• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENCACAHAN VSEN12.BL DAN UPDATING BLOK SENSUS SERTA PENGAWASANNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENCACAHAN VSEN12.BL DAN UPDATING BLOK SENSUS SERTA PENGAWASANNYA"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU 2

PEDOMAN PENCACAHAN VSEN12.BL

DAN UPDATING BLOK SENSUS SERTA

PENGAWASANNYA

SURVEI BIAYA HIDUP

2012

(2)
(3)

ii DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar……….... i Daftar Isi………. ii Bab I Pendahuluan………...………….. 1 1.1. Umum……… 1

. 1.2. Maksud dan Tujuan ………... 2

1.3. Cakupan Materi……….. 2

1.4. Ruang Lingkup……… 3

1.5. Landasan Hukum………... 3

1.6. Pembentukan Task Force………. 3

1.7. Jenis Daftar yang Digunakan………... 4

1.8. Jadwal Kegiatan SBH 2012 Pada Tahun 2011 s.d Awal 2013………... 6

1.9. Uraian Tugas Pencacah dan Pengawasan Pemutakhiran Rumahtangga dan Daftar VSEN12.BL... 7

Bab II Metodologi…………... 9

2.1. Kerangka Sampel………. 9

2.2. Desain Sampel……….. 9

2.3. Ukuran Sampel (Sample Size)……… 13

2.4. Peta Blok Sensus……….. 16

2.5. Daftar Sampel Blok Sensus Terpilih (DSBS)……… 16

(4)

iii

2.7. Mekanisme Pemuktahiran Rumahtangga………... 17

2.8. Pengisian Daftar VSEN12.DSRT……… 24

Bab III Petunjuk Penggunaan Program Pemuktahiran dan Penarikan Sampel Rumah Tangga SBH dan SUSENAS 2012 di Kabupaten/Kota SBH... 27

Bab IV Daftar VSEN12.BL dan VSEN12.BLP... 33

4.1. Cara Pengisian Daftar VSEN12.BL……….. 37

4.2. Cara Pengisian Daftar VSEN12.BLP ……… 50

4.3. Contoh Pengisian Blok V Daftar VSEN12.BL………. 52

4.4. Contoh Pengisian Blok V Daftar VSEN12.BLP ……….. 53

Bab V Cara Pemeriksaan Daftar VSEN.12 BL dan VSEN12.BLP... 55

5.1. Pemeriksaan Daftar VSEN12.BL……….. 55

5.2. Pemeriksaan Daftar VSEN12.BLP ………... 58

LAMPIRAN... 59

Alur Survei Biaya Hidup 2012...……….……….. 61

Contoh Pengisian VSEN12.P……….……... 62

Contoh Pengisian VSEN12.DSRT……….…... 67

Contoh Pengisian VSEN12.BL.………... 69

Contoh Pengisian VSEN12.BLp..………... 75

Contoh Rekapitulasi VSEN12.BL + VSEN12.BLp………... 80

(5)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 1

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu data strategis Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperlukan sebagai dasar penentuan kebijakan Pemerintah. Persentase perubahan IHK atau yang lebih dikenal dengan istilah tingkat inflasi/deflasi merupakan indikator ekonomi penting yang kualitas datanya perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu.

Salah satu bahan dasar penghitungan IHK adalah Survei Biaya Hidup (SBH). SBH pertama kali dilakukan pada tahun 1977/1978. Saat ini IHK dihitung berdasarkan SBH tahun 2007, yang merupakan survei yang ke-5 sejak pertama kali dilaksanakan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perubahan pendapatan masyarakat, perubahan pola penawaran dan permintaan barang/jasa, perubahan kualitas dan kuantitas barang/jasa, serta perubahan sikap dan perilaku masyarakat yang mampu mengubah pola konsumsi masyarakat, paket komoditas (commodity basket) dan diagram timbang hasil SBH 2007 diperkirakan sudah tidak sesuai lagi untuk menggambarkan keadaan sekarang secara tepat yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan tersebut.

Siklus 5 tahunan, pada tahun 2012, BPS telah merancang SBH dengan tujuan untuk menghasilkan paket komoditas dan diagram timbang terbaru dalam penghitungan IHK. Sementara itu, BPS juga melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang bertujuan untuk mengumpulkan data pengeluaran konsumsi makanan dan bukan makanan serta karakteristik sosial ekonomi yang sama dengan SBH. Agar kedua survei tersebut lebih berdayaguna, efisien dan hasil yang dicapai lebih berkualitas, maka mekanisme kerja SBH 2012 diintegrasikan dengan SUSENAS khususnya untuk Blok Sensus yang terdapat di daerah perkotaan (urban area). Pelaksanaan SBH 2012 maupun SUSENAS ini dilaksanakan secara triwulanan.

SBH 2012 yang diintegrasikan dengan SUSENAS dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kabupaten/kota. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total

BAB

(6)

2 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

sampel rumahtangga sebanyak 136.080 rumahtangga. Dengan demikian, dalam setiap triwulan terdapat sampel sebanyak 3.402 Blok Sensus dengan total sampel 34.020 rumahtangga.

1.2. Maksud dan Tujuan

SBH 2012 adalah survei pengeluaran konsumsi rumahtangga di daerah perkotaan (urban area), yang dimaksudkan untuk mendapatkan pola konsumsi masyarakat sebagai bahan penyusunan diagram timbang dan paket komoditas yang baru dalam penghitungan IHK.

Tujuan dari SBH 2012 secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh paket komoditas dan diagram timbang untuk memperbaharui IHK. 2. Mendapatkan data dasar nilai konsumsi (NK0 ).

3. Mendapatkan keterangan tentang keadaan sosial ekonomi rumahtangga perkotaan. 4. Melengkapi data yang diperlukan untuk penghitungan pendapatan nasional dan regional. 5. Digunakan sebagai bahan penelitian pasar, analisis permintaan barang dan jasa serta

analisis lainnya.

1.3. Cakupan Materi

Data yang dikumpulkan dalam SBH 2012 antara lain mencakup:

1. Pengeluaran rumahtangga yang dikelompokkan menurut sifat, jenis dan macam barang dan jasa yang dikonsumsi.

2. Pengeluaran non konsumsi dan lain-lain pembayaran, antara lain pengeluaran untuk pajak penghasilan, asuransi jiwa dan pesta.

3. Pengeluaran untuk barang-barang modal usaha, seperti pembelian ternak, bibit tanaman dan kendaraan untuk usaha.

4. Pendapatan/penerimaan rumahtangga.

5. Keterangan sosial demografi, antara lain jenis kelamin, umur, pendidikan, kegiatan ekonomi dan status pekerjaan.

6. Keterangan tentang kondisi bangunan dan fasilitas tempat tinggal yang dikaitkan dengan pengeluaran rumahtangga untuk keperluan perumahan/tempat tinggal.

(7)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 3

1.4. Ruang lingkup

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota (33 ibukota Propinsi dan 49 kota/kabupaten) dengan jumlah sampel 136.080 rumahtangga yang tersebar di 13.608 Blok Sensus, dimana setiap triwulan akan didistribusikan sebanyak 34.020 rumahtangga.

Dalam survei ini tidak tercakup: 1. Rumahtangga khusus

2. Rumahtangga Corps Diplomatic (CD)

1.5. Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan SBH 2012 adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.

3. Peraturan Pemerintah RI No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik.

4. Peraturan, keputusan dan instruksi lainnya yang berkaitan dengan Survei Biaya Hidup 2012.

1.6. Pembentukan Task Force

Bila diperlukan dan dimungkinkan dari biaya yang telah disediakan untuk menyelesaikan tugas pencacahan rumahtangga yang sulit dikunjungi, maka BPS Daerah dapat membentuk Tim Khusus (Task force).

(8)

4 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 1.7. Jenis Daftar yang Digunakan

Dalam melakukan SBH 2012 ini ada beberapa jenis daftar yang digunakan yaitu:

No. Nama Daftar Uraian Digunakan

oleh Disimpan di Keterangan

1. VSEN12.P Daftar pemutakhiran muatan rumahtangga dalam Blok Sensus

Pencacah dan Pengawas BPS Kab/Kota Diprint di daerah dan hasil entry VSEN12.P dikirim ke BPS RI (softcopy) 2. VSEN12.DSRT Daftar sampel rumahtangga terpilih

Pencacah dan Pengawas

BPS Kab/Kota Diprint di daerah

3. Peta Blok Sensus SP2010-WB

Peta hasil scanning yang telah digunakan dalam kegiatan pencacahan SP2010. Pencacah dan Pengawas BPS Kab/Kota Diprint di daerah 4. VSEN12.BL

Daftar yang digunakan untuk pencatatan pengeluaran konsumsi rumahtangga (selain bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau) dan non konsumsi secara bulanan Pencacah dan Pengawas BPS Kab/Kota 5. VSEN12.BLP

Daftar yang digunakan untuk pencatatan pengeluaran konsumsi angota rumahtangga dewasa (selain bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau) dan non konsumsi secara bulanan.

Pencacah dan Pengawas

BPS Kab/Kota

6. VSEN12.K

Daftar ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok ruta dan anggota ruta yang meliputi keterangan demografi, kriminalitas, sosial ekonomi, dan sebagainya.

