• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa Mandarin Pada Novel The Myth Of Huoyi And Chang E (后羿射日和嫦娥) Karya : Ye Zhaoyan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa Mandarin Pada Novel The Myth Of Huoyi And Chang E (后羿射日和嫦娥) Karya : Ye Zhaoyan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis memaparkan tentang tinjauan pustaka, konsep dan

landasan teori. Tinjauan pustaka merupakan bahan referensi penulis dalam

penelitian ini, konsep merupakan gagasan atau ide yang ingin disampaikan

penulis dan juga merupakan kata kunci dalam penelitian ini sedangkan landasan

teori merupakan dasar penulis dalam menganalisis data - data yang diperoleh

2.1Konsep

Penggunaan konsep dalam sebuah penenlitian sangat diperlukan. Konsep

dapat dijadikan batasan penelitian yang akan dilakukan. Pengertian konsep dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:558) adalah gambaran mental dari suatu

objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi

untuk memahami hal-hal lain. Sesuai dengan judul yang diambil dalam

penenlitian ini, maka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.1.1 Kalimat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005: 105) pengertian

kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan

perasaan. Sementara Lado (1968:27) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan

terkecil dari ekspresi lengkap. Sedangkan menurut Keraf (1978:156) menyatakan

bahwa kalimat adalah satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh

kesenyapan, sedangkan intonasinya menujukkan bahwa bagian ujaran itu sudah

(2)

bentuk ketatabahasaan yang maksimal yang tidak merupakan bagian dari bentuk

ketatabahasaan lain yang lebih besar dan mempunyai ciri kesenyapan final yang

menunjukkan bentuk itu berakhir. Sedangkan menurut Bloomfied (1993:170)

mengemukakan bahwa kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak

termasuk ke dalam suatu bentu yang lebih besar karena merupakan suatu

konstruksi gramtikal. Maka kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.

Menurut Suparto (2003:23) menyatakan kalimat adalah kesatuan ujar yang

mengungkapkan satu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang

secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual

pun potensial terdiri dari klausa. Dalam penggunaanya, kalimat merupakan bagian

terkecil dari bahasa.

Menurut Alek A. & H. Achmad H.P (2010:244) mendefinisikan kalimat

adalah satuan pikiran atau perasaan yang dinyatakan dengan subjek dan predikat

yang dirakit secara logis.Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.

Oleh karena itu, kalimat adalah suatu bagian ujaran yang berintonasi selesai dan

menunjukkan informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh dan memiliki unsur

subjek dan unsur predikat.

2.1.2 Kalimat Majemuk

Menurut Yongxin Zhao (2005:108) menjelaskan kalimat majemuk adalah

kalimat yang tersusun dari dua atau lebih kalimat tunggal yang secara makna

berhubungan erat. Menurut Dejian Li (2010:583) menjelaskan Kalimat majemuk

adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk

(3)

induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Setiap kalimat majemuk

mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat

diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakanya.

2.1.2.1 Jenis-jenis Kalimat Majemuk

Dalam bahasa Mandarin, kalimat majemuk dapat dibagi menjadi 2 bagian

besar yaitu kalimat majemuk koordinatif dan kalimat majemuk subordinatif.

(Yongxin Zhao 2005: 108-116)

1. Kalimat Majemuk Koordinatif adalah hubungan antarklausa adalah sejajar,

tidak ada makna yang lebih utama. Berdasarkan hubungan makna antar

klausa, kalimat majemuk koordinatif dapat dibagi menjadi beberapa

macam, yaitu :

1. Kalimat Majemuk Setara : Setiap klausa menerangkan atau

mendeskripsikan beberapa hal/keadaan atau beberapa aspek dari suatu

benda. Biasanya klausa tidak digunakan kata sambung (kata sambung

dan kata keterangan yang berfungsi sebagai penghubung).

Contoh :

(4) 我今年三十二岁,他今年二十三岁。

我 今年 三十二 岁 他 今年 二十三 岁

jīnnián sānshí'èr suì jīnnián èrshísān suì

saya tahun ini 32 usia dia tahun ini 23 usia Saya tahun ini berusia 32 tahun, dia tahun ini berusia 23 tahun

2. Kalimat Majemuk Suksesif : Setiap klausanya secara berurutan

(4)

urutan klausa-klausa tersebut sudah pasti tidak bisa ditukar.

Antarklausanya dapat tidak menggunakan kata sambung.

