BAB II
KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang tinjauan pustaka, konsep dan
landasan teori. Tinjauan pustaka merupakan bahan referensi penulis dalam
penelitian ini, konsep merupakan gagasan atau ide yang ingin disampaikan
penulis dan juga merupakan kata kunci dalam penelitian ini sedangkan landasan
teori merupakan dasar penulis dalam menganalisis data - data yang diperoleh
2.1Konsep
Penggunaan konsep dalam sebuah penenlitian sangat diperlukan. Konsep
dapat dijadikan batasan penelitian yang akan dilakukan. Pengertian konsep dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:558) adalah gambaran mental dari suatu
objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi
untuk memahami hal-hal lain. Sesuai dengan judul yang diambil dalam
penenlitian ini, maka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.1.1 Kalimat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005: 105) pengertian
kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan
perasaan. Sementara Lado (1968:27) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan
terkecil dari ekspresi lengkap. Sedangkan menurut Keraf (1978:156) menyatakan
bahwa kalimat adalah satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh
kesenyapan, sedangkan intonasinya menujukkan bahwa bagian ujaran itu sudah
bentuk ketatabahasaan yang maksimal yang tidak merupakan bagian dari bentuk
ketatabahasaan lain yang lebih besar dan mempunyai ciri kesenyapan final yang
menunjukkan bentuk itu berakhir. Sedangkan menurut Bloomfied (1993:170)
mengemukakan bahwa kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak
termasuk ke dalam suatu bentu yang lebih besar karena merupakan suatu
konstruksi gramtikal. Maka kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.
Menurut Suparto (2003:23) menyatakan kalimat adalah kesatuan ujar yang
mengungkapkan satu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang
secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual
pun potensial terdiri dari klausa. Dalam penggunaanya, kalimat merupakan bagian
terkecil dari bahasa.
Menurut Alek A. & H. Achmad H.P (2010:244) mendefinisikan kalimat
adalah satuan pikiran atau perasaan yang dinyatakan dengan subjek dan predikat
yang dirakit secara logis.Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.
Oleh karena itu, kalimat adalah suatu bagian ujaran yang berintonasi selesai dan
menunjukkan informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh dan memiliki unsur
subjek dan unsur predikat.
2.1.2 Kalimat Majemuk
Menurut Yongxin Zhao (2005:108) menjelaskan kalimat majemuk adalah
kalimat yang tersusun dari dua atau lebih kalimat tunggal yang secara makna
berhubungan erat. Menurut Dejian Li (2010:583) menjelaskan Kalimat majemuk
adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk
induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Setiap kalimat majemuk
mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat
diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakanya.
2.1.2.1 Jenis-jenis Kalimat Majemuk
Dalam bahasa Mandarin, kalimat majemuk dapat dibagi menjadi 2 bagian
besar yaitu kalimat majemuk koordinatif dan kalimat majemuk subordinatif.
(Yongxin Zhao 2005: 108-116)
1. Kalimat Majemuk Koordinatif adalah hubungan antarklausa adalah sejajar,
tidak ada makna yang lebih utama. Berdasarkan hubungan makna antar
klausa, kalimat majemuk koordinatif dapat dibagi menjadi beberapa
macam, yaitu :
1. Kalimat Majemuk Setara : Setiap klausa menerangkan atau
mendeskripsikan beberapa hal/keadaan atau beberapa aspek dari suatu
benda. Biasanya klausa tidak digunakan kata sambung (kata sambung
dan kata keterangan yang berfungsi sebagai penghubung).
Contoh :
(4) 我今年三十二岁,他今年二十三岁。
我 今年 三十二 岁 他 今年 二十三 岁
wǒ jīnnián sānshí'èr suì tā jīnnián èrshísān suì
saya tahun ini 32 usia dia tahun ini 23 usia Saya tahun ini berusia 32 tahun, dia tahun ini berusia 23 tahun
2. Kalimat Majemuk Suksesif : Setiap klausanya secara berurutan
urutan klausa-klausa tersebut sudah pasti tidak bisa ditukar.
Antarklausanya dapat tidak menggunakan kata sambung.
Contoh :
(5) 他听完音乐,就开始翻译。
他 听 完 音乐 就 开始 翻译
tā ting wán yīnyuè Jiù kāishǐ fānyì
lia mendengar selesai lagu lalu memulai menerjemahkan Dia selesai mendengar lagu, lalu mulai menerjemahkan
3. Kalimat Majemuk Progresif : Klausa kedua menyatakan kelanjutan dari
sesuatu yang dinyatakan dalam klausa pertama.
Contoh :
(6) 他不但会说英语,而且说得很流利。
他 不但 会 说 英语 而且 说得 很 流利
tā bùdàn huì shuō yīngyǔ érqiě shuō dé hěn liúlì dia tidak hanya bisa berbicara bahasa inggris tetapi juga bicaranya sangat lancar Dia tidak hanya bisa berbicara bahasa Inggris, tetapi juga bicaranya sangat lancar
4. Kalimat Majemuk Piihan : Klausa yang menyatakan beberapa
keadaan, yang biasa dipilih salah satu.
Contoh :
(7) 明天你们去长城,还是去颐和园 ?
明天 你们 去 长城 还是 去 颐和园
míngtiān nǐmen qù chángchéng háishì qù yíhéyuán
besok kalian pergi tembok besar atau pergi taman bermain Besok kalian pergi ke Tembok Besar atau pergi ke Taman bermain
2. Kalimat Majemuk Subordinatif adalah Kalimat yang terdiri dari dua buah
klausa. Satu Klausa utama menyatakan makna utama kalimat. Satu klausa
Kalimat majemuk subordinatif dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
sebagai berikut :
1. Kalimat Majemuk Transisi : Klausa subordinatnya menyatakan suatu
maknsa atau fakta, klausa utamanya menyatakan suatu keadaan
sebaliknya dari klausa subordinat.
Contoh :
(8) 你的病虽然好了,但是你还要多休息。
你 的 病 虽然 好 了 但是 你 还 要 多 休息
nǐ de bìng suīrán hǎo le dànshì nǐ hái yào duō xiūxí
kamu partikel sakit walaupun baik sudah tetapi kamu masih harus banyak istirahat Penyakit kamu walaupun sudah membaik, tetapi kamu masih harus banyak istirahat
2. Kalimat Majemuk Kausalitas : Klausa subordinat menyatakan sebab,
klausa utama menyatakan akibat/hasil. Dalam kalimat majemuk
sebab-akibat, dalam kedua klauanaya bisa digunakan kata sambung, juga bisa
hanya digunakan kata sambung pada salah satu klausanya.
Contoh :
(9) 由于他太高兴了,没注意外边发生的情况。
由于 他 太 高兴 了 没 注意 外边 发生 的 情况 yóuyú tā tài gāoxìng le méi zhùyì wàibiān fāshēng de qíng kuàng
karena dia terlalu senang par tikel
tidak memper hatikan
diluar terjadi par tikel
sesuatu
Karena dia terlalu senang, sehingga tidak memperhatikan diluar terjadi sesuatu
3. Kalimat Majemuk Bersyarat : Klausa utama menyatakan akibat/hasil,
Contoh :
(10) 我已感冒,就发烧。
我 已 感冒 就 发烧
wǒ Yǐ gǎnmào jiù fāshāo
saya sudah flu sehingga demam Saya sudah flu sehingga demam
4. Kalimat Majemuk Pengandaian : Klausa subordinat menyatakan pengandaian,
klausa utama menerangkan hasilnya.
Contoh :
(11) 如果明天不下雨,我们就去公园。
如果 明天 不 下雨 我们 就 去 公园 rúguǒ míngtiān bù xià yǔ wǒmen jiù qù gōngyuán
jika Besok tidak hujan kita maka pergi taman Jika besok tidak hujan maka kita pergi ke Taman
5. Kalimat Majemuk Bertujuan : Klausa subordinatif menyatakan suatu tujuan,
klausa utama menyatakan cara mencapai tujuan tersebut.
Contoh :
(12) 为了学习汉语,我买了一本汉语大词典。
为了 学习 汉语 我 买 了 一 本 汉语 大 词典
wèile Xuéxí hànyǔ wǒ Mǎi Le yī běn hànyǔ dà cídiǎn demi Belajar bahasa
mandarin
saya membeli sudah sebuah k.bantu bilangan
bahasa mandarin
besar kamus
Demi belajar bahasa Mandarin saya sudah membeli sebuah kamus besar bahasa Mandarin
6. Kalimat Majemuk Preferensi : Klausa menyatakan dua hal yang berbeda,
Contoh :
(13) 我宁可在家呆着,也不去参加朋友聚会。
我 宁可 在 家 呆着 也 不 去 参加 朋友 聚会 wǒ nìngkě zài jiā dāizhe yě bù qù cānjiā péngyǒu jùhuì
saya walaupun di rumah tinggal juga tidak pergi menghadiri teman pesta Walaupun saya tinggal di rumah, juga tidak pergi menghadiri pesta teman
2.1.3 Jenis-jenis Konjungsi
Dalam bahasa Mandarin ada juga para ahli yang mengemukakan
pendapat tentang konjungsi. Dalam bukunya berjudul 副词、介词、连词(1957),
Guo yiwu memberikan pengertian konjungsi sebagai berikut : 用来联结两个词或
者此大的单位义表行他们中间的互相关系的词叫作连词yòng lái liánjié liǎng
gè cí huòzhě cǐ dà de dānwèi yì biǎo xíng tāmen zhōngjiān de hùxiāng guānxì de
cí jiào zuò liáncí (1957:58).
Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk mengubungkan dua kata atau unit
yang lebih besar lagi guna menunjukkan hubungan di antaranya.
Jenis-jenis Konjungsi dalam bahasa Mandarin ada berbagai macam.
Dalam hal ini penulis hanya memaparkan dua pendapat ahli tentang penjenisan
konjungsi dalam bahasaa Mandarin.
Pertama menurut Guo zhenhua ada tiga kelompok konjungsi (1999:55), yaitu:
1. Kelompok yang menghubungkan kata-kata atau frase, contoh :和 (hé)
(dan), 跟 (gēn) (dengan), 同 (tóng) (sama), 及 (jí) (dan), 或者 (huòzhě)
2. Kelompok yang menghubungkan klausa dan kalimat, contoh : 不 但
(bùdàn) (tetapi), 不 管 (bùguǎn) (hanya), 既 然 (jìrán) (karena), 因 为
(yīnwèi) (karena),,只要 (zhǐyào) (hanya), 所以 (suǒyǐ) (sehingga), 否则,
因此 ( karena itu)但是
3. Kelompok yang mengubungkan kata,frase dan klausa. Contoh :并且
(bìngqiě) (tetapi), 而且(érqiě) (tetapi), 除非 (chúfēi) (kecuali), 以及 (yǐjí)
(dan)
Kedua menurut Suparto ada tujuh jenis konjungsi (2005:171), yaitu:
1. Kelompok yang menyatakan kesetaraan, contoh: 和 (hé) (dan), 同 (tóng)
(sama),跟 (gēn) (dengan), 与 (yu) (dengan), 及 (jí) (dan), 并 (bìng) (dan),
而 (ér) (dan)
2. Kelompok yang menyatakan kausalitas, contoh: 因为(yīnwèi) (karena), 所
以(suǒyǐ) (sehingga), 既然 (jìrán) (karena), 由于(yóuyú) (karena), 因此
(yīncǐ) (karena itu)
3. Kelompok yang menyatakan seandainya, contoh : 如果(rúguǒ) (jika), 要是
(yàoshi) (jika), 假如 (jiǎrú) (seandainya)
4. Kelompok yang menyatakan pilihan, contoh : 或(huò) (atau), 或者(huòzhě)
(atau), 还是 (háishì) (atau)
5. Kelompok yang menyatakan penguatan, contoh : 不但(bùdàn) (tetapi), 至
6. Kelompok yang menyatakan persyaratan, contoh :只要 (zhǐyào) (hanya),不
管(bùguǎn) (hanya)
7. Kelompok yang menyatakan pertentangan, contoh : 虽 然 (suīrán)
(walaupun), 可是(kěshì) (tetapi), 不过(bùguò) (tetapi)
Dari penjenisan kata konjungsi di atas dapat dilihat bahwa dalam kalimat
majemuk yang menyatakan kausalitas dalam bahasa Mandarin menggunakan
beberapa konjungsi, yaitu 因为(yīnwèi) (karena),所以(suǒyǐ) (sehingga),由于
(yóuyú) (karena),因此(yīncǐ) (karena itu),既然(jìrán) (walaupun). Berikut ini
beberapa contoh konjungsi yang digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas
(Dejian Li 2010:622) adalah sebagai berikut :
1. 因为 (yīnwèi) dan所以 (suǒyǐ)
Konjungsi因为(yīnwèi) dan所以(suǒyǐ) sering digunakan dalam kalimat
majemuk kausalitas pola sebab-akibat.
(14) 因为节目快到了,所以很多人都忙着买礼物。
因为 节目 快 到了 所以 很多 人 都 忙着 买 礼物 yīnwèi jiémù kuài dàole suǒyǐ hěn
duō rén dōu máng zhe
mǎi lǐwù.
karena acara cepat tiba sehingga sangat banyak
orang semua sibuk membeli hadiah
Karena acara telah tiba sehingga semua orang sibuk membeli hadiah
2. 由于(yóuyú)
Konjungsi由于(yóuyú) sering digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas
klausa sebab.
由于 我们 没 经验 这次 试验 失败了
yóuyú women Méi jīngyàn zhè cì shìyàn shībàile karena kita tidak berpengalaman ini pengujian gagal Karena kita tidak berpengalaman maka pengujian ini gagal
3. 因此 (yīncǐ)
Konjungsi因此 (yīncǐ) selalu digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas
klausa akibat.
(16) 大家都知道这件事,因此不需要重夏了。
大家 都 知道 这件 事 因此 不 需要 重夏了
dàjiā dōu Zhīdào zhè jiàn shì yīncǐ bù xūyào chóngxīnle orang semua Tahu ini masalah sehingga tidak perlu diulangi Karena Semua orang tahu masalah ini sehingga tidak perlu diulangi
4. 既然 (jìrán) dan就 (jiu)
Konjungsi 既 然 (jìrán) dan 就 (jiu) sering digunakan dalam kalimat
majemuk kausalitas pola sebab-akibat.
(17) 你既然一定要走,我就不留你了。
你 既然 一定 要 走 我 就 不留 你 了
nǐ jìrán Yīdìng yào zǒu wǒ jiù bù liú
nǐ le
kamu karena Harus mau pergi saya maka meninggalkan kamu partikel Karena kamu harus mau pergi maka saya meninggalkan kamu
2.1.4 Bahasa Mandarin
Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan di Negara China.
Bahasa Mandarin mempunyai ciri tertentu dari intonasi dan aksaranya. Menurut
Zhao Yongxin pada bukunya yang berjudul “Intisari Tata Bahasa Mandarin”
kalimat.Satuan terkecil tata bahasa adalah morfem. Morfem membentuk kata, kata
membentuk frasa, dan frasa membentuk kalimat (2005:3).
2.2 Landasan Teori
Teori digunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami,
menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai
pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto
(1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan
teknik penelitian.
Berbicara mengenai kalimat majemuk kausalitas, berarti bicara
mengenai tatabahasa dan struktur kalimat majemuk, serta letak konjungsi dalam
kalimat majemuk. Berarti dalam penelitian ini penulis membicarakan teori
tatabahasa itu sendiri dan teori sintaksis dalam menganalisis kalimat. Tetapi
dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada teori sintaksis dalam
menganalisis kalimat untuk mengetahui struktur kalimat majemuk dan letak
konjungsi.
2.2.1 Teori Sintaksis
Dalam menganalis kalimat teori tatabahasa juga sangat penting, karena
dengan adanya tatabahasa maka suatu pesan atau informasi yang ingin
disampaikan melalui bahasa tulisan dapat tersampaikan dengan baik dengan
adanya tatabahasa tersebut. Langacker mengatakan pendiskripsian sebuah bahasa
disebut tatabahasa. Tatabahasa dapat menjadi sebuah teori untuk struktur dari
susunan suatu bahasa. Observasi sebuah data berdasarkan tatabahasa yang
bahasa untuk sejumlah kalimat tentu tidak terbatas. Oleh karena itu tatabahasa
sangat menentukan sebuah kalimat yang benar dan baik secara tatabahasa
Dalam menganalisis pola sintaksis kalimat majemuk kausalitas dalam
bahasa Mandarin, Langacker (1972:25) menjabarkan pola kalimat majemuk
dalam Bahasa Mandarin sebagai kontruksi kalimat yang terdiri atas paling tidak
dua klausa dengan ditandai oleh konjungsi dan dirumuskan sebagai conjuction S
conjuction S. Conjunction merujuk pada konjungsi, sedangkan S merujuk pada
klausa. Sesuai dengan teori sintaksis yang diungkapkan oleh Langacker tersebut
paling tidak akan muncul dua klausa, dimana masing-masing klausa
menggunakan sebuah konjungsi. Tetapi terkadang salah satu konjungsi dapat
dihilangkan dalam penggunaannya di kalimat majemuk kausalitas. Analisis
dilakukan terhadap data yang telah diklasifikasi untuk membuktikan apakah
struktur conjuction S conjuction S merupakan struktur kalimat majemuk kausalitas
pola sebab-akibat dan pola akibat-sebab.
