• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

3. SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

3.1. SISTEM DISTRIBUSI

Secara garis besar Sistem Distribusi Tenaga Listrik terdiri dari :

a. Jaringan Tegangan Menengah (JTM) b. Gardu Distribusi (GD)

c. Jaringan Tegangan Rendah (JTR)

d. Sambungan Pelayanan dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

 JTM berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dengan tegangan 20 KV mulai

dari sekunder Gardu Induk atau Trafo Step Up di Pembangkit kecil hingga ke Gardu-gardu Distribusi atau pelanggan TM.

 Gardu Distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah 20 KV

melalui Trafo Distribusi menjadi tegangan rendah 220/380V.

 JTR berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik ke konsumen TR dengan

tegangan 220/380 V.

 Sambungan Pelayanan berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari JTR ke

pelanggan TR hingga APP di rumah pelanggan.

 APP dipasang di rumah pelnggan berfungsi untuk mengukur pemakaian energi

dan dan membatasi penggunaan daya sesuai kontrak pelanggan dengan PLN.

Jadi secara urut Sistem Distribusi alurnya adalah :

Gardu Induk  JTM  Gardu Distribusi  JTR  SP + APP

3.1.1

.

Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Jaringan Tegangan Menengah secara umum fisik hantarannya dikelompokkan atas:

(2)

SUTM adalah sarana untuk menyalurkan daya listrik yang dipasang diudara dan ditempatkan diatas tiang dengan cara dan konstruksi tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.

Bagian2 Saluran Udara Tegangan Menengah ( SUTM )

Bagian utama peralatan SUTM adalah :

 Penghantar (Conductor)  Isolator

 Tiang

 Travers / Cross Arm

 Perlengkapan (Asesories)

a.

Konduktor

Konduktor berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari satu bagian instalasi kebagian instalasi lain.

Konduktor yang digunakan sebagai penghantar untuk Saluran Udara harus mempunyai sifat antara lain :

 Mempunyai konduktifitas atau daya hantar yang tinggi  Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi

 Mempunyai berat jenis yang rendah  Mmempunyai fleksibilitas yang tinggi  Tidak rapuh

 Harga murah

Bahan yang digunakan sebagai konduktor untuk pemasangan Saluran Udara Tegangan Menengah ( SUTM ) ialah :

 Tembaga (sudah jarang digunakan karena harganya mahal

sehingga sekarang digantikan dengan A2C/ A3C )

 Aluminium ( A2C = All Aluminium Conduktor )

 Aluminium campuran ( A3C = All Aluminium Alloy Conductor )

 Aluminium berinti baja (ACSR= Alluminium Conductor Steel

(3)

Perbandingan sifat penghantar Cu, A2C dan A2C dapat dilihat daritabel

 Untuk menjaga jarak antara penghantar tetap ( tidak berubah )

Sesuai fungsi diatas dan penempatannya yang berada diruang terbuka maka suatu isolator harus mempunyai sifat ;

 Mempunyai tahanan jenis yang tinggi  Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi

 Sifat-sifat diatas tidak berubah oleh perubahan suhu,siraman

air,kelembaban,sinar matahari,polaritas listrik.

 Bila mengalami loncatan listrik (flash over) tidak akan

meninggalkan jejak (cacat)

Isolator yang biasa digunakan untuk Saluran Udara Tegangan Menengah dibedakan atas :

 Porselin yang diglazur dengan warna coklat atau putih

(4)

Menurut bentuknya isolator untuk Saluran udara Tegangan Menengah dibedakan atas :

Isolator pasak /tumpu atau isolator pin

Untuk pemasangannya harus dilengkapi dengan kaki pin/pasak yang disekrupkan pada suatu katup (cap,thimble) yang dicor pada bagian bawahannya.

Isolator ini mempunyai kekuatan mekanis yang rendah digunakan pada :

 Tiang tumpu (lintasan lurus)  Tiang dengan sudut kecil

Isolatur gantung (suspension insulator)

Isolator gantung terdiri atas piringan-piringan isolator yang dapat saling dihubungkan,jumlah piringan tergantung pada kebutuhan isolator karena tegangannya.

