PRINSIP LOCARD’S EXCHANGE DAN KAITANNYA DENGAN FORENSIK DIGITAL
Hoiriyah : 14917141
Magister Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta 55584
Telp. (0274) 895287
1. Pendahuluan
Setiap kejadian pasti ada sebab dan akibat. Kejadian seperti pencurian atau bahkan pembunuhan dapat diketahui sebabnya melalui jejak – jejak yang ditinggalkan oleh pelaku. Disadari atau tidak, pelaku pasti meniggalkan jejak di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Inilah yang disebut dengan Locard’s Exchange Principle yang menyebutkan bahwa “every contact leaves a trace” yang artinya “setiap kontak meninggalkan jejak”. Statement dari Locard inilah yang sampai saat ini dipakai dalam dunia forensik untuk mengungkap kasus kejahatan termasuk juga kejahatan yang dilakukan di dunia digital (digital forensic)
2. Pembahasan
2.1Biografi
Edmond Locard yang terkenal dengan Locard’s Exchange-nya lahir pada tanggal 13 Desember 1877 di Saint-Chamond, Perancis (ww.prezi.com) [6]. namun ada informasi yang berbeda mengenai tanggal lahir Locard di beberapa situs seperti di situs http://www.encyclopedia.com yang menyebutkan bahwa Edmond Locard lahir pada tanggal 13 November 1877. Situs www.sherlockian-sherlock.com sedikit mengulas tentang masa kecil Edmond Locard, dijelaskan bahwa masa kecil Locard telah mengalami pelecehan seksual
oleh orang tuanya sendiri. Kejadian yang seperti itu tentunya tidak mudah dijalani oleh Locard, namun dia bertekad untuk membantu mengurangi kekerasan yang terjadi pada manusia disekelilingnya. Locard bekerja keras untuk memecahkan kasus-kasus kekerasan dan bahkan pembunuhan untuk membantu para korban, dan dengan kerja kerasnya itulah dia mendapat julukan “Helper” atau “penolong” seperti karakter fiksi Sherlock Holmes [5].
Locard mempelajari ilmu kedokteran di Lyon [4] dan mendapat gelar Doktor dari bidang kedokteran pada tahun 1902. Locard mulai tertarik untuk menggabungkan ilmu pengetahuan dan kedokteran kedalam masalah hukum. Ketertarikannya dalam masalah hukum dapat dilihat dari sebuah tesis yang ditulisnya dengan judul “La médecine légale sous le Grand Roy” kurang lebih artinya adalah “...”.
Setelah mendapatkan gelar Doktor dalam ilmu kedokteran, Locard memulai karirnya dengan menjadi asisten dari Alexandre Lacassagne, seorang Kriminolog dan Profesor ilmu kedokteran di university of Lyon yang terkenal.[7]
hingga menjadi seorang Lawyer. Dengan latar belakang kedua bidang ilmu yang dimiliki oleh Locard yaitu sebagai dokter dan pengacara, ia semakin termotivasi untuk mempelajari hukum pidana untuk
mengembangkan keinginan dan
mewujudkan impiannya. [9]
Pada tahun 1908 Locard melakukan perjalanan keliling dunia untuk bertemu dengan orang – orang yang ahli dalam bidang kriminologi. Locard bermitra dengan Aphonse Bertillon, seorang antropolog yang terkenal dengan sistem antropometri yang merupakan ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi tubuh manusia ( ukuran, berat, volume, dan lain-lain) serta karakteristik khusus dari tubuh seperti ruang gerak [3] untuk identifikasi kriminal.
Pada tahun 1910, Departemen Kepolisian Lyon mendirikan laboratorium Penyelidikan Kejahatan pertama, Locard diizinkan untuk mengidentifikasi kumpulan barang bukti yang dibawa dari TKP [7]. Locard benar-benar memberikan kontribusi yang sangat besar dalam bidang forensik, hingga saat ini prinsip Locard Exchange dipakai dalam bidang forensik dari berbagai jenis bidang keilmuan. Dalam semasa hidupnya, Locard banyak mempublikasi karyanya dalam bentuk tulisan dalam bahasa Perancis, Inggris, Jerman dan Spanyol. Karya-karya tersebut masih menjadi rujukan atau prinsip oleh seseorang yang menekuni bidang forensik, maka terciptalah sebuah istilah “Locard’s Exchange Principle”.
