• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jangkar (Pergeseran nauteral plan magnetis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Jangkar (Pergeseran nauteral plan magnetis)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran -1. Data Kerusakan Mesin Diesel Unit 4

Tanggal

Kerusakan

2/9/2000

Cylinder head bocor

22/09/2000

Elektromotor terbakar

28/09/2000

Logic board bocor

7/2/2001

Cylinder head bocor

29 / 04 / 2001

Filter Pelumas kotor

25 / 06 / 2001

Bearing conroad pecah

21 / 08 / 2001

Roda Gigi M.O.C. rusak

9/9/2001

Main bearing pecah

26 / 10 / 2001

bearing pecah

30 / 10 / 2001

Cylinder head bocor

24 / 11 / 2001

Pipa udara bocor

26 / 01 / 2002

Relay 1 catch rusak

31 / 01 / 2002

Cylinder head bocor

1/2/2002

Klep patah dan baut piston 4 buah patah

14 / 02 / 2002

Kelonggaran pada ring piston

24 / 02 / 2002

Rilay Timer switch tidak bekerja

28 / 03 / 2002

Bearing conroad pecah

25 / 03 /2003

Pipa air pendingin ke turbo RB bocor

4/4/2003

Tekanan Pneumetik tidak naik

22 / 04 / 2003

Conroad bearing pecah

11/12-9-2003

Tegangan tidak bisa naik Cylinderhead bocor

23 /24 - 09- 2003

Jacket water pump stop

24/09/2003

Fan belt (Kipas radiator patah)

11/12-10-2003

Fan belt (Kipas radiator patah)

15/2/2004

Sikat tidak berfungsi

25/3/2004

Cramsaft rusak

28/3/2004

Conecting rod rusak

3/4/2004

Bearing pecah

23/28-11- 2004

Trip(shut down) indikasi main bearing high

temp

(3)

Lampiran- 1. Data Kerusakan Mesin Diesel Unit 4 (Lanjutan)

Tanggal

Kerusakan

10/11-2-2005

Vacum fam tidak bekerja

13/2/2005

Pully rusak

15/2/2005

Flywheel rusak

16 /02/2005

Vacum fam tidak bekerja

30 /03/2005

Press turbo oil drop

22/05/2005

Tekanan Pneumetik tidak naik

23/05/2005

Tekanan Pneumetik tidak naik

27/05/2005

Jangkar (Pergeseran nauteral plan

magnetis)

14/15-06-2005

Cylinder head bocor

20/06/2005

bearing pecah

/21-08-2005

Tekanan oli & turbo oil drop

22/08 /2005

Jacket water pump stop

23/08/2005

Kipas radiator patah

23/26- 11-2005

Tekanan turbo oil & lube drop

10/14-12-2005

Klep Exhaust patah

15-/03/2006

Klep Exhaust patah

16/03/2006

Klep Exhaust patah

18/03/2006

Fan belt (Kipas radiator patah)

23/06/2006

Bearing pecah

26- 04 - 2006

press turbo oil & lube oil drop

12/7/2006

Cylinder head no.3 bocor

13/14 -08- 2006

Press turbo oil & lube oil drop

7/11-9-2006

Mesin trip

13/9/2006

Torak rusak

20/9/2006

Conecting rod rusak

26/03/2007

Logic board bocor

30/ 31-08 - 2007

Cylinder head bocor

1/9/2007

Bearing pecah

3/9/2007

Logic board bocor

4/9/2007

Compresor listrik

(4)

Lampiran -1. Data Kerusakan Mesin Diesel Unit 4 (Lanjutan)

Tanggal Kerusakan

20/ 22-11- 2007 Baut dudukan turbo patah 18 /02/ 2008 Membran oil lup bocor

20/02/2008 Komutator tidak berfungsi dengan baik 22/02/ 2008 Logic board bocor

8/5/2008 Cylinder head rusak 20 / 05 / 2008 Conroad bearing pecah 27 / 08 / 2008 Logic board bocor

30 / 08 / 2008 Kontraktor after koler rusak

21 / 12 / 2008 Pipa bahan bakar yg masuk ke nozzle bocor 30 / 12 / 2008 Logic board bocor

7/1/2009 Kontraktor after koler rusak 9/1/2009 Klep Exhaust patah

11/2/2009 Rangka Stator Retak

17/2/2009 Oil hole tidak berfungsi dengan baik memercikkan oli untuk melumasi piston

