9
UNIVERSITAS INDONESIA
Analisis Kehadiran Transportasi Berbasis Online (TBO) Ditinjau dari Perubahan Sosial, Pertumbuhan Ekonomi Modern, dan Proses Evolusi
Budaya.
Hukum dan Masyarakat
NIAZI MUBARAK
1706028253
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM SARJANA
DEPOK
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas akhir pengganti Ujian Akhir Semester untuk mata kuliah Hukum dan Masyarakat, yang berjudul “Analisis Kehadiran Transportasi Berbasis Online (TBO) Ditinjau dari Perubahan Sosial, Pertumbuhan Ekonomi Modern, dan Proses Evolusi Budaya”.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memerikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah saya ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Depok, Mei 2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perubahan sosial di dalam masyarakat terus terjadi. Terdapat beberapa faktor yang mendukung akan perubahan sosial itu, salah satunya adalah kebutuhan yang dianggap perlu.1 Kebutuhan yang dianggap perlu ini dipengaruhi oleh suatu kondisi. Artinya, perubahan akan dikehendaki apabila terdapat kondisi yang membutuhkan akan suatu perubahan.
Hadirnya Transportasi Berbasis Online (TBO) merupakan suatu bentuk inovasi di bidang transportasi umum yang menggunakan teknologi untuk mengakses transportasi umum. Hadirnya TBO ini terus mendapat dukungan di masyarakat yaitu sebab semakin besarnya tuntutan masyarakat dalam hal mobilitas, membutuhkan transportasi yang cepat untuk diakses. Selain itu, masalah lemahnya fasilitas juga menjadi faktor masyarakat lebih membutuhkan TBO dibandingkan dengan transportasi konvensional. Di antaranya, tidak mempunyai jadwal yang tepat sehingga calon penumpang harus menunggu lama dan akhirnya tidak sesuai perkiraan waktunya, pola rute yang cenderung memaksa penumpang harus pindah kendaraan umum dikarenakan pola rute yang tidak teratur, bahkan pengemudi yang cenderung lalai dalam mengendarai transportasi umum yang membahayakan keselamatan penumpang transportasi tersebut.2
Tetapi, dengan hadirnya TBO sebagai solusi transportasi umum bagi masyarakat yang membutuhkan, ternyata membawa dampak sosial baik bersifat negatif maupun bersifat positif. Dampak negatif hadirnya TBO menciptakan konflik antara transportasi konvensional dengan TBO itu sendiri, dengan secara tidak langsung TBO ini menggeser pengemudi transportasi konvensional yang hanya bergantung pada konvensional saja dikarenakan tarif TBO jauh lebih murah bahkan sangat timpang dibandingkan dengan tarif transportasi konvensional, tentu hal ini akan menambah angka pengangguran karena tidak semua pengemudi mengerti cara penggunaan secara online dan dapat bergantung pada TBO, serta tidak ada
jaminan keselamatan dan keamanan penumpang.3 Apabila terjadi kecelakaan, maka perusahaan itu tidak akan menanggung kecelakaan tersebut, melainkan pengemudi tersebut yang menanggungnya. Dampak positif dari ada TBO adalah penumpang dapat menikmati transportasi umum dengan biaya yang ringan serta efisiensi waktu yang sangat membantu masyarakat dalam kegiatannya, serta pengemudi dapat mendapatkan penumpang dengan waktu yang relatif cepat karena terintegrasi dengan berbasis online.4
Tentunya timbul suatu permasalahan terkait kehadiran TBO di dalam masyarakat. Satu sisi, TBO menjawab kebutuhan masyarakat luas yaitu membuat pelanggan menjadi terbantu dari segi tarif dan waktu yang relatif lebih menguntungkan dibandingkan dengan transportasi konvensional. Namun, di sisi lain kehadiran TBO menimbulkan konflik di masyarakat khususnya terhadap transportasi konvensional.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana dampak adanya Transportasi Berbasis Online ditinjau dari segi perubahan sosial?
1.2.2 Bagaimana kehadiran Transportasi Berbasis Online dapat meningkatkan tingkat perekonomian Indonesia apabila ditinjau dari Ciri – Ciri Pertumbuhan Ekonomi Modern?
