• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture Berbantuan Media Stik Keberuntungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture Berbantuan Media Stik Keberuntungan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pendidikan dalam prosesnya melibatkan beberapa kegiatan, salah satunya

kegiatan pembelajaran. Istilah pembelajaran merupakan gabungan dari dua

kegiatan yakni mengajar dan belajar. Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan

yang diperlukan (Trinova, 2012: 209). Selanjutnya, Yasin (2012: 3)

menambahkan bahwa pembelajaran mempunyai beberapa komponen yaitu guru,

siswa (peserta didik), kurikulum, metode, sarana, media serta komponen lainnya

yang diperlukan. Lebih spesifik lagi, Sugandi (2007: 29) menjelaskan bahwa

komponen utama dalam sistem pembelajaran adalah subyek belajar karena

berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Maksud subyek belajar dalam hal ini

yaitu siswa atau anak didik. Merujuk pada pasal 1 ayat 4 UU Sisdiknas No. 20

Tahun 2003, siswa didefinisikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya melalui proses pembelajaran

yang tersedia. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak bisa belajar sendiri tanpa

peran guru karena tugas guru dalam pembelajaran selain mendidik adalah

mengajar.

Pada dasarnya, persiapan mengajar adalah perencanaan atau planning

untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran. Untuk memberikan pengajaran kepada siswa sesuai dengan cara

gaya belajarnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal, guru

dapat memilih berbagai metode pembelajaran yang ada dan dapat digunakan.

Maka dari itu, setidaknya guru harus menyadari bahwa tidak ada metode

pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Hal tersebut juga

dikemukakan oleh Riyanti Bumulo dkk (2015: 3), dalam memilih metode

pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi

bahan ajar, fasilitas-fasilitas yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.

Artinya, pemilihan metode pembelajaran juga akan mempengaruhi

(2)

dalam mendalami bahan ajar yang disampaikan oleh guru. Dewasa ini, walaupun

sudah banyak guru yang berpengalaman dalam hal memilih metode pembelajaran

yang tepat untuk anak didiknya, namun masih saja ditemukan fakta bahwa ada

guru yang hanya menggunakan metode konvensional atau ceramah tanpa

memperhatikan dampak yang dialami oleh anak didiknya. Hadiati (2016: 1)

berpendapat:

Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi bosan dan terkadang ada siswa yang merasa mengantuk. Hal ini dikarenakan guru hanya menerapkan metode ceramah saja secara dominan. Secara tidak langsung guru memperlakukan siswa seperti sebuah tanaman yang harus selalu disirami dengan pengetahuan tanpa mempertimbangkan bagaimana kondisi dan kemampuan siswa.

Metode pembelajaran yang diimplementasikan oleh guru merupakan salah

satu faktor yang dapat memberikan pengaruh positif kepada peserta didik pada

saat belajar di kelas. Namun, jika guru kurang tepat dalam mengimplementassikan

metode pembelajaran dapat juga menghambat proses belajar. Maka, sudah

sepatutnya menjadi tugas dan kewajiban guru untuk menyesuaikan metode

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswanya salah satunya

dalam mata pelajaran IPS.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan peneliti pada mata

pelajaran IPS kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi, dijumpai beberapa

permasalahan yang ada dalam prosesnya. Permasalahan tersebut adalah seperti

berikut:

a. Siswa kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran, terutama pada

pelajaran IPS.

b. Siswa kelas 5 kurang aktif serta banyak menunjukkan rasa kebosanan

seperti bermain sendiri dan mengabaikan guru.

c. Diketahui bahwa kegiatan proses pembelajaran di kelas 5 SDN 02

Genengadal Purwodadi belum maksimal seperti apa yang diharapkan,

(3)

d. Hasil belajar siswa kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi masih

tergolong rendah. Hal itu dapat dilihat dari nilai ulangan siswa pada mata

pelajaran IPS. Dari 26 siswa, hanya 12 atau 46% siswa yang nilainya

mampu memenuhi KKM. Artinya, sebanyak 14 siswa atau 56% dari

jumlah keseluruhan siswa nilainya tidak mencapai KKM 63.

Dari hasil observasi awal dan paparan temuan seperti tersebut di atas, dapat

disimpulkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan masih kurang maksimal

dimana guru masih menggunakan metode ceramah untuk mengajar. Kondisi

tersebut tentu sangat memprihatinkan, dan untuk memperbaiki serta meningkatkan

hasil belajar siswa kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi tersebut, banyak cara

yang dapat dilakukan. Salah satunya dengan mengubah metode pembelajaran

yang digunakan oleh guru.

