• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan sistem informasi penjualan pada PD. Hikmah Jaya Jakarta Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan sistem informasi penjualan pada PD. Hikmah Jaya Jakarta Barat"

Copied!
239
0
0

Teks penuh

(1)

1 Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Murniati

105093003067

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN PADA PD. HIKMAH JAYA JAKARTA BARAT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Murniati

105093003067

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN PADA PD. HIKMAH JAYA JAKARTA BARAT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh: Murniati 105093003067

Menyetujui,

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252

Pembimbing II

Zulfiandri, MMSI

NIP. 197001302005011003 Pembimbing I

(4)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Penjualan pada PD. Hikmah Jaya Jakarta Barat” yang ditulis oleh Murniati, NIM 105093003067 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26 Juli 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui :

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001

Ketua

Program Studi Sistem Informasi

(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juli 2010

(6)

KATA PENGANTAR

Assalama‘alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur peneliti sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Pada PD. Hikmah Jaya Jakarta Barat”. Shalawat dan salam peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Peneliti juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik itu berupa motivasi, bimbingan, moril maupun materiil, yang ditujukan kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Aang Subiyakto, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, sebagai Pembimbing I peneliti yang juga telah

memberikan banyak bantuan bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Zulfiandri, MMSI, sebagai Pembimbing II peneliti yang juga telah

(7)

6. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Program Studi Sistem Informasi, yang telah membimbing peneliti selama menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Orang tua tersayang yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materiil, kakak-kakaku (Masdul dan Mba 'Am) serta adikku (Opik) yang telah memberikan segala perhatiannya dan keluarga besar peneliti yang juga telah memberikan doa kepada peneliti.

8. Untuk Dudunk, Koko (Kosmara), Dinal, Maya, Pu3 yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Untuk Indri (teman seperjuangan) yang selalu memberikan semangat dan banyak membantu serta mendukung peneliti dalam banyak hal seperti menemani di kampus, dll.

10.Mba Iis (kakak iparku) yang sudah berbaik hati meminjamkan laptopnya. 11.Maz Rahmat E, yang selalu setia menemani untuk memberikan semangat,

dukungan, kasih sayang yang luar biasa sehingga menghilangkan kejenuhan kepada peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

(8)

13.Teman-teman SI-B angkatan 2004 ekstensi, terima kasih buat semua semangat dan dukungannnya.

14.Teman-teman kost-an, Lety, Mami, De2s, Intan dan semuanya yang sudah memberikan tumpangan tidur kalau kondisi lagi kepepet.

15.Dan juga untuk teman-teman SI dan TI angkatan 2003, 2004, 2005, dan 2006 yang juga turut memberikan dukungan kepada peneliti.

Peneliti sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya bagi peneliti sendiri.

Jakarta, Juli 2010

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penggunaan sistem informasi sudah memasuki seluruh sektor bisnis, hal ini ditandai dengan penggunaan sistem informasi pada dunia korporasi kecil, menengah hingga besar. Sistem informasi sudah menjadi kebutuhan korporasi yang memiliki visi dalam peningkatan kinerja.

Dalam era globalisasi dengan tingkat perkembangan yang semakin maju dan modern, memang menjadi salah satu faktor yang ikut mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan ataupun organisasi. Untuk menghasilkan mutu informasi yang lebih baik, serta secara akurat dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sedang terjadi dalam pekerjaan dengan sistem yang manual, maka suatu perusahaan atau organisasi membutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi yang dapat membantu kinerja korporasi serta mengefisienkan berbagai sumber daya korporasi seperti waktu dan semua sumber daya yang membutuhkan biaya. (Riandy, 2009)

(10)

permasalahan-permsalahan tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem informasi manajemen yang mampu memberikan solusi informasi tentang status inventori dan penjualan, dimana sistem tersebut dapat melakukan pengecekan stok barang, melakukan proses penjualan dengan baik, serta memproses laporan-laporan penjualan secara tepat dan cepat sehingga memudahkan manajemen untuk mengambil keputusan yang dapat meningkatkan laba perusahaan dengan baik.

Melihat permasalahan yang ada tersebut, maka peneliti merasa perlu melakukan "Pengembangan Sistem Informasi Penjualan pada PD. Hikmah Jaya Jakarta Barat", yang dapat melakukan pencatatan yang menyangkut kegiatan penjualan barang serta pengecekan stok barang yang selama ini hampir semuanya masih dilakukan secara manual. Dengan adanya sistem yang baru akan dapat memberikan keluaran yang cepat dan tepat sehingga laporan-laporan yang dibutuhkan sesuai dengan yang diinginkan untuk proses pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah:

(11)

penjualan barang pada PD. Hikmah Jaya tersebut, sehingga dapat memudahkan dalam pembuatan laporan-laporan tentang ketersediaan barang. b. Bagaimana mengembangkan sistem yang dapat mendukung dalam melakukan proses bisnis penjualan barang pada PD. Hikmah Jaya tersebut secara cepat dan tepat ?

c. Bagaimana mengembangkan sistem yang dapat memberikan informasi berupa laporan penjualan sehingga memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan ?

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, maka batasan masalah yang dibahas dalam skripsi ini meliputi:

a. Sistem ini hanya membatasi pada sistem penjualan barang yang terdapat pada PD. Hikmah Jaya yang dilakukan secara terkomputerisasi.

b. Pada Pengembangan Sistem Informasi Penjualan pada PD. Hikmah Jaya ini, sistem ini juga sedikit membahas persediaan barang dan pembelian yang bertujuan untuk mengontrol persediaan stok barang, dimana persediaan stok barang ini berguna untuk mendukung kelancaran pada proses penjualan barang di PD. Hikmah Jaya tersebut.

