• Tidak ada hasil yang ditemukan

MISI KUNJUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN JOKO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MISI KUNJUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN JOKO"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KASUS; MISI KUNJUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN JOKOWIDODO, ONE MILLION FRIENDS, ZERO ENEMY(ERA-SBY), DAN HUBUNGAN BILATERAL

PERDAGANGAN ANTARA INDONESIA & AMERIKA SERIKAT MATA KULIAH

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DOSEN PENGAMPU

DRS. DJUMADI M ANWAR., M.SI.

Disusun Oleh: MANAP 20110510008

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2014

1. MISI PRESIDEN KE-7 INDONESIA BAPAK JOKOWIDODO DALAM KUNJUNGAN KE CHINA, MYANMAR, DAN AUSTRALIA

a. Misi Kunjungan President ke China

Setiap negara mempunyai kepentingan nasional masing-masing sesuai dengan kebutuhan nasional.Dalam memenuhi kebutuhannya tiap-tiap negara tentunya harus saling mengadakan hubungan dengan negara lainnya yang terwujud dalam suatu kerjasama.

(2)

hampir bebas dari konflik. Berbagai jenis masalah nasioanal, regional dan global bermunculan dan memerlukan perhatian dari berbagai negara. Dari banyak kasus yang terjadi pemerintah saling berhubungan atau melakukan pembicaraan mengenai masalah yang dihadapi, mengemukakan berbagai bukti teknis untuk menolong permasalahan tertentu, mengadakan beberapa perjanjian yang memuaskan bagi semua pihak, proses ini biasanya disebut kerjasama (Collaboration)”.1Negara sebagai salah satu bentuk organisasi dari manusia, yang mana manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan kerjasama dengan yang lainnya, karena adanya saling ketergantungan antara negara atau interdependesi dan semakin kompleksnya masalah dalam kehidupan masyarakat global.

Bagan.1.1.

Neraca Perdangan Indonesia-China (Juta USD)

Sumber; Menteri Perdagangan, di akses dari Nusantaraku.com

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pihaknya ingin hubungan kedua negara yang telah menjadi mitra strategis komprehensif, dapat lebih nyata diwujudkan sehingga akan bermanfaat bagi rakyat kedua negara. Bisa dilihat bagan di atas menjelaskan dinamika kerjasama Indonesia dan China dalam beberapa tahun terakhir, sekalipun nilai ekspor produk hanya mencapai 60 persen bila dibanding China mengimpor jauh lebih besar nilainya, akan tetapi setidaknya kerjasama ini akan jauh lebih komprehensif kedepannya."Hubungan Indonesia dan Cina, telah berjalan sejak ratusan tahun silam, ini menjadi modal bagi kedua negara untuk menjadi mitra strategis komprehensif. Kedepan, saya ingin, kemitraan startegis yang komprehensif ini dapat semakin konkret,"

Sebagai kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia, kini Cina tercatat memiliki cadangan devisa dalam mata uang asing sekitar 3,5 triliun dolar AS. Namun dengan potensi

(3)

yang dimiliki, investasi yang ditanamkan Cina ke Indonesia hingga 2012 baru mencapai 2,02 miliar dolar AS, demikian data dari China-ASEAN Business Council.Padahal sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dengan total gross domestic product (GDP) mencapai 1 triliun dolar AS plus pertumbuhan ekonomi yang positif, perbaikan iklim investasi didukung stabiltas politik yang relatif stabil, Indonesia bisa dapat menjadi negara tujuan yang menarik bagi investor asing, terutama dari Cina.

Di sektor perdagangan total nilai yang dicapai Indonesia-China pada 2012 tercatat 66,6 miliar dolar AS, dan diharapkan meningkat 80 miliar dolar AS pada 2015. Bandingkan dengan volume perdagangan Cina-Malaysia, negara kedua di Asia Tenggara yang akan dikunjungi Xi Jinping, yang ditargetkan mencapai 100 miliar dolar AS pada kurun waktu yang sama.Di sektor pariwisata, Indonesia juga masih relatif kecil menyerap pangsa pasar Cina yang sangat potensial.2

