• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa Mandarin Pada Novel The Myth Of Huoyi And Chang E (后羿射日和嫦娥) Karya : Ye Zhaoyan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa Mandarin Pada Novel The Myth Of Huoyi And Chang E (后羿射日和嫦娥) Karya : Ye Zhaoyan"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KALIMAT MAJEMUK KAUSALITAS

BAHASA MANDARIN PADA NOVEL THE MYTH OF

HUOYI AND CHANG E (

后羿射日和嫦娥

) KARYA YE

ZHAOYAN

在《后羿射日和嫦娥》中的小说因果关系偏正复句分析

Zài (hòu yì shè rì hé cháng'é)

zhōng de xiǎoshuō yīnguǒ

guānx

ì pi

ān zh

èng fùjù f

ēnxī

SKRIPSI

Oleh:

OCTAVIA ALEMINA

110710024

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS KALIMAT MAJEMUK KAUSALITAS

BAHASA MANDARIN PADA NOVEL THE MYTH OF

HUOYI AND CHANG E (

后羿射日和嫦娥

) KARYA : YE

ZHAOYAN

(

后羿射日和嫦娥

)

中的小说因果关系偏正复句分析

Zài (hòu yì shè rì hé cháng'é)

zhōng de xiǎoshuō yīnguǒ guānxì

piān zh

èng fùjù f

ēnxī

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam bidang ilmu Sastra Cina.

Oleh:

Octavia Alemina 110710024

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Dwi Widayati, M.Hum T. Kasa Rullah, S.S MTCSOL

NIP. 196505141988032001

PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Disetujui Oleh:

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

Medan, 07 Agustus 2015

Program Studi S-1 Sastra Cina

Ketua,

(4)

PENGESAHAN Diterima Oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam bidang ilmu Sastra Cina.

Pada:

Hari/ Tanggal : Rabu/ 12 Agustus 2015

Pukul : 10.00-11.00

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

NIP. 195110103 197603 1 001 Dr. SyahronLubis, M.A

Panitia Ujian

No. Nama TandaTangan

1. Dr. T. ThyrhayaZein, M.A ( )

2. Dra. Nur Cahaya Bangun, MSi ( )

3. Dr. Dwi Widayati, M.Hum ( )

4. T. Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL ( )

(5)

ABSTRACT

The title of this thesis is “Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa Mandarin Pada Novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan”. In this paper, the writer is trying to analyze the usage of causality compound sentences in Mandarin in novels Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan . Due the title, there are some concepts written in this thesis, they are definition of causality compound sentences, types of causality compound sentences and types of conjunction. The theory used in this paper is syntax that is used to analyze the structure and position of conjunctions in causality compound sentences. The methodology used in theis research is descriptive qualitative . The result of the analysis shows that the structure of causality compound sentences such as,conjunction S conjunction S, S referring to clause.The position of conjunction are always placed before and after subject, before verb and before adverb.

(6)

ABSTRAK

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi pribadi yang paling penulis kagumi dan

cintai di atas segalanya yaitu Bapaku, Sahabat Sejatiku, Penebusku Yang Hidup,

Yesus Kristus atas segala karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “ Kalimat Majemuk Kausalitas

bahasa Mandarin pada Novel The Myth Of Huo Yi and Chang E Karya Ye

Zhao Yan ”. Penulis berharap sksripsi ini berguna bagi pembaca, terutama sekali

bagi mahasiswa Sastra Cina yang ingin mengetahui tentang kalimat majemuk

kausalitas bahasa Mandarin.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui kesulitan maupun

hambatan, baik mengenai literatur sebagai sumber acuan, maupun disebabkan

terbatasnya kemampuan penulis dalam bidang yang sedang dibahas, namun berkat

rahmat dan kemurahan Tuhan Yesus Kristus serta dukungan moril maupun

materiil yang telah diberikan oleh banyak pihak selama penulisan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan

masih banyak terdapat kekurangan didalamnya, untuk itu penulis bersedia

menerima kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaaan

skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini. Rasa terima kasih

(8)

1. Yang terhormat, Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Yang terhormat , Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi

Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Yang terhormat, Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, MSi selaku sekretaris

Program Sastra Cina Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Sumatera Utara.

4. Yang terhormat, Dr. Dwi Widayati, M.Hum, selaku Pembimbing yang telah

banyak memberikan masukan dan waktunya dengan penuh kesabaran untuk

membimbing dan membantu penulis untuk pengerjaan skripsi ini.

5. Yang terhormat, T. Kasa Rullah Adha, S.S. MTCSOL, selaku Pembimbing II

yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh

kesabaran untuk membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi penulis

khususnya skripsi berbahasa Mandarin.

6. Yang terhormat, seluruh Dosen Jinan University Guangzhou Republik Rakyat

China (RRC) yang mengajar di Program Studi Sastra Cina , yaitu : Chen Shu

Shu, M.A, Wang Tian Tian, M.A, Liu Feng, Ph.D, dan Dosen – dosen dari

Hanban Yang Yang, M.A dan Peng Pai, M.A. yang selama ini telah bersabar

mengajarkan ilmunya kepada penulis.

7. Teristimewa buat yang saya cintai dan sayangi orangtuaku, Ayahanda

Benyamin Surbakti dan Ibunda Siti Aminah Sembiring yang selama ini telah

mengasuh, membesarkan, dan mengasihi dengan penuh rasa cinta,

pengorbanan, kasih dan sayang, doa yang tulus, serta mendukung dalam

(9)

8. Yang saya kasihi dan hormati Bapak Tengah Antoni Tetap Surbakti beserta

keluarga besar di Melbourne, Australia atas dukungan doa dan semangatnya

yang diberikan selama ini dalam pengerjaan skripsi

9. Yang saya cintai dan sayangi saudara-saudaraku Anggereni Alemina Surbakti

dan Shelly Alemina Surbakti atas dukungan doa dan semangat yang diberikan

selama ini.

10. Yang selalu memberi warna bagi hari-hariku dalam perkuliahan yaitu sahabat

– sahabat karib yang kusayangi : Yulia Nora, Juli Veronika Sitompul, July

Dianita, Lusi wisudawati, Mentary Tarigan, Eva Maria, Frisca

Aprillia,Yolanda Tarigan dan Srikandy Bangun.

11. Rekan-rekan mahasiswa/i Sastra Cina (2011) dan adik-adik stambuk 2012 dan

2014 yang tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menjalin tali

silaturahmi yang baik selama masa perkuliahan.

Atas semuanya ini penulis tidak dapat membalas segala jasa dan kebaikan

yang telah diberikan kepada penulis. Penulis hanya bisa mendoakan dan

memohon kepada Tuhan semoga diberikan balasan yang jauh melebihi dari

bantuan yang telah diberikan. Amin.

Medan, 6 Agustus 2015

Penulis

(10)

ABSTRACT

The title of this thesis is “Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa Mandarin Pada Novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan”. In this paper, the writer is trying to analyze the usage of causality compound sentences in Mandarin in novels Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan . Due the title, there are some concepts written in this thesis, they are definition of causality compound sentences, types of causality compound sentences and types of conjunction. The theory used in this paper is syntax that is used to analyze the structure and position of conjunctions in causality compound sentences. The methodology used in theis research is descriptive qualitative . The result of the analysis shows that the structure of causality compound sentences such as,conjunction S conjunction S, S referring to clause.The position of conjunction are always placed before and after subject, before verb and before adverb.

(11)

ABSTRAK

(12)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis memaparkan tentang tinjauan pustaka, konsep dan

landasan teori. Tinjauan pustaka merupakan bahan referensi penulis dalam

penelitian ini, konsep merupakan gagasan atau ide yang ingin disampaikan

penulis dan juga merupakan kata kunci dalam penelitian ini sedangkan landasan

teori merupakan dasar penulis dalam menganalisis data - data yang diperoleh

2.1Konsep

Penggunaan konsep dalam sebuah penenlitian sangat diperlukan. Konsep

dapat dijadikan batasan penelitian yang akan dilakukan. Pengertian konsep dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:558) adalah gambaran mental dari suatu

objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi

untuk memahami hal-hal lain. Sesuai dengan judul yang diambil dalam

penenlitian ini, maka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.1.1 Kalimat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005: 105) pengertian

kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan

perasaan. Sementara Lado (1968:27) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan

terkecil dari ekspresi lengkap. Sedangkan menurut Keraf (1978:156) menyatakan

bahwa kalimat adalah satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh

kesenyapan, sedangkan intonasinya menujukkan bahwa bagian ujaran itu sudah

(13)

bentuk ketatabahasaan yang maksimal yang tidak merupakan bagian dari bentuk

ketatabahasaan lain yang lebih besar dan mempunyai ciri kesenyapan final yang

menunjukkan bentuk itu berakhir. Sedangkan menurut Bloomfied (1993:170)

mengemukakan bahwa kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak

termasuk ke dalam suatu bentu yang lebih besar karena merupakan suatu

konstruksi gramtikal. Maka kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.