Pencacah dan Pengawas

(9)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 5

No. Nama Daftar Uraian Digunakan

oleh Disimpan di Keterangan

7. VSEN12.M1

Daftar ini digunakan untuk mencatat konsumsi non makanan dan pendapatan/penerimaan rumahtangga. Pencacah dan Pengawas BPS Kab/Kota 8. VSEN12.HR

Daftar yang digunakan untuk pencatatan pengeluaran konsumsi rumahtangga (bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau) secara harian selama satu minggu Pencacah dan Pengawas BPS Kab/Kota 9. VSEN12.HRp

Daftar yang digunakan untuk pencatatan pengeluaran konsumsi anggota rumahtangga dewasa (bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau) secara harian selama satu minggu

Pencacah dan Pengawas

BPS Kab/Kota

10. VSEN12.KK

Daftar ini untuk mengkonversi satuan jenis barang dari satuan setempat ke satuan standar. Daftar ini juga digunakan untuk memperoleh nilai perkiraan dari jenis barang yang bukan berasal dari pembelian (lainnya) Pencacah dan Pengawas BPS Kab/Kota 11. VSEN12.LK

Daftar ini merupakan rekapitulasi pengeluaran rumahtangga mengenai konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau selama seminggu (daftar VSEN12.HR dan VSEN12.HRp)

Pencacah dan Pengawas

(10)

6 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 1.8. Jadwal Kegiatan SBH 2012 pada tahun 2011 s.d awal 2013

A. Perencanaan dan Persiapan

1. Workshop Intama 4 – 6 Oktober 2011

2. Pelatihan Innas (Updating Blok Sensus dan 7 - 10 November 2011 Pencacahan Buku Catatan Bulanan)

3. Pelatihan petugas (Updating Blok Sensus dan 14 - 26 November 2011 Pencacahan Buku Catatan Bulanan)

B. Pelaksanaan Pelatihan SBH 2012

1. Pelatihan Innas (Pencacahan VSEN12.KOR, VSEN12.HR, dan Januari 2012 VSEN12.M1)

2. Pelatihan Petugas VSEN12.KOR, VSEN12.HR, dan VSEN12.M1 Januari 2012

3. Pelatihan Innas Pengolahan SBH 2012 Januari 2012

4. Pelatihan Petugas Pengolahan Januari 2012

C. Pelaksanaan Lapangan SBH 2012

1. Updating Blok Sensus Terpilih -Triwulan I 28 Nov – 3 Des 2011

-Triwulan II Minggu III Februari 2012

-Triwulan III Minggu III Mei 2012

-Triwulan IV Minggu III Agustus 2012

2. Entri Hasil Updating dan Pengambilan Sampel -Triwulan I 5 – 10 Desember 2011 Rumahtangga Terpilih

-Triwulan II Minggu IV Februari 2012

-Triwulan III Minggu IV Mei 2012

-Triwulan IV Minggu IV Agustus 2012

3. Pencacahan Buku Catatan Bulanan (VSEN12.BL) -Triwulan I Januari – Maret 2012

-Triwulan II April – Juni 2012

-Triwulan III Juli – September 2012

-Triwulan IV Oktober – Desember 2012

4. Pencacahan dengan Daftar VSEN12.K, -Triwulan I Maret 2012

VSEN12.HR, dan VSEN12.M1 -Triwulan II Juni 2012

-Triwulan III September 2012

-Triwulan IV Desember 2012

(11)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 7

5. Entri data VSEN12.BL, VSEN12.LK, VSEN12.K

dan VSEN12.M1 -Triwulan I April 2012

-Triwulan II Juli 2012

-Triwulan III Oktober 2012

-Triwulan IV Januari 2013

6. Pengiriman Hasil pengolahan SBH 2012 dari

BPS Daerah ke BPS Pusat -Triwulan I Minggu II Mei 2012

-Triwulan II Minggu II Agustus 2012

-Triwulan III Minggu II Nopember 2012

-Triwulan IV Minggu II Februari 2013

7. Pencacahan Harga Komoditas Kota Baru (Sister City) Januari – Desember 2012

8. Refreshing Petugas Juni 2013

1.9. Uraian Tugas Pencacahan dan Pengawas Pemutakhiran Rumahtangga dan Daftar VSEN12.BL

Tugas dan Kewajiban Pencacah

a. Mengikuti pelatihan petugas lapangan updating SBH 2012 dan Daftar VSEN12.BL

b. Mengenali wilayah tugas dengan menggunakan sketsa peta blok sensus dan menelusuri blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya

c. Memperbaiki dan melengkapi sketsa peta blok sensus, dan melakukan pemutakhiran rumahtangga dengan menggunakan daftar VSEN12.P, serta menyerahkan hasilnya kepada pengawas

d. Menjalin kerjasama dengan pengawas dan semua responden

e. Menerima identitas rumahtangga sampel terpilih yang disiapkan oleh pengawas pada setiap blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya

f. Melakukan wawancara terhadap responden pada rumahtangga sampel dengan VSEN12.BL berdasarkan VSEN12.DSRT

g. Melakukan kunjungan ulang untuk wawancara yang belum selesai

h. Mengoreksi dan memastikan kewajaran serta kelengkapan isian untuk meyakinkan bahwa semua pertanyaan telah diajukan ke responden dan semua jawaban responden telah dicatat dengan benar

(12)

8 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

i. Mendiskusikan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan lapangan bersama pengawas j. Menyerahkan seluruh dokumen VSEN12.P dan VSEN12.BL hasil pencacahan kepada

pengawas secara bertahap, tanpa menunggu satu blok sensus selesai semuanya.

Tugas dan Kewajiban Pengawas

a. Mengikuti pelatihan petugas updating SBH 2012 dan Daftar VSEN12.BL b. Membuat jadwal pengawasan lapangan untuk setiap pencacah

c. Bersama-sama pencacah mengenali wilayah tugas dengan menggunakan sketsa peta blok sensus dan mengelilingi daerah tugas pencacah dalam blok sensus terpilih sehingga pencacah dapat melakukan pemutakhiran di daerah tugasnya pada batas-batas blok sensus yang benar

d. Mendampingi setiap pencacah selama periode pencacahan updating blok sensus. Pengawasan dimulai dari pencacah yang dinilai paling lemah dan dilakukan sedini mungkin, sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat dikurangi/dihindari e. Memeriksa ketertiban dan kebenaran pengisian daftar VSEN12.P dan VSEN12.BL,

terutama konsistensi atau kelengkapannya. Bila isian tidak lengkap, tidak konsisten atau tidak wajar tanyakan kembali kepada pencacah

f. Menyerahkan daftar VSEN12.P dan VSEN12.BL yang telah diperiksa kepada BPS Kabupaten/Kota

(13)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 9

METODOLOGI

2.1 Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap pertama, kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap kedua dan kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap ketiga.

1. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010yang disertai dengan informasi banyaknya rumahtangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), informasi daerah sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban).

2. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih.

3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumahtangga biasa tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel hasil pencacahan lengkap SP2010 (SP2010-C1) yang telah dimutahirkan pada setiap menjelang pelaksanaan survei.

2.2 Desain Sampel

Metode sampling yang digunakan yaitu penarikan sampel tiga tahap berstrata (three

stage stratified sampling). Tahapan dari metode ini diuraikan sebagai berikut:

Tahap pertama, memilih 𝑛ℎ wilcah dari 𝑁ℎ secara pps-wr (Probability Proportional to Size)

dengan size banyaknya rumahtangga SP2010 (Mi). Kemudian wilcah tersebut dialokasikan secara acak ke dalam empat triwulan.

Secara keseluruhan banyaknya sampel wilcah adalah n = 30.000 wilcah sehingga masing-masing triwulan akan ada sebanyak 7.500 wilcah. Dari 7.500 wilcah Susenas Triwulan I, dipilih sebanyak 5.000 wilcah secara sistematik untuk Sakernas 2011 Triwulan I dan akan digunakan lagi untuk Triwulan II, III, dan IV.

BAB

(14)

10 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

Tahap kedua, memilih:

- dua BS pada setiap wilcah terpilih Susenas Triwulan II, dan III, sedangkan Triwulan I yang juga terpilih untuk Sakernas Triwulan I, yang selanjutnya dari blok-blok sensus terpilih dialokasikan secara acak satu untuk Susenas/SBH, dan satu untuk Sakernas, atau

- satu BS pada setiap wilcah terpilih Triwulan IV dan Triwulan I yang tidak terpilih untuk Sakernas

secara pps dengan size jumlah rumahtangga SP2010-RBL1.

Tahap ketiga, dari setiap blok sensus terpilih, dipilih sejumlah rumahtangga biasa (m =10)

secara sistematik berdasarkan hasil pemutakhiran rumahtangga SP2010. Daftar nama kepala rumahtangga disusun dari ekstrak rumahtangga SP2010-C1 untuk variabel nama KRT, alamat, dan tingkat pendidikan KRT yang dituangkan dalam Daftar VSEN12.P, kemudian dilakukan pemutakhiran lapangan.

Desain sampel SBH 2012 secara rinci bisa dilihat pada Gambar 1, sedangkan proses pemilihan sampel rumahtangga bisa dilihat pada Gambar 2.

