• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA. 3.1 Landasan Teori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DATA. 3.1 Landasan Teori"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III DATA

3.1 Landasan Teori

3.1.1 Fungsi-fungsi Iklan

Secara umum, periklanan di hargai karena dikenal sebagai pelaksanaan beragam fungsi komunikisnis yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya: (1) informing (memberi informasi), (2) persuading (mempersuasi), (3) reminding (menginggatkan), (4) adding value (memberikan nilai tambah), dan (5) assisting (mendampingi) upaya-upaya lain dari perusahaan.1

Seperti tulisan dinding (grafiti), iklan hampir tidak lagi memberikan pesan-pesan informasi langsung. Iklan grafiti sering berupa pesan-pesan-pesan-pesan ringkas dan cerdas yang di sampaikan tidak langsung. Untuk melihat seberapa jauh kebenaran kutipan pertanyaan diatas, kita perlu membandingkannya dengan satu pernyataan yang meminta agar kita ”Berhati-hati terhadap kutipan statistik yang dapat dengan mudah di palsukan”. Pesan yang di sampaikan secara tidak langsung sama seperti ungkapan-ungkapan yang tidak mengandung pesan herbal. Namun, bentuk komunikasi tidak langsung kadang-kadang jusru lebih berpengaruh.

3.1.2 Pesan Iklan: Halus dan Tidak Langsung

2

1Shimp, Terence A.2000.Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran

Terpadu.Terjemahan oleh : Revyani Sjahrial, S.E. dan Dyah Anikasari,S.Sos.2003.Jakarta:

Erlangga. 2

Sutherland, Max. dan Silvester, Alice K.2000.Periklanan dalam Pemikiran

(2)

3.1.3 Iklan Layanan Masyarakat (ILM)

Iklan layanan masyarakat, adalah jenis periklanan yang dilakukan oleh pemerintah, suatu organisasi komersial atau pun nonkomersial untuk mencapai tujuan sosial atau sosio-ekonomis terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di negara-negara maju, iklan telah dirasakan manfaatnya dalam menggerakkan solidaritas masyarakat manakala menghadapi suatu masalah sosial. Dalam iklan tersebut disajikan pesan-pesan sosial yang dimaksud untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus dihadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum. Iklan seperti itu disebut iklan layanan masyarakat (ILM). Melalui ILM orang bisa diajak berkomunikasi guna memikirkan sesuatu yang bersifat memunculkan kesadaran baru yang bersumber dari nurani individual maupun kelompok.

Pada dasarnya ILM sebagai salah satu karya kreatif dalam ranah desain komunikasi visual, merupakan salah satu media yang berfungsi untuk mensosialisasikan pesan-pesan sosial kepada khalayak sasaran dengan cara penyampaian yang berpedoman pada metode periklanan komersial. Tujuannya agar kelompok tertentu dalam masyarakat mau memikirkan sesuatu dan terlibat secara aktif seperti yang dimaksudkan oleh pesan dalam ILM tersebut.

3.1.4 Iklan Tanggung Jawab Sosial

Iklan tanggung jawab sosial yaitu iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan yang bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk sikap warga sehingga mereka bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan kemasyarakatan tertentu. Dalam arti lain, kategori iklan seperti ini dapat pula disebut sebagai iklan layanan masyarakat.

(3)

Termasuk iklan ini adalah iklan anjuran, iklan ini adalah iklan pesan-pesannya telah jelas menganjurkan secara tegas kepada masyarakat tentang sesuatu tindakan tertentu.3

a) Pembiayaannya? 3.1.5 Proses Pembuatan Iklan

Kini, dalam dunia perdagangan maupun komunikasi yang semakin global, dan persaingan usaha semakin ketat, penentuan pemasangan iklan pun harus lebih cermat lagi, harus menggunakan pendekatan-pendekatan persuasif yang sistimatis. Sejalan dengan strategi marketing, penyusunan pariwara hendaknya dilakukan petugas Public Relation melalui tahap-tahap kerja: (1) Developing (Perencanaan dan Pemekaran), (2) Executing (Pelaksanaan), dan (3) Evaluating (Penilaian).

Namun demikian, agar iklan dimaksud tepat mengenai sasarannya dan berasil meraih tujuannya, seyogiannya dipertimbangkan pula demikian Why (mengapa) dan How (bagaimana) untuk melengkapinya. Dengan demikian rumus penentuan program perencanaan iklan itu menjadi 5W+1H.

WHAT – Apa tujuan penurunan/pemasangan iklan dimaksud? WHO – Siapa Khalayak yang akan dijangkaunya?

WHEN – Kapan iklan yang dimaksud akan diturunkan / dipasang

(dikampanyekan)?

WHERE - Dimana iklan dimaksud akan diturunkan / dipasang? WHY – Mengapa harus demikian?