3/3/2009 Serlak gulungan rusak 7/3/2009 Ring piston patah

10/3/2009 Piston tidak bisa memompa 13/3/2009 Crank saft rusak

26-03 - 2009 Compresor listrik 4/4/2009 Logic board bocor 23-4-2009 Cylinder head rusak 30/10/2009 Logic board bocor 3/5/2009 Conroad bearing pecah 4/5/2010 Slip ring patah

27- 07 -2010 Electrik

4/8/2010 Cylinderhead bocor

5/8/2010 Vacum fam

20-8-2010 Conroad bearing pecah

2/9/2010 Slip ring patah

20-09 -2010 Control Logic board bocor 1/11/2010 Governor

3/11/2010 Governor 4/4/2011 Cubical TT8

(5)

Lampiran-2. Penyusunan

Failure Mode Effect and Analysis

(FMEA)

Production Electricity

Tabel L.2. Penyusunan

Failure Mode Effect and Analysis

(FMEA)

Production Electricity

(

Mesin Diesel Unit IV

)

Mechine No Komponen Mode Kegagalan Penyebab kegagalan

Failure Effect RPN

Local Unit Process Production Electricity

System S O D

Mechine Compresed Air Sistem

1. Torak

Tekanan dan temperatur rendah sehingga terjadi pembakaran tak sempurna

-Kebocoran pada

crown

-Kurangnya pendinginan dan pelumasan

Tekanan atau ekspansi pembakaran kemudian diteruskan ke crankshaft

melalui connecting rod

tidak berfungsi

Compresed Air Sistem Mechine

OFF

Production Electricity

ON 8 2 6 96

2. Ring Piston Ring piston patah

-Pelumasan kurang -Pendinginan kurang -Kotoran

Terjadi kebocoran antara piston dan dinding silinder

Compresed Air Sistem Mechine

OFF

Production Electricity

ON 6 2 6 72

3. Seal Seal berkarat More intense wear

Tekanan udara tidak bisa di supply kemesin

Compresed Air Sistem Mechine

OFF

Production Electricity

ON 7 2 4 56

4. Pully Pully tidak dapat menghantarkan daya

Sabuk pada pully putus

Tekanan udara tidak bisa di supply kemesin

Compresed Air Sistem Mechine

OFF

Production Electricity

ON

8 2 6 96

5.

Fan belt Belt kendur

Pemasangan tidak tepat

Tekanan udara tidak bisa di supply kemesin

Compresed Air Sistem Mechine

OFF

Production Electricity

ON

5 3 6 90

Enterprise Mechine

1 Cylinderhead Keretakan kepala

silinder disekitar dudukan katup buang

-Penguncian tidak sama keras

-Kurangnya pendingin

Cylinderhead harus didinginkan, karena bersinggungan langsung dengan pembakaran motor

Enterprise Mechine

OFF

Production Electricity

ON

8 4 6 192

2 Flywheel Getaran pada mesin tidak stabil

-Flywheel (roda gila) mengalami keretakan -Poros engkol aus -Pen krug as aus

Getaran pada mesin tidak stabil mempengaruhi kebisingan getaran dan mereduksi torsi yang tidak merata dan tak seimbang

Enterprise Mechine

OFF

Production Electricity

ON

(6)

Tabel L.2. Penyusunan

Failure Mode Effect and Analysis

(FMEA)

Production Electricity

(

Mesin Diesel Unit IV

) Lanjutan

Mechine No Komponen Mode Kegagalan Penyebab kegagalan

Failure Effect RPN

Local Unit Process Production Electricity

System S O D

3 Cramsaft

Gerak rotasi untuk mengontrol membuka dan menutup katup tidak berfungsi

Main oil gallery bocor

Oli yang mengalir ke setiap bushing tidak berjalan dengan normal

Enterprise Mechine

OFF

Production Electricity

ON

5 2 6 60

4 Conroad Bearing

Putaran poros pada mesin tidak stabil

-Over load -Aus

-Pemasangan kurang tepat

Prime mover tidak menghasilkan energi mekanis

Enterprise Mechine

OFF

Production Electricity

ON

8 3 7 168

5 Conecting rod

Tenaga atau tekanan yang dihasilkan piston ke poros engkol rendah

Oil hole tidak berfungsi dengan baik memercikkan oli untuk melumasi piston

Prime mover tidak menghasilkan energi mekanis

Enterprise Mechine

OFF

Production Electricity

ON 7 2 6 84

6 Turbocharger

Putaran turbo tidak normal akibat

anbalance (vibrasi tinggi)

Compressor wheel atau

inducer wheel ada yang bopeng akibat benda asing yang masuk , ini hanya bisa diatasi dengan mengganti baru material tersebut

Pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga dan massa oksigen yang memasuki mesin tidak optimal

Enterprise Mechine

OFF

Production Electricity

ON 7 3 7 147

7 Seal piston

Piston tidak bisa

memompa Seal piston bocor

Prime mover tidak menghasilkan energi mekanis

Enterprise Mechine

OFF

Production Electricity

ON 5 2 7 70

8 Crank saft Cranksaft retak

(bergesekan dengan as)

Crank saft habis terkikis karena gesekan

Tidak dapat mengubah gerak lurus menjadi gerak putar

Enterprise Mechine

OFF

Production Electricity

ON 5 3 5 75

9 Control logic board

Control logic board tidak berfungsi

Terjadinya hubung singkat

Prime mover tidak menghasilkan energi mekanis

Enterprise Mechine

OFF

Production Electricity

(7)

Tabel L.2. Penyusunan

Failure Mode Effect and Analysis

(FMEA)

Production Electricity

(

Mesin Diesel Unit IV

) Lanjutan

Mechine No Komponen Mode Kegagalan Penyebab kegagalan

Failure Effect RPN

Local Unit Process Production Electricity

System S O D

Generator System

1 Stator Panas yang berlebihan pada kumparan stator

-Kegagalan sistem pendingin -Pembebanan lebih

Hilang penguatan pada generator sehingga generator keluar dari sinkronisasi sistem

Generator system

OFF

Production Electricity

ON 8 2 6 96

2 Rangka stator Keretakan pada rangka stator

Getaran atau gesekan yang berlebihan

Terganggunya aliran fluksi magnet yang dihasilkan kutup-kutup mangnet

Generator system

OFF

Production Electricity

ON 7 2 6 84

3 Slip ring Slip ring patah Gesekan yang berlebihan

Tidak mengalirkan arus penguat magnet ke lilitan magnet kepada rotor

Generator system

OFF

Production Electricity

ON

6 2 6 72

4 Rotor Terjadi arus lebih pada stator

-Hubung singkat

-gangguan terhadap sistem ventilasi

-single phasing atau operasi arus yang tidak seimbang pada stator

Overheat yang akan merusak isolasi belitan, bahkan hingga dapat merusak belitan itu sendiri

Generator system

OFF

Production Electricity

ON

7 2 7 98

5 Sikat

Gesekan yang tinggi pada sekit sehingga mengalami keausan

Campuran logam grafit dan carbon pada sikat tidak memiliki konduktivitas yang tinggi

Aliran arus dari sikat ke kumparan jangkar tidak berfungsi

Generator system

OFF

Production Electricity

ON 6 2 5 60

6 Komutator Komutator tidak berfungsi dengan baik

Tembaga dan isolasi sejenis mika habis terkikis

Tidak terjadi komutasi Generator system

OFF

Production Electricity

ON 6 3 5 90

7 Jangkar Pergeseran nauteral plan magnetis

Reaksi jangkar yang berlebihan

Motor arus searah

shunt akan berputar sedemikian cepatnya sehingga tak terkendali

Generator system

OFF

Production Electricity

(8)

Lampiran-3. Penyusunan

Logic Tree Analysis

(LTA)

Electricity Production

FF

No.

Major

Machines Functional Failure Component Function Failure Modes

Critically Analysis

Evident Safety Outage Category

1.1.1 .

Mesin

Compresed Air System

Tekanan udara tidak dapat di suplay ke mesin penggerak mula

Torak

Untuk menerima tekanan atau ekspansi pembakaran

kemudian diteruskan ke

crankshaft melalui connecting rod.

Tekanan dan temperatur rendah sehingga terjadi pembakaran tak sempurna

NO NO YES D/B

Ring piston

Menghindari kobocoran kompresi, agar dihasilkan tenaga yang maksimal

Ring piston patah NO NO YES D/B

Seal Menjaga tekanan udara dalam piston

Piston tidak bisa memompa

NO NO YES D/B

Pully

suatu alat mekanis yang digunakan sebagai sabuk untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi menghantarkan suatu daya.

Pully tidak berfungsi NO NO YES B

Fan Belt

Menghubungkan gerakan putar poros engkol (crank shaft) ke poros cam shaft

Belt kendur NO NO YES D/B

2.1.1 .

Mesin Enterprise Energi mekanis tidak dapat di hasilkan dari prime mover

Cilynderhead

Penutup linier dan membentuk ruang pembakaran

Keretakan kepala silinder disekitar dudukan katup buang

YES NO YES B

Flywheel

Mengurangi getaran dan mereduksinya torsi yang tidak merata dan tak seimbang

Getaran pada mesin tidak stabil

YES NO YES B

Cramsaft

Untuk mengontrol membuka dan menutupnya katup

Gerak rotasi untuk mengontrol membuka dan menutup katup tidak berfungsi

(9)

Lampiran-3. Penyusunan

Logic Tree Analysis

(LTA)

Electricity Production

Lanjutan

FF No. Major Machines

Functional

Failure Component Function Failure Modes

Critically Analysis

Evident Safety Outage Category

2.1.1. Mesin

Enterprise

Energi mekanis tidak dapat di hasilkan dari prime mover

Conroad Bearing

Mencegah keausan dan

mengurangi gesekan pada poros engkol

Putaran poros pada

mesin tidak stabil NO NO YES D/B

Conecting rod

Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol (crank shaft)

Oil hole tidak berfungsi dengan baik memercikkan oli untuk melumasi piston

NO NO YES D/B

Turbocharger

Sebuah kompresor digunakan mesin diesel untuk meningkatkan massa okisgen yang memasuki mesin

Putaran turbo tidak normal akibat

anbalance (vibrasi tinggi)

NO NO YES B

Seal Piston

Memamfaatkan fluida kerja sehingga tekanan dan temperaturnya semakin besar, kemudiaan di injeksikan bahan bakar, kemudiaan terjadi bahan bakar

Piston tidak bisa

memompa NO NO YES D/B

Crank saft

Mengubah gerakan naik dan turun piston menjadi gerakan berputar, lalu mengatarkan energy putaran tersebut untuk menggerakkan generator

Poros yang berputar

tidak stabil NO NO YES D/B

Control logic board

Mengatur sistem saat berjalannya proses production electricity

Control logic board

tidak berfungsi NO NO YES B

Stator

Sebagai terjadinya ggl induksi

Terjadinya hubung singkat, sehingga dapat merusak peralatan termasuk stator

(10)

Lampiran-3. Penyusunan

Logic Tree Analysis

(LTA)

Electricity Production

Lanjutan

FF No.

Major Machines

Functional

Failure Component Function Failure Modes

Critically Analysis

Evident Safety Outage Category

3.1.1. Generator System

Tidak dapat mengubah energy mekanis menjadi listrik

Rangka Stator

Terbuat dari besi tuang yang berfungsi sebagai bagian dari tempat mengalirnya fluks magnetic

Terjadi keretakan pada

rangka stator YES NO YES B

Slip ring

Untuk mengalirkan arus penguat magnet ke lilitan magnet kepada rotor

Slip ring patah NO NO YES D/B

Rotor

Rotor merupakan bagian yang berputar dan terdapay kutup magnet dengan lilitannya dialiri arus searah, melalui cincin geser dan sikat-sikat

Overheat yang akan merusak isolasi belitan, bahkan hingga dapat merusak belitan itu sendiri

NO NO YES B

Sikat

Untuk sebagai jembatan bagi aliran arus ke kumparan jangkar

Sikat tidak berfungsi NO NO YES D/B

Komutator

Untuk mengumpulkan arus listrik induksi dari konduktor jangkar dan mengkonversikan menjadi arus searah melalui sikat melelui komutasi

Tidak terjadi komutasi NO NO YES D/B

Jangkar

Tempat melilitkan kumparan-kumparan terbentuknya ggl induksi

Pergeseran nauteral

(11)

Lampiran-4. Penyusunan Pemilihan Tindakan

Electricity Produktion

FF

No. Major Machine

Functional

Failure Component Function Failure Modes

Selection Guide

Selection Task 1 2 3 4 5 6 7

1.1.1 .

Mesin

Compresed Air System

Tekanan udara tidak dapat di suplay ke mesin penggerak mula

Torak

Untuk menerima tekanan atau ekspansi

pembakaran kemudian diteruskan ke crankshaft

melalui connecting rod.