Variabel tingkat pendidikan KRT digunakan sebagai implicit stratification dalam pemilihan sampel Ultimate Sampling Unit (rumahtangga)

(15)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 11 Gambar 1. Diagram Pemilihan Sampel SBH 2012 dan Susenas 2012

N PSU Populasi n PSU Master Sampel 38.760 PSU Secara pps Susenas (7.500 PSU) Susenas (7.500 PSU) Susenas (7.500 PSU) Susenas (7.500 PSU) Pemutakhiran ruta SP2010 10 ruta per BS Trw I (5.000 PSU) Trw I (2.500 PSU) 5.000 BS SAK 5.000 BS SSN 2.500 BS SSN 7.500 BS SAK 7.500 BS SSN 7.500 BS SAK 7.500 BS SSN Pemutakhiran ruta SP2010 10 ruta per BS 7.500 BS SSN Pemutakhiran ruta SP2010 10 ruta per BS Trw I (9.690 PSU) 2.190 BS SBH (2.190 PSU) SBH (2.190 PSU) (2.190 PSU)SBH 2.190 BS 2.190 BS 2.190 BS SBH (2.190 PSU) Trw II (9.690 PSU) Trw III (9.690 PSU) Trw IV (9.690 PSU)

(16)

12 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya Gambar 2. Proses Pemilihan Sampel Rumahtangga SBH 2012 dan Susenas 2012

VSEN12. DSBS Pemutakhiran rumahtangga VSEN12-P Kota SBH Lokasi Non-SBH

Entri data hasil pemutakhiran

Pilih 10 sampel rumahtangga secara MANUAL

Entri data hasil pemutakhiran Pilih 10 sampel rumahtangga dengan KOMPUTER VSEN12. DSRT Data pemutakhiran rumahtangga Kunjungi ke Lapangan dengan VSEN12.BL, VSEN12.HR, VSEN12.K, VSEN12.M1 Kirim ke BPS-RI kci@bps.go.id

(17)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 13 2.3 Ukuran Sampel (Sample Size)

Total jumlah rumahtangga sampel Susenas setiap triwulan adalah 75.000 rumahtangga. Sementara jumlah rumahtangga sampel SBH adalah 33.600 rumahtangga per triwulan yang tersebar di 82 kabupaten/kota yaitu Aceh Barat, Banda Aceh, Lhokseumawe, Sibolga, Pematang Siantar, Medan, Padangsidempuan, Padang, Bukittinggi, Indragiri Hilir, Pekan Baru, Dumai, Bungo, Jambi, Palembang, Lubuklinggau, Bengkulu, Bandar Lampung,

Metro, Belitung, Pangkalpinang, Batam, Tanjung Pinang, Jakarta (Jakarta Selatan, Jakarta

Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara), Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, Tasikmalaya, Cilacap, Banyumas, Kudus, Surakarta, Semarang, Tegal, Yogyakarta, Jember, Banyuwangi, Sumenep, Kediri, Malang, Probolinggo, Madiun, Surabaya, Tangerang, Cilegon, Serang, Buleleng, Denpasar, Mataram, Bima, Sikka, Kupang, Pontianak, Singkawang, Kotawaringin Timur, Palangkaraya, Tabalong, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Tarakan, Manado, Palu, Bulukumba, Bone, Makasar, Pare-pare, Palopo, Kendari,

Bau-Bau, Gorontalo, Mamuju, Ambon, Tual, Ternate, Manokwari, Sorong, Merauke dan

Jayapura. Penentuan jumlah rumahtangga sampel SBH sebanyak 33.600 ini didapat dengan cara mengelompokkan jumlah rumahtangga di kota-kota SBH menjadi 3 kelompok yaitu <50.000, 50.000–200.000, dan >200.000 dengan masing-masing ukuran sampel rumahtangganya adalah 300, 400, dan 500. Selengkapnya ringkasan penghitungan sampel SBH di 82 kabupaten/kota seperti tertuang dalam tabel 1.

Tabel 1. Ukuran sampel rumahtangga SSN-SBH Menurut Kelompok Jumlah Rumahtangga

Kelompok Jumlah

Rumahtangga Jumlah Kota Sample Size per Kota Total Sample Size

< 50,000 31 300 9,300

50,000 - 200,000 32 400 12,800

> 200,000 19 500 11,500

(18)

14 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

Gambaran integrasi SSN-SBH dalam satu triwulan disajikan pada gambar berikut:

Gambar 3. Gambaran Integrasi SSN-SBH Dalam Satu Triwulan di Wilayah Kabupaten SBH

Χ Χ Χ + U o o o Χ Χ + o o o Χ + o o o o Χ * * o o Χ Χ Χ * o o * o Χ + * * * * * Χ Χ Χ Wilayah Administrasi + Χ Χ (Domain Susenas) Χ Keterangan:

X : BS Susenas di rural (Satu Kunjungan) + : BS Susenas di urban (dua Kunjungan) * : BS Susenas - SBH (dua kunjungan) o : BS SBH (dua kunjungan) + + Domain SBH

U

R

o +

1. Ukuran sampel pada kabupaten/kota non SBH adalah ukuran sampel Susenas.

2. Untuk Kabupaten/Kota SBH, maka ada over sample (tambahan sampel) untuk memenuhi ukuran sampel SBH.

(19)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 15 Gambar 4. Gambaran Integrasi SSN-SBH Dalam Satu Triwulan di Wilayah Kota (Madya) SBH

Χ o * o Χ * o Χ Χ o o o o * Χ o * * o o Χ * * o Χ Χ o * Χ * * * Χ o o o Χ Χ Keterangan:

X : BS Susenas (Satu Kunjungan)

* : BS Susenas - SBH (dua kunjungan)

o : BS SBH (dua kunjungan)

R

o Χ *

U

Gambar 5. Gambaran Integrasi SSN-SBH Dalam Satu Triwulan di Wilayah Kabupaten/Kotamadya Non SBH Χ Χ Χ

+

+

+

Χ Χ

+

Χ

+

+

+

Χ

+

+

Χ Χ Χ

+

+

Χ

+

+

+

+

Χ Χ Χ

+

+

Χ Χ Χ

Keterangan:

+ : BS Susenas Urban (Satu Kunjungan)

X

: BS Susenas Rural (Satu Kunjungan)

+

+

(20)

16 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

2.4 Peta Blok Sensus

Peta blok sensus yang digunakan dalam SBH 2012 adalah peta hasil scanning yang telah digunakan dalam kegiatan pencacahan SP2010. Dalam peta tersebut sudah tercantum legenda, landmark, dan posisi/gambar bangunan fisik. Dengan demikian, peta blok sensus dapat digunakan oleh petugas untuk menelusuri/mengidentifikasi lokasi rumahtangga terpilih.

2.5 Daftar Sampel Blok Sensus Terpilih (DSBS)

DSBS SBH 2012 terdiri dari 6 Kolom dengan rincian sebagai berikut:

Kolom (1) : Identitas wilayah (Kode dan Nama Kecamatan, Desa/Kelurahan/Nagari) Kolom (2) : Klasifikasi K/P, Kode 1 adalah perkotaan, sedangkan kode 2 adalah

perdesaan

Kolom (3) : Nomor Blok Sensus Kolom (4) : Nomor Kode Sampel

Setiap blok sensus terpilih dalam DSBS SBH 2012 diberi Nomor Kode Sampel (NKS). NKS SBH 2012 terdiri dari 7 digit yaitu:

Digit ke 1 : 1 – Blok Susenas & SBH 2 – Blok Susenas saja 3 – Blok SBH saja

Dijit ke 2 – 5 : 0001 - 4999 adalah nomor urut PSU di daerah perdesaan. 5001 - 9999 adalah nomor urut PSU di daerah perkotaan. Dijit ke 6 – 7 : nomor urut Blok Sensus dalam PSU

Kolom (5) : Jumlah Rumahtangga Biasa Kolom (6) : Keterangan

(21)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 17 2.6 Pemilihan Sampel Rumahtangga

Kerangka sampel yang digunakan untuk pemilihan rumahtangga adalah daftar rumahtangga biasa hasil pemutakhiran rumahtangga SP2010-C1 dengan menggunakan Daftar VSEN12.P hasil pemutakhiran. Ukuran sampel rumahtangga yang harus dipilih di setiap blok sensus adalah 10 rumahtangga. Pemilihan sampel rumahtangga secara sistematik sampling dilakukan oleh Kasie IPDS BPS Kabupaten/Kota dengan menggunakan paket program komputer yang telah disiapkan dari BPS-RI setelah hasil pemutakhiran

di-entry.

2.7 Mekanisme Pemutakhiran Rumahtangga

Dalam pelaksanaan SBH 2012, penentuan sampel pencacahan dilakukan dengan menggunakan Daftar VSEN12.P. Metode pendaftaran rumahtangga pada SBH 2012 merupakan pemutakhiran rumahtangga hasil pengolahan SP2010-C1 Sensus Penduduk (SP) 2010.

Tujuan :

Untuk memutakhirkan rumahtangga hasil pengolahan Daftar SP2010-C1 yang akan digunakan sebagai dasar penarikan sampel. Pemutakhiran dilakukan dengan cara menanyakan kepada kepala rumahtangga atau tetangga sekitar, apakah rumahtangga yang akan diupdate masih ada atau tidak.

Instrumen yang digunakan : 1. Peta SP2010-WB

 Peta yang digunakan adalah peta SP2010-WB hasil listing SP2010 yang sudah dilengkapi dengan muatan Bangunan Fisik (BF).

