ANALISIS KALIMAT MAJEMUK KAUSALITAS
BAHASA MANDARIN PADA NOVEL THE MYTH OF
HUOYI AND CHANG E (
后羿射日和嫦娥
) KARYA YE
ZHAOYAN
在《后羿射日和嫦娥》中的小说因果关系偏正复句分析
Zài (hòu yì shè rì hé cháng'é)
zhōng de xiǎoshuō yīnguǒ
guānx
ì pi
ān zh
èng fùjù f
ēnxī
SKRIPSI
Oleh:
OCTAVIA ALEMINA
110710024
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS KALIMAT MAJEMUK KAUSALITAS
BAHASA MANDARIN PADA NOVEL THE MYTH OF
HUOYI AND CHANG E (
后羿射日和嫦娥
) KARYA : YE
ZHAOYAN
在
(
后羿射日和嫦娥
)
中的小说因果关系偏正复句分析
Zài (hòu yì shè rì hé cháng'é)
zhōng de xiǎoshuō yīnguǒ guānxì
piān zh
èng fùjù f
ēnxī
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam bidang ilmu Sastra Cina.
Oleh:
Octavia Alemina 110710024
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Dwi Widayati, M.Hum T. Kasa Rullah, S.S MTCSOL
NIP. 196505141988032001
PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Disetujui Oleh:
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan
Medan, 07 Agustus 2015
Program Studi S-1 Sastra Cina
Ketua,
PENGESAHAN Diterima Oleh :
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam bidang ilmu Sastra Cina.
Pada:
Hari/ Tanggal : Rabu/ 12 Agustus 2015
Pukul : 10.00-11.00
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,
NIP. 195110103 197603 1 001 Dr. SyahronLubis, M.A
Panitia Ujian
No. Nama TandaTangan
1. Dr. T. ThyrhayaZein, M.A ( )
2. Dra. Nur Cahaya Bangun, MSi ( )
3. Dr. Dwi Widayati, M.Hum ( )
4. T. Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL ( )
ABSTRACT
The title of this thesis is “Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa Mandarin Pada Novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan”. In this paper, the writer is trying to analyze the usage of causality compound sentences in Mandarin in novels Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan . Due the title, there are some concepts written in this thesis, they are definition of causality compound sentences, types of causality compound sentences and types of conjunction. The theory used in this paper is syntax that is used to analyze the structure and position of conjunctions in causality compound sentences. The methodology used in theis research is descriptive qualitative . The result of the analysis shows that the structure of causality compound sentences such as,conjunction S conjunction S, S referring to clause.The position of conjunction are always placed before and after subject, before verb and before adverb.
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi pribadi yang paling penulis kagumi dan
cintai di atas segalanya yaitu Bapaku, Sahabat Sejatiku, Penebusku Yang Hidup,
Yesus Kristus atas segala karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “ Kalimat Majemuk Kausalitas
bahasa Mandarin pada Novel The Myth Of Huo Yi and Chang E Karya Ye
Zhao Yan ”. Penulis berharap sksripsi ini berguna bagi pembaca, terutama sekali
bagi mahasiswa Sastra Cina yang ingin mengetahui tentang kalimat majemuk
kausalitas bahasa Mandarin.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui kesulitan maupun
hambatan, baik mengenai literatur sebagai sumber acuan, maupun disebabkan
terbatasnya kemampuan penulis dalam bidang yang sedang dibahas, namun berkat
rahmat dan kemurahan Tuhan Yesus Kristus serta dukungan moril maupun
materiil yang telah diberikan oleh banyak pihak selama penulisan skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan didalamnya, untuk itu penulis bersedia
menerima kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaaan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini. Rasa terima kasih
1. Yang terhormat, Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Yang terhormat , Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi
Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Yang terhormat, Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, MSi selaku sekretaris
Program Sastra Cina Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Sumatera Utara.
4. Yang terhormat, Dr. Dwi Widayati, M.Hum, selaku Pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan dan waktunya dengan penuh kesabaran untuk
membimbing dan membantu penulis untuk pengerjaan skripsi ini.
5. Yang terhormat, T. Kasa Rullah Adha, S.S. MTCSOL, selaku Pembimbing II
yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh
kesabaran untuk membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi penulis
khususnya skripsi berbahasa Mandarin.
6. Yang terhormat, seluruh Dosen Jinan University Guangzhou Republik Rakyat
China (RRC) yang mengajar di Program Studi Sastra Cina , yaitu : Chen Shu
Shu, M.A, Wang Tian Tian, M.A, Liu Feng, Ph.D, dan Dosen – dosen dari
Hanban Yang Yang, M.A dan Peng Pai, M.A. yang selama ini telah bersabar
mengajarkan ilmunya kepada penulis.
7. Teristimewa buat yang saya cintai dan sayangi orangtuaku, Ayahanda
Benyamin Surbakti dan Ibunda Siti Aminah Sembiring yang selama ini telah
mengasuh, membesarkan, dan mengasihi dengan penuh rasa cinta,
pengorbanan, kasih dan sayang, doa yang tulus, serta mendukung dalam
8. Yang saya kasihi dan hormati Bapak Tengah Antoni Tetap Surbakti beserta
keluarga besar di Melbourne, Australia atas dukungan doa dan semangatnya
yang diberikan selama ini dalam pengerjaan skripsi
9. Yang saya cintai dan sayangi saudara-saudaraku Anggereni Alemina Surbakti
dan Shelly Alemina Surbakti atas dukungan doa dan semangat yang diberikan
selama ini.
10. Yang selalu memberi warna bagi hari-hariku dalam perkuliahan yaitu sahabat
– sahabat karib yang kusayangi : Yulia Nora, Juli Veronika Sitompul, July
Dianita, Lusi wisudawati, Mentary Tarigan, Eva Maria, Frisca
Aprillia,Yolanda Tarigan dan Srikandy Bangun.
11. Rekan-rekan mahasiswa/i Sastra Cina (2011) dan adik-adik stambuk 2012 dan
2014 yang tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menjalin tali
silaturahmi yang baik selama masa perkuliahan.
Atas semuanya ini penulis tidak dapat membalas segala jasa dan kebaikan
yang telah diberikan kepada penulis. Penulis hanya bisa mendoakan dan
memohon kepada Tuhan semoga diberikan balasan yang jauh melebihi dari
bantuan yang telah diberikan. Amin.
Medan, 6 Agustus 2015
Penulis
ABSTRACT
The title of this thesis is “Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa Mandarin Pada Novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan”. In this paper, the writer is trying to analyze the usage of causality compound sentences in Mandarin in novels Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan . Due the title, there are some concepts written in this thesis, they are definition of causality compound sentences, types of causality compound sentences and types of conjunction. The theory used in this paper is syntax that is used to analyze the structure and position of conjunctions in causality compound sentences. The methodology used in theis research is descriptive qualitative . The result of the analysis shows that the structure of causality compound sentences such as,conjunction S conjunction S, S referring to clause.The position of conjunction are always placed before and after subject, before verb and before adverb.
ABSTRAK
BAB II
KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang tinjauan pustaka, konsep dan
landasan teori. Tinjauan pustaka merupakan bahan referensi penulis dalam
penelitian ini, konsep merupakan gagasan atau ide yang ingin disampaikan
penulis dan juga merupakan kata kunci dalam penelitian ini sedangkan landasan
teori merupakan dasar penulis dalam menganalisis data - data yang diperoleh
2.1Konsep
Penggunaan konsep dalam sebuah penenlitian sangat diperlukan. Konsep
dapat dijadikan batasan penelitian yang akan dilakukan. Pengertian konsep dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:558) adalah gambaran mental dari suatu
objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi
untuk memahami hal-hal lain. Sesuai dengan judul yang diambil dalam
penenlitian ini, maka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.1.1 Kalimat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005: 105) pengertian
kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan
perasaan. Sementara Lado (1968:27) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan
terkecil dari ekspresi lengkap. Sedangkan menurut Keraf (1978:156) menyatakan
bahwa kalimat adalah satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh
kesenyapan, sedangkan intonasinya menujukkan bahwa bagian ujaran itu sudah
bentuk ketatabahasaan yang maksimal yang tidak merupakan bagian dari bentuk
ketatabahasaan lain yang lebih besar dan mempunyai ciri kesenyapan final yang
menunjukkan bentuk itu berakhir. Sedangkan menurut Bloomfied (1993:170)
mengemukakan bahwa kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak
termasuk ke dalam suatu bentu yang lebih besar karena merupakan suatu
konstruksi gramtikal. Maka kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.