“Misi kunjungan Presiden Jokowi ke Beijing dalam rangka menjelaskan program kerjanya untuk lima tahun kedepan, dalam pertemuan tersebut tentunya akan lebih meningkat politik bebas-aktif indonesia di kancah global terutama negara-negara ASEAN,” jelas Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Marsudi.3 United Nations World Tourism Organizations (UNWTO, 2013) mendudukan Cina di peringkat pertama sebagai sumber pasar wisata dengan jumlah pengeluaran mencapai 102 juta dolar AS pada 2012 atau naik 40 persen dari 2011 yang hanya 73 juta dolar AS.Sedangkan jumlah wisatawan Cina yang bepergian ke luar negeri meningkat pesat dari 10 juta pada 2000 menjadi 83 juta pada 2012. Sedangkan jumlah pelancong Cina yang berkunjung ke Indonesia pada 2012 tercatat 726.088, atau lebih rendah dibandingkan jumlah wisatawan Cina ke Malaysia yang mencapai 1,56 juta orang dan Thailand sebesar 2,7 juta orang.4

China merupakan partner strategis Indonesia dalam hubungan bilateral, selama Indonesia dan China memiliki hubungan baik, dengan adanya kunjungan presiden ke-7 Indonesia merupakan suatu langkah yang sangat baik untuk politik luar negeri Indonesia,

2“Presiden Jokowi Harapkan Mitra Strategis dengan Cina Lebih Konkret”. Diunduh 13 november 2014 pada pukul 12.16 Wib. Dari; http://indonesian.irib.ir/international/asia-dan-pasifk/item/87723-presiden-jokowi-harapkan-mitra-strategis-dengan-cina-lebih-konkret

3“Lakukan Kunjungan Luar Negeri, Ini Negara Pertama yang Akan Didatangi Presiden”. Diunduh 13 november 2014 pada pukul 12.16 Wib. Dari;Jokowihttp://m.us.dreamersradio.com/article/35063/lakukan-kunjungan-luar-negeri-ini-negara-pertama-yang-akan-didatangi-presiden-jokowi

(4)

hubungan yang telah terbangun baik akan terus berkembang di berbagai bidang terutama dalam bidang perdagangan. Selain itu, presiden jokowidodo juga menyingung kualitas produk China yang ada di Indonesia, bahwa kualitasnya kurang baik, hal ini merupakan langkah baik untuk memperbaik kualitas ekspor dan impor antar kedua belah pihak sehingga kerjasama bilateral tersebut akan terus berkembang dalam jangka 5 tahun kedepan, selain itu juga Indonesia memiliki nilai jual yang sangat strategis untuk menarik para investor luar khususnya China agar menamamkan modalnya di Indonesai (FDI). Datangnya investor kedalam negeri tentunya harus dibingkai dengan hukum nasional yang baik sehingga pihak Indonesia dapat mendapatkan nilai manfaat dari investasi tersebut agar dapat mencapai kepentingan nasional.Hal itu dapat dilihat dari pidato presiden Jokowidodo saat memberikan penjelasan di forum internasional (APEC).

b. Misi Kunjungan President ke Myanmar

Politik luar negeri suatu negara sesungguhnya merupakan hasil perpaduan dan refleksi dari politik dalam negeri yang dipengaruhi oleh perkembangan situasi regional maupun internasional. Demikian pula halnya dengan politik luar negeri Indonesia yang tidak terlepas dari pengaruh beberapa faktor, antara lain posisi geografis yang strategis, yaitu posisi silang antara dua benua dan dua samudra; potensi sumber daya alam dan manusia berikut susunan demografi; dan sistem sosial-politik yang sangat mempengaruhi sikap, cara pandang serta cara kita memposisikan diri di fora internasional.5

Di lingkup internasional, perubahan-perubahan mendasar dalam dinamika internasional dan globalisasi saat ini dicirikan antara lain, perubahan sistem politik global dari bipolar ke multipolar; menguatnya interlinkages antara forum global, interregional, regional, subregional dan bilateral; meningkatnya peranan aktor-aktor non-negara dalam hubungan internasional; dan munculnya isu-isu baru di dalam agenda internasional seperti HAM, demokratisasi, lingkungan hiclup dan sebagainya yang dampak utamanya adalah semakin kaburnya batas dan kedaulatan negara dalam pergaulan antarbangsa.6

5“Garis Besar Kebijaksanaan Luar Negeri Dan Diplomasi Ri Memasuki Abad Ke-21”. Diunduh 13 november 2014 pada pukul 12.16 Wib. Dari; http://www.alwishihab.com/artikel/2014/9/21/garis-besar-kebijaksanaan-luar-negeri-dan-diplomasi-ri-memasuki-abad-ke-21

(5)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia siap untuk bekerjasama dengan Myanmar dalam Kunjungan Kehormatan kepada Presiden Republik Uni Myanmar, U Thein Sein sebelum menghadiri pembukaan KTT ASEAN ke-25 di Nay Pyi Taw.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Myanmar sangat baik, kunjungan Jokowidodo ke Myanmar merupakan langkah kerjasama bilateral yang saling mengisi melihat Myanmar juga merupakan Negara berkembang.Presiden Jokowidodo menawarkan kerjasama di bidang sumber daya manusia untuk membantu Myanmar dalam melakukan perkembangan pembangunan, sehingga proyek-proyek yang ada di Myanmar bisa berjalan sesuai dengan target yang telah di rencanakan. Dalam pertemuan tersebut Joko Widodo menegaskan Indonesia akan tetap menjadi sahabat Myanmar dalam mengembangkan hubungan bilateral dan dalam konteks pemajuan ASEAN.

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Republik Myanmar U Thein Sein menyepakati sejumlah hal yang menjadi prioritas bersama kedua negara."Indonesia akan tetap menjadi sahabat dan teman yang baik bagi Myanmar dalam mengembangkan hubungan bilateral antara kedua negara dan juga antara kita untuk memajukan ASEAN,”Indonesia juga akan terus mendorong kepada BUMN dan swasta untuk menanamkan investasi di Myanmar khususnya di sektor pertambangan, telekomunikasi dan infrastruktur. "Dan kita ingin menekankan pentingnya untuk kedua negara menjajaki kerjasama di bidang perhubungan yaitu penerbangan langsung dari Indonesia ke Myanmar dan juga bidang perbankan guna meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Myanmar,"

Menanggapi pernyataan Jokowi, Presiden U Thein Sein menyatakan bahwa kedua negara perlu mengimplementasikan rencana kerjasama ini. "Saya yakin peluang bisnis dan investasi akan memajukan kedua negara.Saya berharap anda dapat mendorong pebisnis Indonesia untuk berinvestasi dan berbisnis di Myanmar," ujar Thein Sein. Selama ini Indonesia dan Myanmar telah kerja sama di bidang pertanian khususnya beras dan Myanmar mengharapkan kedua negara bisa meningkatkan kerja samanya dalam waktu mendatang. Mengenai sektor finansial, Myanmar telah melakukan reformasi di sektor ini dan juga sektor keuangan. "Kami juga telah mengizinkan bank asing untuk membuka cabangnya di sini, Kami berharap bank Indonesia mau buka cabang di sini juga.Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas kedatangan anda," tambah Thein Sein.7Hal ini bisa disimpulkan bahwa

7 “Padatnya Agenda Jokowi di Myanmar”. Diunduh 13 november 2014 pada pukul 12.16 Wib. Dari;

(6)

Indonesia merupakan kawasan yang sangat strategis serta kaya dengan sumber daya alam dan manusia.Sehingga dapat menarik Myanmar untuk membuka peluang bagi Indonesia untuk berinvetasi atau sebaliknya.Hal ini merupakan bagian implementasi kerbijakan politik bebas-aktif luar negeri Indonesia yang selalu berkembang.

c. Misi Presiden Jokowidodo Kunjungan ke Australia.

Indonesia dan Australia merupakan negara tetangga yang unik,dengan sistem politik, ekonomi, agama, ideologi nasional, pengalamansejarah serta identitas bangsa yang sangat berbeda, bahkan kadangkadangbertentangan, sehingga pernah dipantau “tidak ada dua Negara tetangga di dunia ini yang lebih berbeda daripada Australia dan Indonesia.oleh mantan Menlu Australia Gareth Evans.8

Kendati agak berbeda,sebagai negara-negara tetangga, tentu saja Indonesia dan Australia pantasberusaha agar menjalin kemudian menjaga sebuah hubungan yang konstruktif, terbuka, bersifat saling menolong, menghormati dan saling memahami kepentingan satu sama lain. Kurang lebih deskripsi tersebutcukup akurat tentang sifat hubungan kedua negara kita tingkat makro belakangan ini yakni mendekati konsep Strategic Partners walaupunsejarah mencatat antara cukup banyak interaksi yang positif tetap adamomen-momen tertentu juga dimana hubungan kita menghadapi tantangan tertentu (contohnya, krisis Timor Timur tahun 1999, kasus pelanggaranwilayah kedaulatan RI oleh pilot dan penumpang pesawat ringan di Merauke tahun 2008-09.9

Grafik.1.1.

Liberalisasi Perdagngan Australia

8 Dalam bahasa Inggeris, 'No two neighbours anywhere in the world are as comprehensively unalike as Australia and Indonesia'. Dalam Evans, G. dan Grant, B., Australia's Foreign Relations In the World of the 1990s, Melbourne University Press, 1991, hlm.184

(7)

Sumber: Kementrian Perdagangan Indonesia

Hasil simulasi dan analisis data oleh Productivity Commission seperti dipaparkan pada grafik 1.1.menunjukkan bahwa liberalisasi perdagangan akan memberikan dampak terbesar pada perubahan GDP Australia apabila dilakukan liberalisasi perdagangan dengan seluruh negara di dunia. Oleh karena itu Australia mulai menyusun kebijakan perdagangan dalam negerinya untuk bersiap-siap menghadapi persaingan global.Sektor utama yang menjadi fokus dalam penyusunan kebijakan perdagangan Australia adalah sektor persusuan (dairy industry).

Penting di sini untuk membahas konteks teoretis pemikiran untukmakalah ini serta mengerti acuan-acuan hukum dan regulasi nyata yangakan mempengaruhi konsepsi nanti atas Comprehensive StrategicPartnership Indonesia-Australia bidang perdagangan dan litbang agraria,lagipula karena taskap ini membahas konteks di dua negara yang agakberbeda. Kerjasama bilateral sangat bergantung pada aktor-aktor yang mampu memahami dan berempati dengan konteks, kepentingan sertaharapan pihak yang kedua itu. Jika situasi Indonesia dan Australia dilihat,pendekatan Ketahanan Pangan dan pendekatan ekonomi secara garisbesar cukup berbeda satu sama lain, peranan pemerintahan urusan pangan,peranan sektor-sektor swasta, bahkan semangat terhadap system perdagangan dunia juga cukup berbeda.

”Kedatangan Jokowi di pertemuan G20 di Australia merupakan momen yang sangat ditunggu oleh para pakar dan pejabat pemerintah Australia terkait mengingat pentingnya arti Indonesia bagi Australia. Fenomena ini dan kedatangan Pak Jokowi ke Brisbane akan menepis analisa para pengamat dan sebagian orang yang meragukan kemampuan Pak Jokowi dalam menangani hubungan luar negeri.10

Dengan dicanangkannya kehendak Presiden jokowidodo untuk terbentuknya sebuah hubungan bilateral yang berbobot sehingga dianggap Comprehensive Strategic Partners

maka I-A CEPA harus besar, berani, dan dijunjung tinggi, dengan upaya sosialisasi yang kuat

(8)

dan terus-menurus (ingat dengan proyek dambaan PM Mahathir di Malaysia, 'Vision 20-20'---kita perlu suatu branding yang se-powerful itu).

Peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Australia bidang perdaganganguna memperkuat ketahanan pangan keduanegara dalam rangka kemandirian kedua bangsa. Semoga dapat kunjungan presiden Jokowidodo ke Australia dapat meningkatkan kualitas hubungan kerjasama sehingga masing-masing dansecara bersama untuk memajukan kepentingan nasional kita masing-masingmaupun bersama sebagai Comprehensive Strategic Partners, sekaligus ikutmembantu memajukan kepentingan Ketahanan Pangan regional dan globaldi masa mendatang.

2. POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA (FOREIGN POLICY) DI ERA PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DENGAN SEMBOYAN: ONE MILLION FRIENDS, ZERO ENEMY.

(9)

Million Friends Zero Enemy dan Tantangan Masa Kini

Million friends zero enemy merupakan sebuah semboyan yang hadir menghiasi kebijakan luar negeri Indonesia era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebuah semboyan yang dimaksudkan untuk menampilkan Indonesia sebagai negara yang mampu menjalin kerjasama ke segala penjuru (all direction foreign Policy) dalam dunia yang sedang bergejolak sebagaimana dilukiskan presiden SBY lewat kiasan “navigating a turbulent ocean” (mengarungi samudera bergejolak).Dapat dintisarikan, bahwa pemerintah meyakini era sekarang mendorong perlunya sikap kerjasama tanpa menunjukkan keberpihakan. Dengan kata lain, semboyan million friends zero enemy yang dilandasi atas prinsip tanpa musuh penting untuk menjadi penekanan netralitas sikap Indonesia ditengah pusaran gejolak polaritas yang semakin kompleks.

Indonesia era presiden SBY hendak mengimajinasikan suatu dunia yang memungkinkan kerjasama antara negara-negara Utara dan Selatan. Sebagaimana diungkapkan Dino Patti Djalal (2009, 107): "Filosofi kerja sama antarnegara presiden SBY ke Utara ke Selatan itu oke. Siapa pun yang pro-Indonesia, kita akan mengulurkan tangan.” Dalam diskursus war on terror

kontemporer,million friends zero enemy seolah ingin menunjukkan bahwa Indonesia dapat melakukan kolaborasi diantara dua nilai yang secara teoritis maupun praksis acapkali menjadi oposisi biner, yakni nilai Islam dan demokrasi. Berikut ini merupakan contoh pernyataan Presiden SBY mengenai Islam demokratis sebagai berikut: “Indonesia akan menjadi model bahwa tidak perlu ada konflik antara Islam dengan modernitas dan demokrasi. Kami harus mempertahankan Islam kami yang moderat”.11