 Peta SP2010-WB digunakan sebagai pedoman untuk mengenali wilayah blok sensus yang akan dilakukan pemutakhiran rumahtangganya.

2. Daftar VSEN12.P

Daftar VSEN12.P adalah daftar yang berisi nama-nama kepala rumahtangga yang dilengkapi dengan karakteristik pendidikan kepala rumahtangga dalam blok sensus yang akan dilakukan pemutakhiran.

(22)

18 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya Struktur Daftar VSEN12.P

a. Blok I. Pengenalan tempat, berisi identitas blok sensus terpilih sampel mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi desa, nomor wilcah sampai dengan nomor kode sampel.

b. Blok II. Keterangan petugas, berisi identitas petugas pelaksana updating. Terdiri dari Nama, Tanggal Pencacahan dan Tanda tangan petugas.

c. Blok III. Catatan

d. Blok IV. Keterangan Rumahtangga, terdiri dari beberapa kolom antara lain:

Kolom Judul Kolom Kode Keterangan/kondisi

1 No Urut SLS

2 No Urut Bangunan Fisik 3 No Urut Bangunan Sensus 4 No urut Rumahtangga 5 Nama Kepala Rumahtangga 6 Alamat

7 Keberadaan Rumahtangga 1. Ditemukan Rumahtangga masih ada di BS tersebut

2. Ganti KRT Rumahtangga dapat ditemui di BS tersebut, tetapi nama KRT tidak sama dengan identitas yang tercantum dalam VSEN12.P

3. Pindah dalam

blok sensus Rumahtangga pindah tetapi masih dalam satu BS 4. Pindah keluar

blok sensus Rumahtangga pindah dari BS sampel tersebut 5. Tidak

ditemukan Rumahtangga tersebut tidak bisa ditemukan dan tidak ada informasi keberadaannya dari lingkungan sekitar

6. Ditemukan

baru Rumahtangga tersebut tidak ada di daftar VSEN12.P tetapi ditemukan di BS sampel 8-10 Tingkat pendidikan KRT <SMP jika pendidikan KRT < SMP

SMP jika pendidikan KRT SMP SMA jika pendidikan KRT SMA >SMA jika pendidikan KRT >SMA

(23)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 19 Keterangan untuk keberadaan rumahtangga adalah sebagai berikut:

1. Ditemukan adalah kondisi dimana nama kepala rumahtangga dan alamat saat pemutakhiran

rumahtangga sama dengan nama kepala rumahtangga saat pencacahan SP2010-C1.

Catatan: termasuk bila nama kepala rumahtangga berbeda yang diakibatkan perbedaan nama panggilan dengan yang dicatat, atau hal-hal lain yang dapat diterima secara logis; dianggap ”ditemukan”.

2. Ganti Kepala Rumahtangga (KRT) adalah kondisi dimana alamat saat pemutakhiran rumahtangga sama dengan alamat rumahtangga pada saat pencacahan SP2010-C1 tetapi terjadi pergantian kepala rumahtangga.

Catatan: pergantian kepala rumahtangga diakibatkan perbedaan nama karena kepala rumahtangga lama meninggal atau pindah atau sebab lain misalnya bercerai. Termasuk dalam kondisi ini adalah terjadinya kesalahan pengklasifikasian yang dilakukan oleh petugas SP2010.

3. Pindah dalam blok sensus adalah kondisi dimana alamat saat pemutakhiran

rumahtangga berbeda dengan alamat rumahtangga pada pencacahan SP2010-C1 sedangkan nama kepala rumahtangga tetap sama.

Catatan: TIDAK TERMASUK perbedaan alamat rumahtangga karena terjadi kesalahan penulisan alamat, misalnya: BF dan BS pada stiker sama dan alamat sebenarnya adalah No. 15, tetapi dalam Daftar VSEN12.P tertulis No. 5.

4. Pindah keluar blok sensus adalah kondisi dimana kepala rumahtangga yang tercatat pada

Daftar VSEN11.P saat pemutakhiran tidak berhasil ditemukan dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga sekitar didapatkan informasi bahwa rumahtangga tersebut telah pindah ke tempat lain diluar blok sensus terpilih. Termasuk pula rumahtangga yang bukan merupakan cakupan dari BS tersebut, ataupun rumahtangga tunggal yang telah meninggal dunia pada saat pemutakhiran.

5. Tidak ditemukan adalah kondisi dimana kepala rumahtangga saat pemutakhiran tidak

berhasil ditemukan dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga sekitar memang tidak ada yang mengenalnya.

(24)

20 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

6. Ditemukan baru adalah kondisi dimana terdapat rumahtangga yang ditemukan pada saat

pemutakhiran rumahtangga tetapi tidak terdapat pada daftar VSEN12.P, pada umumnya adalah pada saat pencacahan SP2010 rumahtangga tersebut dicacah oleh petugas SP2010 di blok sensus lain tetapi pada saat pemutakhiran rumahtangga tersebut telah pindah ke blok sensus tersebut. Termasuk dalam kondisi ini adalah rumahtangga yang terlewat cacah pada saat pencacahan SP2010 dan juga rumahtangga baru yang ditemukan di blok sensus tersebut yang merupakan pecahan rumahtangga yang tercatat dalam SP2010.

Agar lebih mudah memahami kondisi-kondisi pemutakhiran diatas, perhatikan ilustrasi gambar berikut ini.

Gambar 6. Pemutakhiran Rumahtangga Kondisi SP2010 dan Kondisi SBH2012 Keterangan gambar:

Nomor 1. Rumahtangga ditemukan

Nomor 2. Rumahtangga ganti kepala rumahtangga Nomor 3. Rumahtangga pindah dalam blok sensus Nomor 4. Rumahtangga baru

Nomor 5. Rumahtangga pindah ke luar blok sensus Nomor 6. Rumahtangga tidak ditemukan

1 5 3 6 1 2 5 3 4 Kondisi SP2010 Kondisi SBH2012 2 4 6 3 5? ? ? ?

(25)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 21 Tahapan pemutakhiran rumahtangga adalah sebagai berikut:

1. Berbekal peta SP2010-WB hasil listing SP2010 yang telah berisi muatan bangunan fisik dalam blok sensus tersebut , pencacah mendatangi bangunan fisik dan rumahtangga dalam BS tersebut satu persatu untuk menanyakan keberadaan rumahtangga di BS tersebut.

2. Dimulai dari nomor bangunan fisik terkecil yang terdapat dalam VSEN12.P Blok IV.

3. Pada saat mengunjungi bangunan dan rumahtangga, pencacah langsung melakukan pemutakhiran rumahtangga dengan mengisi daftar VSEN12.P Blok IV.

4. Pemutakhiran juga dilakukan pada peta, artinya jika ada perubahan di lapangan pada BS tersebut, maka sesuaikan peta SP2010-WB dengan kondisi sebenarnya.

Apabila ditemui bangunan fisik baru yang tidak tercantum dalam peta, maka tambahkan bangunan fisik tersebut pada peta SP2010-WB. Pemberian nomor urut BF mengikuti nomor bangunan fisik terdekat dan memiliki nomor urut terkecil sebelum bangunan fisik tersebut dengan ditambahkan abjad mulai dari A, B, C dst. Jika bangunan fisik tersebut digunakan sebagai tempat tinggal, maka tambahkan pula pada daftar VSEN12.P setelah baris terakhir yang terisi. Cara Pengisian Daftar VSEN12.P

a. Blok I mengenai pengenalan tempat. Pengenalan tempat sudah ada isian.

b. Blok II mengenai siapa yang bertanggung jawab melakukan pemutakhiran rumahtangga dan nama pencacah, serta keterangan waktu pelaksanaan dan pemeriksaannya.

c. Blok III Catatan, disediakan jika pencacah/pengawas menemukan hal-hal penting yang perlu dicatat.

d. Blok IV untuk Kolom (1) sampai dengan Kolom (6) sudah terisi; untuk Kolom (7) diisikan sesuai keberadaan rumahtangga saat pemutakhiran, Kolom (8), Kolom (9), Kolom (10) dan Kolom (11) berisi tanda check (√) disesuaikan dengan pendidikan KRT.

e. Pastikan bahwa Kolom (8) s.d.Kolom (11) sudah merupakan hasil yang sesuai dengan kondisi di lapangan, artinya apabila rumahtangga di Kolom (7) berkode 4 (pindah keluar blok sensus) atau kode 5 (tidak ditemukan), maka Kolom (8) s.d.Kolom (11) harus dicoret dan tidak diberi nomor urut. Sedangkan jika Kolom (7) berkode 1,2, dan 3, maka isian Kolom (8) s.d. Kolom (11) harus disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya.

(26)

22 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

f. Apabila ada rumahtangga baru maka Kolom (7) terisi kode 6 dan untuk rumahtangga baru diisikan pada baris setelah rumahtangga terakhir dan isikan isian Kolom (1) s.d. Kolom (11). Pengisian nomor bangunan fisik (Kolom (1)) dan bangunan sensus (Kolom (2)) mengikuti bangunan fisik dan bangunan sensus terdekat sebelumnya dengan pemberian indeks berupa abjad A, B, C, dst

 Apabila pada rumahtangga lama berganti rumahtangga baru maka tidak perlu mencoret rumahtangga lama tersebut tetapi cukup mengisi kode 4 (untuk yang pindah keluar blok sensus) pada Kolom (7), kemudian rumahtangga baru ditulis di baris setelah rumahtangga terakhir dan mengisi kode 6 pada Kolom (7).