Contoh :

(5) 他听完音乐,就开始翻译。

他 听 完 音乐 就 开始 翻译

ting wán yīnyuè Jiù kāishǐ fānyì

lia mendengar selesai lagu lalu memulai menerjemahkan Dia selesai mendengar lagu, lalu mulai menerjemahkan

3. Kalimat Majemuk Progresif : Klausa kedua menyatakan kelanjutan dari

sesuatu yang dinyatakan dalam klausa pertama.

Contoh :

(6) 他不但会说英语,而且说得很流利。

他 不但 会 说 英语 而且 说得 很 流利

bùdàn huì shuō yīngyǔ érqiě shuō dé hěn liúlì dia tidak hanya bisa berbicara bahasa inggris tetapi juga bicaranya sangat lancar Dia tidak hanya bisa berbicara bahasa Inggris, tetapi juga bicaranya sangat lancar

4. Kalimat Majemuk Piihan : Klausa yang menyatakan beberapa

keadaan, yang biasa dipilih salah satu.

Contoh :

(7) 明天你们去长城,还是去颐和园 ?

明天 你们 去 长城 还是 去 颐和园

míngtiān nǐmen chángchéng háishì yíhéyuán

besok kalian pergi tembok besar atau pergi taman bermain Besok kalian pergi ke Tembok Besar atau pergi ke Taman bermain

2. Kalimat Majemuk Subordinatif adalah Kalimat yang terdiri dari dua buah

klausa. Satu Klausa utama menyatakan makna utama kalimat. Satu klausa

(5)

Kalimat majemuk subordinatif dapat dibagi menjadi beberapa jenis,

sebagai berikut :

1. Kalimat Majemuk Transisi : Klausa subordinatnya menyatakan suatu

maknsa atau fakta, klausa utamanya menyatakan suatu keadaan

sebaliknya dari klausa subordinat.

Contoh :

(8) 你的病虽然好了,但是你还要多休息。

你 的 病 虽然 好 了 但是 你 还 要 多 休息

de bìng suīrán hǎo le dànshì nǐ hái yào duō xiūxí

kamu partikel sakit walaupun baik sudah tetapi kamu masih harus banyak istirahat Penyakit kamu walaupun sudah membaik, tetapi kamu masih harus banyak istirahat

2. Kalimat Majemuk Kausalitas : Klausa subordinat menyatakan sebab,

klausa utama menyatakan akibat/hasil. Dalam kalimat majemuk

sebab-akibat, dalam kedua klauanaya bisa digunakan kata sambung, juga bisa

hanya digunakan kata sambung pada salah satu klausanya.

Contoh :

(9) 由于他太高兴了,没注意外边发生的情况。

由于 他 太 高兴 了 没 注意 外边 发生 的 情况 yóuyú tài gāoxìng le méi zhùyì wàibiān fāshēng de qíng kuàng

karena dia terlalu senang par tikel

tidak memper hatikan

diluar terjadi par tikel

sesuatu

Karena dia terlalu senang, sehingga tidak memperhatikan diluar terjadi sesuatu

3. Kalimat Majemuk Bersyarat : Klausa utama menyatakan akibat/hasil,

(6)

Contoh :

(10) 我已感冒,就发烧。

我 已 感冒 就 发烧

gǎnmào jiù fāshāo

saya sudah flu sehingga demam Saya sudah flu sehingga demam

4. Kalimat Majemuk Pengandaian : Klausa subordinat menyatakan pengandaian,

klausa utama menerangkan hasilnya.

Contoh :

(11) 如果明天不下雨,我们就去公园。

如果 明天 不 下雨 我们 就 去 公园 rúguǒ míngtiān xià yǔ wǒmen jiù gōngyuán

jika Besok tidak hujan kita maka pergi taman Jika besok tidak hujan maka kita pergi ke Taman

5. Kalimat Majemuk Bertujuan : Klausa subordinatif menyatakan suatu tujuan,

klausa utama menyatakan cara mencapai tujuan tersebut.

Contoh :

(12) 为了学习汉语,我买了一本汉语大词典。

为了 学习 汉语 我 买 了 一 本 汉语 大 词典

wèile Xuéxí hànyǔ Mǎi Le běn hànyǔ cídiǎn demi Belajar bahasa

mandarin

saya membeli sudah sebuah k.bantu bilangan

bahasa mandarin

besar kamus

Demi belajar bahasa Mandarin saya sudah membeli sebuah kamus besar bahasa Mandarin

6. Kalimat Majemuk Preferensi : Klausa menyatakan dua hal yang berbeda,

(7)

Contoh :

