• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 0807239 Appendix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 0807239 Appendix"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

149

Margaretha Nita A., 2015

PENYALIBAN DALAM PUISI “KALVARI”, “MINGGU PAGI DI SEBUAH PUISI”, DAN “DI KALVARI”

KARYA JOKO PINURBO: Sebuah Kajian Semiotika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN

Lampiran Puisi “Kalvari”

Kalvari

I. Hari sudah petang ketika maut tiba di ranjang. (1)

II. Orang-orang partai yang mengantarnya ke situ(2)

sudah bubar, bubar bersama para serdadu(3)

yang mengalungkan kawat berduri di lehernya (4)

dan membuang tubuhnya tadi siang.(5)

III. Hanya ada seorang perempuan sedang sembahyang (6)

berkerudung kain kafan (7)

dan menggelarnya bagi raga yang capai. (8)

“Bapa, belum selesai. Entah kapan saya sampai.” (9)

IV. Hanya ia yang tawakal(10)

menemani ajal, (11)

menyiapkan pembaringan (12)

buat tidur seorang pecundang: (13)

warga tanpa negara, tanpa agama. (14)

V. Hanya ia yang mendengar sekaratnya. (15)

VI. “Telah kuminum anggur(16)

dari darah yang mancur.(17)

Telah kucecap luka(18)

pada lambung yang lapa. (19)

Di tubuh Tuhan kuziarahi (20)

(2)

150

Margaretha Nita A., 2015

PENYALIBAN DALAM PUISI “KALVARI”, “MINGGU PAGI DI SEBUAH PUISI”, DAN “DI KALVARI”

KARYA JOKO PINURBO: Sebuah Kajian Semiotika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu VII. Maut sudah kosong(22)

ketika mereka hendak menculik mayatnya. (23)

Hanya ada seorang perempuan (24)

sedang membersihkan salib di sudut ranjang. (25)

“Ia sudah pergi ke kota,” katanya,(26)

“dan kalian tak akan bisa lagi menangkapnya.” (27)

(1998)

Lampiran Puisi “Minggu Pagi Di Sebuah Puisi”

Minggu Pagi Di Sebuah Puisi

I. Minggu pagi di sebuah puisi kauberi kami kisah Paskah (1)

ketika hari masih remang dan hujan, hujan (2)

yang gundah sepanjang malam (3)

menyirami jejak-jejak huruf yang bergegas pergi, pergi (4)

berbasah-basah ke sebuah ziarah. (5)

II. Bercak-bercak darah bercipratan di rerumpun aksara (6)

di sepanjang via dolorosa. (7)

Langit kehilangan warna, jerit kehilangan suara. (8)

Sepasang perempuan (panggil:sepasang kehilangan) (9)

Berpapasan di jalan kecil yang tak dilewati kata-kata. (10)

III. “Ibu hendak ke mana?” Perempuan muda itu menyapa. (11)

“Aku akan cari dia di Golgota, yang artinya: (12) tempat penculikan,” jawab ibu yang pemberani itu (13) sambil menunjukkan potret anaknya. (14)

“Ibu, saya habis bertemu Dia di Jakarta, yang artinya: (15)

(3)

151

Margaretha Nita A., 2015

PENYALIBAN DALAM PUISI “KALVARI”, “MINGGU PAGI DI SEBUAH PUISI”, DAN “DI KALVARI”

KARYA JOKO PINURBO: Sebuah Kajian Semiotika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu IV. Gadis itu Maria Magdalena, artinya: yang terperkosa. (17)

Lalu katanya: “Ia telah menciumku sebelum diseret (18) ke ruang eksekusi. Padahal Ia cuma bersaksi (19)

bahwa agama dan senjata telah menjarah (20)

perempuan lemah ini. (21)

Sungguh Ia telah menciumku dan mencelupkan jariNya (22)

pada genangan dosa di sunyi-senyap vagina; (23)

pada dinding gua yang retak-retak, yang lapuk; (24) pada liang luka, pada ceruk yang remuk.” (25)

V. Minggu pagi di sebuah puisi kauberi kami kisah Paskah (26)

ketika hari mulai terang, kata-kata telah pulang (27)

dari makam, iring- iringan demonstran (28)

makin panjang, para serdadu (29)

berebutan kain kafan, dan dua perempuan (30)

mengucapkan salam: Siapa masih berani menemani Tuhan? (31)

(1998)

Lampiran Puisi “Di Kalvari”

Di Kalvari

I. SalibMu tinggi sekali. (1)

Ya, lebih baik kaupanjat salibmu sendiri. (2)

(4)

152

Margaretha Nita A., 2015

PENYALIBAN DALAM PUISI “KALVARI”, “MINGGU PAGI DI SEBUAH PUISI”, DAN “DI KALVARI”

KARYA JOKO PINURBO: Sebuah Kajian Semiotika

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul “ Bahasa Figuratif dalam Kumpulan Puisi Kepada Cium Karya Joko Pinurbo: Tinjauan Stilistika dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar di SMK Muhammadiyah

Dari hasil pembacaan puisi “La Ronde” karya Sitor Situmorang dan puisi “Gadis Malam di Tembok Kota” karya Joko Pinurbo berdasarkan tahap-tahap signifikasi

Diksi Dan Majas Dalam Kumpulan Puisi Nyanyian Dalam Kelam Karya Sutikno W.S: Kajian Stilistika.. dalam Jurnal Sastra

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian nilai moral dalam kumpulan puisi Tahilalat karya Joko Pinurbo strata

Meskipun sekilas puisi ini hampir mirip dengan puisi karya Joko Pinurbo lainnya yang berjudul Bayi di Dalam Kulkas , pada baris kedua pengarang menggambarkan bagaimana

(detik.com) Kristianto Naku.. Tabel 1 menyajikan puisi Joko Pinurbo dengan kutipan beritanya. Kutipan sebagai bukti bahwa tema yang ditulis dalam puisi Joko Pinurbo

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra, STKIP Nurul Huda OKU Timur REALITAS SOSIAL DALAM PUISI KELUARGA KHONG GUAN KARYA JOKO PINURBO Dito Pramudyaseta1*, Gres Grasia Azmin2

Model, Matriks, dan Varian Matriks daripada puisi “Baju Baru” karya Joko Pinurbo tersebut adalah keadaan di mana kebutuhan pokok yang melambung, sementara gaji pekerja hanya naik