• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gel Pengharum Ruangan

Wewangian merupakan produk yang semakin berkembang saat ini, salah satunya adalah dalam bentuk pengharum ruangan. Bahan pewangi yang digunakan pada produk dibagi menjadi dua jenis yaitu, pewangi sintetis dan pewangi alami.Pewangi sintetis memiliki wangi yang lebih tajam, sedangkan pewangi alami memiliki wangi yang lebih lembut sehingga lebih nyaman digunakan.Penggunaan pewangi sintetis yang terlalu tajam dapat menimbulkan rasa pusing dan kurang nyaman (Fitrah, 2013).

Tabel 2.1 Beberapa zat pewangi sintetis dan tanda keracunannya (Che, 2003)

Aroma Bahan Yang

di Kandung Tanda Keracunan

Jeruk , lemon

Fruity-fragrance

86-173

Kanker, peradangan pada mata dan kulit

Tomat Tomato

Oil 010

Peradangan pada mata dan kulit, jika tertelan dan terhirup dapat menyebabkan pingsan dan tak sadar

Pepermint Peppermint

501

Lesu lemah mual, muntah, sakit perut, vertigo, hilang keseimbangan pergerakan anggota badan, mengantuk dan koma.

Kulit Kayu Manis

Cinnamon Oil 950

Peradangan sistem pernafasan dan kulit, mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah,sakit perut dan diare.

Wangi Cemara

Alpha Pinene P & F

Mengganggu sistem pernafasan, kerusakan paru-paru, vertigo,denyutan jantungmeningkat, pusing, halusinasi, kebakaran dan kesan terbakar pada kulit, konjunktivitas,merusakkan sistem pertahanan badan.

Lila

Alpha Terpineol P & F, FCC

Peradanganpada-paru, pneumonitis, susah bernafas,kehilangan koordinasi anggota badan,sakit kepala.

(2)

Parfum dideskripsikan dengan perumpamaan musik yang memiliki tiga “not/notes” yang membentuk harmoni wangian. Masing-masing note tercium seiring waktu dengan dimulai dari impresi pertama dari top note diikuti oleh

middle note yang telah mendalam dan base note yang sedikit demi sedikit muncul

di akhir. Note-note ini dibuat dengan seteliti mungkin berdasarkan pengetahuan proses evaporasi dari wangian. Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing notes:

1. Top notes

Wangi yang langsung tercium ketika parfum disemprotkan.Top notes mengandung molekul yang ringan dan kecil yang dapat berevaporasi cepat. Top

note membentuk impresi pertama dari parfum. Minyak lemon adalah salah satu

minyak atsiri yang termasuk top notes. 2. Middle notes

Wangi yang muncul setelah top notes mulai memudar. Middle note mengandung “inti” dari parfum dan juga bertindak sebagai topeng bagi base note yang sering kali tidak tercium enak pada pertama kalinya, namun menjadi enak seiring waktu. Notes ini juga sering disebut heart note. Minyak atsiri yang termasuk dalam kategori middle notes adalah minyak lavender, minyak sereh wangi, dan minyak kenanga.

3. Base notes

Wangi dari sebuah parfum yang muncul seiring memudarnya middle

notes. Base dan middle notes adalah tema wangian utama dari sebuah parfum. Base notes memberikan kedalaman yang solid dari parfum. Kandungan dari notes

(3)

pemakaian. Wangi top dan middle notes terpengaruhi oleh wangi dari base notes. Minyak nilam termasuk dalam kategori base note (Sabini, 2006).

Pengharum ruangan adalah produk-produk yang digunakan sebagai pengharum dan dapat mengurangi bau yang tidak menyenangkan didalam ruangan tertutup. Pengharum ruangan tersebut bisa dalam bentuk lilin, aerosol, diffuser,

potpourri dan gel(Pratiwi, 2010).Pengharum ruangan terdiri dari dua bahan dasar

yaitu, pewangi dan pelarut.Pelarut ada dua jenis yaitu air dan minyak. Biasanya pengharum yang menggunakan bahan dasar minyak dibuat dalam bentuk padat dan cair, sedangkan pengharum berbahan dasar air dibuat dalam bentuk gel (Sinurat,dkk.,2009).

Gel pengharum ruangan adalah pengharum ruangan yang berbentuk gel yang mengandung bahan pewangi. Saat ini dipasaran, produk pengharum ruangan berbentuk gel sangat bevariasi dalam hal aroma maupun kemasannya. Dengan kemasan yang kecil dan penyimpanan yang mudah menjadikan pengharum berbentuk gel ini lebih praktis dibandingkan dengan pengharum ruangan berbentuk cair yang penggunaannya harus dengan penyemprotan (Poerwadi,dkk., 2013).