Menurut Suparto (2003:23) menyatakan kalimat adalah kesatuan ujar yang
mengungkapkan satu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang
secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual
pun potensial terdiri dari klausa. Dalam penggunaanya, kalimat merupakan bagian
terkecil dari bahasa.
Menurut Alek A. & H. Achmad H.P (2010:244) mendefinisikan kalimat
adalah satuan pikiran atau perasaan yang dinyatakan dengan subjek dan predikat
yang dirakit secara logis.Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.
Oleh karena itu, kalimat adalah suatu bagian ujaran yang berintonasi selesai dan
menunjukkan informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh dan memiliki unsur
subjek dan unsur predikat.
2.1.2 Kalimat Majemuk
Menurut Yongxin Zhao (2005:108) menjelaskan kalimat majemuk adalah
kalimat yang tersusun dari dua atau lebih kalimat tunggal yang secara makna
berhubungan erat. Menurut Dejian Li (2010:583) menjelaskan Kalimat majemuk
adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk
induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Setiap kalimat majemuk
mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat
diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakanya.
2.1.2.1 Jenis-jenis Kalimat Majemuk
Dalam bahasa Mandarin, kalimat majemuk dapat dibagi menjadi 2 bagian
besar yaitu kalimat majemuk koordinatif dan kalimat majemuk subordinatif.
(Yongxin Zhao 2005: 108-116)
1. Kalimat Majemuk Koordinatif adalah hubungan antarklausa adalah sejajar,
tidak ada makna yang lebih utama. Berdasarkan hubungan makna antar
klausa, kalimat majemuk koordinatif dapat dibagi menjadi beberapa
macam, yaitu :
1. Kalimat Majemuk Setara : Setiap klausa menerangkan atau
mendeskripsikan beberapa hal/keadaan atau beberapa aspek dari suatu
benda. Biasanya klausa tidak digunakan kata sambung (kata sambung
dan kata keterangan yang berfungsi sebagai penghubung).
Contoh :
(4) 我今年三十二岁,他今年二十三岁。
我 今年 三十二 岁 他 今年 二十三 岁
wǒ jīnnián sānshí'èr suì tā jīnnián èrshísān suì
saya tahun ini 32 usia dia tahun ini 23 usia Saya tahun ini berusia 32 tahun, dia tahun ini berusia 23 tahun
2. Kalimat Majemuk Suksesif : Setiap klausanya secara berurutan
urutan klausa-klausa tersebut sudah pasti tidak bisa ditukar.
Antarklausanya dapat tidak menggunakan kata sambung.
Contoh :
(5) 他听完音乐,就开始翻译。
他 听 完 音乐 就 开始 翻译
tā ting wán yīnyuè Jiù kāishǐ fānyì
lia mendengar selesai lagu lalu memulai menerjemahkan
Dia selesai mendengar lagu, lalu mulai menerjemahkan
3. Kalimat Majemuk Progresif : Klausa kedua menyatakan kelanjutan dari
sesuatu yang dinyatakan dalam klausa pertama.
Contoh :
(6) 他不但会说英语,而且说得很流利。
他 不但 会 说 英语 而且 说得 很 流利
tā bùdàn huì shuō yīngyǔ érqiě shuō dé hěn liúlì
dia tidak hanya bisa berbicara bahasa inggris tetapi juga bicaranya sangat lancar Dia tidak hanya bisa berbicara bahasa Inggris, tetapi juga bicaranya sangat lancar
4. Kalimat Majemuk Piihan : Klausa yang menyatakan beberapa
keadaan, yang biasa dipilih salah satu.
Contoh :
(7) 明天你们去长城,还是去颐和园 ?
明天 你们 去 长城 还是 去 颐和园
míngtiān nǐmen qù chángchéng háishì qù yíhéyuán
besok kalian pergi tembok besar atau pergi taman bermain
Besok kalian pergi ke Tembok Besar atau pergi ke Taman bermain
2. Kalimat Majemuk Subordinatif adalah Kalimat yang terdiri dari dua buah
klausa. Satu Klausa utama menyatakan makna utama kalimat. Satu klausa
Kalimat majemuk subordinatif dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
sebagai berikut :
1. Kalimat Majemuk Transisi : Klausa subordinatnya menyatakan suatu
maknsa atau fakta, klausa utamanya menyatakan suatu keadaan
sebaliknya dari klausa subordinat.
Contoh :
(8) 你的病虽然好了,但是你还要多休息。
你 的 病 虽然 好 了 但是 你 还 要 多 休息
nǐ de bìng suīrán hǎo le dànshì nǐ hái yào duō xiūxí
kamu partikel sakit walaupun baik sudah tetapi kamu masih harus banyak istirahat Penyakit kamu walaupun sudah membaik, tetapi kamu masih harus banyak istirahat
2. Kalimat Majemuk Kausalitas : Klausa subordinat menyatakan sebab,
klausa utama menyatakan akibat/hasil. Dalam kalimat majemuk
sebab-akibat, dalam kedua klauanaya bisa digunakan kata sambung, juga bisa
hanya digunakan kata sambung pada salah satu klausanya.
Contoh :
(9) 由于他太高兴了,没注意外边发生的情况。
由于 他 太 高兴 了 没 注意 外边 发生 的 情况
yóuyú tā tài gāoxìng le méi zhùyì wàibiān fāshēng de qíng kuàng
karena dia terlalu senang par tikel
tidak memper hatikan
diluar terjadi par tikel
sesuatu Karena dia terlalu senang, sehingga tidak memperhatikan diluar terjadi sesuatu
3. Kalimat Majemuk Bersyarat : Klausa utama menyatakan akibat/hasil,
Contoh :
(10) 我已感冒,就发烧。
我 已 感冒 就 发烧
wǒ Yǐ gǎnmào jiù fāshāo
saya sudah flu sehingga demam
Saya sudah flu sehingga demam
4. Kalimat Majemuk Pengandaian : Klausa subordinat menyatakan pengandaian,
klausa utama menerangkan hasilnya.
Contoh :
(11) 如果明天不下雨,我们就去公园。
如果 明天 不 下雨 我们 就 去 公园
rúguǒ míngtiān bù xià yǔ wǒmen jiù qù gōngyuán
jika Besok tidak hujan kita maka pergi taman
Jika besok tidak hujan maka kita pergi ke Taman
5. Kalimat Majemuk Bertujuan : Klausa subordinatif menyatakan suatu tujuan,
klausa utama menyatakan cara mencapai tujuan tersebut.
Contoh :
(12) 为了学习汉语,我买了一本汉语大词典。
为了 学习 汉语 我 买 了 一 本 汉语 大 词典
wèile Xuéxí hànyǔ wǒ Mǎi Le yī běn hànyǔ dà cídiǎn
demi Belajar bahasa mandarin
saya membeli sudah sebuah k.bantu bilangan
bahasa mandarin
besar kamus Demi belajar bahasa Mandarin saya sudah membeli sebuah kamus besar bahasa Mandarin
6. Kalimat Majemuk Preferensi : Klausa menyatakan dua hal yang berbeda,
Contoh :
(13) 我宁可在家呆着,也不去参加朋友聚会。
我 宁可 在 家 呆着 也 不 去 参加 朋友 聚会
wǒ nìngkě zài jiā dāizhe yě bù qù cānjiā péngyǒu jùhuì
saya walaupun di rumah tinggal juga tidak pergi menghadiri teman pesta Walaupun saya tinggal di rumah, juga tidak pergi menghadiri pesta teman
2.1.3 Jenis-jenis Konjungsi
Dalam bahasa Mandarin ada juga para ahli yang mengemukakan
pendapat tentang konjungsi. Dalam bukunya berjudul 副词、介词、连词(1957),
Guo yiwu memberikan pengertian konjungsi sebagai berikut : 用来联结两个词或
者此大的单位义表行他们中间的互相关系的词叫作连词yòng lái liánjié liǎng
gè cí huòzhě cǐ dà de dānwèi yì biǎo xíng tāmen zhōngjiān de hùxiāng guānxì de
cí jiào zuò liáncí (1957:58).
Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk mengubungkan dua kata atau unit
yang lebih besar lagi guna menunjukkan hubungan di antaranya.
Jenis-jenis Konjungsi dalam bahasa Mandarin ada berbagai macam.
Dalam hal ini penulis hanya memaparkan dua pendapat ahli tentang penjenisan
konjungsi dalam bahasaa Mandarin.
Pertama menurut Guo zhenhua ada tiga kelompok konjungsi (1999:55), yaitu:
1. Kelompok yang menghubungkan kata-kata atau frase, contoh :和 (hé)
(dan), 跟 (gēn) (dengan), 同 (tóng) (sama), 及 (jí) (dan), 或者 (huòzhě)
2. Kelompok yang menghubungkan klausa dan kalimat, contoh : 不 但
(bùdàn) (tetapi), 不 管 (bùguǎn) (hanya), 既 然 (jìrán) (karena), 因 为
(yīnwèi) (karena),,只要 (zhǐyào) (hanya), 所以 (suǒyǐ) (sehingga), 否则,
因此 ( karena itu)但是
3. Kelompok yang mengubungkan kata,frase dan klausa. Contoh :并 且
(bìngqiě) (tetapi), 而且(érqiě) (tetapi), 除非 (chúfēi) (kecuali), 以及 (yǐjí)
(dan)
Kedua menurut Suparto ada tujuh jenis konjungsi (2005:171), yaitu:
1. Kelompok yang menyatakan kesetaraan, contoh: 和 (hé) (dan), 同 (tóng)
(sama),跟 (gēn) (dengan), 与 (yu) (dengan), 及 (jí) (dan), 并 (bìng) (dan),
而 (ér) (dan)
2. Kelompok yang menyatakan kausalitas, contoh: 因为(yīnwèi) (karena), 所
以(suǒyǐ) (sehingga), 既然 (jìrán) (karena), 由于(yóuyú) (karena), 因此
(yīncǐ) (karena itu)
3. Kelompok yang menyatakan seandainya, contoh : 如果(rúguǒ) (jika), 要是
(yàoshi) (jika), 假如 (jiǎrú) (seandainya)
4. Kelompok yang menyatakan pilihan, contoh : 或(huò) (atau), 或者(huòzhě)
(atau), 还是 (háishì) (atau)
5. Kelompok yang menyatakan penguatan, contoh : 不但(bùdàn) (tetapi), 至
6. Kelompok yang menyatakan persyaratan, contoh :只要 (zhǐyào) (hanya),不
管(bùguǎn) (hanya)
7. Kelompok yang menyatakan pertentangan, contoh : 虽 然 (suīrán)
(walaupun), 可是(kěshì) (tetapi), 不过(bùguò) (tetapi)
Dari penjenisan kata konjungsi di atas dapat dilihat bahwa dalam kalimat
majemuk yang menyatakan kausalitas dalam bahasa Mandarin menggunakan
beberapa konjungsi, yaitu 因为(yīnwèi) (karena),所以(suǒyǐ) (sehingga),由于
(yóuyú) (karena),因此(yīncǐ) (karena itu),既然(jìrán) (walaupun). Berikut ini
beberapa contoh konjungsi yang digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas
(Dejian Li 2010:622) adalah sebagai berikut :
1. 因为 (yīnwèi) dan所以 (suǒyǐ)
Konjungsi因为(yīnwèi) dan所以(suǒyǐ) sering digunakan dalam kalimat
majemuk kausalitas pola sebab-akibat.
(14) 因为节目快到了,所以很多人都忙着买礼物。
因为 节目 快 到了 所以 很多 人 都 忙着 买 礼物
yīnwèi jiémù kuài dàole suǒyǐ hěn
duō rén dōu máng zhe
mǎi lǐwù.
karena acara cepat tiba sehingga sangat banyak
orang semua sibuk membeli hadiah Karena acara telah tiba sehingga semua orang sibuk membeli hadiah
2. 由于(yóuyú)
Konjungsi由于(yóuyú) sering digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas
klausa sebab.
由于 我们 没 经验 这次 试验 失败了
yóuyú women Méi jīngyàn zhè cì shìyàn shībàile
karena kita tidak berpengalaman ini pengujian gagal Karena kita tidak berpengalaman maka pengujian ini gagal
3. 因此 (yīncǐ)
Konjungsi因此 (yīncǐ) selalu digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas
klausa akibat.
(16) 大家都知道这件事,因此不需要重夏了。
大家 都 知道 这件 事 因此 不 需要 重夏了
dàjiā dōu Zhīdào zhè jiàn shì yīncǐ bù xūyào chóngxīnle
orang semua Tahu ini masalah sehingga tidak perlu diulangi Karena Semua orang tahu masalah ini sehingga tidak perlu diulangi
4. 既然 (jìrán) dan就 (jiu)
Konjungsi 既 然 (jìrán) dan 就 (jiu) sering digunakan dalam kalimat
majemuk kausalitas pola sebab-akibat.
(17) 你既然一定要走,我就不留你了。
你 既然 一定 要 走 我 就 不留 你 了
nǐ jìrán Yīdìng yào zǒu wǒ jiù bù
liú
nǐ le
kamu karena Harus mau pergi saya maka meninggalkan kamu partikel Karena kamu harus mau pergi maka saya meninggalkan kamu
2.1.4 Bahasa Mandarin
Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan di Negara China.
Bahasa Mandarin mempunyai ciri tertentu dari intonasi dan aksaranya. Menurut
Zhao Yongxin pada bukunya yang berjudul “Intisari Tata Bahasa Mandarin”
kalimat.Satuan terkecil tata bahasa adalah morfem. Morfem membentuk kata, kata
membentuk frasa, dan frasa membentuk kalimat (2005:3).
2.2 Landasan Teori
Teori digunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami,
menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai
pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto
(1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan
teknik penelitian.
Berbicara mengenai kalimat majemuk kausalitas, berarti bicara
mengenai tatabahasa dan struktur kalimat majemuk, serta letak konjungsi dalam
kalimat majemuk. Berarti dalam penelitian ini penulis membicarakan teori
tatabahasa itu sendiri dan teori sintaksis dalam menganalisis kalimat. Tetapi
dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada teori sintaksis dalam
menganalisis kalimat untuk mengetahui struktur kalimat majemuk dan letak
konjungsi.
2.2.1 Teori Sintaksis
Dalam menganalis kalimat teori tatabahasa juga sangat penting, karena
dengan adanya tatabahasa maka suatu pesan atau informasi yang ingin
disampaikan melalui bahasa tulisan dapat tersampaikan dengan baik dengan
adanya tatabahasa tersebut. Langacker mengatakan pendiskripsian sebuah bahasa
disebut tatabahasa. Tatabahasa dapat menjadi sebuah teori untuk struktur dari
susunan suatu bahasa. Observasi sebuah data berdasarkan tatabahasa yang
bahasa untuk sejumlah kalimat tentu tidak terbatas. Oleh karena itu tatabahasa
sangat menentukan sebuah kalimat yang benar dan baik secara tatabahasa
Dalam menganalisis pola sintaksis kalimat majemuk kausalitas dalam
bahasa Mandarin, Langacker (1972:25) menjabarkan pola kalimat majemuk
dalam Bahasa Mandarin sebagai kontruksi kalimat yang terdiri atas paling tidak
dua klausa dengan ditandai oleh konjungsi dan dirumuskan sebagai conjuction S
conjuction S. Conjunction merujuk pada konjungsi, sedangkan S merujuk pada
klausa. Sesuai dengan teori sintaksis yang diungkapkan oleh Langacker tersebut
paling tidak akan muncul dua klausa, dimana masing-masing klausa
menggunakan sebuah konjungsi. Tetapi terkadang salah satu konjungsi dapat
dihilangkan dalam penggunaannya di kalimat majemuk kausalitas. Analisis
dilakukan terhadap data yang telah diklasifikasi untuk membuktikan apakah
struktur conjuction S conjuction S merupakan struktur kalimat majemuk kausalitas
pola sebab-akibat dan pola akibat-sebab.
