• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Personal Accident (PA) dengan Teknologi PRPC (Pega Rules Process Commander) di PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Personal Accident (PA) dengan Teknologi PRPC (Pega Rules Process Commander) di PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan dan Implementasi Aplikasi

Personal Accident

(PA) Dengan

Teknologi PRPC (

Pega Rules Process Commander)

Di

PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Yenimas Intan Hulu (672014175) Dr. Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

1. Pendahuluan

Perkembangan usaha asuransi dewasa ini memberikan bukti yang nyata bahwa manfaat adanya usaha asuransi tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berhubungan langsung dengan usaha asuransi (pemegang polis, perusahaan asuransi dan seluruh yang terlibat didalamnya) tetapi juga di nikmati oleh seluruh masyarakat. Asuransi pada dasarnya berusaha mengurangi berbagai konsekuensi yang tidak pasti dari suatu keadaan yang merugikan, yang sudah diperkirakan sebelumnya sehingga biaya atau akibat financial dari kerugian tersebut menjadi pasti. Jenis Produk Asuransi yang berkembang saat ini adalah Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident) yang memberikan perlindungan atau proteksi terhadap bahaya atau risiko kecelakaan yang menyebabkan kematian, cacat, atau biaya perawatan dokter [1].

Dengan beragamnya permintaan user membuat perusahaan harus memenuhi setiap permintaan tersebut, supaya perusahaannya tidak ditinggal oleh pelanggannya dengan cara perusahaan harus melakukan proses pengembangan manajemen bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang semakin cepat. Salah satu perusahaan yang mengikuti perkembangan teknologi tersebut adalah PT. Asuransi Sinar Mas yaitu memperbaharui proses bisnis management pada klaim asuransi kecelakaan diri (personal accident). PT. Asuransi Sinar Mas mengkonversi aplika si program dari ASP Classic ke teknologi PRPC.

PRPC dipilih oleh PT. Asuransi Sinar Mas karena berfokus pada proses pengambilan keputusan yang sering ditemukan pada perusahaan dibidang perbankan, asuransi, dan perusahaan konsultasi. Selain itu PRPC dipilih karena lebih mengutamakan kemudahan dalam membuat proses bisnis yang high-performance proses driven sehingga memungkinkan programmer dapat merancang suatu aplikasi dengan baik dan cepat, dan membuat aplikasi lebih akurat dan efesiensi dalam memproses suatu data yang banyak [3]. aplikasi yang dibuat dengan ASP Classic memiliki kekurangan yaitu mempersulit user dalam melakukan proses perhitungan dengan berbeda mata uang, mempersulit user dalam proses akseptasi klaim, tidak dapat membuat alur bisnis yang di inginkan oleh PT. Asuransi Sinar Mas dan banyak fungsi-fungsi yang tidak di dukung oleh aplikasi sehingga PT.Asuransi Sinar Mas harus memprosesnya secara manual.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dilakukan Perancangan dan Implementasi Aplikasi Personal Accident (PA) teknologi PRPC (Pega Rules Process Commander).

2. Tinjauan Pustaka

(9)

2

Penelitian yang berkaitan lainnya berjudul Perancangan Aplikasi Perhitungan Premi Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident) untuk Agen Auransi Secara Online (Studi Kasus PT.Asuransi Sinar Mas. Pada penelitian ini melakukan perancangan perhitungan premi berdasarkan dari data yang didapat, perancangan dan desain simulasinya dimulai dari penjelasan sekilas dari awal penerbitan polis personal Accident (PA) hingga terjadi renewal, dan didalam

renewal terdapat simulai perhitungan premi [5].

Penelitian yang berkaitan selanjutnya berjudul Analisis Prosedur Penanganan Klaim Asuransi Kecelakaan diri (Personal Accident) pada PT. Asuransi Umum Bumi Putera Muda 1967. Penelitian ini membahas tentang cara pelaksanaan asuransi kerugian, syarat-syarat pengajuan klaim, hambatan-hambatan penanganan klaim serta melakukan upaya-upaya yang serius untuk menjadikan perusahaan asuransi semakin berkembang dan untuk lebih memasyarakatkan lagi asuransi kerugian demi meningkatnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya asuransi, khususnya asuransi Personal Accident [6].

