• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Latar belakang Penelitian dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penyusunan Latar belakang Penelitian dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian merupakan suatu proses mencari suatu informasi secara sistematis dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah. Agar penelitian dapat berlangsung secara lancar, maka peneliti harus membuat rancangan penelitiannya. Ada beberapa jenis penelitian antara lain : penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian pengembangan, penelitian tindakan kelas, dan lain sebagainya. Masing-masing penelitian memiliki karakteristik tersendiri.

Penelitian pengembangan merupakan salah satu jenis penelitian yang sedang marak dilaksanakan oleh para peneliti dan masih tergolong penelitian yang baru di bidang pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh hasil penelitian yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Dimana bukan untuk menguji teori, menguji hipotesis namun menguji dan menyempurnakan produk. Jenis penelitian ini sudah mulai diterapkan dalam penelitian dalam dunia pendidikan.

Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Yang dimaksud dengan produk dalam konteks ini adalah tidak selalu berbentuk hardware (buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas dan laboratorium), tetapi bisa juga perangkat lunak (software) seperti program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model- model pendidikan, pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen,dll.

Penelitian dilakukan karena adanya kesenjangan yang terjadi pada situasi yang mengharuskan dilakukannya sebuah penelitian atau dengan kata lain karena adanya sebuah masalah. Identifikasi masalah dapat dilakukan melalui berbagai sumber, yaitu pengalaman, literatur, atau teori-teori yang sudah ada. Winarno (2011: 13) mengartikan masalah merupakan “kesenjangan antara harapan dan kenyataan” atau “kesenjangan antara teori dengan praktik” yang memerlukan

(2)

jawaban, penjelasan atau pemecahan. Dengan demikian bahwa konsep dasar dari sebuah penelitian itu adalah kegiatan pemecahan masalah karena andanya ketidaksesuaian antara harapan dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Masalah yang diangkat pada penelitian pengembangan sama halnya dengan permasalahan yang diangkat pada peneleitiian deskriftif, korelasional, eksperimen, penelitian kualitatif dan tindakan. Namun rumusan masalah penelitian pengembangan agak sedikit berbeda dengan penelitian lainnya. Penelitian dilakukan untuk memecahkan persoalan praktis di lapangan yaitu dengan cara memverifikasi sebuah rancangan atau desain, strategi, pendekatan dan model. Untuk pemecahan masalah praktis di lapangan biasanya digunakan penelitian tindakan tapi dapat juga melakukan penelitian pengembangan, yaitu mengembangkan suatu produk tertentu, rancangan atau desain, strategi, pendekantan atau suatu model.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana identifikasi dan perumusan masalah pada penelitian pengembangan. Karena peneletian pengembangan memiliki perbedaan dengan penelitian yang lainnya, yakni penelitian untuk mengembangkan produk yang sudah ada ataupun produk yang belum ada. Sehingga cara pengambilan masalah yang membuat penelitian pengembangan berbeda dengan penelitian lain.

B. Rumusan Masalah

Rumusahan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut:

1. Apa itu Penelitian pengembangan?

2. Bagaimana Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian?

3. Bagaimana cara Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah pada Penelitian Pengembangan?

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah:

(3)

2. Untuk mengetahui cara Indentifikasi dan Rumusan Masalah pada Penelitian.

(4)

BAB II KAJIAN TEORI

Penelitian ilmiah dilakukan bukan hanya untuk mencari kepastian jawaban atau pemecahan masalah namun juga menemukan jawaban atau alternatif lain untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti. Penelitian dilakukan untuk memecahakan masalah dalam keseharian dan dapat juga untuk memprediksi kejadian yang akan datang melaui pengkajian teori-teori. Pemecahan maslah dapat dilakuakn melaui penelitian deskriftif, penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian tindakan dan yang sekarang akan dibahas adalah penelitian pengembangan. Bagaimana masalah dapat diangkat dan diteliti melaui penelitian pengembangan.

A. Penelitian Pengembangan

Sesuai dengan Prodi Pendidikan Olahraga yang sedang berlangsung saat ini maka mahasiswa dituntun untuk melakukan penelitian di bidang pendidikan. Punaji Setyosari (2015: 43) mengartikan Penelitian Pendidikan adalah suatu usaha untuk memberikan jawaban tentang pemasalahan-permasalahan dalam pendidikan. Tujuan penelitian pendidikan terhadap pengetahuan, yaitu untuk menjelaskan, memprediksi, meningkatkan dan menjelaskan. Akhir-akhir ini telah berkembang penelitian yang mengarahkan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dalam pendidikan yang dikenal dengan penelitian pendidikan pengembangan yang lebih populer dengan istilah Research & Development (R & D).

Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langakah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2013: 164). Metode penelitian pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkaan

produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015: 407). Sedangkan menurut Borg & Gall (2003) dalam Punaji (2015: 276) Pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

(5)

Pengertian penelitian pengembangan menurut para ahli di atas dapat dirangkum sebagai sebuah langkah dalam menghasilkan produk tertentu atau memperbaiki produk yang sudah ada dengan memvalidasi dan menguji keefektifannya di lapangan serta dapat dipertanggungjawabkan. Produk yang dihasilkan diharapkan mampu memberikan manfaat secara luas dalam bidang pendidikan.

Produk yang dihasilkan dan dikembangkan berkenaan dengan pendidikan misalkan bahan ajar, seperti modul, bahan ajar bergambar bahan ajar interaktif dan bahan ajar online. Pada bidang media pembelajaran seperti multidedia interaktif atau media interaktif, media gambar seri dan sebagainya, pengembangan produk seperti ini telah banyak dilakuakan dalam penelitian pengembangan.

Penelitian pengembangan mengikuti langkah-langkah secara siklus. Proses penelitian pengembangan terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan dengan study pendahuluan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar di mana produk tersebut akan digunakan dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan.

Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk dan prosedur, yang kemudian secara sistimatis dilakukan uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas dan standar tertentu (Gall, Gall & Borg (2003) dalam Punaji (2015: 277)). Inilah sedikit gambaran tentang penelitian pengembangan baik definisi dan prosedur pelaksanaan penelitian.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

(6)

terjadi, antara teori dengan peraktik, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan.

Mengidentifakasi sebuah masalah penelitian memang menjadi hal yang tidak mudah dan bahkan kadang menemukan masalah itu adalah pekerjaan yang sulit dalam proses penelitian. Sumber masalah bisa didapat melalui banyak hal, mulai dari pengalaman sehari-hari, isu-isu yang beredar, hal yang menjadi kontroversi, maupun dari literatur serta teori-teori. Secara sederhana, mengidentifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara mendaftar faktor-faktor yang berupa permasalahan (Punaji, 2015: 96). Mengidentifikasi masalah bukan hanya memilih dan menetapkan masalah yang akan dipecahkan, namun lebih dari pada itu. Masalah yang dipilih hendaknya memiliki nilai yang sangat penting untuk segera dipecahkan.

Rumusan Masalah adalah penegasan dari adanya kesenjangan antara aspek-aspek teoretis dan aspek-aspek realistis tentang fenomena yang diteliti, yang sebelumnya telah diuraikan pada latar belakang masalah. Winarno (2011:15) mengemukakan perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Senada dengan Sugiyino (2015: 55) rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan Masalah dalam penelitian ilmiah biasanya diformulasikan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rumusan masalah yang baik akan menampakan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel – variabel tersebut dan subjek penelitian (UM, 2000:16).

Masalah memiliki ciri atau karakteristik, sebagaimana yang diungkapkan oleh Punaji (2015: 98-103) karakteristik masalah sebagai berikut:

1. Menanyakan hubungan antara variabel

Jenis suatu masalah sering menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Sehingga masalah memiliki hubungan kausal dalam penelitian.

2. Masalah dinyatakan secara jelas

(7)

cakupannya luas sukar dicari jawabannya. Oleh karena itu perlu perumusan masalah sangat penting agar data yang dicari dapat dengan mudah dilacak.

3. Dinyatakan dalam suatu kalimat pertanyaan

Rumusan masalah sering kali dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. 4. Diuji secara empiris

Suatu masalah harus dapat di uji secara empiris, yaitu melalui pengumpulan data di lapangan. Dengan kata lain, bentuk pemecahan suatu masalah itu hanya dapat diverifikasi (diuji) dengan bukti-bukti yang pasti kebenarannya bukan ditentukan atau diuji melalui pengumpulan bukti-bukti lainnya.

5. Hindari keputusan moral atau etika

Pertanyaan yang bersangkutan dengan cita-cita atau nilai-nilai sering kali sulit untuk dicari jawabannya, jika dibandingkan dengan pertanyaan yang berkenaan dengan sikap atau unjuk kerja.

Masalah yang diangkat perlu pertimbangan. Ada beberpa pertimbangan yang perlu dilakukan oleh seorang peneliti sebelum melaksanakan penelitiannya, diantaranya penelitian itu hendaknya a). Dapat dilaksanalan, b). Berguna untuk kepentingan luas, c). Menarik minat, d). Memiliki nilai teoritis dan e). Memiliki nilai praktis.

C. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Pengembangan

Pemilihan masalah pada penelitian pengembangan pada umumnya sama dengan penelitian yang lainnya. Penelitian pengembangan dapat dijadikan sebagai penelitian untuk pemecahan masalah praktis di lapangan, yaitu dengan mengembangkan suatu produk tertentu, rancangan atau desain, strategi, pendekatan atau suatu model tertentu. Misalnya pengembangan media pembelajaran interaktif pada pelajaran pendidikan olahraga.

(8)

sesuatu. Ungkapan senada yang sering dipakai dalam merumuskan masalah penelitian dan pengembangan, misalanya masih kurang, belum tersedia, tidak ada atau tidak tersedia dan sejenisnya (Punaji, 2015: 116).

Perumusalan masalah penelitian pengembangan biasanya diikuti dengan alternatif pemecahan masalah dari peneliti. Pemenuhan kebutuhan atau alternatif pemecahan masalah tersebut dijawab melalui suatu produk yang dihasilkan selama pengembangan. Dalam pengembangan produk terdapat uji efektifitas produk, setelah uji efektifitas kemudian masalah dirumuskan menjadi lebih spesifik lagi dengan kalimat pertanyaan.

Perbedaan penelitian pengembangan dengan penelitian pada umumnya terletak pada metodolginya. Produk-produk yang akan dihasilkan harus melewati uji coba terlebih dahulu sebelum diproduksi secara masal. Dalam bidang pendidikan sebelum peneliti ingin membuat produk pembelajarn misalnya produk berupa bahan ajar, tentu harus didahului dengan analisis kebutuhan. Untuk siapa bahan ajar tersebut, apakah bahan ajar tersebut dibutuhkan untuk menunjang dan mempermudah keperluan peserta didik.

Berdasarkan analisis kebutuhan, dalam hal ini bahan ajar itu sangat dibutuhkan. Maka disusunlah bahan ajar untuk dilakukan uji coba lapangan, mulai dari uji kelompok kecil sampai uji kelompok besar. Produk pengembangan yang divalidasi melalui serangkaian uji coba tersebut kemudian dilakukan revisi atau penyempurnaan dan sampai pada tahap produksi akhir.

(9)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian pengembangan merupakan sebuah langkah dalam menghasilkan produk tertentu atau memperbaiki produk yang sudah ada dengan memvalidasi dan menguji keefektifannya di lapangan serta dapat dipertanggungjawabkan.

Sumber masalah bisa didapat melalui banyak hal, mulai dari pengalaman sehari-hari, isu-isu yang beredar, hal yang menjadi kontroversi, maupun dari literatur serta teori-teori. Secara sederhana, mengidentifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara mendaftar faktor-faktor yang berupa permasalahan. Masalah memiliki ciri atau karakteristik sebagai berikut: 1). Menanyakan hubungan antara variabel, 2). Masalah dinyatakan secara jelas, 3). Dinyatakan dalam suatu kalimat pertanyaan, 4). Diuji secara empiris dan 5). Hindari keputusan moral atau etika.

Rumusan masalah pada penelitian pengembangan agak sedikit berbeda dengan penelitian umum lainnya. Rumusan masalah pengembangan tidak dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan melainkan berupa ungkapan atau kalimat yang mengandung kesenjangan, kondisi belum atau kurang terpenuhinya sesuatu. Ungkapan senada yang sering dipakai dalam merumuskan masalah penelitian dan pengembangan, misalanya masih kurang, belum tersedia, tidak ada atau tidak tersedia dan sejenisnya.

(10)

Daftar Rujukan

Arikunto, S.. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ary, D., Jacobs, L. C. & Razevieh.. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan: Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.

Paramitha, S. T.. 2008. Tesis: Pengembangan Permainan Bola Basket Untuk Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan Siswa Sekolah Dasar. POR. PPS: Universitas negeri Semarang.

Prasetiyo, A.. 2015. Skripsi: Pengembangan Media Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Materi Guling Depan Untuk SMP Kelas VII. FIK: UNY.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alpabeta.

Sukmadinata, N. S.. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Setyosari, P.. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.: Skiripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang.

Winarno. 2011. Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang: Media Cakrawala Utama Press.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini juga menunjukan belum efektifnya kinerja KPU Kota Bitung dalam pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2014 yang ditandai dengan belum

Rancangan ini digunakan untuk menginputkan data transaksi simpanan wajib (SW) berdasar perubahan status keanggotaan yang dilakukan anggota sesuai dengan ketentuan yang

Stasiun 4 berada di muara sungai dan mempunyai sedimen dengan tekstur berupa lumpur berwarna hitam.Kandungan logam Ni lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain, hal ini

Ya, anda layak sekiranya memenuhi kriteria yang dinyatakan dalam Perkara 1.. Page 7 Soalan lazim ini tertakluk kepada perubahan dari pihak bank. Jika terdapat sebarang

Oleh karena itu, untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan mengucapkan huruf vokal salah satu media yang dipandang baik untuk digunakan adalah media cermin,

Dari uraian di atas, penulis berkesimpulan bahwa Syiah Imamiyah dalam menentukan dua orang saksi sebagai syarat wajib talak hanya berlandaskan pada alasan normatif teks

di Ufuk Barat, cerita kedua dengan judul Jiwa dan Tubuh Nusa, cerita ketiga dengan judul Pilihan Untuk Hidup yang Lebih Baik, dan cerita yang keempat dengan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian tentang fenomena Keterbukaan Diri PSK di Solo dengan Keluarga dalam Pengungkapan Pekerjaan Tahun 2017: sebagian besar psk yang ada