Menurut Suparto (2003:23) menyatakan kalimat adalah kesatuan ujar yang

mengungkapkan satu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang

secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual

pun potensial terdiri dari klausa. Dalam penggunaanya, kalimat merupakan bagian

terkecil dari bahasa.

Menurut Alek A. & H. Achmad H.P (2010:244) mendefinisikan kalimat

adalah satuan pikiran atau perasaan yang dinyatakan dengan subjek dan predikat

yang dirakit secara logis.Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.

Oleh karena itu, kalimat adalah suatu bagian ujaran yang berintonasi selesai dan

menunjukkan informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh dan memiliki unsur

subjek dan unsur predikat.

2.1.2 Kalimat Majemuk

Menurut Yongxin Zhao (2005:108) menjelaskan kalimat majemuk adalah

kalimat yang tersusun dari dua atau lebih kalimat tunggal yang secara makna

berhubungan erat. Menurut Dejian Li (2010:583) menjelaskan Kalimat majemuk

adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk

(14)

induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Setiap kalimat majemuk

mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat

diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakanya.

2.1.2.1 Jenis-jenis Kalimat Majemuk

Dalam bahasa Mandarin, kalimat majemuk dapat dibagi menjadi 2 bagian

besar yaitu kalimat majemuk koordinatif dan kalimat majemuk subordinatif.

(Yongxin Zhao 2005: 108-116)

1. Kalimat Majemuk Koordinatif adalah hubungan antarklausa adalah sejajar,

tidak ada makna yang lebih utama. Berdasarkan hubungan makna antar

klausa, kalimat majemuk koordinatif dapat dibagi menjadi beberapa

macam, yaitu :

1. Kalimat Majemuk Setara : Setiap klausa menerangkan atau

mendeskripsikan beberapa hal/keadaan atau beberapa aspek dari suatu

benda. Biasanya klausa tidak digunakan kata sambung (kata sambung

dan kata keterangan yang berfungsi sebagai penghubung).

Contoh :

(4) 我今年三十二岁,他今年二十三岁。

我 今年 三十二 岁 他 今年 二十三 岁

jīnnián sānshí'èr suì jīnnián èrshísān suì

saya tahun ini 32 usia dia tahun ini 23 usia Saya tahun ini berusia 32 tahun, dia tahun ini berusia 23 tahun

2. Kalimat Majemuk Suksesif : Setiap klausanya secara berurutan

(15)

urutan klausa-klausa tersebut sudah pasti tidak bisa ditukar.

Antarklausanya dapat tidak menggunakan kata sambung.

Contoh :

(5) 他听完音乐,就开始翻译。

他 听 完 音乐 就 开始 翻译

ting wán yīnyuè Jiù kāishǐ fānyì

lia mendengar selesai lagu lalu memulai menerjemahkan

Dia selesai mendengar lagu, lalu mulai menerjemahkan

3. Kalimat Majemuk Progresif : Klausa kedua menyatakan kelanjutan dari

sesuatu yang dinyatakan dalam klausa pertama.

Contoh :

(6) 他不但会说英语,而且说得很流利。

他 不但 会 说 英语 而且 说得 很 流利

bùdàn huì shuō yīngyǔ érqiě shuō dé hěn liúlì

dia tidak hanya bisa berbicara bahasa inggris tetapi juga bicaranya sangat lancar Dia tidak hanya bisa berbicara bahasa Inggris, tetapi juga bicaranya sangat lancar

4. Kalimat Majemuk Piihan : Klausa yang menyatakan beberapa

keadaan, yang biasa dipilih salah satu.

Contoh :

(7) 明天你们去长城,还是去颐和园 ?

明天 你们 去 长城 还是 去 颐和园

míngtiān nǐmen chángchéng háishì yíhéyuán

besok kalian pergi tembok besar atau pergi taman bermain

Besok kalian pergi ke Tembok Besar atau pergi ke Taman bermain

2. Kalimat Majemuk Subordinatif adalah Kalimat yang terdiri dari dua buah

klausa. Satu Klausa utama menyatakan makna utama kalimat. Satu klausa

(16)

Kalimat majemuk subordinatif dapat dibagi menjadi beberapa jenis,

sebagai berikut :

1. Kalimat Majemuk Transisi : Klausa subordinatnya menyatakan suatu

maknsa atau fakta, klausa utamanya menyatakan suatu keadaan

sebaliknya dari klausa subordinat.

Contoh :

(8) 你的病虽然好了,但是你还要多休息。

你 的 病 虽然 好 了 但是 你 还 要 多 休息

de bìng suīrán hǎo le dànshì hái yào duō xiūxí

kamu partikel sakit walaupun baik sudah tetapi kamu masih harus banyak istirahat Penyakit kamu walaupun sudah membaik, tetapi kamu masih harus banyak istirahat

2. Kalimat Majemuk Kausalitas : Klausa subordinat menyatakan sebab,

klausa utama menyatakan akibat/hasil. Dalam kalimat majemuk

sebab-akibat, dalam kedua klauanaya bisa digunakan kata sambung, juga bisa

hanya digunakan kata sambung pada salah satu klausanya.

Contoh :

(9) 由于他太高兴了,没注意外边发生的情况。

由于 他 太 高兴 了 没 注意 外边 发生 的 情况

yóuyú tài gāoxìng le méi zhùyì wàibiān fāshēng de qíng kuàng

karena dia terlalu senang par tikel

tidak memper hatikan

diluar terjadi par tikel

sesuatu Karena dia terlalu senang, sehingga tidak memperhatikan diluar terjadi sesuatu

3. Kalimat Majemuk Bersyarat : Klausa utama menyatakan akibat/hasil,

(17)

Contoh :

(10) 我已感冒,就发烧。

我 已 感冒 就 发烧

gǎnmào jiù fāshāo

saya sudah flu sehingga demam

Saya sudah flu sehingga demam

4. Kalimat Majemuk Pengandaian : Klausa subordinat menyatakan pengandaian,

klausa utama menerangkan hasilnya.

Contoh :

(11) 如果明天不下雨,我们就去公园。

如果 明天 不 下雨 我们 就 去 公园

rúguǒ míngtiān xià yǔ wǒmen jiù gōngyuán

jika Besok tidak hujan kita maka pergi taman

Jika besok tidak hujan maka kita pergi ke Taman

5. Kalimat Majemuk Bertujuan : Klausa subordinatif menyatakan suatu tujuan,

klausa utama menyatakan cara mencapai tujuan tersebut.

Contoh :

(12) 为了学习汉语,我买了一本汉语大词典。

为了 学习 汉语 我 买 了 一 本 汉语 大 词典

wèile Xuéxí hànyǔ Mǎi Le běn hànyǔ cídiǎn

demi Belajar bahasa mandarin

saya membeli sudah sebuah k.bantu bilangan

bahasa mandarin

besar kamus Demi belajar bahasa Mandarin saya sudah membeli sebuah kamus besar bahasa Mandarin

6. Kalimat Majemuk Preferensi : Klausa menyatakan dua hal yang berbeda,

(18)

Contoh :

(13) 我宁可在家呆着,也不去参加朋友聚会。

我 宁可 在 家 呆着 也 不 去 参加 朋友 聚会

nìngkě zài jiā dāizhe cānjiā péngyǒu jùhuì

saya walaupun di rumah tinggal juga tidak pergi menghadiri teman pesta Walaupun saya tinggal di rumah, juga tidak pergi menghadiri pesta teman

2.1.3 Jenis-jenis Konjungsi

Dalam bahasa Mandarin ada juga para ahli yang mengemukakan

pendapat tentang konjungsi. Dalam bukunya berjudul 副词、介词、连词(1957),

Guo yiwu memberikan pengertian konjungsi sebagai berikut : 用来联结两个词或

者此大的单位义表行他们中间的互相关系的词叫作连词yòng lái liánjié liǎng

gè cí huòzhě cǐ dà de dānwèi yì biǎo xíng tāmen zhōngjiān de hùxiāng guānxì de

cí jiào zuò liáncí (1957:58).

Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk mengubungkan dua kata atau unit

yang lebih besar lagi guna menunjukkan hubungan di antaranya.

Jenis-jenis Konjungsi dalam bahasa Mandarin ada berbagai macam.

Dalam hal ini penulis hanya memaparkan dua pendapat ahli tentang penjenisan

konjungsi dalam bahasaa Mandarin.

Pertama menurut Guo zhenhua ada tiga kelompok konjungsi (1999:55), yaitu:

1. Kelompok yang menghubungkan kata-kata atau frase, contoh :和 (hé)

(dan), 跟 (gēn) (dengan), 同 (tóng) (sama), (jí) (dan), 或者 (huòzhě)

(19)

2. Kelompok yang menghubungkan klausa dan kalimat, contoh : 不 但

(bùdàn) (tetapi), 不 管 (bùguǎn) (hanya), 既 然 (jìrán) (karena), 因 为

(yīnwèi) (karena),,只要 (zhǐyào) (hanya), 所以 (suǒyǐ) (sehingga), 否则,

因此 ( karena itu)但是

3. Kelompok yang mengubungkan kata,frase dan klausa. Contoh :并 且

(bìngqiě) (tetapi), 而且(érqiě) (tetapi), 除非 (chúfēi) (kecuali), 以及 (yǐjí)

(dan)

Kedua menurut Suparto ada tujuh jenis konjungsi (2005:171), yaitu:

1. Kelompok yang menyatakan kesetaraan, contoh: 和 (hé) (dan), (tóng)

(sama),跟 (gēn) (dengan), 与 (yu) (dengan), (jí) (dan), (bìng) (dan),

(ér) (dan)

2. Kelompok yang menyatakan kausalitas, contoh: 因为(yīnwèi) (karena),

(suǒyǐ) (sehingga), 既然 (jìrán) (karena), 由于(yóuyú) (karena), 因此

(yīncǐ) (karena itu)

3. Kelompok yang menyatakan seandainya, contoh : 如果(rúguǒ) (jika), 要是

(yàoshi) (jika), 假如 (jiǎrú) (seandainya)

4. Kelompok yang menyatakan pilihan, contoh : 或(huò) (atau), 或者(huòzhě)

(atau), 还是 (háishì) (atau)

5. Kelompok yang menyatakan penguatan, contoh : 不但(bùdàn) (tetapi),

(20)

6. Kelompok yang menyatakan persyaratan, contoh :只要 (zhǐyào) (hanya),不

(bùguǎn) (hanya)

7. Kelompok yang menyatakan pertentangan, contoh : 虽 然 (suīrán)

(walaupun), 可是(kěshì) (tetapi), 不过(bùguò) (tetapi)

Dari penjenisan kata konjungsi di atas dapat dilihat bahwa dalam kalimat

majemuk yang menyatakan kausalitas dalam bahasa Mandarin menggunakan

beberapa konjungsi, yaitu 因为(yīnwèi) (karena),所以(suǒyǐ) (sehingga),由于

(yóuyú) (karena),因此(yīncǐ) (karena itu),既然(jìrán) (walaupun). Berikut ini

beberapa contoh konjungsi yang digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas

(Dejian Li 2010:622) adalah sebagai berikut :

1. 因为 (yīnwèi) dan所以 (suǒyǐ)

Konjungsi因为(yīnwèi) dan所以(suǒyǐ) sering digunakan dalam kalimat

majemuk kausalitas pola sebab-akibat.

(14) 因为节目快到了,所以很多人都忙着买礼物。

因为 节目 快 到了 所以 很多 人 都 忙着 买 礼物

yīnwèi jiémù kuài dàole suǒyǐ hěn

duō rén dōu máng zhe

mǎi lǐwù.

karena acara cepat tiba sehingga sangat banyak

orang semua sibuk membeli hadiah Karena acara telah tiba sehingga semua orang sibuk membeli hadiah

2. 由于(yóuyú)

Konjungsi由于(yóuyú) sering digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas

klausa sebab.

(21)

由于 我们 没 经验 这次 试验 失败了

yóuyú women Méi jīngyàn zhè cì shìyàn shībàile

karena kita tidak berpengalaman ini pengujian gagal Karena kita tidak berpengalaman maka pengujian ini gagal

3. 因此 (yīncǐ)

Konjungsi因此 (yīncǐ) selalu digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas

klausa akibat.

(16) 大家都知道这件事,因此不需要重夏了。

大家 都 知道 这件 事 因此 不 需要 重夏了

dàjiā dōu Zhīdào zhè jiàn shì yīncǐ xūyào chóngxīnle

orang semua Tahu ini masalah sehingga tidak perlu diulangi Karena Semua orang tahu masalah ini sehingga tidak perlu diulangi

4. 既然 (jìrán) dan (jiu)

Konjungsi 既 然 (jìrán) dan (jiu) sering digunakan dalam kalimat

majemuk kausalitas pola sebab-akibat.

(17) 你既然一定要走,我就不留你了。

你 既然 一定 要 走 我 就 不留 你 了

jìrán Yīdìng yào zǒu jiù

liú

le

kamu karena Harus mau pergi saya maka meninggalkan kamu partikel Karena kamu harus mau pergi maka saya meninggalkan kamu

2.1.4 Bahasa Mandarin

Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan di Negara China.

Bahasa Mandarin mempunyai ciri tertentu dari intonasi dan aksaranya. Menurut

Zhao Yongxin pada bukunya yang berjudul “Intisari Tata Bahasa Mandarin”

(22)

kalimat.Satuan terkecil tata bahasa adalah morfem. Morfem membentuk kata, kata

membentuk frasa, dan frasa membentuk kalimat (2005:3).

2.2 Landasan Teori

Teori digunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami,

menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai

pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto

(1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan

teknik penelitian.

Berbicara mengenai kalimat majemuk kausalitas, berarti bicara

mengenai tatabahasa dan struktur kalimat majemuk, serta letak konjungsi dalam

kalimat majemuk. Berarti dalam penelitian ini penulis membicarakan teori

tatabahasa itu sendiri dan teori sintaksis dalam menganalisis kalimat. Tetapi

dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada teori sintaksis dalam

menganalisis kalimat untuk mengetahui struktur kalimat majemuk dan letak

konjungsi.

2.2.1 Teori Sintaksis

Dalam menganalis kalimat teori tatabahasa juga sangat penting, karena

dengan adanya tatabahasa maka suatu pesan atau informasi yang ingin

disampaikan melalui bahasa tulisan dapat tersampaikan dengan baik dengan

adanya tatabahasa tersebut. Langacker mengatakan pendiskripsian sebuah bahasa

disebut tatabahasa. Tatabahasa dapat menjadi sebuah teori untuk struktur dari

susunan suatu bahasa. Observasi sebuah data berdasarkan tatabahasa yang

(23)

bahasa untuk sejumlah kalimat tentu tidak terbatas. Oleh karena itu tatabahasa

sangat menentukan sebuah kalimat yang benar dan baik secara tatabahasa

Dalam menganalisis pola sintaksis kalimat majemuk kausalitas dalam

bahasa Mandarin, Langacker (1972:25) menjabarkan pola kalimat majemuk

dalam Bahasa Mandarin sebagai kontruksi kalimat yang terdiri atas paling tidak

dua klausa dengan ditandai oleh konjungsi dan dirumuskan sebagai conjuction S

conjuction S. Conjunction merujuk pada konjungsi, sedangkan S merujuk pada

klausa. Sesuai dengan teori sintaksis yang diungkapkan oleh Langacker tersebut

paling tidak akan muncul dua klausa, dimana masing-masing klausa

menggunakan sebuah konjungsi. Tetapi terkadang salah satu konjungsi dapat

dihilangkan dalam penggunaannya di kalimat majemuk kausalitas. Analisis

dilakukan terhadap data yang telah diklasifikasi untuk membuktikan apakah

struktur conjuction S conjuction S merupakan struktur kalimat majemuk kausalitas

pola sebab-akibat dan pola akibat-sebab.

