25

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat partisipan penelitian memiliki pekerjaan yang bermacam-macam. Dari persentase tersebut terlihat bahwa partisipasi yang terbanyak mempunyai pekerjaan sebagai petani yaitu 35% atau 7 partisipan, kemudian dilanjutkan dengan wiraswasta sebanyak 5 partisipan atau sebesar 25%, kemudian yang dimaksud dengan partisipan dengan pekerjaan lain-lain adalah mereka yang mereka yang bekerja sebagai pekerja tidak tetap, seperti tukang jahit, sopir, dan lain- lain adalah 5 partisipan atau sebanyak 25%, ini jumlah partisipannya sama banyak dengan partisipan dengan pekerjaan wiraswasta. Pekerjaan sebagai guru 2 partisipan atau 10%, PNS 1 partisipan atau 5% dan tidak ada satupun partisipan yang bekerja sebagai nelayan atau 0%. Hal ini sangat bisa di mengerti karena Desa Dolok Merawan bukanlah Desa yang terletak di daerah pantai.

e. Data Tentang Lamanya Informan Bermukim Di Lokasi Penelitian

(14)

memiliki terhadap daerahnya akan semakin besar. Sehingga keinginan untuk membangun desanya akan semakin besar pula.

Tabel 4.5

Data Informan Berdasarkan Lamanya Bermukim No. Lamanya Bermukim Frekuensi Persentase (%)

1 5-15 Tahun 0 0

2 16-25 Tahun 4 20

3 26-35 Tahun 3 15

4 36-45 Tahun 7 35

5 45> Tahun 6 30

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan n tabel 4.5, partisipan yang paling banyak persentasenya yaitu penduduk lamanya bermukim yaitu kisaran 36-45 tahun sebanyak 35% atau 7 partisipan, diikuti oleh penduduk yang lamanya bermukim selama 45 tahun ke atas sebanyak 6 partisipan atau 30%, selanjutnya yang lamanya bermukim kisaran 16-25 tahun 4 partisipan atau 20%, dan seterusnya yaitu partisipan dengan kisaran 26-35 sebanyak 3 partisipan atau 15% dan penduduk yang bermukim pada kisaran 5-15 tahun 0 partisipan atau 0%.

4.2. Temuan Lapangan

a. Pemahaman Informan / Partisipan Terhadap Perencanaan Partisipfatif

Data ini diambil untuk mengetahui sejauh mana partisipan mengetahui dan memahami tentang perencanaan pembangunan partisifatif yang ada di daerah tersebut.

(15)

Tabel 4.6

Pemahaman Informan/Partisipan Mengenai Perencanaan Partisipatif No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Tahu 10 50

2. Ragu-Ragu 1 5

3. Tidak Tahu 9 45

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Dolok Merawan umumnya mengerti dan memahami tentang perencanaan pembangunan partisifatif di daerah tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 10 partisipan (50%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

Menurut masyarakat perencanaan partisipatif merupakan perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ad juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 9 partisipan atau 45 %, dan sebanyak 1 partisipan atau 5% masih ragu-ragu.

b. Pentingnya Perencanaan Partisipatif Dalam Pembangunan Desa

(16)

Tabel 4.7

Pentingnya Perencanaan Partisipatif Dalam Pembangunan Desa No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Ya 10 50

2. Ragu-ragu 6 30

3. Tidak 4 20

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar partisipan menyatakan pentingnya perencanaan partisipasi mansyarakat dalam perencanan pembangunan desa, hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban pada tabel 4.7, sebagian besar partisipasi mengatakan Ya tentang pentingnya perencanaan partisipatif dalam pembangunan desa yaitu sebanyak 10 partisipan atau 50% dari 20 partisipan. Dari data tersebut kita dapat mengatakan bahwa masyrakat Desa Dolok Merawan telah menyadari bahwa pentingnya perencanaan partisipatif dalam pembangunan desa.

Keadaan seperti ini merupakan sesuatu yang sangat menguntungkan bagi perwujudan partisipatif masyarakat dalam pembangunan, karena implementasi atau pelaksanaan perencanaan partisipatif dapat bergerak salah satunya ialah dengan adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pembangunan. Tinggal lagi bagaimana hal ini mendapat dorongan dari pihak yang terkait agar partisipasi masyarakat dapat terwujud dengan baik dalam pembangunan desa.

