• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN YANG BERSIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN YANG BERSIF"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

M A K A L A H

ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN YANG BERSIFAT BIOTIK

D I S U S U N Oleh;

Nama : Muhammad Roza Margolang NPM : 13 301 0024

Program Studi : Agroteknologi

Mata Kuliah : Dasar Perlintan

Semester : III A

Dosen Pengasuh : Ir. Warlinson Girsang, MP

UNIVERSITAS SIMALUNGUN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing mata kuliah dasar perlindungan tanaman Bpk. Ir. Warlinson Girsang, MP yang telah banyak meluangkan waktu dan kesempatan untuk membimbing.

Pada kesempatan ini juga, dengan penuh kerendahan hati penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh kawan-kawan agroteknologi yang seperjuangan dan melakukan kerjasama serta support kepada penulis untuk dapat menyelasaikan laporan ini.

Pematangsiantar, 11 November 2014

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 2

BAB II Pembahasan ... 3

A. Pengertian dan Jenis – Jenis Organisme Pengganggu Tanaman ... 3

B. Akibat Adanya Organisme Pengganggu Tanaman ... 5

C. Pengertian Biotik ... 6

D. Penyebab Penyakit Biotik ... 7

BAB III Penutup ... 14

Kesimpulan ... 14

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tujuan utama pembangunan sektor pertanian baik dunia maupun kawasan adalah untuk menaikkan produksi pertanian guna meningkatkan pendapatan petani dan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, khususnya kebutuhan pangan penduduk yang populasinya meningkat dengan cepat. Pada tahun 2000 ini penduduk di dunia diperkirakan mencapai 6,1 milyar dimana tiga perempat dari populasi ini hidup di negara berkembang dan lebih kurang separuhnya hidup di kawasan Asia dan Pasifik. Permintaan akan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan gaya hidup semakin meningkat. Ini berarti diperlukan lahan yang semakin luas, produksi bahan pangan, sandang, dan papan yang semakin meningkat pula (Triharso, 1974).

Tanaman tidak akan pernah terpisahkan dengan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang secara ekonomis sangat merugikan petani. OPT dikenal sebagai hama tanaman penyakit tanaman dan gulma.

Salah satu Kendala dalam pembangunan sektor pertanian yang berasal dari faktor biotik adalah adanya gangguan dari OPT yang terdidi atas hama, penyakit, dan gulma. Menurut Triharso (1994) gangguan adalah setiap perubahan pertanaman yang mengarah pada pengurangan kuantitas atau kualitas dari hasil yang diharapkan.

(5)

B. Rumusan Masalah

 Pengertian dan Jenis – Jenis Organisme Pengganggu Tanaman.  Akibat Adanya Organisme Pengganggu Tanaman.

 Pengertian Biotik.

 Penyebab Penyakit Biotik. C. Tujuan

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis – Jenis Organisme Pengganggu Tanaman

OPT adalah mahluk hidup (jasad biotik) yang selalu merupakan faktor pembatas produksi tanaman.

Jenis-jenis Organisme Pengganggu Tanaman (OPT): 1. Hama (Pests).

2. Penyakit (Diseases) 3. Gulma (Weeds) 4. Patogen

1. Hama (pests)

 Hewan (serangga atau mamalia, tetapi tidak termasuk manusia).  Ukurannya nampak oleh mata telanjang.

 Pengamatan dapat dilakukan terhadap : a. Gejala (akibat serangan).

b. Tubuh hamanya itu sendiri.

 Kerugiaannya adalah merusak secara mekanis (melubangi, memotong, mengerat, dll.)

 Sebagian berperan sebagai vektor penular penyebab penyakit.  Menyerang dari lapangan sampai ke penyimpanan.

 Contoh hama adalah :

(7)

2. Penyakit (Diseases)

 Gangguan pada fungsi fisiologis tanaman yang disebabkan oleh adanya penyebab penyakit (‘patogen’).

 Ukurannya mikroskopis (hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop) karena itu disebut sebagai mikroorganisme.

 Sebagian lagi berukuran submikroskopis (bahkan tidak dapat dilihat langsung walaupun dengan mikroskop, contohnya Virus, MLO).

 Pengamatan hanya dapat dilakukan terhadap ‘gejala’ dan sebagian kecil terhadap ‘tanda’.

 Gejala adalah reaksi tanaman terhadap adanya gangguan dari penyebab penyakit. Contohnya : layu, daun menguning, bercak, dll.

 Tanda adalah struktur tubuh patogen yang tampak terlihat dengan mata telanjang.

3. Gulma (Weeds)

 Gulma adalah tumbuhan pengganggu, yaitu tumbuhan yang keberadaannya di suatu lahan tidak kita inginkan.