Contoh :

(18) 因为天气不好所以我们没去长城

因为 天气 不 好 所以 我们 没 去 长城

yīnwèi tiānqì hǎo suǒyi wǒmen méi chángchéng

karena cuaca tidak baik maka kami tidak pergi ke tembok besar

Karena cuaca tidak baik, maka kami tidak pergi ke Tembok Besar

Pada kalimat di atas jelas terlihat bahwa struktur kalimat majemuk

tersebut adalah conjuction S. Pada kalimat tersebut ada 2 konjungsi yang

digunakan yaitu “因为” “yīnwèi” yang berarti “karena” dan “所以” “suǒyi“ yang

(24)

为天气不好” “yīnwèi tiānqì bùhǎo’’ “karena cuaca tidak baik” dan klausa “所以

我们没去长城” “suǒyǐ wǒmen méi qù Chángchéng’’ “maka kami tidak pergi ke

Tembok besar”. Klausa pertama menyatakan alasan atau sebab atas hasil atau

akibat yang terjadi pada klausa dua , yaitu karena cuaca tidak baik, maka mereka

tidak jadi pergi. Oleh karena itu, dapat disimpukan kalimat tersebut menggunakan

pola atau struktur conjuction S conjuction S dan merupakan kalimat majemuk

kausalitas sebab – akibat.

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki

atau mempelajari (KBBI, 2003:1998). Jadi, tinjauan pustaka yaitu hasil meninjau,

pandangan, pendapat terhadap buku-buku maupun jurnal-jurnal yang sudah

diselidiki atau dipelajari sebelumnya.

Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya :

崔晓玲Cui Xiaoling (2014) dalam thesisnya yang berjudul “英语因果合

句与汉语因果句的对比研” “yīngyǔ yīnguǒ hé jù yǔ hànyǔ yīnguǒ jù de duìbǐ

yánjiū” menjelaskan tentang perbedaan kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa

Inggris dan bahasa Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai

struktur dan letak konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa

Mandarin. Penelitian ini membantu penulis untuk mengetahui struktur kalimat dan

letak konjungsi dalam kalimat majemuk kausalitas, sehingga memudahkan

penulis untuk mengetahui letak konjungsi dan struktur dalam bahasa Mandarin.

曾常年 Zeng cangnian (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “因果句群

(25)

menganalisis kalimat pertanyaan dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan

penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat

majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis

untuk mengenal dan mengetahui jenis – jenis kalimat majemuk kausalitas.

王利众Wang Lizhong (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “饿汉语夏

合 句 界 定 对 比 研 究” “È hànyǔ xià hé jù jièdìng duìbǐ yánjiū”, menjelaskan

tentang analisis konstratif kalimat majemuk dalam bahasa Rusia dan bahasa

Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak

konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian

ini membantu penulis untuk mengetahui yang termasuk kedalam kalimat

majemuk.

荣丽华 Rong Lihua (2011) dalam jurnalnya yang berjudul “汉语因果夏

句 研 究 综 述” “hànyǔ yīnguǒ yánjiūzongshu”,menjelaskan tentang hubungan

relasi antara sebab dan akibat dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan

penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat

majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis

utnuk mengetahui relasi antara sebab dan akibat yang menggunakan konjungsi

dalam kalimat majemuk kausalitas.

郑郁汀Zheng Yu Ting (2012) dalam thesisnya yang berjudul “现代汉语

因果夏句 焦点研” “xiàndài hànyǔ yīnguǒ xià jù jiāodiǎn yánjiū” memaparkan

tentang tata bahasa dalam kalimat majemuk kausalitas secara khusus. Sedangkan

penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat

(26)

untuk mengetahui bagaimanakah struktur kalimat majemuk kausalitas yang baik

dan benar secara tatabahasa dalam bahasa Mandarin.

(27)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis memaparkan tentang metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan

sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yang merupakan dasar – dasar

peneliti berpijak untuk meneliti.

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif.

Penelitian deskriptif artinya suatu metode dalam meneliti status sekelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataaupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki (Nazir, 2009:54). Ba’dulu dan Herman mengatakan bahwa (2005: 62),

“Penelitian bersifat deskriptif apabila di dalam analisis bahasa bertujuan

untukmemerikan cara orang sesungguhnya menggunakan (dan menuliskan)

bahasanya, bukan untuk menetapkan bagaimana seharusnya berbicara dan

menulis.”

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Pembahasaan dalam

penelitian ini merupakan pemaparan dari hasil analisis terhadap data. Penelitian

kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan memahami data – data tentang

hubungan antarklausa dalam kalimat majemuk kausalitas dan menetapkan data

(28)

Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan mengklasifikasi data.

Data diklasifikasi berdasarkan posisi klausa sebab dan klausa akibat serta

kehadiran konjungsi. Selanjutnya, data dianalisis berdasarkan teori yang diacu.

Berdasarkan hasil analisis, penulis pun menarik kesimpulan untuk menjawab

permasalahan dalam penelitian ini.

3.2 Data dan Sumber Data

Data merupakan bahan keterangan tentang sesutau objek

penenlitian.Definisi data sebenarnya memiliki kemiripan dengan definisi

informasi, hanya informasi lebih ditonjolkan dari segi servis, sedangkan data lebih

ditonjolkan aspek materi. Selain itu juga data mememiliki pengertian lain yang

punya kemiripam dengannya adalah fakta.

Yang menjadi data dalam skripsi ini adalah kalimat majemuk kausalitas

dalam bahasa Mandarin. Data-data tersebut diperoleh dari buku-buku yang

dipaparkan berikut ini, yang menjadi sumber data dalam skripsi ini. Sumber data

dapat diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, kamus, koran, novel, artikel surat

kabar dan sumber publikasi elektronik yang berkaitan dengan topik bahasan.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan

data sekunder. Menurut Sudaryanto menjelaskan data primer adalah data yang

berupa pemakaian bahasa oleh penutur bahasa lisan maupun tulisan, sedangkan

yang disebut data sekunder adalah data yang berupa data kebahasaan yang pernah

(29)

Sumber-sumber data primer diambil penulis secara substantif. Substantif

adalah bahan mentah data yang dalam bentuk konkret tampak sebagai segenap

tuturan apa pun yang dipilih oleh peneliti karena dipandang cukup mewakili.

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kalimat majemuk kausalitas

dalam Novel后羿射日和嫦娥The Myth Of Huo Yi and Chang E .

Judul Buku : 后羿射日和嫦娥 (Hòu yì shè rì hé cháng'é) The Myth Of Huo Yi

and Chang E

Pengarang : 叶兆言Yèzhàoyán

Penerbit :奇文云海工作室Qí wén yúnhǎi gōngzuò shì

Tahun Terbit : 2007

Tebal Buku : 213 halaman

Detil cover : warna dasar cokelat muda bergambarkan seorang puteri dengan

pakaian tradisional berada di atas matahari

Selain sumber data primer tersebut di atas, juga diambil dari buku-buku

beberapa tatabahasawan yang membahas topik yang serupa, yang menjadi data

sekunder atau data pendukung. Data sekunder adalah sebagai berikut:

1. Buku 汉 语 语 法 既 要 Inti Sari Tata Bahasa Mandarin karya Zhao

Yongxin( 赵永新),2005.

2. Skripsi dan Tesis bahasa Mandarin

3. Jurnal-jurnal bahasa Mandarin

4. Bahasa Mandarin itu Mudah karya Suparto, 2003.

(30)

6. Buku 外 国 人 实 用 汉 语 语 法 A Practical Chinese Grammar For

Foreigners.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti memperoleh dan

mengumpulkan data. Karena sumber data pada penelitian ini adalah sumber data

tertulis, yaitu bersumber dari buku – buku, surat kabar atau jurnal yang topiknya

terkait dengan permasalahan dalam skripsi ini, teknik pengumpulan data yang

dilakukan adalah :

1. Tahap Pengumpulan Data

Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data ialah metode pustaka

dan teknik catat sebagai teknik lanjutannya. Dalam metode pustaka, digunakan

sumber-sumber tertulis, seperti: surat kabar, buku bacaan yang berbahasa

Mandarin, jurnal dan sebagainya (Subroto, 1992: 41-43). Penulis pertama sekali

mencari novel yang menarik untuk dibaca dan dianalisis. Kemudian penulis

memilih novel yang menggunakan kalimat majemuk paling banyak. Kemudian

memilih satu novel untuk dijadikan sebagai sumber data. Lalu mencari buku –

buku pendukung lainnya yang berhubungan dengan kalimat majemuk, khususnya

kalimat majemuk kausalitas.