Tekanan dan temperatur rendah sehingga terjadi pembakaran tak sempurna

N N Y Y Y Y - (CD) Condition derected

Ring piston

Menghindari kobocoran kompresi, agar

dihasilkan tenaga yang maksimal

Ring piston patah

N N Y Y Y Y - (CD) Condition derected

Seal

Menjaga tekanan udara dalam piston

Piston tidak bisa

memompa N N Y Y Y Y -

(CD) Condition derected

Pully

suatu alat mekanis yang digunakan sebagai sabuk untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi menghantarkan suatu daya.

Pully tidak berfungsi

Y N Y Y - Y - Finding Failure (F.F)

Fan belt

Menghubungkan gerakan putar poros engkol (crank shaft) ke poros cam shaft

Belt kendur

Y N Y N Y Y - (CD) Condition derected

2.1.1 .

Mesin Enterprise

Energi mekanis tidak dapat di hasilkan dari prime mover

Cilynderhead

Penutup linier dan membentuk ruang pembakaran

Keretakan kepala silinder disekitar dudukan katup buang

Y Y Y N Y Y -

(12)

Lampiran-4. Penyusunan Pemilihan Tindakan

Electricity Produktion

(Lanjutan)

Failure Component Function Failure Modes

Selection Guide

Selection Task 1 2 3 4 5 6 7

2.1.1 .

Mesin

Enterprise

Energi mekanis tidak dapat di hasilkan dari prime mover

Flywheel

Mengurangi getaran dan mereduksinya torsi yang tidak merata dan tak seimbang

Getaran pada mesin

tidak stabil Y N Y N - Y -

(CD) Condition derected

Cramsaft

Untuk mengontrol membuka dan menutupnya katup

Gerak rotasi untuk mengontrol membuka dan menutup katup tidak berfungsi

N N Y N - Y - (CD) Condition derected

Conroad Bearing

Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol

Putaran poros pada mesin tidak stabil

Y Y Y N Y Y - (TD) Time Directed

Conecting rod

Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari

pembakaran dan

meneruskannya ke poros engkol (crank shaft)

Oil hole tidak berfungsi dengan baik

memercikkan oli untuk melumasi piston

N N Y Y Y Y -

Finding Failure

(F.F)

Turbocharger

Sebuah kompresor digunakan mesin diesel untuk

meningkatkan massa okisgen yang memasuki mesin

Putaran turbo tidak normal akibat anbalance

(vibrasi tinggi)

Y Y Y N Y Y - (TD) Time

Directed

Seal Piston

Memamfaatkan fluida kerja sehingga tekanan dan temperaturnya semakin besar, kemudiaan di injeksikan bahan bakar, kemudiaan terjadi bahan bakar

Piston tidak bisa

memompa N N Y Y Y Y - Finding Failure

(F.F)

Crank saft

Mengubah gerakan naik dan turun piston menjadi gerakan berputar, lalu mengatarkan energy putaran tersebut untuk menggerakkan generator

Poros yang berputar tidak stabil

N N Y N - Y -

(13)

Lampiran-4. Penyusunan Pemilihan Tindakan

Electricity Produktion

(Lanjutan)

FF

No. Major Machine

Functional

Failure Component Function Failure Modes

Selection Guide

Selection Task 1 2 3 4 5 6 7

Control logic board

Mengatur sistem saat berjalannya proses production electricity

Control logic board

tidak berfungsi Y Y Y N N Y - (TD) Time Directed

3.1.1 .

Generator System

Tidak dapat mengubah energy mekanis menjadi listrik

Stator

Sebagai terjadinya ggl induksi

Terjadinya hubung singkat, sehingga dapat merusak peralatan termasuk stator

N N Y Y Y Y - Finding Failure (F.F)

Rangka Stator

Terbuat dari besi tuang yang berfungsi sebagai bagian dari tempat mengalirnya fluks magnetic

Terjadi keretakan pada

rangka stator Y Y Y Y Y Y -

(CD) Condition derected

Slip ring

Untuk mengalirkan arus penguat magnet ke lilitan magnet kepada rotor

N N Y Y - Y - Finding Failure (F.F)

Rotor

Rotor merupakan bagian yang berputar dan terdapat kutup magnet dengan lilitannya dialiri arus searah, melalui cincin geser dan sikat-sikat

Overheat yang akan merusak isolasi belitan, bahkan hingga dapat merusak belitan itu sendiri

N N Y Y - Y - (CD) Condition derected

Sikat

Untuk sebagai jembatan bagi

aliran arus ke kumparan jangkar Sikat tidak berfungsi N N Y N Y Y - Finding Failure (F.F)