 Untuk kepala rumahtangga yang berkode 4 dan 5 pada Kolom (7) maka tanda check (√) pada salah satu Kolom (8) s.d.Kolom (11) harus dicoret.

g. Setelah seluruh rumahtangga pada blok sensus terpilih tersebut semuanya telah selesai dimutakhirkan, maka daftar VSEN12.P di-entry dan dilakukan penarikan sampel rumahtangga dengan menggunakan komputer.

Pemutakhiran harus dilakukan secara menyeluruh (lengkap) pada wilayah blok sensus terpilih. VSEN12.P harus di-entri di BPS Kabupaten/Kota, hasilnya dalam bentuk softcopy (file) dikirimkan via

(27)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 23

Contoh: pemutakhiran rumahtangga

1. Rumahtangga Sari Mutiara, Sutirah, dan Carta dapat ditemukan

2. Kepala rumahtangga Satiman meninggal dunia, saat pemutakhiran, ganti KRT menjadi Hendro. 3. Rumahtangga Tono pindah ke bangunan sensus lain yang terletak diantara bangunan sensus milik

Ade Haryadi dan bangunan sensus milik Sadi.

4. Rumahtangga Ade Haryadi pindah keluar blok sensus, dan pada saat pemutakhiran bangunan

sensus tersebut ditempati oleh Heri yang merupakan rumahtangga baru.

5. Diantara bangunan sensus milik Sutirah dan Ade Haryadi terdapat bangunan sensus baru yang

ditempati oleh rumahtangga baru, yaitu Danis.

6. Rumahtangga Sadi tidak ditemukan

7. Rumahtangga Dwi pindah keluar blok sensus

identitas blok 1271010002008B

<SMP SMP SMA >SMA

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

001 077 077 077 SARI MUTIARA JL UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 1 V

001 078 078 078 SATIMAN HENDRO JL UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 2 V

001 079 079 079 TONO JL UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 3 V

001 080 080 080 SUTIRAH JL UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 5 1 V

001 081 081 081 ADE HARYADI UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 5 4 V

001 082 082 082 SADI UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 5 5 V

001 083 083 083 CARTA UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 5 1 V

001 084 084 084 DWI UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 5 4 V

001 085 085 085 KETUT UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 5 3 V V

001 081 081 086 HERI BLANG PULO LK 5 MEULABOH 6 V

001 080A 080A 087 DANIS UJONG KALAK DSN BLANG PULO LK 5 6 V

(11) 6 -Baru

(7) (8) (9) (10) BLOK IV. KETERANGAN RUMAH TANGGA

No. Urut

Nama Kepala Rumah

Tangga ALAMAT

Keberadaan Ruta

Pendidikan Kepala Ruta

SLS Bangunan Rumah Tangga 1 -Ditemukan Fisik Sensus 2 -Ganti KRT 3 -Pindah dlm BS 4 -Pindah luar BS 5 -Tidak ditemukan

(28)

24 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 2.8 Daftar Sampel Rumahtangga (VSEN12.DSRT)

VSEN12.DSRT terdiri dari 4 blok, yaitu : Blok I adalah pengenalan tempat, Blok II adalah keterangan pemilihan sampel, Blok III adalah blok catatan dan Blok IV adalah keterangan rumahtangga terpilih.

.Blok I : Keterangan Tempat (Rincian 1 s/d 10)

Mencakup nama Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi desa/kelurahan, Nomor wilayah cacah, Nomor Blok Sensus, dan Nomor Kode Sampel (NKS). Blok II : Keterangan Pemilihan Sampel (Rincian 1 s/d 3)

Memuat nama lengkap pengawas, tanggal pencacahan dan tanda tangan pengawas. Blok III : Catatan

Blok catatan disediakan jika pencacah/pengawas menemukan hal-hal penting yang perlu dicatat. Misalnya jika ada perubahan nama kepala ruta, dan nama ruta yang menolak.

Blok IV : Keterangan Rumahtangga Terpilih

Pada blok ini terdapat 9 kolom, yaitu nomor urut sampel ruta, SLS, BF, nomor BS, nomor ruta, nama kepala ruta, alamat, tanggal kunjungan VSEN12.BL dan tanggal kunjungan VSEN12.HR.

Kolom 1 : Nomor urut sampel rumahtangga sudah dicetak mulai dari 1 sampai dengan 10 untuk setiap blok sensus terpilih.

Kolom 2 : Nomor SLS, yang dikutip dari nomor urut yang dilingkari pada kolom 2, Blok IV, Daftar VSEN12.P.

Kolom 3 : Nomor Bangunan Fisik, yang dikutip dari nomor urut yang dilingkari pada kolom 3, Blok IV, Daftar VSEN12.P.

Kolom 4 : Nomor Bangunan Sensus, yang dikutip dari nomor urut yang dilingkari pada kolom 4, Blok IV, Daftar VSEN12.P.

Kolom 5 : Nomor rumahtangga terpilih, yang dikutip dari nomor urut yang dilingkari pada kolom 5, Blok IV, Daftar VSEN12.P.

Kolom 6 : Nama kepala rumahtangga, yang dikutip dari nama kepala rumahtangga pada kolom 6, Blok IV, Daftar VSEN12.P.

(29)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 25 Kolom 7 : Alamat (RT/RW, lingkungan, jorong/lorong) yang dikutip dari kolom 7, Blok IV,

Daftar VSEN12.P.

Kolom 8 : Kunjungan, diisikan sesuai dengan tanggal pencacahan VSEN12.BL. Setiap rumahtangga sampel disediakan empat baris untuk mencatat tanggal pencacahan VSEN12.BL.

Kolom 9 : Kunjungan, diisikan sesuai dengan tanggal pencacahan VSEN12.HR. Setiap rumahtangga sampel disediakan dua baris untuk mencatat tanggal pencacahan VSEN12.HR

(30)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 27

PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM PEMUTAKHIRAN DAN PENARIKAN

SAMPEL RUMAHTANGGA SBH DAN SUSENAS 2012

DI KABUPATEN/KOTA SBH

Hasil updating atau pemutakhiran rumahtangga pada blok sensus terpilih SUSENAS/SBH yang dicatat pada VSEN12.P selanjutnya direkam melalui mekanisme entry data dengan menggunakan aplikasi program tertentu. Perekaman data hasil updating ini sangat penting untuk memperoleh informasi jumlah rumahtangga hasil lapangan pada blok sensus terpilih. Informasi ini sangat berguna untuk kepentingan estimasi dengan mekanisme langsung (direct estimate).

Program aplikasi untuk kota SBH, disamping melakukan perekaman hasil updating juga sekaligus melakukan penarikan sampel ruta di blok sensus terpilih, baik blok sensus SBH dan blok sensus SUSENAS. Informasi sampel terpilih dan hasil updating dalam bentuk database dikirimkan ke BPS Pusat cq Subdit PKS Direktorat Metodologi Statistik, email : kci@bps.go.id segera setelah pemutakhiran rumahtangga selesai.

Alur Program Updating & Penarikan Sampel Ruta Hasil Pemutakhiran

Program Menu 1 Identitas BS Selesai  Pilih Kab/Kota/NKS  Selesai Menu 2

Browse Data Penarikan Sampel DSRT Lainnya Updating/

Sampel

BAB

(31)

28 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

File-file Input dan Output untuk program updating dan penarikan sampel (Kota SBH) adalah:

ppkknks_UP.dbf = file dbf input dan output updating

ppkknks_DSRT.dbf = file dbf output daftar sampel ruta by program

dimana : pp = kode provinsi terdiri dari 2 dijit kk = kode kab/kota terdiri dari 2 dijit

nks = nomor kode sampel terdiri dari 7 dijit

File input dan output diatas dikirimkan semua ke subdit Pengembangan Kerangka Sampel via email kci@bps.go.id segera setelah pemutakhiran selesai.

Menu Ganti NKS digunakan untuk melakukan proses updating pada NKS selanjutnya. Tahapan-tahapan sebagai berikut

Untuk menjalankan program updating, maka user harus memastikan file program terdiri dari file aplikasi yaitu : Progupdating~.EXE, file master (ppkknks_UP2.dbf, mstkb.dbf, mstpr.dbf), dan file pendukung lainnya (bps.bmp, gambar.bmp, daftar_sampel.dbf, umb1171_berkala.dbf) sudah terinstall di suatu folder yang sama. Program akan memunculkan Menu 1 yaitu meminta user memilih kode provinsi, kabupaten plus nomor kode sampel (nks) dari dokumen pemutakhiran, sbb :

(32)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 29 Selanjutnya user masuk ke menu 2, dimana sesuai tujuan maka user dapat melakukan updating atau pemutakhiran data rumahtangga pada blok sensus tersebut dimana untuk kota SBH akan muncul menu updating, browse data, penarikan sampel, DSRT, lainnya, ganti nks.

Berikut contoh tampilan menu 2:

Menu pemutakhiran ini ditujukan untuk mencatat perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan menyangkut keberadaan rumahtangga, alamat, nama kepala rumahtangga, tingkat pendidikan kepala rumahtangga, dll. Setiap rumahtangga harus dicek satu persatu, karena dimungkinkan ada salah satu variabel yang sudah berubah. Data-data nama, alamat, dll yang mengalami perubahan maupun belum lengkap harus diedit, dan dientri.