HOW – Bagaimana tentang:

b) Bentuk naskah atau produk (iklan) yang akan digunakan.4

3

Widyatama,Rendra.2007.Pengantar Periklanan.Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

4 Suhandang, Kustadi.2005.Periklanan Manajemen, Kiat dan Strategi.Bandung:Penerbit

(4)

3.2 Teori Sosial

3.2.1 Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat dapat didefinisikan sebagai tindakan sosial dimana penduduk sebuah komunitas mengorganisasikan diri dalam membuat perencanaan dan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya. Para pekerja sosial baik yang bekerja berdasarkan dorongan karitatif maupun perspektif profesional. Para pekerja sosial berperan sebagai pendamping sosial. Peran pendamping umumnya mencakup tiga peran utama, yaitu:

1. Fasilitator. Merupakan peran yang berkaitan dengan pemberian motivasi, kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat.

2. Pendidik. Pendamping berperan aktif sebagai agen yang memberi

masukan positif dan negatif. Membangkitkan kesadaran

masyarakat, menyampaikan informasi, melakukan konfrontasi, menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat adalah beberapa tugas yang berkaitan dengan peran pendidik.

3. Perwakilan masyarakat. Pekerja sosial dapat bertugas mencari sumber-sumber, melakukan pembelaan, menggunakan media, meningkatkan hubungan masyarakat, dan membangun jaringan kerja.

4. Peran-peran teknis. Mengacu pada aplikasi keterampilan yang bersifat praktis, seperti; melakukan analisis sosial, mengelola dinamika kelompok, menjalin relasi, bernegosiasi, berkomunikasi, memberi konsultasi, dan mencari serta mengatur sumber dana. Di banyak negara berkembang, terjadi peningkatan jumlah anak yatim piatu, anak jalanan dan pekerja anak yang berada dalam kondisi yang buruk.

(5)

3.3 Kampanye Sosial 3.3.1 Kampanye

Kampanye adalah suatu kegiatan promosi, komunikasi atau rangkaian pesan terencana yang khususnya spesifik atau untuk memecahkan masalah kritis, bisa masalah komersial, bisa juga masalah non komersial, seperti masalah sosial, budaya, politik, lingkungan hidup atau ekologi.5

• Stategi secara jelas dihubungan dengan tujuan kampanye. 3.3.2 Hal-hal tentang kampanye

Ada beberapa hal yang penting tentang kampanye tersebut, yang berkaitan dengan strategi dan taktik:

• Anggaran yang terbatas tidak berarti kampanye yang di sajikan tidak ambisius! Justru hal ini dapat mendorong kreativitas. Dalam kasus ini Shand-wick International menempatkan tujuan Scottish Opera, yaitu mendekati masyarakat, mereka kerjakan dan muncul dengan kemitraan yang sesuai untuk kedua organisasi tersebut dengan biaya yang ninimal.

• Jika tidak berfikir kreatif atau ‘di luar kontak’, akan kehilangan peluang besar.

• Serangkaian taktik – pers, edaran, surat, poster,- saling menguatkan dan mengisi.

• Sudut media dibidik dengan tepat: menarik, baru, fotogenik, dan menyenangkan.

• Dibalik kampanye tersebut adalah perancangan yang matang dan implementasi yang detil.6

5

(Desain Komunikasi Visual Terpadu, Jakarta: Penerbit Yongky Safanayong, 2006) 6

Gregory,anne.2004.Perancangan dan Manajemen Kampanye Public

(6)

3.3.3 Peranan Kampanye Untuk Memenangkan Persaingan

Peranan pokok atau tanggung jawab untuk kampanye adalah gaimana menciptakan kepercayaan, goodwill, dan kejujuran dalam menyampaikan pesan atau informasi, serta publkasi yang positif kepada publik (khalayak) yang didukung dengan kiat dan taktik serta teknik dalam berkampanye untuk memperoleh citra.

Disamping itu, kampanye harus proaktif, dinamis, kreatif, dan antisipatif untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat, baik dibidang komunikasi dan informasi. Kampanye menggunakan interaksi simbolis (symbolic interaction), artinya pengoperan simbol-simbol atau lambang komunikasi yang mempunyai lambang tertentu dalam berkampanye.

Lambang komunikasi itu sendiri bisa berbentuk bahasa, baik tulisan maupun lisan, tanda (sign), gambar-gambar, isyarat, tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sekali sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sekaligus berpengaruh terhadap pesan yang disampaikan dan pada akhirnya akan menimbulkan efek atau hasil sesuai yang telah dirncanakan oleh komunikator.

A. Kampanye yang Dikenal

Kegiatan kampanye dilakukan pada event tertentu dan jangka waktu tertentu yang diancang sedemukian rupa, aktratif, kreatif dan dinamis dalam rangka untuk mempengruhi masyarakat. Kegiatan kampanye itu biasanya memuncak dalam event tertentu untuk menarik perhatian, dukungan, pemahaman, dan meningkatkan kesadaran, sekaligus mempengaruhi masyarakat tentang suatu isu, tema dan topik tertentu.