2. Tahap Klasifikasi Data

Dari sumber data, data dikumpulkan dengan mencari kalimat yang

mengandung kalimat majemuk kausalitas. Selanjutnya, kalimat-kalimat data

(31)

(dikelompok-kelompokkan). Proses penyaringan dimaksudkan untuk menyaring

data yang benar-benar mengandung kalimat majemuk kausalitas pola sebab-akibat

dan pola akibat-sebab. Setelah itu menentukan kalimat majemuk kausalitas yang

mana saja yang digunakan untuk analisis lebih lanjut.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data dalam peneitian menggunakan analisis deskriptif

yakni usaha untuk mengumpulkan dan menyususn data tersebut kemudian

dianalisis. Analisis deskriptif yakni data yang dikumpulkan adalah berupa

kata-kata dan bukan angka-angka dan berisikan kutipan-kutipan dari data dan peneltian

sebelumya.

Adapun teknik yang digunakan dalam analisi data adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan semua data-data yang terkait dengan kalimat majemuk

kausalitas bahasa Mandarin dari data yang dipeoleh.

2. Membaca dan menggaris bawahi yang termasuk kalimat majemuk

kausalitas pada novel tersebut.

3. Menterjemahkan kalimat majemuk kausalitas ke dalam bahasa Indonesia.

4. Menganalisis struktur kalimat majemuk yang menggunakan kausalitas

pola sebab-akibat dan akibat-sebab dengan menggunakan teori

Wanglacker.

5. Menentukan konjungsinya dari kalimat majemuk kausalitas.

6. Menganalis letak konjungsi dalam kalimat majemuk kausalitas dengan

(32)

7. Setelah semua data dan kalimat dianalisis, maka dilakukan penarikan

(33)

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis memaparkan dan menganalisis struktur kalimat

majemuk kausalitas yang ditemukan dalam novel dan letak konjungsi - konjungsi

dalam kalimat majemuk kausalitas. Sehingga pada awal subbab penulis akan

mengklasifikasi data terlebih dahulu yaitu kalimat majemuk kausalitas yang

menggunakan pola sebab – akibat dan akibat – sebab. Oleh karena itu, dalam bab

ini data yang telah penulis diperoleh akan diklasifikasikan dan dianalisis pola

kalimat dan strukturnya serta letak konjungsi.

4.1 Paparan Data

Data yang akan dianalisis dalam bab ini merupakan kalimat – kalimat

majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Data kalimat majemuk kausalitas

dalam bahasa Mandarin diperoleh dengan membaca novel 后羿射日和嫦娥The

Myth Of Huo Yi and Chang E. Kemudian penulis mencatat dan mengelompokkan

kalimat – kalimat majemuk kausalitas. Setelah dikumpulkan, maka data tersebut

diklasifikasi berdasarkan posisi klausa sebab dan klausa akibat.

Hasil klasifikasi data tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini

Pola Sebab - Akibat (72)

Data (95)

(34)

Dari hasil klasifikasi data dapat dilihat bahwa kalimat majemuk kausalitas

yang dominan muncul adalah pola sebab - akibat dengan jumlah 72 kalimat,

sedangkan pola akibat – sebab hanya muncul 23 kalimat.

4.2. Pembahasan

Data Sebab – Akibat

No Data Sumber

1 既然毛氏表明他的拒绝态度,吴刚便让嫦娥搬到猪圈里去

往。Jìrán máo shì biǎomíng tā de jùjué tàidù, wúgāng biàn ràng

cháng'é bān dào zhū quān lǐ qù wǎng

18

2 由于他怀中还抱着那个葫芦,吴刚感到非常别扭。Yóuyú

huái zhōng hái bàozhe nàgè húlu, wúgāng gǎndào fēicháng

bièniu.

23

4 嫦娥不知道说什么好,既然吴刚赞不绝口,她也就用不着再

说什么了。Cháng'é bù zhīdào shuō shénme hǎo, jìrán wúgāng

zàn bù juékǒu, tā yě jiù yòng bùzháo zàishuō shénmeliǎo

41

5 因为嫦娥的拒绝,造父没有得寸进尺。Yīnwèi cháng'é de

jùjué, zào fù méiyǒu décùnjìnchǐ.

42

6 既然很多人都有这个兴趣,羿也很乐满意足大家的好寄心。

Jìrán hěnduō rén dōu yǒu zhège xìngqù, yì yě hěn lè mǎnyì zú

dàjiā de hǎo jì xīn

55

7 布此次末与大军出征,因此一直没交手的机会

Bù cǐ cì mò yǔ dàjūn chūzhēng, yīncǐ yīzhí méi jiāoshǒu de jīhuì

74

8 这时候,由于有十个太阳一起天上发威,人类正经历着前所

末有的困境。Zhè shíhòu, yóuyú yǒu shí gè tàiyáng yīqǐ tiānshàng fāwēi, rénlèi zhèng jīnglìzhe qián suǒ mò yǒu de kùnjìng.

92

9 既然他都已经是神了,就不能这么成天蒙头睡觉。

Jìrán tā dōu yǐjīng shì shénle, jiù bùnéng zhème chéngtiān méng

tóu shuìjiào.

(35)

10 她已经习惯了嫦娥的捉弄,因此她此时更愿意相信嫦娥又在

玩什么新的花样。Tā yǐjīng xíguànle cháng'é de zhuōnòng,

yīncǐ tā cǐ shí gèng yuànyì xiāngxìn cháng'é yòu zài wán shénme

xīn de huāyàng.

139

11 因为逢蒙当时人还弱小,弓和箭的制作都非常精细。Yīnwèi

féng méng dāngshí rén hái ruòxiǎo, gōng hé jiàn de zhìzuò dōu

fēicháng jīngxì.

157

Data Akibat – Sebab

No Data Sumber

1 当时不肯回家的主要是女丑,因此不应该把过错都推到

无辜的嫦娥身上。Dāngshí bù kěn huí jiā de zhǔyào shi nǚ

chǒu, yīncǐ bù yìng gāi bǎ guòcuò dōu tuī dào wúgū de

cháng'é shēnshang

18

2 嫦娥并不明白为什么要这么做,既然吴刚这么要求,他

也就只能这么做。Cháng'é bìng bù míngbái wèishéme yào

zhème zuò, jìrán wúgāng zhème yāoqiú, tā yě jiù zhǐ néng

zhème zuò.

21

3 手术是在后山一个深深的冰窟进行,在这里,由于温度

低,被害了睾丸的男孩子更容易存活下来。Shǒushù shì

zài hòu shān yīgè shēn shēn de bīng kū jìnxíng, zài zhèlǐ,

yóuyú wēndù dī, bèihàile gāowán de nán hái zǐ gēng róngyì

cúnhuó xiàlái.

28

4 我不知道你为什么会这么想,因为你看到我肚子里有了

孩子。Wǒ bù zhīdào nǐ wèishéme huì zhème xiǎng, yīnwèi

nǐ kàn dào wǒ dùzi li yǒule háizi

43

(36)

的判决。也只能接受。Wúgāng hé wǔdīng duì zhè yī

pànjué dōu bù mǎnyì, jìrán shì lì mù zhǎng zhìzuò chū de

pànjué. Yě zhǐ néng jiēshòu

6 流眼泪,是因为你不开心。Liú yǎnlèi, shì yīnwèi nǐ bù kāixīn

67

7 嫦娥不知道他们在说什么,因为她什么也没有看见,只

是隐隐觉得对面山坡上有材枝在晃动。Cháng'é bù

zhīdào tāmen zài shuō shénme, yīnwèi tā shénme yě méiyǒu kànjiàn, zhǐshì yǐnyǐn juédé duìmiàn shānpō shàng yǒu cái

zhī zài huàngdòng

70

8 告父当众检验了后羿的家伙,他恳请后羿背对大众,由

他来宣布自己看到的结果。Gào fù dāngzhòng jiǎnyànle

hòu yì de jiāhuo, tā kěnqǐng hòu yì bèi duì dàzhòng, yóu

lái xuānbù zìjǐ kàn dào de jiéguǒ.

127

4.2.1. Struktur Kalimat Majemuk Kausalitas

Pada subbab ini penulis menganalis struktur kalimat majemuk kausalitas

yang menggunakan pola sebab - akibat dan akibat - sebab. Pada subbab ini akan

terlihat hasil analisis setiap kalimat dengan struktur atau pola yang digunakan

dalam kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Subbab kemudian

dibagi menjadi dua bagian, yaitu kalimat majemuk kausalitas pola sebab-akibat

dan kalimat majemuk kausalitas akibat-sebab. Pertama sekali penulis akan

menganalis kalimat majemuk kausalitas sebab-akibat kemudian diikuti dengan

menganalisis kalimat majemuk kausalitas akibat-sebab.