Pastikan nama kepala rumahtangga sudah sesuai Pastikan alamat sudah sesuai

Pastikan keberadaan rumahtangga sudah sesuai

(33)

30 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

Jika sudah selesai, maka user akan dimintakan konfirmasi apakah entrian sudah selesai atau belum. Jika dijawab Ya, maka kembali ke menu 2, dan jika tidak akan kembali ke menu updating.

Proses updating sepenuhnya berdasarkan hasil pencatatan pada VSEN12.P. Setiap rumahtangga harus dicek satu per satu pada proses data entry, tidak boleh terlewat. Jika terjadi kesalahan proses entry keberadaan ruta, maka akan mempengaruhi probability pemilihan sampel rumahtangga. Setiap petugas harus mengecek satu per satu rumahtangga.

Hasil updating secara keseluruhan dapat dilihat melalui menu browse data. Kolom-kolom menunjukkan variabel, seperti nama, alamat, cekruta (kode keberadaan ruta), dan r213_str (4 strata tingkat pendidikan Karuta : <SMP, SMP, SMA, >SMA). Menu ini hanya browse, tidak dapat diedit maupun dientri. Setelan muncul pesan window ’Untuk keluar menu browse...” klik sembarang posisi atau enter, dan akan muncul:

Pada kota SBH, setelah melakukan updating, klik menu penarikan sampel, maka sistem melakukan penarikan sampel rumahtangga dengan mempertimbangkan implicit stratification tingkat pendidikan kepala rumahtangga (4 strata). Rumahtangga yang diproses adalah dengan status keberadaan kode 1,2,3, dan 6. Setelah proses penarikan sampel selesai, maka akan dihasilkan

(34)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 31 VSEN12.DSRT. Penarikan sampel hanya dapat dilakukan satu kali, sehingga pastikan hasil updating sudah tidak ada perubahan sebelum sampel ditarik.

Blok IV.VSEN12.DSRT untuk blok susenas dan atau sbh (dijit pertama nks = 1 atau 3) kolom tanggal pencacahan terdiri dari 2 kolom (4 kali kunjungan BL, 2 kali kunjungan HR). Blok susenas saja hanya 1 kali kunjungan.

Menu lainnya yang harus dientri adalah submenu entri “Tanggal Kunjungan”. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa proses entri ini dilakukan sejalan dengan pencacahan rumahtangga, sehingga

(35)

32 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

file ppkknks.DSRT dikirim bersamaan dengan file ppkknks.UP pada setiap akhir triwulan. Untuk BL dilakukan entri sebanyak 4X kunjungan dan HR sebanyak 2X kunjungan.

(36)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 33

DAFTAR VSEN12.BL DAN VSEN12.BL

P

Buku Catatan Bulanan (VSEN12.BL dan VSEN12.BLP) merupakan daftar yang digunakan

untuk mencatat pengeluaran konsumsi dan non konsumsi bulanan selain bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dari rumahtangga terpilih, baik berasal dari pembelian maupun pemberian.

Biasanya anggota rumahtangga yang sudah dewasa (13 tahun atau lebih) melakukan pengeluaran untuk keperluan sendiri yang secara rinci sering diluar pengetahuan kepala rumahtangga/ibu rumahtangga. Oleh karena itu daftar VSEN12.BL ini juga dilengkapi dengan daftar VSEN12.BLP yang digunakan oleh anggota rumahtangga dewasa untuk mencatat pengeluaran

keperluannya sendiri.

Pada hakekatnya pengisian daftar tersebut dilakukan sendiri oleh rumahtangga terpilih dengan bimbingan pencacah. Rumahtangga terpilih diminta untuk mengisi barang-barang atau jasa yang biasanya dikonsumsi atau dibeli oleh rumahtangga, seperti pengeluaran untuk sabun cuci, sabun mandi, bedak dan pembelian barang-barang yang diklasifikasikan sebagai barang tahan lama (durable goods) seperti: televisi, kulkas, mesin cuci, dan kebutuhan rumahtangga lainnya termasuk pembayaran uang muka, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), tarif listrik, dan lain-lain. Sedangkan pengeluaran untuk Bahan Makanan, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau tidak perlu dicatat dalam daftar ini.

Pengisian daftar VSEN12.BL dan VSEN12.BLP dilakukan setiap bulan oleh rumahtangga

terpilih selama 1 tahun pencacahan yang dibagi menjadi 4 triwulan. Setiap triwulan pencacah mengunjungi rumahtangga terpilih sebanyak 4 (empat) kali. Kunjungan dilakukan setiap tanggal 1 setiap bulannya.

Pada kunjungan pertama di setiap triwulan pencacah harus menjelaskan cara pengisian daftar VSEN12.BL dan VSEN12.BLP pada setiap rumahtangga terpilih. Pada kunjungan berikutnya

dimaksudkan untuk memeriksa pengisian yang telah dilakukan oleh rumahtangga terpilih, dan melakukan klarifikasi mengenai nilai pengeluaran serta meyakinkan bahwa seluruh pengeluaran barang dan jasa selain bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau telah dicatat semuanya sekaligus meninggalkan daftar VSEN12.BL dan VSEN12.BLP yang masih kosong untuk

pengisian bulan berikutnya. Dalam memeriksa VSEN12.BL dan VSEN12.BLP, apabila pencacah

menemukan adanya kesalahan atau kekeliruan, maka pencacah diharuskan menjelaskan kembali cara

BAB

(37)

34 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

pengisian yang benar dan sekaligus membetulkan isiannya. Pencacah juga diharuskan menyerahkan daftar baru untuk pengisian bulan berikutnya dibawah bimbingan pengawas.

Tahapan Kegiatan Pencacahan Daftar VSEN12.BL dan Daftar VSEN12.BLP

Pengeluaran terdiri dari pengeluaran konsumsi dan pengeluaran non konsumsi. Pengeluaran konsumsi rumahtangga, yaitu semua barang/jasa yang diperoleh, dipakai atau dibayar oleh rumahtangga, tetapi tidak untuk keperluan usaha dan untuk investasi. Oleh karena itu, pengeluaran untuk tabungan, asuransi jiwa, kontribusi dana pensiun, investasi dan pemberian kepada pihak lain tidak dikategorikan sebagai pengeluaran konsumsi rumahtangga.

Khusus untuk bulan Januari 2012 triwulan I, selain menyerahkan VSEN12.BL kepada rumahtangga terpilih, pencacah juga harus melakukan recall pengeluaran konsumsi dan non konsumsi selain bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau untuk bulan Desember 2011.

(38)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 35 Konsep pengeluaran konsumsi rumahtangga yang digunakan pada SBH 2012 dibedakan atas dasar 2 (dua) konsep pendekatan, yaitu:

a). Pengeluaran konsumsi rumahtangga menurut konsep akuisisi adalah jumlah nilai seluruh barang/jasa yang diperoleh rumahtangga selama periode referensi survei tanpa memperhatikan apakah barang/jasa tersebut sudah dibayar, belum dibayar atau kredit.

Contoh 1. : membeli pakaian dengan kontan pada bulan Januari 2012 yang akan digunakan pada bulan berikutnya, maka nilai pakaian tersebut yang dicatat sebagai konsumsi pada daftar VSEN12.BL bulan Januari 2012.

Contoh 2. : membeli lemari es seharga Rp. 1.500.000,- pada bulan Januari 2012 dengan cara kredit selama 10 bulan. Cicilan pertama dibayar pada Februari 2012. Maka:

- nilai pengeluaran konsumsi untuk lemari es pada blok V daftar VSEN12.BL bulan Januari 2012 adalah Rp. 1.500.000.

- cicilan pertama sebesar Rp. 150.000,- diisi pada blok V daftar VSEN12.BL bulan Februari 2012.

- cicilan kedua sebesar Rp. 150.000,- diisi pada blok V daftar VSEN12.BL bulan Maret 2012.

- dan seterusnya.

b). Pengeluaran konsumsi rumahtangga menurut konsep pemakaian adalah jumlah nilai seluruh barang/jasa yang benar-benar telah dikonsumsi/dipakai oleh rumahtangga selama periode referensi survei.

Konsep ini digunakan untuk pengeluaran konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.

Contoh: membeli beras 5 kg seharga Rp. 35.000,- tetapi hanya dikonsumsi 2 kg, maka pengeluaran konsumsi beras yang dicatat adalah sebesar Rp. 14.000,- (Rp 35.000/5 kg x 2 kg).

(39)

36 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

Dalam SBH 2012 kedua konsep tersebut dipergunakan dengan maksud agar data pengeluaran konsumsi rumahtangga akan diperoleh secara lebih luas dan diharapkan dapat mendekati keadaan yang sebenarnya.