(7)

B. Proses dan Bentuk Kampanye

Proses kampanye melalui komunikasi tersebut, antara lain merupakan penyebaran informasi, pengetauan, gagasan, atau ide untuk membangun atau menciptakan kesadaran dan pengertian melalui teknik komunikasi. Sedangkan bentuk dan komunikasi dalam melakukan kampanye sebagai berikut :

1) Komunikasi intrapersona;

2) Komunikasi antarpesona (face to face);

3) Komunikasi kelompok (group communication); 4) Komunikasi massa (mass communication); 5) Komunikasi media massa dan media nirmassa.

Seharusnya kampanye tidak dilakukan secara insidentil atau hanya dilakukan sekali, tertentu dan terbatas, maka hal ini jelas tidak bermanfaat atau kurang berhasil untuk menggolkan suatu tema, materi dan tujuan dari kampanye. Sebelumnya sudah disinggung, dalam kampenye tidak terlepas dari komunikasi yang bersifat membujuk (persusif) dan mendidik (edukatif), yaitu berupaya untuk merubah prilaku, sikap bertindak, tindakan, persepsi, hingga membentuk opini publik yang positif dan mendukung atau yang menguntukan segi citra dan sebagainya.

C. Proses sepuluh tahapan perancanaan kampanye (The ten

stages of campaign Planning)

Proses pesengembangan tahapan-tahapan perencanaan suatu pelaksanaan program kampanye secara keseluruhan, yaitu termasuk tujuan, publik sasaran dan pesan-pesan yang efektif, baik bertujuan periode jaka panjang (strategi) maupun berbentuk secara mikro (individual) dalam pelaksanaan jangka pendek dengan tujuan khusus (taktik) dapat dilakukan secara bersama-sama melalui

(8)

proses 10 tahapan atau rangkaian secara logis. Tahapan-tahapan kampanye adalah sebagai berikut :

1. Analysis (analisis) 2. Objectives (tujuan)

3. Public or audiance (publik atau khalayak sasaran) a. Messages (pesan-pesan)

b. Strategy (strategi)

c. Tactics (Taktik pelaksanaan) d. Timescales (skala waktu) e. Resoucres (sumber daya) f. Evaluations (penilaian)

g. Selain evaluasi, terdapat istilah review (peninjauan)

3.3.4 Agenda menyusun strategi kampanye

Patut ingatkan kembali bahwa ada dua aktivitas utama dari program ini

yang sudah dilakukan, yaitu riset sosiologis dan legal audit, yang hasil-hasilnya dalam bentuk ringkas telah ada di tangan peserta yang juga akan didiskusikan. Dari hasil dua kegiatan itu diharapkan diperoleh gambaran strategi apa yang dapat disusun dalam upaya menekan seminimal mungkin diskriminasi.

Sebagai bahan diskusi penyusunan strategi kampanye keperdulian terhadap anak panti asuhan, maka patut dipertimbangkan agenda-agenda berikut:

Pertama, agenda menumbuhkan sikap menerima perbedaan di antara manusia dan keanekaragaman latar belakang manusia.

Kedua, agenda melibatkan lembaga-lembaga intuk kesejahteraan anak indonesia sperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan

(9)

tujuan utama membangun kesadaran dini setiap anak manusia tentang makna manusia, makna persamaan, makna saling menjaga dan melindungi sesama manusia.

Ketiga, agenda regulasi di level nasional atau setidaknya lokal yang melarang diskriminasi, sebagai konsekuensi ratifikasi Konvensi-Konvensi anti diskriminasi.

Keempat, agenda membuka saluransaluran tidak resmi melalui aktivitas-aktivitas kebudayaan (musik, melukis, dsb) dalam rangka mendorong dialog semanis mungkin diantara kebudayaan-kebudayaan.

Kelima, agenda memunculkan media komunikasi bagi sosialisasi HAM, khususnya dalam menentang diskriminasi.

3.3.5 Kampanye Komunikasi dan Perubahan Sikap

Kegiatan kampanye secara umum merupakan kegiatan persuasif (Komunikasi Persuasif) yang bertujuan mempengaruhi pola berpikir, bersikap, dan berperilaku orang lain seperti yang diharapkan. Sebagai salah satu bentuk komunikasi persuasif, yang secara umum berarti suatu kegiatan psikologis, yang bertujuan mengubah sikap dan perilaku dalam arti sempit dan luas, yang dilakukan secara halus dan lebih mengandung unsur manusiawi.

Kampanye komunikasi secara teoritis ialah untuk memberi informasi dan mempengaruhi masyarakat merupakan bagian yang dikenal dan tidak dapat dipisahkan dari program pelayanan masyarakat, melalui berbagai poster, pemberitaan majalah, iklan di televisi, radio, berbicara dengan pemuka masyarakat, dan selebaran-selebaran mengenai kampanye

kepedulian terhadap mayarakat.7

7

(10)

3.4 Panti Asuhan

3.4.1 Profil Panti Asuhan Al Kautsar

Dibawah ini adalah data dari Panti Asuhan tentang gambaran umum seputar Panti Asuhan Al Kautsar :

Dalam kondisi sekarang ini perekonomian Indonesia semakin susah. Jadi masyarakat yang kurang mampu merasa dalam menghadapi hidup sekarang ini semakin sulit. Menurut data Panti Asuhan Al Kautsar, yang diperoleh sedikitnya 302 orang dari anak tidak mampu, anak terlantar, mereka menginginkan suatu ketrampilan dan potensi agar mereka dapat hidup mandiri yang dapat menbuka usaha dan dapat menjadi mitra kerja yang baik.