Contoh :
(18) 因为天气不好所以我们没去长城
因为 天气 不 好 所以 我们 没 去 长城
yīnwèi tiānqì bù hǎo suǒyi wǒmen méi qù chángchéng
karena cuaca tidak baik maka kami tidak pergi ke tembok besar
Karena cuaca tidak baik, maka kami tidak pergi ke Tembok Besar
Pada kalimat di atas jelas terlihat bahwa struktur kalimat majemuk
tersebut adalah conjuction S. Pada kalimat tersebut ada 2 konjungsi yang
digunakan yaitu “因为” “yīnwèi” yang berarti “karena” dan “所以” “suǒyi“ yang
为天气不好” “yīnwèi tiānqì bùhǎo’’ “karena cuaca tidak baik” dan klausa “所以
我们没去长城” “suǒyǐ wǒmen méi qù Chángchéng’’ “maka kami tidak pergi ke
Tembok besar”. Klausa pertama menyatakan alasan atau sebab atas hasil atau
akibat yang terjadi pada klausa dua , yaitu karena cuaca tidak baik, maka mereka
tidak jadi pergi. Oleh karena itu, dapat disimpukan kalimat tersebut menggunakan
pola atau struktur conjuction S conjuction S dan merupakan kalimat majemuk
kausalitas sebab – akibat.
2.3 Tinjauan Pustaka
Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki
atau mempelajari (KBBI, 2003:1998). Jadi, tinjauan pustaka yaitu hasil meninjau,
pandangan, pendapat terhadap buku-buku maupun jurnal-jurnal yang sudah
diselidiki atau dipelajari sebelumnya.
Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya :
崔晓玲Cui Xiaoling (2014) dalam thesisnya yang berjudul “英语因果合
句与汉语因果句的对比研” “yīngyǔ yīnguǒ hé jù yǔ hànyǔ yīnguǒ jù de duìbǐ
yánjiū” menjelaskan tentang perbedaan kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa
Inggris dan bahasa Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai
struktur dan letak konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa
Mandarin. Penelitian ini membantu penulis untuk mengetahui struktur kalimat dan
letak konjungsi dalam kalimat majemuk kausalitas, sehingga memudahkan
penulis untuk mengetahui letak konjungsi dan struktur dalam bahasa Mandarin.
曾常年 Zeng cangnian (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “因果句群
menganalisis kalimat pertanyaan dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan
penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat
majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis
untuk mengenal dan mengetahui jenis – jenis kalimat majemuk kausalitas.
王利众Wang Lizhong (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “饿汉语夏
合 句 界 定 对 比 研 究” “È hànyǔ xià hé jù jièdìng duìbǐ yánjiū”, menjelaskan
tentang analisis konstratif kalimat majemuk dalam bahasa Rusia dan bahasa
Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak
konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian
ini membantu penulis untuk mengetahui yang termasuk kedalam kalimat
majemuk.
荣丽华 Rong Lihua (2011) dalam jurnalnya yang berjudul “汉语因果夏
句 研 究 综 述” “hànyǔ yīnguǒ yánjiūzongshu”,menjelaskan tentang hubungan
relasi antara sebab dan akibat dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan
penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat
majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis
utnuk mengetahui relasi antara sebab dan akibat yang menggunakan konjungsi
dalam kalimat majemuk kausalitas.
郑郁汀Zheng Yu Ting (2012) dalam thesisnya yang berjudul “现代汉语
因果夏句 焦点研” “xiàndài hànyǔ yīnguǒ xià jù jiāodiǎn yánjiū” memaparkan
tentang tata bahasa dalam kalimat majemuk kausalitas secara khusus. Sedangkan
penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat
untuk mengetahui bagaimanakah struktur kalimat majemuk kausalitas yang baik
dan benar secara tatabahasa dalam bahasa Mandarin.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yang merupakan dasar – dasar
peneliti berpijak untuk meneliti.
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif.
Penelitian deskriptif artinya suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataaupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki (Nazir, 2009:54). Ba’dulu dan Herman mengatakan bahwa (2005: 62),
“Penelitian bersifat deskriptif apabila di dalam analisis bahasa bertujuan
untukmemerikan cara orang sesungguhnya menggunakan (dan menuliskan)
bahasanya, bukan untuk menetapkan bagaimana seharusnya berbicara dan
menulis.”
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Pembahasaan dalam
penelitian ini merupakan pemaparan dari hasil analisis terhadap data. Penelitian
kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan memahami data – data tentang
hubungan antarklausa dalam kalimat majemuk kausalitas dan menetapkan data
Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan mengklasifikasi data.
Data diklasifikasi berdasarkan posisi klausa sebab dan klausa akibat serta
kehadiran konjungsi. Selanjutnya, data dianalisis berdasarkan teori yang diacu.
Berdasarkan hasil analisis, penulis pun menarik kesimpulan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian ini.
3.2 Data dan Sumber Data
Data merupakan bahan keterangan tentang sesutau objek
penenlitian.Definisi data sebenarnya memiliki kemiripan dengan definisi
informasi, hanya informasi lebih ditonjolkan dari segi servis, sedangkan data lebih
ditonjolkan aspek materi. Selain itu juga data mememiliki pengertian lain yang
punya kemiripam dengannya adalah fakta.
Yang menjadi data dalam skripsi ini adalah kalimat majemuk kausalitas
dalam bahasa Mandarin. Data-data tersebut diperoleh dari buku-buku yang
dipaparkan berikut ini, yang menjadi sumber data dalam skripsi ini. Sumber data
dapat diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, kamus, koran, novel, artikel surat
kabar dan sumber publikasi elektronik yang berkaitan dengan topik bahasan.
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan
data sekunder. Menurut Sudaryanto menjelaskan data primer adalah data yang
berupa pemakaian bahasa oleh penutur bahasa lisan maupun tulisan, sedangkan
yang disebut data sekunder adalah data yang berupa data kebahasaan yang pernah
Sumber-sumber data primer diambil penulis secara substantif. Substantif
adalah bahan mentah data yang dalam bentuk konkret tampak sebagai segenap
tuturan apa pun yang dipilih oleh peneliti karena dipandang cukup mewakili.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kalimat majemuk kausalitas
dalam Novel后羿射日和嫦娥The Myth Of Huo Yi and Chang E .
Judul Buku : 后羿射日和嫦娥 (Hòu yì shè rì hé cháng'é) The Myth Of Huo Yi
and Chang E
Pengarang : 叶兆言Yèzhàoyán
Penerbit :奇文云海工作室Qí wén yúnhǎi gōngzuò shì
Tahun Terbit : 2007
Tebal Buku : 213 halaman
Detil cover : warna dasar cokelat muda bergambarkan seorang puteri dengan
pakaian tradisional berada di atas matahari
Selain sumber data primer tersebut di atas, juga diambil dari buku-buku
beberapa tatabahasawan yang membahas topik yang serupa, yang menjadi data
sekunder atau data pendukung. Data sekunder adalah sebagai berikut:
1. Buku 汉 语 语 法 既 要 Inti Sari Tata Bahasa Mandarin karya Zhao
Yongxin( 赵永新),2005.
2. Skripsi dan Tesis bahasa Mandarin
3. Jurnal-jurnal bahasa Mandarin
4. Bahasa Mandarin itu Mudah karya Suparto, 2003.
6. Buku 外 国 人 实 用 汉 语 语 法 A Practical Chinese Grammar For
Foreigners.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti memperoleh dan
mengumpulkan data. Karena sumber data pada penelitian ini adalah sumber data
tertulis, yaitu bersumber dari buku – buku, surat kabar atau jurnal yang topiknya
terkait dengan permasalahan dalam skripsi ini, teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah :
1. Tahap Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data ialah metode pustaka
dan teknik catat sebagai teknik lanjutannya. Dalam metode pustaka, digunakan
sumber-sumber tertulis, seperti: surat kabar, buku bacaan yang berbahasa
Mandarin, jurnal dan sebagainya (Subroto, 1992: 41-43). Penulis pertama sekali
mencari novel yang menarik untuk dibaca dan dianalisis. Kemudian penulis
memilih novel yang menggunakan kalimat majemuk paling banyak. Kemudian
memilih satu novel untuk dijadikan sebagai sumber data. Lalu mencari buku –
buku pendukung lainnya yang berhubungan dengan kalimat majemuk, khususnya
kalimat majemuk kausalitas.
