• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN TENTANG : MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK 1 : ASEP SOEMANTRI 0142000095 FRANSISKUS M.MADA 0142000115 MEIKY HASTHANUR 0142000050 PUPUT ANITA 0142000062 SYAFERI ANWAR 0142000094 KELAS 2 MP.2 / STIE KUSUMA NEGARA, J

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN TENTANG : MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK 1 : ASEP SOEMANTRI 0142000095 FRANSISKUS M.MADA 0142000115 MEIKY HASTHANUR 0142000050 PUPUT ANITA 0142000062 SYAFERI ANWAR 0142000094 KELAS 2 MP.2 / STIE KUSUMA NEGARA, J"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN

TENTANG :

MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KELOMPOK 1 :

ASEP SOEMANTRI

0142000095

FRANSISKUS M.MADA

0142000115

MEIKY HASTHANUR

0142000050

PUPUT ANITA

0142000062

SYAFERI ANWAR

0142000094

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan banyak nikmat dan karunianya kepada kami, serta salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta para keluarga, sahabat, dan kita semua selaku para pengikutnya, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang bertemakan “MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN”. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Pembelajaran Pengantar Manajemen.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan pada hal yang terkait dengan Bagaimana cara kita dalam membuat, menentukan dan menyelesaikan suatu permasalahan khususnya bagi pihak manajerial dalam mengambil suatu keputusan.

Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu kami harapkan kritik dan masukan yang membangun serta kami mohon maaf atas segala kekurangannya dan semoga isi dari makalah ini dapat menjadi sebuah referensi untuk membuka pandangan dan wawasan kita semua untuk dapat memahami bagaimana dalam pengambilan suatu keputusan itu.

Jakarta, 30 Maret 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG ... 4

I.2 RUMUSAN MASALAH ... 5

I.3 TUJUAN PEMBUATAN ... 5

I.4 METODE PENGUMPULAN DATA ... 5

I.5 SISTEMATIKA PENULISAN ... 6

BAB II. PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ... 8

II.2 TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ... 9

II.3 UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN ... 10

II.4 MACAM-MACAM KEPUTUSAN MANAJERIAL ... 10

II.5 DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN ... 12

(4)

II.7 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN ... 15

II.8 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI ... 19

BAB III. PENUTUP

III.1 KESIMPULAN ... 22

III.2 SARAN ... 22

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan tidak akan pernah luput dari masalah. Terutama masalah yang berhubungan dengan pengelolaan manajemen. Jika ditinjau dari kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa disebabkan dari pihak internal maupun pihak eksternal. Banyak pihak yang menganggap bahwa masalah yang datangnya dari pihak eksternal lebih berbahaya sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan, sedangkan masalah yang datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Inilah suatu pandangan yang salah dan bisa menyebabkan kehancuran dari sebuah perusahaan / instansi /organisasi. Karena masalah yang harus kita waspadai dan harus segera kita selesaikan adalah masalah yang datangnya dari internal. Kita lihat saja partai politik sekarang banyak yang pecah karena disebabkan masalah di dalam internalnya, perusahaan banyak yang bangkrut karena masalah yang datangnya dari dalam (internal).

(6)

I.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun beberapa topik yang akan dibahas terkait dengan Pengambilan Keputusan diantaranya :

1) Pengertian Pengambilan Keputusan 2) Tujuan Pengambilan Keputusan

3) Unsur-unsur dalam Pengambilan Keputusan

4) Macam-macam (Tipe dan Teknik) Pengambilan Keputusan 5) Dasar-dasar Pengambilan Keputusan

6) Faktor-faktor Pengambilan Keputusan

7) Pengambilan Keputusan dalam Organisasi / Perusahaan 8) Proses / Tahapan dalam Pengambilan Keputusan

I.3 TUJUAN PEMBUATAN

Tujuan adanya pembuatan makalah ini selain untuk pemenuhan penilaian tugas Pengantar Manajemen perkuliahan, yakni sebagai bahan referensi bagi para pembaca berkaitan dengan pemahaman akan bagaimana cara kita dalam melakukan pengambilan keputusan, khususnya bagi para manajerial untuk perkembangan organisasi / perusahaan kedepannya.

I.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Adapun berbagai cara / metode yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi dalam pembuatan makalah ini diantaranya :

1) Buku Referensi (Pembahasan Manajemen)

Berbagai bahan bacaan seperti buku cetak diperlukan guna menjadi bahan referensi pada pembuatan makalah ini.

2) Media elektronik (Web sites)

(7)

I.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun Sistematika penulisan yang dibuat dalam makalah ini, yaitu :

BAB I . PEMBUKAAN

Pada Bab I ini, akan dibahas mengenai dasar-dasar pembuatan makalah atau unsur dasar yang mengawali bahan makalah ini, seperti diantaranya terdapat Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Pembuatan Makalah, Metode Pengumpulan Data serta Sistematika Penulisan yang dilakukan

BAB II. PEMBAHASAN

Pada Bab II ini, akan dibahas mengenai topik pembicaraan atau bahan yang sedang diangkat yaitu “Pengambilan Keputusan”, seperti diantaranya terdapat Pengertian dari Keputusan dan Pengambilan Keputusan, Tujuan, Unsur-unsur, Macam-macam bentuk, Dasar-dasar, Faktor, dan Proses Pengambilan Keputusan serta Kaitan Pengambilan Keputusan dalam Organisasi atau Perusahaan.

BAB III. PENUTUP

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

(MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN)

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, kehidupan manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan atau pengambilan keputusan. Keputusan-keputusan untuk investasi, menaikan atau menentukan harga jual, mengambil tindakan terhadap karyawan, pemilihan lokasi perusahaan baru untuk melakukan ekspansi, dan berbagai masalah kecil maupun besar perusahaan yang memerlukan pemecahan berupa suatu keputusan. Seorang manajer pada seluruh jenjang senantiasa harus bisa dan dapat membuat keputusan. Pengaruh dari keputusan tersebut mungkin menjangkau masalah yang vital bagi suatu kelangsungan hidup dari organisasi tersebut atau masalah penetapan gaji awal karyawan baru yang lulusan sesuai jenjang pendidikan dan berbagai hal lainnya.

Pembuatan keputusan merupakan bagian kunci kegiatan manajer, kegiatan ini memainkan peranan penting terutama apabila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan yang sangat penting dan memilliki jangka waktu yang dapat dibuat oleh manajer. Dalam sebuah proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, berbagai sumber daya yang diperlukan, serta siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses tersebut melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan.

(9)

II.1 PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan, dan seterusnya mengenai unsure perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu antara beberapa alternative yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa seorang kepemimpinan itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Secara umum, terdapat beberapa pengertian keputusan yang telah disampaikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

A . M e n u r u t R a l p C . D a v i s

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.

B . M e n u r u t M a r y F o l l e t

(10)

baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan wewengan dari hukum situasi.

C . Menurut G. R. Terry

Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

D . Menurut Harold dan Cyril O’Donnell

Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

II.2 TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancar dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efesien. Adapun beberapa tujuan tersebut diantaranya :

1) Tujuan yang bersifat Tunggal

Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal ini terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah saja, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah yang lain 2) Tujuan yang bersifat Ganda

(11)

II.3 UNSUR-UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu diketahui unsur / komponen pengambilan keputusan tersebut. Unsur-unsur pengambilan keputusan diantaranya :

1) Tujuan dari pengambilan keputusan itu sendiri

2) Identifikasi alternatif keputusan yang memecahkan masalah

3) Perhitungan tentang faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya diluar jangkauan manusia

4) Sarana dan perlengkapan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu keputusan

II.4 MACAM-MACAM KEPUTUSAN MANAJERIAL

Dalam pembuatan sebuah keputusan, manajer akan memilih berbagai macam cara dalam penyelesaiannya, yang mana akan membuat keputusan tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi yang sudah ada. Salah satu metode yang dipergunaka ialah dengan pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan adalah dengan menentukan apakah keputusan tersebut terprogram maupun tidak. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan menjadi keputusan yang dibuat dibawah kondisi kepastian, resiko, dan ketidakpastian.

Keputusan terprogram (progammed decision) adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur serta memiliki pemecahan keputusan berulang-ulang dan secara rutin. Manajer pada sebagian besar organisasi menghadapi sejumlah besar keputusan terprogram dalam operasi sehari-hari. Keputusan-keputusan tersebut dibuat tanpa membuang waktu dan usaha yang tidak perlu, karena keputusan tersebut dibuat dalam rangka pemecahan masalah yang terstruktur dengan membatasi dan menghilangkan alternatif-alternatif.

(12)

Keputusan tak terprogram (Non programmed decision) adalah pemecahan masalah-masalah baru dan tak terstruktur, yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas atau tidak biasa. Pengambilan keputusan ini memerlukan kreatifitas dalam pemecahan masalahnya, dimana keputusan yang diambil merupakan hasil pemikiran yang keluar dari seorang pihak manajerial untuk menentukan kebijakan dalam menjalankan organisasi / perusahaan tersebut.