(12)

d. Sistem ini tidak membahas tentang keamanan data, tetapi hanya membahas hak akses masing-masing user dalam melakukan CRUD terhadap pengecekan stok barang, transaksi pembelian dan transaksi penjualan barang.

e. Pengembangan Sistem Informasi Penjualan ini hanya sampai pada tahap implementasi berupa pengujian black box testing.

f. Dalam Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Pada PD. Hikmah Jaya ini, peneliti menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC), mulai dari tahap perencanaan, analisis, desain dan implementasi.

g. Pada sistem ini, peneliti juga menggunakan Windows XP sebagai Operating System-nya, lalu menggunakan Macromedia Deramweaver versi 8.0 untuk memudahkan pembuatan aplikasi, dengan bahasa pemrograman PHP versi 5.1.1 sebagai antar muka pengguna, dan MySQL versi 5.0.18 sebagai sarana penyimpanan data (database) serta menggunakan Mozilla Firefox versi 3.0 sebagai aplikasi browser.

h. Pada pengembangannya sistem ini menggunakan jaringan LAN berbasis client-server.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

(13)

data-data barang serta pengecekan barang yang terdapat pada database inventori dengan cepat, tepat dan akurat.

b. Untuk membantu PD. Hikmah Jaya tersebut dalam pembuatan laporan-laporan seperti laporan-laporan penjualan barang dan laporan-laporan ketersediaan barang dengan cepat sehingga dihasilkan informasi yang akurat untuk memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dalam melakukan penelitian ini adalah:

1.5.1 Bagi Perusahaan

a. Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan pada PD. Hikmah Jaya tersebut.

b. Memudahkan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen yang dapat meningkatkan penjualan produk pada PD. Hikmah Jaya tersebut. 1.5.2 Bagi Pengguna

Mengefisienkan kinerja-kinerja officer sales serta rekan kerja di PD. Hikmah Jaya tersebut dalam melakukan penjualan barang, pengecekan ketersediaan barang dan pembuatan laporan penjualan barang, sehingga menumbuhkembangkan kemajuan perusahaan.

1.5.3 Bagi Customer

(14)

1.5.4 Bagi Peneliti

a. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama masa kuliah ke dalam dunia nyata.

b. Membandingkan teori-teori yang ada dengan masalah-masalah yang sebenarnya terjadi pada dunia nyata.

1.5.5 Bagi Universitas

a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi ilmu yang telah diperoleh selama di bangku kuliah.

b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.

c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.

1.6Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini meliputi : 1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan

(15)

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan manajer PD. Hikmah Jaya yaitu Bapak Agus Maulana, SE yang dilakukan pada tanggal 10 Juli 2008 sd 13 Juli 2008 di kantor PD. Hikmah Jaya Jakarta Barat. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi dan materi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. 3. Kajian pustaka

Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang mendukung dengan topik yang dibahas dalam penyusunan skripsi ini, selain itu peneliti juga mengumpulkan data dari internet yang berhubungan dengan skripsi.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Pada penyusunan skripsi ini menggunakan pendekatan terstrukutur dengan tahapan yang ada dalam Sistem Development Life Cycle (SDLC), yaitu:

a. Tahap Perencanaan b. Tahap Analisis

c. Tahap Desain (Perancangan) d. Seleksi Sistem

e. Tahap Implementasi (Penerapan)

1.7Sistematika Penulisan

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang definisi dan komponen pembangun yang ada pada pengembangan Sistem Informasi Penjualan pada PD. Hikmah Jaya. Di antaranya teori tentang konsep dasar sistem, konsep dasar sistem informasi, pengembangan sistem, siklus hidup pengembangan sistem, konsep penjualan, konsep dasar sistem informasi penjualan, basis data, flowchart, DFD, ERD, normalisasi, struktur data, jaringan, macromedia dreamweaver 8, Apache, XAMPP, PHP dan MySQL.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian mengenai metode yang digunakan peneliti yaitu berupa metode pengumpulan data dan metode pengembangan Sistem Informasi Penjualan pada PD. Hikmah Jaya tersebut.

BAB 4 PEMBAHASAN

(17)

software, serta implementasi sistem yang terdiri dari penelitian script dan testing.

BAB 5 PENUTUP

(18)

59 2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. (Jogiyanto, 2002)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu: (Jogiyanto, 2002)

a. Komponen sistem (components), suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. b. Batas sistem (boundary). Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environments). Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. d. Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung antara satu

(19)

e. Masukan (input) sistem, adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedang-kan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan). f. Pengolah sistem (process), suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian

pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

g. Keluaran (output) sistem, merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal), suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut: (Jogiyanto 2002)

a. Sistem abstrak dan sistem phisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara phisik. Sedangkan sistem phisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

(20)

buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem ini melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system.

c. Sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

2.1.3 Pengendalian Sistem

Karena suatu sistem tidak ada yang benar-benar tertutup, supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa: (Jogiyanto, 2002)

a. Sistem pengendalian umpan balik (feedback control sistem), merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana terjadi perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk meperbaiki masukan sistem selanjutnya.