Tetapi tidak semua partisipan yang mengatakan kalau perencanaan partisipatif itu penting, sebanyak 6 partisipan atau 30% mengatakan kalau perencanaan partisipatif itu tidak penting, dan sebanyak 4 partisipan atau 20% mengatakan masih ragu-ragu.

c. Hambatan Dalam Perencanaan Partisipatif Pembangunan Desa

(17)

jawaban partisipan mengenai ada tidaknya hambatan dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.8

Hambatan Dalam Perencanaan Partisipatif Pembangunan Desa No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Ada 7 35

2. Ragu-Ragu 4 20

3. Tidak Ada 9 45

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Dolok Merawan mengatakan terdapat hambatan dalam perencanaan pembangunan partisipatif di desa tersebut, hal ini dapat dilihat ada sebanyak 9 partisipan (45%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut. 7 partisipan (35%) mengatakan ragu-ragu dan 1 parisipan mengatakan tidak ada. Menurut masyarakat Desa Dolok Merawan, salah satu hambatan yang ada selama adalah kurang terlibatnya mereka dalam perencanaan pembangunan.

Dari keterangan di atas, maka kita dapat mengatakan bahwa dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan partisipatif masih banyak terdapat hambatan-hambatan yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Hambatan tersebut perlu segera di atasi agar perencanaan partisipatif dalam pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik.

d. Pelibatan Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa

Data ini diambil untuk mengetahui apakah di daerah tersebut memiliki pelibatan masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan di desa Dolok Merawan.

(18)

Tabel 4.9

Pelibatan Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Baik 13 65

2. Ragu-Ragu 0 0

3. Kurang 7 35

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pelibatan masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 13 partisipan (65%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

Menurut masyarakat pelibatan masyarakat dalam musyawarah merupakan perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ad juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 7 partisipan atau 35 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0% masih ragu-ragu.

e. Kesesuaian Rencana Kerja Pembangunan Desa Dengan Kebutuhan Masyarakat Setempat

Data ini diambil untuk mengetahui apakah di daerah tersebut sesuai rencana kerja pembangunan desa dengan kebutuhan masyarakat setempat di desa Dolok Merawan.

(19)

Tabel 4.10

Kesesuaian Rencana Kerja Pembangunan Desa dengan kebutuhan masyarakat setempat

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Sesuai 14 70

2. Ragu-Ragu 4 20

3. Tidak Sesuai 2 10

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.10 dapat dilihat kesesuaian rencana kerja pembangunan desa dengan kebutuhan masyarakat setempat Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 14 partisipan (70%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

Menurut masyarakat Kesesuaian Rencana Kerja Pembangunan Desa dengan kebutuhan masyarakat di Desa Dolok Merawan merupakan kesesuain perencanaan rencana kerja pembangunan desa yang melibatkan masyarakat untuk membicarakan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan terealisasinya perwujudan partisipasi masyarakat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 4 partisipan atau 20 %, dan sebanyak 2 partisipan atau 0% masih ragu-ragu.

f. Mengetahui Tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(20)

Tabel tentang jawaban partisipan mengenai apakah masyarakat mengetahui tentang musyawarah perencanaan pembangunan di desa Dolok Merawan.

Tabel 4.11

Mengetahui Tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Ya 17 85

2. Ragu-Ragu 2 10

3. Tidak 1 5

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa pengetahuan masyarakat mengenai perencanaan pembangunan desa di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 17 partisipan (85%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(21)

g. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perlu Diadakan

Data ini diambil untuk mengetahui apakah musyawarah perencanaan pembangunan perlu diadakan. Tabel 4.12 adalah jawaban partisipan mengenai perlukah musyawarah perencanaan pembnagunan diadakan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.12

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perlu Diadakan

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Ya 20 100

2. Ragu-Ragu 0 0

3. Tidak 0 0

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut perlu atau tidak diadakan. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 20 partisipan (100%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(22)

h. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana mekanisme pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.13 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana mekanisme pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.13

Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Ya 11 55

2. Ragu-Ragu 0 0

3. Tidak 9 45

Total 20 100

Sumber : Kuesiner Penelitian 2017

Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 11 partisipan (55%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(23)

i. Masyarakat Perlu Dilibatkan Untuk Partisipasi Di Dalam Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Data ini diambil untuk mengetahui apakah masyarakat perlu dilibatkan untuk berpartisipasi dalam proses musyawarah perencanaan pembangunan. Tabel 4.14 adalah jawaban partisipan mengenai apakah masyarakat perlu dilibatkan untuk berpartisipasi dalam proses musyawarah perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.14