Penelitian lainnya dari King Saud University berjudul Sugest an Intelligent Framework for Building Business Proscess Management. Penelitian ini dibuat karena banyak perusahaan besar sudah masuk ke dunia digital dalam membantu pekerjaan yang dilakukan, teknologi memainkan peran penting dalam perkembangan suatu perusahaan, sehingga banyak perusahaan mendesain ulang dan memperbaiki proses bisnisnya, tujuannya agar mengurangi total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu membahas tentang

intelligent framework yang memiliki kemampuan efesiensi dalam penggunaan database, standar bisinis dan business activity history agar mudah dalam menganalisis dan memperbaiki proses perancangan suatu aplikasi, tools yang digunakan adalah Microsoft Office Visio yang nantinya akan didefinisikan ke mesin management proses bisnis [7].

Pada Penelitian yang berjudul BPM Development for Insurance Claims Using Pega

membahas tentang pembuatan aplikasi klaim asuransi menggunakan Pega atau PRPC (Pega Rules Process Commander). Pembuatan aplikasi ini dilakukan karena melihat potensi yang besar dunia asuransi di Amerika Serikat, di tahun 2015 premi industri asuransi Amerika Serikat mencapai 1,2 triliun USD. Kemudian melihat peraturan pemerintah tentang asuransi yang terus berubah, maka dari hal tersebut dibutuhkan aplikasi yang cepat dan tangguh. Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang dapat menangani berbagai klaim asuransi di antaranya asuransi klaim kesehatan, mobil, rumah, perjalanan dan lainnya. Sehingga PRPC baik digunakan dalam membangun aplikasi dalam dunia asuransi, kerena PRPC yang berfokus pada BPM (Business Process Management) dalam membangun sebuah aplikasi dan maintanan system [8].

Pada penelitian yang berjudul Building an Application for the Automation of On-boarding of an Employee membahas tentang pembuatan aplikasi Automation of On-boarding of an Employee menggunakan PRPC atau Pega systems. Hasil penelitian ini menghasilkan aplikasi yang sangat memuaskan dari pengguna aplikasi. Aplikasi untuk penerimaan pegawai baru ini yang dibangun dengan PRPC sangat memiliki keunggulan dari aplikasi sebelumnya, di antaranya memberikan hasil data yang lebih cepat dari aplikasi sebelumnya (efesiensi waktu), kemudian mengatasi masalah dari segi biaya, skalabilitas dan fleksibilitas dalam mengubah tugas logika [9].

(10)

menggunakan PRPC pada perusahaan Asurion CCO. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan independen yang berbasis di Nashville, Tennessee yang menjual jasa layanan perlindungan dan dukungan perangkat untuk smartphone, tablet, dan konsumen elektronik dan lain sebagainya. Dengan diterapkannya model scrum yang disediakan oleh PRPC dalam sistem Horizon menghasilkan aplikasi yang kompleks, fleksibel dan tangguh, sehingga aplikasi Horizon

web ini user friendly dan sangat berguna bagi semua pengguna yang mengajukan klaim lewat

website karena kemampuan yang baik dalam memperbaiki kinerja aplikasi, mengurangi redudansi data, reducing maintenance sehingga dapat menghemat pengeluaran perusahaan Asurion [10].

Pada Penelitian yang berjudul Improving Performance of Customer Success Centre using

PRPC membahas tentang meningkatkan kinerja customer service dengan cara membuat aplikasi menggunakan PRPC (Pega Rules Process Commander). Dengan adanya aplikasi untuk costumer service ini yang dibangun menggunakan PRPC, tingkat kepuasan pelanggan menjadi meningkat, kemudian meningkat efisiensi waktu dalam hal ini pelayanan kepada pelanggan. Berdasarkan hasil ahkir pembuatan aplikasi ini, dari sisi tampilan sudah user friendly, kemudian aplikasi sudah efisien serta fleksibel [11].