Cara penggabungan piringan-piringan isolator dilakukan dengan 2 cara :

 Cara ball and socket

 Cara clevis

Isolator gantung dapat digunakan sebagai :

 Isolator penggantung untuk pemasangan pada system suspensi

 Isolator tarik pada pemasangan dengan cara rigid dan suspensi

Isolator tarik (strain insulator)

Digunakan untuk menahan gaya kawat dipasang pada tiang-tiang :

 Tiang awal/akhir  Tiang sudut

 Tiang penegang/tarik

Isolator batang panjang (long rod insulator)

(5)

Isolator post saluran (line post insulator)

Mempunyai juga pasak seperti pada pin isolator

Isolator telur (egg insulator)

Digunakan untuk mengisolasikan kawat tambat logam bilamana tiang atau kawat tambat tidak cukup dibumikan.

c. Tiang Listrik

Tiang listrik berfungsi untuk menompang konduktor, isolator dan alat pelengkap lainnya, sehingga dapat diperoleh jarak yang aman antara konduktor dengan makhluk hidup dan bangunan.

Tiang listrik harus mempunyai sifat antara lain :

 Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi

 Mempunyai umur yang panjang.  Mudah dan murah pemeliharaannya.

 Tidak terlampau berat.

 Mempunyai harga yang murah.

 Berpenampilan yang menarik.

 Mudah dipasang dan dicabut kembali.

Tiang beton

Tiang untuk Saluran Udara Tegangan Menengah dapat berupa tiang kayu yang diawetkan, tiang baja ataupun tiang beton. Penggunaan tiang kayu telah dibatasi dan dihilangkan. Tiang beton memang lebih menguntungkan dalam jangka panjang karena mempunyai umur panjang/tidak berkarat dan dapat dikatakan tidak memerlukan pemeliharaan.

Kelemahannya, rapuh (mudah pecah/patah), berat, pengangkutan, penanganan, pemindahan sulit dibandingkan tiang baja.

Tiang beton untuk tiang listrik mempunyai 2 bentuk :

(6)

Tiang ini tidak berbentuk pejal/massif akantetapi berongga ditengahnya.

Tiang Baja

Untuk lokasi-lokasi yang pengangkutannya sulit dan mahal, penggunaan tiang baja lebih disukai, Ada berbagai tipe tiang baja mulai dari panjang 8 m s/d 16 m dan kekuatan mulai dari 100 DAN s/d 1200 DAN.

Kekuatan tarik yang bekerja pada tiang tergantung kepada :

 Posisi tiang apakah sebagai :

 Tiang akhir/awal

 Tiang sudut  Penyangga/tumpu

 Tiang perenggang

 Penghantar

 Berat (panjang,jenispenghantar)

 Cuaca

B. Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah( SKTM ).

 UMUM .

Kabel adalah satu atau beberapa bagian kawat yang diisolasikan, sehingga tahan terhadap tegangan tertentu antara satu penghantar dengan penghantar lainnya,maupun dengan penghantar dengan tanah dan dibungkus suatu pelindung ,sehingga terhindar dari pengaruh-pengaruh garam-garam tanah dan bahan kimia yang berada dalam tanah.

Adapun bahan-bahan isolasi yang paling banyak digunakan dewasa ini adalah kertas PVC,PE dan XLPE.

(7)

semuanya terendam dalam air, baik untuk sewaktu-waktu ataupun untuk beberapa tempat terus-menerus,

karena itu diperlukan suatu persyaratan dan system isolasi yang kusus untuk melindungi peralatan dari kelembaban.

Keuntungan penggunaan kabel tanah dibandingkan dengan jaringan udara, adalah :

 Tidak tampak, sehingga tepat untuk digunakan dikawasan

perkotaan yang menuntut estitika lebih tinggi.

 Lebih aman dari bahaya tegangan sentuh.

Sedangkan kerugiannya, adalah :

 Sulit dalam pengusahaannya, misalnya ; bila terjadi gangguan.

 Harga kabel dan keseluruhan lebih mahal.