Masyarakat Perlu Dilibatkan Untuk Partisipasi Di Dalam Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Ya 16 80

2. Ragu-Ragu 4 20

3. Tidak 0 0

Total 20 100

Sumber : Kuesiner Penelitian 2017

Dari tabel 4.14dapat dilihat bahwa Masyarakat Perlu Dilibatkan Untuk Partisipasi Di Dalam Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 16 partisipan (80%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(24)

j. Usaha Yang Dilakukan Pemerintah Setempat Untuk Menumbuhkan Dan Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Proses Pembangunan Khususnya Di Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Data ini diambil untuk mengetahui usaha apa yang dilakukan pemerintah setempat untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap proses pembangunan khususnya pada musyawarah perencanaan pembangunan. Tabel 4.15 adalah jawaban partisipan mengenai usaha apa yang dilakukan pemerintah setempat untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap proses pembangunan khususnya pada musyawarah perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.15

Usaha Yang Dilakukan Pemerintah Setempat Untuk Menumbuhkan Dan Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Proses Pembangunan

Khususnya Di Musyawarah Perencanaan Pembangunan

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Ya 16 80

2. Ragu-Ragu 4 20

3. Tidak 0 0

Total 20 100

Sumber Kuesioner Penelitisn 2017

Dari tabel 4.15 dapat dilihat Usaha Yang Dilakukan Pemerintah Setempat Untuk Menumbuhkan Dan Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Proses Pembangunan Khususnya Di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 16 partisipan (80%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(25)

kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 4 partisipan atau 20 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0% masih ragu-ragu.

k. Sistem Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan

Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana sistem perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.16 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana sistem perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.16

Sistem Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Dapat 13 65

2. Ragu-Ragu 4 20

3. Tidak 3 15

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.16dapat dilihat bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 13 partisipan (65%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(26)

partisipatif ini sebanyak 4 partisipan atau 20 %, dan sebanyak 3 partisipan atau 15% masih ragu-ragu.

l. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan

Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.17 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.17

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Perlu 20 100

2. Kurang Perlu 0 0

3. Tidak Perlu 0 0

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 20 partisipan (100%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(27)

m. Peran Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan

Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana peran partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.18 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.18

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Berperan 11 55

2. Kurang Berperan 9 45

3. Tidak Ada Sama Sekali 0 0

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa Peran Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 11 partisipan (55%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(28)

n. Rasa Ingin Tahu Masyarakat Terhadap Program Pembangunan

Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana rasa ingin tahu masyarakat terhadap program pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.19 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana rasa ingin tahu masyarakat terhadap program pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.19

Rasa Ingin Tahu Masyarakat Terhadap Program Pembangunan No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 14 70

2. Sedang 6 30

3. Rendah 0 0

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa Rasa Ingin Tahu Masyarakat Terhadap Program Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 14 partisipan (70%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(29)

o. Antusiasme Masyarakat Dalam Memberikan Saran Dan Masukan Terhadap Pembangunan

Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana antusiasme masyarakat dalam memberikan saran dan masukan terhadap pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.20 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana antusiasme masyarakat dalam memberikan saran dan masukan terhadap pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.20

Antusiasme Masyarakat Dalam Memberikan Saran Dan Masukan Terhadap Pembangunan

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 12 60

2. Sedang 8 40

3. Rendah 0 0

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa Antusiasme Masyarakat Dalam Memberikan Saran Dan Masukan Terhadap Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 12 partisipan (60%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(30)

maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 8 partisipan atau 40 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0 % masih ragu-ragu. p. Pembangunan Yang Ada Saat Ini Sudah Sesuai Dengan Kebutuhan Masyarakat

Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana pembangunan yang ada saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.21 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana pembangunan yang ada saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.21

Pembangunan Yang Ada Saat Ini Sudah Sesuai Dengan Kebutuhan Masyarakat No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Sudah 11 55

2. Ragu-Ragu 0 0

3. Belum 9 45

Total 20 100

Sumber : Kuesiner Penelitian 2017

(31)

q. Kemampuan Masyarakat Dalam Mengkritisi Pelaksanaan Pembangunan

Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana kemampuan masyarakat dalam mengkritisi pelaksanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.22 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana kemampuan masyarakat dalam mengkritisi pelaksanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.22

Kemampuan Masyarakat Dalam Mengkritisi Pelaksanaan Pembangunan No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Kritis 13 65