(21)

balik yang positif. Sistem pengendalian umpan maju ini merupakan perkembangan dari sistem pengendalian umpan balik.

c. Sistem pengendalian pencegahan (preventive control system), sistem ini mencoba untuk mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk ke dalam sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. (Jogiyanto, 2002)

2.2.1 Siklus Informasi

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. (Jogiyanto, 2002)

(22)

2.2.2 Kualitas Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar. (Jogiyanto, 2005)

Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi (Sumber: Jogiyanto, 2005)

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas. Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu: (Jogiyanto, 2002)

a. Informasi harus akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. 2.2.3 Nilai Informasi

(23)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sstem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang pentig dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. (Jogiyanto, 2002)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu: (Jogiyanto, 2002)

a. Blok masukan (input block), input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan.

(24)

d. Blok teknologi (technology block), teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu: perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok dasar data (database block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

f. Blok kendali (control block), untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. Beberapa pengendalian-pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat lagsung cepat diatasi.

Sebagai suatu sistem, enam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

2.4 Konsep Penjualan

(25)

menjalankan usahanya, karena dengan menjual dapat tercipta suatu proses pertukaran barang/ jasa antara penjual dan pembeli. (Kotler, 2002)

Penjualan merupakan keyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak poduk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. (Kotler, 2002)

Menurut Kotler juga penjualan didefinisikan sebagai proses sosial manajerial dimana seseorang atau kelompok apa yang akan mereka inginkan dan dibutuhkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Konsep penjualan mengatakan bahwa kunci utama untuk mencapai tujuan organisasi adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara efektif dan efisien dibandingkan dari para pesaing yang ada. Adapun konsep penjualan tersebut terdapat empat tiang utama, yakni: fokus pasar, orientasi pelaggan, penjualan yang terkoordinasi baik dan tepat serta profitability. (Kotler, 2002)

(26)

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Penjualan

Sistem Informasi Penjualan adalah sub sistem informasi bisnis yang mencakup kumpulan prosedur yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan, mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya tagihan/ piutang dagang. (Achun, 2007)

Pembahasan sistem penjualan dibagi kedalam dua macam sistem, yaitu: 1. Sistem penjualan tunai.

Pada sistem ini, apabila pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kasir. Selain itu barang yang dibeli dibawa langsung oleh pembeli. Oleh karena itu tidak perlu ada prosedur pengiriman barang pada toko penjual.

2. Sistem penjualan kredit.

Pada umumnya sistem penjualan kredit terdiri dari prosedur-prosedur sebagai berikut:

a. Pesanan penjualan b. Persetujuan kredit c. Pengiriman barang d. Pembuatan faktur

(27)

2.6 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti dapat disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut: (Jogiyanto, 2005)

a) Adanya permasalahan–permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.

b) Untuk meraih kesempatan–kesempatan (opportunities). Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya.

c) Adanya instruksi–instruksi (directives) dari pimpinan ataupun luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

2.7 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS) atau lebih dikenal dengan System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik. (Kendall, 2003)

(28)

pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah– langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. (Jogiyanto, 2005)

(29)

2.7.1 Kebijakan dan Perencanaan Sistem

Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem yang lama mempunyai banyak kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki. (Jogiyanto, 2005)

Setelah manajemen puncak menetapkan kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi, sebelum sistem ini sendiri dikembangkan, maka perlu direncanakan terlebih dahulu dengan cermat. Perencanaan sistem (systems planning) ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. (Jogiyanto, 2005)

2.7.2 Analisis Sistem

Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. (Jogiyanto, 2005)

(30)

2.7.3 Desain Sistem

Desain sistem (systems design) dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum (general systems design) dan desain sistem terinci (detailed systems design). Desain sistem secara umum (general sistems design) disebut juga dengan desain konseptual (conceptual design) atau desain logikal (logical design) atau desain secara makro (macro design). Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem fisik (physical systems design) atau desain internal (internal design). (Jogiyanto, 2005)

Tujuan dari desain secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. (Jogiyanto, 2005)

2.7.4 Seleksi Sistem

Menyeleksi atau memilih teknologi untuk sistem informasi merupakan tugas yang tidak mudah. Tahap seleksi sistem (systems selection) merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. (Jogiyanto, 2005)

2.7.5 Implementasi Sistem

(31)

Testing terhadap program dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu white box dan black box. Metode white box melakukan testing dengan melihat source code program dan dilakukan programmer dengan cara menjalankan debugging. Metode black box dilakukan tanpa melihat source code program dan dijalankan oleh tester maupun user untuk mengamati apakah program tersebut telah menerima input, memproses, dan menghasilkan output dengan benar. (Jogiyanto, 2004)

2.7.6 Perawatan Sistem

Perawatan sistem (system maintenance) adalah pemeliharaan sistem informasi, baik dari segi hardware maupun software. System maintenance diperlukan agar sistem informasi dapat beroperasi dengan normal untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. (Jogiyanto, 2004)

2.8Basis Data (Database)

2.8.1 Pengertian Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 2005).

(32)

Gambar 2.3 Jenjang dari data (Sumber: Jogiyanto, 1999) Keterangan Gambar 2.3:

a. Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data atau field.

b. Field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.

Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainnya. (Ladjamudin, 2005)

2.8.2 Database Management System (DBMS)

(33)

memasukkan, melacak dan memodifikasi data ke dalam database, mendefinisikan data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan (DBMS=Database + Program Utilitas). (Ladjamudin, 2005)

Inti dari DBMS adalah database engine. Database engine merespon command-command khusus untuk membuat database dan membuat, membaca, meng-update serta menghapus record di dalam database.

Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database (Jogiyanto, 1999).

Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan dengan dua cara: a. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language). b. Dengan menggunakan program aplikasi.

2.8.3 Structured Query Language (SQL)

SQL (dibaca "es-que-el" atau “sequel”) singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut American National Standards Institute (ANSI), bahasa ini merupakan standar untuk Relational Database Management System (RDBMS) (Sidik, 2005).

(34)

lain: "Select", "Insert", "Update", "Delete", "Create", dan "Drop", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database.

2.9 Alat Bantu Perancangan Sistem yang Digunakan 2.9.1 Flowchart

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. (Jogiyanto, 2005)

Ada lima macam bagan alir, di antaranya:

a. Bagan Alir Sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.

b. Bagan Alir Dokumen (document flowchart) disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

c. Bagan Alir Skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang menggambarkan prosedur di dalam sistem dengan menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem dan gambar-gambar komputer serta peralatan lainnya yang digunakan oleh sistem.

(35)

e. Bagan Alir Proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

2.9.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD (Data Flow Diagram) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design). (Jogiyanto, 2005)

DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. (Ladjamudin, 2005)

(36)

Diagram zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram zero memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya/ digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level selanjutnya, simbol ’*’ atau ’P’ (functional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram zero dengan diagram konteks harus terpelihara. (Ladjamudin, 2005)

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya. (Ladjamudin, 2005)

Tabel 2.1 Penomoran Level pada DFD

Nama Level Nama Diagram Nomor Proses

(37)

1.2.3, …..

3 Diagram 1.3 1.3.1, 1.3.2,

1.3.3, ….. dst

(Sumber: Ladjamudin, 2005)

Elemen dasar dari DFD dapat terdiri dari sebagai berikut: (Ladjamudin, 2005) 1. Kesatuan luar (External Entity)

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian (departemen) maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

2. Arus data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

3. Proses (Process)

(38)

beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran.

4. Simpanan data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database.

Gambar simbol-simbol elemen DFD dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol. 2.9.3 Perancangan Basis Data (Database)

2.9.3.1 Entity Relational Diagram (ERD)

Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram (ERD), adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data. (Ladjamudin, 2005)

2.9.3.2 Elemen–Elemen Diagram Hubungan Entitas

Elemen-elemen diagram hubungan entitas terdiri dari: (Ladjamudin, 2005)

a. Entity

(39)

diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).

b. Relationship

Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.

c. Derajat relasi (Relationship Degree)

Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.

Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD: 1) Unary Relationship

Unary relationship adalah model relasi yang terjadi di antara entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai recursive relationship atau reflective relationship. Contoh:

(40)

Pada Gambar 2.4, relationship Menikah menunjukkan relationship satu-ke-satu antara instansi-instansi (instances) dari entitas Pegawai. 2) Binary Relationship

Binary relationship adalah model relasi antara instansi-instansi (instances) dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data. Pada Gambar 2.5 menunjukkan bahwa relationship bekerja merupakan relationship banyak-ke-satu, artinya seorang pegawai hanya dapat bekerja untuk satu depertemen dan satu depertemen yang memiliki banyak pegawai.

Gambar 2.5 Diagram Binary Relationship (Sumber: Ladjamudin, 2005) 3) Ternary Relationship

Ternary relationship merupakan relationship antara instansi-instansi (istances) dari tiga tipe entitas secara sepihak. Masing-masing entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu relationship ternary.

d. Atribut

(41)

sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship. Ada dua jenis atribut:

1) Identifier (key), digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik (primary key).

2) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk men-spesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.

e. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu: 1. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungna dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

2. One to Many atau Many to One

(42)

3. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.

2.9.3.3 Normalisasi

Ada beberapa definisi normalisasi yaitu: (Ladjamudin, 2005)

a. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/ membangun dengan model data relasional, secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.

b. Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

c. Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu: “Apa yang dimaksud dengan desaign database logical ?” dan “Apa yang dimaksud dengan database fisikal yang baik ? What is a Physical good logical dabase design?”.

d. Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.

(43)

Ada beberapa langkah dalam pembentukan normalisasi, yaitu: (Ladjamudin, 2005)

a. Bentuk Tidak Normal (Unormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai saat menginput.

b. Bentuk Normal kesatu (First Normal Form / 1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila ia dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Syarat normal kesatu (1-NF):

1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.

2. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. 3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel/ relasi tersebut. 4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

c. Bentuk Normal kedua (Second Normal Form / 2NF)

(44)

Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya) terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.

Syarat normal kedua (2-NF):

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

2. Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully fungsional dependency) pada kunci utama/ primary key.

d. Bentuk Normal ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Syarat normal ketiga (3-NF):

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

2. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (fungsional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

2.9.4 Struktur Data

(45)

menjadi data structure/ struktur data. Aliran data dapat diuraikan dalam konteks tipe data berikut:

a. Rangkaian atau kelompok atribut data yang muncul satu demi satu. b. Pemilihan satu atau lebih atribut dari set atribut.

c. Pengulangan satu atau lebih atribut.