Pengharum ruangan berbentuk gel memiliki kestabilan aroma yang relatif singkat, namun mudah terurai sehingga aman terhadap lingkungan, sedangkan bentuk semprot biasanya menggunakan bahan kimia seperti isobutene, n-butane, propane atau campurannya (Sinurat, dkk.,2009).

Gel pengharum ruangan disusun oleh beberapa macam bahan di antaranya adalah bahan dasar pembentuk gel, bahan pewangi, bahan pengikat wangi dan bahan tambahan. Bahan dasar pembentuk gel yang digunakan dalam penelitian ini

(4)

adalah karagenan dan natrium alginat, kemudian bahan pewangi yang digunakan adalah minyak lemon dan bahan pengikat wangi adalah minyak nilam, sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah propilen glikol dan sodium benzoat.

2.2 Karagenan

Karagenan adalah nama umum dari golongan polisakarida pembentuk gel dan pengental yang diperoleh secara komersial melalui proses ekstraksi dari spesies alga merah (Rhodopyceae) tertentu. Karagenan mempunyai sifat unik yang tidak dapat digantikan dengan jenis gum lainnya. Kegunaan karagenan dinilai dari dua kunci utama, yakni kemampuannya untuk membentuk gel yang kuat dengan garam tertentu atau jenis gum lain dan kemampuannya berinteraksi dengan protein tertentu (Rahmaisni, 2011).

Karagenan merupakan polisakarida anionik linier tersulfatasi yang diekstrak dari alga merah.Pertama kali diproduksi secara komersial dari Chondrus

crispus, sekitar tahun 1937.Karagenan digunakan sebagai bahan pensuspensi

karena sifat fungsionalnya yang dapat meningkatkan viskositas (Anwar, 2012). Berdasarkan struktur kimianya, karagenan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu karagenan jenis kappa, iota dan lambda.Iota karagenan berupa gel lembut dan fleksibel atau lunak, kappa karagenan berupa gel kaku dan keras, sedangkan lambda karagenan tidak dapat membentuk gel tetapi berbentuk cairan yang kental (Fitrah, 2013).

Penggunaan karagenan dalam pembuatan pengharum ruangan berbentuk gel umumnya menggunakan konsentrasi antara 1-3%. Gel dari karagenan berfungsi sebagai pengemulsi minyak pengharum pada bahan hidrofobik.

(5)

Karagenan yang dijadikan bahan pembuat gel pengharum ruangan berfungsi melepaskan minyak aroma secara perlahan (slow release) (Hargreaves, 2003).

Larutan panas karagenan akan mulai membentuk gel ketika didinginkan pada temperatur 40-60ºC. Gel karagenan bersifat reversible dan stabil pada temperatur ruangan namun dapat meleleh kembali dengan pemanasan 5–20ºC di atas temperatur pembentukan gel dan dengan pendinginan, gel kembali akan membentuk gel (Kusumah, 2011).

Proses pembentukan gel diawali dengan perubahan polimer karagenan menjadi bentuk gulungan acak (random coil). Perubahan ini disebabkan proses pemanasan dengan suhu yang lebih tinggi dari suhu pembentukan gel karagenan. Ketika suhu diturunkan, polimer karagenan akan membentuk struktur double helix (pilinan ganda) dan menghasilkan titik-titik pertemuan (junction points) dari rantai polimer. Jika diteruskan, ada kemungkinan proses pembentukan agregat terus terjadi dan gel akan mendorong air yang tidak terikat di dalam gel. Proses keluarnya air tersebut dinamakan sineresis (Fitrah, 2013).

(6)

2.3 Natrium Alginat

Alginat merupakan suatu hidrokoloid biopolimer yang tidak bercabang sebagai polimer, alginat terdiri atas 50-100.000 residu monomer.Alginat yang diperoleh umumnya berupa asam alginat.Alginat terdapat dalam alga laut sebagai campuran dari garam kalsium, natrium dan kalium (Anwar, 2012).

Gambar 2.2 Proses pembentukan gel alginat

Alginat merupakan komponen utama dari getah alga coklat dan merupakan senyawa penting dalam dinding sel spesies alga yang tergolong dalam kelas

Phaeophyceae.Secara kimia, alginat merupakan polimer murni dari asam uronat

yang tersusun dalam bentuk rantai linier yang panjang.Oleh karena alginat merupakan molekul linier dengan berat molekul tinggi, maka mudah sekali menyerap air.Karena alasan tersebut, maka alginat baik sekali fungsinya sebagai bahan pengental (Winarno, 2008).

Dalam pembentukan gel, konsentrasi alginat yang diperlukan jauh lebih kecil dari gelatin dan gel yang dihasilkan lebih stabil terhadap suhu.Oleh karena

(7)

alginat merupakan suatu polimer linier, viskositasnya ditentukan oleh bobot molekul dan kekakuan serta jumlah rantai (Anwar, 2012).

Garam natrium dari asam alginat berwarna putih sampai kekuningan, berbentuk tepung atau serat, hampir tidak berbau dan berasa, larut dalam air dan mengental (larutan koloid), tidak larut dalam larutan hidrokoloid dengan kandungan alkohol lebih dari 20%, dan tidak larut dalam kloroform, eter, dan asam dengan pH kurang dari 3 (Winarno, 2008).

Alginat dan larutan hidrokoloid lainnya merupakan subjek aktivitas mikroba, sehingga dibutuhkan pengawet yang cocok jika disimpan dalam periode yang lama. Pengawet yang dapat digunakan antara lain: asam benzoat, sodium benzoat, asam sorbat, kalium sorbat, metilparaben dan propilparaben(Anwar, 2012).

2.4 Minyak Nilam

Nilam (Pogostemon cablin) adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama (minyak nilam). Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak patchouli yang dari bahasa tamilpatchai (hijau) dan ellai (daun), karena minyaknya disuling dari daun. Aroma minyak nilam dikenal kuat dan telah digunakan berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian (parfum) dan bahan dupa (Daniel, 2012).

Beberapa komponen utama yang menjadi bahan senyawa penyusun minyak nilam meliputi patcholi alcohol, patchouli camphor, eugenol,

benzaldehyde, cinnamic aldehyde dan cadiene.Namun komponen penyusun yang

paling menentukan mutu minyak nilam tersebut ialah patcholi alcohol yang kadarnya tidak kurang dari 30% (Lutony dan Yeyet, 2000).

(8)

Minyak ini banyak dipergunakan dalam industri kosmetik, parfum, sabun, anti septik, dan insektisida.Keunggulan minyak nilam dalam industri parfum yakni bersifat fiksatif yaitu kemampuannya dalam mengikat minyak lainnya sehingga harumnya dapat bertahan lama dan hingga kini belum dapat dibuat secara sintetis (Kadir, 2011).

Minyak nilam terdiri dari komponen-komponenyang bertitik didih tinggi sehingga sangat baikdipakai sebagai zat pengikat dalam industri parfumdan dapat membentuk aroma yang harmonis.Zatpengikat adalah suatu persenyawaan yangmempunyai daya menguap lebih rendah atau titikuapnya lebih tinggidaripada zat pewangi sehinggakecepatan penguapan zat pewangi dapat dikurangi atau dihambat. Penambahan zat pengikat di dalamparfum dimaksudkan untuk mengikat aroma wangidan mencegah penguapan zat pewangi yang terlalucepat sehingga aroma wangi tidak cepat hilang ataulebih tahan lama (Halimah dan Zetra, 2011).

Minyak nilam bersifat sukar tercuci walaupun dengan menggunakan air sabun.Selain itu, minyak nilam juga dapat bercampur dengan minyak eteris lainnya, mudah larut dalam alkohol dan sukar menguap.Minyak nilam juga dapat digunakan sebagai fiksatif atau bahan pengikat bahan pewangi lainnya.Peranan minyak nilam sebagai fiksatif wangi-wangian ternyata tidak bisa digantikan oleh minyak lainnya.Karena sifatnya itulah minyak nilam banyak sekali dipakai sebagai bahan baku yang penting dalam industri wangi-wangian (parfum), kosmetik dan lain sebagainya(Lutony dan Yeyet, 2000).

(9)

2.5 Minyak Lemon

Minyak lemon diambil dari bagian kulit buahnya dengan cara pengepresan dingin maupun penyulingan uap. Tetapi jika digunakan penyulingan uap akan menghasilkan minyak dengan kualitas rendah. Minyak lemon termasuk ke dalam genus Citrus. Komposisi senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit buah tanaman genus Citrus berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di antaranya adalah limonen, sitronelal, geraniol, linalol, α-pinen, mirsen, β-α-pinen, sabinen, geranil asetat, nonanal, geranial, β-kariofilen, dan α-terpineol (Rahmaisni, 2011).

Minyak atsiri lemon dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan parfum, dan penambah cita rasa pada makanan.Minyak atsiri jeruk lemon juga bermanfaat bagi kesehatan, yaitu untuk aromaterapi.Aroma jeruk lemon dapat menstabilkan sistem syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan menyembuhkan penyakit.Manfaat bagi kesehatan tersebut karena minyak atsiri jeruk lemon mengandung senyawa limonen yang berkhasiat melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan dan batuk.Minyak atsiri jeruk lemon juga mengandung linalool, linalil asetat, dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang (sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan pengusir nyamuk (Rahmaisni, 2011).

