Jurnal Manajemen MOTIVASI - 344
Pengaruh Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, dan Golongan Terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil Bagian Umum
Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang
Abstrak
This study aimed to examine the extent to which the relationship variables (gender, age, level of education and class) to the discipline of civil servants in the General Section of the Regional Secretariat Bengkayang, to analyze the factors that have a positive and significant relationship with the discipline in General District Secretariat Office Bengkayang. The sample in this study population using all Civil Servants in the General Section Regional Secretariat Bengkayang of 60 people (saturated sampling technique). The analytical method used was a bivariate analysis with chi square test (χ2) and the hypothesis testing. Based on the analysis results of the chi square test showed that four factors have a positive and significant relationship with the discipline of civil servants, namely Gender, the value of χ2 count = 6173> Asymp. sig. (1-sided) = 0.013. Age to calculate χ2 = 23.741> Asymp.Sig. (1-sided) = 0.000. Education level with χ2 count = 11 507> Asymp.Sig. (1-sided) = 0.009. and a group with a value of χ2 count = 10 446> Asymp. sig. (1-sided) = 0.005.
Keyword: discipline, civil servants.
Suratman
Universitas Muhammadiyah Pontianak
Pendahuluan
Perubahan paradigma pemerintahan serta terjadinya pergeseran tuntutan pelayanan publik ke arah yang lebih transparan, partisipatif, dan akuntabel merupakan fenomena perubahan ling-kungan strategis yang berkembang saat ini. Keinginan untuk perubahan tersebut bermuara dari semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang dipicu oleh semakin meningkatnya pendidikan dan pengetahuan warga negara (learning society).
Untuk membentuk sosok PNS seba-gaimana yang disebut-kan di atas, maka perlu dilaksanakan pembinaan yang baik dan teratur, dilakukan secara terus me-nerus berdasarkan pada perpaduan sis-tem prestasi kerja dan sissis-tem karier yang dititik-beratkan pada sistem pres-tasi kerja.
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 345 Untuk menjawab tantangan di atas,
dikeluarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Ke-mudian dalam menegakkan peraturan, mengacu pada Peraturan Pemerintah tentang Kedisiplinan Kepegawaian yaitu PP No.53 Tahun 2010.
Meskipun aturan pendisiplinan telah dikeluarkan pemerintah, namun pelang-garan yang dilakukan oleh PNS masih tetap berlangsung. Misalnya, di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang, pada 2010 tingkat absensi pegawai sebesar 5,76%, kemudian pada 2011 naik menjadi 7,15%, dan pada 2012 naik menjadi 7,37%. Sedangkan jumlah pelanggaran kerja pada 2011 mengalami penurunan 1 kasus diban-dingkan pelanggaran pada 2010, dan pada 2012 mengalami kenaikan lagi 1 kasus.
Selain adanya kasus-kasus pelang-garan disiplin, PNS di Sekretariat Dae-rah Kabupaten Bengkayang yang aktif masuk kerja dan punya kedisiplinan tinggi, juga akan diberi penghargaan se-perti piagam penghargaan yang nantinya menjadi pertimbangan kariernya dalam promosi jabatan. Namun selama 2010-2012 PNS di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang tidak ada yang menerima penghargaan.
Pelanggaran disiplin sering di awali dari perilaku yang menyimpang dari masing-masing karyawan. Dalam bebe-rapa kajian perilaku individu dalam orga-nisasi, mengatakan bahwa perilaku karyawan tidak terlepas dari pengaruh
faktor karakteristik yang melekat pada diri karyawan, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan maupun senioritas.
Bahan dan Metode
Penelitian ini menggunakan sebuah metode penelitian dengan melakukan survei. Data diperoleh dari hasil wawan-cara, observasi, kuestioner, dan doku-men-dokumen di Bagian Umum Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bengka-yang. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh PNS yang bekerja di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang yang berjumlah 60 orang. Sedangkan sampel dilakukan dengan teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Alat analisis yang digunakan adalah Uji Chi
pendidikan dengan disiplin PNS
Ha : ada hubungan tingkat
pen-didikan dengan disiplin PNS 4. H0 : tidak ada hubungan
golong-an denggolong-an disiplin PNS Ha : ada hubungan golongan
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 346
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik responden terdiri dara: Jenis kelamin: sebagian besar respon-den atau 70% berjenis kelamin laki-laki. Usia: sebagian besar responden atau 61,7% berumur antara 31 – 43 tahun. Tingkat pendidikan: sebagian responden atau 53,33% memiliki tingkat pendidikan SLTA. Golongan: sebagian besar res-ponden atau 70% memiliki golongan II.