Notasi struktur data yang paling umum adalah notasi aljabar Boolean. Simbol-simbol yang digunakan struktur data dapat dilihat pada Daftar Simbol. (Whitten, 2004)

2.9.5 STD (State Transition Diagram)

State Transition Diagram (STD) menggambarkan bagaimana kerja sistem melalui kondisi (state) dan kejadian yang menyebabkan kondisi berubah. STD juga menggambarkan aksi yang dilakukan karena kejadian tertentu (Pressman, 2001). Simbol-simbol STD dapat dilihat pada Daftar Simbol.

2.10 Konsep Dasar Jaringan Komputer 2.10.1 Pengertian Jaringan Komputer

(46)

Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, di antaranya adalah: LAN, MAN, WAN dan Internet. (Sofana, 2008)

Gambar 2.6 Jaringan Komputer (Sumber: Kristanto, 2003) 2.10.2 Jaringan Local Area Network (LAN)

(47)

LAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut: 1. Beroperasi dalam geografis terbatas (kecil).

2. Memberi akses pengguna melalui media dengan bandwith tinggi.

3. Menyajikan control akses jaringan secara privat bawah kembali administrasi local.

4. Menyajikan konektivitas full-time untuk layanan local. 5. Melakukan koneksi secara fisik antar alat brdekatan.

Disamping beroperasi dalam ruang terbatas, LAN umumnya dimiliki, dikontrol, diatur oleh seorang operator. Dalam sebuah organisasi, operator jaringan sering disebut Network Administrator.

2.10.3 Topologi Jaringan

Topologi jaringan komputer adalah suatu aturan bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/ peralatan jaringan, seperti: server, workstation, hub/ switch dan pengabelannya (media transmisi data). (Sofana, 2008)

Topologi menggambarkan struktur jaringan atau bagaimana sebuah jaringan itu didesain. Terdapat tiga topologi jaringan yang sering digunakan dalam membangun jaringan yaitu topologi bus, topologi star (bintang) dan topologi ring (cincin). (Arifin, 2005)

(48)

apabila ada salah satu terminal client yang tidak berfungsi atau media transmisi terganggu, maka tidak akan mempengaruhi kinerja jaringan.

Topologi bintang memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Setiap titik berkomunikasi langsung dengan konsentrator, kemudian dikirim ke seluruh node yang terhubung ke konsentrator tersebut.

b. Setiap paket data yang masuk ke konsentrator, kemudian dikirim ke seluruh node yang terhubung, akibatnya collision akan sering terjadi sehingga kinerja jaringan menurun. Namun hal ini tidak terjadi jika hub diganti dengan switch, sebab switch memiliki kemampuan untuk memilih jalur tujuan data, tidak dikirim ke seluruh port.

c. Sangat mudah dikembangkan sebab setiap node hanya terhubung secara langsung ke konsentrator.

d. Jika salah satu Ethernet card rusak atau salah satu kabel putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi, tidak terjadi network pada keseluruhan.

e. Tipe kabel yang digunakan umumnya kabel UTP.

2.11 Alat Bantu Aplikasi yang Digunakan dalam Pembuatan Sistem 2.11.1 Macromedia Dreamweaver 8

(49)

Gambar 2.7Tampilan Area Kerja Dreamweaver MX 2004

(Sumber: Prihatna, 2005) Keterangan dari Gambar 2.7 adalah:

1. Menu utama dan Insert Bar. Menu utama berisi semua perintah yang dapat digunakan untuk bekerja pada Dreamweaver. Sedangkan Insert Bar berisi sekumpulan tombol yang berfungsi sebagai perangkat kerja untuk membuat sebuah halaman web.

2. Document Toolbar, yang berisi tombol dan popup menu yang dapat digunakan untuk berpindah antar dokumen kerja window dan mengatur tampilan area kerja. Pada Document Toolbar juga terdapat tombol yang digunakan untuk preview area kerja di browser.

3. Area kerja Dreamweaver, di sinilah semua objek diletakkan, seperti teks, gambar, tabel, tombol dan lain sebagainya.

1

2

3

4

5

(50)

4. Tag Selector, yaitu tag-tag HTML yang terpilih sesuai dengan objek yang ada di area kerja.

5. Property Inspector, di sinilah dapat melihat dan mengubah properti dari tiap objek terpilih yang ada di area kerja.

6. Panel Groups, merupakan kumpulan dari panel-panel window pembantu yang digunakan untuk membantu bekerja dengan Dreamweaver.

2.11.2 Apache

Apache merupakan server web yang bersifat open source sehingga menjadikan apache sebagai server web alternatif dari Netscape (sekarang dikenal sebagai Sun Java System Web Server) (Sukarno, 2006).

Apache merupakan server web yang digunakan dalam pemograman web berbasis server. Adapun yang termasuk ke dalam golongan server web adalah: Apache, PWS (Windows 9x), IIS (Windows NT/XP/2003 server) dan tomcat, Pemograman web terbagi 2 bagian:

1. Web Client Programming, pemrograman web yang ditentukan pada sisi client. Yang termasuk pada web client programming antara lain HTML, JavaScript, dan VBScript.

(51)

2.11.3 XAMPP

Xampp merupakan suatu paket yang terdiri dari Apache, MySQL, PHP, dan Perl yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi produk tersebut (Sukarno, 2006).