2. Tahap Klasifikasi Data
Dari sumber data, data dikumpulkan dengan mencari kalimat yang
mengandung kalimat majemuk kausalitas. Selanjutnya, kalimat-kalimat data
(dikelompok-kelompokkan). Proses penyaringan dimaksudkan untuk menyaring
data yang benar-benar mengandung kalimat majemuk kausalitas pola sebab-akibat
dan pola akibat-sebab. Setelah itu menentukan kalimat majemuk kausalitas yang
mana saja yang digunakan untuk analisis lebih lanjut.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data dalam peneitian menggunakan analisis deskriptif
yakni usaha untuk mengumpulkan dan menyususn data tersebut kemudian
dianalisis. Analisis deskriptif yakni data yang dikumpulkan adalah berupa
kata-kata dan bukan angka-angka dan berisikan kutipan-kutipan dari data dan peneltian
sebelumya.
Adapun teknik yang digunakan dalam analisi data adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan semua data-data yang terkait dengan kalimat majemuk
kausalitas bahasa Mandarin dari data yang dipeoleh.
2. Membaca dan menggaris bawahi yang termasuk kalimat majemuk
kausalitas pada novel tersebut.
3. Menterjemahkan kalimat majemuk kausalitas ke dalam bahasa Indonesia.
4. Menganalisis struktur kalimat majemuk yang menggunakan kausalitas
pola sebab-akibat dan akibat-sebab dengan menggunakan teori
Wanglacker.
5. Menentukan konjungsinya dari kalimat majemuk kausalitas.
6. Menganalis letak konjungsi dalam kalimat majemuk kausalitas dengan
7. Setelah semua data dan kalimat dianalisis, maka dilakukan penarikan
BAB IV
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis memaparkan dan menganalisis struktur kalimat
majemuk kausalitas yang ditemukan dalam novel dan letak konjungsi - konjungsi
dalam kalimat majemuk kausalitas. Sehingga pada awal subbab penulis akan
mengklasifikasi data terlebih dahulu yaitu kalimat majemuk kausalitas yang
menggunakan pola sebab – akibat dan akibat – sebab. Oleh karena itu, dalam bab
ini data yang telah penulis diperoleh akan diklasifikasikan dan dianalisis pola
kalimat dan strukturnya serta letak konjungsi.
4.1 Paparan Data
Data yang akan dianalisis dalam bab ini merupakan kalimat – kalimat
majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Data kalimat majemuk kausalitas
dalam bahasa Mandarin diperoleh dengan membaca novel 后羿射日和嫦娥The
Myth Of Huo Yi and Chang E. Kemudian penulis mencatat dan mengelompokkan
kalimat – kalimat majemuk kausalitas. Setelah dikumpulkan, maka data tersebut
diklasifikasi berdasarkan posisi klausa sebab dan klausa akibat.
Hasil klasifikasi data tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini
Pola Sebab - Akibat (72)
Data (95)
Dari hasil klasifikasi data dapat dilihat bahwa kalimat majemuk kausalitas
yang dominan muncul adalah pola sebab - akibat dengan jumlah 72 kalimat,
sedangkan pola akibat – sebab hanya muncul 23 kalimat.
4.2. Pembahasan
Data Sebab – Akibat
No Data Sumber
1 既然毛氏表明他的拒绝态度,吴刚便让嫦娥搬到猪圈里去
往。Jìrán máo shì biǎomíng tā de jùjué tàidù, wúgāng biàn ràng
cháng'é bān dào zhū quān lǐ qù wǎng
18
2 由于他怀中还抱着那个葫芦,吴刚感到非常别扭。Yóuyú tā
huái zhōng hái bàozhe nàgè húlu, wúgāng gǎndào fēicháng
bièniu.
23
4 嫦娥不知道说什么好,既然吴刚赞不绝口,她也就用不着再
说什么了。Cháng'é bù zhīdào shuō shénme hǎo, jìrán wúgāng
zàn bù juékǒu, tā yě jiù yòng bùzháo zàishuō shénmeliǎo
41
5 因为嫦娥的拒绝,造父没有得寸进尺。Yīnwèi cháng'é de
jùjué, zào fù méiyǒu décùnjìnchǐ.
42
6 既然很多人都有这个兴趣,羿也很乐满意足大家的好寄心。
Jìrán hěnduō rén dōu yǒu zhège xìngqù, yì yě hěn lè mǎnyì zú
dàjiā de hǎo jì xīn
55
7 布此次末与大军出征,因此一直没交手的机会
Bù cǐ cì mò yǔ dàjūn chūzhēng, yīncǐ yīzhí méi jiāoshǒu de jīhuì
74
8 这时候,由于有十个太阳一起天上发威,人类正经历着前所
末有的困境。Zhè shíhòu, yóuyú yǒu shí gè tàiyáng yīqǐ tiānshàng fāwēi, rénlèi zhèng jīnglìzhe qián suǒ mò yǒu de kùnjìng.
92
9 既然他都已经是神了,就不能这么成天蒙头睡觉。
Jìrán tā dōu yǐjīng shì shénle, jiù bùnéng zhème chéngtiān méng
tóu shuìjiào.
10 她已经习惯了嫦娥的捉弄,因此她此时更愿意相信嫦娥又在
玩什么新的花样。Tā yǐjīng xíguànle cháng'é de zhuōnòng,
yīncǐ tā cǐ shí gèng yuànyì xiāngxìn cháng'é yòu zài wán shénme
xīn de huāyàng.
139
11 因为逢蒙当时人还弱小,弓和箭的制作都非常精细。Yīnwèi
féng méng dāngshí rén hái ruòxiǎo, gōng hé jiàn de zhìzuò dōu
fēicháng jīngxì.
157
Data Akibat – Sebab
No Data Sumber
1 当时不肯回家的主要是女丑,因此不应该把过错都推到
无辜的嫦娥身上。Dāngshí bù kěn huí jiā de zhǔyào shi nǚ
chǒu, yīncǐ bù yìng gāi bǎ guòcuò dōu tuī dào wúgū de
cháng'é shēnshang
18
2 嫦娥并不明白为什么要这么做,既然吴刚这么要求,他
也就只能这么做。Cháng'é bìng bù míngbái wèishéme yào
zhème zuò, jìrán wúgāng zhème yāoqiú, tā yě jiù zhǐ néng
zhème zuò.
21
3 手术是在后山一个深深的冰窟进行,在这里,由于温度
低,被害了睾丸的男孩子更容易存活下来。Shǒushù shì
zài hòu shān yīgè shēn shēn de bīng kū jìnxíng, zài zhèlǐ,
yóuyú wēndù dī, bèihàile gāowán de nán hái zǐ gēng róngyì
cúnhuó xiàlái.
28
4 我不知道你为什么会这么想,因为你看到我肚子里有了
孩子。Wǒ bù zhīdào nǐ wèishéme huì zhème xiǎng, yīnwèi
nǐ kàn dào wǒ dùzi li yǒule háizi
43
的判决。也只能接受。Wúgāng hé wǔdīng duì zhè yī
pànjué dōu bù mǎnyì, jìrán shì lì mù zhǎng zhìzuò chū de
pànjué. Yě zhǐ néng jiēshòu
6 流眼泪,是因为你不开心。Liú yǎnlèi, shì yīnwèi nǐ bù kāixīn
67
7 嫦娥不知道他们在说什么,因为她什么也没有看见,只
是隐隐觉得对面山坡上有材枝在晃动。Cháng'é bù
zhīdào tāmen zài shuō shénme, yīnwèi tā shénme yě méiyǒu kànjiàn, zhǐshì yǐnyǐn juédé duìmiàn shānpō shàng yǒu cái
zhī zài huàngdòng
70
8 告父当众检验了后羿的家伙,他恳请后羿背对大众,由
他来宣布自己看到的结果。Gào fù dāngzhòng jiǎnyànle
hòu yì de jiāhuo, tā kěnqǐng hòu yì bèi duì dàzhòng, yóu tā
lái xuānbù zìjǐ kàn dào de jiéguǒ.