4.2.2. Kalimat Majemuk Kausalitas Pola Sebab – Akibat

Analisis Sintaksis terhadap data didasarkan pada teori Wanglacker yang

(37)

conjunction S ; conjunction merujuk pada konjungsi, sedangkan S merujuk pada

klausa. Dalam rumus yang diberikan terdapat paling tidak dua klausa yang masing

– masing diawali oleh sebuah pemarkah yaitu konjungsi berada di depan klausa

yang ditandai konjungsi tersebut.

(19). 既然毛氏表明他的拒绝态度,吴刚便让嫦娥搬到猪圈里去往。Hal 18

既 然 毛 氏 表 明 他 的 拒 绝 态 度 吴 刚 便 让 嫦 娥 搬 到 猪 圈 里 去 住 rán máo shì biǎo míng

de

jué tài

gāng biàn rang

cháng é

bān dào

zhū

quān zhu

ka rena mao shi me nyata kan

dia par tikel pe nola kan ting kah laku wu gang mem biar kan chang e me mindah kan kan dang babi di da lam

untuk tinggal

Karena Mao menyatakan tingkah laku penolakannya, maka Wu Gang membiarkan Chang E memindahkannya ke kandang babi untuk tinggal

Penolakan Mao →

Sebab Akibat

dipindahkan ke kandang babi

Pada kalimat (19) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan

salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (19) hanya terdapat satu

konjungsi, yaitu “既然” “jìrán” “karena” dan dua klausa, yaitu “毛氏表明他的

拒绝态度” “jìrán máo shì biǎomíng tā de jùjué tàidù” “Mao menyatakan tingkah

laku penolakannya” dan klausa “吴刚便让嫦娥搬到猪圈里去往” “wúgāng biàn

ràng cháng'é bān dào zhū quān l ǐ qù wǎng” “Wu Gang membiarkan Chang E

memindahkan ke dalam kandang babi untuk tinggal”.

Klausa pertama menyatakan alasan mengapa Mao dipindahkan ke dalam

kandang babi, yaitu karena Mao menunjukkan penolakkannya terhadap Wu Gang.

Dengan demikian kalimat (19) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola

(38)

dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa

pertama memiliki makna sebab.

(20). 既然很多人都有这兴趣,羿也很乐满意足大家的好寄心。 Hal 55

既然 很 多 人 都 有 这个 兴趣

jìrán hěn duō rén dōu yǒu zhège xìngqù

karena sangat banyak orang semua ada ini tertarik Karena sangat banyak orang semuanya mempunyai ketertarikan

羿 也 很 乐 满意 足 大家 的 好寄心

hěn mǎnyì dàjiā de hǎo ji xin

yi juga sangat bahagia puas cukup semua orang partikel kebaikan Karena sangat banyak orang semuanya mempunyai ketertarikan, maka Yi juga sangat bahagia cukup puas dengan kebaikan semua orang

Banyak orang tertarik →

Sebab akibat

Yi sangat bahagia dan puas

Kalimat (20) juga memiliki struktur yang sama pada kalimat (19) yaitu

conjunction S conjunction S dengan salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada

kalimat (20) hanya terdapat satu konjungsi yaitu “既然” “jìrán” “karena” dan

dua klausa, yaitu klausa “很 多 人 都 有 这 个 兴 趣” “hěnduō rén dōu yǒu zhège

xìngqù” “karena sangat banyak orang semuanya mempunyai ketertarikan” dan

klausa “羿也很乐满意足大家的好寄心” “yì yě hěn lè mǎnyì zú dàjiā de hǎo jì

xīn” “Yi juga sangat bahagia cukup puas dengan kebaikan semua orang”.

Pada kalimat (20) klausa pertama menyatakan alasan mengapa Yi merasa

sangat bahagia dan cukup puas dengan semua orang, yaitu karena sangat banyak

orang mempunyai ketertarikan. Dengan demikian kalimat (20) adalah kalimat

majemuk kausalitas dengan pola sebab - akibat. Sesuai dengan pernyataan

(39)

ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa pertama

memiliki makna sebab.

Pada kalimat (21) sama juga dengan kalimat (19) dan kalimat (20) yang

memiliki pola sebab - akibat dengan salah satu pemarkah yang dilesapkan.

(21). 由于他坏中还抱着那个葫芦,吴刚感到非常别扭。Hal 23

由于 他 怀 中 还 抱着 那个 葫芦

yóuyú huài zhōng hái bàozhe nàgè húlu

karena dia dada tengah masih mengendong itu labu Karena dia masih memegang labu itu di bagian dada

吴刚 感到 非常 别扭

wú gang gǎndào fēicháng bièniu

wu gang merasakan sangat tidak nyaman Wu Gang merasa sangat tidak nyaman

Memegang labu di bagian dada →

Sebab Akibat

merasa tidak nyaman

Pada kalimat (21) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan

salah satu pemarkah dilesapkan. Pada kalimat (21) hanya terdapat satu konjungsi

yaitu “由于” “yóuyú” “karena” dan dua klausa , yaitu klausa “他怀中还抱着那

个葫芦” “tā huái zhōng hái bàozhe nàgè húlu ” “karena dia masih memegang

labu itu di bagian dada” dan klausa “吴刚感到非常别扭” “Wu Gang merasa

sangat tidak nyaman”.

Klausa pertama menyatakan alasan mengapa Wu Gang merasa sangat

tidak nyaman, yaitu karena Dia masih memegang labu di bagian dadanya.

Dengan demikian kalimat (21) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola

(40)

dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa

pertama memiliki makna sebab.

(22). 这时候,由于十个太阳一起天上发威,人类正经历着前所有困境。

Hal 92

这时候 由于 十 个 太阳 一起 发威

zhè shíhòu yóuyú shí tàiyáng yīqǐ fāwēi

pada waktu karena sepuluh buah matahari bersama-sama marah Pada waktu, karena sepuluh matahari bersama – sama marah

人类 正 经历着 前 所有 困境

rénlèi zhèng jīnglìzhe qián suǒyǒu kùnjìng

umat manusia sedang mengalami didepan semua kesulitan maka semua umat manusia sedang mengalami kesulitan

Matahari marah →

Sebab Akibat umat manusia kesulitan

Pada kalimat (22) frasa “这 时 候” “zhèshíhòu” “pada waktu” muncul

sebagai keterangn waktu dalam kalimat majemuk dan tidak mempengaruhi pola

dari kalimat majemuk kausalitas yaitu pola sebab – akibat . Pada kalimat (22)

yang mempunyai struktur frase + conjunction + klausa + klausa dengan salah

satu pemarkah atau konjungsi yang dilesapkan. Pada kalimat ini hanya terdapat

satu konjungsi yaitu “由于” “yóuyú” “karena” dan dua klausa, yaitu klausa “

个太阳一起天上发威” “shí gè tàiyáng yīqǐ tiānshàng fāwēi ” “karena sepuluh

matahari bersama-sama marah” “人 类 正 经 历 着 前 所 有 困 境” “rénlèi zhèng jīnglìzhe qián suǒ mò yǒu de kùnjìng ” “semua umat manusia mengalami

(41)

Klausa pertama menyatakan alasan mengapa semua umat manusia

mengalami kesulitan, yaitu karena matahari bersama-sama sedang marah.

Dengan demikian, kalimat (22) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola

sebab-akibat. Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di bagian depan klausa

kedua dapat ditambahkan konjungsi yang menyatakan akibat karena klausa

pertama memiliki makna sebab. Dan juga akan muncul dua klausa, dimana

masing-masing klausa menggunakan sebuah konjungsi. Tetapi terkadang salah

satu konjungsi dapat dihilangkan dalam penggunaannya di kalimat majemuk

kausalitas.

Pada kalimat (22) di atas memperlihatkan variasi dari struktur kalimat

majemuk kausalitas yaitu conjunction S conjunction S. Pada kalimat (22)

memiliki struktur yaitu frase + konjungsi + klausa + klausa. Walaupun tidak sama

dengan struktur conjunction S conjunction S, kalimat majemuk yang memiliki

kausalitas dengan pola sebab - akibat tetap terlihat pada kalimat (22).