XAMPP dikembangkan oleh Apache Friends yang merupakan sebuah website non-komersial yang bertujuan untuk mempromosikan web server Apache. XAMPP ditemukan pada musim semi tahun 2002 oleh Kai ’Oswald’ Seidler dan Kay Vogelgesang. Ada beberapa keuntungan XAMPP, yaitu:

1. Xampp dapat berjalan pada operating system Linux dan Windows. Dana kemungkinan juga akan berjalan di Macintosh.

2. Mudah bagi programmer apabila ingin berganti versi PHP, cukup dengan melakukan switch versi.

3. Mudah dan cepat dalam proses instalasi. 2.11.4 PHP

(52)

PHP adalah merupakan script untuk pemograman script web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. (Sidik, 2004)

2.11.5 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan seleksi dan pemasukan data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. (Prasetyo, 2003)

Sebagai database server yang memiliki database modern, MySQL memiliki banyak keistimewaan, yaitu: (Prasetyo, 2003)

a) Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai macam OS seperti Windows, linux, Mac OS X Server, dll.

b) Open Source

(53)

c) Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

d) Performance Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

e) Coloumn Types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date time, datetime, timestamp, year, set serta enum.

f) Command dan Functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang medukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

g) Security

MySQL memilki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.

h) Scalability dan Limits

(54)

i) Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix Soket(UNIX), atau Named Pipes(NT).

j) Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengn menggunakan lebih dari 20 bahasa.

k) Interface

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk administrasi database.

l) Clients dan tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database dan pada setiap tools yang ada disertakan petunjuk online.

m) Struktur Tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan dengan database lainnya.

2.12 Penelitian Sejenis

Dalam penelitian Pengembangan Sistem Informasi Penjualan ini, peneliti mengambil 3 hasil penelitian untuk dijadikan referensi sebagai bahan perbandingan skripsi yang dilakukan peneliti, yaitu:

(55)

UD. Cendana Townsquare). Dalam sistem tersebut ada beberapa poin yang bisa dijadikan perbandingan dengan sistem yang peneliti buat, di antaranya yaitu:

a. Dalam sistem tersebut, retur barang dilakukan oleh bagian inventori tidak melalui bagian pembelian, selain itu tidak ada pengecekan kadaluarsa.

b. Tidak terdapat hak akses pada masing-masing bagian, semua bagian user dapat melakukan input, edit, delete dan melihat data pada masing-masing bagian, ini membahayakan keamanan data.

c. Harga jual di-input oleh bagian gudang, jadi keamanan data penjualan barang berkurang, karena adanya kemungkinan manipulasi data oleh bagian gudang.

d. LAN hanya berfungsi untuk mengatur (update) stok barang saja jika terjadi transaksi penjualan.

e. Penjualan hanya dilakukan secara tunai (pada saat transaksi) dan tidak terdapat sistem hutang (customer harus membayar tunai untuk barang yang dibelinya).

(56)

a. Tidak terdapat data customer pada sistem tersebut, jadi transaksi dapat dilakukan oleh sembarang konsumen, tidak terdapat klasifikasi konsumen.

b. Tidak terdapat pengecekan terhadap kadaluarsa barang.

c. Tidak terdapat bagian gudang, jadi persediaan barang dikontrol oleh bagian keuangan (accounting). Selain itu bagian keuangan juga melakukan pembelian barang dan input harga jual barang ke dalam database barang.

d. LAN hanya digunakan untuk mengatur stok barang jika terjadi transaksi penjualan barang.

e. Tidak terdapat hak akses yang jelas pada masing-masing bagian, selain itu data pegawai/ user masih dipisah-pisah sesuai input login bagian jadi belum menjadi satu kasatuan database yang utuh.

f. Penjualan hanya dilakukan secara tunai (pada saat transaksi) dan tidak terdapat sistem hutang (customer harus membayar tunai untuk barang yang dibelinya).

3. Selain itu peneliti juga mengkaji pembahasan skripsi yang disusun oleh Kurniawan (2009) dengan judul "Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Tunai pada CV. Gading Jaya Utama", di antaranya adalah:

(57)

b. Pimpinan tidak berhubungan langsung dengan sistem (tidak berperan sebagai user) jadi laporan dibuat dan dicetak oleh bagian lain, baru diberikan kepada pimpinan.

c. LAN hanya digunakan untuk mengatur stok barang jika terjadi transaksi penjualan barang.

d. Tidak terdapat hak akses pada masing-masing bagian.

e. Tidak terdapat database pegawai (user) yang berhubungan langsung dengan sistem, jadi pertanggung jawaban pegawai masih sulit dibuktikan dalam pengaksesan sistem.

Ketiga sistem tersebut belum menggunakan barcode sebagai tool dalam melakukan transaksi penjulan barang maupun input data barang, jadi masih input manual melalui keyboard.

Ada beberapa kelebihan sistem penjualan yang peneliti lakukan di banding sistem penjualan yang sudah ada, di antaranya yaitu:

a. Dalam melakukan transaksi penjualan maupun input barang, sistem sudah menggunakan barcode sebagai tool untuk melakukan input data barang. b. Terdapat klasifikasi konsumen, yaitu konsumen yang menjadi member dan

(58)

c. Dalam melakukan transaksi penjualan kredit terdapat pengecekan batas minimum kredit dan batas maksimum kredit, selain itu terdapat juga pengecekan terhadap tagihan kredit yang sudah melewati batas tenggang masa kredit.

d. Hak akses pada masing-masing bagian sudah lebih jelas, seperti bagian inventori, purchasing dan kasir hanya bisa melakukan input dan edit data pada masing-masing bagian, sedangkan untuk menlakukan delete harus melalui admin.

e. Selain itu pembagian tugas dalam melakukan transaksi pembelian dan transaksi penjualan sudah difungsikan sesuai bagian masing-masing.

f. LAN selain berfungsi untuk meng-update stok barang juga berfungsi untuk melakukan pengiriman permintaan pembelian dan retur barang dari bagian inventori ke bagian purchasing, selain itu pengiriman data untuk pembuatan laporan bagi manager.

g. Input harga jual dilakukan oleh manager, sehingga keamanan data lebih terjamin.

h. Terdapat pengecekan terhadap stok barang maupun kadalaursa barang berupa warning jika terdapat stok barang habis atau kadaluarsa barang.