(13) 我宁可在家呆着,也不去参加朋友聚会。

我 宁可 在 家 呆着 也 不 去 参加 朋友 聚会 nìngkě zài jiā dāizhe cānjiā péngyǒu jùhuì

saya walaupun di rumah tinggal juga tidak pergi menghadiri teman pesta Walaupun saya tinggal di rumah, juga tidak pergi menghadiri pesta teman

2.1.3 Jenis-jenis Konjungsi

Dalam bahasa Mandarin ada juga para ahli yang mengemukakan

pendapat tentang konjungsi. Dalam bukunya berjudul 副词、介词、连词(1957),

Guo yiwu memberikan pengertian konjungsi sebagai berikut : 用来联结两个词或

者此大的单位义表行他们中间的互相关系的词叫作连词yòng lái liánjié liǎng

gè cí huòzhě cǐ dà de dānwèi yì biǎo xíng tāmen zhōngjiān de hùxiāng guānxì de

cí jiào zuò liáncí (1957:58).

Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk mengubungkan dua kata atau unit

yang lebih besar lagi guna menunjukkan hubungan di antaranya.

Jenis-jenis Konjungsi dalam bahasa Mandarin ada berbagai macam.

Dalam hal ini penulis hanya memaparkan dua pendapat ahli tentang penjenisan

konjungsi dalam bahasaa Mandarin.

Pertama menurut Guo zhenhua ada tiga kelompok konjungsi (1999:55), yaitu:

1. Kelompok yang menghubungkan kata-kata atau frase, contoh :和 (hé)

(dan), 跟 (gēn) (dengan), 同 (tóng) (sama), 及 () (dan), 或者 (huòzhě)

(8)

2. Kelompok yang menghubungkan klausa dan kalimat, contoh : 不 但

(bùdàn) (tetapi), 不 管 (bùguǎn) (hanya), 既 然 (jìrán) (karena), 因 为

(yīnwèi) (karena),,只要 (zhǐyào) (hanya), 所以 (suǒyǐ) (sehingga), 否则,

因此 ( karena itu)但是

3. Kelompok yang mengubungkan kata,frase dan klausa. Contoh :并且

(bìngqiě) (tetapi), 而且(érqiě) (tetapi), 除非 (chúfēi) (kecuali), 以及 (yǐjí)

(dan)

Kedua menurut Suparto ada tujuh jenis konjungsi (2005:171), yaitu:

1. Kelompok yang menyatakan kesetaraan, contoh: 和 (hé) (dan), 同 (tóng)

(sama),跟 (gēn) (dengan), 与 (yu) (dengan), 及 () (dan), 并 (bìng) (dan),

而 (ér) (dan)

2. Kelompok yang menyatakan kausalitas, contoh: 因为(yīnwèi) (karena), 所

以(suǒyǐ) (sehingga), 既然 (jìrán) (karena), 由于(yóuyú) (karena), 因此

(yīncǐ) (karena itu)

3. Kelompok yang menyatakan seandainya, contoh : 如果(rúguǒ) (jika), 要是

(yàoshi) (jika), 假如 (jiǎrú) (seandainya)

4. Kelompok yang menyatakan pilihan, contoh : 或(huò) (atau), 或者(huòzhě)

(atau), 还是 (háishì) (atau)

5. Kelompok yang menyatakan penguatan, contoh : 不但(bùdàn) (tetapi), 至

(9)

6. Kelompok yang menyatakan persyaratan, contoh :只要 (zhǐyào) (hanya),不

管(bùguǎn) (hanya)

7. Kelompok yang menyatakan pertentangan, contoh : 虽 然 (suīrán)

(walaupun), 可是(kěshì) (tetapi), 不过(bùguò) (tetapi)

Dari penjenisan kata konjungsi di atas dapat dilihat bahwa dalam kalimat

majemuk yang menyatakan kausalitas dalam bahasa Mandarin menggunakan

beberapa konjungsi, yaitu 因为(yīnwèi) (karena),所以(suǒyǐ) (sehingga),由于

(yóuyú) (karena),因此(yīncǐ) (karena itu),既然(jìrán) (walaupun). Berikut ini

beberapa contoh konjungsi yang digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas

(Dejian Li 2010:622) adalah sebagai berikut :

1. 因为 (yīnwèi) dan所以 (suǒyǐ)

Konjungsi因为(yīnwèi) dan所以(suǒyǐ) sering digunakan dalam kalimat

majemuk kausalitas pola sebab-akibat.

(14) 因为节目快到了,所以很多人都忙着买礼物。

因为 节目 快 到了 所以 很多 人 都 忙着 买 礼物 yīnwèi jiémù kuài dàole suǒyǐ hěn

duō rén dōu máng zhe

mǎi lǐwù.

karena acara cepat tiba sehingga sangat banyak

orang semua sibuk membeli hadiah

Karena acara telah tiba sehingga semua orang sibuk membeli hadiah

2. 由于(yóuyú)

Konjungsi由于(yóuyú) sering digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas

klausa sebab.

(10)

由于 我们 没 经验 这次 试验 失败了

yóuyú women Méi jīngyàn zhè cì shìyàn shībàile karena kita tidak berpengalaman ini pengujian gagal Karena kita tidak berpengalaman maka pengujian ini gagal

3. 因此 (yīncǐ)

Konjungsi因此 (yīncǐ) selalu digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas

klausa akibat.

(16) 大家都知道这件事,因此不需要重夏了。

大家 都 知道 这件 事 因此 不 需要 重夏了

dàjiā dōu Zhīdào zhè jiàn shì yīncǐ xūyào chóngxīnle orang semua Tahu ini masalah sehingga tidak perlu diulangi Karena Semua orang tahu masalah ini sehingga tidak perlu diulangi

4. 既然 (jìrán) dan就 (jiu)

Konjungsi 既 然 (jìrán) dan 就 (jiu) sering digunakan dalam kalimat

majemuk kausalitas pola sebab-akibat.

(17) 你既然一定要走,我就不留你了。

你 既然 一定 要 走 我 就 不留 你 了

jìrán Yīdìng yào zǒu jiù liú

le

kamu karena Harus mau pergi saya maka meninggalkan kamu partikel Karena kamu harus mau pergi maka saya meninggalkan kamu

2.1.4 Bahasa Mandarin

Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan di Negara China.

Bahasa Mandarin mempunyai ciri tertentu dari intonasi dan aksaranya. Menurut

Zhao Yongxin pada bukunya yang berjudul “Intisari Tata Bahasa Mandarin”

(11)

kalimat.Satuan terkecil tata bahasa adalah morfem. Morfem membentuk kata, kata

membentuk frasa, dan frasa membentuk kalimat (2005:3).

2.2 Landasan Teori

Teori digunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami,

menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai

pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto

(1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan

teknik penelitian.

Berbicara mengenai kalimat majemuk kausalitas, berarti bicara

mengenai tatabahasa dan struktur kalimat majemuk, serta letak konjungsi dalam

kalimat majemuk. Berarti dalam penelitian ini penulis membicarakan teori

tatabahasa itu sendiri dan teori sintaksis dalam menganalisis kalimat. Tetapi

dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada teori sintaksis dalam

menganalisis kalimat untuk mengetahui struktur kalimat majemuk dan letak

konjungsi.

2.2.1 Teori Sintaksis

Dalam menganalis kalimat teori tatabahasa juga sangat penting, karena

dengan adanya tatabahasa maka suatu pesan atau informasi yang ingin

disampaikan melalui bahasa tulisan dapat tersampaikan dengan baik dengan

adanya tatabahasa tersebut. Langacker mengatakan pendiskripsian sebuah bahasa

disebut tatabahasa. Tatabahasa dapat menjadi sebuah teori untuk struktur dari

susunan suatu bahasa. Observasi sebuah data berdasarkan tatabahasa yang

(12)

bahasa untuk sejumlah kalimat tentu tidak terbatas. Oleh karena itu tatabahasa

sangat menentukan sebuah kalimat yang benar dan baik secara tatabahasa

Dalam menganalisis pola sintaksis kalimat majemuk kausalitas dalam

bahasa Mandarin, Langacker (1972:25) menjabarkan pola kalimat majemuk

dalam Bahasa Mandarin sebagai kontruksi kalimat yang terdiri atas paling tidak

dua klausa dengan ditandai oleh konjungsi dan dirumuskan sebagai conjuction S

conjuction S. Conjunction merujuk pada konjungsi, sedangkan S merujuk pada

klausa. Sesuai dengan teori sintaksis yang diungkapkan oleh Langacker tersebut

paling tidak akan muncul dua klausa, dimana masing-masing klausa

menggunakan sebuah konjungsi. Tetapi terkadang salah satu konjungsi dapat

dihilangkan dalam penggunaannya di kalimat majemuk kausalitas. Analisis

dilakukan terhadap data yang telah diklasifikasi untuk membuktikan apakah

struktur conjuction S conjuction S merupakan struktur kalimat majemuk kausalitas

pola sebab-akibat dan pola akibat-sebab.

