• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOR 0808205 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOR 0808205 Chapter3"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tempat latihan SSB Ricks yaitu di lapangan Lanud

Sulaeman yang beralamat di Jalan Margahayu Selatan Kab.Bandung. Arikunto

(2006:130) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.Sugiyono (2008:117) memberikan penjelasaan tentang populasi bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi siswa SSB ricks adalah berjumblah 120 siswa terdiri dari berbagai usia

10-16 dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SSB Ricks tentang respons siswa

terhadap pelatih akademik dan non akademik. Teknik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling. Terkait dengan purposive sampling Arikunto

(2006:139) menjelaskan bahwa: ”Purposive sampling adalah suatu teknik

pengambilan sampel bukan berdasarkan strata, tapi berdasarkan ciri dan tujuan

tertentu”. Ciri-cirinya adalah siswa yang sering absen dalam latihan, siswa yang baik

dalam latihan khususnya passing, siswa yang disiplin dalam latihan dan siswa yang

berprestasi dalam latihan. Tujuannya adalah untuk mengetahui siswa yang berprestasi

dan mengetahuin krakteristik siswa. Berdasarkan data siswa yang dilatih oleh pelatih

yang berlatar belakang akademik dan non akademik sempel penelitian ini berjumlah

(2)

B. Desain Penelitian

Di bawah ini merupakan desain penelitian deskriptif menurut Arikunto (2006:

186) :

Gambar 3.1

Desain Penelitian (Arikunto, 2006: 186)

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

kuantitatif. Definisi dari pendekatan tersebut dirumuskan oleh Arikunto (2010:27)

“.Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan data hasilnya.”Pendekatan kuantitatif dipilih untuk mendapatkan

gambaran umum dari aspek respon siswa SSB terhadap pelatih akademik dan non

akademik.

POPULASI

SAMPEL

UJI COBA ANGKET ANGKET

ANGKET

ANALISIS PENGUMPULAN DATA

(3)

Metode penelitian adalah metode deskriptif, dengan tujuan mendapatkan

gambaran mengenai respons siswa dalam memberikan materi latihan dari pelatih

yang berlatar belakang akademik dan non akademik.

D. Definisi Operasional Variable

Sebagai upaya menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan,

maka dijelaskan definisi operasional masing-masing variable dalam penelitian

sebagai berikut.

1. Respons

Respons dalam penelitian didefinisikan sebagai aktifnya siswa dalam memberi

tanggapan, bertanya, dan memberikan umpan balik terhadap materi yang

dipelajarinya terutama dalam proses diskusi sehingga siswa memperoleh pengetahuan

yang diinginkannya melalui materi yang di berikan oleh pelatih.Seperti yang

dikemukakan oleh Wasty Soemanto (2006:129) yang dimaksud dengan pemberian

penguatan (reinforcement) adalah suatu respons positif dari guru kepada siswa yang

telah melakukan suatu perbuatan yang baik atau berprestasi.Pemberian penguatan

(reinforcement) ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar siswa dapat lebih giat

berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar dan mengajar dan siswa agar

mengulangi lagi perbuatan yang baik itu. Menurut Skinner (J.W. Santrock, 2007:

272) unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement )

dan hukuman (punishment). Menurut Skinner (J.W. Santrock, 2007: 272) unsur yang

terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman

(punishment). Menurut Skinner (2007;64) penguatan berarti memperkuat, Penguatan

positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat

karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk-bentuk

penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku

(senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan

jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).Menurut Hull (2009;507) penguatan

(4)

reaksi adalah suatu ancaman baik atau buruk prilaku lawan mata yang minimbulkan

respons baik atau buruk contohnya jikaseseorang memberikan kabar baik pasti orang

tersebut akan memberikan respon yang baik juga berupa senyuman atau perkataan

yang baik di dengar dan sebaliknya.Menurut Tuckman dalam Indrawijaya

(2010:59-60) mengidentifikasi ada empat tahap dalam terbentuknyarespons suatu kelompok,

yaitu tahap pembentukan (forming), tahap pancaroba (storming), tahap pembentukan

norma (norming), dan tahap berprestasi (performing).

1. Tahap pembentukan (forming) merupakan tahapan dimana seorang pelatih

melakukan beberapa pengujian terhadap anggota tim tentang hubungan antar

perorangan yang bagaimana dikehendaki oleh sebuah kelompok.

2. Tahap kedua adalah tahap pancaroba, pada tahap ini muncul reaksi berupa

konflik dalam sebuah kelompok, tiap anggota tim mulai menampilkan

pribadinya masing-masing. Sehingga tercetus ungkapan yang menunjukan

ketidakpuasan terhadap keadaan kelompok.

3. Tahap ketiga ialah tahap pembentukan norma, beralih dalam tahap pancaroba

memberikan manfaat berupa semakin terbentuknya setiap anggota kelompok.