Pengeluaran konsumsi rumahtangga selain bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau antara lain:

a). Pengeluaran konsumsi perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar seperti sewa rumah, kontrak rumah, pembantu rumahtangga, semen, batu bata, cat, upah tukang, air minum pikulan/PAM, listrik, kipas angin, gas elpiji, panci, piring, AC, minyak tanah, sabun cuci, pembasmi nyamuk, biaya keamanan, biaya pembuangan sampah, dsb.

b). Pengeluaran konsumsi sandang seperti kemeja, kaos oblong, celana, gaun, sepatu, kaos kaki, pembalut wanita, emas perhiasan, dsb.

c). Pengeluaran konsumsi kesehatan seperti obat dengan resep, obat batuk, tarip dokter, ongkos bidan, tarip rumah sakit, bedak, parfum, pasta gigi, sabun mandi, shampo, tarip gunting rambut, dsb.

d). Pengeluaran konsumsi pendidikan, rekreasi dan olahraga seperti uang sekolah SD/SLTP/SLTA/Perguruan tinggi, buku bacaan, buku tulis bergaris, pensil, pulpen, koran, majalah, tarip masuk tempat rekreasi, bioskop, sepeda, tape recorder, TV, dsb.

e). Pengeluaran konsumsi transpor, komunikasi dan jasa keuangan seperti pembelian sepeda motor, mobil, bensin, solar, busi, ban, pemeliharaan kendaraan, biaya angkutan dalam kota, angkutan antar kota, biaya angkutan udara, angkutan laut, pembelian HP, voucher/kartu (sim card untuk HP), biaya ATM/kartu kredit, asuransi kebakaran/mobil, biaya pinjaman koperasi/bank/ lembaga keuangan lainnya, dsb.

Beberapa pengeluaran yang tidak dikategorikan sebagai pengeluaran konsumsi rumahtangga antara lain:

a) Pengeluaran untuk usaha.

b) Pengeluaran untuk investasi, pembelian tanah, bangunan, surat-surat berharga, menabung dan pembelian barang lainnya untuk investasi.

c) Pengeluaran untuk pesta, denda, judi dan sejenisnya. d) Pemberian kepada pihak lain, sumbangan dan hilang. e) Pembayaran premi asuransi, kontribusi dana pensiun.

(40)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 37 Referensi waktu survei

Dalam SBH 2012 ini, referensi waktu survei yang ditetapkan adalah satu tahun penuh, yaitu tahun kalender 2012 (Januari-Desember), yang dibagi dalam 4 triwulan.

Triwulan I : Pelaksanaan survei dengan referensi waktu survei selama 3 bulan (Januari-Maret 2012).

Triwulan II : Pelaksanaan survei dengan referensi waktu survei selama 3 bulan (April–Juni 2012).

Triwulan III : Pelaksanaan survei dengan referensi waktu survei selama 3 bulan (Juli– September 2012).

Triwulan IV : Pelaksanaan survei dengan referensi waktu survei selama 3 bulan (Oktober– Desember 2012).

Referensi waktu survei yang digunakan dalam mengumpulkan data, dibedakan menurut sifat dari jenis barang dan jasa yang diteliti sebagai konsumsi rumahtangga. Pengeluaran konsumsi rumahtangga untuk bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau digunakan referensi waktu survei 1 (satu) minggu. Pengeluaran konsumsi dan non konsumsi rumahtangga untuk perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; furniture, perabotan dan pemeliharaan rutin rumahtangga; pakaian dan alas kaki; dan barang-barang kebutuhan rumahtangga lainnya serta barang-barang tahan lama menggunakan referensi waktu survei selama tiga bulan yang dicacah setiap bulan.

4.1. Cara Pengisian Daftar VSEN12.BL

Isikan pada kotak di sudut kanan atas daftar VSEN12.BL kode bulan, 01 untuk bulan Januari, 02 untuk bulan Februari dan seterusnya.

Isikan kode 1 untuk triwulan 1, kode 2 untuk triwulan 2, kode 3 untuk triwulan 3 dan kode 4 untuk triwulan 4.

Blok I : Pengenalan Tempat

Isian rincian 1 s.d. 9 disalin oleh pencacah dari daftar VSEN12.DSRT blok I yang sesuai dengan rincian masing-masing. Untuk rincian 10 dan 11

(41)

38 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

ditanyakan langsung kepada rumahtangga terpilih pada saat pencacahan. Blok II : Keterangan Petugas

Isikan Nama petugas, NIP/NMS, tanggal pelaksanaan serta tanda tangan dari pencacah dan pengawas di kolom yang tersedia.

Blok III : Catatan

Blok ini dipergunakan untuk mencatat keterangan yang dianggap perlu Blok IV : Keterangan Anggota Rumahtangga dan Bukan Anggota Rumahtangga

Sub Blok IV.1 Anggota rumahtangga (ART), adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumahtangga (kepala rumahtangga, suami/istri, anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, pembantu rumahtangga atau anggota rumahtangga lainnya). Termasuk anggota rumahtangga:

a. Bayi yang baru lahir.

b. Tamu yang sudah tinggal 6 bulan atau lebih, meskipun belum berniat untuk menetap (pindah) termasuk tamu menginap yang belum tinggal 6 bulan tetapi sudah meninggalkan rumahnya 6 bulan atau lebih.

c. Orang yang tinggal kurang dari 6 bulan tetapi berniat untuk menetap.

d. Pembantu rumahtangga, tukang kebun, atau sopir yang tinggal dan makannya bergabung dengan rumahtangga majikan.

e. Orang yang mondok dengan makan (indekost) jumlahnya kurang dari 10 orang.

f. Kepala rumahtangga yang bekerja ditempat lain di luar blok sensus tidak pulang setiap hari tetapi pulang secara periodik (kurang dari 6 bulan) seperti pelaut, pilot, pedagang antar pulau atau pekerja tambang.

(42)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 39

Sub Blok IV.2 Bukan anggota rumahtangga:

a. Anak yang tinggal ditempat lain (diluar blok sensus) misalnya untuk sekolah atau bekerja, meski kembali ke rumah orangtuanya seminggu sekali atau ketika libur, dianggap telah membentuk rumahtangga sendiri atau bergabung dengan rumahtangga lain di tempat tinggalnya sehari-hari.

b. Seseorang yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, meskipun belum jelas untuk pindah.

c. Orang yang sudah pergi kurang dari 6 bulan, tetapi berniat untuk pindah.

d. Pembantu rumahtangga yang tidak tinggal di rumahtangga majikan. e. Orang yang mondok tidak dengan makan.

f. Orang yang mondok dengan makan (indekost) lebih dari 10 orang.

Catatan:

Jika diketahui seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, maka ia harus dicatat di salah satu rumahtangga yang lebih lama ditinggali. Bila diketahui lamanya tinggal bersama istri-istrinya sama, maka ia dicatat di rumah istri yang paling lama dinikahi.

Kolom (1) : Nomor Urut Anggota Rumahtangga

Tuliskan nama semua anggota rumahtangga yang tinggal dan diurutkan mengikuti aturan baku SP 2010 sebagai berikut:

Seseorang yang tinggal kurang dari 6 bulan dan tidak berniat menetap, tetapi telah meninggalkan rumahnya 6 bulan atau lebih, maka orang tersebut dicatat dimana dia tinggal pada saat pencacahan. Dia tidak dicatat lagi dirumah asalnya.

(43)

40 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

1. Nomor urut pertama adalah nama kepala rumahtangga dan diikuti nama istri/suami (pasangannya).

Kepala rumahtangga adalah salah seorang dari anggota rumahtangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumahtangga atau orang yang dituakan/ditunjuk sebagai kepala rumahtangga. 2. Nomor urut berikutnya adalah nama anak-anaknya yang belum

menikah. Susunan nama anak-anak yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua.

3. Nomor urut berikutnya adalah nama anak yang telah menikah. Susunan nama anak-anak dari pasangan ini yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua. Demikian seterusnya, untuk para anak-anak dari kepala rumahtangga yang telah menikah disusun berurutan bersama pasangannya dan anak-anaknya.

4. Nomor urut berikutnya adalah anggota rumahtangga selain anak, yang sudah menikah diikuti oleh pasangannya dan anak-anaknya yang belum menikah.

5. Nomor urut berikutnya adalah anggota rumahtangga lainnya yang tanpa pasangan dan tanpa anak mulai dari orang tua/mertua, famili lain, pembantu/sopir/tukang kebun, dan lainnya.

Contoh:

Satu rumahtangga terdiri dari 7 ART dan 2 bukan ART. Untuk ART diisikan pada sub blok IV.1 dari nomor urut 01 s.d. 07, selanjutnya untuk bukan ART isikan jumlahnya pada sub blok IV.2.

Isikan nomor urut anggota rumahtangga sesuai banyaknya anggota rumahtangga, dengan aturan rata kanan (right justified). Pencacah harus memastikan adanya ART yang masuk (in mover) maupun ART yang keluar (out mover) meskipun pencacahan dilaksanakan secara bulanan.

(44)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 41 Kolom (2) : Nama Anggota Rumahtangga

Tuliskan nama anggota rumahtangga sesuai dengan urutan baku pada kolom (1).

Contoh:

Kepala rumahtangga bekerja sebagai pelaut dan berlayar lebih dari 6 bulan, maka isian pada kolom ini untuk baris pertama adalah nama istri atau anggota rumahtangga yang lain yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala rumahtangga.

Kolom (3) : Hubungan dengan Kepala Rumahtangga

Tanyakan hubungan masing-masing anggota rumahtangga dengan kepala rumahtangga dan isikan kode yang sesuai di kolom ini.

Anggota rumahtangga pada baris pertama sub blok IV.1 selalu kepala rumahtangga, dan berkode 1.

