ngga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis naratif pemberitaan Real Madrid meraih gelar juara Piala Eropa
(UEFA Champions League) dari ketujuh surat kabar daring Indonesia: Suara.com,
Detik.com, Goal.com, Republika.co.id, Jawapos.com, Tempo.co, dan
Kompas.com. Dapat diambil kesimpulan, dari ketujuh berita tersebut hanya tiga
berita yang memenuhi syarat struktur Lacey & Gillespie yang bisa disebut teks
narasi berdasarkan struktur beritanya, yaitu: Balikan Keadaan, Real Madrid Juara
Liga Champions (Suara.com, 25 Mei 2014), Laporan Pertandingan: Real Madrid
4-1 Atletico Madrid (Goal.com, 25 Mei 2014), dan Real Madrid Raih Mimpi La
Decima (Kompas.com, 25 Mei 2014)
Ketiga struktur narasi berita yang didapatkan menurut gambar struktur teks
berita yang dikembangkan oleh Graeme Burton (Eriyanto 2013: 55), teks berita
Balikan Keadaan, Real Madrid Juara Liga Champions (Suara.com, 25 Mei 2014)
dikategorikan sebagai struktur narasi berita tidak berseri, sedangkan teks berita
Laporan Pertandingan: Real Madrid 4-1 Atletico Madrid (Goal.com, 25 Mei
2014), dan Real Madrid Raih Mimpi La Decima (Kompas.com, 25 Mei 2014)
dikategorikan sebagai struktur narasi berita berseri.
Dari model analisis aktan Greimas, fungsi dan karakter narasi teks berita,
secara keseluruhan Real Madrid lebih sering diposisikan sebagai subjek,
sedangkan Atletico Madrid ditempatkan sebagai penghalang subjek. Dalam cerita
narasi fiksi, Real Madrid diibaratkan tokoh utama (pahlawan) sedangkan Atletico
133
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di sisi lain, wasit secara keseluruhan diposisikan sebagai pendukung Real
Madrid lebih banyak daripada Atletico Madrid. Penempatan posisi wasit yang
lebih cenderung sebagai pendukung Real Madrid ini menerangkan bahwa Real
Madrid didukung oleh kekuatan besar di lapangan.
Dari analisis posisi narator dalam teks berita, ketiga teks berita narasi
semuanya berjenis narasi nondramatis/ tidak dramatis (undramatized narrator).
Narator menjadi pihak yang menceritakan peristiwa tidak terlibat menjadi bagian
dari peristiwa yang diceritakan. Hal ini umum terjadi pada narasi berita yang
kebanyakan mengambil format nondramatis. Peran jurnalis hanya meliput dan
memberitakan peristiwa tidak terlibat menjadi bagian dari peristiwa yang
diberitakan.
Inilah yang menjadi salah satu ciri penting dari jenis narasi objektif, narator
menempatkan dirinya dan khalayak berjarak (detachment) dengan peristiwa.
Peristiwa diceritakan berada di luar diri narator dan khalayak. Semua hanya
sebagai pengamat dari peristiwa dalam narasi.
Eriyanto (2013: 118-119), ciri penting narasi objektif adalah posisi narator
dalam sebuah narasi. Narator bukanlah karakter yang ada dalam narasi. Tetapi
orang lain yang menceritakan sebuah narasi. Narator seperti pencerita yang
mengisahkan sebuah peristiwa. Narator bukan menjadi bagian dari peristiwa,
bukan salah satu karakter dalam peristiwa.
Analisis posisi narator dalam teks narasi berita ditemukan ketiga teks berita
narasi tersebut memposisikan narator sebagai yang menceritakan (telling)
peristiwa. Analisis akhir ini mempertegaskan bahwa ketiga teks berita yang
diidentifikasi sebagai narasi teks berita narasi sebelumnya adalah benar
134
Rangga L. Tobing, 2015
Struktur narasi wacana olah raga sepak bola dengan menggunakan teknik analisis naratif pada media massa daring di Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran
Disebabkan keterbatasan waktu, ada satu bagian analisis yang belum penulis
lakukan dalam penelitian ini, dalam teknik analisis naratif di dalam buku Eriyanto
Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita
Media (2013), yaitu, analisis ideologi.
Narasi tidak hanya berisi peristiwa dan karakter, tetapi di dalamnya terdapat
nilai-nilai benar-salah, baik-buruk. Berita memapankan nilai-nilai dominan yang
ada dalam masyarakat – apa yang boleh dan tidak boleh, apa yang benar dan salah
(Eriyanto, 2013: 222).
Untuk melihat ideologi dibalik teks berita, tidak hanya didominasi oleh
analisis wacana kritis (AWK). Sebuah penelitian untuk mencari makna ideologi
yang tersembunyi dibalik teks juga dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
naratif sama halnya menganalisis narasi fiksi. Narasi fiksi dan narasi fakta (berita)
memiliki kesamaan, sama-sama memiliki struktur, penokohan/ tokoh, dan
ideologi yang tersembunyi dibaliknya.
Penulis mempersilahkan bagi siapa saja pembaca yang tertarik untuk
melanjutkan penelitian ini ke analisis ideologi. Penulis menyarankan untuk
menggunakan teknik analisis naratif yang sama di dalam buku Analisis Naratif:
Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media (2013).