(59)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Adapun metode tersebut dijelaskan berikut ini:

3.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

3.1.1 Pengamatan

(60)

Pada metode ini peneliti melakukan observasi langsung, sebagai berikut: Tempat : PD. Hikmah Jaya

Alamat : Jl. G No.9 Slipi, Jakarta Barat Waktu : 10 Juli 2008 sd 21 Juli 2008

Dari pengamatan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Dibutuhkannya database barang yang berguna untuk memudahkan dalam melakukan pengecekan stok barang.

2. Proses transaksi pembelian dan penjualan barang yang masih manual mengakibatkan penjualan barang tidak berjalan dengan cepat, tepat dan akurat. 3. Manajer tidak dapat menentukan berapa keuntungan pasti dari perusahaan

karena proses penjualan yang masih manual sering terjadi kehilangan data. 4. Rumitnya proses pembuatan laporan dikarenakan data-data yang masih

tersimpan dalam buku besar. 3.1.2 Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan tujuan untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian serta pengembangan sistem yang akan dibuat. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan manajer PD. Hikmah Jaya yaitu Bapak Agus Maulana, SE yang dilakukan pada tanggal 10 Juli 2008 sd 13 Juli 2008 di kantor PD. Hikmah Jaya Jakarta Barat. Wawancara ini dilakukan dalam bentuk wawancara tidak terstruktur.

Wawancara ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai: a) Informasi mengenai keadaan umum perusahaan.

(61)

c) Keadaan dari sistem yang sedang berjalan, dan

d) Kelemahan dari sistem yang sedang berjalan pada PD. Hikmah Jaya tersebut. 3.1.3 Kajian Pustaka

Melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari 21 (dua puluh satu) buku yang berhubungan dengan analisis dan perancangan sistem, pemrograman web, serta buku-buku yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini. Buku-buku tersebut diantaranya Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur serta Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perancangan, Implementasi, Pengendalian.

Selain itu, peneliti juga mengunjungi enam website yang berhubungan dengan topik dalam skripsi ini, di antaranya Rugun. ”XAMPP dan Database MySQL.” yang membahas tentang pembuatan database menggunakan XAMPP.

Adapun daftar buku dan website yang menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada Daftar Pustaka.

(62)

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Seperti yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, dalam Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Pada PD. Hikmah Jaya Jakarta ini, peneliti menggunakan pendekatan terstruktur dengan tahapan yang ada dalam System Development Life Cycle (SDLC). Berikut adalah tahap metode pengembangan sistem yang peneliti lakukan:

3.2.1 Perencanaan Sistem

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan perencanaan yang mendukung dalam pembuatan Sistem Informasi PD. Hikmah Jaya, yaitu:

a. Profil Perusahaan dan Struktur Organisasi

Peneliti memaparkan profil perusahaan dan struktur organisasi PD. Hikmah Jaya

b. Mengkaji Tujuan Pembuatan Sistem

Dalam tahap ini peneliti mengkaji tujuan dari pembuatan sistem pada PD. Hikmah Jaya Jakarta agar sistem yang dibuat tidak keluar dari tujuan awal pembuatan sistem serta dapat tepat guna.

c. Menetapkan Sasaran Sistem yang akan Dibuat

Untuk mendapatkan sistem yang tepat guna, sasaran sistem yang peneliti buat haruslah sejalan dengan sasaran perusahaan. Sistem yang akan peneliti buat diarahkan untuk dapat mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem yang sudah ada untuk dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.

(63)

Agar pembuatan sistem dapat berjalan lancar, peneliti merasa perlu untuk mengamati kendala–kendala yang terjadi sehingga dapat segera diantisipasi. 3.2.2 Analisis Sistem

Di dalam tahap analisis sistem, ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti yaitu:

a. Analisis Sistem Berjalan.

Peneliti menjelaskan sistem informasi yang sedang berjalan pada PD. Hikmah Jaya tersebut.

b. Mengidentifikasi Masalah serta Kelemahan dari Sistem yang sedang Berjalan.

Setelah melihat keadaan sistem yang sedang berjalan, peneliti dapat menemukan titik lemah yang merupakan sumber masalah yang harus diselesaikan dan diidentifikasi untuk dicarikan pemecahannya.

c. Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem yang Ada.

Peneliti juga akan mengidentifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan sehingga sistem yang akan peneliti buat dapat sesuai dengan kebutuhan.

d. Mengusulkan Penyelesaian dari Masalah yang Dihadapi.

(64)

e. Analisis Sistem yang Diusulkan.

Pada tahapan ini peneliti akan menunjukkan proses bisnis yang diusulkan dan usulan alur proses sistem yang baru yang peneliti buat dengan menggunakan flowchart.