Contoh :

(18) 因为天气不好所以我们没去长城

因为 天气 不 好 所以 我们 没 去 长城

yīnwèi tiānqì hǎo suǒyi wǒmen méi chángchéng

karena cuaca tidak baik maka kami tidak pergi ke tembok besar

Karena cuaca tidak baik, maka kami tidak pergi ke Tembok Besar

Pada kalimat di atas jelas terlihat bahwa struktur kalimat majemuk

tersebut adalah conjuction S. Pada kalimat tersebut ada 2 konjungsi yang

digunakan yaitu “因为” “yīnwèi” yang berarti “karena” dan “所以” “suǒyi“ yang

(13)

为天气不好” “yīnwèi tiānqì bùhǎo’’ “karena cuaca tidak baik” dan klausa “所以

我们没去长城” “suǒyǐ wǒmen méi qù Chángchéng’’ “maka kami tidak pergi ke

Tembok besar”. Klausa pertama menyatakan alasan atau sebab atas hasil atau

akibat yang terjadi pada klausa dua , yaitu karena cuaca tidak baik, maka mereka

tidak jadi pergi. Oleh karena itu, dapat disimpukan kalimat tersebut menggunakan

pola atau struktur conjuction S conjuction S dan merupakan kalimat majemuk

kausalitas sebab – akibat.

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki

atau mempelajari (KBBI, 2003:1998). Jadi, tinjauan pustaka yaitu hasil meninjau,

pandangan, pendapat terhadap buku-buku maupun jurnal-jurnal yang sudah

diselidiki atau dipelajari sebelumnya.

Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya :

崔晓玲Cui Xiaoling (2014) dalam thesisnya yang berjudul “英语因果合

句与汉语因果句的对比研” “yīngyǔ yīnguǒ hé jù yǔ hànyǔ yīnguǒ jù de duìbǐ

yánjiū” menjelaskan tentang perbedaan kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa

Inggris dan bahasa Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai

struktur dan letak konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa

Mandarin. Penelitian ini membantu penulis untuk mengetahui struktur kalimat dan

letak konjungsi dalam kalimat majemuk kausalitas, sehingga memudahkan

penulis untuk mengetahui letak konjungsi dan struktur dalam bahasa Mandarin.

曾常年 Zeng cangnian (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “因果句群

(14)

menganalisis kalimat pertanyaan dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan

penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat

majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis

untuk mengenal dan mengetahui jenis – jenis kalimat majemuk kausalitas.

王利众Wang Lizhong (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “饿汉语夏

合句界定对比研究” “È hànyǔ xià hé jù jièdìng duìbǐ yánjiū”, menjelaskan

tentang analisis konstratif kalimat majemuk dalam bahasa Rusia dan bahasa

Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak

konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian

ini membantu penulis untuk mengetahui yang termasuk kedalam kalimat

majemuk.

荣丽华 Rong Lihua (2011) dalam jurnalnya yang berjudul “汉语因果夏

句研究综述” “hànyǔ yīnguǒ yánjiūzongshu”,menjelaskan tentang hubungan

relasi antara sebab dan akibat dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan

penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat

majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis

utnuk mengetahui relasi antara sebab dan akibat yang menggunakan konjungsi

dalam kalimat majemuk kausalitas.

郑郁汀Zheng Yu Ting (2012) dalam thesisnya yang berjudul “现代汉语

因果夏句焦点研” “xiàndài hànyǔ yīnguǒ xià jù jiāodiǎn yánjiū” memaparkan

tentang tata bahasa dalam kalimat majemuk kausalitas secara khusus. Sedangkan

penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat

(15)

untuk mengetahui bagaimanakah struktur kalimat majemuk kausalitas yang baik

dan benar secara tatabahasa dalam bahasa Mandarin.

Referensi

Dokumen terkait

Izin Peruntukan Penggunaan Tanah atau disingkat IPPT menjadi tolak ukur bagi keberhasilan sebuah produk tata ruang ditinjau dari kesesuaian penggunaan lahan dengan rencana

Pada percobaan kali ini dengan menggunakan kancing genetika yang berwarna Merah, Kuning, Putih dan Hijau yang dimasukkan kedalam gelas plastic

If the rectangle is folded with respect to the vertical axis, we obtain a rectangle with perimeter 40 cm.. If the rectangle is folded with respect to the horizontal axis, we obtain

whether the receptors at the pineal nerve terminals and / or In the third and forth experiments the effects of in the sympathetic ganglia have a significant role in the peripheral a

[r]

[r]

Situs ini diharapkan tidak hanya dapat memenuhi tuntutan era globalisasi tapi jga dapat menjawab keinginan para wisatawan dan ilmuwan terhadap suatu media komunikasi yang

Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana