12
III.
DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan
Photobook merupakan sebuah buku yang berisi rangkaian foto-foto yang memiliki cerita yang ingin disampaikan secara keseluruhan. Fungsi utama sebuah photobook yakni menghadirkan foto-foto yang menarik dari segi teknis fotografi maupun pesan pada setiap foto yang ingin disampaikan kepada pembaca. Menggunakan teori 7 unsur kebudayaan universal menurut Koentjaraningrat menjadi latar belakang penulis agar dapat lebih mudah menjelaskan salah satu subkultur budaya masyarakat yang dimiliki oleh Tangerang dan melihat peradaban dan perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Cina Benteng.
Gambar 1 The Americans Photobook, ®Robert Frank.
(Sumber : http://google.com/, 2017)
Koentjaraningrat (1995:45) menyatakan ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat disebut sebagai isi pokok dari setiapn kebudayaan di dunia atau kebudayaan pranata menyeluruh cultural universal dalam sistem nilai, yaitu:
13 Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
b. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan itu berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.
c. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
d. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan-bahan mentah, dalam proses itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda material.
e. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
14 f. Sistem Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal.Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.
g. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindaha.bentuk kendahan yang beraneka tagam itu timul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi amnusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
B. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Estetika Produk Rancangan
Dalam aspek perancangan photobook, penulis mengumpulkan beberapa sumber refrensi yang mempunyai relevansi terhadap perancangan yang ingin dibuat tentang fotografi dan photobook. Adapun aspek Estetika yang dipakai dalam perancangan
photobook ini sebagai berikut :
1. Pengertian Fotografi
Dalam arti umum kata Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya1.
Seperti yang disebutkan oleh ilmuwan asalh italia Giambasista Della Forta pada tahun 1558 bahwa kamera (Camera Obscura) pada sebuah kota yang membentuk pelukis untuk menangkap bayangan gambar dengan media cahaya. Meski percobaan
15 alat reka gambar sudah mencapai taraf yang menguntungkan dan perkembangan dari saat ke saat semakin berhasil, tetap saja belum bisa disebut proses fotograif karena media perekam gambarnya masih belum bisa membuat gambar secara permanen2.
Foto adalah suatu pesan yang dibentuk oleh sumber emisi, saluran, transmisi dan titik respsi. Struktur foto bukanlah sebuah struktur yang terisolasi, karena selalu berada daam komunikasi dengan struktur lain, yakni teks, judul, keterangan, yang selalu mengiringi foto. Denagn dmeikian pesan secara keseluruhannya dibentuk oleh ko-operasi dua struktur yang berbeda3.
Fotografi umumnya dipandang sebagai suatu proses teknolgoi yang memungkinkan kita membekukan waktu, gerak atau peristiwa. Dengan bantuan bahan peka cahaya (film dan kertas) mengubahnya menjadi monochrome (hitam putih) ataupun berwarna (di kertas atau bahan transparan), sebuah foto pada dasarnya adalah wujud suatu moment dari suatu angka atau serangkaian gerak4.
2. Elemen Visual Fotografi
Fotografi tak lepasnya dari elemen-elemen pendukung yang terikat dalam sebuah foto. Elemen-elemen visual yang membentuk subjek dan pendukung-pendukung yang tersusun untuk menjadi skema atau skenario yang menarik. Elemen visual tersebut adalah :
a. Garis
Fotografi mengubah semua objek tiga dimensi menjadi gambar dua dimensi. Foto sebagai seni rupa dua diemnsi pasti kntal dengan unsure garis sebagai elemen penyusunnya. Dengan kata lain, ketika beribicara tentang garis kita tidak hanya
2 Bachtiar, R. (2001). Ritual Fotografi. Jakarta: Chip Foto and Video Special Edition. H. 8 3 Ajidarma, S. Gumilar. (2002). Kisah Mata. Yogyakarta: Galang Press. H. 27
16 berbicara tentang bentuk garis secara rill. Tetapi, garis tersebut bisa berbentuk garis iamjiner, seperti tepi jalan dan lain sebagainya.
b. Tekstur
Tekstur dapat ditangkap melalui indera penglihatan maupun indera peraba. Tekstur umumnya juga merupakan pengunglangan bentuk. Hanya saja, tekstur lebih menunukan pola yang terdapat pada permukaan suatu benda. Tekstur dalam komposisi berfungsi untuk menambahkan unsure realism, kedalaman, dan kesan tiga dimensi.
c. Warna
Mata manusia telah terbiasa melihat segala sesuatu yang berwarna, dalam elemen visual, warna menjadi salah satu elemen yang sangat memiliki kekuatan gambar yang perwujudannya harus pertimbangkan dan diatur secara matang.
d. Bentuk
Bentuk adalah aspek tiga dimensi yang terbetuk dari shape dan memperlihatkan bagaimana objek menempati ruang dalam foto. Bentuk dapat dilihat melalui tanda-tanda dua dimenesi yang berada pada foto tersebut.
3. Komposisi Fotografi
Dalam kata lain, komposisi adalah keseimbangan. Untuk membangun mood suatu foto agar mememiliki keseimbangan obyek yang ada dalam sebauh foto. Komposisi juga dapat dijadikan untuk melatih kepekaan mata dalam merekam berbagai elemen dan sudut pemotret.
Sri Sadono selaku Chief Editor untuk majalah Chip Foto & Video dalam buku Komposisi Foto miliknya mengatakan bahwa untuk mendapatkan foto yang baik, jangan terlalu terpaku dengan komposisi karena aturan komposisi hanya sebuah refrensi. Dengan
17 mengikutinya secara tertata, belum tentu menghasilkan komposisi yang terbaik, bila perlu, bebaskan pikiran dan emosi untuk berekspresi.
Mengacu kepada teori komposisi Steve McCurry, Editor Senior majalah National Geographic, terdapat 9 komposisi yang bisa diterapkan dalam mengahasilkan foto yang baik, sebagai berikut :
a. Rule of Thirds
Frame kamera dibagi tiga (oleh pemotret dengan garis-garis imajiner, tentunya), lalu bidik fokus yang dianggap paling kuat dan menarik. Fokus terdapat pada titik pertemuan antar garis pembagi.
Gambar 2 Rule of Third, ®Steve McCurry.
(Sumber : http://medan.tribunnews.com/, 2017)
b. Leading Lines
Sama seperti Rule of Thrids, dimana pemotret, membagi frame kameranya dengan garis-garis imajiner. Bedanya, garis-garis ini berupa garis lurus yang mengikuti garis-garis benda yang terdapat di dalam objek.
18 Gambar 3 Leading Lines, ®Steve McCurry.
(Sumber : http://medan.tribunnews.com/, 2017)
c. Diagonals
Garis diagonal akan menghasilkan foto dengan komposisi unik. Dalam komposisi ini kuncinya adalah momentum. Bagaimana pemotret jeli dan sabar menunggu garis diagonal bertemu membentuk sudut yang menarik.
Gambar 4 Diagonals, ®Steve McCurry.
19 d. Framing
Framing adalah metode komposisi yang paling umum dan saling digunakan karena foto yang dihasilkan akan sangat menarik, meski sebenarnya sulit dilakukan. Pemotret haris lebih dahulu mencari objek yang bisa masuk ke dalam bingkai. Kejelian dan kesabaran dalam menunggu momentum adalah kunci keberhasilan dalam menerapkan komposisi ini
Gambar 5 Framing, ®Steve McCurry.
(Sumber : http://medan.tribunnews.com/, 2017)
e. Figure to Ground
Komposisi ini sudah banyak digunakan untuk mendapatkan hasil foto yang menarik, sederhama, namun membutuhkan kejelian mata dan intuisi. Menentukan momentum dalam sudut pengambilan gambar yang tepat, dengan melihat cahaya yang tepat dapat memunculkan kontras yang kuat antara subjek dan latar belakang.
20 Gambar 6 Figure to Ground, ®Steve McCurry..
(Sumber : http://medan.tribunnews.com/, 2017)
f. Fill the Frame
Dalam teknik ini, pemotret berada sedekat mungkin dengan subjek untuk mendapatkan mood terhadap subjek yang difoto.
Gambar 7 Fill the Frame, ®Steve McCurry.
21 g. Center Dominant Eye
Mata manusia dapat dikatakan sebagai bagian dari organ tubuh yang paling menarik, Teknik ini sebenarnya hampir sama dengan Fill the Frame, akan tetapi, Center Dominant Eye, pemotret lebih fokus pada mata subjek yang difoto, untuk mendapatkan ungkapan bahasa yang disampaikan oleh mata.
Gambar 8 Center Dominant Eye, ®Steve McCurry.
(Sumber : http://medan.tribunnews.com/, 2017)
h. Simetri
Simetri juga hampir sama dengan Fill the FramedanCenter Dominant Eye. Sama-sama untuk portrait. Dalam teknik ini pemotret menempatkan titik fokus tepat pada bagian tengah wajah, yang kemudian memanjang membentuk garis lurus. Dengan kata lain, pemotret membuat gairs imajiner untuk membelah dua subjek.
22 Gambar 9 Simetri, ®Steve McCurry.
(Sumber : http://medan.tribunnews.com/, 2017)
i. Patterns and Reptition
Komposisi ini biasa digunakan untuk mengabadikan objek dengan subjek yang ramai. Pemotret menentukan fokus terhdapat subjek yang paling kuat dan secara kasat mata menarik, dan menjadikan latar belakang sebagai penguat terhadap bentuk atau subjek yang sama.
23
(Sumber : http://medan.tribunnews.com/, 2017)
4. Layout
Layout merupakan penyusanan atau tata letak dari berbagai macam elemen desain yang berhubungan dengan sebuah bidang sehingga membentuk sebuah susunan yang artistik dan sebagai pendukung untuk menyampaikan suatu konsep atau pesan yang ingin disampaikan. Dalam photobook, pengaturan layout cenderung didominasi oleh elemen foto.
5. Tipografi
Tipografi adalah seni tentang aturan atau tata cara penggunanaan huruf, kata dan paragraph pada masing-masing ruang. Pengolahan tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema yang ingin disampaikan, melainkan juga tata letak vertika atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. Roy Bewer (1971) mengatakan bahwa tipografi dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, dalam pengertian yang lebih khusus tiporafi merupaakan pemilihan, penataan dan berbagai hal yang terkait dalam pengaturan baris-bari (typeset).
6. Warna
Dalam photobook warna dihasilkan dari sebuah foto. Banyak cara yang dilakukan oleh fotografi untuk membuat sebuah photobook menarik dengan memberikan efek-efek tertentu seperti efek warna sphia, hitam dan putih, dan lain-lain. Biasanya fotografer mempertimbangkan warna foto yang ingin ditampilkan guna mengungkapkan pesan dan konsep perancangan yang ingin disampaikan, sehingga tidak memberikan rasa pembaca untuk melihat sebuah photobook.
C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Rancangan
24
1. Kertas
Dalam percetakan ada beberapa jenis kertas yang biasa digunakan, sebagai berikut: a. HVS
Bahan kertas yang memiliki permukaan agak kasar, kertas ini umumnya dipakai untuk foto fotocopy dan mesin printer.
b. Art Paper
Bahan kertas yang seringkali digunakan untuk brosur, majalah dan katalog ini dipilih karena permukaannya yang licin dan halus.
c. Art Carton
Bahan kertas ini memiliki permukaan yang sama dengan Art Paper dan hanya dibedakan dari ketebalan. Kertas ini umumnya dipakai untuk kartu nama, catalog dan brosur.
d. Fancy Paper
Bahan kertas yang memiliki beragam warna dan karakteristik ini banyak dipakai untuk kartu undangan. Ada banyak jenis yang dimiliki oleh kertas ini seperti millennium, jasmine, java emboss, Hawaii dan lain-lain.
2. Teknis Finishing a. Laminasi
Laminasi dipakai sebagai pelindung suatu media sehingga menjadi lebih awet, tahan gores dan mencegah terjadinya kerusakan, Dalam dunia percetakan ada 2 jenis laminasi yang dikenal dan biasa digunakan yaitu laminasi glossy dan laminasi
doff. Dari kedua jenis laminating tersebut memiliki kedua karakteristik dan efek yang
berbeda apabila digunakan, laminasi glossy memberikan efek mengkilat pada hasil cetak sedangkan laminasi doff memberikan efek warga yang begitu lembut pada hasil cetak.
25
b. Jilid
Jilid merupakan sentuhan terakhit untuk menyatukan lembaran-lembaran kertas yang ingin dijadikan sebuah buku dengan hasil yang sempurna. Ada beberapa jenis pilihan cara jlidi yang bisa diaplikasikan untuk finishing sebuah buku, sebagai berikut: a. Spiral (Wire Binding)
Ada dua jenis bahan spiral yang biasa digunakan yaitu spiral kawat dan spiral plastik. Jenis spiral memiliki beragam jenis ukuran yang bisa disesuaikan dengan ketebalan kertas yang ingin dijilid.
b. Lem Panas (Gluer Book Binding)
Jenis jilid lem panas ini sering digunakan untuk melekatkan cover dan isi dengan menggunakan lem panas. Teknik jilid ini seringkali dipakai karena hasil akhir yang cepat dan rapi.
D. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Rancangan
Keberhasilan sebuah produk dapat dinilai dari seberapa besar manfaat yang diperoleh dari nilai guna dan dapat hadir untuk memenuhi kebutuhan ketika berada di tengah masyarakat. Tak hanya dilihat dari itu, aspek ekonomi juga sangat mempunyai pengaruh besar terhadap kesuksesan sebuah produk, namun semua itu tergantung pada kemampuan desainer dalam mengindentifikasi kebutuhan konsumen., sehingga masyarakat dapat memilik dan menikmatii produk tersebut dengan harga yang terjangkau. Biaya tersebut dapat dihasilkan dengan memperhatikan pengunaan material yang dipakai pada produk tersebut. Oleh karena itu, pentingnya identifikasi konsumen dalam melakukan perancangan