 Merugikan tanaman melalui :

a. Kompetisi ruang, cahaya, nutrisi, dan air.

b. Pengeluaran senyawa dari akarnya yang merugikan atau mematikan tanaman.

4. Patogen

 Patogen terdiri atas: – jamur /cendawan – bakteri – nematoda (cacing mikroskopis) – virus dan mikoplasma – BLO dan MLO

(8)

 Menghalangi penyerapan cahaya matahari sehingga tanaman tidak dapat menyerap cahaya yang dibutuhkan.

B. Akibat Adanya Organisme Pengganggu Tanaman

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) mengakibatkankan : 1. Gangguan

Gangguan adalah setiap perubahan pertanaman yang mengarah kepada pengurangan kuantitas dan kualitas hasil tanaman yang diharapkan. Misalnya: lobang pada daun sebagai akibat dimakan serangga, bercak pada daun sebagai akibat penyakit, pengurangan tumbuh akibat persaingan dengan gulma, kematian jerami hijauan dan pucuk tanaman sebagai akibat adanya embun es, kehilangan klorofil sebagai akibat keracunan limbah industri, kerusakan karena angin puyuh (cabang yang retak, pohon yang tumbang). Timbulnya gangguan pada tanaman (tanaman inang) sangat bervariasi tergantung pada faktor pendukungnya, seperti lingkungan yang sesuai, inang yang rentan, dan jasad pengganggu yang agresif atau virulen.

2. Kerusakan

(9)

3. Kerugian Dari segi ekonomi

Kerusakan tanaman adalah ketidakmampuan tanaman untuk memberikan hasil yang cukup kuantitas maupun kualitasnya. Penurunan kualitas hasil tanaman mengakibatkan penurunan nilai jualnya (menurunnya harga jual hasil tersebut). Penurunan kuantitas berakibat pada berkurangnya jumlah hasil yang seharus dijual. Menurunnya nilai jual dan berkurangnya jumlah hasil yang seharusnya dijual akan berpengaruh pada berkurangnya pendapatan yang diperoleh. Berkurangnya pendapatan akan berdampak pada aspek sosial ekonomi. Dampak sosial-ekonomi itulah disebut dengan kerugian.

C. Pengertian Biotik

Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan makroorganisme. Manusia merupakan faktor biotik yang mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh memusnahkan dan melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau.

(10)

heterotrof maupun yang autotrof. Konsumer biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung (herbivora) dinamakan konsumer primer. Hewan yang memakan konsumer primer dinamakan konsumer II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu rantai makanan. Konsumer terakhir disebut konsumer puncak. Contoh konsumer puncak adalah manusia.

Dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur

Setiap makhluk hidup hanya dapat hidup dan berkembang biak pada lingkungan yang cocok, yang disebut habitat. Didalam ekosistem, setiap organisme mempunya fungsi dan tugas tertentu. Hal ini dikenal dengan nisia. Oleh karena itu, komponen biotik ekosistem dapat dikelompokkan berdasarkan nisia tadi. Secara garis besar ada empat nisia.

D. Penyebab Penyakit Biotik

1. Jamur Sebagai Penyebab Penyakit

Jamur termasuk dalam dunia tumbuh – tumbuhan, tallophyta, akan tetapi tidak mempunyai klorofil, sehingga untuk hidupnya memerlukaan sumber bahan organik dari inangnya.

(11)

 Haustorium, untuk menyerap unsur hara dari inang

 Sclerotium, untuk melindungi diri dari keadan lingkungan yang kurang menuntngkan

 Apresorium, untuk melekatkan diri pada inang dan sebagai persiapan menembus jaringan inang

 Stroma, tempat melekatnaya tubuh buah

 Plectenchyma, merupakan jarinag yang tebal terbentuk dari anayaman hifa, biasanya merupakan dinding badan buah

 Alat – alat reproduksi, seperti : gametangium, sporangium, dan sporangiofor, konidium, konidiofor, khlamidospora.

jamur yang berpotensi sebagai penyakit yaitu yang berasal dari kelas : a. Plasmodiophoromicetes

Yaitu parasit pada tanaman dan jamur lainya, yang berkembang biak dalam jaringan inangnya dan menyebabkkan gejala hiperplastik pada tanaman inang dan menghasilkan bentuk – bentuk seperti tumor

b. Chytridiomycetes

Yaitu parasit yang biasa menyebabkan kutil pada tanaman kentang c. Oomycetes

(12)

d. Zygomycetes

Jamur yang menyebabkan busuk lunak pada ubi jalar. gejala yang nampak yaitu pada kulit umbi yang terinfeksi oleh jamur ini terdapat bercak berwarna coklat atau kehitaman yang tidak teratur. kemudian umbi yang teserang menjadi lunak, berair dan berserat – serat. pada daging buah mula -mula berwarna kuning akan menjadi putih dan lunak.

e. Ascomycetes

Gejala yang ditimbulkan yaitu timbul bintik – bintik kecil berwarna hijau gelap (lebih gelap dari jaringan normal) pada daun, bunga, ranting atau cabang, kemudian bintik tersebut akan berwarna kehitaman. yang mengakibatkan mati kering. contoh penyakit yag disebabkan oleh jamur ini yaitu, penyakit “ scab “ pada tanaman apel, penyakit busuk buah dan kanker batang pada tanaman pear atau apel, penyakit tepung pada tanaman apel.

f. Basidiomycetes

Gejala yang ditimbulkan oleh jamur ini yaitu pada daun terdapat bercak – bercak seperti karat. setelah daun terinfeksi, daun akan mati sebelum tua dan tanaman akan tumbuh kerdil. contohnya padapenyakit karat pada serelia

g. Deuteromycetes

(13)

2. Bakteri Sebagai Penyebab Penyakit

Bakteri merupakan organisme kecil yang berukuran sekitar 0,2 – 1 mikrometer. kebanyakan jenis bakteri tidak memiliki klorofil, tidak mempunyai plastida dan tidak mempunyai inti; namun memiliki protoplasma yang mengandung DNA. Beberapa Bakteri menyebabkan penyakit pada tumbuhan jenis bakteri tersebut antara lain dari Genus Pseudomonas Migula, Genus Xanthomonas Dows, Genus Rhizobium, Genus Agrobacterium, Genus Corynebacterium, Genus Erwinia, Genus Streptomycetes.

Agrobacterium merupakan bakteri berbentuk batang pendek, motil (dapat bergerak), flagela peritrik, menyebabkan hipertropi yang berupa gall pada akar dan batang. Hanya ada 5 jenis dari genus Agrobacterium yang merupakan patogen tanaman, dan yang paling dikenal yaitu Agrobacterium tumefaciens yang menyebabkan penyakit crown gall atau bengkak pada pangkal batang, akar, dan ranting tanaman gandum, anggur dan mawar, Agrobacterium rhizogenes penyebab penyakit akar berambut (hairy roots), dan Agrobacterium rubi penyebab penyakit bengkak pada batang, dahan, daun dan bunga tanaman oleander.

Corynebacterium merupakan bakteri berbentuk batang ramping, non-motil (ada yang motil yaitu : Corynebacterium flaccumfaciens dan C. poinseltae), kebanyakan menyebabkan layu tanaman. Genus Corynebacterium mempunyai ± 11 jenis yang bersifat patogen tanaman. Genus ini termasuk penyebab penyakit tanaman yang sampai sekarang belum pernah berarti. Contoh : Corynebacterium fasciens penyebab penyakit fasiasi pada dahan kapri, crysanthenum, Corynebacterium spedonicum penyebab penyakit layu bakteri pada kacang buncis, dan Corynebacterium michiganense penyebab penyakit layu bakteri pada tomat.

(14)

busuk basah. Genus Erwinia mempunyai ± 22 jenis yang bersifat patogen tanaman dan biasanya sangat sulit dikendalikan. Contoh : Erwinia amylovora penyebab penyakit fireblight pada apel, Erwinia carotovora penyebab penyakit busuk basah pada wortel dan sayuran lain sampai tembakau, Erwinia chrysanthemi penyebab penyakit busuk lunak pada kentang, talas dan nenas, Erwinia dissolvens penyebab penyakit busuk lunak pada batang jagung.

Pseudomonas merupakan genus terbesar sebagai penyebab penyakit tanaman, bakteri berbentuk batang, motil dengan flagela polar, koloni membentuk pigmen berwarna kehijauan yang larut dalam air. Genus Pseudomonas meliputi hampir separuh jenis bakteri yang mampu menimbulkan penyakit tanaman. Bakteri patogen ini menyebabkan gejala yang bervariasi mulai daribercak daun, hawar, busuk daun, sampai layu. Contoh : Pseudomonas solanacearum penyebab penyakit layu pada tanaman-tanaman Solanaceae dan jahe, Pseudomonas glycinea penyebab penyakit hawar daun kedelai, Pseudomonas phaseolicola penyebab penyakit bercak halo pada buncis, Pseudomonas pseudozoogloeae penyebab penyakit karat hitam pada tembakau, Pseudomonas malvacearum penyebab penyakit bercak bersudut pada kapas.

