• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1 Tokoh dan Penokohan - Makalah Analisis Naskah Sinden

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1.1 Tokoh dan Penokohan - Makalah Analisis Naskah Sinden"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SINDEN

ADRIANUS HERU KESAWA MURTI

SARI KISAH

Di khayangan para dewa sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, tetapi kinerja sang dewa semikin lama semakin menurun, bahkan ada juga dewa yang melakukan korupsi, memanipulasi ide, sombong kedudukan, lahap proyek, dan lain-lain. Melihat keadaan yang demikian Sang Hyang Guru mempunyai gagasan untuk memboyong seorang sinden dari Marcapada ke Khayangan,untuk dijadikan cermin bagi para dewa. Sang Hyang Dewa memerintahkan Sang Hyang Narada dan Sang Hyang Yamadipati untuk menjemput sinden tersebut ke khayangan.

Di Desa Watugundul Panjang sedang sibuk mengurus anak-anaknya, Panjang adalah suami sang Sinden. Panjang terlihat lelah dan kesal dengan tingkah anak-anaknya. Sedangkan Semi sedang sibuk mempersiapkan dirinya sendiri. Sebagai seorang sinden yang berprestasi kehidupan rumah tangga Semi tidak berjalan dengan lancar, sering terjadi adu mulut dan perdebatan dengan Panjang sang suami.

Melstarikan kebudayaan memang bukan pekerjaan yang mudah, banyak hal yang harus dikorbankan mulai dari fikiran, tenaga, biaya, dan bahkan keluarga pun menjadi korban. Hal ini tidak hanya dialami oleh Semi yang selalu bertengkar dengan Panjang, hal serupa juga dialami oleh Raden Lurah Tanpasembada dan Bu Lurah. Sudah lama Bu Lurah memendam kejengkelennya kepada Raden Lurah Tanpasembada, karena berharap Pak Lurah sadar tentang keadaan yang sedang terjadi. Akhirnya bu Lurah sudah tidak tahan dan memutuskan untuk meninggalkan Pak Lurah.

Perangkat desa dan seorang wartawan menemui Raden Lurah Tanpasembada untuk mempeeroleh informasi tentang sinden yang fenomenal, dan Pak Lurah memberikan informasi tentang sinden dengan penuh semangat. Di tengah wawancara sang sinden muncul dan sang wartawan pun mengorek informasi dari sang sinden secara langsung. Ketika sedang wawancara dengan sinden datanglah warga desa yang protes kepada pak lurah, ada yang protes karena salah satu keluarganya sinting karena tergila-gila kepada sinden dan ada anak seorang warga yang ingin menjual semua hartanya. Pak Lurah pun menghadapi protes warga dengan santai dengan memberikan sogokan tuntutan warga pun berakhir.

(2)

Lurah tidak setuju jika sinden didikannya itu harus dijemput ke khayangan karena Pak Lurah sudah mengorbankan segala untuk sang sinden termasuk Bu Lurah. Karena yang menjemput sinden adalah dewa akhirnya dengan terpaksa Pak Lurah menyetujuinya.

Bu Lurah memarahi Panjang, keran menurut Bu Lurah Panjang adalah suami yang tidak becus mengurus keluarga sampai-sampai istrinya menjadi seorang sinden dan menggoda suami orang. Pada saat itu kemudian Semi datang dengan tergesa-gesa, Semi hendak meminta izin kepad Panjang untuk ikut dengan dewa ke khayangan. Melihat Semi dihadapannya Bu Lurah pun memarahi sinden itu juga. Tidak lama kemudian kedua dewa datang ke rumah sinden, juga hendak meminta izin kepada Panjang. Tetapi panjang tidak mengizinkan istrinya pergi ke khayangan karena dia masih membutuhkan sang istri, karena merasa di rendahkan Panjang mencoba bunuh diri dengan meminum racun. Akhirnya sang dewa bermbuk dan menghasilkan keputusan Semi tetap di bawa ke khayangan beserta suami dan anak-anaknya. Melihat kejadian tersebut Bu Lurah akhirnya sadar bahwa Bu Lurah tidak seperti apa yang disangka.

LATAR BELAKANG NASKAH

Sinden adalah sebuah naskah drama pilihan salah satu team artistik dalam proses mata kuliah seni drama angkatan 2007, dengan beberapa pertimbangan. Karena menurut kami naskah sinden memiliki tematik menarik dan peristiwa dalam naskah tersebut merupakan penggabungan dua dunia yaitu antara dunia khayangan dalam wayang yang di ibaratkan sebagai kritik sosial pada pemerintahan dan dunia nyata seorang sinden dengan realita di Indonesia saat ini, naskah tersebut memebicarakan fenomena ketidakpercayaan masyarakat terhadap seorang sinden di tengah maraknya musik-musik pop yang terdapat di indonesia.

1. Unsur-unsur Intrinsik dalam Naskah Sinden 1.1 Tokoh dan Penokohan

Patuh, tanggung jawab, mudah tertarik pada wanita cantik d. Panjang

(3)

Pekerja keras, egois, berani pada suami f. Raden Lurah Tanpasembada

Sombong, licik, kurang bertanggung jawab pada keluarga, semena-mena g. Genjik

Pemarah, kasar, tidak bisa memegang prinsip l. Warga Desa II

Pemarah, kasar, tidak bisa memegang prinsip m. Pongge

Alur pada naskah drama Sindhen adalah alur maju, dan bagiannya adalah 1. Bagian awal yaitu perkenalan/ awalan

(4)

1. Latar tempat yaitu di khayangan, rumah Semi, rumah Raden Lurah Tanpasembada

2. Latar waktu yaitu pada siang hari 3. Latar sosial yaitu keluarga Jogjakarta 1.4 Gaya Bahasa

1. Bahasa Gandrian,gandrik memiliki gaya bahasa yang khas yaitu dengan logat Jogjanya. Misalnya saja pada dialog Panjang

“Mbokne, kalau ngomong itu mbok ya jangan kebablasan. Itu namanya tidak urus.”