Untuk itu Panti Asuhan Al Kautsar yang merupakan program sosial dalam bidang penampungan anak-anak putus sekolah, kurang mampu, anak terlantar dan juga yang bermasalah lainnya akan membantu untuk masyarakat yang kurang beruntung. Yayasan Al Kautsar memberi dana untuk anak-anak tidak mampu untuk bersekolah dan membina anak-anak tersebut dalam bidang pendidikan Agama Islam.

Yayasan Al Kautsar percaya bahwa, meski perlu didasarkan pada keimanan yang kuat, dan pengetahuan intelektual yang memadai, pada puncaknya agama adalah akhlak. Karena itu, pelajaran agama pun harus diorientasikan pada pengembangan akhlak mulia (al-akhlaq). Dan akhlak adalah soal praktik budi-pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari, dalam interaksi antar manusia.

Yayasan panti asuhan Al Kautsar memberi kesempatan kepada anak-anak putus sekolah, masyarakat kurang mampu, anak-anak terlantar dan anak-anak yang bermasalah lainnya untuk menjadi anak asuh. Di yayasan panti asuhan Al Kautsar selain mendidik anak-anak yang telantar, tetapi juga memberi pelajaran agama kepada tuna netra, tuna wicara dan tuna wungu

(11)

serta para ibu-ibu yang kurang mampu. Untuk ibu-ibu panti asuhan Al Kautsar mengadakan bantuan TPA yaitu pengajaran agama khusus ibu-ibu. Jumlah guru di panti asuhan Al Kautsar tidak banyak hanya berjumlah sembilan orang, tiga pria dan enam wanita.

Pemilik dan ketua pengelolah panti asuhan Al Kautsar adalah ibu Hj. Mariati Bustami beliau bersama suaminaya sudah mendirikan panti asuhan Al Kautsar sejak tahun 1998 yang berawal dari puskesman yang mengadakan sunat masal waktu itu anak-anak yang ada di Al Kautsar baru berjumlah 50 anak, lalu ibu Mariati menolong anak yang terkena musibah, anak yang tubuhnya terbakar. Lalu ibu mariati di bimbing oleh dinas sosial PMKS (Penyandang Masalah Kegiatan Sosial). Selain menjadi ketua pengelolah Al Kautsar ibu Mariati juga menjadi guru yang pengajian anak-anak jika salah seorang guru yang tidak hadir. Selain mendirikan panti asuhan Al Kautsar beliau juga mendirikan sekolah Paud. Paud adalah sekolah kanak-kanak untuk menengah ke bawah karena biaya sekolah di Paud cukup murah di banding sekolah kanak-kanak di luar sana. Kesibukan ibu Mariati di luar panti adalah pengurus PKK kecamatan, kelurahan, ketua posyandu, poswindu dan ketua KJS (senam jantung).

Kendala yang di hadapi panti asuhan Al Kautsar adalah sumber dana yang masih minim, kurangnya donatur tetap dan perhatian dari masyarakat. Bantuan pemerintah pun tidak cukup untuk keperluan anak-anak karena pemerintah hanya memberikan dana 1 sampai 2 juta pertahun. Donatur tetap di panti asuhan Al Kautsar hanya 10 orang yang memberi bantuan tiap bulannya dan yang lainnya datang dengan sendirinya.

(12)

Dibawah ini adalah kegiatan Panti Asuhan Al Kautsar : KEGIATAN :

1. SANTUNAN UNTUK ANAK YATIM, FAKIR MISKIN DAN LANSIA (LANJUT USIA)

2. MENGADAKAN TK ISLAM / TPQ BAGI ANAK DAN REMAJA 3. MENGADAKAN MAJELIS TAKLIM KAUM TUNA NETRA DAN

LANSIA

4. MENGADAKAN KELOMPOK BELAJAR ANAK USIA 3 S/D 5 TAHUN (PAUD)

Gambar I

(13)

Gambar II

Gambar II adalah jadwal kegiatan Panti Asuhan Al Kautsar

Gambar III

Gambar III adalah data–data struktur organisasi Asuransi Kesejahteraan Sosial atau (ASKEOS)

(14)

Berikut adalah perincian - perincian daftar anak-anak yang panti asuhan Al Kautsar

No

DAFTAR JENIS DAN JUMLAH KELAYAN ( BINAAN )

URAIAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. ANAK YANG MENDAPAT BANTUAN (YATIM DAN DUAFA) SD 34 24 58 SMP 16 24 40 SMU 9 6 15 --- --- --- JUMLAH 59 54 113

2 ANAK BINAAN (TOTAL) TPA (YATIM + DUAFA)

SD 108 76 184 SMP 16 24 40 SMA 9 6 15 TK PAUD 29 34 63 --- --- --- JUMLAH 162 140 302 3 TUNA NETRA 10 10 20 4 IBU-IBU ( LANSIA,JANDA ) - 74 74 JAKARTA, 7 APRIL 2009 KETUA PAUD AL KAUTSAR

( HJ. MARIATUI BUSTAMI )8

(15)

Berikut adalah sebagian foto anak-anak panti asuhan yang terpajang di halaman depan ruangan.