Konstruksi dan bahan-bahan kabel TM – 20 KV Bagian – bagian kabel :

Bagian utama dalam hantaran yang berisolasi ialah bagian yang harus ada (dimiliki) oleh kabel tenaga yaitu :

 Hantaran (Conductor)  Isolator (Insulation)

 Tabir (screen)  Selubung (Sheath)

Sedangkan bagian pelengkap ialah bagian yang hanya melengkapi kabel jika diperlukan untuk memperkuat/memperbaiki sifat-sifat kabel atau untuk melindungi kabel, bagian-bagian tersebut adalah :

 Bantalan ( Bedding )  Perisai ( armor )

 Bahan pengisi (filler )  Sarung kabel ( Serving )

~ Penghantar

Sebagai bahan penghantar yang digunakan adalah ;

(8)

 Lamunium

~

Isolasi

Sebagai bahan isolasi yang digunakan adalah :

 Isolasi Thermoplastik PVC ( Polyvinyl Ohloride )  Isolasi Elastomerio XLPE ( Cros Link Poly

Ethylene )

~ Lapisan pembungkus Inti

Lapisan ini digunakan untuk mengisi celah-celah inti kabel untuk kabel berinti banyak. Bahan yan digunakan adalah :

 Ekstrusi bahan kompon yangelastik atau plastic.  Pelilitan pita yang sesuai dengan suhu kerja

bahan isolator.

~ Perisai

Fungsi dari perisai ini adalah sebagai pelindung kabel terhadap gaya mekanis pada waktu pemasangan dan selama kabel ditanam serta dioprasikan.

Bentuk perisai kawat bulat atau kawat pipih (pita), terbuat dari :  Baja yang di galvanisasi

 Alminium gabungan

~ Selubung luar ( sarung kabel )

Selubung luar terdiri dari bahan termoplastik. Nilai rata-rata dari tebal isolasi tidak boleh kurang dari nilai nominalnya.

Walau demikian tebal selubungnya luar yang diukur disuatu titik tertentu bolrh kutang sebanyak maksimum 0,2 mm + 2 % dari nilai nominalnya.

(9)

Untuk Distribusi tegangan 20 KV

Penandaan kabel.

a) Penandaan pada kabel

Pada permukaan selubung luar kabel harus diberi tanda dengan cetak tinta atau cetak timbul yang jelas dan tidak mudah terhapus, dengan jarak antara tidak lebih dari 50 cm.

Penandaan sekurang-kurangnya adalah :

 Tanda pengenal produsen (logo).  Tanda Standart SPLN 43.

 Kode pengenal jenis kabel.  Tegangan pengenal.

(10)

 Tanda pengenal badan penguji.

b) Penandaan pada kemasan.

Pada setiap kemasan harus tercantum keterangan yang jelas, mudah terbaca dan tidak mudah terhapus. Keterangan ini sekurang-kurangnya adalah :

 Tanda pengenal produsen (logo).

 Tanda Standart SPLN 43.  Kode pengenal.

 Tegangan pengenal.

 Jumlah inti dan penampang penghantar.panjang kabel dalam

meter.

c) Kode Pengenal.

Kode Huruf Komponen

N Kabel jenis standar,dengan tembaga sbg penghantar

Na kabel jenis standar, dgn aluminium sbg penghantar

Y Isolasi atau selubung PVC

2X solasi XLPE

F Perisai kawat baja yang digalvanis berbentuk pipih untuk kabel berinti banyak atau perisai kawat alumunium bulat untuk kabel berinti tunggal

(11)

B Perisai pita baja untuk kabel berinti banyak atau perisai pita aluminium untuk kabel berinti tunggal

Gb Spiral pita baja yang digalvanis untuk kabel berinti banyak

Spiral pita aluminium untuk kabel berinti tunggal

C Penghantar tembaga konsentris

re Penghantar padat bulat

rm Penghantar dipilin bulat

sm Penghantar dipilin berbentuk sector

O kabel dengan bentuk pengenal warna inti tanpa hijau kuning

I Kabel dengan sistem pengenal warna inti hijau kuning

CONTOH : kabel NYFGBY - 0 4 x 120 sm 0,6/1 KV

Menyatakan suatu kabel tanah berisolasi dan berselubung PVC, berperisai kawat baja digalvanis, berinti empat tegangan pengenal 0,6/1 KV berpenghantar tembaga dipilin bentuk sector,