Masing-masing lebih kenal dengan keadaan sesungguhnya anggota yang lain,

sehingga hal tersebut membantu bagi terciptanya kesamaan perasaan,

pengembangan keakraban, penentuan ukuran-ukuran dan peranan baru

4. Tahap keempat merupakan tahap berprestasi, pada tahap ini hubungan antar

perorangan berperan sebagai alat untuk pelaksanaan pekerjaan, sehingga

peranan seorang atlet menjadi luwes dan semakin fungsional. Luwes disini

karena setiap tim mempunyai keinginan untuk bekerjasama dengan anggota

yang lain

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian data dikumpulkan dengan menggunakan instrument berupa

angket untuk memperoleh gambaran mengenai respons siswa terhadap pelatih

(5)

berjenis tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk

sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan cek (√).

Angket yang digunakan menggunakan skala Likert dengan alternated respons

pertanyaan terentang antara satu sampai lima. Kelima alternatif respons tersebut

diurutkan dari kemungkinan kesesuaian tertinggi sampai dengan kemungkinan

kesesuaian terendah, yaitu: 1) Sangat Setuju (SS); 2) Setuju (S); 3) Ragu-Ragu (K);

4) Tidak Setuju (TS); dan 5) Sangat Tidak Setuju (STS).

1. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrument untuk mengungkap respons terhadap pelatih akademik

dan non akademik dari definisi operasional variabel penelitian.Kisi-kisi instrument

respon siswa yang terdiri dari aspek-aspek respons positif, kisi-kisi instrument

disajikan dalam Tabel 2.1 sebagai berikut.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Sebelum Uji Coba

Aspek Indikator Sub Indikator No

Soal Jumlah

lapangan adalah tiap

–tiap respons perlu diberi umpan balik

secara langsung

sehingga sasaran

(6)

Aspek Indikator Sub Indikator No

diberikan benar atau

(7)

Aspek Indikator Sub Indikator No

Soal Jumlah

Respons

Siswa

Respons

siswa

diberikannya aturan yang

diberikan oleh

pelatih

c.tidak dapat

menerima

materi yang

dibeikan oleh

pelatih

31-38

43-48 8

6

33,34,35,

36,37,38

43,44,45,

46

31,32

47,48

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sub indikator telah diwakili oleh sebuah

pertanyaan atau bahkan lebih. Hal tersebut dilakukan karena apabila saat instrument

telah di uji coba kan dan telah di uji validitasnya, jika salah satu pertanyaan dari sub

indikator itu tidak valid, maka akan dapat terwakili oleh pertanyaan lainnya yang

masih berkaitan.

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas Item

Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara

bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap

butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Pengujian

validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang

(8)

Pengujian alat pengumpul data menggunakan rumus product-moment yang

dituliskan dalam Riduwan (2012:138) sebagai berikut :

r hitung = n Σ xy –( Σx )(Σy)

{n Σ x2 –(Σ x)2 } {n Σ y2 –(Σ y)2

Keterangan :

rhitung = Koefisien Korelasi Σ xi = Jumlah skor item

Σ yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah respons

Pengujian validitas dilakukan terhadap 48 item angket dengan jumlah subjek 30

siswa tampak bahwa hasil pengujian validitas terhadap 48 item untuk mengukur

respon menunjukan bahwa 23 item dinyatakan tidak valid. Dengan demikian maka 23

item tersebut tidak akan diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya. Dengan kata

lain, instrument yang digunakan untuk analisis data variable respon dari 25 item.

Adapun item pertanyaan yang dianggap valid dan tidak valid dapat dilihat pada table

3.3 berikut.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Respons

Kesimpulan No Item Jumlah

Valid 1, 3,4,6, 8, 12, 14, 15, 16, 17,18, 20,26, 28,

30, 32,38, 39, 40, 42, 45, 46,

(9)

Tidak Valid 2, 5, 7, 13,19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29,

31,33, 34, 35, 36, 37,41, 43, 44, 47,48

23

Hasil pengujian terhadap 48 item untuk mengukut responsiswa menunjukan

bahwa terdapat 8 item dinyatakan tidak valid, yakni nomor 2,5,7,13,19,21,22,23,24,

25,27,29,31,33,34,35,36,37,41,43,44,47,48. Dengan demikian maka 23 item tersebut

tidak akan diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya, dapat dilihat pada tabel 3.4

berikut. Setelah dilakukannya uji validitas instrument, maka diperoleh item soal yang

telah valid dan akan diikut sertakan dalam pengolahan data. Berikut adalah kis-kisi

angket responsetelah dilakukan uji validitas.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Pengungkapan ResponsSiswa (Setelah Uji Validitas)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor

(10)
(11)

Aspek Indikator Sub Indikator Nomor

Soal Jumlah

Respons Siswa

Respons Siswa c.tidakdapatmener

imamateri yang

diberikanolehpe

latih

36,37

2. Uji reliabilitas Item

Setelah validitas masing-masing item diuji, selanjutnya instrument tersebut

diuji tingkat reliabilitasnya.Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrument tersebut sudah baik. (Arikunto, 2006;178) Instrument yang sudah

dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Reliabilitas instrument merupakan derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek

penelitian dengan instrumen yang sama dengan kondisi yang berbeda. Rumus yang

digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur tentang responden adalah dengan

rumus metode Alpha yang dituliskan dalam Riduwan (2009:115) sebagai berikut:

r11 = 1 –

Keterangkan :

r11 = Nilai Reliabilitas

Σ Si = Jumlah varian skor tiap-tiap item

St = Varians total

K = Jumlah item

Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program

(12)

SSB yaitu sebesar0.786. Berdasarkan kriteria Riduwan yang dapat dilihat pada tabel

3.7, angket tersebut memiliki tingkat reliabilitas Tinggi.Dengan demikian, angket

respon siswa SSBdapat dikatakan memadai untuk digunakan sebagai instrument

penelitian.

