• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 0902278 abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 0902278 abstract"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Lusiana, Irma. 2014

RANCANG BANGUN PROTOTIPE MAGNETIZER MULTIPOLE DENGAN SISTEM KONTROL ARUS BERBASIS MIKROKONTROLER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RANCANG BANGUN PROTOTIPE MAGNETIZER MULTIPOLE

DENGAN SISTEM KONTROL ARUS BERBASIS MIKROKONTROLER

oleh Irma Lusiana

0902278

Pembimbing I: Ahmad Aminudin, M.Si Pembimbing II: Nanang Sudrajat, S.T.

Program Studi Fisika, FPMIPA UPI

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan magnet permanen multipole dalam dunia industri sangat pesat. Namun magnet multipole saat ini masih di impor dari negara lain. Salah satu penyebab impor magnet multipole tersebut adalah Indonesia belum mempunyai alat yang mampu memagnetisasi material magnet menjadi multipole, alat tersebut dinamakan magnetizer multipole. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan alat magnetisasi atau magnetizer untuk memagnetisasi magnet menjadi multipole dengan sistem kontrol arus berbasis mikrokontroler. Magnetizer multipole yang dibuat terdiri dari delapan solenoid yang dialiri arus DC dengan arah arus antara solenoid berselingan. Besar arus pada magnetizer multipole dideteksi oleh sensor arus. Nilai input arus dari keypad dan nilai arus yang terukur oleh sensor pada magnetizer multipole di tampilkan pada lcd. Besar arus dapat dikontrol pada nilai 1 A-10 A. Nilai medan magnet pada magnetizer dipengaruhi oleh nilai arus, nilai medan magnet terendah adalah 25 Gauss pada 1 A dan tertinggi 117 Gauss pada 10 A. Kutub yang dihasilkan oleh magnetizer multipole dan magnet hasil magnetisasi adalah multipole, dengan delapan buah kutub atau empat pasang kutub.

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan kajian terhadap PKL yang beraktivitas untuk mengetahui pengaruh keberadaan PKL terhadap kenyamanan jalur pejalan kaki di Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Medan

Menimbang: bahwa dalam rangka menindaklanjuti ketentuan Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 14 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 03 Tahun 2013 tentang Pemberian

Bab IV – Analisa Data dan Pembahasan, menjelaskan tentang hal-hal yang didapat selama penelitian, hal ini berkaitan dengan pengaruh penambahan hidrogen (H 2 )

Setelah parameter hasil pengolahan citra didapat, data tersebut digunakan sebagai masukan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) untuk menentukan tingkat kematangan dengan menggunakan

Salah satu metode untuk pemasangan pipa yaitu metode S-lay, disebut S-lay karena kurva pipa yang keluar dari kapal pemasang sampai seabed berbentuk

Dimensi harga, bagi kelompok pengguna yang tergolong scring merupakan faktor penyebab kepuasan, hal ini disebabkan karena disamping ketepatan waktu, perbandingan harga

memiliki gaya postmodern ini memiliki pengaruh terhadap sekitarnya, yaitu bangunan ini menjadi bangunan yang unik dan bisa menjadi landmark pada daerah setempat dan juga dari

Penelitian ini dilangsungkan sebanyak dua siklus. Peneliti dan guru kolaborator telah me- laksanakan seluruh tahapan pada setiap siklus, dan berhasil mendapatkan data yang dibutuhkan