(23). 嫦娥不知道说什么好,既然吴刚不绝口,就她也用不着再说什么了。

Hal 41

嫦娥 不 知道 说 什么 好

cháng'é zhīdào shuō shénme hǎo

Chang E tidak mengetahui membicarakan sesuatu baik Chang E tidak tahu mau mengatakan apa

既然 吴刚 不 绝口 就 她 也 用 不着 再 说 什么了

jìrán

gang

juékǒu jiu yòng bùzháo zài shuō shénmeliǎo

karena Wu Gang

tidak berhenti berbicara

sehingga dia juga meng gunakan

tidak lagi mem bicarakan

sesuatu

karena Wu Gang tidak berhenti berbicara sehingga dia juga tidak bisa berkata lagi

Tidak berbicara → Wu Gang tidak berhenti berbicara →

Akibat Sebab Akibat

(42)

Kalimat (23) merupakan respon Chang E terhadap Wu Gang yang tidak

mau tutup mulut. Kalimat (23) juga memperlihatkan variasi dari struktur

conjunction S conjunction S dengan lebih dari dua klausa dalam satu kalimat.

Kalimat tersebut meemiliki tiga klausa, yaitu klausa “嫦 娥 不 知 道 说 什 么 好”

“Cháng'é bù zhīdào shuō shénme hǎo ” “ Chang E tidak tahu mau mengatakan

apa” sebagai klausa pertama, pada klausa kedua muncul konjungsi, yaitu “既然”

“jìrán” “karena” dengan klausa “吴 刚 不 绝 口” “wúgāng zàn bù juék ” “Wu

Gang tidak berhenti berbicara” dan klausa ketiga dengan muncul konjungsi “就”

“jiù” “sehingga” dengan klausa “她 也 用 着 再 说 什 么 了” “sehingga dia juga

tidak bisa berkata lagi”.

Kalimat (23) tersebut pada klausa pertama menyatakan akibat atau hasil

atas sebab atau alasan yang dinyatakan pada klausa kedua, yaitu alasan mengapa

Chang E tidak tahu mau berkata apa adalah karena Wu Gang tidak berhenti

berbicara. Tetapi pada klausa ketiga dinyatakan kembali akibat atau hasil dari

sebab atau alasan. Dengan demikian kalimat (23) bisa memiliki pola akibat –

sebab atau sebab – akibat.

Pada kalimat (23) diatas memperlihatkan variasi dari sturktur kalimat

majemuk kausalitas conjuction S conjuction S. Pada kalimat (23) memiliki

struktur yaitu klausa + konjungsi + klausa + konjungsi + klausa. Walaupun tidak

sama dengan struktur conjuction S conjuction S , kalimat majemuk yang memiliki

(43)

(24). 既然他都已经是神了,就不能这么成天蒙头睡觉。Hal 94

既然 他 都 已经 是 神了

jìrán dōu yǐjīng shì shénle

karena dia partikel sudah adalah dewa Karena dia sudah menjadi dewa

就 不能 这么 成天 蒙 头 睡觉

jiù bùnéng zhème chéngtiān méng tóu shuìjiào

maka tidakbisa begitu sepanjang hari menutup kepala tidur Karena dia sudah menjadi dewa maka tidak bisa menutup kepala sepanjang hari

menjadi dewa →

Sebab Akibat

tidak bisa menutup kepala

Pada kalimat (24) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan

salah satu pemarkah yang dilesapkan. Kalimat tersebut meemiliki dua konjungsi,

yaitu “既然” “jìrán” “karena” dan “” “jiù” “maka” serta memiliki dua klausa

“他都已经是神了” “tā dōu yǐjīng shì shénle” “dia sudah menjadi dewa” sebagai

klausa pertama klausa “不能这么成天蒙头睡觉” “bùnéng zhème chéngtiān méng

tóu shuìjiào” “tidak bisa menutup kepala sepanjang hari” sebagai klausa kedua.

Klausa pertama menyatakan alasan mengapa tidak bisa menutup kepala

sepanjang hari, yaitu karena dia sudah menjadi dewa. Dengan demikian kalimat

(24) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola sebab – akibat. Sesuai

dengan pernyataan Wangalacker, di depan klausa kedua dapat ditambahkan

sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa pertama memiliki makna

(44)

(25). 因为嫦娥的拒绝,造父没有得寸进尺。Hal 37

因为 嫦娥 的 拒绝 造父 没有 得寸进尺

yīnwèi cháng'é de jùjué zào fù méiyǒu décùnjìnchǐ

karena chang e partikel penolakan Zao Fu tidak pernah puas Karena penolakan Chang E, Zao Fu tidak pernah puas

Penolakan Chang E →

Sebab Akibat

Zao Fu tidak pernah puas

Pada kalimat (25) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan

salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (25) hanya terdapat satu

konjungsi, yaitu “因为” “yīnwèi” “karena” dan dua klausa, yaitu “嫦娥的拒绝”

“cháng'é de jùjué” “penolakan Chang E” dan klausa “造父没有得寸进尺” “zào

fù méiyǒu décùnjìnchǐ” “Zao Fu tidak pernah puas”.

Klausa pertama menyatakan alasan mengapa Zao Fu tidak pernah puas,

yaitu karena penolakan Chang E. Dengan demikian kalimat (25) adalah kalimat

majemuk kausalitas dengan pola sebab - akibat . Sesuai dengan pernyataan

Wangalacker, di depan klausa kedua dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang

bermakna akibat karena klausa pertama memiliki makna sebab.

(26). 因为逢蒙当时人还弱小,弓和箭的制作都非常精细。Hal 157

因为 逢蒙 当时 人 还 弱小

yīnwèi féngméng dāngshí rén hái ruòxiǎo

karena fengmeng waktu itu orang masih lemah Karena Feng Meng waktu itu orang lemah

弓和箭 的 制作 都 非常 精细

gonghé jiàn de zhìzuò dōu fēicháng jīngxì

(45)

Orang yang lemah →

Sebab Akibat

pembuatan anak panah harus teliti

Pada kalimat (26) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan

salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (26) hanya terdapat satu

konjungsi, yaitu “因为” “yīnwèi” “karena” dan dua klausa, yaitu “逢蒙当时人还

弱小” “féng méng dāngshí rén hái ruòxiǎo” “Feng Meng waktu itu orang lemah”

dan klausa “弓和箭的制作都非常精细” “gōng hé jiàn de zhìzuò dōu fēicháng jīngxì” “pembuatan anak panah harus teliti”.

Klausa pertama menyatakan alasan mengapa pembuatan anak panah harus

teliti, yaitu karena Fang Meng waktu itu orang yang lemah. Dengan demikian

kalimat (26) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola sebab - akibat.

Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di depan klausa kedua dapat

ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa pertama

memiliki makna sebab.

(27). 布此次末与大军出征,因此一直没交手的机会。Hal 74

布 此次 末 与 大军 出征

cǐ cì dàjūn chūzhēng

diatur sebelum berakhir ikut tentara berperang Tentara sebelumnya diatur ditempatkan untuk ikut berperang

因此 一直 没 交手 的 机会

yīncǐ yīzhí méi jiāoshǒu de jīhuì

(46)

sebelum ditempatkan ikut berperang →

Sebab Akibat

tidak bisa langsung melawan

Pada kalimat (27) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan

salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (27) hanya terdapat satu

konjungsi, yaitu “因此” “yīncǐ” “karena itu” dan dua klausa, yaitu “布此次末与

大军出征” “bù cǐ cì mò yǔ dàjūn chūzhēng” “tentara sebelumnya diatur

ditempatkan untuk ikut berperang” dan klausa “一直没交手的机会” “yīzhí méi jiāoshǒu de jīhuì” “itu tidak bisa langsung mengambil kesempatan untuk

melawan”.

Klausa pertama menyatakan alasan mengapa tidak bisa terus mengambil

kesempatan untuk melawan, yaitu karena itu tentara belum ditempatkan ikut

berperang. Dengan demikian kalimat (27) adalah kalimat majemuk kausalitas

dengan pola sebab – akibat. Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di depan

klausa kedua dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena

klausa pertama memiliki makna sebab.