Bila suatu masalah yang timbul tidak cukup diliputi oleh kebijaksanaan atau sangat penting sehingga tidak perlu penanganan yang khusus, harus diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidak diprogram. Beberapa contoh misalnya masalah cara pengalokasian sumber daya organisasi, atau cara penanganan lini produk yang jatuh di pasaran, maupun cara perbaikan hubungan masyarakat.

Semakin tinggi kedudukan dalam hieraki organisasi, dibutuhkan kemampuan untuk membuat keputusan yang tidak diprogram lebih tinggi. Atas dasar alasan inilah berbagai program-program latihan manajemen mencoba membuat dan mengembangkan kemampuan manajemen dalam membuat keputusan yang tidak diprogram.

Dalam kondisi kepastian (certainty), para manajer mengetahui apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, karena terjadi informasi yang akurat, terpecaya dan dapat diukur sebagai dasar keputusan. Dalam kasus ini situasi di waktu yang akan datang adalah dapat diperkirakan dengan pasti.

Dalam kondisi risiko (risk), manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi lengkap tidak tersedia. Sedangkan dalam kondisi ketidak-pastian manajer tidak mengetahui probabilitas – bahkan mungkin tidak mengetahui kemungkinan hasil-hasil. Kondisi ketidak pastian pada umumnya menyangkut keputusan-keputusan kritis dan paling menarik.

TIPE – TIPE KEPUTUSAN

TEKNIK DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN

TRADISIONAL MODERN

(13)

mengembangkan

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih yang bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.

Kelebihan :

Waktu yang digunakan untuk mengambil suatu keputusan relatif lebih pendek;

Untuk masalah yang pengaruh terbatas pengambilan keputusan atau pemberian kepuasan pada umumnya;

Kemampuan pengambilan keputusan dari pengambilan keputusan itu sangat berperan dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.

(14)

Keputusan yang diambil atau dihasilkan relatif kurang baik;

Sulit mencari alat perbandingannya sehingga sulit diukur keberadaannya;

Dasar-dasar lain dalam mengambil keputusan sering diabaikan;

Berdasarkan pengalaman,pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan seseuatu dan dapat memperhitungkan untung rugi baik buruk keputusan yang akan dihasilkan.

2. Pengambilan Keputusan Bersadarkan Rasional

Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah-masalah yang dihadapi merupakan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang diakui saat itu.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta

Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikatakan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokan secara sistematis dinamakan Data. Sedangkan Informasi adalah hasil pengelolahan dari data. Dengan demikian, data harus diolah dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman

(15)

Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecah masalah.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahanya,atau orang yang lebih tinggi kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan :

Kebanyakan penerima adalah bawahan,terlepas atas dasar apakah penerima tersebut secara sukarela atau terpaksa.

Keputusannya dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama;

Memiliki otentisitas (otentik).

Kelemahan :

Dapat menimbulkan sifat rutinitas;

Mengasosiasikan dengan praktek dikatatorial;

Sering melewati masalah yang seharusnya dapat dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.

II.6 FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut

Terry, yaitu :

(16)

b) Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.

c) Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.

d) Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.

e) Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.

f) Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.

g) Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

h) Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.

i) Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.

II.7 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keputusan adalah proses melalui cara mana seorang manajer berusaha mencapai beberapa keadaan yang diinginkan. Keputusan merupakan tanggapan para manajer (dan karena itu organisasi) terhadap permasalahan. Setiap keputusan adalah akibat dari sebuah proses dinamis yang dipengaruhi oleh banyak kekuatan termasuk lingkungan organisasi dan pengetahuan, kecakapan, dan motivasi manajer.

(17)

sejumlah tahapan yang membantu mereka memikirkan permasalahan dari awal sampai dengan akhir dan berbagi strategi alternatif lainnya.

TAHAP 1 : IDENTIFIKASI MASALAH

Para manajer sering mengadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit diketemukan, atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan gejala masalah bukan penyebab yang mendasar. Para manajer dapat mempermudah identifikasi masalah dengan beberapa cara. Pertama, manajer secara sistematik menguji hubungan sebab-akibat. Kedua, manajer mencari bentuk penyimpangan-penyimpangan. Berikut ini beberapa hal yang perlu di identifikasi dalam bentuk penyimpangan yang terjadi, diantaranya :

1) Penyimpangan kinerja

Sebuah perubahan tiba-tiba pada beberapa pola kinerja yang telah ditetapkan, sering kali memperlihatkan bahwa sebuah masalah telah muncul. Ketika perputaran karyawan meningkat, penjualan menurun, pendaftaran menurun, atau pengeluaran-pengeluaran penjualan meningkat, sebuah masalah pasti ada. Sebagai contoh, tingkat kesalahan karyawan tahun ini tidak sesuai dengan pola standar historis, maka hal tersebut bisa menjadi tanda adanya suatu masalah.

