• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SEJ 0900907 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SEJ 0900907 Chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Mohamad Ully Purwasatria, 2014

Peranan Sukanda Bratamanggala Dan Sewaka Di Bandung Utara Dalam Mempertahankan

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu yang cukup penting untuk dibahas. Pada periode ini banyak sekali peristiwa pertempuran yang menentukkan nasib masyarakat Bandung untuk merdeka atau kembali di jajah. Dalam hal ini terdapat dua cara perjuangan yang berbeda dari tokoh militer yang di wakili oleh Sukanda Bratamanggala dan sipil yang diwakili oleh Sewaka yang terjadi di Bandung Utara. Peristiwa ini diawali oleh kedatangan Tentara Sekutu ke Bandung yang di pimpin oleh Brigade Mc Donald pada tanggal 12 Oktober 1945 yang menjadi awal adanya pertempuran yang terjadi di Bandung dan kemudian merembet ke daerah Bandung Utara yang menjadi kajian oleh penulis. Dalam hal ini terdapat tiga poin yang dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil dari rumusan masalah. Dari ketiga poin tersebut adalah sebagai berikut:

(2)

Bandung yang bermukim di Bandung Utara. Maka terjadilah beberapa pertempuran melawan tentara Sekutu oleh Tentara Keamanan rakyat yang di komandoi oleh Sukanda Bratamanggala di Wilayah Bandung Utara yang wilayahnya meliputi Lembang, Dago, Cijengkol, Cihideung, Cisarua. Dengan terjadinya peristiwa pertempuran di sekitar Villa Isola yang memakan korban dengan gugurnya Kapten Abdul Hamid, Sersan Badjuri, Sersan Surip, dan Sersan Sodik. Sedangkan di wilayah Bandung Utara yang lain, terdapat juga berbagai pertempuran dengan salah satunya di sekitar Gedung Sate dan Gedung PTT yang dilakukan oleh Samsu, D. Kosasih, Satu Kompi Hizbullah, Pemuda PTT, Batalyon II Res.8 Poniman, Paryadi, Ali Hanafiah dengan satu Peleton, Pasukan-pasukan Batalyon II Res.9 Kompi Sujana dan Tatang Basyah melawan Tentara Sekutu Inggris yang menguasai Gedung Sate dan Gedung PTT. Karena disana kekuatan tidak seimbang maka gedung PTT dikuasai oleh Inggris dan telah gugur 7 pahlawan yaitu Didi Kamarga, Suhodo, Mokhtaruddin, Rana, Subengat, Susilo, dan Suryono.

(3)

korban yang cukup banyak, tetapi jiwa perjuangan dari Sukanda Bratamanggala dan tokoh militer lainnya itu sangat militant karena mereka sadar mereka tidak ingin wilayah Indonesia khususnya di Bandung Utara kembali jatuh ketangan penjajah. Selain adanya peranan dari tokoh militer yaitu Sukanda Bratamanggala yang berjuang secara langsung dalam perang revolusi fisik, dalam perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan juga peranan dari tokoh sipil yaitu Raden Mas Sewaka yang berperan dari pihak sipil. Sewaka yang merupakan lulusan dari OSVIA (sekolah pemerintahan) ini mulai berkarier sebagai tenaga pemerintahan yang mulai tertarik ke dunia perpolitikan sejak zaman Belanda. Sewaka yang ketika itu menjadi Gubernur Jawa Barat menggantikan Soetoko ini aktif ikut dalam perundingan-perundingan yang bertujuan untuk

membicarakan nasib wilayah Indonesia dengan Belanda dan

(4)

Sekutu maka Sewaka mengambil jalan diplomasi sebagai bentuk perlawanannya terhadap sekutu. Walaupun hasil dari diplomasi pun dengan berbagai perundingan seperti Linggarjati dan Renville merugikan bagi Rakyat Indonesia khususnya masyarakat Bandung Utara. Karena itu perjuangan yang terjadi dari kedua tokoh sipil dan Militer ini tidak dapat dilepaskan dengan cara dalam melakukan revolusi dengan cara Bertempur dan Berdiplomasi.Apa yang telah dilakukan oleh Masyarakat Bandung Utara baik dari tentara Militer, Lasykar-Lasykar, maupun warga lokal yang terlibat langsung dalam pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan ini merupakan sebuah sikap yang sangat berani. Karena memori kolektif terhadap pahitnya dijajah membuat mereka sadar untuk terus melawan kekuasaan asing demi mendapatkan sebuah kebebasan dari penderitaaan. Hal itu juga merupakan sebuah usaha untuk menegakkan kemerdekaan di Indonesia.

(5)

mempertahankan kemerdekaan dengan bernegosiasi melalui adanya perundingan-perundingan sebagai bentuk perlawanan yang tidak menimbulkan korban namun dari segi hasilnya harus merelakan kehilangan wilayah Indonesia yang membuat kalangan militer merasa kesal dengan hasil perjuangan dari sipil.

5.2 Saran

Dari hasil kajian mengenai Peranan Sukanda Bratamanggala dan Sewaka di Bandung Utara dalam mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1945-1948 ini merupakan bagian dari perjalanan Sejarah Indonesia pada periode Revolusi fisik yang dimulai pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Peristiwa yang terjadi di Bandung Utara ini merupakan kajian yang diambil penulis dengan berdasarkan keinginan karena mengkaji peristiwa Bandung tersebut secara wilayah dari berbagai wilayah yang ada di Bandung rata-rata sudah dikaji dan di Bandung Utara yang belum dikaji, maka penulis dalam bentuk skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan tokoh Lia untuk menuntut kesetaraan antara laki-laki dengan perempuan. Perajuangan lain yang bersifat adalah perjuangan melakukan organisasi perempun.

Kedua, perkembangan ideologi posmarxisme dalam kaitannya dengan kemunculan beberapa gerakan anti perang di dunia membuat Gerakan anti perang di Amerika Serikat dan Eropa

Pertempuran Bulge : Kajian Mengenai Kegagalan Ofensif Militer Jerman Di Ardennes Pada Tahun 1944.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab terakhir ini, peneliti akan memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari penulisan skripsi yang berjudul “Peranan Partai Buruh Australia Terhadap Perjuangan

PERANAN AMERIKA SERIKAT DALAM OPERASI MILITER DI NORMANDIA 6 JUNI 1944 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAMPAK REVOLUSI BUNGA DI PORTUGAL TERHADAP DINAMIKA MASYARAKAT TIMOR PORTUGIS (1974-1976).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan warga lokal, utamanya para pedagang burjo asal Kuningan, hingga tidak. pernah terjadi gesekan budaya mengingat kebudayaan Sunda dan