127
4.2.1. Struktur Kalimat Majemuk Kausalitas
Pada subbab ini penulis menganalis struktur kalimat majemuk kausalitas
yang menggunakan pola sebab - akibat dan akibat - sebab. Pada subbab ini akan
terlihat hasil analisis setiap kalimat dengan struktur atau pola yang digunakan
dalam kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Subbab kemudian
dibagi menjadi dua bagian, yaitu kalimat majemuk kausalitas pola sebab-akibat
dan kalimat majemuk kausalitas akibat-sebab. Pertama sekali penulis akan
menganalis kalimat majemuk kausalitas sebab-akibat kemudian diikuti dengan
menganalisis kalimat majemuk kausalitas akibat-sebab.
4.2.2. Kalimat Majemuk Kausalitas Pola Sebab – Akibat
Analisis Sintaksis terhadap data didasarkan pada teori Wanglacker yang
conjunction S ; conjunction merujuk pada konjungsi, sedangkan S merujuk pada
klausa. Dalam rumus yang diberikan terdapat paling tidak dua klausa yang masing
– masing diawali oleh sebuah pemarkah yaitu konjungsi berada di depan klausa
yang ditandai konjungsi tersebut.
(19). 既然毛氏表明他的拒绝态度,吴刚便让嫦娥搬到猪圈里去往。Hal 18
既 然 毛 氏 表 明 他 的 拒 绝 态 度 吴 刚 便 让 嫦 娥 搬 到 猪 圈 里 去 住 jì rán máo shì biǎo míng
tā de jù
jué tài dù
wú
gāng biàn rang
cháng é
bān dào
zhū
quān lǐ qù zhu
ka rena mao shi me nyata kan
dia par tikel pe nola kan ting kah laku wu gang mem biar kan chang e me mindah kan kan dang babi di da lam
untuk tinggal
Karena Mao menyatakan tingkah laku penolakannya, maka Wu Gang membiarkan Chang E memindahkannya ke kandang babi untuk tinggal
Penolakan Mao →
Sebab Akibat
dipindahkan ke kandang babi
Pada kalimat (19) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (19) hanya terdapat satu
konjungsi, yaitu “既然” “jìrán” “karena” dan dua klausa, yaitu “毛氏表明他的
拒绝态度” “jìrán máo shì biǎomíng tā de jùjué tàidù” “Mao menyatakan tingkah
laku penolakannya” dan klausa “吴刚便让嫦娥搬到猪圈里去往” “wúgāng biàn
ràng cháng'é bān dào zhū quān l ǐ qù wǎng” “Wu Gang membiarkan Chang E
memindahkan ke dalam kandang babi untuk tinggal”.
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa Mao dipindahkan ke dalam
kandang babi, yaitu karena Mao menunjukkan penolakkannya terhadap Wu Gang.
Dengan demikian kalimat (19) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola
dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa
pertama memiliki makna sebab.
(20). 既然很多人都有这兴趣,羿也很乐满意足大家的好寄心。 Hal 55
既然 很 多 人 都 有 这个 兴趣
jìrán hěn duō rén dōu yǒu zhège xìngqù
karena sangat banyak orang semua ada ini tertarik Karena sangat banyak orang semuanya mempunyai ketertarikan
羿 也 很 乐 满意 足 大家 的 好寄心
yì yě hěn lè mǎnyì zú dàjiā de hǎo ji xin
yi juga sangat bahagia puas cukup semua orang partikel kebaikan Karena sangat banyak orang semuanya mempunyai ketertarikan, maka Yi juga sangat bahagia cukup puas dengan kebaikan semua orang
Banyak orang tertarik →
Sebab akibat
Yi sangat bahagia dan puas
Kalimat (20) juga memiliki struktur yang sama pada kalimat (19) yaitu
conjunction S conjunction S dengan salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada
kalimat (20) hanya terdapat satu konjungsi yaitu “既然” “jìrán” “karena” dan
dua klausa, yaitu klausa “很 多 人 都 有 这 个 兴 趣” “hěnduō rén dōu yǒu zhège
xìngqù” “karena sangat banyak orang semuanya mempunyai ketertarikan” dan
klausa “羿也很乐满意足大家的好寄心” “yì yě hěn lè mǎnyì zú dàjiā de hǎo jì
xīn” “Yi juga sangat bahagia cukup puas dengan kebaikan semua orang”.
Pada kalimat (20) klausa pertama menyatakan alasan mengapa Yi merasa
sangat bahagia dan cukup puas dengan semua orang, yaitu karena sangat banyak
orang mempunyai ketertarikan. Dengan demikian kalimat (20) adalah kalimat
majemuk kausalitas dengan pola sebab - akibat. Sesuai dengan pernyataan
ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa pertama
memiliki makna sebab.
Pada kalimat (21) sama juga dengan kalimat (19) dan kalimat (20) yang
memiliki pola sebab - akibat dengan salah satu pemarkah yang dilesapkan.
(21). 由于他坏中还抱着那个葫芦,吴刚感到非常别扭。Hal 23
由于 他 怀 中 还 抱着 那个 葫芦
yóuyú tā huài zhōng hái bàozhe nàgè húlu
karena dia dada tengah masih mengendong itu labu Karena dia masih memegang labu itu di bagian dada
吴刚 感到 非常 别扭
wú gang gǎndào fēicháng bièniu
wu gang merasakan sangat tidak nyaman Wu Gang merasa sangat tidak nyaman
Memegang labu di bagian dada →
Sebab Akibat
merasa tidak nyaman
Pada kalimat (21) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
salah satu pemarkah dilesapkan. Pada kalimat (21) hanya terdapat satu konjungsi
yaitu “由于” “yóuyú” “karena” dan dua klausa , yaitu klausa “他怀中还抱着那
个葫芦” “tā huái zhōng hái bàozhe nàgè húlu ” “karena dia masih memegang
labu itu di bagian dada” dan klausa “吴刚感到非常别扭” “Wu Gang merasa
sangat tidak nyaman”.
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa Wu Gang merasa sangat
tidak nyaman, yaitu karena Dia masih memegang labu di bagian dadanya.
Dengan demikian kalimat (21) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola
dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa
pertama memiliki makna sebab.
(22). 这时候,由于十个太阳一起天上发威,人类正经历着前所有困境。
Hal 92
这时候 由于 十 个 太阳 一起 发威
zhè shíhòu yóuyú shí gè tàiyáng yīqǐ fāwēi
pada waktu karena sepuluh buah matahari bersama-sama marah Pada waktu, karena sepuluh matahari bersama – sama marah
人类 正 经历着 前 所有 困境
rénlèi zhèng jīnglìzhe qián suǒyǒu kùnjìng
umat manusia sedang mengalami didepan semua kesulitan maka semua umat manusia sedang mengalami kesulitan
Matahari marah →
Sebab Akibat umat manusia kesulitan
Pada kalimat (22) frasa “这 时 候” “zhèshíhòu” “pada waktu” muncul
sebagai keterangn waktu dalam kalimat majemuk dan tidak mempengaruhi pola
dari kalimat majemuk kausalitas yaitu pola sebab – akibat . Pada kalimat (22)
yang mempunyai struktur frase + conjunction + klausa + klausa dengan salah
satu pemarkah atau konjungsi yang dilesapkan. Pada kalimat ini hanya terdapat
satu konjungsi yaitu “由于” “yóuyú” “karena” dan dua klausa, yaitu klausa “十
个太阳一起天上发威” “shí gè tàiyáng yīqǐ tiānshàng fāwēi ” “karena sepuluh
matahari bersama-sama marah” “人 类 正 经 历 着 前 所 有 困 境” “rénlèi zhèng jīnglìzhe qián suǒ mò yǒu de kùnjìng ” “semua umat manusia mengalami
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa semua umat manusia
mengalami kesulitan, yaitu karena matahari bersama-sama sedang marah.