2) Penyimpangan rencana

Ketika hasil-hasil yang dicapai tidak memenuhi tujuan yang direncanakan, mungkin ada sebuah masalah. Sebagai contoh, sebuah produk baru gagal mencapai tujuan pangsa pasarnya, tingkat keuntungan lebih rendah dari yang direncakanan, biaya departemen produksi melebihi anggarannya, atau tingkat kesalahan kasir melewati sasaran kinerjanya. Kejadian-kejadian tersebut menandakan bahwa beberapa rencana menyimpang lainnya.

3) Kritikan orang luar

(18)

mungkin tidak merekomendasikan organisasi tersebut sebagai sasaran investasi yang baik, dsb.

TAHAP 2 : PENGUMPULAN & PENGANALISISAN DATA

Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai menentukan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang akan dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan informasi tersebut. Para manajer akan jarang memperoleh seluruh data yang di butuhkan, padahal mereka harus mempunyai infomasi cukup untuk dapat merumuskan berbagai penyelesaian.

TAHAP 3 : MEMBUAT DAN PENGEMBANGAN ALTERNATIF

Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahanya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang pimimpin harus dapat membuat pemikiran alternatif yang sebaik-baiknya. Untuk mengadakan pemikiran dibutuhkan sebuah informasi yang secukupnya dan metode perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri sebagai berikut :

Perkiraan dalam arti Proyeksi

Perkiraan mengarah pada kecenderungan dari data yang telah telah terkumpul dan tersusun secara kronologis.

Perkiraan dalam arti prediksi

Perkiraan yang dilakukan dengan mengunakan analisis sebab akibat.

Perkiraan dalam arti konjeksi

Perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan) yang bersifat subjektif, artinya yang tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengelolah perasaan.

(19)

diukur dengan dua kriteria : apakah alternatif realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumber daya organisasi, dan seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah.

TAHAP 5 : PEMILIHAN SALAH SATU ALTERNATIF TERBAIK

Pemilihan salah satu alternatif yang dianggap paling tepat / terbaik untuk mencegah masalah tentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi dari berbagai alternatif yang sudah dibuat sebelumnya. Dalam pemilihan satu alternative dibutuhkan waktu yang lama karena perlu adanya kompromi diantara berbagai faktor yang telah dipertimbangkan untuk menjadi pilihan terbaik kedepannya.

TAHAP 6 : IMPLEMENTASI KEPUTUSAN

Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer atau para pengambil keputusan harus membuat rencana-rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Implementasi keputusan menyangkut lebih dari sekedar pemberian perintah. Manajer harus menetapkan anggaran atau skedul kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan tugas-tugas tertentu. Dalam hal ini, manajer perlu memperhatikan berbagai risiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan.

TAHAP 7 : EVALUASI HASIL-HASIL KEPUTUSAN

Implementasi keputusan harus dimonitori terus menerus. Manajer harus mengevaluasi

(20)

II.8 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI / PERUSAHAAN

Setiap organisasi baik dalam skala besar maupun kecil, dapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar. Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manager atau Admnistrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi mengindetifikasikan masalah, mengevaluasi dari alternatif tersebut.

Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan menigkiatkan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, maka dapat meningkatkan efesiansi dan efektivitas dalam organisasi.

(21)

pengambilan keputusan dari mulai indentifikasi sampai dengan evaluasi dari pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai suatu sistem organisasi. Artinya dalam membuat suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ditimbulkan dari adanya perubahan yang terjadi dalam organisasi membutuhkan informasi yang cukup baik dari internal maupun eksternal organisasi guna mengambil keputusan yang cepat dan tepat.

Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan administrasi agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efesien dan efektif.

KEPUTUSAN INDIVIDU DAN KELOMPOK

Keputusan Individual dibuat oleh seorang pimpinan sendirian, sedangkan keputusan kelompok dibedakan dalam :

a) Sekelompok pimpinan

b) Sekelompok orang-orang bersama pimpinannya.

c) Sekelompok orang yang mempunyai kedudukan sama dan keputusan kelompok.

KEPUTUSAN YANG DIBUAT OLEH SESEORANG

Kelebihannya :

1) Keputusannya dapat ditentukan atau diambil, karna tidak usah menunggu persetujuan dari rekan lainnya.

2) Tidak akan terjadi pertentangan pendapat.