Terdapat tiga software yang sering digunakan untuk mengelola BPM dari sebuah perusahaan yaitu PEGA System, IBM, dan TIBCO. Analisis dari tiga software berdasarkanwaktu yang dapat dipersingkat pada project tertentu, solusi yang didapat berdasarkan resikonya dan nilai potensinya ditunjukkan pada Tabel 1 [12].

Tabel 1 Perbandingan PEGA System, IBM, TIBCO Software [12]

Time to value

memiliki nilai yang lebih baik dari TIBCO Software tetapi nilainya masih di bawah IBM. PEGA System menawarkan solusi spesifik untuk tujuan industri atau perusahaan yang dibangun dan

PEGA System memiliki PRPC yang dapat meningkatkan pengalaman dari developer dan user, dengan cara developer dan user mengetahui secara langsung tampilan dari aplikasi, keamanan,

flexible data reuse, kemampuan sosial dan peningkatan konektivitas aplikasi dalam hal kepuasan pelanggan [13]. Sehingga PEGA system cocok digunakan dalam bidang asuransi, karena asuransi merupakan hal yang selalu berkembang.

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait asuransi Personal Accident danPega

(11)

4

dapat memberikan kemudahan bagi karyawan yang mengurus dan mengelola data klaim Kecelakaan Diri (Personal Accident).

Asuransi Kecelakaan Diri adalah asuransi yang memberikan jaminan kepada seseorang bahwa ia atau ahli warisnya akan memperoleh santunan sebagai kompensasi dari suatu kerugian karena suatu kecelakaan yang dideritanya. Dalam bidang asuransi, yang dimaksud dengan kecelakaan adalah benturan atau sentuhan benda keras atau benda cair (kimiawi) atau gas atau api, yang datangnya dari luar, terhadap badan seseorang yang mengakibatkan kematian atau cacat atau luka [14].

Teknologi PRPC (Pega Rules Process Commander)adalah perangkat lunak terbaik dalam keterlibatan pelanggan dan keunggulan operasional yang berarsitektur cloud dibangun dalam

platform terpadu Pega, sehingga programmer dapat membangun aplikasi dengan cepat dan mudah untuk dikembangkan dengan memenuhi kebutuhan strategi bisnis. Teknologi PRPC

(Pega Rules Process Commander) berfokus dalam membangun aplikasi berbasis CRM (Costumer Relationship Management) dan BPM (Bussines Process Management). CRM (Customer Relationship Management) yaitu menghubungkan perusahaan kepada klien secara

real-time melalui beberapa saluran yang terus beradaptasi untuk memenuhi berbagai perubahan kebutuhan dan mengatur aksi untuk mengoptimalisasi proses bisnis yang diperlukan. CRM efektif dalam industri manapun karena Teknologi PRPC menawarkan sejumlah pilihan aplikasi CRM yaitu dalam marketing, penjualan otomatis, dan customer service [15]. Sedangkan BPM adalah berfokus dalam penyesuaian format perusahaan, siklus dalam BPM biasanya mencakup desain, model, eksekusi, monitor dan pengoptimalan. BPM (Business process management) memiliki kemampuan untuk menjembatani antara komunitas bisnis dan perkembangan teknologi dalam menjalankan operasional bisnis dengan membuat sistem yang responsif terhadap perubahan proses bisnis yang selalu dinamis, memiliki kemampuan control dan maintenance

yang lebih baik yang menjadi jalan untuk melakukan inovasi dan transformasi bisnis yang lebih luas dan mendalam [15].

Tiga fungsi yang sangat utama dan penting dalam PEGA yaitu DCO (Direct Capture of Object Meeting), Situatuional Layer Cake(SLC) dan 6Rs Case Automations. DCO (Direct Capture of Object Meeting) berperan dalam proses pengambilan bussines reqruitment kemudian mengaturnya menjadi peraturan yang sesuai dan disimpan di dalam teknologi PRPC. Contoh kebutuhan fungsional adalah sistem harus secara otomatis mengirim email ke pengelola jika terjadi keterlambatan dalam melakukan registrasi. Sedangkan contoh untuk kebutuhan non-fungsional adalah sistem akan memproses setiap pembuatan screen dalam waktu 3 detik. Sedangkan Situational layer Cake mendukung penggunaan kembali aplikasi enterprise atau fungsi yang pernah dibuat dapat digunakan kembali tanpa harus membuat ulang dari awal.hal ini memungkinkan perusahaan lebih cepat beradaptasi dengan pasar yang bervariasi, customer segment, dan product lines. SSA merupakan bagian dari 6Rs Case Automation yang bertanggung jawab dalam pembuatan draft arus di DCO yaitu membangun flow di designer studio dengan menggunakan shape sesuai dengan fungsi yang tersedia [8].