Berikut adalah foto-foto anak-anak yang sedang berkumpul dan bermaian

(16)

Berikut adalah lingkungan tempat berkumpulnya anak-anak panti asuhan Al Kautsar.

3.4.2 Data Kuantitatif dan Kualitaif

Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”. Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.

Setelah penulis menggunakan data kualitatif (wawancara) penulis juga

menggunakan penelitian kuantitatif yaitu kuesioner. Selain mencari

data-data melalui penelitian kualitatif dan kuantitatif penulis juga menggunakan data dari metode kepustakaan dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk bahan seminar dapat melalui buku, majalah, internet, dan bahan-bahan kuliah yang diperoleh selama kuliah dan berkaitan dengan materi penelitian ini. Metode kepustakaan ini akan bermanfaat untuk menganalisa data-data sebagai bahan referensi studi dan mendapatkan berbagai macam teori sehingga dapat memberikan pengertian secara teoritis mengenai permasalahan yang penulis bahas dalam seminar ini.

(17)

A. Data Kuantitatif

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan jenis objek yang ditinjau, cara pengumpulan data yang akan penulis pergunakan untuk kelengkapan data dari seminar ini adalah dengan melakukan penyebaran angket / kuesioner dan survey langsung kepada masyarakat untuk mengukur seberapa besar pengetahuan masyarakat terhadap kehidupan anak-anak panti asuhan.

Alasan pemilihan cara tersebut, karena penulis ingin pendapat dari masing-masing masyarakat tentang kepedulian dan pandangan terhadap anak-anak panti asuhan. Maka cara yang tepat untuk mengetahuinya adalah, dengan mengadakan survey lapangan dan membagi-bagikan kuesioner kepada masyarakat. Maka kuesioner tersebut akan berisikan pendapat mereka masing-masing, atau disebut pendekatan kuantitatif.

Quisioner

Data yang telah dapat untuk bahan penelitian Penulis diperoleh secara langsung dari masyarakat sekitar, dengan menggunakan metode, antara lain :

Dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat sekitar. Meliputi aktifitas keseharian dan kehidupan anak-anak panti asuhan dari masyarakat, hingga pemerintah.

(18)

Pertanyaan I

NO PERTANYAAN SANGAT

SETUJU

SETUJU BIASA TIDAK SETUJU

SANGAT TIDAK SETUJU

1 Menurut anda apakah saat

ini anak panti asuhan sudah mendapatkan kehidupan yang layak?

0% 10% 20% 65% 5%

2 Apakah anda setuju sarana

dan prasarana di panti asuhan yang anda dengar sudah cukup memadai?

5% 5% 35% 50% 5%

3 Menurut pendapat anda,

apakah anda setuju

pendidikan anak-anak panti asuhan sudah terjamin?

0% 15% 30% 50% 5%

4 Apakah anda setuju bahwa

anak-anak panti asuhan harus menjadi tanggungan pemerintah saja?

15% 20% 5% 40% 20%

5 Setujukah anda bila

menjadi donatur dipanti asuhan, dimanapun panti asuhan itu berada?

30% 50% 15% 5% 0%

6 Apakah anda setuju jika

ikut berpartisipasi secara langsung dalam membantu anak-anak panti asuhan?

(19)

7 Pemerintah saat ini kurang memperhatikan kondisi anak-anak terlantar,

apakah anda setuju apabila pemerintah mengadakan program kerjasama dengan masyarakat dalam

menyejahterakan anak-anak panti asuhan?

50% 44% 5% 0% 0%

8 Apakah anda setuju jika

sekarang ini pemerintah sudah sangat membantu dalam kehidupan anak-anak panti asuhan?

5% 5% 20% 50% 20%

9 Apakah anda setuju

apabila anak-anak panti asuhan diharuskan dibekali skill/kemampuan tertentu?

50% 40% 10% 0% 0%

10 Apakah Anda setuju apabila anak-anak panti asuhan saat ini sudah memiliki kategori setara dengan anak-anak lainnya?

(20)

Pertanyaan II

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah anda tahu panti

asuhan terdekat?

Tahu 30%

Tidak tahu 70%

2 Apakah anda kenal dengan Ibu

Panti Asuhan atau Pekerja dipanti asuhan disekitar anda?