Dengan demikian, kalimat (22) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola
sebab-akibat. Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di bagian depan klausa
kedua dapat ditambahkan konjungsi yang menyatakan akibat karena klausa
pertama memiliki makna sebab. Dan juga akan muncul dua klausa, dimana
masing-masing klausa menggunakan sebuah konjungsi. Tetapi terkadang salah
satu konjungsi dapat dihilangkan dalam penggunaannya di kalimat majemuk
kausalitas.
Pada kalimat (22) di atas memperlihatkan variasi dari struktur kalimat
majemuk kausalitas yaitu conjunction S conjunction S. Pada kalimat (22)
memiliki struktur yaitu frase + konjungsi + klausa + klausa. Walaupun tidak sama
dengan struktur conjunction S conjunction S, kalimat majemuk yang memiliki
kausalitas dengan pola sebab - akibat tetap terlihat pada kalimat (22).
(23). 嫦娥不知道说什么好,既然吴刚不绝口,就她也用不着再说什么了。
Hal 41
嫦娥 不 知道 说 什么 好
cháng'é bù zhīdào shuō shénme hǎo
Chang E tidak mengetahui membicarakan sesuatu baik Chang E tidak tahu mau mengatakan apa
既然 吴刚 不 绝口 就 她 也 用 不着 再 说 什么了
jìrán wú
gang
bù juékǒu jiu tā yě yòng bùzháo zài shuō shénmeliǎo
karena Wu Gang
tidak berhenti berbicara
sehingga dia juga meng gunakan
tidak lagi mem bicarakan
sesuatu
karena Wu Gang tidak berhenti berbicara sehingga dia juga tidak bisa berkata lagi
Tidak berbicara → Wu Gang tidak berhenti berbicara →
Akibat Sebab Akibat
Kalimat (23) merupakan respon Chang E terhadap Wu Gang yang tidak
mau tutup mulut. Kalimat (23) juga memperlihatkan variasi dari struktur
conjunction S conjunction S dengan lebih dari dua klausa dalam satu kalimat.
Kalimat tersebut meemiliki tiga klausa, yaitu klausa “嫦 娥 不 知 道 说 什 么 好”
“Cháng'é bù zhīdào shuō shénme hǎo ” “ Chang E tidak tahu mau mengatakan
apa” sebagai klausa pertama, pada klausa kedua muncul konjungsi, yaitu “既然”
“jìrán” “karena” dengan klausa “吴 刚 不 绝 口” “wúgāng zàn bù juék ” “Wu
Gang tidak berhenti berbicara” dan klausa ketiga dengan muncul konjungsi “就”
“jiù” “sehingga” dengan klausa “她 也 用 着 再 说 什 么 了” “sehingga dia juga
tidak bisa berkata lagi”.
Kalimat (23) tersebut pada klausa pertama menyatakan akibat atau hasil
atas sebab atau alasan yang dinyatakan pada klausa kedua, yaitu alasan mengapa
Chang E tidak tahu mau berkata apa adalah karena Wu Gang tidak berhenti
berbicara. Tetapi pada klausa ketiga dinyatakan kembali akibat atau hasil dari
sebab atau alasan. Dengan demikian kalimat (23) bisa memiliki pola akibat –
sebab atau sebab – akibat.
Pada kalimat (23) diatas memperlihatkan variasi dari sturktur kalimat
majemuk kausalitas conjuction S conjuction S. Pada kalimat (23) memiliki
struktur yaitu klausa + konjungsi + klausa + konjungsi + klausa. Walaupun tidak
sama dengan struktur conjuction S conjuction S , kalimat majemuk yang memiliki
(24). 既然他都已经是神了,就不能这么成天蒙头睡觉。Hal 94
既然 他 都 已经 是 神了
jìrán Tā dōu yǐjīng shì shénle
karena dia partikel sudah adalah dewa Karena dia sudah menjadi dewa
就 不能 这么 成天 蒙 头 睡觉
jiù bùnéng zhème chéngtiān méng tóu shuìjiào
maka tidakbisa begitu sepanjang hari menutup kepala tidur Karena dia sudah menjadi dewa maka tidak bisa menutup kepala sepanjang hari
menjadi dewa →
Sebab Akibat
tidak bisa menutup kepala
Pada kalimat (24) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
salah satu pemarkah yang dilesapkan. Kalimat tersebut meemiliki dua konjungsi,
yaitu “既然” “jìrán” “karena” dan “就” “jiù” “maka” serta memiliki dua klausa
“他都已经是神了” “tā dōu yǐjīng shì shénle” “dia sudah menjadi dewa” sebagai
klausa pertama klausa “不能这么成天蒙头睡觉” “bùnéng zhème chéngtiān méng
tóu shuìjiào” “tidak bisa menutup kepala sepanjang hari” sebagai klausa kedua.
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa tidak bisa menutup kepala
sepanjang hari, yaitu karena dia sudah menjadi dewa. Dengan demikian kalimat
(24) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola sebab – akibat. Sesuai
dengan pernyataan Wangalacker, di depan klausa kedua dapat ditambahkan
sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa pertama memiliki makna
(25). 因为嫦娥的拒绝,造父没有得寸进尺。Hal 37
因为 嫦娥 的 拒绝 造父 没有 得寸进尺
yīnwèi cháng'é de jùjué zào fù méiyǒu décùnjìnchǐ
karena chang e partikel penolakan Zao Fu tidak pernah puas Karena penolakan Chang E, Zao Fu tidak pernah puas
Penolakan Chang E →
Sebab Akibat
Zao Fu tidak pernah puas
Pada kalimat (25) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (25) hanya terdapat satu
konjungsi, yaitu “因为” “yīnwèi” “karena” dan dua klausa, yaitu “嫦娥的拒绝”
“cháng'é de jùjué” “penolakan Chang E” dan klausa “造父没有得寸进尺” “zào
fù méiyǒu décùnjìnchǐ” “Zao Fu tidak pernah puas”.
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa Zao Fu tidak pernah puas,
yaitu karena penolakan Chang E. Dengan demikian kalimat (25) adalah kalimat
majemuk kausalitas dengan pola sebab - akibat . Sesuai dengan pernyataan
Wangalacker, di depan klausa kedua dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang
bermakna akibat karena klausa pertama memiliki makna sebab.
(26). 因为逢蒙当时人还弱小,弓和箭的制作都非常精细。Hal 157
因为 逢蒙 当时 人 还 弱小
yīnwèi féngméng dāngshí rén hái ruòxiǎo
karena fengmeng waktu itu orang masih lemah Karena Feng Meng waktu itu orang lemah
弓和箭 的 制作 都 非常 精细
gonghé jiàn de zhìzuò dōu fēicháng jīngxì
Orang yang lemah →
Sebab Akibat
pembuatan anak panah harus teliti
Pada kalimat (26) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (26) hanya terdapat satu
konjungsi, yaitu “因为” “yīnwèi” “karena” dan dua klausa, yaitu “逢蒙当时人还
弱小” “féng méng dāngshí rén hái ruòxiǎo” “Feng Meng waktu itu orang lemah”
dan klausa “弓和箭的制作都非常精细” “gōng hé jiàn de zhìzuò dōu fēicháng jīngxì” “pembuatan anak panah harus teliti”.
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa pembuatan anak panah harus
teliti, yaitu karena Fang Meng waktu itu orang yang lemah. Dengan demikian
kalimat (26) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola sebab - akibat.
Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di depan klausa kedua dapat
ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa pertama
memiliki makna sebab.
(27). 布此次末与大军出征,因此一直没交手的机会。Hal 74
布 此次 末 与 大军 出征
bù cǐ cì mò yǔ dàjūn chūzhēng
diatur sebelum berakhir ikut tentara berperang Tentara sebelumnya diatur ditempatkan untuk ikut berperang
因此 一直 没 交手 的 机会
yīncǐ yīzhí méi jiāoshǒu de jīhuì
sebelum ditempatkan ikut berperang →
Sebab Akibat
tidak bisa langsung melawan
Pada kalimat (27) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (27) hanya terdapat satu
konjungsi, yaitu “因此” “yīncǐ” “karena itu” dan dua klausa, yaitu “布此次末与
大军出征” “bù cǐ cì mò yǔ dàjūn chūzhēng” “tentara sebelumnya diatur
ditempatkan untuk ikut berperang” dan klausa “一直没交手的机会” “yīzhí méi jiāoshǒu de jīhuì” “itu tidak bisa langsung mengambil kesempatan untuk
melawan”.