Berangsur-angsur Indonesia mengalami transisi citra ke arah yang positif.Reputasi positif diperlukan guna mengklarifikasi adanya mispersepsi publik Internasional kepada Indonesia yang semula diasosiasikan sebagai surga koruptor, pelanggar Hak Asasi Manusia, dan sarang terroris. Dalam derajat tertentu, citra positif tersebut turut berkontibusi menjadikan Indonesia sebagai pemegang amanah tuan rumah berbagai forum Internasional, sekaligus menjadikan Presiden SBY sebagai presiden yang sepanjang sejarahnya paling sering menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah forum Internasional. Posisi Indonesia dalam konstelasi global menjadi semakin krusial dengan terlibatnya Indonesia dalam G-20.Sedangkan dalam kancah regional Asia Tenggara, Indonesia didaulat menjadi ketua ASEAN tahun 2011. Bahkan Presiden SBY secara

(10)

pribadi sempat menjadi salah satu kandidat peraih nobel perdamaian, serta yang terbaru diwacanakan sebagai kandidat Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Million friends zero enemy diimplementasikan sebagai sebuah propaganda utuk menjaga reputasi dalam arus paradox of plenty. Selain itu, juga merupakan bentuk klarifikasi atas kontroversi yang hilir mudik berganti topik setiap hari.Atau dalam istilah yang sering kita dengar, million friend zero enemy adalah semacam pencitraan.Dalam paradox of plenty, sebuah sikap berpihak berpotensi membahayakan reputasi pemerintah.Sehingga pemerintah membutuhkan iklan sebagai sebuah simulasi bahwa pemerintah bersikap netral.Namun dalam era

paradox of plenty, pilihan pemerintah untuk melakukan pencitraan bukan berarti tanpa resiko.Gerak sentripetal dan gerak sentrifugal terjadi secara bersamaan dalam konstelasi diskursus di Indonesia.

Sebuah teks lahir dari sebuah konteks.Sehingga teks perlu untuk senantiasa bertransformasi secara ekletik guna beradaptasi dalam konteks zaman yang dinamis. Dengan kata lain, teks tidaklah bersifat dogmatis dan akan senantiasa mengalami proses kontekstualisasi. Namun problem menjadi muncul ketika dalam melakukan kontekstualisasi justru melupakan teks itu sendiri.Dengan demikian, maka perdebatan antara teks dan konteks merupakan perdebatan klasik yang tak pernah luput dari kontroversi.

Dilema antara teks dan konteks tersebut kembali terjadi di zaman Presiden SBY.Presiden SBY berpijak pada asumsi bahwa dunia kini tidak lagi terfragmentasi menjadi dua kubu sebagaimana konteks perang dingin.Oleh karena itu, perlu revitalisasi terhadap filosofi “mendayung di antara dua karang” sebagaimana yang Bung Hatta kemukakan. Presiden SBY hendak melakukan kontekstualisasi atas teks mendayung di antara dua karang dengan teks “navigating a turbulent ocean”:

Dulu, Bung Hatta pernah melukiskan tantangan politik luar negeri sebagai “mendayung di antara dua karang”, dalam arti antara Blok Barat dan Blok Timur. Kini, saat persaingan Blok Barat dan Blok Timur sudah hilang, diplomasi Indonesia di Abad ke-21 menghadapi dunia yang jauh lebih kompleks, ibarat “mengarungi samudera yang penuh gejolak”.

(11)

“mendayung di antara dua karang”.Presiden SBY berujar jika era Perang Dingin dimana dua karang, yaitu Blok Barat dan Timur, telah berubah.Tantangan kekinian lebih pada ambivalensi polaritas dimana dunia menjadi kompleks dan penuh gejolak. Inilah yang menjadi dalil ontologi pemerintah untuk mengedepankan million friends zero enemy yang lahir sebagai sebuah upaya menjaga netralitas Indonesia ditengah turbulensi. Namun ironinya, million friends zero enemy

justru semakin menjadi beban bagi Indonesia untuk bersikap asertif. Sebagai contoh sikap pemerintah Indonesia yang ragu untuk memberi peringatan tegas pada Malaysia dan Arab Saudi yang sering terlibat dalam kasus TKI. Klimaksnya, ketika pemerintah Indonesia harus mengeluarkan 2 miliar Rupiah untuk membebaskan seorang TKI bernama Darsem, serta kegagalan mengantisipasi pemancungan Ruyati yang tidak lain merupakan korban jiwa TKI ketiga dalam periode pemerintahan Presiden SBY. Masalah kedaulatan juga dipertanyakan, masih segar di ingatan bagaimana insiden di seputar perairan Pulau Bintan pada tanggal Agustus 2010. Sebuah kontroversi yang hanya menghasilkan Joint Commission for Bilateral Cooperation