Uji Validitas Instrumen
Hasil uji validitas instrumen faktor yang mempengaruhi disiplin pegawai adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil Uji Validitas Instrumen untuk Faktor yang mempengaruhi Disiplin PNS
Sumber: Data olahan, 2013
Hasil uji validitas instrumen seperti yang terlihat pada tabel di atas menun-jukkan bahwa korelasi antara semua item (pertanyaan) dengan skor totalnya (rxy) menunjukkan hasil yang lebih besar
dari rtabel pada tingkat signifikansi 5%.
Item yang memiliki validitas tertinggi dengan skor totalnya adalah item ke-2 (Q2) dengan nilai korelasi sebesar 0,613
dan valid pada tingkat signifikansi 5% dan item yang memiliki validitas teren-dah dengan skor totalnya adalah item ke-10 (Q10) yaitu sebesar 0,198.
Uji Reliabilitas Instrumen
Hasil uji reliabilitas instrumen faktor yang mempengaruhi disiplin pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas untuk Faktor yang Mempengaruhi Disiplin PNS
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.765 13
Sumber: Data olahan, 2013
Hasil uji reliabilitas instrumen seperti yang terlihat pada tabel di atas menun-jukkan bahwa nilai Alpha Cronbach untuk keseluruhan skala pengukuran sebesar 0,765, di mana nilai Alpha Cronbach berada di atas minimal (0,60) sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut dapat dikatakan reliabel.
Pengolahan data hasil kuesioner Kedisiplinan .
Disiplin PNS di Bagian Umum Sekre-tariat Daerah Kabupaten Bengkayang didefinisikan sebagai kepatuhan respon-den dalam menaati semua peraturan atau tata tertib kerja dan tidak mengelak untuk menerima sanksi apabila mela-kukan pelanggaran.
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 347 Pengukuran data dilakukan
berda-sarkan jumlah total skor yang diperoleh masing-masing responden. Untuk anali-sis selanjutnya digolongkan subyek ke dalam dua kategori dengan cara mem-bagi berbagai variabel berskala interval menjadi variabel dengan skala nominal.
Untuk sebaran data tidak normal, maka penggolongan kategori menggu-nakan nilai median dengan nilai: 2,23 a. Disiplin rendah: x ≤ median b. Disiplin tinggi : x > median
Analisis Uji Chi Square
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif berupa analisis Uji Chi Square yang bertujuan untuk mengetahui kecen-derungan hubungan masing-masing variabel (jenis kelamin, usia, tingkat pen-didikan, dan golongan ) dengan variabel (kedisiplinan kerja pegawai) yang telah dikategorikan sehingga diketahui varia-bel mana yang berhubungan dengan kaidah keputusan: Jika pada α = 0,05
nilai χ2 hitung≤ Asymp.sig. (1-sided)
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Apabila
χ2 hitung> Asymp. sig.(1-sided) , maka
H0 ditolak dan Ha diterima.
a. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Disiplin PNS .
Jenis kelamin didefinisikan sebagai identitas responden sesuai kondisi biologis atau fisiknya yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk penelitian ini jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H0 : tidak ada hubungan jenis
kelamin dengan disiplin PNS Ha : ada hubungan jenis kelamin
dengan disiplin PNS
Adapun hubungan antara jenis kelamin dengan disiplin pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Disiplin PNS Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang
Sumber : Data Olahan, 2013
Pada Tabel 3 diketahui bahwa jika dilihat dari kategori disiplin rendah yaitu laki-laki sebesar 56,3% dan perempuan 43,7%, sedangakan dilihat dari kategori disiplin tinggi yaitu laki-laki sebesar 85,7% dan perempuan sebesar 14,3%
Hasil pengujian hipotesis dengan Chi Square test (Pearson chi-square) di
mana χ2 hitung = 6.173 >
Asymp.sig.(1-sided)=0,013. Hal ini menunjukkan bah-wa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin de-ngan disiplin pegawai di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Beng-kayang.
b. Hubungan Antara Usia dengan Disiplin PNS .
Usia didefinisikan sebagai umur responden dan diukur berdasarkan rentang waktu antara saat lahir sampai dengan pengambilan data. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 : tidak ada hubungan usia
dengan disiplin PNS
Ha : ada hubungan usia dengan
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 348 Adapun hubungan antara usia dengan
disiplin dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 Hubungan antara Usia dengan Disiplin PNS Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang
Sumber : Data Olahan, 2013
Pada Tabel 4 diketahui bahwa jika dilihat dari kategori disiplin kerja rendah yaitu usia 18-30 tahun sebesar 21,9%, usia 31-43 sebesar 62,5% dan usia 44-56 sebesar 15,6%, sedangkan dilihat dari kategori disiplin kerja tinggi yaitu usia 18-30 sebesar 28,6%, usia 31-43 sebesar 60,7% dan usia 44-56 sebesar 10,7%. Hasil pengujian hipotesis dengan Chi Square test (Pearson chi-square) di
mana χ2 hitung = 23,741 >
Asymp.sig.(1-sided)=0,000. Hal ini menunjukkan bah-wa H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dengan disiplin pegawai di Bagian Umum Sekre-tariat Daerah Kabupaten Bengkayang.
c. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Disiplin PNS.
Pendidikan didefinisikan tingkat pen-didikan responden berdasarkan jenjang pendidikan formal responden berdasar-kan ijazah terakhir. Untuk analisis selan-jutnya digolongkan subyek kedalam 4 kategori yaitu SLTA, D3, S1, dan S2. Hipotesis yang digunakan dalam peneli-tian ini adalah sebagai berikut:
H0 : tidak ada hubungan tingkat
pendidikan dengan disiplin PNS Ha : ada hubungan tingkat
pen-didikan dengan disiplin PNS
Adapun hubungan antara pendidikan dengan disiplin dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Disiplin PNS Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang
Sumber : Data Olahan, 2013
Pada Tabel 5 diketahui bahwa jika dilihat dari kategori disiplin rendah yaitu SLTA sebesar 65,6%, D3 sebesar 28,1%, S1 sebesar 6,3%, sedangkan di-lihat dari kategori disiplin tinggi yaitu usia SLTA sebesar 39,3%, D3 sebesar 17,9% S1 sebesar 32,1% dan S2 sebe-sar 10,7%. Hasil pengujian hipotesis dengan Chi Square test (Pearson chi-square) dimana χ2 hitung = 11.507> Asymp.sig.(1-sided)=0,09. Hal ini me-nunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan disiplin pegawai di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang.
d. Hubungan antara Golongan dengan Disiplin PNS.
Golongan didefinisikan golongan pegawai yang bekerja di Bagian Umum
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 349 Sekretariat Daerah Kabupaten
Bengka-yang, dimana golongan pegawai dilihat berdasarkan jenjang kepangkatan pega-wai. Untuk analisis selanjutnya digolong-kan menjadi 3 golongan, yaitu golongan II, III, dan IV. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 : tidak ada hubungan golong-an
dengan disiplin PNS
Ha : ada hubungan golongan dengan
disiplin PNS
Adapun hubungan antara golongan dengan disiplin kerja dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 6 Hubungan antara Golongan dengan Disiplin PNS Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang
Sumber : Data Olahan, 2013
Pada Tabel 6 diketahui bahwa jika dilihat dari kategori disiplin kerja rendah yaitu golongan II sebesar 87,5%, golongan III sebesar 12,5%, sedangkan dilihat dari kategori disiplin kerja tinggi yaitu golongan II sebesar 50%, golongan III sebesar 42,9% dan golongan IV sebesar 7,1%. Hasil pengujian hipotesis dengan Chi Square test (Pearson chi-square) dimana χ2 hitung = 10.446 > Asymp.sig.(i-sided)=0,05. Hal ini menun-jukkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diteri-ma, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
golongan dengan disiplin PNS di Bagian Umum.
Berikut ringkasan hasil analisis biva-riat hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan Uji Chi Square pada Alfa 5% :
Tabel 7 Ringkasan Hasil Analisis Bivariat Hubungan Variabel Bebas Dan Variabel Terikat dengan Uji Chi Square (α = 5%)
Sumber : Data Olahan, 2013
Berdasarkan Tabel 7 hasil penelitian dengan analisis hubungan Uji Chi Square pada α = 5% dengan memban-dingkan antara χ2 hitung dengan nilai Asymp. sig.(1-sided) dimana χ2 hitung > Asymp.sig.(1-sided), hal ini menunjuk-kan ada hubungan yang signifimenunjuk-kan antara jenis kelamin, usia, tingkat pendi-dikan, dan golongan dengan disiplin pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang.
Kesimpulan
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 350
Saran
Bagi Bagian Umum Sekretariat Dae-rah Kabupaten Bengkayang sendiri.: Dalam penanganan dan pembinaan
masalah kedisiplinan pegawai
disarankan untuk memperhatikan faktor jenis kelamin, faktor usia, faktor pendidikan, dan faktor golongan, kemudian perlu ada perlakuan yang tepat dalam hal tugas /pekerjaan atau masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan terhadap laki-laki dan perempuan, terhadap usia tua dan muda, terhadap golongan rendah dan golongan tinggi, dan terhadap pega-wai berpendidikan rendah dengan pegawai berpendidikan tinggi.
Bagi Pegawai Negeri Sipil di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang: (a) Bagi PNS yang nilai kedisiplinannya masih rendah, hasil penelitian ini supaya menjadi motivasi dan bahan untuk evaluasi diri, agar dapat menumbuhkan dan meningka-tkan kedisiplinannya..(b) Bagi PNS yang nilai kedisiplinannya sudah tinggi, supaya lebih bersemangat lagi dalam menjalankan tugas sebagai
PNS sesuai dengan peraturan
kedisiplnan yang berlaku.
Daftar Pustaka
Anto Dajan,2008.Pengantar Methode Statistik I.Jakarta.Penerbit Pustaka LP3ES Indonesia.
Dr. Riduan, MBA, M.Pd, Adun Rusyana, M.Pd, dan Enas, MM, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian, Alfabeta, Bandung 2011.
Hery Jauhari,2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Penerbit Pustaka Setia. Bandung
Hoetomo, 2005. Kamus Lengkap Baha-sa Indonesia. Surabaya: Mitra Belajar. Mangkunegara, A.A.A.P 2003.
Perenca-naan dan Pengembangan Sumberda-ya Manusia.Bandung, Refika Aditam Moekijat, 2005, Manajemen
Kepega-waian, Penerbit Alumni Bandung. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Ed.
Peraturan Pemerintah Republik Indone-sia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Robert L. Mathis dan John H. Jakson.
2002 Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Salemba Empat. Robin, Stephen. 2003. Organization
Be-havior, Ten Edition. Rearsion Educa-tion, Inc. New Jersey. Benyamin (Pen-terjemah). 2006. Perilaku Organisasi, Edisi ke sepuluh, Jakarta, PT. Indeks. Sastrohardiwiryo, Siswanto. 2002.
Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
Pendekatan Administratif dan
Operasional. Bumi Aksara Jakarta. Siagian P.Sondang. 2008, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Perta-ma, Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta Singarumbun,Masri dan Effendi,Sofyan.
(2011). Metode Penelitian Survei. Ed. Revisi. Cet. Keempat. Jakarta: LP3ES Soetrisno, dan Renaldi, Brisma. 2003. Manajemen Kepegawaian Negara.
Jurnal Manajemen MOTIVASI - 351 Edisi pertama, Penerbit Lembaga
Administrasi Negara
Sudjana.1997.Statistika Untuk Ekonomi Dan Niaga II . Edisi Baru.Penerbit TARSITO.Bandung.
Sugiyono.2003. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Pertama, Penerbit
CV.Alpha Betha, Bandung.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Baru PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.