1.3.2 Untuk mengetahui dampak kehadiran Transportasi Berbasis Online terhadap pertumbuhan ekonomi negara yang ditinjau dari ciri – ciri pertumbuhan ekonomi modern.
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana proses kehadiran Transportasi Berbasis Online ditinjau dari proses evolusi budaya.
1.4 Metode
BAB II
Dampak Kehadiran Transportasi Berbasis Online Ditinjau dari Perubahan Sosial dan Budaya
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial merupakan perubahan – perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai – nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat.5 Terdapat faktor – faktor penyebab terjadinya perubahan sosial beberapa di antaranya sikap dan nilai – nilai serta kebutuhan yang dianggap perlu.6
Sikap umum suatu masyarakat terhadap masyarakat lain tentunya memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu perubahan sosial. Misalnya, masyarakat Barat menanamkan nilai kepada anak – anaknya bahwa mereka sudah harus siap menerima suatu perubahan sosial, sedangkan contohnya pada masyarakat New Guinea mereka tidak mengenal istilah untuk menyebutkan makna perubahan.7 Terdapat perbedaan nilai – nilai yang dianut oleh dua masyarakat di atas terhadap suatu perubahan. Suatu kebudayaan yang apabila bersifat statis dalam jangka waktu yang lama, artinya masyarakatnya memiliki pandangan bahwa kebudayaan mereka sudah seharusnya tetap seperti itu untuk seterusnya, secara tidak sadar masyarakat tersebut memiliki sikap etnosentrisme, yaitu kebudayaan mereka bersifat benar dan abadi. Orang – orang dengan melek huruf dan berpendidikan akan lebih siap menerima perubahan dibandingkan dengan mereka yang tidak. Sedangkan pada nyatanya, pengemudi transportasi konvensional umumnya mereka belum melek teknologi atau masih terdapat cultural lag pada mereka dan berasal dari golongan pendidikan yang kurang memadai.8 Artinya, salah satu sebab terjadinya konflik antara TBO dengan transportasi konvensional disebabkan pengemudi transportasi konvensional kurang dapat mengikuti perkembangan teknologi karena mereka berlatar belakang kurang melek teknologi, sehingga 5 Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 263.
6 Paul B. Horton, Chester L. Hunt, dan Aminuddin Ram, Op.cit, hlm.221 7 Ibid, hlm. 219.
mereka lebih memilih menggunakan cara konvensional dan TBO dianggap merugikan pihak transportasi konvensional karena TBO lebih laku dibandingkan dengan transportasi konvensional. Oleh karena itu, transportasi konvensional menolak keberadaan TBO.
Tingkat besar dan kecilnya suatu perubahan dipengaruhi oleh kebutuhan yang dianggap perlu.9 Seseorang apabila merasa membutuhkan sesuatu, tentunya mereka akan bertindak sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya bisa melalui suatu perubahan. Jika belum dirasa butuh, maka akan cenderung untuk menolak perubahan. Pada nyatanya, masyarakat membutuhkan transportasi yang aman, cepat, dan harga yang terjangkau menyebabkan TBO hadir di tengah – tengah masyarakat. Hal ini menciptakan suatu perubahan di bidang transportasi yang semula dari transportasi konvensional menjadi transportasi berbasis online (TBO).
BAB III
Dampak Kehadiran Transportasi Berbasis Online terhadap Peningkatan Perekonomian Indonesia Apabila Ditinjau dari Ciri – Ciri Pertumbuhan Ekonomi
Modern.
Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang – barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh karena semakin majunya teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya.10 Dari definisi tersebut terdapat beberapa komponen, pertama, pertumbuhan ekonomi suatu negara dilihat dari bertambahnya persediaan barang, kedua, kemajuan teknologi mempengaruhi bertambahnya persediaan barang, ketiga, penggunaan teknologi membutuhkan penyesuaian terhadap kelembagaan serta ideologi sehingga dapat masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Berdasarkan teori di atas, bahwa hal ini sesuai dengan apa yang dialami Indonesia dengan hadirnya TBO, kemajuan teknologi menambah persediaan barang. Dengan adanya teknologi ponsel cerdas, lahirlah inovasi untuk menciptakan persediaan barang baru yaitu transportasi umum yang terintegrasi dengan internet. Dikatakan pula definisi menurut Prof. Simon tersebut, kemajuan teknologi yang periode Agustus 2016 (antar tahun) dan penurunan tersebut tersebut dikarenakan serapan tenaga kerja yang lebih besar oleh TBO.11 Dengan hasil penelitian tersebut sesuai dengan definisi pertumbuhan ekonomi modern bahwa kemajuan teknologi memiliki dampak dengan adanya pertambahan persediaan barang yang sekaligus 10 M.L. Jhingan, Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan (Depok: Rajagrafindo Persada, 2012), hlm. 57. 11 Kompas Cyber Media, "BPS Sebut "Ojek Online" Mampu Tekan Angka Pengangguran," KOMPAS.com, November 07, 2016, , diakses Mei 08, 2018,
BAB IV
Proses hadirnya Transportasi Berbasis Online di Indonesia Ditinjau dari Proses Evolusi Budaya.
Proses evolusi budaya itu dapat dilihat sebagai suatu hal yang sangat kecil bagaikan melihat pergerakan partikel di dalam zat kimia, artinya suatu proses evolusi tentunya berasal dari suatu perubahan dari tiap – tiap individu dan selalu berulang (recurrent).12 Sebagai contoh, di dalam suatu adat tentunya ada masyarakatnya yang tidak taat kepada hukum adatnya bisa saja karena tidak sesuai dengan kebutuhannya. Tindakan individu yang tidak taat kepada kebiasaan – kebiasaan yang telah ada akan selalu terjadi berulang. Namun, dapat terjadi apabila berbagai individu tidak taat dan mengubah kebiasaan itu dan terjadi secara berulang, maka pada akhirnya masyarakat tersebut akan meninggalkan kebiasaan – kebiasaan yang mereka jalani karena sudah tidak sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuh kan.
Teori tersebut sama halnya dengan hadirnya TBO sebagai akibat dari ditinggalkannya oleh sebagian masyarakat besar dari transportasi konvensional. Pada faktanya, masyarakat yang mulai meninggalkan transportasi konvensional dikarenakan kebutuhan – kebutuhan masyarakat terhadap TBO yang memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan, dan kecepatan.13 Mereka meninggalkan kebiasaan menggunakan transportasi konvensional dan lebih memilih TBO karena kurang terjaminnya keamanan, sering terjadi ugal-ugalan, dan waktu kedatangan yang tidak dapat diprediksi. Dengan adanya kehendak masyarakat meninggalkan kebiasaan mereka, maka terciptalah suatu evolusi budaya khususnya di bidang transportasi di zaman modern ini.
12 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 235-238.
BAB V PENUTUP 3.1 Simpulan
Meskipun kehadiran Transportasi Berbasis Online menuai konflik antara pengemudi transportasi konvensional dengan pengemudi TBO, namun bukan berarti TBO ini harus dihilangkan karena dinilai akan merugikan pengemudi transportasi konvensional karena kehadiran TBO ini memiliki dampak positif yang lebih luas yaitu dapat mengatasi angka pengangguran yang signifikan serta menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dibandingkan dengan dampak negatif yang hanya lebih berfokus pada konflik terhadap pengemudi transportasi konvensional. Oleh karena itu, Transportasi Berbasis Online (TBO) ini membawa dampak manfaat yang begitu besar terhadap negara dan masyarakat.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA Buku:
Horton, Paul B., Chester L. Hunt, and Aminuddin Ram. Sosiologi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1999.
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta, 2009. M.L. Jhingan. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Depok: Rajagrafindo
Persada, 2012.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007.
Jurnal:
Amajida, Fania Darma. "Kreativitas Digital Dalam Masyarakat Risiko Perkotaan: Studi Tentang Ojek Online “Go-Jek” Di Jakarta." Informasi46, no. 1 (2016): 115. doi:10.21831/informasi.v46i1.9657.
Wahyuningtyas, Retno Asri. 2016, Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Niat Beli Ulang dengan Persepsi Kegunaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pengguna Layanan Aplikasi Go-Jek Di Surabaya). Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3. 2016.