Tabel 3.4

Interpretasi Nilai Keeratan Hubungan Siswa (SSB)

Antara 0, 800 – 1, 000 Sangat Tinggi

Antara 0, 600 – 0, 799 Tinggi

Antara 0, 400 – 0, 599 Cukup Tinggi

Antara 0, 200 – 0, 399 Rendah

Antara 0, 000 – 0, 199 Sangat Rendah

(Riduwan, 2012: 98)

3. Teknik Pengolahan Data a. Data

Verifikasi data adalah suatu langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh

dalam rangka pengumpulan data, sehingga verifikasi data ini bertujuan untuk

menyeleksi atau memilih data yang memadai untuk diolah, dengan cara memilih

lembar daftar cek yang telah diisi dengan lengkap. Dari hasil verifikasi tersebut

diperoleh data yang diisikan respons menunjukan kelengkapan dan cara pengisian

yang sesuai dengan petunjuk, atau jumlah data sesuai dengan subjek dan semuanya

memenuhi persyaratan untuk dapat diolah.

b. Penskoran

Instrumen dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan kuisioner atau

angket.Jenis angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup, yaitu

(13)

siswa disertai dengan alternative jawaban.Angket tertutup jawaban sudah disediakan

sehingga atlet hanya bertugas memilih jawaban dengan memberikan tanda checklist

(√) pada soal yang telah disediakan dengan jawaban seperti pada Tabel 3.3 sebagai

berikut.

Tabel 3.5

Pola Skor Opsi Alternatif Respons Model Summated Ratings (Likert)

Pertanyaan

Skor Empat Opsi Alternatif Respon

SS S K TS STS

Favorable (+) 5 4 3 2 1

Un-Favorable (-) 1 2 3 4 5

Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1-5 dengan bobot

tertentu. Bobotnya ialah:

a. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan

positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.

b. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pertanyaan positif atau

skor 2 pada pernyataan negatif.

c. Untuk pilihan jawaban kadang-kadang (K) memiliki skor 3 pada pertanyaan

positif atau skor 3 pada pertanyaan negatif

d. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan

positif atau 4 pada pernyataan negatif.

e. Untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju (STS) memiliki skor 1 pada

(14)

c. Analisis Data

Agar analisis data dalam penelitian ini berjalan dengan lancer, maka penulis

menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak sah. Setelah angket dibagikan

kepada sumber data, penulis mengumpulkan kembali yang kemudian

diperiksa untuk melihat dan memutuskan keabsahan pengisian angket

tersebut. Karena dikhawatirkan dalam pengisian angket responden tidak

mengisi pertanyaan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.

2. Memberikan nilai pada setiap butir pertanyaan dalam angket yang telah

dijawab oleh responden dengan criteria penilaian sebagaimana telah

dijelaskan pada sub judul sebelumnya mengenai pensekoran.

3. Mengelompokan setiap butir pertanyaan

4. Menjumlahkan nilai seluruh pertanyaan untuk setiap respons.

5. Menganalisa data untuk memperoleh kesimpulan penelitian.

Untuk memperoleh hasil akhir yaitu berupa gambaran tentang respons sisiwa

SSB, penulis menggunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

P =

x 100%

Keterangan :

P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari

Σx1 = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban Σxn = Jumlah skor total

Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka akan diperoleh data yang

hendak dicari. Untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan data, dalam

hal ini penulis memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Sarwanto

(15)

TABEL 3.6

KRITERIA FREKUENSI PERSENTASE

Rentang Nilai Kriteria

76 – 100% Baik

56 – 75% Cukup

40 – 55% Kurang

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian (Arikunto, 2006: 186)
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Sebelum Uji Coba
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Respons
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pengungkapan ResponsSiswa (Setelah Uji Validitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pernyataan di atas sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008,hlm.173) bahwa: Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna, lebih lanjut mengenai

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Untuk

1) Mengumpulkan data dan memberikan skor pada tiap butir pernyataan sesuai dengan jawaban responden, 2) menghitung skor total masing- masing item. Kemudian mencari

angket yang berstruktur dengan pertanyaan atau pernyataan yang bersifat tertutup. Maksud angket yang berstruktur ini adalah angket yang disusun dengan

Angket atau kuisioner digunakan untuk mendapatkan keterangan dari sampel.. Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon

dalam pengolahan data tersebut data yang telah diperoleh melalui kuesioner. diolah dengan menggunakan rumus atau software yang ada, tujuannya agar data

Untuk instrument variable penggunaan BSC, penelitian ini menggunakan 20 item pertanyaan yang meliputi 3 item pertanyaan untuk dimensi finansial, 6 item pertanyaan untuk dimensi proses