Prinsip yang paling terkenal adalah prinsip pertukaran data, Locard menyebutkan bahwa “every contact leaves a trace” yang artinya setiap kontak akan meninggalkan jejak [1]. Prinsip dasar Locard inilah yang menjadi acuan bahwa setiap sesuatu yang
bersentuhan pasti akan meninggalkan suatu jejak sekecil apapun jejak tersebut dan jejak – jejak itulah yang akan dikumpulkan, kemudian dianalisis sehingga menjadi sebuah petunjuk yang akan mengerucut kepada siapa yang memiliki jejak tersebut.
Artinya “kemanapun dia melangkah, apapun yang dia sentuh, apapun yang dia tinggalkan, tanpa disadari, akan menjadi saksi bisu untuknya. Tidak hanya sidik jari atau jejak kakinya, tapi rambutnya, serat pakaian dari bajunya, kaca yang dipecahkan, jejak alat yang tertinggal, cat yang digores, darah atau sperma yang dia simpan atau dia kumpulkan, dan sebagainya, menjadi saksi bisa terhadapnya, ini adalah bukti yang tidak akan pernah lupa, tidak akan keliru disaat kejadian, tidak akan hilang karena tidak ada saksi mata. Ini adalah bukti yang nyata, bukti fisik tidak akan salah, dia tidak dapat memalsukan dirinya sendiri, dia tidak akan sepenuhnya hilang, hanya manusia yang gagal menemukannya, pelajari dan pahamilah itu, dapat mengurangi nilainya ”. Pendek artian, bahwa bukti fisik tidak akan pernah hilang, jika penyidik menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti dari pelaku, maka yang gagal menemukan bukti adalah penyidik itu sendiri.
Teori-teori yang dinyatakan oleh Edmond Locard sangat fenomenal pada saat itu dan teorinya banyak mengungkap kasus kejahatan sehingga Locard disebut-sebut sebagai pelopor ilmu forensik dan kriminologi [8].
2.2 Contoh Kasus yang dipecahkan oleh Locard
Kasus pertama yang ditangani oleh Locard dan berhasil dipecahkan adalah beredarnya uang logam palsu di sekitar wilayah tempat tinggalnya, pihak kepolisian mengetahui identitas para pelaku, namun mereka kesulitan dalam menangkap basah si pelaku untuk dijadikan bukti yang akurat. Akhirnya, Polisi menangkap tiga tersangka, namun para tersangka menolak untuk mengakui bahwa mereka adalah
pembuat uang logam palsu. Locard mendengar kabar tersebut, kemudian ia meminta pakaian para tersangka untuk diperiksa. Pada saat itu tidak ada yang mengerti apa yang akan dilakukan Locard pada pakaian itu.
Locard sangat bersemangat untuk melakukan pekerjaan sebagai konsultan detektif karena dia ingin membuktikan bahwa dia mempunyai teori yang benar sehingga teorinya dapat diakui suatu saat nanti. Dengan kaca pembesar dan pinset, Locard memeriksa celana salah satu tersangka, dalam saku, dia melihat debu yang tak biasa, kemudian dengan hati-hati, Locard memindah debu tersebut keselembar kertas putih. Dibawah kaca pembesar, debu itu menunjukkan bahwa benda tersebut merupakan jejak dari logam. Dengan menerapkan tes kimia untuk beberapa butir debu sebagai lanjutan dari observasinya, Locard menemukan timah (tin), logam keputih-putihan (antimony), timah (lead). Apa yang ditemukan oleh Locard dalam observasinya cocok dengan komponen dari uang logam palsu. Bukti yang sama juga ditemukan pada pakaian dari dua tersangka lainnya. Jadi, Locard telah berhasil membuktikan teorinya dalam mengungkap kasus uang palsu dan berhasil menunjukkan bahwa tersangka tersebut adalah pelaku dalam pembuatan mata uang logam palsu.
Sumber : disarikan dari situs http://go.galegroup.com [10].
3. Kaitan Locard’s Exchange Principle dan forensik digital
Saat ini, dunia seperti tidak bisa lepas dari yang namanya benda elektronik/digital disegala aktivitas, lebih-lebih yang dapat terkoneksi dengan internet. Kemudahan yang didapat dengan menggunakan internet membuat kebanyakan individu maupun organisasi melakukan transaksi dan komunikasi menggunakan internet, serta dapat menyimpan aset ataupun data-data rahasia personal atau perusahaan didalam internet. Namun, karena banyaknya informasi yang tersimpan didalam internet membuat seorang yang ingin mengetahui informasi tersebut termotivasi untuk melakukan pencurian data yang tindakannyapun menggunakan barang-barang elektronik/digital dan dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar terhadap korban. Kejahatan digital tidak hanya berfokus pada pencurian data saja, manipulasi data dan pencurian materipun dapat dilakukan disini, seperti membobol saldo milik nasabah di suatu Bank dan sebagianya, ini merupakan contoh kecil dari kompleksnya kejahatan di dunia digital, oleh sebab itulah dibutuhkanlah forensik digital untuk mengungkap kasus-kasus kejahatan digital dan menangkap pelaku kejahatan tersebut. Lalu, apa kaitannya dengan Locard’s Exchange Principle?, baik, mari kita telaah perkataan Locard yang sudah disebutkan diatas, “setiap kontak akan meninggalkan jejak”, sama halnya dengan kejahatan konvensional, kejahatan digitalpun juga meninggalkan jejak disetiap aksinya. Prof. Richardus Eko Indrajit dalam artikelnya yang di posting di idsirtii.or.id menjelaskan jejak – jejak yang ditinggalkan dalam kejahatan digital adalah sebagai berikut :
Log file atau catatan aktivitas penggunaan komputer yang tersimpan secara rapi dan detail di dalam sistem;
File yang sekilas telah terhapus secara sistem, namun secara teknikal masih bisa diambil dengan cara-cara tertentu; Catatan digital yang dimiliki oleh piranti pengawas trafik seperti IPS (Intrusion Prevention System) dan IDS (Intrusion Detection System); Hard disk yang berisi data/informasi backup dari sistem utama;
Rekaman email, mailing list, blog, chat, dan mode interaksi dan komunikasi lainnya;
Beraneka ragam jeis berkas file yang dibuat oleh sistem maupun aplikasi
untukmmembantu melakukan
manajemen file (misalnya: .tmp, .dat, .txt, dan lain-lain);
Rekam jejak interaksi dan trafik via internet dari satu tempat ke tempat yang lain (dengan berbasis IP address misalnya);
Absensi akses server atau komputer yang dikelola oleh sistem untuk merekam setiap adanya pengguna yang login ke piranti terkait; dan lain sebagainya [11].
Jadi, kejahatan yang dilakukan didunia digitalpun meninggalkan jejaknya dan dengan jejak tersebut, investigator dapat menganalisa bagaimana kejahatan itu dilakukan dan darimana sumber kejahatan tersebut berasal, sehingga dapat menyimpulkan darimana asal pelaku dan dapat melakukan penangkapan dengan bukti-bukti tersebut.
4. Kesimpulan
bidang investigasi di berbagai disiplin ilmu yang terus berkembang.
5. Referensi
[1] Anonim.2011.Edmund Locard, father of forensic investigation. http://s1.zetaboards.com/Liestoppers_ meeting/topic/4332574/1/. Diakses tanggal 02 Juni 2015
[2] Jrlibby.2013.Locard's Theory of Exchange - "Every Criminal Leaves a Trace".http://meljay.hubpages.com/hu b/Locards-Theory. Diakses pada tanggal 02 Juni 2015
[3] ___http://antropometriindonesia.com/. diakses pada tanggal 03 Agustus 2015
[4] Anonim.2015.Edmond
Locard.https://en.wikipedia.org/wiki/E dmond_Locard. Diakses pada tanggal 02 Juni 2015
[5] Revati.____.Sherlock Holmes and Dr. Edmond
Locard.http://www.sherlockian- sherlock.com/edmond-locard-sherlock-holmes-of-france.php. diakses pada tanggal 04 Juni 2015
[6] Ochoa,R.2014.Edmond
Locard.https://prezi.com/dyodvekurfth /edmond-locard/. Diakses pada tanggal 03 Agustus 2015
[7] http://www.crimemuseum.org/crime-library/edmond-locard. Diakses pada tanggal 02 Juni 2015
[8] http://aboutforensics.co.uk/edmond-locard/. Diakses pada tanggal 04 Juni 2015
[9]http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3448300353.html. Diakses pada tanggal 04 Juni 2015
[10]_____________.http://go.galegroup.co m/ps/i.do?id=GALE|
A293949009&v=2.1&u=nysl_me_tci &it=r&inPS=true&prodId=PPCJ&use rGroupName=nysl_me_tci&p=PPCJ& digest=b306762d0bc19d17c40b8033e 8bd1b6e&rssr=rss. 03 Agustus 2015
[11]Indrajit,R.E._____.Forensik