3.2.3 Perancangan Sistem

Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu: a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Berikut tahapan-tahapan untuk mendesain sistem yang dilakukan peneliti: a. Perancangan proses

Pada tahap ini peneliti akan merancang usulan alur proses sistem dengan menunjukkan fungsi-fungsi sistem informasi pada user secara logika dengan menggunakan tool DFD (Data Flow Diagram).

b. Perancangan basisdata (database)

Pada tahap ini peneliti akan merancang basisdata yang dibutuhkan dalam sistem yang akan dibuat dengan menggunakan tool ERD (Entity Relational Diagram). Peneliti juga membuat kamus data untuk membantu dalam pembuatan aplikasi. Lalu akan dilakukan normalisasi untuk menghindari data mengalami redudansi.

(65)

d. Perancangan interface, yaitu membuat rancangan antarmuka berupa forn-form yang digunakan peneliti dalam membuat aplikasi sistem.

3.2.4 Seleksi Sistem

Pada tahap ini peneliti menjelaskan komponen perangkat keras (hardware) dan komponen perangkat lunak (software) yang digunakan peneliti dalam membangun sistem.

3.2.5 Implementasi Sistem

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tindak lanjut dari desain yang telah dibuat agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik.

a. Pembuatan Script (Coding)

Pada tahap ini peneliti menuangkan hasil desain ke dalam bentuk bahasa pemrograman yang peneliti gunakan agar dapat dijalankan dalam bentuk aplikasi.

b. Testing

Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba terhadap sistem baru agar dapat digunakan tanpa menemukan kendala-kendala apapun. Adapun uji coba yang akan dilakukan menggunakan metode Blackbox.

(66)

Penelitian Sistem Informasi Penjualan ini disusun melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam penelitian. Adapun kerangka penelitian yang dilakukan pada penelitian ini seperti Gambar 3.1.

(67)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tentang sejarah, visi dan misi, struktur organisasi perusahaan serta perencanaan, analisis, perancangan dan pembahasan pembuatan aplikasi berdasarkan metode pengembangan sistem yang dipergunakan.

4.1 Perencanaan Sistem

Dalam pembuatan sistem informasi penjualan PD. Hikmah Jaya ini ada beberapa kegiatan perencanaan yang dilakukan untuk mendukung pembuatan sistem ini yaitu:

4.1.1 Profil Perusahaan 4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

(68)

Dalam perkembangannya, ternyata penjualan barang-barang retail ini mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan dengan besarnya jumlah transaksi penjualan barang setiap harinya dan makin banyaknya konsumen, terutama bagi konsumen tengkulak yang akan menjual kembali barang dagangannya. Hal ini membuka peluang untuk dikembangkan lebih lanjut karena mempunyai prospek usaha yang baik, ini membuat PD. Hikmah Jaya mendapat keuntungan yang besar sebagai modal pengembangan dengan menambah jumlah barang dagangan, sehingga dalam perkembangannya PD. Hikmah Jaya ini menjadi agen penjualan retail yang cukup besar.

Kesuksesan dalam bisnis penjualan barang-barang retail ini terletak pada kemampuan manajemen dalam mengolah waktu, uang dan sumber daya manusia yang ada. Selain itu, dibutuhkan pelayanan yang baik sehingga menimbulkan minat konsumen untuk berbelanja kembali di PD. Hikmah Jaya ini.

Hal ini menunjukan bahwa sangat dibutuhkannya sebuah sistem yang dapat menunjang kemampuan manajemen tersebut dalam pengelolaannya untuk kemajuan PD. Hikmah Jaya ini.

4.1.1.2Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan

PD. Hikmah Jaya memiliki visi dalam menjalankan bisnisnya yaitu meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha penjualan barang-barang retail untuk dapat mencapai keuntungan.

(69)

a. Menyediakan kebutuhan konsumen dalam memperoleh barang-barang retail yang berupa makanan, minuman, deterjen, sabun dan lain-lain, untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya.

b. Selalu meningkatkan mutu pelayanan yang baik dan memuaskan konsumen.

4.1.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PD. Hikmah Jaya Jakarta Barat (Sumber: Manager PD. Hikmah Jaya Jakarta Barat) Ket: Sumber data primer pada tahun 2008

4.1.1.4Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager

Gambar

Gambar 2.3 Jenjang dari data
Tabel 2.1 Penomoran Level pada DFD
Gambar simbol-simbol elemen DFD dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.
Gambar 2.4 Diagram Unary Relationship (Sumber: Ladjamudin, 2005)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam proses penilaian kinerja adalah menggunakan metode SDLC, merupakan suatu bentuk untuk pengembangan tahap utama dan langkah-langkah dalam tahapan

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode terstruktur dengan tahapan Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau yang

• Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu proses yang berlogika yang digunakan oleh analis sistem, perancang sistem, pemrogram, dan pengguna akhir untuk membangun

Untuk menghindari hal itu, maka perusahaan melakukan pendekatan baru agar pengembangan sistem dengan memodifikasi pada daur hidup pengembangan sistem (

Methods (Metoda/Metodologi) : Metodologi yang komprehensif melalui urutan dari tahapan-tahapan pendekatan dalam pengembangan sistem untuk membangun suatu sistem secara

Data Flow Diagram (DFD) adalah adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan struktur, jelas dan menggunakan bentuk

Metode pengembangan sistem ini menggunakan model RAD dan perancangan Work Break Down, yang artinya suatu bentuk pengembangan sistem yang digunakan untuk menggambarkan

Implementasi merupakan tahapan setelah melakukan analisis dan perancangan sistem pada siklus rekayasa perangkat lunak di mana aplikasi siap dioperasikan pada