(JCBC) di Kinabalu September 2010.12

Tanpa disadari problem dalam million friends zero enemy mengingatkan kembali pada problem mengenai jatidiri Indonesia. Ketika pemerintah hendak mencitrakan sosok Indonesia sebagai sahabat bagi semua negara, maka sesungguhnya menunjukkan bahwasanya pemerintah belum mampu merumuskan siapa Indonesia.Mengutip renungan Yudi Latif (2011), bahwa Indonesia adalah negara paripurna.Sebuah negara yang belumlah selesai dalam mengidentifikasi siapa dirinya.Zaman pergerakan nasional tidaklah selesai tahun 1945.13

Sehingga inilah pekerjaan rumah bagi penerus bangsa yang dengan dialog terus menerus melakukan identifikasi atas jatidirinya.

“Mengarungi samudera bergejolak” sejatinya merupakan sikap menyadari bahwasanya semua aktor internasional kini sedang bertarung dan berkompetisi.Sehingga status musuh dan teman dapat berubah-ubah dengan cepat dalam dunia yang semakin tidak terkendali.Sebuah anarki seharusnya disikapi dengan independensi.Bukan berarti dunia yang semakin interdependensi membuat Indonesia semakin terperangkap dalam ambivalensi.Penulis berpandangan bahwa ide radikal sesungguhnya menjadi perlu dimiliki dalam era paradox of 12Yudhoyono, S. Bambang, 2012.“Menjalankan Diplomasi yang Cerdas Cekatan dan Efektif”.Tabloid Diplomasi, Maret-April, hlm 4.

(12)

plenty.Sebuah sikap berani untuk kembali pada yang hakiki, sebagai pedoman dalam mengidentifikasi jatidiri.14

Akan tetapi, million friends zero enemy hendak memungkiri bahwa dunia masih dan justru semakin anarki. Maka dari itulah, spirit Bung Hatta supaya Indonesia mampu menjadi negara yang mampu dengan leluasa mendayung diantara dua karang sejatinya masih relevan. Bung Hatta memproyeksikkan supaya Indonesia menjadi negara yang tidak mudah terombang ambing, dan memiliki arah yang jelas dalam mengarungi samudera internasional. Bukan ombak yang menentukan arah Indonesia, namun sebaliknya, Indonesia yang menentukan arah ombak.Dengan demikian, Indonesia perlu segera kembali menjadi negara yang merdeka seutuhnya.Merdeka dengan menjadi subyek yang secara otonom mampu mengidentifikasi siapa dirinya, dimana tujuanya, tanpa menghiraukan kemana ombak membawanya.

3. HUBUNGAN BILATERAL PERDAGANGAN INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT

Hubungan bilateral sebagai salah satu produk dari kebijaksanaan luar negeri suatu negara yang merupakan implementasi dari kepentingan nasionalnegara-negara yang bersangkutan.Pokok permasalahan dalam hal penentuankebijaksanaan luar negeri pada umumnya lebih ditekankan pada usaha-usahauntuk memecahkan berbagai persoalan baik persoalan yang berhubungan denganmasalah luar negeri atau masalah dalam negeri.Terjalinnya hubungan bilateralantarnegara oleh karena setiap negara memiliki kepentingan nasional. MenurutHans J. Morgenthau kepentingan nasional adalah :

Kepentingan nasional setiap negara adalah mengejar kekuasaan, yaituapa saja yang bisa membentuk dan mempertahankan pengendaliansuatu negara atas negara lain. Hubungan kekuasaan dan pengendalianitu bisa diciptakan melalui teknik-teknik paksaan maupun kerja sama.15

Betapa pentingnya perdagangan antarnegara seperti yang dijelaskan Bradley R. Schiller dalam bukunya “The Macro Economy Today” sebagai berikut:

14 Kementerian Luar Negeri. “Transkripsi Menteri Luar negeri Marty Natalegawa membuka Diklat Internasional ke-9 Sesdilu dan Sesparlu di Gedung Pancasila” tanggal 14 november 2014 [online]. dalam http://www.kemlu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetailNewsLi ke.aspx?l=id&ItemID=ad15ef98-529d-4923-86ca-b8c2d55d5f94

(13)