Kenal 10%

Tidak kenal 90%

3 Apakah anda pernah

mendengar keseharian mereka seperti apa?

Pernah 30%

Tidak pernah 70%

4 Apakah anda mengetahui

bagaimana kehidupan di panti asuhan?

Tahu 60%

Tidak tahu 40%

5 Menurut pandangan anda,

panti asuhan di Jakarta seperti apa?

Memperhatinkan 60%

Biasa saja 40%

6 Menurut anda panti asuhan

adalah tanggung jawab siapa?

Pemerintah 10%

Pemerintah dan Kita Bersama

90%

7 Bagaimana cara anda untuk

ikut berpatisipasi terhadap anak panti asuhan?

Memberikan bantuan materil 70% Memberikan bantuan materil maupun imateril 30%

8 Menurut pandangan anda

fenomena panti asuhan di Jakarta itu seperti apa?

Kurang Layak 30%

Biasa 70%

B. Data Kualitatif

Instrumen manusia yang beroperasi dalam situasi yang tidak ditentukan, di mana peneliti memasuki lapangan yang terbuka, sehingga tidak

(21)

mengetahui apa yang tidak diketahui. Untuk itu maka peneliti haruslah mengandalkan teknik-teknik kualitatif, seperti wawancara, observasi, pengukuran, dokumen, rekaman, dan indikasi non-verbal. Dalam rekaman data terbagi pada dua dimensi, yaitu fidelitas dan struktur. Fidelitas mengacu pada kemampuan peneliti untuk menunjukkan bukti secara nyata dari lapangan (fidelitas tinggi, misalnya rekaman video atau audio, sedangkan fidelitas kurang, misalnya catatan lapangan). Sedangkan dimensi struktur meliputi terstrukturnya wawancara dan observasi.

Salah satu yang dilakukan oleh Penulis adalah dengan melakukan wawancara pada Ibu Panti atau Ketua Susunan Pengurus Panti Asuhan dan Guru sekolah :

1. Ibu Hj. Mariati Bustami

Ibu Mariati adalah ibu panti yang mengurus dan mengelolah Panti Asuhan Al Kautsar bersama suaminya. Selain itu ibu Mariati juga menjadi guru mengaji apabila guru pengajar tidak dapat masuk. Selain menjadi pengurus serta pemilik panti asuhan Al Kautsar ibu Mariati juga mendirikan sekolah Paud yaitu TK untuk menengah bawah dengan biaya iauran sangat murah. Menurut ibu Mariati bantuan dari pemrintah tidak cukup untuk kebutuhan anak-anak. Pemerintah hanya memberi sumbangan hanya 1 sampai 2 jutaan pertahun. Sedangkan anak-anak di Al Kautsar berjumlah 302 anak, itupun belum termasuk tuna rungu dan tuna wicara. Jadi menurut ibu Hj Mariati Bustami keperdulian masyarakat sekitar yang turut membantu, saangat berperan penting dalam kehidupan anak-anak panti asuhan ini.

(22)

Ibu Fitri adalah guru SMP yang mengajar di sekolah Al Abror. Pandangan Ibu Fitri tentang anak panti asuhan adalah anak-anak yang malang karena tidak dapat berkumpul dengan keluarganya, dan kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian. Terkadang mereka merasa di buang dan tidak di harapkan oleh orang-orang terdekatnya. Dukungan dan perhatian amat sangat di butuhkan oleh anak-anak panti asuhan untuk mengembalikan rasa percaya diri mereka. Tekadang orang-orang disekitar mereka bersikap acuh tak acuh, pada hal perhatian masyarakat membut mereka merasa di perhatikan.

3.5 Campaign

1. Kampanye Penghijauan

Pemerintah Daerah Kota Badung, Bali melakukan aksi penanaman pohon disejumlah lahan kering. Upaya itu, sebagai bentuk penghijaun kembali lahan kritis yang tersebar di sejumlah daerah jurang dan aliran sungai di Kecamatan Petang, dan Kuta Selatan.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badung, Bali, I Gusti Made Agung mengatakan, saat ini Wilayah Badung, tengah menghadapi krisis lahan yang mencapai 1.000 hektar. Penanaman di lahan kritis diutamakan untuk tanaman yang berfungsi ganda, seperti buah-buahan. "Dengan begitu masyarakat tak buru-buru untuk menebang," katanya usai aksi tanam 1.000 pohon di kawasan Beranda Mumbul, Nusa Dua.

(23)

Penghijauan juga dilakukan pada lahan kosong mencapai ratusan ribu pohon, yang dilakukan di semua kecamatan di Badung, terdiri 93.000 pohon di Kecamatan Petang, 23.000 pohon di Mengwi, 40.000 pohon di Abiansemal, 29.000 pohon di Kuta Selatan, dan 2.300 pohon di Kecamatan Kuta.

Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badung, luas lahan hutan yang saat ini masih hijau di wilayah Badung sebanyak 8.000 hektar. Dari jumlah tersebut, luas hutan milik pemerintah hanya 3.000 hektar berupa hutan lindung di wilayah Kecamatan Petang. Sementara sisanya merupakan lahan hutan rakyat. Agung mengharapkan sektor swasta lebih banyak mengambil peran dalam program penghijauan di Kabupaten Badung. Program penghijauan tersebut diharapkan dapat mengurangi dampak pemanasan global, mencegah banjir kekeringan dan longsor, dan meningkatkan upaya konservasi hutan. "Kegiatan semacam ini harus terus kita lakukan sehingga lahan kritis di Kabupaten Badung bisa dihijaukan.9

2. Kampanye Berhenti Merokok

9

(24)

Perayaan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia 31 Mei dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan. Seperti Nampak pada hari minggu (30/05/2010), beberapa kelompok masyarakat anti rokok di Jakarta melakukan kampanye anti-tembakau/anti-rokok dengan menggelar sepeda santai dari Tugu Monas hingga Bundara Hotel Grand Indonesia. Kampanye anti-tembakau adalah bagian dari promosi kesehatan pada umumnya. Peserta kampanye membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi imbauan anti merokok. Selain itu, mereka juga membagikan leaflet berisi bahaya merokok dan langkah yang dapat ditempuh untuk berhenti merokok.

Rokok sebagai sumber masalah kesehatan masyarakat juga mulai menjadi perhatian para kepala daerah dan penyelenggara negara di daerah di berbagai di Indonesia. Perhatian para penyelenggara negara di daerah itu terhadap bahaya rokok pada aspek kesehatan masyarakat ditunjukkan dengan beragam cara, misalnya dengan menerapakn

kawasan tanpa rokok hingga kota tanpa rokok.10

3.6 Event

10

(25)

Event yang masuk kriteria dalam seminar ini adalah event yang cukup merakyat di Jakarta, seperti di bawah ini.

1. Event ‘Car Free Day’ di jalan Sudirman Thamrin Jakarta

Warga Ibukota menghadiri Gelanggang Olahraga Senayan, sepanjang ruas Sudirman - Thamrin hingga Monas karena sepanjang Minggu pagi ini kawasan itu penuh acara. Gelanggang Olahraga Senayan, sepanjang ruas Sudirman-Thamrin, hingga Lapangan Selatan Monumen Nasional, dipadati berbagai acara.

Berdasarkan informasi dari Traffic Management Center Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, di Senayan, Alfamart menggelar Lomba Gerak Jalan Sehat mulai jam 6 sampai 12 di Parkir Timur. Di waktu yang sama, Ikatan Sport Sepeda Indonesia juga melangsungkan kegiatannya di Pintu 1. Di Jalan MH Thamrin, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara menggelar Lomba Gerak Jalan dan Panggung Hiburan mulai pukul 6.30 sampai 13. Kepolisian memperkirakan perhelatan ini dihadiri sekitar 5000 orang. 11

2. Event Pekan Raya Jakarta (PRJ)

(26)

Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair adalah pameran tahunan

terbesar di Indonesia. Walaupun dinamai "pekan", biasanya berlangsung selama satu bulan penuh dari pertengahan Juni sampai pertengahan Juli untuk memperingati hari jadi kota Jakarta.12

Pasalnya, di hari pertama saja, jumlah pengunjung sudah mencapai 29 ribu orang. Dan itu adalah jumlah yang cukup bayak dibanding tahun lalu. “Ada peningkatan hingga 10 persen lebih dibanding hari pertama PRJ tahun lalu.

3. Event

Ini menggembirakan. Itu artinya antusiasme masyarakat terus meningkat.

Bertempat di spot paling ujung di Taman Impian Jaya Ancol, pantai Carnaval, pengunjung yang datang tanpa mengetahui spot venue Pantai Carnaval disambut oleh petunjuk seadanya dan umbul-umbul sponsor. Agak bingung juga bagi yang belum pernah ke Pantai Carnaval. Karena petunjuk terakhir ke spot, bukannya tulisan 'Urban Fest, tetapi 'Tempat Parkir Urban Fest.

Setelah berhasil menemukan ke arah mana pintu masuknya, pengunjung disambut dengan pintu gerbang Urban Fest kemudian baliho besar tentang info acara Urban Fest serta petunjuk arah.

Urban Fest

12

(27)

Memasuki area lapangan besar, yang paling kontras terlihat adalah panggung besar di ujung yang dikelilingi oleh tenda-tenda bazaar. Sangat memperlihatkan festival / bazaarnya. Hal ini diakui panitia karena Urban Fest kali ini sponsor utamanya adalah Kompas, dan Kompas menginginkan konsep dari Urban Fest kali ini benar-benar seperti bazaar, bergaya street festival. Di tengah-tengah lapangan ada beberapa kegiatan seperti bungee trampolin dan flying fox.

Gambar 1. Pintu Gerbang Urban Fest

Seperti yang di depan panggung ramai nonton musik, di depan stand low rider juga ramai sekali banyak orang-orang yang melihat. Trus justru main pamerannya, yaitu urban artnya, tendanya tidak terlalu besar walaupun agak stand out dibanding tenda yang lain, kalau yang lain pakai tenda putih, tendanya dia pake plastik transparan.

Kata panitianya tujuannya memperkenalkan para seniman urban yang susah sekali menembus dunia galeri dengan pameran disini jadi bisa diliat orang-orang yang berminat dengan meliat namanya (yang terus bisa eksis). Sekarang baru mengerti kenapa namanya bukan urban art festival, tapi urban fest, karena festival yang keliatan justru yang lain-lain.

Maksudnya komunitas-komunitas yang happening sekali di daerah urban ada di urban fest sini. Tapi yang paling menonjol Musik, Sport, Art & Hobbies. Ada juga yang mengusung 'go green' tapi itu juga cuma beberapa.

(28)

gambar 2 & 3. booth 'Recycle Experiences'

Stand terfavorite method! stand ini mengggabungkan 'go green' dengan kreatifitas dengan mengolah barang-barang bekas menjadi

barang-barang lucu seperti ini.

Musik, dengan ditampilkannya band-band yang happening di jakarta. Sudah jelas dengan meliat ukuran panggungnya yang sangat besar, brarti segi yang dijual salah satunya musik. Juga ada tenda-tenda bazaar lain yang ngejual pernak pernik musik rock, dan komunitas musik dari game (chiptune) pesta mikro.

Gambar 4& 5 : Musik Chiptunes :

Musik yang dibuat dari sound format yang telah disintesiskan secara Realtime oleh komputer atau video game soundchip

Sport, ada futsal atawa bola, basket, extreme sport kaya skateboard, bike, dan in line skate dan juga yang di tengah-tengah lapangan itu, bungee trampolin dan flying fox, dan ada parkour, olahraga tangan kosong no boundaries / lompat-lompat ngelewatin halang rintang.

(29)

gambar 6. extreme sport

Art & Hobbies, utamanya mah pameran urban art itu yang isinya ada lukisan, vector art, toys, sneakers, tapi ternyata pamerannya dipisah antara panitia dan IKJ yang ngisi grafiti dan juga grafiti di bajaj (bajaj yang dilukis-lukis). Stand yg lain (komersial) ada komunitas-komunitas kaya cosplay (costume player ala jepang), karya-karya recycle, dsb.

gambar 7 & 8. stand panita - urban art.

Tidak ketinggalan ada low rider yang tendanya lumayan menarik perhatian dengan pameran. low rider (sepeda pendek, katanya di US sana seperti sepeda mafia) yang bagus-bagus.

(30)

gambar 9 & 10. kompetisi low rider.

salah satu peserta yang pernah menang kompetisi lain dan jajaran piala yang unik!

Juga ada stand-stand komersial yang lain, kaya stand sponsor kaya kompas, prambors, bank, esia, body shop (yang mengusung go green juga), juga tidak lupa ada Food Fest, stand makanan-makanan.

gambar 11. stand HAI

yang kreatif banget jualan kaos dengan manual hand drawing.

Tanya-tanya ke beberapa pengunjung, tujuannya memang berbeda-beda sesuai dengan hobinya. Ada sekumpulan pria-pria dan wanita-wanita (tim futsal) yang datang buat tanding futsal atau basket, ada yang datang ingin liat Goodnight Electric atau Andra and the backbone (pokonya nonton musik), ada yang hanya mau melihat-lihan stand-standnya saja, ada yang

(31)

mau liat karyanya yang dipajang / partisipan urban art, ada yang ikutan kontes urban art, atau ada yang ditugasin ngeliput dan poto-foto sama kantornya.13

Gambar

Gambar II
Gambar 1. Pintu Gerbang Urban Fest
gambar 2 & 3. booth 'Recycle Experiences'
gambar 7 & 8. stand panita - urban art.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 97 Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan

Hasil perhitungan laju pertumbuhan spesifik (  ) dan laju degradasi substrat (q) pada pengolahan air limbah tahu dengan lumpur aktif menunjukkan penurunan nilai

Gereja merasa bahwa tidak semua orang berhak memperoleh ilmu pengetahuan dari buku-buku ini, Namun, dalam film ini pula muncul karakter seorang biarawan sekaligus seorang

prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran PP. 2) Prestasi belajar matematika pada siswa dengan kecerdasan matematik logis lebih baik daripada

Hipotesis dalam penelitian adalah: “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara katekisasi sidi yang diberikan oleh pelayan terhadap kedewasaan iman para

Menurut hasil penelitian peran serta guru dalam pelaksanaan program UKS di SMP N 1 Manado masih belum baik, hal ini bisa dilihat dari pernyataan informan yang mengatakan bahwa guru

Berdasarkan hasil pengujian, sebanyak 91% penguji yang meliputi masyarakat dan tenaga kesehatan setuju bahwa aplikasi Herbal Twinning System memiliki fitur menu yang menarik

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran dan implikasi strateginya pada masa yang akan datang di Bali