(28). 她已经习惯了嫦娥的捉弄,因此她此时更愿意相信嫦娥在玩什么新的

花样

她 已经 习惯了 嫦娥 的 捉弄

yǐjīng xíguànle chángé de zhuōnòng

dia sudah terbiasa chang e partikel menggoda Dia sudah terbiasa mengoda chang e

因此 她 此时 愿意 相信 嫦娥 在玩 什么 新 的 花样

yīncǐ cǐshí yuànyì xiāngxìn chángé zàiwán sheme xīn de huāyàng maka dia saat

itu

mau per

caya

chang e per mainan

apa baru par tikel

taktik maka dia mau mempercayai Chang E tentang permainan taktik yang baru

Menggoda Chang E →

Sebab Akibat

(47)

Pada kalimat (28) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan

salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (28) hanya terdapat satu

konjungsi, yaitu “因此” “yīncǐ” “maka” dan dua klausa, yaitu “她已经习惯了嫦

娥的捉弄” “tā yǐjīng xíguànle cháng'é de zhuōnòng” “dia sudah terbiasa

mengoda Chang E” dan klausa “她此时更愿意相信嫦娥在玩什么新的花样”

tā cǐ shí gèng yuànyì xiāngxìn cháng'é zài wán shénme xīn de huāyàng” “dia

mau mempercayai Chang E tentang taktik yang baru”.

Klausa pertama menyatakan alasan mengapa dia mau mempercayai Chang

E tentang taktik yang baru, yaitu karena dia sudah terbiasa mengoda Chang E.

Dengan demikian kalimat (28) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola

sebab – akibat. Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di depan klausa kedua

dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa

pertama memiliki makna sebab.

4.2.2 Kalimat Majemuk Kausalitas Pola Akibat – Sebab

Dari jumlah pemunculan kalimat majemuk kausalitas pola akibat-sebab

dalam data berjumlah 22 kalimat dari 95 kalimat majemuk kausalitas. Dapat

dilihat bahwa kalimat majemuk kausalitas denga pola sebab – akibat bukan

merupakan pola yang umum dipakai oleh penutur bahasa Mandarin dalam

menyatakan kausalitas. Dapat dikatakan bahwa kalimat majemuk kausalitas pola

akibat – sebab merupakan variasi dari bentuk dasar kalimat majemuk kausalitas

pola sebab – akibat.

Berdasarkan analisis sintaksis terlihat bahwa baik pola sebab – akibat

maupun pola akibat – sebab memiliki struktur kalimat yang sama conjunction S

(48)

( klausa dan frasa ) juga sama, terdapat klausa menyatakan sebab dan klausa lain

menyatakan akibat. Namun perbedaan terletak pada posisi klausa – klausa

tersebut. Bila pada pola sebab – akibat, klausa yang menyatakan sebab

mendahului klausa yang menyatakan akibat, maka pada pola akibat – sebab klausa

yang akibat mendahului klausa yang menyatakan sebab. Oleh karena itu, sama

halnya dengan subbab sebelumnya, analisis pada subbab ini juga difokuskan pada

analisis sintaksis.

Sama halnya dengan pola sebab-akibat dan pola akibat-sebab juga

menggunakan teori Wangalacker yang merumuskan struktur kalimat majemuk

bahasa Mandarin sebagai conjunction S conjunction S; conjunction merujuk pada

konjungsi sedangkan S merujuk pada klausa. Dalam kalimat majemuk paling

tidak muncul dua klausa yang masing – masing diawali oleh sebuah pemarkah,

yaitu konjungsi. Tetapi terkadang salah satu konjungsi dapat dihilangkan. Serta

menurut teori tersebut terlihat bahwa posisi konjungsi berada di depan klausa

yang ditandai konjungsi tersebut.

(29). 我不知道你为什么会这么想,因为你看到我肚子里有了孩子。Hal 43

我 不 知道 你 为什么 会 这么 想

zhīdào wèishénme huì zhème xiǎng

saya tidak mengetahui kamu mengapa bisa begitu berpikir Saya tidak tahu mengapa kamu bisa berpikiran seperti ini

因为 你 看到 我 肚子 有了 孩子

yīnwèi kàn dào dùzi yǒu le háizi

karena kamu melihat saya perut ada anak karena kamu melihat di dalam perut saya sudah ada anak

(49)

Akibat Sebab

Pada kalimat (29) terlihat struktur kalimat majemuk conjunction S

conjunction S yang diungkapkan oleh Wangalacker. Pada kalimat tersebut salah

satu pemarkah yaitu konjungsi dilesapkan. Pada kalimat (29) hanya terdapat satu

konjungsi, yaitu “因为” “yīnwèi” “karena” dan dua klausa, yaitu “我不知道你

为什么会这么想” “wǒ bù zhīdào nǐ wèishéme huì zhème xiǎng” “saya tidak tahu

mengapa kamu berpikiran seperti ini” dan klausa “你看到我肚子里有了孩子”

“nǐ kàn dào wǒ dùzi li yǒule háizi” “karena kamu melihat di dalam perut saya

sudah ada anak”.

Klausa pertama menyatakan akibat atau hasil dari sebab atau alasan yang

dinyatakan pada klausa kedua yaitu alasan mengapa saya tidak tahu mengapa dia

bisa berpikiran seperti itu adalah karena dia sudah melihat anak di dalam perut

perempuan tersebut. Dengan demikian kalimat (29) merupakan kalimat majemuk

kausalitas dengan pola sebab – akibat.

(30). 羿告诉她告父已为自己准备好了十支箭,因为天上一共有十个太阳。Hal 100

羿 告诉 她 告 父 已为 自己 准备 好了 十支箭

gàoSù gào yiwèi zìjǐ zhǔnbèi hǎole shí zhī jiàn

yi mem beritahu

dia mengata kan

Ayah Telah sendiri mem persiapkan

baik sepuluh anak panah

Yi memberitahu ayah dia telah mempersiapkan dengan baik sepuluh anak panah,

因为 天上 一共 有 十 个 太阳

yīn wéi tiānshàng yīgòng yǒu shí tai yang karena langit jumlahnya ada sepuluh buah matahari karena jumlahnya ada sepuluh matahari dilangit

Mempersiapkan sepuluh anak panah →

Akibat Sebab

jumlahnya ada sepuluh matahari dilangit

Pada kalimat (30) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan

(50)

sama dengan kalimat (30) yaitu klausa + konjungsi + klausa. Pada kalimat (30)

memiliki satu konjungsi dan dua klausa. Konjungsi yang digunakan pada kalimat

(30) yaitu konjungsi “因为” “yīn wéi” “karena” dan terletak pada klausa kedua.

Klausa pertama “羿告诉她告父已为自己准备好了十支箭” “yì gàosù tā gào fù

yǐ wèi zìjǐ zhǔnbèi hǎole shí zhī jiàn” “Yi memberitahu ayah dia telah

mempersiapkan dengan baik sepuluh anak panah”. Klausa yang kedua yaitu “天

上 一 共 有 十 个 太 阳” “tiānshàng yīgòng yǒu shí gè tàiyáng ” “jumlahnya ada

sepuluh matahari dilangit”.

Klausa pertama merupakan akibat atau hasil dari sebab atau alasan pada

klausa kedua. Akibat atau hasil dari sebab atau alasan mengapa Ayah dia

mempersiapkan sepuluh anak panah, yaitu karena di atas langit jumlahnya ada

sepuluh matahari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kalimat (30)

merupakan kalimat majemuk kausalitas dengan pola akibat – sebab.

(31). 吴刚和武丁对这一判决都不满意,既然是力收长

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang persamaan dan perbedaan kalimat majemuk setara perlawanan yang menyatakan penguatan dalam bahasa Indonesia dan

Penelitian yang dilakukan oleh Septianingrum (2016) berjudul “Konjungsi dalam Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus).” Persamaan penelitian

selain itu, peniadaan unsur predikat hanya ditemukan satu data, yaitu pada kalimat majemuk setara perlawanan, (2) Penulisan kalimat majemuk setara dalam novel Rumah Seribu

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis perbedaan dan persamaan aspek dalam kalimat bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia berdasarkan jenis dan posisi aspek..

Konjungsi yang digunakan peserta didik dalam kalimat majemuk setara adalah dan serta penggunaan tanda baca “,” (koma), dan “/” (atau). 2) Kompleksitas kalimat dari

Langkah-langkah dalam menganalisis data, yaitu (1) membaca dengan cermat novel “Rantau 1 Muara“; (2)menggarisbawahi penggunaan kalimat majemuk padanovel “Rantau 1 Muara“; (3)

Penelitian yang dilakukan oleh Septianingrum (2016) berjudul “Konjungsi dalam Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK (Studi Kasus Multisitus).” Persamaan penelitian

Sedangkan, dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia posisi fungsi subjek selalu berada di awal kalimat, seperti terlihat dari pola kalimat majemuk BI yang menunjukkan pola S + P + Ket