Komutator

Untuk mengumpulkan arus listrik induksi dari konduktor jangkar dan mengkonversikan menjadi arus searah melalui sikat melelui komutasi

Tidak terjadi komutasi

N N Y Y Y Y - (CD) Condition derected

Jangkar

Sebagai tempat melilitkan kumparan-kumparan untuk terjadinya ggl induksi

Pergeseran nauteral

plan magnetis N Y Y Y Y Y -

(14)

LAMPIRAN-5. Perhitungan

Total Minimum Downtime

(TMD)

1.Komponen Cylinderhead Komponen

Cylinderhead

(Lanjutan)

T Fcum H(t) D(tp)

……. ... ……… ……… 180 0.30111267 0.42826594 0.00154673 181 0.30408668 0.43431665 0.00154504 182 0.30706664 0.44043080 0.00154343 183 0.31005238 0.44660900 0.00154192 184 0.31304372 0.45285186 0.00154049 185 0.31604049 0.45916002 0.00153915 186 0.31904252 0.46553410 0.00153789 187 0.32204965 0.47197474 0.00153673 188 0.32506169 0.47848260 0.00153565 189 0.32807848 0.48505833 0.00153465 190 0.33109985 0.49170259 0.00153374 191 0.33412563 0.49841606 0.00153291 192 0.33715564 0.50519943 0.00153216 193 0.34018972 0.51205337 0.00153150 194 0.34322770 0.51897860 0.00153092 195 0.34626940 0.52597581 0.00153042 196 0.34931466 0.53304573 0.00153000 197 0.35236332 0.54018907 0.00152966 198 0.35541519 0.54740659 0.00152941 199 0.35847011 0.55469901 0.00152923 200 0.36152791 0.56206709 0.00152913 201 0.36458844 0.5695116 0.00152911 202 0.36765150 0.5770333 0.00152917 203 0.37071695 0.5846330 0.00152930 204 0.37378462 0.5923114 0.00152952 205 0.37685433 0.6000695 0.00152981 206 0.37992592 0.6079079 0.00153018 207 0.38299923 0.6158275 0.00153062 208 0.38607409 0.6238291 0.00153114 209 0.38915034 0.6319136 0.00153174 210 0.39222780 0.6400819 0.00153242 211 0.39530633 0.6483348 0.00153317 212 0.39838576 0.6566731 0.00153399 213 0.40146592 0.6650978 0.00153489 214 0.40454665 0.6736097 0.00153587 215 0.40762779 0.6822098 0.00153692 216 0.41070918 0.6908990 0.00153804 217 0.41379067 0.6996782 0.00153924 218 0.41687208 0.7085484 0.00154051 219 0.41995326 0.7175105 0.00154186 220 0.42303406 0.7265654 0.00154328 221 0.42611432 0.7357143 0.00154478 222 0.42919387 0.7449579 0.00154635 223 0.43227257 0.7542974 0.00154799 224 0.43535026 0.7637338 0.00154971 225 0.43842678 0.7732681 0.00155150 226 0.44150198 0.7829014 0.00155337 227 0.44457570 0.7926346 0.00155531 228 0.44764780 0.8024690 0.00155732 229 0.45071813 0.8124054 0.00155941

T Fcum H(t) D(tp)

0 0 0 1

(15)

2.Komponen

Bearing Conrod

Komponen

Bearing Conrod

(Lanjutan)

T Fcum H(t) D(tp)