“We want to demonstrate that two countries that trade can together produce more output then they could in the absence of trade. If they can, the gain from trade will be increased world output and thus a higher standard of living in both countries.”16

“Each country can arrive at the same decision itself by comparing its own opportunity cost to those prevailing elsewhere and offering too trade to mutual advantage. World output and thus the potential gains from trade, will be maximized when each country pursues its comparative advantage. It does not by exporting goods that entail relatively low domestic opportunity costs and importing goods that in-value relatively high domestic opportunity costs”.17

Intinya bahwa perdagangan antarnegara akan meningkatkan output dunia dan memberikan standard kehidupan yang lebih tinggi bagi negara-negara yang melakukannya. Selain itu, Bradley melihat perdagangan internasional dari sudut opportunity cost yaitu nilai yang hilang karena mengambil suatu keputusan apakah lebih menguntungkan melakukan perdagangan antarnegara atau tidak dan memilih barang yang mempunyai nilai efisiensi tinggi untuk diekspor. Konsep kepentingan nasional sering kali digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku luar negeri suatu negara. Dimana segala kebijakan yang dikeluarkan atau yang diputuskan dalam proses interaksi antarnegara berdasarkan kepentingan atau tujuan masing-masing negara yang tentunya menguntungkan negaranya sendiri. Pada hubungan bilateral antara Indonesia dan AS yang dibahas dalam tulisan ini menyangkut dalam bidang perdagangan dimana melihat dari hubungan kedua negara ini terhadap stabilitas perekonomian di Indonesia.

Amerika Serikat sampai saat ini masih merupakan kekuatan utama di dunia, baik dari sisipolitik, militer, maupun ekonomi.Bagi Indonesia, AS merupakan salah satu mitra dagang utama,yakni setelah Republik Rakyat Cina dan Jepang. Total nilai ekspor Indonesia ke US mencapai$1.56 milyar, yang terdiri dari $56 juta ekspor migas dan $1.5 juta ekspor non migas.Sebaliknya, total ekspor AS ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 7.84%, denganpenurunan terbesar terjadi ekspor migas (mengalami penurunan lebih dari 50%).EksporIndonesia ke US terdiri dari karet, tekstil dan pakaian jadi, alas kaki dan mesin listrik, sedangkanekspor US ke Indonesia terdiri dari produk pertanian, pesawat, mesin, dan kapas benang sertakain.

Grafik 1.1.

16Bradley R..Schiller, “The Macro Economy Today”, Fourth Edition, Random House, BusinessDivision, New York, 1989: hal. 448

(14)

Ekspor Non Migas Indonesia berdasarkan Negara Tujuan

Sumber : Badan Pembangunan Nasional (Bappenas)18 Grafik 1.2.

Impor Non Migas Indonesia

Sumber : Badan Pembangunan Nasional (Bappenas)19

Dapat dilihat dari grafik 1.1.di atas bahwa nilai ekspor non migas Indonesia secarakeseluruhan mengalami tren yang meningkat, kecuali di tahun 2009 sebagai dampak dari

18http://.bappenas.go.id/upload/grafik_perkembangan_ekonomi/ekonomi_indonesia/perdaga ngan_luar_negeri/n

(15)

krisisglobal. Sebagaimana bisa dilihat pada grafik 1.1. di bawah, angka ekspor Indonesia terhadapAmerika Serikat juga memiliki pola serupa, yakni meningkat sebesar 30,25% pada 2010, laluturun sebesar 16,77% pada 2009, namun disusul kemudian dengan kenaikan di tahun 2010 dan2011, masing-masing sebesar 31,49% dan 15,37% (Bappenas)

Grafik 1.2.diatas impor non-migas Indonesia secara keseluruhan berada pada posisi rata-rata. Keselurahan masih mengalami naik turun atau fluktuatif karena masih mengalami kenaikan dan penurunan.Sebagaimana dilihat pada tahun 2008 impor non migas Indonesia dari amerika mengalami peningkatan 40%. Pada tahun 2009 impor Indonesia mengalami penurunan sekitar 30% hal ini masih cukup baik melihat Indonesia mencoba untuk mengkampanyekan cinta produk dalam negeri, kemudian pada tahun 2010 impor non migas Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 15%. Dan pada tahun 2011 impor non migas Indonesia mengalami penurunan sebanyak 5%.

Indonesia telah maju menjadi pemain ekonomi utama regional, dan profil internationalnya yang terus berkembang dengan partisipasinya dalam G-20 dan forum ekonomi internasional lainnya.Amerika serikat menyambut peran kepemimpinan Indonesia yang tengah berkembang dalam ekonomi global dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan Indonesia untuk memperluas hubungan perdagangan dan investasi.

Pemerintah Amerika Serikat selalu bekerja dengan pemerintah Indonesia untuk memperkuat kooperasi ekonomi global dan mengurangi batasan akses pasar. Kemajuan pada isu-isu ini telah menguntungkan kedua negara, dan akan membantu Indonesia meraih perkembangan lebih baik dalam keperluannya untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi. Amerika Serikat siap untuk menguatkan kerjasama ekonomi AS-Indonsia dan memperluas hubungan komersil untuk memajukan kesejahteraan masyarakat kedua negara.

Amerika Serikat dan Indonesia memiliki hubungan perdagangan dan investasi jutaan dollar yang berkembang sangat pesat. Perdagangan barang dan jasa di antara keduanya mencapai jumlah $20 miliar pada tahun 2009 dengan Indonesia melakukan kegiatan ekspor sebanyak $13 miliar ke pasar Amerika dan mendapatkan pertambahan $6.8 miliar dari Amerika Serikat. Indonesia terus menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari perdagangan dengan Amerika Serikat, dengan $1.5 miliar masuk dalam pasar bebas pajak Amerika Serikat di bawah program

(16)

Amerika telah berinvestasi sebesar $16 miliar dalam perekonomian Indonesia termasuk dalam industry energy, pertambangan dan perusahaan manufaktur.20

Penulis menarik kesimpulan bahwa Kerjasama transaksi perdagangan dan ekonomi dengan Amerika mengalami fluktuatif.Bentuk kerjasama selama ini harus terus di inovasikan sehingga sesuai dengan kebutuhan dalam Nasional.Disamping itu investasi asing dalam hal ini yang dilakukan oleh perusahaan Amerika harus menguntungkan bagi pihak Indonesia maupun Amerika Serikat.Berdasarkan data penulis Amerika mendapat keuntungan yang jauh lebih baik, hal ini harus di tinjau kembali oleh pemerintah sehingga bisa saling menguntungkan dan menjalankan kerjasama yang balance.Artinya, hubungan perdagangan dan investasi yang dilakukan RI-Amerika sudah memberikan dampak positif (profit), tetapi masih dipandang lebih banyak dampak negatif (loss)-nya, seperti halnya dalam menentukan berbagai kebijakan ekonomi/perdagangan seringkali tunduk pada kebijakan Amerika ketimbang kebutuhan nasional, termasuk keputusan negara dalam bidang politik ekonomi selalu yang tidak independen.

Karenanya dapat disimpulkan bahwa hubungan ekonomi antara RI dan Amerika lebih menguntungkan bagi Amerika. Dengan kata lain, Indonesia harus berani secara tegas melakukan terobosan dalam strategi perdagangan internasionalnya dengan tanpa mengikuti ‘pesanan dan tekanan’ politik Amerika dan merenegosiasi berbagai kerjasama bidang ekonomi yang seringkali keuntungan yang didapatkan lebih sedikit dibandingkan kerugiannya, oleh karena itu, Indonesia menentukan sikapnya sendiri dalam berekonomi sehingga bisa menyeimbangkan dan saling menguntungkan agar kerjasama keduanya kedepannya dapat lebih intensif dan jauh lebih

‘efisien’.

20“Hubungan Ekonomi dan Perdagangan dengan Indonesia”. Diunduh 14 November 2014, pukul 03.15 Wib, dari;

Gambar

Grafik 1.2.Impor Non Migas Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Dengan Perancangan Sistem Informasi single user Penerimaan Peserta Didik Di SMP Islamiyah Widodaren Ngawi berbasis PHP ini dapat membuat laporan data siswa pendaftar, dan

Penjelasan diatas berdasarkan teori dan contoh kasus maka jika dilhat dalam situasi konkret pada kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain

Berdasarkan tabel 4.3 dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan frekuensi gejala terbanyak pada masyarakat suspek TB yang kontak serumah dengan pasien TB adalah batuk

menunjukkan bahwa dari 12 orang responden dengan Kepatuhan kontrol gula darah dengan masuk dalam kategori terkontrol, terdapat 11 orang responden yang

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik

Secara keseluruhan lebih dari 70% res- pon menyatakan bahwa praktek manajemen sum- berdaya manusia berbasis Quran yang meliputi re- krutmen, seleksi, penilaian kerja, pelatihan dan

Efektivitas Minyak Serai Wangi dan Fraksi Sitronellal Terhadap Pertumbuhan Jamur Phytopthora palmivora Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao.. Minyak Atsiri Piper aduncum

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut; hasil uji stasioneritas dengan uji ADF menunjukkan bahwa signifikansi lebih