(10)

2.6 Propilen Glikol

Propilen glikol adalah propana-1,2-diol dengan rumus molekul C3H8O2 dan berat molekul 76,10 (Ditjen POM.,1995). Propilen glikol berupa cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, dan higroskopik. Propilen glikol dapat dicampur dengan air, dengan etanol (95%) dan dengan kloroform, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat campur dengan eter minyak tanah dan dengan minyak lemak (Ditjen POM., 1979).

Propilen glikol dapat berfungsi sebagai pengawet, antimikroba, disinfektan, humektan, solven, stabilizer untuk vitamin, dan kosolven yang dapat bercampur dengan air. Sebagai pelarut atau kosolven, propilen glikol digunakan dalam konsentrasi 10-30% larutan aerosol, 10-25% larutan oral, 10-60% larutan parenteral dan 0-80% larutan topikal. Propilen glikol digunakan secara luas dalam formulasi sediaan farmasi, industri makanan maupun kosmetik, dan dapat dikatakan relatif non toksik. Dalam formulasi atau teknologi farmasi, propilen glikol secara luas digunakan sebagai pelarut, pengekstrak dan pengawet makanan dalam berbagai sediaan farmasi parenteral dan non parenteral (Rowe,dkk., 2003).

Sifat propilen glikol hampir sama dengan gliserin hanya saja propilen glikol lebih mudah melarutkan berbagai jenis zat. Sama seperti gliserin fungsi propilen glikol adalah sebagai humektan, namun fungsi dalam formula krim adalah sebagai pembawa emulsi sehingga emulsi menjadi lebih stabil. Propilen glikol dapat berfungsi sebagai humektan pada sediaan salep digunakan pada konsentrasi 15% (Rowe,dkk., 2003).

(11)

2.7 Natrium Benzoat

Natrium benzoat (C7H5NaO2) mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5% C7H5NaO2, dihitung terhadap zat anhidrat. Berbentuk granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau, atau praktis tidak berbau, stabil di udara.Kelarutannya mudah larut di air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%.Simpan dalam wadah tertutup baik (Ditjen POM., 1995).

Mekanisme kerja asam benzoat atau garamnya berdasarkan pada permeabilitas membran sel mikroba terhadap molekul-molekul asam yang tidak terdisosiasi.Isi sel mikroba mempunyai pH yang selalu netral. Bila pH sitoplasma mikroba menjadi asam atau basa, maka akan terjadi gangguan pada organ-organ sel sehingga metabolisme terhambat dan akhirnya sel mati. Membran sel mikroba hanya permeabel terhadap molekul asam yang tidak terdisosiasi, maka untuk mendapatkan efektivitas yang tinggi sebaiknya asam-asam tersebut digunakan dalam lingkungan asam.Hal ini juga disebabkan pada pH netral dan basa, asam-asam organik terurai menjadi ion-ionnya. Batas atas benzoat yang diijinkan dalam makanan 0,1% di Amerika Serikat, sedangkan untuk negara-negara lain berkisar antara 0,15-0,25%. Untuk negara-negara Eropa batas benzoat berkisar antara 0,015-0,5% (Ibekwe, dkk., 2007).

Gambar

Tabel 2.1 Beberapa zat pewangi sintetis dan tanda keracunannya (Che, 2003)
Gambar 2.1 Proses pembentukan gel karagenan
Gambar 2.2 Proses pembentukan gel alginat

Referensi

Dokumen terkait

10 Pemeriksaan MRI pada pasien ini ditemukan lokasi tumor pada daerah retroorbita dengan perluasan ke ruang masticator dan ruang parapharyngeal kanan serta

Antara idea strategik China adalah merealisasikan impian China; mementingkan faktor keamanan melalui misi diplomatik; memperluaskan kerjasama persahabatan dengan

Elektroda wolfram pada umumnya dioperasikan dengan straight polarity – DCEN, sehingga panas busur maksimum akan berada pada logam induk yang kemudian

(1) Penyedia jasa harus membuat dan mempertahankan proses jaminan keselamatan untuk menjamin bahwa kendali resiko keselamatan dikembangkan sebagai konsekuensi dari identifikasi

Meskipun memiliki kekuatan mekanik paling tinggi, kertas yang mengandung kitosan 1% dengan metode penambahan jalur C ini memiliki elastisitas lebih rendah dari kertas tanpa

Perkembangan teknologi harus dapat membantu setiap Perguruan Tinggi dalam melakukan pengungkapan (disclosure) terkait informasi yang disajikan di dalam website