(12)

Selubung luar

Tanda badan penguji

Kode pengenal

tanda standar jarak penandaan

tanda penganala Teg pengenal

preodusen

jumlah inti & luas penamp. penghantar

SPLN 43 produsen III 3x 16mm2 0,6 / 1 kv LMK

Contoh :

N2XS 1 x 150 rm/25 12/20 KV

Menyatakan suatu kabel berinti tunggal , untuk tegangan nominal 12/20 KV, berisolasi XLPE, berpenghantar tembaga dipilin bulat berkawat banyak luas penampang 150 mm², lapisan tembaga dengan luas penampang nominal 25 mm² dan berselubung PVC.

(13)

Menyatakan suatu kabel berinti tiga untuk tegangan nominal 12/20 KV,berpenghantar almunium dengan luas penamapang 150 mm² dipilin bulat dipadatkan, berisolasi XLPE, lapisan tembaga pada masing-masing inti dengan luas penampang total 25 mm²,berperisai kawat baja pipih yang digalvanisasikan dan berselubung PVC.

N2XSY 3 x 185 rm/25 12/20 KV

Menyatakan suatu kabel berinti tiga untuk tegangan nominal 12/20 KV, berpenghantar tembaga dengan luas penampang 185 mm² dipilin bulat berkawat banyak, berisolasi XLPE, lapisan tembaga pada bagian luar susunan inti dengan luas penampang 25 mm², berpenghantar PVC.

NFA2XSEY 3 x 70 rm/16 + 50 rm 12/20 KV

Menyatakan suatu kabel dipilin berinti tiga dan bergantung,untuk tegangan nominal 12/20 KV,berpenghantar aluminium dengan penampang 70 mm² dipilin bulat berkawat banyak, berpenghubung baja dengan luas penampang 50 mm² dipilin bulat berkawat 7 buah, berisolasi XLPE,lapisan tembaga pada masing-masing inti dengan luas penampang 16 mm², berselubung PVC pada masing-masing inti dan dipilin mengelilingi penggantung.

Prosedur PemasanganSKTM

a) Sebelum kabel digelar, harus

diperhatikan ukuran-ukuran penggelaran SKTM sebagai berikut :

 Periksa kedalaman dan lebar galian.

(14)

 Pada belokan ,perhatikan apakah radius belokan kabel masih memenuhi per saratan.

.

 Periksa alat penggelar kabel,sudah lengkap atau belum antara lain jumlah dan kondisi rol kabel.

 Teliti bahan-bahan atau material pengaman sudah lengkap atau belum ; antara lain Pasir,batu dan / batu pengaman.

Periksa jumlah tenaga manusia penarik kabel (bila tidak digunakan mesin penarik) idealnya setiap 3 m dipersyaratkan 1 orang penarik.

 Periksa kondisi kabel,haspel : bila perlu sebelum dan sesudah kabel tergelar, di ukur tahanan isolasinya terlebih dahulu.

b) Setelah kabel tergelar:

 Periksa pemasangan timah lebel (setiap 6 m harus dipasang timah label)

 Periksa ulang ketebalan pasir dibawah dan diatas kabel

 Pada penggunaan kabel yang melebihi 300 m dan memerlukan penyambungan harus diperhatikan,over lapping kabel (minimal 50 cm), dan seling yang diperlukan sebagai spare bila dikemudian hari terjadi kegagalan pada kotak sambung bersangkutan.

 Perhatikan saat pengurukan kembali kabel pada bekas galian ex jalan /kendaraan umum seperti keadaan semula.

(15)

3.1.2. Jaringan Distribusi Tegangan Rendah ( JTR )

Saluran Udara Tegangan Rendah ( SUTR )

Jaring distribusi tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik mulai dari sisi sekunder transformator distribusi sampai dengan alat pengukur pembatas konsumen.

Jaring distribusi tegangan rendah ini disebut juga jaringan distribusi sekunder.

Bagian distribusi sekunder terdiri dari :

 Sisi sekunder transformator distribusi.  Kabel sekunder transformator distribusi.

 Perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHBTR).

 Kabel TR antara PHBTR dengan SUTR.  Saluran udara tegangan rendah.

 Sambungan pelayanan.

Konstruksi Saluran (Jaringan Distribusi) Tegangan Rendah terdiri dari 2 macam, yakni pada penggunaan :

 Penghantar telanjang (berupa CU, A3C, A2C).  Kabel pilin berisolasi (Twisted insulated cable).

Peralatan SUTR dengan kawat telanjang

Ada 3 macam peralatan utama yang digunakan untuk konstruksi SUTR dengan kawat telanjang yaitu :

- Penghantar . - Isolator . - Tiang listrik

Penghantar

Penghantar yang digunakan untuk SUTR dapat berupa tembaga (BC), A2C ataupun A3C.

Besarnya penampang yang digunakan tergantung kepada besar arus beban yang akan dialirkan.

(16)

Untuk sistem 3 phasa jumlah penghantar ada 4 masing-masing untuk phasa R, phasa S , phasa T dan Netral.

Isolator

Isolator untuk udara saluran tegangan rendah mempunyai fungsi yang sama dengan isolator untuk saluran tegangan menengah.

Biasanya terbuat dari porselin atau gelas.

Ada 2 macam isolator untuk SUTR yaitu : ~ Isolator tumpu.

~ Isolator tarik.

Isolator tumpu dipasang pada tiang tumpu / tangga.

Gaya yang bekerja pada isolator ini hanya disebabkan oleh gaya karena berat kawat, sedangkan gaya tarik yang diakibatkan oleh tarikan kawat kecil atau nol.

Pada isolator tarik, yang bekerja pada isolator tersebut tidak hanya gaya yang disebabkan oleh berat penghantar tetapi juga gaya yang diakibatkan oleh tarikan kawat. Isolator tarik dipasang pada tiang akhir, tiang persimpangan.

Tiang

Tiang untuk SUTR dapat berupa tiang baja, tiang beton ataupun tiang kayu yang diawetkan yang disebut terakhir ini sudah jarang digunakan.

Ukuran yang digunakan disesuaikan dengan standart masing-masing unit dan umumnya digunakan ukuran dengan tingg : 9 m.

Ketentuan pemasangan SUTR kawat telanjang.

 Konstruksi yang digunakan dapat berbentuk horizontal, segitiga ataupun vertical.

 Untuk sistem 3 phasa terdiri 4 kawat. Bila dipergunakan pemasangan PJU (Penerangan Jalan Umum) ditambah lagi 1 kawat atau 2 kawat bila dikehendaki kawat netral yang tersendiri.

(17)

 Jarak minimal antara phasa-phasa dan phasa palang selang diperlihatkan dalam table (setelah diperhitungkan factor angin, andongan ).

 Jarak antara 2 titik tiang 9 m maksimum 45 m.

 Pemilihan tiang dan jenis isolator yang digunakan pada tiang ditentukan oleh posisi dan fungsi tiang, apakah sebagai tiang awal, tiang tumpu dan sebagainya.

 Bila suatu tiang mengalami gaya tarik yang besar, untuk memperkuat posisi tiang disamping menggunakan pondasi yang kuat dapat diperkuat dengan :

~ Kawat Tarik / skhoer. ~ Tiang sangga/ penopang

 Perlu ditambahkan pemasangan kawat tarik berlaku juga untuk jaringan SUTM dan SUTR dengan kabel pilin, bila pondasi yang ada tidak memadai untuk menahan gaya tarik.

Peralatan penggantung yang digunakan disesuaikan dengan lokasi / posisi tiang sebagai berikut:

- Tiang saluran digunakan tipe penggantung.

- Tiang sudut kecil digunakan tipe penggantung.

- Tiang sudut besar (25 s.d 45 derajat) digunakan tipe sudut besar.

- Tiang sudut siku digunakan 2 buah sistem ujung (ujung mati dan ujung pengatur ).

- Tiang bentuk T digunakan 3 buah sistem ujung (2 buah ujung mati dan 1 buah ujung pengatur dan sering juga digunakan 1 penggantung dan 1 ujung mati).