(15)

Genus Streptomyces merupakan genus bakteri patogen tanaman yang hanya mempunyai dua jenis yang mampu menyebabkan penyakit tanaman. Sifat yang menonjol dari genus ini adalah adanya hifa halus ( < 1 μm) atau bentuk seperti benang yang bercabang-cabang dengan konidia pada ujung rantai hifa. Ukuran bakteri maupun konidianya tidak berbeda yaitu sekitar 1 – 2 μm. Pada benang ini, setiap sel berfungsi sebagai satu individu tersendiri. Selain itu, Streptomyces juga biasa membentuk endospora yang tidak dijumpai pada bakteri patogen lainnya. Genus ini sama dengan Corynebacterium yang kurang berarti kecuali Streptomyces scabies penyebab penyakit kudis pada umbi kentang dan Streptomyces ipomea penyebab penyakit kutil pada umbi jalar.

3. Virus Sebagai Penyebab Penyakit

Virus mempunyai wujud sub – mikroskopis yang hanya mampu hidup dan berkembang didalam organisme hidup lainya yang mengkibatkan penyakit. tanaman yang terserang virus biasanya menyebabkan berbagai macam gejala pada sebagian atau seluruh bagian dari tumbuhan. gejala ini biasanya penurunan laju pertubuhan dari tanaman itu sendiri yang megakibatkan pengerdilan dan tanaman menjadi berumur lebih pendek. gejala lain yang di akibatkan virus yaitu terdapat garis – garis hijau gelap putus – putus sepanjang tulang daun lateral dan akan terlihat jelas jika dilihat dari bawah permukaan daun. cara penyebaran virus melalui alat perkembang biakan vegetatif, melalui benih yang terinfeksi, melalui pollen, serangga, kutu, nematoda, dan jamur. Contoh penyakit yang disebabkan virus yaitu :

(16)

4. Penyakit yang disebabkan Nematoda

Nematoda merupakan salah satu organisme yang menyebabkan penyakit dengan cara menularkan virus dari satu tanaman ke tanaman lain, nematoda yang telah memakan tanaman yang sakit (terinfeksi oleh virus atau bakteri) akan membawa virus atau bakteri kedalam tubuhnya. Gejala yang ditimbulkan oleh nematoda yaitu :

 nematoda bengkak, yang menyebakan bengkakan kecil yang mengandung banyak larva nematoda

 nematoda batang, yang menyebabkan pembengkakan batang, penggulungan daunn, pengkerdilan, pembusukan umbi

 nematoda daun, yang menyebabkan nekrosis pada daun  nematoda puru, yang menyebabkan puru – puru pada akar

(17)

BAB III PENUTUP KESIMPULAN

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ukmana, R., 1997. Hama Tanaman dan Teknik Pengendaliannya. Kanisius. Yogyakarta. Hal. 14-17 Anonim. Hama Sains.

Natawigena, H. 1995. Pestisida dan kegunaannya. Armiko, Bandung. Novizon, 2003. Petunjuk dan pemakaian pestisida. Agro Media Pustaka.

Campbell, N.A.; Reece, J.B. & Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Diterjemahkan oleh R. Lestari dkk. (edisi ke-5, jilid 3). Erlangga . Jakarta.

Widayati Sri, Rochmah Siti Nur, Zubedi. 2009. Biologi Untuk Kelas X. BSE Kemdikna. ISBN : 9796884682. Jakarta.

Fictor Ferdinand, Mukti Ariwibowo. 2007. Biologi untuk SMA/MA kelas X. BSE Kemdiknas. ISBN 9789790688247. Jakarta.

http://fp.uns.ac.id Arantha.Organisme Pengganggu Tanaman. http://aranthasclubhomevision.blogspot.com

http://forester-untad.blogspot.com/2012/11/makalah-persaingan-antara-tanaman-dan.html

http://organisme-pengganggu.blogspot.com/2012/04/organisme-pengganggu-tanaman-opt_05.html

http://netblog-mointi.blogspot.com/2012/12/makalah-organisme-pengganggu-tanaman-opt.html

Referensi

Dokumen terkait

Praktek lapangan merupakan kegiatan mahasiswa sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi pada suatu perguruan tinggi sebagai Tugas Akhir, dimana dituntut

1) Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar. 2) Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di

Kondisi ini dapat terjadi akrena untuk kedua tempuhan ini, 2 jam tahap reaksi pada akhir siklus dilakukan periode aerob, selain itu pada tempuhan 5, COD rata-rata umpan yang

Pada perlakuan mutilasi sepasang kaki jalan 2 lama waktu moulting dicapai dalam jangka waktu lebih lama dari perlakuan mutilasi kedua capit dan semua kaki jalan dan ablasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan derajat GPPH nlai x 2 hitung sebesar 21,284 (p = 0,000) lebih besar dari variabel prestasi belajar nilai x 2 tabel= 0 maka terdapat hubungan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa employer branding dan employee value proposition baik secara simultan maupun masing-masing secara parsial dirasakan

Berdasarkan pada permasalahan yang ter- ungkap dalam wawancara, maka penting untuk dilakukan penelitian guna melihat pengaruh workplace spirituality dan