2. Kurang Kritis 7 35

3. Tidak Kritis 0 0

Total 20 100

Sumber : Kuesiner Penelitian 2017

Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa Kemampuan Masyarakat Dalam Mengkritisi Pelaksanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 13 partisipan (65%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(32)

r. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Merupakan Suatu Cara Yang Tepat Untuk Menyatukan Pendapat Terhadap Pemerintah Dan Masyarakat

Data ini diambil untuk mengetahui apakah musyawarah perencanaan pembangunan merupakan suatu cara yang tepat untuk menyatukan pendapat terhadap pemerintah dan masyarakat di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.23 adalah jawaban partisipan mengenai apakah musyawarah perencanaan pembangunan merupakan suatu cara yang tepat untuk menyatukan pendapat terhadap pemerintah dan masyarakat di Desa Dolok Merawan.

Tabel 4.23

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Merupakan Suatu Cara Yang Tepat Untuk Menyatukan Pendapat Terhadap Pemerintah Dan Masyarakat No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Ya 12 60

2. Ragu-Ragu 8 40

3. Tidak 0 0

Total 20 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dari tabel 4.23dapat dilihat bahwa Musyawarah Perencanaan Pembangunan Merupakan Suatu Cara Yang Tepat Untuk Menyatukan Pendapat Terhadap Pemerintah Dan Masyarakat Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 12 partisipan (60%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.

(33)

BAB V ANALISIS DATA

Pada BAB ini akan dianalisis semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti sudah disajikan di bab terdahulu. Adapun analisis yang dilakukan adalah dengan cara menggambarkan kondisi yang terjadi, dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informasi tersebut sesuai dengan fokus kegiatan penelitian.

Dalam penelitian ini, respondem merupakan objek yang saling mendukung untuk dapat menggambarkan bagaimana partisipasi masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan serta usaha untuk melibatkan masyarakat dalam pembangunan tersebut. Untuk itu dari keterangan responden ini diharapkan dapat diperoleh data dan informasi mengenai jawaban atas permasalahan yang di teliti di Desa Dolok Merawan.

Sedangkan disisi lain yang menjadi sasaran utamanya adalah apakah aspirasi dari masyarakat tersebut terealisasi dengan baik dan apakah hasil-hasil pembangunan tersebut menyentuh kepada kebutuhan masyarakat secara langsung. Maka untuk itu dalam hal ini pendapat/informasi dari masyarakat juga diperlukan sebagai penggambaran apa yang dirasakan oleh masyarakat atas usaha-usaha pembangunan dari pemerintah tersebut.

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari pembagian kuesioner kepada masyarakat dan wawancara kepada Kepala Lurah beserta karyawannya, Ketua BPD dan Ketua PKK, maka dapat dilakukan analisis mengenai :

5.1.Partisipasi Masyarakat

a. Pemahaman mengenai perencanaan partisipatif dan Pentingnya perencanaan partisipatif dalam pembangunan desa

(34)

pembangunan partisipatif. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik dan dibutuhkan dalam implementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan.

Sehingga dengan demikian diharapkan akan terelisasinya perwujudan partisipasi masyarakat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Menurut masyarkat desa Dolok Merawan perencanaan partisipatif adalah perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya demi kemakmuran desa Dolok Merawan.

b. Pentingnya perencanaan partisipatif dalam pembangunan desa

Pentingnya partisipasi masyarakat dalam semua tahapan proses pembangunan sesungguhnya telah disadari Pemerintah jauh sebelum dilaksanakan-nya otonomi daerah. Akan tetapi berbagai literatur melaporkan bahwa keterlibatan masyarakat hanya dalam tataran wacana dan dalam implementasi hanya menjadi sekedar pelengkap proses pembangunan, padahal seperti yang kita ketahui bersama bahwa keterlibatan masyarakat akan menjadi penjamin bagi suatu proses perencanaan pembangunan yang baik dan benar (Abe, 2005:91). Akibat dari mekanisme perencanaan pembangunan yang tidak aspiratif dan kurang partisipatif, membuat hasil perencanaan dan proses pembangunan, terutama di tingkat desa, menjadi tidak tepat sasaran. Sebagian besar kegiatan pembangunan merupakan program dari atas (Top down), sangat berorientasi, proyek dan menonjolkan ego sektoral. Padahal pembangunan desa merupakan dasar dari pembangunan nasional dan partisipasi masyarakat merupakan model utama keberhasilan pembangunan. Pada tempat penelitian ini berlangsung, yakni Desa Dolok Merawan dapat dilakukan penilaian terhadap aspek yang merupakan sorotan bagi implementasi perencanaan pembangunan partisipatif. Adapun aspek-aspek tersebut meliputi :

a. Pemahaman masyarakat tentang perencanaan pembangunan partisipatif b. Pentingnya perencanaan partisipatif dalam pembangunan

c. Hambatan-hambatan dalam perencanaan pembangunan partisipatif

(35)

e. Kesesuaian rencana kerja pembangunan desa dengan kebutuhan masyarakat setempat f. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di desa Dolok Merawan

Aspek tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa masyarakat Desa Dolok Merawan telah menyadari bahwa pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, karena implementasi atau pelaksanaan perencanaan partisipasif dapat bergerak salah satunya adalah dengan adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pembangunan.

Dari penjelasan di atas dapat kita katakan bahwa masyarakat Desa Dolok Merawan telah memahami dan menyadari dengan baik akan pentingnya perencaaan partisipatif dalam pembangunan Desa Dolok Merawan.

c. Hambatan Dalam Perencanaan Partisipatif Pembangunan Desa

Perencanaan pembangunan desa adalah suatu proses dimana organisasi atau masyarakat mulai mendiskusikan dan menentukan keinginan mereka bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi dalam melakukannya masih banyak terdapat hambatan-hambatan. Hal ini juga terjadi pada Desa Desa Dolok Merawan , walaupun masyarakat telah mengerti dan sadar akan perencanaan partisipatif di lapangan masih terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya, misalnya masih ada kegiatan yang belum terlaksana, peserta yang kurang responsif terhadap kegiatan, tidak semua masyarakat yang mau ikut berpartisipasi, dan juga tingkat kepedulian masyarakat kurang terhadap program pembangunan.

5.2.Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

(36)

Pemberdayaan partisipasi masyarakat sipil adalah alat ampuh dalam menentukan arah dan kebijakan pembangunan pada masa-masa mendatang, keterlibatan ini akan memberikan dampak yang positif terhadap keputusan dan kebijakan yang diambil atau yang akan diimpelemtasikan, karena dapat membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

Partisipasi masyarakat merupakan kontribusi masyarakat secara nyata dan positif terhadap penyusunan perencanaan dan impelmentasi pembangunan di daerahnya. Masyarakat memberikan kontribusi dalam mengidentifikasi program pembangunan sesuai dengan kebutuhan daerah, potensi dan keinginan kelompok masyarakat.

Pelibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan diawali oleh adanya sosialisasi yang optimal dari pihak-pihak yang bertanggungjawab (Pemerintah Desa) tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. Berdasarkan hasil penelitian penulis di Desa Dolok Merawan terlihat bahwa masyarakat sudah dilibatkan dalam perencanaan pembanguna desa. Hanya saja masi banyak masyarakat yang kurang respondif terhadap perencanaan pembangunan yang dilakukan pada desa tersebut.

Pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan desa merupakan salah satu bentuk dalam penerapan perencanaan partisipatif. Berdasarkan hasil penelitian penulis di lapangan terlihat bahwa musyawarah perencanaan pembangunan desa ada dan telah dilaksanakan di Desa Dolok Merawan. Hal ini cukup memberi angin segar dalam implementasi perencanaan partisipatif, karena dengan diharapkan masyarakat lebih dilibatkan dalam setiap proses pembangunan.

(37)

b. Kesesuaian Rencana Kerja Pembangunan Desa dengan kebutuhan masyarakat setempat

Sejak dekade 1990-an, kegiatan pembangunan daerah dirancang lebih partisipatif melalui lembaga pengambilan keputusan tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi hingga nasional.

Dalam perencanaan partisipatif, diperlukan komunikasi dua arah. Hal ini diperlukan agar aspirasi masyarakat tertampung, masyarakat dapat megungkapkan permasalahan-permasalahannya dan kemudian didengar oleh pemerintah desa. Berdasarkan hasil penelitian penulis, komunkasi dua arah yang dibangun pemerintah sangat baik, masyarakat diberikan kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya dalam musyawarah perencanaan pembangunan.

Aspirasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan akan diakomodir dan diseleksi oleh pemerintahan desa, jika memang aspirasi masyarakat itu akan meningkatkan perencanaan pembangunan, maka dengan telah dipertimbangkan aspirasi itu akan ditampung, seperti dikatakan oleh Bapak Nanang, SE selaku sekretaris desa Dolok Merawan, berikut kutipan wawancaranya “iya, akan tetapi perlu dilakukan penyeleksian usulan menjadi skala prioritas yang selanjutnya menjadi keputusan bersama melalui musyawarah perencanaan

pembangunan desa yang akan didanai”.

c. Pengetahuan Tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Musyawarah perencanaan pembangunan sangat penting diadakan dalam rencana pembangunan suatu desa. Biasanya disetiap desa punya cara yang berbeda-beda dalam rangka mewujudkan pembangunan desa, mungkin tidak semua desa yang melakukan musyawarah terlebih dahulu, tergantung kebijakan dari kepala daerah masing-masing, dalam hal ini bisa saja kepala desa dan lain sebagainya.

(38)

desa. Memang seharusnys masyarakat juga harus tahu mengenai musyawarah perencanaan pembangunan desa, tidak hanya pemerintahan desa saja yang mengetahui dan melaksanakannya. d. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perlu Diadakan

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, ternyata masyarakat Desa Dolok Merawan mengatakan kalau musyawarah perencanaan pembangunan desa ini perlu diadakan. Hal ini terlihat dari 20 responden yang diteliti, sebanyak 100% atau 20 responden mengatakan setuju jika musyawarah perencanaan pembangunan diadakan. Dan tidak ada satupun responden yang menjawab ragu-ragu dan juga tidak.

Hal ini mungkin karena menurut penduduk setempat, musyawarah pembangunan desa itu sangat penting diadakan guna kemajuan desa tersebut. Jadi kemajuan pembangunan desa tidak hanya ada ditangak paparat desa saja, tetapi juga partiispasi masyarakat juga sangat dibutuhkan. Ini juga didukung oleh pernyataan Bapak Windy Marendra Saragih selaku kepala urusan pembangunan, berikut kutipan wawancara penulis “perlu, karena dalam menyusu rencana diambil usulan dari dusun, dengan bermusyawarah diwakili oleh unsur masyarakat”.

Sesuai juga menurut pendapat Adisasmita, 2006: 45 bahwa peningkatan partisipasi masyarakat untuk menunjang implementasi program pembangunan. Dari pendapat Adisasmita tersebut dilihat bahwa memang partisipasi masyarakat ini sangat dibutuhakn guna menunjang implementasi program pembangunan.

e. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(39)

Mungkin saja hal ini terjadi karena sebagian masyarakat memperhatikan bagaimana mekanisme pelaksanaan perencanaan pembanginan desa, dan sebagian lagi tidak memperhatikan bagaimana perencanaan pelaksanaan musyawarah desa dilakukan.

Pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan biasanya diawali dari musyawarah di RT, kemudian selanjutnya dilakuakan musyawarah dusun, barulah akhirnya dilakukan musyawarah desa. Jadi musyawarah dilaksanakan secara bertahap hingga dikumpullah hasil musyawarah tersebut kemudian dibicarakan pada musyawarah desa. Setelah dimusyawarahkan pada musyawarah desa, barulah dari usulan tiap dusun akan diseleksi untuk diterima usulannya dalam rangka pengembangan pembangunan desa.

5.3.Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan.

a. Pelibatan Untuk berpartisipasi Di Dalam Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Musyawarah perencanaan pembangunan desa memang perlu dilakukan demi mewujudkan perkembangan pembangunan suatu desa. Dalam hal musyawarah desa, dari penelitian yang dilakukan, masyarakat Desa Dolok Merawan menginginkan keterlibatan masyarakat dalam melakukan musyawarah perencanaan pembangunan. Hal ini mungkin demi lebih sama ratanya pendapat antara pemerintahan desa dengan masyarakatnya dalam hal pembangunan desa. Sebanyak 80% atau sebanyak 16 responden dari 20 responden yang diteliti, dan yang mengatakan ragu-ragu sebanyak 4 responden atau 20%, dan tidak satupun yang mengatakan tidak perlu dilibatkan masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembanguna desa.

Pelibatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan sangat diperlukan untuk menunjang pembangunan desa.

(40)

Dari teori tersebut bisa dilihat begitu pentingnya keterlibatan partisipasi masyarakat dalam upaya perencanaan pengembangan desa untuk kemajuan suatu desa.

b. Usaha Yang Dilakukan Pemerintah Setempat Untuk Menumbuhkan Dan Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Proses Pembangunan Khususnya Di Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Pemerintah tentunya mempunyai usaha demi meningkatkan dan menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Begitu yang terjadi pada di Desa Dolok Merawan. Pemerintah desa tersebut melakuakn usaha yang membuat masyarakat semakin berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan. Ini dilihat dari jawaban kuesioner responden, sebanyak 16 atau 80% dari 20 responden yang diteliti menjawab jika di Desa Dolok Merawan pemerintahan desanya melakukan usaha untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap proses pembangunan, dan hanya 4 responden atau 20% yang menjawab ragu-ragu teradap pertanyaan tersebut, dan tidak satupun responden yang menjawab tidak ada usaha pemerintahan setempat dalam menumbuhkan dan meningkatkan pembangunan desa Dolok Merawan.

c. Sistem Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan sudah Menampung Seluruh Usulan/Aspirasi Masyarakat

Musyawarah dilakukan biasanya untuk mengumpulkan aspirasi dari pihak yang diikutsertakan dalam musyawarah. Musyawarah perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan ternyata sudah menampung usulan/aspirasi dari masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari jawaban responden yang menjawab dapat sebanyak 13 responden atau 65% dari 20 responden yang diteliti. Tetapi ada juga sebanyak 4 responden atau 20% yang mengatakan ragu-ragu, dan sebanyak 3 responden atau 15% yang mengatakan kalau musyawarah yang dilakukan di Desa Dolok Merawan tidak menampung aspirasi masyarakat.

(41)

memilah usulan terbaik buat meningkatkan pembangunan desa, dan jika usulan tersebut dinilai akan membantu meningkatkan pengembangan desa, maka usulan/aspirasi tersebut biasanya akan dipertimbangkan/laksanakan.

d. Apakah Masyarakat Perlu Ikut Berpartisipasi Dalam Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan yang dilakukan pada suatu desa sangat diperlukan demi kemajuan suatu desa. Begitu juga yang terjadi di Desa Dolok Merawan, dalam perencanaa pembangunan diperlukan partisipasi dari masyarakat desa Dolok Merawan tersebut, hal ini dilihat dari jawaban responden sebanyak 20 responden atau 100% dari 20 responden yang diteliti mengatakan setuju jika masyarakat sangat perlu untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan.

Tentunya partisipasi masyarakat sangat diperlukan agar pelaksanaan pembangunan dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama, tidak hanya pendapat dari pemetintah desa saja, jadi akan lebih tercipta juga kenyamanan dalam hidup bermasyarakat.

e. Bagaimana Rasa Ingin Tahu Masyarakat Terhadap Program pembangunan

Masyarakat di suatu daerah tertentu pastinya berbeda-beda pendapatnya dalam menentukan suatu kebijakan. Misalnya saja dalam hal program pembangunan di desa, sebagian desa mungkin masyarakatnya peduli dan rasa ingin tahunya kuat tentang perkembangan di desanya, misalnya saja mengenai program pembangunan, ada masyarakat di desa tertentu menginginkan rasa ingin tahu yang kuat terhadap rencana program pembangunan yang terjadi pada desa tersebut, ada juga masyarakat yang tidak peduli terhadap apapun perubahan yang terjadi pada desanya.

(42)

f. Antusiasme Masyarakat Dalam Memberikan Saran Dan Masukan Terhadap Pembangunan

Pemerintahan desa juga tentunya memerlukan bantuan dari masyarakat dalam perkembangan suatu desa. Antusiasme masyarakat dalam dalam hal pembangunan sangat diharapkan para pemerintahan desa. Di Desa Dolok Merawan ini ternyata antusiasme masyarakat tinggi terhadap perkembangan pembangunan, hal ini dilihat dari sebanyak 12 responden atau sebesar 60% menyatakan jika antusiasme masyarakat tinggi terhadap masukan pembangunan, dan sebanyak 8 responden atau 40% menyatakan sedang antusiasme masyarakat terhadap masukan pembangunan, dan tidak ada responden yang mengatakan tingkat antusiasme masyarakat rendah terhadap antusiasme pembangunan desa.

g. Pembangunan Yang Ada Saat Ini Sudah Seseuai Dengan Kebutuhan Masyarakat Setiap daerah pasti menginginkan pembangunan desanya yang sesuai dengan yang mereka harapkan. Terkadang harapan masyarakat mengenai perkembangan pembangunan desanya sesuai dengan yang mereka harapkan, tapi tidak jarang jika harapan mereka tidak sesuai dengan kenyataannya.