- Tiang ujung digunakan sistem ujung pengatur.

(18)

- Sambungan kabel pilin dengan kawat telanjang digunakan tipe penggantung atau sistem ujung pengatur/mati.

Konstruktur masing-masing bentuk diatas dapat dilihat dalam gambar konstruksi. Pentanahan kawat netral dilakukan dengan menghubungkan penghantar netral kebeberapa pentanahan tembaga atau alumunium, dan dilindungi secara mekanis. Besar penampang ditentukan oleh standart yang digunakan oleh wilayah.

Ketentuan Pemasangan Kabel Udara Pilin.

Peralatan utama yang digunakan untuk pemasangan saluran kabel tegangan rendah ialah :

- Kabel pilin (twisted cable).

- Peralatan penggantung.

- Tiang.

Kabel pilin yang digunakan untuk JTR berupa 3 inti kabel berisolasi XLPE atau thermoplastic sebagai pengahantar phasa dan satu inti yang berfungsi sebagai netral dan juga sebagai kawat penggantung.

Penghantar phasa dapat berupa tembaga, atau aluminium/campuran, sedangkan kawat netral/ bisa dibuat aluminium campuran kawat baja.

Penampang yang biasa digunakan untuk kabel udara JTR ialah ukuran :

2

3 × 35 mm + N

2

3 × 50 mm + N

2

3 × 70 mm + N

Untuk menandai urutan phasa, kabel phasa diberi kode 1, 2, 3 atau berupa garis yang jumlahnya sesuai dengan urutan phasa.

Ada kabel pilin yang dilengkapi dengan penghantar untuk penerangan jalan umum dan biasanya menggunakan penghantar ukuran : 2 × 16 mm2.

(19)

Macam peralatan penggantung itu adalah :

 Type penggantung (line suspension, suspension assembly).  Type sudut besar (large angle assembly).

 Type sistem ujung (dead end assembly) : Ujung mati dan ujung pengatur

Jaringan Distribusi Tegangan Rendah - Kabel Tanah

Berfungsi : untuk menyalurkan tenaga listrik mulai sisi sekunder trafo sampai alat pembatas dan pengukur konsumen.

Bagian Jaring Distribusi Skunder terdiri dari :

- Perlengkapan Hubung Bagi TR . - Kabel Tegangan Rendah

- Kotak Hubung Bagi TR Percabangan . - Sambungan Pelayanan .

(20)

a. Perlengkapan Hubung Bagi TR (PHB – TR) terbuat dari bahan plat dengan ketebalan 3 mm, dilengkapi dengan :

 engsel 2 (dua) buah  1 (satu) buah pintu,

lampu indikator penunjuk phasa,

lampu pijar penerangan didalam panel,

lobang ventilasi di sisi-sisinya

 dan kunci lips.

Komponen Perlengkapan hubung Bagi TR (PHB-TR) terdiri dari : - In coming : - 3 buah HRC Fuse …… Amp. Base …… A.

- 1 buah main switch triple pole (3 phase) ….. A. - Busbar /rel ukuran : …… × …… mm.

- Out going : - …….bh HRC fuse ….. Amp. Base ….. Amp.

b. Patok pelindung dipasang 75 cm dimuka panel box, sebanyak 3 buah untuk tiap lokasi Panel box .

Tinggi patok pelindung 50 cm diatas permukaan tanah dan 50 cm ditanam didalam tanah.

Terbuat dari pipa galvanis diameter 2” yang diisi semen cor sampai atas dan permukaannya cembung.

Patok tersebut dicat belang-belang mendatar dengan warna hitam-kuning dan seterusnya.

c. Perlengkapan hubung bagi TR (PHB – TR) harus diarde dengan BC ukuran 50 mm2 dengan tahanan arde maksimum 5 Ohm.

Ketentuan pemasangan Kabel Tanah Tegangan Rendah

a. Jenis kabel yang dipergunakan NYFGbY 0,6 / 1 kV dengan penampang 4 × 95 mm2 (sesuai penggunaan).

(21)

c. Untuk saluran tegangan rendah yang keluar dari gardu distribusi maksimum 8 jurusan.

d. Pada pemasangan kabel didalam tanah harus memperhatikan konstruksi dan karakteristik kabel tanah yang bersangkutan harus terlindung terhadap kerusakan mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul di tempat kabel tanah tersebut dipasang.

Perlindungan terhadap kerusakan mekanis dianggap cukup bila kabel tanah ditanam minimal 0,6 m di bawah permukaan tanah / jalan yang tidak dilalui kendaraan dan 0,8 m di bawah tanah yang dilalui kendaraan.

e. Kabel tanah harus diletakkan didalam pasir atau tanah halus yang bebas dari batuan, diatas galian tanah yang stabil, kuat rata, dan bebas dari batu-batuan, dengan ketentuan tebal lapisan pasir atau tanah halus tersebut setinggi 20 cm disekeliling kabel tanah tersebut. Sebagai tambahan perlindungan, diatas urugan pasir harus dipasang batu pengaman dengan ukuran 4 × 30 × 45 cm.

f. Pada persilangan dengan jalan kereta api, kabel tanah harus dipasang didalam pipa atau selubung baja atau bahan lain yang cukup kuat, tahan lama dan tahan api.

Panjang dan garis tengah dalam pipa atau selubung ini, harus dipilih agar kabel tanah tersebut dapat dikeluarkan tanpa membongkar jalan tersebut.

g. Pada persilangan antar berkas kabel tanah tenaga listrik yang tidak terletak didalam saluran pasangan batu, beton atau bahan lain yang sejenis, dengan tebal dinding minimum 6 cm, harus dipasang tutup pelindung dari lempengan, atau pipa belah dari beton atau sekurang-kurangnya dari bahan tahan api yang sederajat.

Tutup pelindung ini pada kedua ujungnya harus menjorok keluar sekurang-kurangnya 0,5 m dari berkas kabel yang terletak diatas, diukur dari kabel sisi luar, sedangkan tutup pelindung ini harus sekurang-kurangnya 5 cm lebih besar dari berkas kabel yang terletak di bawah.

(22)

jarak sejauh mungkin, misalnya dengan menempatkan pada sisi-sisi yang berlainan.

Apabila kabel tanah tsb diatas terletak pada satu sisi maka jarak antara kabel kabel dimaksud adalah min 0,3 m untuk tegangan rendah dan sepanjang bagian yang berdekatan tersebut harus diselubungi dengan pipa belah , plat atau pipa yang terbuat dari bahan bangunan yang tidak dapat terbakar.

Gambar

TABEL 1
Tabel Jarak Minimum Konduktor

Referensi

Dokumen terkait

Menurut indikator ini tingkat perhatian responden terhadap kedua program acara tersebut relatif tinggi, terbukti mayoritas responden mengaku selalu memperbincangkan

- Rekening kami Nomor ………. pada Bank ……….*) Setelah pembayaran dimaksud dilaksanakan, maka seluruh pembayaran dalam rangka surat peranjian di atas yang telah kami terima

12) Untuk pembungkusan dan penyegelan benda sitaan/barang bukti ini dibuatkan Berita Acaranya yang memuat uraian tentang alat/pembungkusan dan penyegelannya sehingga barang atau

ketergantungan (adiktif) terhadap narkoba, diharapkan ada rasa takut dalam diri pengguna untuk melanjutkan kebiasaan mereka; b) kembali pada ajaran agama. Bila pengguna

8 / MI-4B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 2) Air buangan dari industri (industrial waste water), Air buangan dari industri (industrial waste

Uji kecernaan menggunakan sampel bahan pakan (konsentrat dan rumput gajah) dimasukan ke dalam tabung fermentor, lalu ditambah dengan larutan saliva Mac Dougall sebanyak 12 ml

Itulah proses atau siklus batuan yang menggambarkan terjadinya batuan dari awal hingga batuan tersebut lapuk, membentuk batuan baru dan akhirnya menjadi magma dan kembali

Keunggulan steganografi dari kriptografi adalah kemampuannya untuk membuat suatu pesan rahasia menjadi tidak terlihat, atau tidak mengundang orang lain yang tidak mengetahui