2. Menggunakan majas hiperbola atau dilebih-lebihkan, misalnya pada dialog Genjik

“Bagai air jatuh dipelimbahan, bak pisau bertemu dengan gagangnya. Desa ini, mas wartawan, sejak jaman moyang kami tumbuh bersam sindhen. Mereka tak bisa dipisahkan. Begitulah semesta jagad raya mengatur kehidupan.”

3. Gaya bahasa ilmiah, seperti dialog Raden Lurah Tanpa Sembada

“Dia itu memang hebat kok, nak!. Sudah sepantasnya bila harus dimuat khusus di majalah bonafid saudara itu. Kalau perlu, dimuat untuk satu terbitan istimewa, semuanya isinya sinden. Begitu ta nak?.”

1.5 Tema

Kehidupan sosial seorang Sindhen 1.6 Amanat

1. Jangan berburuksangka kepada orang lain tanpa adanya bukti yang kuat ”Baik saya ingatkan lagi. Kamu suruh isterimu menggoda suamiku dengan suaranya itu. Lantas sekarang suamiku mau kawin sama istermu. Itu juga kamu suruh, ya ndak? Nah, kamu sekarang dapat bagian berapa kalau istrimu kawin sama suamiku, heh? Berapa?” 2. Seorang suami harus bekerja keras, karena suami adalah tulang

punggung keluarga

(5)

mestinya harus bisa ngurus anak. Tidak hanya lki-laki thok yang bisa cari duit, perempuan pun bisa cari duit. Kalu kamu sekarang menyalahkan aku soal anak-anak, apa itu namanya pener?. Tidak gampang peempuan itu melahirkan. Sekarang kalau aku kamu bebani anak-anak, kamu itu maunya apa, he?.”

3. Emansipasi wanita

(6)

BIOGRAFI HERU KESAWA MURTI

Seniman yang satu ini memang lahir tanggal 9 Agustus 1957 dari seniman besar di yogyakarta. Ayahnya, Handung Kussudyarsana, adalah seoarang pemain kethoprak dan penulis naskah drama. Sementara itu pamanya Bagong Kusudihardja adalah seorang koreografer kenamaan. Maka tidak heran bila ia juga berminat di dunia seni. Pernah belajar di ASRI dan fakultas Filsafat UGM keduanya tidak diselesaikannya.

Pada tahun 1983, bersama Butet Kertarajasa, Djaduk Ferianto, Susilo Nugroho, Sepnu Heryanto dan Jujuk Prabowo, mendirikan teater Gandrik. Dengan kelompok inilah kreatifitas kesenimananya diwadahi, karena naskah-naskah tulisanya di pentaskan. Berbicara mengenai kepenulisanya Heru sejak SMP sudah mulai mempublikasikan karya puisi dan cerpen. Naskah drama yang ditulisnya sewaktu duduk di SMSR, tuan Residen(menjadi naskah wajib Festival teater SLTA) dan orang-orang terasing(disajikan oleh TVRI Yogyakarta 1980).

(7)

ANALISIS NASKAH

SINDEN

Karya Heru Kesawa murti

Dosen Pengampu : Drs. Imam Gozali, M.Hum

Oleh :

MAHASISWA 2007 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

JOMBANG

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah Yang Maha kuasa. karena atas limpahan rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah yang berjudul “Analisis Naskah Sinden Karya Heru Kesawa Murti”, ditulis untuk seni drama. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Drs. Imam Gozali, M,Hum, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Seni Drama.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu penulis harapkan demi Kesempurnaan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Bukti kedua, ada yayasan pemberi beasiswa yang menolak memberikan beasiswa kepada seorang mahasiswa karena dia jurusan PAK, dan yayasan mereka hanya memberikan beasiswa

ada di daerah penelitian. Aparat pemerintah desa dipilih sebagai responden, karena mereka mempunyai wewenang dan kebijakan untuk memberikan pengarahan kepada warga serta

monitoring yang ditampilkan oleh LCD ketika sedang Udara Normal, Udara Sedang, dan ketika ada Api pada saat di monitoring, pada udara normal dideteksi range gas dari

Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi thermionic, pada situasi

Harta bisa membuat orang menjadi munafik, seperti yang ada dalam naskah drama Gerr, tokoh ibu, bapak, nenek, dan istri bahkan lebih senang ketika Bima meninggal, karena ketika

Oleh karena itu penulis sebagai mahasiswa yang sedang menempuh matakuliah skripsi pada Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer “AMIKOM” Yogyakarta, akan

Kemiskinan seringkali menjadi alasan bagi siswa sekolah untuk tidak melanjutkan sekolah, karena mereka diharapkan membantu mencari nafkah untuk keluarganya, dan anggapan lebih

Tidak hanya kebebasan, pembaca juga dapat menikmati sensasi cerita dari novel tersebut yang tidak ada dalam film karena dalam proses adaptasinya sutradara biasanya membuang beberapa