Ada banyak metode pembelajaran yang ada dan dapat digunakan untuk

menyampaikan bahan ajar kepada siswa, salah satunya model pembelajaran

kooperatif tipe Picture and Picture. Selanjutnya, agar pembelajaran lebih menarik

penulis akan memadukan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture

dengan berbantuan stick keberuntungan. (Aidi, 2014: 107) Model pembelajaran

picture and picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan media

gambar. Gambar-gambar tersebut sangat membantu untuk mewujudkan realitas

yang tidak saja dapat dilihat, tetapi juga dapat direkam dalam otak masing-masing

anak. Dengan dihadirkannya media gambar sebagai alat bantu pembelajaran akan

sangat membantu siswa memahami materi yang disampaikan dan guru juga akan

lebih mudah dalam menyampaikan materi yang diajarkan karena penyajian materi

menjadi lebih konkret dan jelas.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Model Picture and Picture Berbantuan

Media Stick Keberuntungan Pada Siswa Kelas 5 SDN 02 Genengadal

(4)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas,

dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terdapat pada pembelajaran kelas

5 SDN 02 Genengadal Purwodadi, yaitu:

a. Siswa kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran.

b. Siswa kelas 5 kurang aktif, bosan, bermain sendiri dan mengabaikan guru.

c. Guru hanya menggunakan metode ceramah di depan kelas dan menjadikan

buku sebagai satu-satunya sumber belajar.

d. Hasil belajar siswa kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi masih

tergolong rendah.

Penyebab kurang antusias dan aktifnya siswa dalam memahami materi

adalah metode yang digunakan guru untuk menyampaikan materi masih bersifat

konvensional, sehingga siswa cenderung terlihat bosan, bermain sendiri dan tidak

memperhatikan guru yang menerangkan pada saat mengikuti proses belajar

mengajar.

Jika masalah tersebut tidak diperbaiki, akan berdampak pada:

a. Kurangnya antusiasnya siswa dalam mengikuti pelajaran akan berdampak

pada pemahaman siswa yang kurang. Kemudian dampaknya adalah hasil

belajar siswa yang diperoleh siswa rendah atau ≤ KKM 63.

b. Metode pembelajaran konvensional atau ceramah yang digunakan guru

secara terus-menerus dapat menyebabkan anak didik kurang tertarik

dengan materi yang disampaikan oleh guru dan lebih cenderung merasa

bosan, sehingga siswa malas untuk bertanya. Jadi siswa tidak aktif dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas.

c. Jika hasil belajar siswa rendah maka dampak yang akan terjadi adalah

menurunnya mutu sekolah dan dikhawatirkan anak didik tidak akan naik

kelas.

Berangkat dari identifikasi masalah yang telah penulis jelaskan di atas,

memberi petunjuk untuk mengubah model pembelajaran guna memperbaiki

(5)

Purwodadi. Alternatif yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan

berbantuan stick keberuntungan. Menurut Kuraedah dan Saliadin (2016: 148)

implementasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture memiliki

ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

1.3 Rumusan Masalah

Sejalan dengan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture

berbantuan media stick keberuntungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa

kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut:

Untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN 02 Genengadal

Purwodadi melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture

berbantuan media stick keberuntungan.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan

dalam meningkatkan pemahaman peserta didik dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture berbantuan stick keberuntungan

yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN 02 Genengadal

(6)

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas siswa

dalam belajar, karena dengan kualitas belajar siswa yang tinggi siswa akan

dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan mudah.

b. Bagi Guru

1. Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai bagi

siswa, maka dengan sendirinya mutu pembelajaran akan meningkat.

2. Diharapkan dengan model pembelajaran baru ini guru dapat meningkatkan

hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi.

c. Bagi Sekolah

Bagi sekolah diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan

wawasan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture

berbantuan stick keberuntungan, dengan demikian penggunaan model

Referensi

Dokumen terkait

Under laboratory conditions, juvenile Colossoma macropomum (Cuvier) can attain growth rates up to 52-55 g kg-"" day-' (Gtinther & Boza 1993; Van der

Engkau mungkin menyadari selama ini bahwa kaos kakimu sudah sobek di bagian tumit; tetapi dengan cara melihat yang baru aku ajarkan kepadamu ini, engkau baru akan sadari

Berdasarkan hasil validasi tersebut oleh validator materi I memberikan skor 109 (sangat baik), sedangkangkan oleh validator materi II awalnya memberikan skor 63

Tuhan tidak ingin kita melukai perasaan orang lain yang memiliki seseorang yang mana kita melakukan hubungan seks dengannya; misalnya melakukan hubungan seks

Di tempat lain dalam Al-Qur’an, Allah menambahkan bahwa isteri pun merupakan fitnah sebagaimana harta dan anak, dengan demikian, memerintahkan setiap orang untuk

Kertas soalan ini mengandungi 3 halaman bercetak dan 1 halaman tidak bercetak Disediakan oleh, Disemak oleh, Disahkan oleh,.. (ROOSEZAH BT SABRI) (MOHD HIDI

Fungsi jaminan secara yuridis adalah sarana perlindungan bagi keamanan kreditur, yaitu kepastian akan pelunasan hutang debitur atau pelaksanaan suatu prestasi oleh

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin