• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH STRATEGI PEMBE DAYAAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH STRATEGI PEMBE DAYAAN MASYARAKAT"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH STRATEGI PEMBEDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI PENDIDIKAN NONFORMAL

Untuk Memenuhi Ulangan Tengah Semester II Mata Kuliah

Pengantar Ilmu Pendidikan

Disusun oleh :

1.

Faizatin Qisthi Maula

( 4401412045 )

2.

Linailis Sa’adah

( 4401412053 )

3.

Aulia Nur Lita

( 4401412058 )

4.

Nur Jazilah

( 4401412065 )

5.

Irma Aprilia

(2)

( Rombel : 05 )

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan berkah, hidayah dan Inayahnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Nonformal “, ini telah selasai tepat pada waktunya.

Selama penyusunan makalah ini kami mendapatkan pengarahan oleh bapak dosen. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Khomsun Nurhalim selaku dosen pengampu mata kuliah umum pengantar ilmu pendidikan

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan sehingga jauh dari dasar kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

(3)

Semarang, Mei 2013

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(4)

Proses pemberdayaan masyarakat berarti kemampuan seseorang untuk memahami dan mengendalikan keadaan social, ekonomi dan kemampuan politiknya yang sangat diperlukan dalam upaya memperbaiki kedudukannya dalam masyarakat, dengan kata lain proses pemberdayaan adalah setiap usaha pendidikan yang memiliki tujuan untuk membangkitkan kesadaran atau pengertian dan kepekaan pada warga masyarakat terhadap perkembangan social, ekonomi, dan atau politik sehingga pada akhirnya warga masyarakat memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kedudukannya dalam masyarakat atau menjadi masyarakat yang berdaya. Masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang hidup pada suatu masyarakat madani yaitu masyarakat yang percaya akan kemampuan para anggotanya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik serta masyarakat yang menyadari akan hak dan kewajibannya dalam bermasyarakat dimana kondisi pemberdayaan akan terwujud apabila anggota masyaralat memperoleh kesempatan agar semakin berdaya.

(5)

adalah setiap kegiatan yang terorganisasi dan sistematis di luar system persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu didalam mencapai tujuan belajarnya. Pendidikan non formal pada umumnya dilaksanakan tidak dalam lingkungan fisik sekolah. Maka dari itu dapat diidentikkan dengan pendidikan luar sekolah yang sasarannya adalah masyarakat. Tujuan terpenting dari pendidikan non formal adalah program-program yang ditawarkan kepada masyarakat harus sejalan dan terintegrasi dengan program-program pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya sebuah strategi ?

2. Bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat?

3. Bagaimana kaitan strategi pemberdayaan dengan pendidikan nonformal?

4. Apakah yang dimaksud pendidikan nonformal?

C. Tujuan

1. Mengetahui pentingnya sebuah strategi

(6)

3. Mengetahui kaitan strategi pemberdayaan dengan pendidikan nonformal

4. Mengetahui maksud dari pendidikan nonformal

D. Manfaat

1. Memperluas wawasan mengenai ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan

2. Memberikan informasi kepada pembaca dan masyarakat mengenai strategi pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan masyarakat untuk mengatasi atau memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Strategi

Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran.Yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Dari istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksekan atau keberhasilan Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau mecapai tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi,sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

(8)

Strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.

2. A. HALIM

Strategi adalah suatu cara dimana organisasi / lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang - peluang dan ancaman - ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal.

3. KAPLAN & NORTON

Strategi adalah seperangkat hipotesis dalam model hubungan cause dan effect yaitu suatu hubungan yang dapat diekspresikan melalui kaitan antara pernyataan if-then.

4. STEPHANIE K. MARRUS

Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, diserta penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

5. HAMEL & PRAHALAD (1995)

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus - menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggakn di masa depan.

(9)

Strategi adalah ilmu dan seni tentang penggunaan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, psikologi, dan militer satu bangsa atau kelompok bangsa-bangsa yang memungkinkan dukungan maksimal kepada kebijakan yang telah ditetapkan, baik saat damai maupun saat perang.

Dalam rangka memberdayakan masyarakat, perlu adanya sebuah strategi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu rangkaian rencana kegiatan yang mampu menghantarkan langkah menuju tujuan yang akan dicapai, sehingga strategi dapat mempermudah pencapaian tujuan masyarakat dalam rangka meningkatknan pembangunan berkelanjutan yang merupakan salah satu upaya dalam meningkat kualitas sumber daya manusia serta pemberdayaan yang bertujuan untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat.

B. Pemberdayaan Masyarakat

(10)

memahami akan hak, kewenangan dan tanggung jawab mereka dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Chambers menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial yakni bersifat people-centered, participatory, empowering and sustainable. Pengertian lain yang disampaikan oleh Tjokrowinoto (dalam Kusnadi, 2005: 219) konsep ini lebih luas dari hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar (basic need) akan tetapi juga menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety need). Sumodingrat menyatakan memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkat kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat bermaksud untuk mengembangkan kemampuan masyarakat agar secara berdiri sendiri memiliki keterampilan untuk mengatasi masalah-masalah mereka sendiri.

(11)

Masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang hidup dalam suatu masyarakat madani (civil society), yakni suatu masyarakat yang percaya atas kemampuan para anggotanya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik serta masyarakat yang menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dimana kondisi pemberdayaan akan terwujud apabila anggota masyarakat memperoleh kesempatan agar semakin berdaya. Berdasarkan uraian singkat diatas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan sangat identik dengan pendidikan dan merupakan hakekat pendidikan itu sendiri, karena apa yang disebut dengan pendidikan termasuk pendidikan luar sekolah atau pendidikan nonformal adalah usaha memberdayakan manusia, memampukan manusia, mengembangkan talenta-talenta yang ada pada diri manusia agar dengan kemampuan/potensi yang dimilikinya dapat dikembangkan melalui pendidikan/pembelajaran.

Proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal, sesungguhnya merupakan sebuah upaya yang memungkinkan masyarakat dengan segala keberadaannya dapat memberdayakan dirinya. Dengan pusat aktivitas harusnya berada di tangan masyarakat itu sendiri dengan bertitik tolak dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan manfaatnya untuk masyarakat atau dengan istilah lain pendidikan berbasis pada masyarakat. Dalam kaitannya dengan hal ini, menurut Yunus (2004: 3) ada lima prinsip dasar yang patut diperhatikan : 1. Keperdulian terhadap masalah, kebutuhan dan potensi/sumber daya

(12)

2. Kepercayaan timbal balik dari pelayan program dan dari masyarakat pemilik program

3. Fasilitasi (pemerintah) dalam membantu kemudahan masyarakat dalam berbagai proses kegiatan

4. Adanya partisipatif, yaitu upaya melibatkan semua komponen lembaga atau individu terutama warga masyarakat dalam proses kegiatan

5. Mengayomi peranan masyarakat dan hasil yang dicapai.

Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut terlibat dalam berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah. Ada beberapa pendekatan yang perlu dipergunakan dalam pendidikan non formal yang menekankan pada proses pemberdayaan antara lain yang dikemukakan oleh Kindervatter dalam Kusnadi (2005: 222) terdiri atas:

1) Community organization

Yaitu karakteristik yang mengarah pada tujuan untuk mengaktifkan masyarakat dalam usaha meningkatkan dan mengubah keadaan sosial ekonomi mereka. Hal yang perlu diperhatikan antara lain :

 Peranan partisipan ikut terlibat dalam kepengurusan atau tugas kelompok

(13)

 Metode dan proses mengutamakan metode pemecahan masalah, mengorganisasi masyarakat sebagai kekuatan dasar

2) Participatory approaches

Yaitu pendekatan yang menekankan pada keterlibatan setiap anggota dalam seluruh kegiatan, perlunya melibatkanpara pemimpin,tokoh masyarakat serta tenaga-tenaga ahli setempat.

3) Education for justice

Yaitu pendekatan yang menekankan pada terciptanya situasi yang memungkinkan warga masyarakat tumbuh dan berkembangan alisisnya serta memiliki motivasi untuk ikut berperan serta.

Ketiga pendekatan ini, tentunya akan diarahkan pada dua tujuan pemberdayaan, yaitu :

 Melepaskan masyarakat dari keterbelakangan dan kemiskinan, yang dikenal sebagai pemberdayaan ekonomimasyarakat.

 Memperkuat posisi masyarakat dalam strukturkekuasaan, yang dikenal sebagai pemberdayaan politik masyarakat.

Konsep Pemberdayaan Masyarakat

(14)

dalam melaksanakan hal tersebut, misalnya memperkuat daya saing, melindungi masyarakat serta melindungi masyarakat agar tidak menjadi bertambah lemah. Strategi pemberdayaan masyarakat lainnya dapat berupa program-program pembangunan seperti program pembangunan desa.

Perberdayaan masyarakat berdasarkan letakk geografisnya ada 2 yaitu :

 Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

Lebih di terfokus pada wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil, dimana sub pokok permasalahan yang melatarbelakangi adanya memberdayakan masyarakat pesisir adalah masalah lingkungan pesisir, konflik social nelayan - nelayan di pesisir serta masalah dan program-program pemberdayaan.

 Pemberdayaan Masyarakat Desa

Berbeda dengan yang lainnya, dalam konteks ini berguna dalam pengembangan potensi yang ada dalam masyarakat desa agar bias lebih mandiri dalam ikut serta dalam kegiatan pembangunan yang berlangsung.

C. Pendidikan Nonformal

1. Pengertian Pendidikan Nonformal

(15)

Pendidikan nonformal dapat didefinisikan pula sebagai pendidikan yang dilakukan secara teratur, dengan sadar (sengaja) dilakukan tetapi tidak terlalu ketat mengikuti peraturan - peraturan yang tetap tidak terikat oleh jenjang pendidikan seperti pendidikan formal di sekolah. Sasaran pokok pendidikan non formal adalah anggota masyarakat. Program - programnya dibuat sedemikian rupa agar bersifat luwes tetapi lugas dan tetap menarik minat para konsumen pendidikan.

Pendidikan nonformal sangat dibutuhkan oleh anggota masyarakat yang belum sempat mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan formal karena sudah lewat umur atau terpaksa putus sekolah karena suatu hal.

Program pendidikan nonformal sebagaimana tercantum dalam pasal 26 ayat 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang terdiri dari pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia diri, pendidikan kepemudaaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Dari program - program pendidikan nonformal dalam pelaksanaannya masih menghadapi kendala antara lain :

a. Pendidikan anak usia dini belum mendapat perhatian yang proporsional dibandingkan dengan pendidikan lainnya, seperti halnya pendidikan dasar; b. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran oarng tua atau masyarakat

(16)

c. Belum optimalnya sosialiasi PAUD ke seluruh lapisan masyarakat

d. Lemahnya peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan kejar Paket A, B dan C.

e. Program Pendidikan kesetaraan masih dipandang sebelah mata, bila dibandingkan dengan pendidikan formal, masih ada instansi yang belum tahu bahwa penghargaan terhadap ijazah Paket A, B dan C sama dengan ijazah pendidikan formal;

f. Lambatnya penanganan pemberantasan buta aksara karena kendala data yang tidak valid serta usia warga belajar;

g. Adanya warga masyarakat yang sudah melek huruf kembali buta aksara karena kemampuannya tidak pernah dipergunakan;

h. Masih adanya desa tertinggal di bidang pendidikan (masih ada yang buta aksara, putus sekolah, tidak memiliki ketrampilan/keahlian);

i. Masih adanya bias jender disetiap jenjang atau jenis pendidikan, pekerjaan dan kesempatan serta;

j. Tidak tepat sasaran dana (jumlah, penyaluran, pemanfaatan) dan waktu pelaksanaan dari bantuan atau block grant yang diberikan pemerintah.

2. Tujuan Pendidikan Nonformal

(17)

memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal juga bertujuan untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang sesungguhnya dimaknai sebagai suatu masyarakat yang mandiri. Kemandirian masyarakat adalah merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuan yang terdiri atas kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dengan pengerahan sumber daya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut.

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

3. Objek Pendidikan Nonformal

(18)

Pendidikan non formal juga berarti suatu kegiatan pendidikan di luar keluarga dan di luar sekolah yang kegiatan-kegiatannya ditujukan kepada :

1. Anak-anak yang belum pernah sekolah.

2. Anak-anak yang meninggalkan pendidikan SD/ SLTP dan tidak meneruskan sekolah lagi (di bawah umur 18 tahun).

3. Orang-orang dewasa (adult education)

4. Anak-anak di bawah umur 18 tahun yang memerlukan re-edukasi. 5. Orang-orang dewasa yang memerlukan re-edukasi.

6. Masyarakat sebagai satu lingkungan budaya (comunity education).

4. Lembaga Pendidikan Nonformal

Terdapat beberapa jenis lembaga pendidikan yang menyediakan layanan pendidikan non-formal di Indonesia, yaitu:

a. Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) : adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang pendidikan luar sekolah. BP-PLSP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan program 23 serta fasilitasi pengembangan sumberdaya pendidikan luar sekolah berdasarkan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional.