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa tidak bisa terus mengambil
kesempatan untuk melawan, yaitu karena itu tentara belum ditempatkan ikut
berperang. Dengan demikian kalimat (27) adalah kalimat majemuk kausalitas
dengan pola sebab – akibat. Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di depan
klausa kedua dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena
klausa pertama memiliki makna sebab.
(28). 她已经习惯了嫦娥的捉弄,因此她此时更愿意相信嫦娥在玩什么新的
花样
她 已经 习惯了 嫦娥 的 捉弄
tā yǐjīng xíguànle chángé de zhuōnòng
dia sudah terbiasa chang e partikel menggoda Dia sudah terbiasa mengoda chang e
因此 她 此时 愿意 相信 嫦娥 在玩 什么 新 的 花样
yīncǐ tā cǐshí yuànyì xiāngxìn chángé zàiwán sheme xīn de huāyàng maka dia saat
itu
mau per
caya
chang e per mainan
apa baru par tikel
taktik maka dia mau mempercayai Chang E tentang permainan taktik yang baru
Menggoda Chang E →
Sebab Akibat
Pada kalimat (28) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (28) hanya terdapat satu
konjungsi, yaitu “因此” “yīncǐ” “maka” dan dua klausa, yaitu “她已经习惯了嫦
娥的捉弄” “tā yǐjīng xíguànle cháng'é de zhuōnòng” “dia sudah terbiasa
mengoda Chang E” dan klausa “她此时更愿意相信嫦娥在玩什么新的花样”
“tā cǐ shí gèng yuànyì xiāngxìn cháng'é zài wán shénme xīn de huāyàng” “dia
mau mempercayai Chang E tentang taktik yang baru”.
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa dia mau mempercayai Chang
E tentang taktik yang baru, yaitu karena dia sudah terbiasa mengoda Chang E.
Dengan demikian kalimat (28) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola
sebab – akibat. Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di depan klausa kedua
dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa
pertama memiliki makna sebab.
4.2.2 Kalimat Majemuk Kausalitas Pola Akibat – Sebab
Dari jumlah pemunculan kalimat majemuk kausalitas pola akibat-sebab
dalam data berjumlah 22 kalimat dari 95 kalimat majemuk kausalitas. Dapat
dilihat bahwa kalimat majemuk kausalitas denga pola sebab – akibat bukan
merupakan pola yang umum dipakai oleh penutur bahasa Mandarin dalam
menyatakan kausalitas. Dapat dikatakan bahwa kalimat majemuk kausalitas pola
akibat – sebab merupakan variasi dari bentuk dasar kalimat majemuk kausalitas
pola sebab – akibat.
Berdasarkan analisis sintaksis terlihat bahwa baik pola sebab – akibat
maupun pola akibat – sebab memiliki struktur kalimat yang sama conjunction S
( klausa dan frasa ) juga sama, terdapat klausa menyatakan sebab dan klausa lain
menyatakan akibat. Namun perbedaan terletak pada posisi klausa – klausa
tersebut. Bila pada pola sebab – akibat, klausa yang menyatakan sebab
mendahului klausa yang menyatakan akibat, maka pada pola akibat – sebab klausa
yang akibat mendahului klausa yang menyatakan sebab. Oleh karena itu, sama
halnya dengan subbab sebelumnya, analisis pada subbab ini juga difokuskan pada
analisis sintaksis.
Sama halnya dengan pola sebab-akibat dan pola akibat-sebab juga
menggunakan teori Wangalacker yang merumuskan struktur kalimat majemuk
bahasa Mandarin sebagai conjunction S conjunction S; conjunction merujuk pada
konjungsi sedangkan S merujuk pada klausa. Dalam kalimat majemuk paling
tidak muncul dua klausa yang masing – masing diawali oleh sebuah pemarkah,
yaitu konjungsi. Tetapi terkadang salah satu konjungsi dapat dihilangkan. Serta
menurut teori tersebut terlihat bahwa posisi konjungsi berada di depan klausa
yang ditandai konjungsi tersebut.
(29). 我不知道你为什么会这么想,因为你看到我肚子里有了孩子。Hal 43
我 不 知道 你 为什么 会 这么 想
wǒ bù zhīdào nǐ wèishénme huì zhème xiǎng
saya tidak mengetahui kamu mengapa bisa begitu berpikir Saya tidak tahu mengapa kamu bisa berpikiran seperti ini
因为 你 看到 我 肚子 有了 孩子
yīnwèi nǐ kàn dào wǒ dùzi yǒu le háizi
karena kamu melihat saya perut ada anak karena kamu melihat di dalam perut saya sudah ada anak
Akibat Sebab
Pada kalimat (29) terlihat struktur kalimat majemuk conjunction S
conjunction S yang diungkapkan oleh Wangalacker. Pada kalimat tersebut salah
satu pemarkah yaitu konjungsi dilesapkan. Pada kalimat (29) hanya terdapat satu
konjungsi, yaitu “因为” “yīnwèi” “karena” dan dua klausa, yaitu “我不知道你
为什么会这么想” “wǒ bù zhīdào nǐ wèishéme huì zhème xiǎng” “saya tidak tahu
mengapa kamu berpikiran seperti ini” dan klausa “你看到我肚子里有了孩子”
“nǐ kàn dào wǒ dùzi li yǒule háizi” “karena kamu melihat di dalam perut saya
sudah ada anak”.
Klausa pertama menyatakan akibat atau hasil dari sebab atau alasan yang
dinyatakan pada klausa kedua yaitu alasan mengapa saya tidak tahu mengapa dia
bisa berpikiran seperti itu adalah karena dia sudah melihat anak di dalam perut
perempuan tersebut. Dengan demikian kalimat (29) merupakan kalimat majemuk
kausalitas dengan pola sebab – akibat.
(30). 羿告诉她告父已为自己准备好了十支箭,因为天上一共有十个太阳。Hal 100
羿 告诉 她 告 父 已为 自己 准备 好了 十支箭
yì gàoSù tā gào fù yiwèi zìjǐ zhǔnbèi hǎole shí zhī jiàn
yi mem beritahu
dia mengata kan
Ayah Telah sendiri mem persiapkan
baik sepuluh anak panah
Yi memberitahu ayah dia telah mempersiapkan dengan baik sepuluh anak panah,
因为 天上 一共 有 十 个 太阳
yīn wéi tiānshàng yīgòng yǒu shí gè tai yang karena langit jumlahnya ada sepuluh buah matahari karena jumlahnya ada sepuluh matahari dilangit
Mempersiapkan sepuluh anak panah →
Akibat Sebab
jumlahnya ada sepuluh matahari dilangit
Pada kalimat (30) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
sama dengan kalimat (30) yaitu klausa + konjungsi + klausa. Pada kalimat (30)
memiliki satu konjungsi dan dua klausa. Konjungsi yang digunakan pada kalimat
(30) yaitu konjungsi “因为” “yīn wéi” “karena” dan terletak pada klausa kedua.
Klausa pertama “羿告诉她告父已为自己准备好了十支箭” “yì gàosù tā gào fù
yǐ wèi zìjǐ zhǔnbèi hǎole shí zhī jiàn” “Yi memberitahu ayah dia telah
mempersiapkan dengan baik sepuluh anak panah”. Klausa yang kedua yaitu “天
上 一 共 有 十 个 太 阳” “tiānshàng yīgòng yǒu shí gè tàiyáng ” “jumlahnya ada
sepuluh matahari dilangit”.
Klausa pertama merupakan akibat atau hasil dari sebab atau alasan pada
klausa kedua. Akibat atau hasil dari sebab atau alasan mengapa Ayah dia
mempersiapkan sepuluh anak panah, yaitu karena di atas langit jumlahnya ada
sepuluh matahari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kalimat (30)
merupakan kalimat majemuk kausalitas dengan pola akibat – sebab.
(31). 吴刚和武丁对这一判决都不满意,既然是力收长