Pembangunan yang ada di Desa Dolok Merawan ini sebagian masyarakat mengatakan sudah sesuai dengan kebutuhan dan sebagian lagi menyatakan belum sesuai dengan kebutuhan. Dari 20 responden, sebanyak 11 responden atau sebesar 55% dan sebanyak 9 responden atau 45% menyatakan kalau pembangunan. Dari responden yang diteliti sebanyak 20 responden, ternyata responden yang mengatakan kalau pembangunan

h. Kemampuan Masyarakat Dalam Mengkritisi Pelaksanaan Pembangunan

(43)

Dolok Merawan tersebut. Tidak ada seorangpun yang menjawab jika masyarakat di daerah tersebut tidak kritis dalam pelaksanaan pembangunan.

i. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Merupakan Suatu Cara Yang Tepat Untuk Menyatukan Pendapat Terhadap Pemerintah Dan masyarakat

Musyawarah dilakukan agar menyatukan pendapat antar pihak yang melaksanakan musyawarah. Begitu juga musyawarah perencanaan pembagunan desa dilaksanakan agar menyatukan pendapat antar pemerintahan desa dengan masyarakat. Disinilah aspirasi dari masyarakat akan didengar oleh pemerintahan desa, di mana aspirasi masyarakat ini akan didengar oleh pemerintah desa yang kemudian akan didiskuksikan untuk kelanjutan usulan/aspirasi tersebut.

(44)

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, penyajian data dan hasil analisis yang telah dilakukan pada BAB sebelumnya, maka dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemahaman masyarakat terhadap perencanaan partisipatif merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam upaya mengimplementasikan perencanaan partisipatif. Pemahaman terhadap perencanaan partisipatif akan menimbulkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya partisipatif masyarakat.

2. Masyarakat Desa Dolok Merawan telah menyadari bahwa pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, karena implementasi atau pelaksanaan perencanaan partisipasif dapat bergerak salah satunya adalah dengan adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pembangunan.

3. Perencanaan pembangunan desa adalah suatu proses dimana organisasi atau masyarakat mulai mendiskusikan dan menentukan keinginan mereka bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di mana dalam perencaaan pembangunan desa, pemerintahan desa melibatkan ikut sertanya partisipasi dari masyarakat, dan tidak hanya semata-mata pendapat dari para pemerintahan desa yang harus dilaksanaan.

4. Masih ada hambatan dalam perencanaan pelaksanaan pembangunan desa. Walaupun hambatan yang ada tidak begitu besar, tetapi masih terdapat hambatan-hambatan dalam perencanaan pelaksanaan pembangunan desa.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat pada Desa Dolok Merawan maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara lain :

(45)

2. Seluruh masyarakat hendaknya ikut serta dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa, tidak hanya sebagian saja yang antusias terhadap musyawarah yang dilaksanakan tersebut.

Gambar

Tabel  3.1 Batas Wilayah Desa Dolok Merawan
Tabel 3.2
Gambar 3.1 Struktru Organisasi Pemerintahan Desa Dolok Merawan
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi geomorfologi tersebut dengan adanyaGelombang yang datang dari arah timur akan pecah dengan tinggi gelombang pecah sebesar 0,81 meter dengan kedalaman

Disimpulkan, terjadinya peningkatan perlakuan penerapan metode drill terhadap kemampuan bidding dan playing mini bridge siswa SD Negeri 004 Rambah Samo. Hasil

4.7 Tanggapan Responden terhadap Customer Satisfaction pada PORTO

Dalam kondisi yang demikian inilah, BMT sebagai lembaga keuangan mikro yang berbasis syariah muncul dan mencoba menawarkan solusi bagi masyarakat untuk mengatasi permasalah

Selain itu pembangunan Citywalk dan Sport Village akan meningkatkan jumlah pengunjung ke Lippo Cikarang yang pada tahun 2010 telah mencapai 300 ribu orang per hari.

4.5 Analisis Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen organisasi Terhadap Kinerja karyawan pada Electronic Solution Bandung Indah Plaza

Membuat Website Toko Online dengan PHP dan MYSQL.. Aplikasi Bisnis dengan PHP dab

Sektor industri pengolahan memiliki keterkaitan ke depan relatif kuat dengan sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; listrik, gas, dan air bersih;