(19)

sekolah sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan Propinsi dan kharakteristik propinsinya.

c. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB): adalah unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di bidang pendidikan luar sekolah (nonformal). SKB secara umum mempunyai tugas membuat percontohan program pendidikan nonformal, mengembangkan bahan belajar muatan lokal sesuai dengan kebijakan dinas pendidikan kabupaten/kota dan potensi lokal setiap daerah.

d. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM): suatu lembaga milik masyarakat yang pengelolaannya menggunakan azas dari, oleh dan untuk masyarakat. PKBM ini merupakan wahana pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan belajarnya sendiri. PKBM merupakan sumber informasi dan penyelenggaraan berbagai kegiatan belajar pendidikan kecakapan hidup sebagai perwujudan pendidikan sepanjang hayat.

e. Lembaga PNF sejenis: adalah lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, yang memberikan pelayanan pendidikan nonformal berorientasi life skills/keterampilan dan tidak tergolong ke dalam kategori-katagori di atas, seperti; LPTM, Organisasi Perempuan, LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

(20)

1. Peningkatan dan promosi melalui berbagai media mengenai pentingnya PNF dalam memberikan pelayanan kependidikan kepada masyarakat dari usia dini hingga usia lanjut yang disertai menu-menu program yang dapat menggugah, menarik dan membangkitkan semangat untuk belajar dan/atau berperan dalam penyelenggaraan PNF

2. Mendorong dan memberdayakan masyarakat mealui berbagai organisasi social masyarakat (Orsosmas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berorientasi kepada kegiatan ekonomi, social dan budaya serta kelompok masyarakat terdidik untuk dapat berperan dalam penyelenggaraan PNF

3. Memberikan bantuan pembiayaan smapai pada kabupaten/kota terdorong untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya PNF bagi Pemda kabupaten/kota sehingga terdorong untuk menyediakan anggaran PNF yang memadai melalui APBD

4. Mendorong terbentuknya berbagai organisasi kemasyarakatan di berbagai tingkat yang berperan sebagai mitra dalam pengembangan PNF

5. Memperluas kerjasama dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan PNF Penyediaan, pemberian, dan penyaluran block grants yang dilaksanakan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak – pihak kemitraan dengan lembaga-lembaga luar negeri yang terkait dengan pengembangan program PNF

(21)

Pendidikan Nonformal Berbasis Masyarakat

Model pendidikan berbasis masyarakat untuk konteks Indonesia kini semakin diakui keberadaanny pasca pemberlakuan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Keberadaan lembaga ini datur pada 26 ayat 1 s/d 7 jalur yang digunakan bisa formal dan atau nonformal. Dalam hubungan ini, pendidikan nonformal berbasis masyarakat adalah

pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan dan berfungsi sebagai pengganti, penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian fungsional. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Dengan demikian, nampak bahwa pendidikan nonformal pada dasarnya lebih cenderung mengarah pada pendidikan berbasis masyarakat yang merupakan sebuah proses dan program, yang secara esensial, berkembangnya pendidikan nonformal berbasis masyarakat akan sejalan dengan munculnya kesadaran tentang bagaimana hubungan-hubungan sosial bisa membantu pengembangan interaksi sosial yang membangkitkan concern terhadap pembelajaran berkaitan dengan masalah yang dihadapi masyarakat dalam

(22)

pendidikan berbasis masyarakat sebagai program harus berlandaskan pada keyakinan dasar bahwa partisipasi aktif dari warga masyarakat adalah hal yang pokok.

7. Macam – macam Pendidikan Nonformal

Macam-macam pendidikan itu dapat dikelompokkan sebagai program kegiatan pendidikan luar sekolah yang terorganisir yaitu :

1.Pendidikan masyarakat adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar, dan dilakukan di luar lingkungan dan sistem pengajaran sekolah biasa.

2.Pendidikan kemasyarakatan adalah konfirmasi antara kedewasaan yang diwakili pendidik dan kebelum dewasaan yang diwakili oleh anak didik yang berdiri sendiri. Atau dikatakan sebagai pendidikan yang meliputi bagian pendidikan yang mempersiapkan anak-anak untuk tugasnya sebagai penghasil dan sebagai pemakai.

3. Pendidikan rakyat adalah tindakan-tindakan pendidikan atau pengaruh yang kadang-kadang mengenai seluruh rakyat, tetapi biasanya khusus mengenai rakyat lapisan bawah.

(23)

5. Adult education (pendidikan orang dewasa) adalah usaha atau kegiatan yang pada umumnya dilakukan dengan kemauan sendiri (bukan dipaksa dari atas) oleh orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas tertinggi masa kewajiban belajar dan dilangsungkan di luar lingkungan sekolah biasa.

6. Extention education adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah biasa, diselenggarakan oleh perguruan-perguruan tinggi untuk mengimbangi hasrat masyarakat yang ingin menjadi peserta aktif dlm pergolakan jaman.

7. Fundamental education adalah menolong masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi agar dengan demikian mereka dapat menduduki tempat yang layak dalam dunia modern.

Sedangkan perjalanan kegiatan pendidikan non formal yang dilakukan di luar sekolah dan di luar keluarga itu berbentuk antara lain : kepanduan (pramuka), perkumpulan-perkumpulan pemuda dan pemudi, perkumpulan olah raga dan kesenian, perkumpulan sementara, perkumpulan-perkumpulan perekonomian, perkumpulan-perkumpulan-perkumpulan-perkumpulan keagamaan dan lain sebagainya.

(24)

acapkali melaksanakan program-program dalam bentuk paket program pendidikan non formal.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pentingnya strategi yaitu dapat mempermudah pencapaian tujuan masyarakat dalam rangka meningkatknan pembangunan berkelanjutan yang merupakan salah satu upaya dalam meningkat kualitas sumber daya manusia serta pemberdayaan yang bertujuan untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat.

(25)

3. Keterkaitan antara pemberdayaan masyarakat dan Pendidikan nonformal yaitu Pendidikan nonformal sebagai media untuk memungkinkan masyarakat dengan segala keberadaaanya dapat memperdayakan dirinya.

4. Pendidikan nonformal dimaksudkan untuk dapat mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Saran

(26)

DAFTAR PUSTAKA

- Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo

- Hiryanto.2008. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Nonformal. Bantul : Bappeda

- Indah. 2012. Pengertian Strategi. Online : carapedia.com

- Kusnadi, dkk (2005). Pendidikan Keaksaraan. Filosofi, Strategi, Implementasi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat.

- Mahmud.2012. Lembaga Pendidikan Nonformal dan Informal. Online : mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com

(27)

- Sudjana, D, 2000. Pendidikan Luar Sekolah, Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah, Teori Pendukung. Asas. Bandung: Falah Production.

- Uhar, Suharsaputra. 2013. Pendidikan Nonformal. Online: uharsaputra.wordpress.com

Referensi

Dokumen terkait

Faktor teknis adalah segala persyaratan yang harus dipenuhi dalam kegiatan pembenihan ikan kerapu macan yang berhubungan langsung dengan aspek teknis dalam

Hasil tersebut menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden setuju dengan pernyataan Aon Indonesia adalah perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial

Fenomenologi adalah ilmu tentang esensi-esensi kesadaran dan esensi ideal dari obyek-obyek sebagai korelasi kesadaran, Pertanyaannya adalah bagaimana caranya agar

Menyusun kubus menyerupai stupa, digunakan untuk , mengenalkan warna mengenalkan jumlah motorik halus konsentrasi Harga Rp.45.000,- Menara Balok Digunakan untuk :

Arti performance atau kinerja menurut Prawirosentono (2008: 2) adalah: “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu

Dan di Bulan Oktober dimana kita menyambut hari Reformasi, maka memulai suatu kegiatan baru yaitu mengajak dan menghimbau seluruh anggota jemaat yang sudah dan belum membaca

Dengan perkambangan teknologi smartphone, dibutuhkan konten berbasis web yang dapat disajikan melalui perangkat mobile tersebut. Oleh karena itu, dikembangkan juga

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS