ANALISIS KRITIS ARTIKEL ILMIAH
Oleh
Savira Amilda Wakhidya
(201710070311069)
24 Mei 2018
1. Bibliograf
oanne Benham Rennick.2015. Learning that Makes a Difference: Pedagogy and Practice for Learning Abroad. WILFRID LAURIER UNIVERSITY, jbenhamrennick@wlu.ca (Vol. 3 No. 2)
2. Tujuan Penulisan Jurnal
Artikel ini memiliki
tiga tujuan. Yang pertama adalah menyajikan ikhtisar literatur tentang global
kecenderungan untuk menginternasionalkan kurikulum pendidikan tinggi. Yang kedua adalah secara singkat menyoroti beberapa konsep pedagogis kunci yang ditetapkan dalam karya pedagogis pelopor John Dewey, Paulo Freire, dan Jack Mezirow dan disintesis mereka dalam kaitannya dengan belajar di luar negeri. Akhirnya, artikel ditutup dengan diskusi bagaimana sintesis model pedagogis ini, diterapkan pada konteks pengalaman belajar internasional, memiliki potensi untuk mendukung transformative pembelajaran yang membuat perbedaan dalam bagaimana siswa memikirkan dan terlibat dengan masalah global yang kompleks.
3. Fakta-fakta Unik
Penerapan pembelajaran secara pedagogis sangatlah penting untuk mempersiapkan siswa yang cepat dan tanggap di era abad 21 ini
Pembelajaran abad ini haruslah disertai dengan media yang akan menunjang kualitas pemahaman siswa.
4. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan.
- Bagaimana cara penyampaian materi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman akibat kata-kata yang ambigu? - Bagaimana cara kita membuat siswa tesebut menjadi
tanggap, cepat, dan aktif dalam menyikapi masalah social yang ada di sekitarnya?
5. Konsep, Prinsip, Informasi yang ada relevansinya dengan konsep yang dipelajari:
kehancuran lingkungan; pelanggaran hak asasi manusia; dan ketidakpastian ekonomi. Ada peluang besar, dan sangat dibutuhkan saat ini, untuk pendidikan yang membuat perbedaan dalam cara siswa berpikir tentang dan terlibat dengan isu-isu global yang kompleks dan orang lain di dunia mereka. Siswa yang berpartisipasi dalam program pembelajaran internasional dapat memperoleh keuntungan dari pengalaman tangan pertama dengan beberapa kekhawatiran ini. Namun, tanpa kerangka pedagogis yang kuat dan dipertimbangkan secara hati-hati untuk merefleksikan dan menafsirkan pengalaman mereka di luar negeri, siswa tidak akan memiliki perlengkapan yang lebih baik untuk memahami atau terlibat dengan masalah rumit ini. Selain itu, persiapan yang tidak memadai dapat mengakibatkan siswa mengembangkan interpretasi yang tidak adil, salah informasi atau bahkan menindas dari konteks sosial di mana mereka belajar. Institusi pendidikan yang menawarkan program belajar di luar negeri memiliki kewajiban untuk mengantarkan mereka dalam kerangka kerja pedagogi dan praktik yang sesuai yang dapat memfasilitasi keterlibatan antara siswa dan komunitas tuan rumah, menyediakan peluang untuk refleksi dan pertukaran yang sedang berlangsung, dan mendukung siswa melalui pengalaman belajar transformasional yang potensial. Untuk mengembangkan posisi ini, artikel ini memiliki tiga tujuan. Yang pertama adalah menyajikan tinjauan literatur tentang tren global untuk menginternasionalkan kurikulum pendidikan tinggi. Yang kedua adalah untuk menyoroti beberapa konsep kunci yang ditetapkan dalam karya pedagogis trailblazers John Dewey, Paulo Freire, dan Jack Mezirow dan mensintesis mereka dalam kaitannya dengan belajar di luar negeri. Akhirnya, artikel ini diakhiri dengan diskusi tentang bagaimana sintesis model pedagogis ini, diterapkan pada konteks pengalaman pembelajaran internasional, memiliki potensi untuk mendukung pembelajaran transformatif yang membuat perbedaan dalam bagaimana siswa berpikir tentang dan terlibat dengan isu-isu global yang kompleks.
6. Refleksi