……. ... ……… ……… 219 0.337855285 0.507241792 0.001862193 220 0.340474813 0.513177868 0.001861412 221 0.343097036 0.519166841 0.001860706 222 0.345721844 0.525209162 0.001860075 223 0.348349128 0.531305282 0.001859518 224 0.350978781 0.537455662 0.001859035 225 0.353610694 0.543660763 0.001858625 226 0.356244758 0.549921055 0.001858288 227 0.358880867 0.556237012 0.001858024 228 0.361518912 0.562609111 0.001857833 229 0.364158786 0.569037837 0.001857713 230 0.366800382 0.575523678 0.001857665 231 0.369443593 0.582067129 0.001857688 232 0.372088313 0.588668689 0.001857783 233 0.374734435 0.595328863 0.001857948 234 0.377381853 0.602048162 0.001858183 235 0.380030461 0.608827102 0.001858489 236 0.382680154 0.615666204 0.001858865 237 0.385330827 0.622565995 0.001859310 238 0.387982375 0.629527008 0.001859825 239 0.390634693 0.636549782 0.001860409 240 0.393287676 0.643634861 0.001861062 241 0.395941222 0.650782795 0.001861783 242 0.398595226 0.657994141 0.001862573 243 0.401249585 0.665269460 0.001863432 244 0.403904196 0.672609323 0.001864359 245 0.406558957 0.680014301 0.001865354 246 0.409213765 0.687484978 0.001866417 247 0.411868519 0.695021939 0.001867547 248 0.414523117 0.702625778 0.001868745 249 0.417177458 0.710297094 0.001870011 250 0.419831442 0.718036495 0.001871343 251 0.422484968 0.725844593 0.001872743 252 0.425137936 0.733722008 0.001874211 253 0.427790247 0.741669365 0.001875745 254 0.430441801 0.749687299 0.001877346 255 0.433092501 0.757776448 0.001879014 256 0.435742248 0.765937461 0.001880749 257 0.438390944 0.774170990 0.001882551 258 0.441038492 0.782477698 0.001884419 259 0.443684795 0.790858252 0.001886355 260 0.446329756 0.799313327 0.001888356 261 0.448973281 0.807843608 0.001890425 262 0.451615272 0.816449783 0.001892560 263 0.454255636 0.825132552 0.001894761 264 0.456894278 0.833892619 0.001897030 265 0.459531103 0.842730698 0.001899365 266 0.462166018 0.851647510 0.001901766 267 0.464798931 0.860643783 0.001904234 268 0.467429748 0.869720254 0.001906769 269 0.470058377 0.878877668 0.001909371

T Fcum H(t) D(tp)

0 0 0 1

(16)

3.Komponen

Control Logic Board

Komponen

Control Logic Board

(Lanjutan)

T Fcum H(t) D(tp)

……. ... ……… ……… 113 0.57252950 1.31983610 0.00203787 114 0.57525233 1.33449112 0.00203610 115 0.57795781 1.34923738 0.00203445 116 0.58064606 1.36407544 0.00203290 117 0.58331719 1.37900585 0.00203146 118 0.58597131 1.39402916 0.00203012 119 0.58860852 1.40914595 0.00202888 110 0.59122893 1.42435677 0.00202775 121 0.59383265 1.43966219 0.00202671 122 0.59641978 1.45506279 0.00202577 123 0.59899044 1.47055913 0.00202492 124 0.60154472 1.48615179 0.00202417 125 0.60408273 1.50184136 0.00202351 126 0.60660457 1.51762841 0.00202294 127 0.60911036 1.53351354 0.00202247 128 0.61160018 1.54949733 0.00202208 129 0.61407414 1.56558038 0.00202177 130 0.61653234 1.58176328 0.00202155 131 0.61897489 1.59804664 0.00202142 132 0.62140188 1.61443106 0.00202137 133 0.62381341 1.63091715 0.00202141 134 0.62620958 1.64750551 0.00202152 135 0.62859048 1.66419676 0.00202171 136 0.63095622 1.68099152 0.00202199 137 0.63330689 1.69789041 0.00202234 138 0.63564259 1.71489405 0.00202277 139 0.63796341 1.73200307 0.00202327 140 0.64026945 1.74921810 0.00202385 141 0.64256080 1.76653978 0.00202450 142 0.64483755 1.78396875 0.00202523 143 0.64709981 1.80150564 0.00202603 144 0.64934765 1.81915110 0.00202690 145 0.65158117 1.83690578 0.00202784 146 0.65380047 1.85477034 0.00202885 147 0.65600563 1.87274543 0.00202993 148 0.65819675 1.89083170 0.00203108 149 0.66037391 1.90902983 0.00203230 150 0.66253720 1.92734048 0.00203358 151 0.66468671 1.94576432 0.00203493 152 0.66682253 1.96430203 0.00203635 153 0.66894475 1.98295428 0.00203783 154 0.67105345 2.00172176 0.00203938 155 0.67314872 2.02060515 0.00204098 156 0.67523064 2.03960514 0.00204266 157 0.67729930 2.05872242 0.00204439 158 0.67935478 2.07795770 0.00204619 159 0.68139717 2.09731166 0.00204804 160 0.68342655 2.11678503 0.00204996 161 0.68544301 2.13637850 0.00205194 162 0.68744662 2.15609279 0.00205398 163 0.68943747 2.17592862 0.00205608

T Fcum H(t) D(tp)

0 0 0 1

(17)

4.Komponen

Turbocharger

Komponen

Turbocharger

(Lanjutan)

T Fcum H(t) D(tp)

……. ... ……… ……… 135 0.5821572 1.3749095 0.003182417 136 0.5845030 1.3881419 0.003180280 137 0.5868357 1.4014470 0.003178270 138 0.5891553 1.4148252 0.003176384 139 0.5914619 1.4282770 0.003174622 140 0.5937555 1.4418027 0.003172982 141 0.5960362 1.4554028 0.003171461 142 0.5983041 1.4690776 0.003170058 143 0.6005593 1.4828276 0.003168771 144 0.6028018 1.4966530 0.003167599 145 0.6050318 1.5105545 0.003166540 146 0.6072492 1.5245322 0.003165593 147 0.6094542 1.5385867 0.003164756 148 0.6116468 1.5527184 0.003164027 149 0.6138271 1.5669277 0.003163406 150 0.6159951 1.5812149 0.003162891 151 0.6181510 1.5955805 0.003162480 152 0.6202948 1.6100250 0.003162173 153 0.6224265 1.6245487 0.003161968 154 0.6245463 1.6391521 0.003161864 155 0.6266541 1.6538355 0.003161859 156 0.6287502 1.6685995 0.003161952 157 0.6308344 1.6834444 0.003162143 158 0.6329070 1.6983707 0.003162430 159 0.6349679 1.7133788 0.003162813 160 0.6370173 1.7284691 0.003163289 161 0.6390551 1.7436421 0.003163858 162 0.6410815 1.7588983 0.003164519 163 0.6430966 1.7742380 0.003165271 164 0.6451003 1.7896617 0.003166113 165 0.6470927 1.8051699 0.003167044 166 0.6490740 1.8207629 0.003168064 167 0.6510442 1.8364413 0.003169170 168 0.6530033 1.8522055 0.003170363 169 0.6549514 1.8680560 0.003171642 170 0.6568886 1.8839932 0.003173005 171 0.6588149 1.9000176 0.003174452 172 0.6607303 1.9161296 0.003175982 173 0.6626351 1.9323297 0.003177595 174 0.6645291 1.9486183 0.003179289 175 0.6664125 1.9649960 0.003181064 176 0.6682853 1.9814632 0.003182919 177 0.6701476 1.9980204 0.003184854 178 0.6719995 2.0146681 0.003186867 179 0.6738409 2.0314067 0.003188958 180 0.6756720 2.0482367 0.003191127 181 0.6774929 2.0651586 0.003193372 182 0.6793035 2.0821729 0.003195694 183 0.6811039 2.0992800 0.003198091 184 0.6828943 2.1164805 0.003200563 185 0.6846746 2.1337749 0.003203110

T Fcum H(t) D(tp)

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Gambar

Tabel L.2. Penyusunan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) Production Electricity (Mesin Diesel Unit IV)
Tabel L.2. Penyusunan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) Production Electricity (Mesin Diesel Unit IV) Lanjutan
Tabel L.2. Penyusunan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) Production Electricity (Mesin Diesel Unit IV) Lanjutan

Referensi

Dokumen terkait

Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) merupakan salah satu metode dalam hal pengendalian kualitas yang melacak secara langsung penyebab dari kegagalan

Perencanaan maintenance Drainage Pump diawali dengan identifikasi kegagalan fungsi pada setiap komponen menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Overall Equipment Effectiveness (OEE) menentukan seberapa efektif mesin, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan masalah dari

Overall Equipment Effectiveness (OEE) menentukan seberapa efektif mesin, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan masalah dari

Untuk itu penulis menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam menganalisa penyebab kegagalan yang sering terjadi serta efek yang ditimbulkan

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN PENGIRIMAN BARANG PROJECT 247 ATAU JENIS SXQ PADA DIVISI OPERATION AIRFREIGHT PT.CIPTA KRIDA BAHARI DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

Mode Kegagalan dan Tindakan Perbaikan dengan FMEA art Mode Kegagalan Potensial Akibat Potensial dari KegagalanSeve- rity Penyebab Potensial dari Mode Kegagalan Kemung- kinan

Analisa FMEA pada komponen sistem pelumasan mesin induk KM Mabrur Komponen Fungsi Kegagalan Fungsi Deskripsi Kegagalan Akibat Kegagalan Deteksi Kegagalan Jenis Kegagalan