Kode hubungan antara anggota rumahtangga dengan kepala rumahtangga dibedakan atas:

1. Kepala rumahtangga adalah salah seorang dari sekelompok anggota rumahtangga yang bertanggung-jawab atas kebutuhan sehari-hari rumahtangga tersebut atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala dalam rumahtangga tersebut.

2. Isteri/suami adalah isttri/suami dari kepala rumahtangga.

3. Anak adalah anak kandung, anak tiri dan atau anak angkat kepala rumahtangga.

4. Menantu adalah suami/isttri dari anak kandung/anak tiri/anak angkat. 5. Cucu adalah anak dari anak kandung/anak tiri/anak angkat.

6. Orang tua/mertua adalah bapak/ibu dari kepala rumahtangga atau bapak/ibu dari isttri/suami kepala rumahtangga.

(45)

42 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

7. Famili lain adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan kepala rumahtangga atau ada hubungan famili dengan isttri/suami kepala rumahtangga, misalnya adik/kakak, keponakan, bibi, paman, ipar, kakek dan nenek.

8. Pembantu rumahtangga (pembantu ruta), yaitu orang yang bekerja sebagai pembantu yang menginap di ruta tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang ataupun barang;

9. Lainnya, yaitu orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala ruta atau istri/suami kepala ruta yang berada di ruta tersebut lebih dari 6 bulan, seperti tamu, teman dan orang yang mondok dengan makan (indekos), termasuk anak pembantu yang juga tinggal dan makan di ruta majikannya.

Penjelasan:

1. Mantan menantu yang tidak ada hubungan famili dengan kepala ruta dicatat sebagai lainnya (kode 9); yang ada hubungan famili dicatat sebagaimana status hubungan dengan kepala ruta sebelum menikah.

2. Famili yang dipekerjakan sebagai pembantu (diberi upah/gaji) dianggap sebagai pembantu ruta.

3. Sopir dan tukang kebun yang menjadi anggota ruta majikan (makan dan menginap di rumah majikan), maka sopir dicatat sebagai lainnya, sedang tukang kebun sebagai pembantu. 4. Anak pembantu ruta yang ikut tinggal dalam ruta, apabila

diperlakukan sebagai pembantu ruta, status hubungan dengan kepala ruta dicatat sebagai pembantu ruta. Apabila anak tersebut tidak diperlakukan sebagai pembantu ruta, maka dicatat sebagai lainnya.

Kode hubungan antara anggota rumahtangga lainnya dengan kepala rumahtangga dibedakan atas:

(46)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 43 1. Sopir yang menginap adalah seseorang yang bekerja sebagai

pengemudi kendaraan yang menginap di rumahtangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang atau barang.

2. Satpam yang menginap adalah seseorang yang bekerja sebagai penjaga keamanan yang menginap di rumahtangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang atau barang.

3. Pembantu rumahtangga yang menginap adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu rumahtangga yang menginap di rumahtangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang atau barang.

4. Lainnya adalah orang yang tidak ada hubungan keluarga dengan kepala rumahtangga atau isttri/suami kepala rumahtangga tetapi tinggal di rumahtangga tersebut, seperti orang yang mondok/indekost dengan makan.

Kolom (4) : Jenis kelamin

Isikan kode 1 pada kolom (4) jika jenis kelamin anggota rumahtangga adalah laki-laki dan kode 2 bila perempuan.

Kolom (5) : Umur

Isikan umur masing-masing anggota rumahtangga pada kolom (5). Umur dituliskan dalam tahun menurut kalender masehi dan dibulatkan ke bawah. Bayi yang berumur kurang dari 1 tahun harus dituliskan angka 00 (nol).

Contoh:

- Umur 5 tahun 8 bulan, maka pada kolom (5) dituliskan 05. - Bayi umur 4 bulan, maka pada kolom (5) dituliskan 00.

Pembantu rumahtangga/sopir/tukang kebun/satpam yang tidak menginap tetapi makan dan minum di rumahtangga yang terkena sampel, dicatat di subblok IV.2.

(47)

44 Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya

- Untuk umur 100 tahun atau lebih, maka pada kolom (5) dituliskan 98 Kolom (6) : Masih mengikuti pendidikan?

Tuliskan kode 1, jika anggota rumahtangga yang bersangkutan masih mengikuti pendidikan dan tuliskan kode 2 jika anggota rumahtangga tersebut tidak mengikuti pendidikan.

Yang dimaksud masih mengikuti pendidikan disini adalah anggota rumahtangga yang masih terdaftar mengikuti kegiatan pendidikan formal maupun tidak formal. Pendidikan formal seperti SD, SLTP, SLTA, Diploma, Akademi dan Perguruan Tinggi. Pendidikan tidak formal seperti Paket A/B/C, kursus-kursus, Taman kanak-kanak, dan lain-lain.

Contoh:

Seorang ibu rumahtangga telah membayar uang kursus membuat kue dalam referensi waktu survei, tetapi hanya mengikuti 2 kali pertemuan kursus, maka ibu rumahtangga tersebut dianggap masih mengikuti pendidikan apabila belum habis masa kursus yang sebenarnya.

Blok V : Pengeluaran Konsumsi dan Non Konsumsi Selain Bahan Makanan, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Blok ini terdiri dari sembilan kolom, yaitu:

Kolom (1) : Isikan di kolom (1) ini tanggal perolehan/penggunaan barang/jasa yang tertera di kolom (4).

Kolom (2) : Isikan nomor urut perolehan/penggunaan barang/jasa, dimulai dari nomor urut 1 pada baris pertama.

Kolom (3) : Pengisian kode pada kolom (3) untuk setiap jenis barang/jasa diisi oleh pengawas setelah selesai pengisian daftar VSEN12.BL untuk masing-masing rumahtangga. Kode yang dimaksud dapat diisikan dalam kolom (3) dengan bantuan master kode jenis barang/jasa (Buku 5).

(48)

Pedoman Pencacahan VSEN12.BL dan Updating Blok Sensus serta Pengawasannya 45 digit 1 menunjukkan kelompok.

digit 2 & 3 menunjukkan sub kelompok. digit 4,5 & 6 menunjukkan jenis barang.

3 0 1 0 4 9

Kode jenis barang/jasa Kode sub kelompok Kode kelompok

Contoh:

1. Semen, termasuk dalam kelompok Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kode 3 dan tercakup di sub kelompok pengeluaran biaya tempat tinggal kode 01, nomor urut 049, sehingga kode semen adalah 301049.

2. Kain sarung laki-laki, termasuk dalam kelompok sandang kode 4 dan tercakup di sub kelompok sandang laki-laki kode 01, nomor urut 021. Kode kain sarung adalah 401021.

3. Jasa cuci/cetak film, jasa ini termasuk dalam kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga kode 6, sub kelompok Rekreasi kode 04, nomor urut 030. Kode cuci/cetak film adalah 604030.

Demikian pula untuk jenis barang/jasa lainnya yang ada pada daftar VSEN12.BL dan belum terdapat pada master jenis barang, pengisiannya pada prinsipnya sama dengan contoh diatas.

Kolom (4) : Uraian Jenis Barang/Jasa

Tuliskan uraian jenis barang/jasa secara lengkap dan jelas dengan istilah nasional (bukan istilah daerah) dari setiap perolehan/penggunaan yang dilakukan oleh rumahtangga pada bulan yang bersangkutan. Setiap baris

Gambar

Tabel 1. Ukuran sampel rumahtangga SSN-SBH Menurut Kelompok Jumlah Rumahtangga
Gambar 3. Gambaran Integrasi SSN-SBH Dalam Satu Triwulan di Wilayah Kabupaten SBH
Gambar 5. Gambaran Integrasi SSN-SBH Dalam Satu Triwulan di Wilayah Kabupaten/Kotamadya                   Non SBH  Χ Χ Χ + + + Χ Χ + Χ + + + Χ + + Χ Χ Χ + + Χ + + + + Χ Χ Χ + + Χ Χ Χ Keterangan:
Gambar 6. Pemutakhiran Rumahtangga Kondisi SP2010 dan Kondisi SBH2012  Keterangan gambar:

Referensi

Dokumen terkait

Tempat ini akan menjadi tempat pendidikan bagi anak-anak jalanan, dimana mereka akan mendapatkan pendidikan ilmu pengetahuan, agama dan juga pengembangan

Alhamdullilah, Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta inayahnya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Pekerja memperlihatkan surat hasil pemeriksaan PCR negatif Covid-19 yang masih berlaku (14 hari sejak surat dikeluarkan), khusus bagi pekerja dengan surat hasil

NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN DANA PENELITIAN DANA TAMB AHAN LUARAN.. TAMB AHAN INDRA JAYA Aplikasi Sistem Otonom

Hubungan kerjasama dan bantu membantu dalam kegiatan pertanian tidak hanya dalam lingkaran aktivitas produksi bertani saja, akan tetapi berkembang pada tatanan sosial

Larutan campuran yang akan dipisahkan ditempatkan pada kertas berupa noda. Noda tersebut dibiarkan untuk berkembang membentuk suatu bulatan. Bagian dari kertas yang

Penulisan skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi pada Industri Perbankan

Tujuan kegiatan IbM ini adalah untuk meningkatkan profesionalitas usaha kue rumahan melalui pembenahan lay-out pabrik, alat pengupas kulit ari kelapa kemasan,