3) Kalau pimpinan tidak mengambil keputusan itu mempunyai kemampuan tinggi dan berpengalaman yang luas dalam bidang yang akan diputusikan, keputusannya kemungkinan tepat.

Kelemahannya :

1) Bagaimana kepandaian dan kemampuan pimpinan tetapi pasti memiliki keterbatasan.

(22)

3) Jika terjadi kesalahn pengambilan keputusan merupakan beban berat bagi pimpinan seorang diri.

KEPUTUSAN YANG DIBUAT OLEH SEKELOMPOK ORANG

Kelebihannya :

1) Hasil pemikiran dari beberapa orang akan saling melengkapi. 2) Pertimbangannya akan lebih matang.

3) Jika ada kesalahan pada pengambilan keputusan tersebut, beban ditanggung secara bersama.

Kelemahannya :

1) Ada kemungkinan ada perbedaan pendapat.

2) Biasanya memakan waktu lama dan berlarut-larut karna terjadi perdebatan.

3) Rasa tanggung jawab masing-masing berkurang, dan ada kemungkinan saling melemparkan tanggung jawab jika terjadi kesalahan.

Ada tiga hal kekuatan yang mempengaruhi suatu keputusan yang dibuat, yaitu :

1) Dinamika individu di dalam organisasi pengaruh individu dalam organisasi sangat terasa terutama dalam hal ini adalah pemimpinnya. Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian yang kuat, pendidikan yang tinggi, pengalaman yang banyak akan member kesan dan pengaruh yang besar terhadap bawahannya.

2) Dinamika kelompok orang-orang di dalam organisasi mempunyai pengaruh besar, oleh karna itu pemimpin hendaknya mengusahakan agar kelompok lebih cepat menjadi dewasa.

(23)

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Jadi dalam setiap pengambilan keputusan, perlu adanya perhitungan yang matang. Agar setiap hasil yang kita raih atau dapatkan itu menjadi efektif dan efisien. Adapun dalam setiap pengambilan keputusan tersebut, seorang manajer perlu memperhatikan banyak faktor serta hal-hal yang mendasari keputusan-keputusan tersebut dibuat, perlu proses dan langkah mulai dari Identifikasi masalah yang ada, kemudian pembuatan dan pemilihan serta penilaian alternatif pemecahan masalah yang paling efektif untuk dipergunakan dalam penyelesainnya serta hasil yang akan didapat nantinya didalam implementasi keputusan tersebut. Perlu langkah yang nyata dan dasar yang jelas keputusan-keputusan yang dibuat / diambil demi kemajuan dan perkembangan perusahaan / organisasi / instansi kedepannya.

III.2 SARAN

Ada baiknya didalam pengambilan suatu keputusan kita tidak boleh tergesa-gesa dalam memilih langkah yang akan kita ambil, kita musti paham benar-benar apa yang sangat mendasari masalah tersebut sehingga perlu dilakukannya sebuah pengambilan keputusan, serta pemikiran yang matang dan jeli melihat masalah yang terjadi agar dapat diatasi dengan baik dari keputusan yang dibuat tersebut.

III.3 DAFTAR PUSAKA

Penerbit FE UI. 1995

Hak cipta : Syamsi, Ibnu. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara 1989

Manajemen edisi ke-1 dan ke-2

Hak cipta : Dr. T. Hani Handoko, M.B.A

 http://informatika.web.id/tujuan-pengambilan-keputusan.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Guru pamong yang membimbing penulis dalam pelaksanaan PPL adalah guru yang berkualitas. Pendidikan terakhir guru pamong adalah S1. Setelah mengamati cara beliau mengajar,

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah kegiatan kurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan sebagai usaha pelatihan guna menerapkan teori

Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan orang lain Bunuh diri pada lansia adalah perbuatan yang dilakukan oleh seorang lanjut usia untuk

Pengaturan syarat-syarat kerja melalui pembuatan peraturan perusahaan sangat strategis karena diwajibkan kepada semua perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja 10

Pelaksanaan evaluasi prakualifikasi dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala LKPP Nomor 14 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

Hasil studi ini selaras dengan riset yang dilakukan oleh Juhmani (2017), Mishra dan Malhotra (2016), dan Salihi dan Jibril (2015), yang mengungkapkan bahwa semakin banyak

Pengembangan budaya dan karakter bangsa pada prinsipnya tidak dimasukkan kedalam materi pokok tersendiri tetapi secara langsung maupun tidak langsung terintegrasi

Hipotesa dalam proses penelitian ini adalah bahwa Tektonika Eklektik sebagai titik tinjau aspek konstruksi campuran pada detail sambungannya dan Estetika Simbiosis nya