(12)

aplikasi yang dibuat digabungkan maka developer mengalami banyak kesulitan. Sedangkan ketika aplikasi dibangun menggunakan platform Pega 7 developer dapat mengkonfigurasi aplikasi menggunakan komponen yang disediakan PEGA secara konsisten. Sehingga saat membuat pembaharuan suatu aplikasi dapat dilakukan dengan mudah dan mengurangi waktu pengerjaan [16].

Pega memiliki sistem analisis next-best-action yaitu sebuah teknologi berbasis kecerdasan buatan yang mampu memprediksi langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh sistem berdasarkan perilaku klien untuk dapat melakukan improvisasi bisnis dan memperkaya pengalaman klien. Dalam proses penggunaan, PEGA sudah mendukung berbagai jenis integrasi karena pega mendukung Bahasa pemrogramman lainnya saat diterapkan dalam prosesnya dan saat mengekspos aplikasi pegasystem ke sistem lain. Dengan penerapan metode Out-of-the-box

dalam pega memungkinkan memanfaatkan hampir semua standar yang berlaku yaitu [16]:

- Service (mengimplementasikan aplikasi pegasystem ke sistem lain) sudah medukung : BPEL, COM, CORBA, EJB, e-mail, JSR 94 (Rules), File, JMS, .NET, SOAP, dan Portlets

(melalu JSR 168)

- Connectors (melibatkan fungsi pihak ketiga untuk di implementasikan dalam PEGA): BPEL, EJB, JMS, Jave, MQ, SOAP, dan .NET.

Proses tersebut dapat dilakukan dengan melakukan lemparan parameter ke sistem Eksternal. Dengan proses tersebut mengharuskan developer memiliki pemahaman yang kuat tentang model keamanan perusahaan, skema data aplikasi, dan strategi integrase sistem [16]. Dalam skalabilitas arsitektur dalam pega mendukung beberapa server yang berjalan bersamaan pada beberapa sistem operasi karena semua menggunakan dasar alur dan database yang sama. Sistem ini menyediakan fasilitas untuk partisi database di server untuk mencegah kemacetan proses pengiriman data, karena database yang didukung meliputi SQL Server, Oracle, DB2, dan DBMS yang memiliki drivers JDBC. Platform PEGA dapat berjalan dalam sistem operasi Windows, Solaris, Linux, AIX, dan z/OS [15].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Secara umum penelitian terbagi ke dalam 5 tahap, yaitu : (1) tahap Analisis Kebutuhan; (2) Pengumpulan Data; (3) Perancangan dan Implementasi; (4) tahap Pengujian; (5) tahap Penulisan dan Publishing aplikasi.

(13)

6

Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2, penjelasannya sebagai berikut. Analisis Kebutuhan data PA (Personal Accident), dengan cara mempelajari tentang asuransi yang berkaitan dengan PA (Personal Accident) dan pelatihan pada aplikasi PA (Personal Accident)

sebelumnya. Tahap dua yaitu mempersiapkan data, tahap ini mencari data dengan melakukan proses wawancara ke bagian karyawan yang memegang klaim PA (Personal Accident) agar mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk aplikasi yang akan dibuat, data yang dibutuhkan dimulai dari alur bisnis klaim polis PA (Personal Accident) sampai pada laporan dokumen yang akan tercetak, selain wawancara juga melakukan kerjasama dengan

senior programmer sebagai orang yang membuat aplikasi PA (Personal Accident) yang lama dengan tujuan untuk mengerti alur logika aplikasi yang akan dibuat, bekerjasama dengan pemegang database administrator untuk memperoleh data tertanggung yang sudah melakukan klaim. Tahap tiga adalah Perancangan aplikasi dan implementasi, dengan melakukan proses perancangan UML diagram yang meliputi use case diagram, activity diagram dan stage, step

dalam PRPC. Melakukan proses implementasi Aplikasi pada bagian ini dilakukan pembuatan aplikasi sesuai rancangan yang sudah ada menggunakan tools PRPC (Pega Rules Process Commander). Tahap empat yaitu Pengujian aplikasi, pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang sudah diimplementasikan dan kemudian dilakukan analisis terhadap hasil pengujian tersebut, apakah semua fungsi terkait dalam mengelola data klaim PA (Personal Accident) berjalan dengan baik. Untuk pengujian akan dilakukan dua tahap, yaitu alfa testing dan

(14)

Gambar 3 Use Case Diagram Sistem

Gambar 3 menunjukkan use case diagram yang akan digunakan pada sistem. User pada sistem dibagi atas 4 yakni AdminPNC, Analyst, Investigator, Komite dan Compliance. AdminPNC bertugas menerima berkas serta laporan klaim yang kemudian akan di masukkan di dalam system. Investigasi bertugas melanjutkan dari berkas yang sudah di masukkan Admin. Kemudian Analisyst menentukan investigator yang akan langsung melakukan survey ke tempat kejadian, menentukan perkiraan estimasi dan setelah dilakukan survey baru boleh ditentukan secara pasti Adjustment yang akan dibayarkan. investigator bertugas melakukan survey, dan setelah dilakukan survey semua data tentang survey dimasukkan ke dalam sistem untuk dikirim ke Investigasi. Komite bertugas dalam menyetujui investigator yang akan melakukan survey

yang berasal dari luar perusahaan, dan bertugas menyetujui pembayaran klaim kepada Tertanggung. Sedangkan Compliance bertugas untuk menganalisis hasil investigasi dan mengakseptasi klaim tersebut apakah layak untuk diproses atau tidak. Sistem yang akan dibuat memiliki 5 aktivitas utama yaitu, AdminPNC, input analisator, Investigator, Komite dan

Compliance yang akan dibuat dalam activity diagram.

(15)

8

Gambar 4Activity PA (Personal Accident) (b)

Gambar 4 merupakan activity diagram untuk AdminPNC, analiyst, investigator, komite, dan compliance setiap activity tersebut saling berkaitan dengan alur proses diagram analisator. AdminPNC melakukan login dan sistem akan cek apakah username dan password sesuai dengan

database, jika benar maka sistem akan menampilkan halaman list pekerjaan yang harus diselesaikan atau input klaim baru. Jika memulai input klaim baru maka adminPNC harus input

polis, kemudian mencari no. polis dan tanggal berlaku polis, jika tidak ketemu maka input ulang no. polis dan tanggal berlaku polis, jika ketemu maka sistem akan menapilkan detail polis dan klaim ke layar monitor, selanjutnya adminPNC menekan submit dan langsung masuk kehalaman register. Dihalaman register admin perlu melakukan register data tertanggung, input kuisioner, unggah dokumen dan terakhir admin dapat melihat detail polis, kemudian adminPNC menekan submit dan selesai.

Selanjutnya Analisator melakukan input investigasi, didalam input investigasi analisator memilih objek yang akan di transfer dan memilih nama yang akan melakukan investigator. Kemudian menekan tombol transfer investigasi. maka di menu hasil dokumen akan terlihat hasil transfer investigasi dengan status yang tertera, kemudian investigator langsung melakukan proses

survey, jika dari investigator selesai melakukan surveymaka status berubah menjadi “selesai”. Apabila analisator sudah terlanjut melakukan transfer dan hendak ingin membatalkan transfer tersebut, maka analisator dapat melakukan proses batal investigasi. saat tombol batal ditekan dan analisator memilih yes, maka transfer survey dibatalkan.

(16)

dokumen hasil akseptasi dari nasabah. Jika semuanya sudah selesai maka dapat melakukan print DLA sebagai hasil akhir. Untuk menentukan fungsionalitas yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi dengan teknologi PRPC serta mempermudah proses perancangan aplikasi maka alur program akan di bagi menjadi 4 bagian dalam bentuk stage dan step.

Gambar 6 FlowDiagram Untuk PNC

Flow diagram pada Gambar 6 adalah bentuk flow dalam PRPC. Flow tersebut merupakan main flow dalam pembuatan aplikasi. Dimana pertama yang dilakukan adalah input view pois kemudian melakukan proses registrasi dan akan melakukan pengecekan apakah data lengkap atau tidak, jika lengkap maka langsung ke choose investigator, choose investigator

mempunyai banyak fungsi yang dibuat sesuai kebutuhan user. Yang mempunyai otoritas dalam mengakses flow ini adalah AdminPNC dan analiyst. AdminPNC hanya dapat mengakses sampai

input register, sedangkan analisator hanya dapat mengakses bagian chooseInvestigator.

4. Pembahasan dan Hasil Pengujian

Implementasi sistem menggunakan metode Situational layer Cake mendukung penggunaan kembali aplikasi enterprise atau fungsi yang pernah dibuat dapat digunakan kembali tanpa harus membuat ulang dari awal aplikasi tersebut sehingga lebih fleksibel dan kompatibel dengan fungsi yang dapat dikustomisasi, sehingga ketika terjadi proses pengembangan maka

(17)

10

Gambar 7 Tampilan aplikasi PA Lama

Saat pembuatan aplikasi PA dengan teknologi PRPC, developer tidak melakukan proses pengkodean karena developer tinggal memanggil fungsi yang dibutuhkan menggunakan activity

dan sisanya teknologi PRPC secara otomatis generate fungsi tersebut ke dalam source code java sehingga sangat menguntungkan developer. Section digunakan untuk membuat user interface,

dimana developer hanya melakukan proses drag and drop.

Gambar 8 Halaman WorkList

(18)

mempunyai hak akses. Aplikasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 8 yang merupakan

dashboard aplikasi PA (Personal Accident), isi dashboard tersebut adalah semua list pekerjaan yang harus diselesaikan.

Gambar 9 Halaman Saat Melakukan Inputan Polis

Halaman view polis melakukan inputan polis dan menyediakan fitur mengecek apakah no.polis personal Accident masih berlaku atau tidak dan apakah sudah lunas atau belum serta melihat detail polis berupa data tertanggung yang sudah mendaftar di asuransi personal Accident.

Gambar 10 Halaman Input Register

(19)

12

Gambar 11 Activity Kirim Email Otomatis

Gambar 11 merupakan tempat developer untuk memasukkan fungsi pengganti codding

program yang disebut activity, fungsi tersebut secara otomatis akan diterjemakan oleh Teknologi PRPC agar dapat dibaca oleh sistem. Step 7 melakukan pemanggilan “RDB-List” sebagai

penghubung ke database yang dimasukkan ke dalam “tempEmailKomite” sebagai penampung

hasil pemanggilan dari database, di dalam “RDB-List” melakukan pemanggilan

“getEmailKomite” tempat query SQL dibuat yang diakses di grup GCNM dan dimasukkan ke

dalam Class sementara“ASM-FW-GCNMFW-Int-V_Polis”. Pada step 8 ada proses “loop” yaitu

melakukan proses pengulangan pemanggilan data di dalam “tempEmaiKomite.pxResults” yang

akan setdata ke dalam “tempEmailKomite.Initial” dari database dan ditampilkan di dalam email

dengan melewati kondisi when.

Gambar 12 Halaman Tab Input Investigasi dan Hasil Investigasi

(20)

untuk mendata hasil survey dari perusahaan kepada tertanggung. Sebelum bagian investigator mengerjakan bagiannya maka status klaim investigasi adalah sedang menunggu, dan status

compliance masih belum ada. Apabila tiba-tiba tertanggung membatalkan klaim dan analisator sudah terlanjur transfer klaim, maka analisator dapat melakukan pembatalan investigasi dan status investigasi berubah menjadi batal. Pada bagian halaman analist disediakan fitur untuk pembuatan child compliance yang berfungsi untuk melengkapi kekurangan dokumen dari tertanggung.

Bagian sebelah kanan terdapat menu Estimasi dan Adjustment halaman tersebut merupakan tempat untuk melakukan proses proses input estimasi dan input adjustment. Fungsi melakukan proses input estimasi yaitu sebagai estimasi awal perusahaan akan mengeluarkan besar pembayaran kepada tertanggung, di dalam input estimasi terdapat proses cetak PDF secara otomatis yang akan di kirim ke perusahaan yang bekerjasama dengan ASM. Semua dokumen yang tercetak dapat dilihat di dalam lampiran dan hasil PDF nya seperti pada Gambar 13.

Gambar 13 Hasil Dokumen Tercetak

(21)

14

Tabel 2 Perbandingan Aplikasi PA Lama dengan Aplikasi PA Baru

No Perbedaan PA Lama PA Baru

2 Akseptasi komite Dapat di lakukan menggunakan aplikasi atau kirim pesan singkat lewat email

Dapat dilakukan dengan menekan tombol button di

email atau di aplikasi PA.

3 Meta data Pengecekan meta data gambar dilakukan melalui aplikasi lain

Pengecekan meta data gambar dapat dilakukan dalam case

4 Komite berjenjang Tidak dapat melakukan proses komite berjenjang.

Proses download dokumen satu per satu Proses download dan print terjadi berdasarkan jumlah yang di butuhkan secara otomatis

6 Proteksi no. polis Belum adanya proteksi no polis apakah sudah lunas/belum 9 Tampilan Tampilan kurang Responsive Tanpilan sudah Responsive

(22)

Tabel 3 Hasil pengujian Blackbox Aplikasi PA (Personal Accident) Fungsi yang diuji Kondisi Output yang

diharapkan

Sukses cari polis Sukses cari polis v

Kirim otomatis

Berdasarkan hasil pengujian blackbox pada Tabel 3 dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Sedangkan beta testing adalah percobaan yang dilakukan oleh user dengan menggunakan metode UAT (User Acceptance Test) sebagai pengujian kelayakan layanan sudah diberikan secara maksimal dan dapat digunakan oleh user terkait. Pengujian untuk user dengan UAT dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada Willy Yakobus Tandra sebagai

(23)

16

dr. Esther Simbolon (11508035), Dr. Fransica sutiwi (971009005), Dr. Novianna Elga (11508040), Dr. Harifa Lumowa (10040511), Dr.cYuniarta Uliasi (95020480), Dr. Margaretha Rosa sebagai pengurus proses klaim asuransi personal Accident meliputi komite, admin PNC,

compliance, analisator dan investigator. Hasil pengujian beta yang dilakukan dengan cara UAT dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil Pengujian Beta dengan cara UAT (User Acceptance Test)

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Aplikasi klaim asuransi personal accident ini mudah digunakan 80% 20% 0% 0% 0%

2 Fitur yang ada dalam aplikasi mudah dipahami 70% 30% 0% 0% 0%

3 Aplikasi PA dengan menggunakan PEGA dapat mempermudah pekerjaan user dibanding dengan aplikasi PA yang lama

20% 60% 20% 0% 0%

4 Aplikasi klaim PA sudah berjalan dengan baik 30% 50% 20% 0% 0%

5 Kecepatan sistem aplikasi dalam memproses input user 20% 70% 10% 0% 0%

Pada Tabel 4 ditunjukan hasil pertanyaan untuk menguji aplikasi klaim personal Accident

yang dibangun. Jawaban yang disediakan diantaranya : SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju. Berdasarkan hasil pertanyaan tersebut dan telah didapatkan jawaban dari user maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi klaim

Personal Accident menggunakan Pega Rules Process Commander (PRPC) mudah digunakan karena 80% menjawab sangat setuju, aplikasi mudah dipahami karena 70% menjawab sangat setuju, mampu mempermudah pekerjaan user dibanding dengan aplikasi yang lama karena 60% menjawab setuju, aplikasi klaim PA sudah berjalan dengan baik saat melakukan publikasi karena 50% menjawab Setuju dan sistem cepat saat memproses hasil input user karena 70% menjawab setuju.

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan tentang, Perancangan dan Implementasi Aplikasi Personal Accident (PA) Dengan Teknologi PRPC (Pega Rules Process Commander ), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) Aplikasi PA mempermudah perusahaan dalam mengetahui jumlah premi yang masuk dan memutuskan berapa jumlah premi yang akan di keluarkan kepada tertanggung; (2) aplikasi PA lebih cepat dalam memproses klaim yang diajukan oleh tertanggung dengan presentase 70%; dan (3) mempermudah pekerjaan user

dengan persentasi 70%. Saran yang diberikan untuk pengembangan ke depannya adalah memperbaiki tampilan mukanya karena masih kurang user interface, penambahan fitur cetak dokumen all in one (banyak dokumen dalam satu halaman sehingga proses cetak secara

(24)

5. Daftar Pustaka

[1] Handy, G., 2013. Sistem Akuntansi Klaim Kecelakaan Diri (Personal Accident) Pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Branch Office Semarang Barat. Seminar Nasional. Program Studi Akutansi D3 , Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah.

[2] Craggs, S. (2011). Comparing BPM from Pegasystems, IBM and TIBCO. https://pdfs.semanticscholar.org.pdf, Diakses 17 September 2017.

[3] Rogers, Bruce. 2015. Alan Trefler's Pegasystems Is on A Mission to Transform Customer Engagement. Forbes.

[4] Astuti,T.P.,dkk., 2016. Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident) Pada PT. Allianz Utama Indonesia Terhadap Jasa Transportasi Go-Jek di Wilayah Jakarta. Jurnal Nasional, Vol.5. No.03, Tahun 2016. Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Dipenogoro.

[5] Mahendra,L.,dkk., 2013. Perancangan Aplikasi Perhitungan Premi Asuransi Kecelakaan Untuk Agen Asuransi Secara Online (Studi Kasus PT.Asuransi Sinarmas). Seminar Nasional, No.04, Tahun 2013. Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Gunardarma.

[6] Madrdiyah, A.,A., 2013. Analisis Prosedur Penanganan Klaim Asuransi Kecelakaan Diri pada PT.Asuransi UMU BumiPuteraMuda 1967. Artikel Penelitian Tugas Akhir. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas TanjungPura, Pontianak.

[7] Ziani.D., Raed,A., 2015. Sugest An Intelligent Framework For Building Business Process Management. International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA),

Vol.06, No.01, Januari 2015. Departement of Information System College of Computer and Information Science. King Saud University, Riyadh, KSA.

[8] Chaudhari.N., dkk., 2017. BPM Development for Insurance Claims Using PEGA. International Journal of u-and e-Service, Vol.10, no.07. Science and Technology, VIT University, Vellore, India.

[9] Dandavathi, S.K., 2016. Building an Application for The Automation of on Boarding of an Employee. Culminating Project in Mechanical and Manufacturing Engineering.Paper 58. Department of Mechanical and Manufacturing Engineering. St.Cloud State University [10] Kalluri.K., 2015. Migrating Legacy System to Pega Rules Process Commander

V7.1.Paper21. Culminating Project in Mechanical and Manufacturing Engineering. Department of Mechanical and Manufacturing Engineering, st.Cloud State University. [11] Yeddula. 2015. Improving Performance of Customer Success Centre using PRPC. St.

Cloud State University.

[12] Chaudhari, Nikhil., Nagpal, A., H, Santhi. 2017. BPM Development for Insurance Claims Using Pega. Vol. 10, No. 7.

[13] Craggs, S. 2011. Lustratus Research Comparing BPM form Pegasystems, IBM and TIBCO.

[14] E-book Laporan Tahunan 2016 Annual Report

(25)

18

Gambar

Tabel 1  Perbandingan PEGA System, IBM, TIBCO Software [12]
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Gambar 4 Activity PA (Personal Accident) (a)
Gambar 4 Activity PA (Personal Accident) (b)
+7

Referensi

Dokumen terkait