Contoh :
(18) 因为天气不好所以我们没去长城
因为 天气 不 好 所以 我们 没 去 长城
yīnwèi tiānqì bù hǎo suǒyi wǒmen méi qù chángchéng
karena cuaca tidak baik maka kami tidak pergi ke tembok besar
Karena cuaca tidak baik, maka kami tidak pergi ke Tembok Besar
Pada kalimat di atas jelas terlihat bahwa struktur kalimat majemuk
tersebut adalah conjuction S. Pada kalimat tersebut ada 2 konjungsi yang
digunakan yaitu “因为” “yīnwèi” yang berarti “karena” dan “所以” “suǒyi“ yang
为天气不好” “yīnwèi tiānqì bùhǎo’’ “karena cuaca tidak baik” dan klausa “所以
我们没去长城” “suǒyǐ wǒmen méi qù Chángchéng’’ “maka kami tidak pergi ke
Tembok besar”. Klausa pertama menyatakan alasan atau sebab atas hasil atau
akibat yang terjadi pada klausa dua , yaitu karena cuaca tidak baik, maka mereka
tidak jadi pergi. Oleh karena itu, dapat disimpukan kalimat tersebut menggunakan
pola atau struktur conjuction S conjuction S dan merupakan kalimat majemuk
kausalitas sebab – akibat.
2.3 Tinjauan Pustaka
Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki
atau mempelajari (KBBI, 2003:1998). Jadi, tinjauan pustaka yaitu hasil meninjau,
pandangan, pendapat terhadap buku-buku maupun jurnal-jurnal yang sudah
diselidiki atau dipelajari sebelumnya.
Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya :
崔晓玲Cui Xiaoling (2014) dalam thesisnya yang berjudul “英语因果合
句与汉语因果句的对比研” “yīngyǔ yīnguǒ hé jù yǔ hànyǔ yīnguǒ jù de duìbǐ
yánjiū” menjelaskan tentang perbedaan kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa
Inggris dan bahasa Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai
struktur dan letak konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa
Mandarin. Penelitian ini membantu penulis untuk mengetahui struktur kalimat dan
letak konjungsi dalam kalimat majemuk kausalitas, sehingga memudahkan
penulis untuk mengetahui letak konjungsi dan struktur dalam bahasa Mandarin.
曾常年 Zeng cangnian (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “因果句群
menganalisis kalimat pertanyaan dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan
penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat
majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis
untuk mengenal dan mengetahui jenis – jenis kalimat majemuk kausalitas.
王利众Wang Lizhong (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “饿汉语夏
合句界定对比研究” “È hànyǔ xià hé jù jièdìng duìbǐ yánjiū”, menjelaskan
tentang analisis konstratif kalimat majemuk dalam bahasa Rusia dan bahasa
Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak
konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian
ini membantu penulis untuk mengetahui yang termasuk kedalam kalimat
majemuk.
荣丽华 Rong Lihua (2011) dalam jurnalnya yang berjudul “汉语因果夏
句研究综述” “hànyǔ yīnguǒ yánjiūzongshu”,menjelaskan tentang hubungan
relasi antara sebab dan akibat dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan
penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat
majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis
utnuk mengetahui relasi antara sebab dan akibat yang menggunakan konjungsi
dalam kalimat majemuk kausalitas.
郑郁汀Zheng Yu Ting (2012) dalam thesisnya yang berjudul “现代汉语
因果夏句焦点研” “xiàndài hànyǔ yīnguǒ xià jù jiāodiǎn yánjiū” memaparkan
tentang tata bahasa dalam kalimat majemuk kausalitas secara khusus. Sedangkan
penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat
untuk mengetahui bagaimanakah struktur kalimat majemuk kausalitas yang baik
dan benar secara tatabahasa dalam bahasa Mandarin.