PENDAHULUAN SCILAB
1. Struktur Scilab Program Scilab sudah memiliki text editor di dalamnya. Perintah/kode program Scilab dapat dituliskan di dalam window Scilab Execution (Scilex) ataupun di window Scipad (text editor Scilab). Namun untuk praktikum Metode Numerik ini, program dituliskan di dalam Scipad. 2. File ExtensionFile program Scilab memiliki extension .sce. File ini masih dalam bentuk text format. Untuk mengeksekusi file .sce, pertama kali file tersebut dibuka di dalam Scilab. Kemudian dieksekusi (ctrl + l). 3. Perintah Scilab 3.1. Vektor Cara untuk membuat vektor dalam Scilab sbb : (vektor disebut juga dengan array satu dimensi) x=[0 ;2 ;5] 3.2. Matriks Cara untuk membuat matriks dalam Scilab sbb : (matriks disebut juga array dua dimensi)
[
1 −1 4 3 2 −3 4 5 5]
perintahnya sbb : A=[1 3 4 ;−1 2 5 ; 4−3 5] 3.3. Vector OtomatisCara menciptakan vector secara otomatis dari 1 hingga 7 dengan faktor kenaikan sebesar 0.2 w = 1:0.2:7 3.4. Menjalankan Function pada Vector Vektor dapat diberlakukan suatu function secara bersamaan dengan perintah : z = sin(w) 3.5. Membuat Plot dari Vector Dua vector z dan w dapat dibuat plot w versus z dengan perintah : plot2d(w,z) 3.6. Matriks Bilangan Random Cara membuat matriks m x n yang berisi bilangan random sbb : rand(n,m) 3.7. Loops dan Condition Looping dan condition di dalam Scilab sbb : ans = 0; n = 1; term = 1; while( ans + term ~= ans ) ans = ans + term; term = term*x/n; n = n + 1; end ans kemudian dijalankan perintah sbb :
x = 1.0 exec(’ex.sci’) Selain itu : for j=4:2:6 disp(j**2) end Hasilnya adalah : 16, 4, 0, 4, 16, 36 3.8. Statement IF Statement IF di dalam Scilab sbb : if expression then statements else if expression then statements else statements end 3.9. Function Contoh function pada Scilab : function y = ex(x) // EX A simple function to calculate exp(x) y = 0; n = 1; term = 1; while( y + term ~= y ) y = y + term;
n = n + 1; end endfunction cara menjalankan : exec('ex.sci') ex(1.0)
A. PENYELESAIAN AKARAKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK
Akarakar persamaan karakteristik adalah penyelesaian dari suatu persamaan polinomial. Polinomial tersebut berorde (berpangkat) 2 atau lebih, biasa disebut dengan persamaan Non Linear. Untuk persamaan orde 2 atau tiga masih mudah untuk menyelesaikan. Namun untuk persamaan berorde tinggi diperlukan metode numerik untuk mempermudah pencarian akar persamaan tersebut. Beberapa metode yang bisa digunakan akan dijelaskan di bawah ini : 1. METODE BISECTION Metode Bisection digunakan untuk mencari akar persamaan non linear melalui proses iterasi dengan persamaan : Xc=XaXb/2 ...(1.1) dimana nilai f  Xa. f  Xb0 ...(1.2). Kelemahan metode ini adalah :
1. Jika akar persamaan lebih dari satu, maka nilai tersebut hanya bisa ditemukan satu per satu/tidak bisa sekaligus.
2. Tidak dapat mencari akar kompleks (imajiner). 3. Proses iterasi tergolong lambat.
Langkah pertama, menentukan dua nilai x (Xa dan Xb) sebagai nilai awal perkiraan. Kedua nilai ini harus memenuhi syarat persamaan 1.2 Langkah kedua, jika nilai awal telah didapatkan selanjutnya menentukan nilai x (misal Xc) baru menggunakan persamaan 1.1 Langkah ketiga, mencari nilai f(Xc) Langkah selanjutnya, melakukan langkah 2 dan 3 hingga didapatkan f(Xc) = 0 atau mendekati 0. Contoh : Carilah akar persamaan f  x=x3−7x1 Langkah pertama, menentukan dua nilai x awal. Misal : Xa = 2.6 dan Xb = 2.5. Kemudian cek apakah kedua nilai tersebut memenuhi syarat? f(Xa) = f(2.6) = 2.63−72.61=0.376 f(Xb) = f(2.5) = 2.53−72.51=−0.875 Karena f(Xa).f(Xb) < 0 maka kedua nilai perkiraan di atas benar. Langkah kedua, mencari nilai Xc Xc=XaXb/2 atau Xc=2.62.5/2 = 2.55 dan f  Xc=2.553−72.551=−0.2686 karena nilai f(Xc) negatif maka f(Xc) menggantikan f(Xb). Langkah ketiga, mencari nilai Xd
Xd=2.62.55/2=2.575 dan f  Xd=2.5753−72.5751=−0.04886 Langkah keempat, mencari nilai Xe Xe=2.62.575/2=2.5625 dan f  Xe=2.5625 3−7 5.56251=−0.11108 Langkah berikutnya, ulangi langkahlangkah di atas hingga menemukan f(Xn) yang mendekati nol atau f  xn−1−f  xne . Sedangkan e dapat ditentukan sendiri, misalnya E x 10−5 Tugas Anda 1. Buatlah program implementasi dari algoritma di atas! Hasil program di atas f(x) tidak pernah nol bulat (3,472 x 108) dengan x = 2.571201. 2. Seorang peneliti atom menemukan hubungan waktu luruh radioaktif (t) dengan energi (E) yang dimiliki atom tersebut dengan suatu persamaan t=4 E33 E−2 E2 . Berapakah energi
2. METODE NEWTON RAPHSON Metode Newton Raphson juga digunakan untuk menyelesaikan persamaan non linear f(x). Rumus penyelesaian Xn1=Xn−f  Xn/f ' Xn ... 2a Sedangkan persamaan non linear dapat diselesaikan jika memenuhi syarat sbb : ∣f x1. f ''x1/ f 'x1. f 'x1∣ < 1 ... 2b dimana X1 adalah titik awal yang ditentukan sebelum melakukan iterasi. Keterbatasan dari metode ini adalah : 1. jika fungsi f(x) mempunyai beberapa titik penyelesaian, maka akarakar penyelesaian tersebut tidak dapat dicari secara bersamaan. 2. Tidak dapat mencari akar imajiner(kompleks). 3. Tidak dapat mencari akar persamaan yang tidak memenuhi syarat persamaan 2b, meskipun sebenarnya persamaan memiliki akar persamaan. 4. Untuk persamaan yang sangat kompleks, pencarian turunan pertama dan kedua sangatlah sulit. Berikut algoritma Metode Newton Raphson : 1. Mencari turunan pertama dan kedua dari persamaan yang ada.
2. Menentukan nilai X1 sebagai nilai perkiraan awal dan kemudian mengecek apakah memenuhi persyaratan persamaan 2b.
3. Jika memenuhi, maka iterasi dilakukan untuk mencari nilai Xn .
4. Begitu seterusnya hingga antara Xn−1−Xn = 0 atau <= nilai e (error). Nilai error ini dapat ditentukan sendiri.
Contoh : Carilah persamaan non linear di bawah ini dengan Metode Newton Raphson : f  x=ex−3x2=0 Langkah pertama, mencari turunan persamaan tersebut f ' x=ex−6x f '' x=ex−6 Langkah kedua, menentukan nilai X1 , misalnya X1 = 1. f(1) = e3−312=−0.281718 f'(1) = e3−61=−3.281718 f''(1) = e3−6=−3.281718 jadi ∣f x1. f ''x1/ f 'x1. f 'x1∣=0.0858451 karena syarat dipenuhi maka proses iterasi dapat dilanjutkan. Langkah ketiga, melakukan iterasi persamaan 2a untuk mencari Xn jika e (error) = E x 10−7 . x2=x1−f  x1/f ' x1=0.9141155 x1−x2=0.0858845 Langkah keempat, karena selisih x lebih besar dari e dan bukan 0 maka x3=x2−f  x2/f ' x2=0.910018 x2−x3=0.0040975 dst. hingga selisihnya sama dengan nol atau lebih kecil dari e. Tugas Anda
1. Buatlah program yang menerapkan algoritma di atas. Jika jawaban benar maka akar f(x) = 0.9100076 atau mendekatinya.
2. Seorang ekonom menemukan bahwa hubungan permintaan (x) dengan besar inflasi (y) adalah y =x4−9x22x−2 . Tentukan jumlah permintaan yang menandakan bahwa inflasi sebesar
B. PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR SERENTAK
Persamaan Linear serentak adalah suatu persamaan dengan variabel bebas, misalnya :y1 = a11x1 + a12x2 + a13x3 +... + a1nxn
y2 = a21x1 + a22x2 + a23x3 +... + a2nxn
y2 = a31x1 + a32x2 + a33x3 +... + a3nxn
Penyelesaian dari persamaan tersebut bisa menggunakan bantuan matriks. Namun untuk ordo (jumlah variabel dan jumlah persamaan) yang tinggi, penyelesaian dapat menggunakan nilai pendekatan. Oleh sebab itu, metode numerik bisa digunakan untuk persamaan ini. Metode yang bisa dipakai akan dijelaskan di bawah ini. 1. METODE JACOBI Metode iterasi Jakobi adalah metode penyelesaian persamaan serentak melalui proses iterasi dengan menggunakan persamaan sbb : x1n1 =hi/aii−
∑
j=1 n aij/aiixjn...3a dimana j <> i Kelemahan dari metode ini adalah : 1. Jika ordo persamaan cukup tinggi maka konsumsi waktu untuk eksekusi program menjadi lama. 2. Metode ini hanya bisa dipakai jika persamaan yang akan diselesaikan memenuhi syaratpersamaan berikut
∣aii∣
∑
j=1 n
dimana j <> I Berikut algoritma Metode Jacobi 1. Cek apakah susunan persamaan yang akan diselesaikan memenuhi syarat persamaan 3b. Jika ya, maka lanjut ke langkah kedua. 2. Menyusun matriks koefisien, matriks variabel, dan matriks hasil. 3. Langkah ketiga adalah menentukan titik variabel x awal kemudian melakukan iterasi dengan persamaan 3a hingga didapatkan nilai variabel x yang tidak berubah atau hampir tidak berubah dari iterasi yang sebelumnya. Contoh : Carilah penyelesaian dari persamaan sbb : 8x1x2x3=8 x1−7x22x3=−4 x12x29x3=12 Langkah pertama, menyusun urutan persamaan sehingga memenuhi persyaratan pada persamaan 3b. Urutannya sebagai berikut :
persamaan 8x1x2x3=8 diletakkan pada posisi paling pertama dikarenakan koefisien a11
memiliki nilai paling besar. Kemudian posisi nomer dua adalah persamaan x1−7x22x3=−4
dikarenakan koefisien a22 memiliki nilai paling besar dari ketiga persamaan. Dan yang terakhir adalah
persamaan x12x29x3=12 .
Langkah kedua, menyusun matriks koefisien, matriks variabel dan matriks hasil. matriks koefisien :
A=
81 1 1 −7 2 −1 2 9
matriks variabel : x=
xx12 x3
matriks hasil : h=
−48 12
Langkah ketiga, menentukan titik awal variabel, misal diambil nilai awal dari x1, x2, x3 = 0. Kemudian melakukan iterasi dengan persamaan 3a hingga nilai x1, x2, x3 tidak berubah. Contoh iterasi pertama sbb : x1=8 8−
a12 a11x2 a13 a11x3
x1=8/8−00=1 x2=−4 −7−
a21 a22x1 a23 a22x3
x2=0.571−00=0.571 x3=12 9 −
a31 a33x1 a32 a33x2
x3=1.333−00=1.333 setelah dilanjutkan hingga iterasi ke 8 maka hasil dari x1, x2, x3 semuanya adalah 1.Tugas Anda 1. Buatlah program yang mengimplementasikan algoritma di atas. 2. Seorang peneliti melakukan penelitian mengenai lintasan elektron yang dipengaruhi oleh 3 faktor, katakanlah x, y, dan z. Hasil dari penelitian tersebut memberikan 3 buah persamaan sbb : 4x−10y6z=30 3x5y−7z=15 6x−8y6z=−8
Tugas Anda sebagai programmer adalah membantu peneliti tersebut dengan membuatkan program untuk mencari nilai x, y, dan z. nilai error = 0.01 dengan menggunakan Metode Jacobi.
2. METODE GAUSS SEIDEL Metode Gauss Seidel digunakan untuk menyelesaikan persamaan serentak. Metode ini lebih cepat dibandingkan dengan Metode Jacobi. Metode Gauss Seidel ini menggunakan persamaan sbb : xin1 =bi aii−
∑
j=1 i−1 a ij aiixj n1 −∑
j=i1 N a ij aiixj n persamaan 4.a dimana : i = 1, 2,...N n = 1, 2, … Algoritma Gauss Seidel, sbb : 1. Cek apakah susunan persamaan yang akan diselesaikan memenuhi syarat persamaan 4a. Jika ya, maka lanjut ke langkah kedua. 2. Menyusun matriks koefisien, matriks variabel, dan matriks hasil. 3. Menentukan titik variabel x awal kemudian melakukan iterasi dengan persamaan 4a hingga didapatkan nilai variabel x yang tidak berubah atau hampir tidak berubah dari iterasi yang sebelumnya. Contoh : Carilah penyelesaian dari persamaan ini menggunakan metode Gauss Seidel : 8x1x2x3=8 x1−7x22x3=−4 x12x29x3=12 Langkah pertama, menyusun urutan persamaan sehingga memenuhi persyaratan pada persamaan 3b. Urutannya sebagai berikut :persamaan 8x1x2x3=8 diletakkan pada posisi paling pertama dikarenakan koefisien a11 memiliki nilai paling besar. Kemudian posisi nomer dua adalah persamaan x1−7x22x3=−4 dikarenakan koefisien a22 memiliki nilai paling besar dari ketiga persamaan. Dan yang terakhir adalah persamaan x12x29x3=12 . Langkah kedua, menyusun matriks koefisien, matriks variabel dan matriks hasil. matriks koefisien : A=
81 1 1 −7 2 −1 2 9
matriks variabel : x=
x1 x2 x3
matriks hasil : h=
−48 12
Langkah ketiga, menetukan titik awal misalnya : x11, x21, x31=0 kemudian melakukan iterasi dengan persamaan 4.a, yaitu : x12= h1 a11−∑
j=1 0 a 1j a11xj n1−∑
j=2 3 a 1j a11xj n x12 = h1 a11−0− a12 a11x21 a13 a11x13 x12=1−0−00=1x22= h2 a22−
∑
j=1 1 a 2j a22xj n1−∑
j=3 3 a 2j a22xj n x22 = h2 a22−0− a21 a22x1 2 a23 a22x3 1 x22=0.571−−1/70=0.7147 x32= h2 a22−∑
j=1 2 a 3j a33xj n1−∑
j=4 3 a 3j a33xj n x32 = h3 a33−0− a31 a33x12 a32 a33x22 x3 2=1.333−2/90.714/9=1.032 Setelah dilanjutkan sampai iterasi keN ditemukan hasil dari x1, x2, x3=1 . Tugas Anda : 1. Buatlah implementasi program dengan Scilab pada persoalan di atas. 3. Seorang peneliti melakukan penelitian mengenai lintasan elektron yang dipengaruhi oleh 3 faktor, katakanlah x, y, dan z. Hasil dari penelitian tersebut memberikan 3 buah persamaan sbb : 4x−10y6z=30 3x5y−7z=15 6x−8y6z=−8Tugas Anda sebagai programmer adalah membantu peneliti tersebut dengan membuatkan program untuk mencari nilai x, y, dan z. nilai error = 0.01 menggunakan Metode Gauss Seidel.
C. PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR SERENTAK
Persamaan Non Linear serentak adalah dua buah persamaan berordo(pangkat) lebih dari satu. Masing masing persamaan memiliki kaitan sehingga penyelesaian persamaan satu dapat digunakan sebagai penyelesaian dalam persamaan yang lainnya. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persamaan non linear serentak adalah Metode Newton Raphson. METODE NEWTON RAPHSON Metode Newton Raphson ini memiliki proses iterasi yang cepat. Namun hanya terbatas pada persamaan berordo dua atau tiga. Untuk ordo yang lebih besar, persoalan akan menjadi kompleks dikarenakan ada penghitungan determinan matriks ordo tinggi. Algoritma Newton Raphson 1. Menyelesaikan 2 persamaan Non Linear serentak menjadi : F x1, x2=0 dan G x1, x2=0
2. Mencari nilai fungsi F x1, x2 dan G x1, x2=0 dan turunan fungsi tersebut terhadap
masingmasing variabelnya, yaitu dF /dx1, dF/ dx2, dG/dx1, dG/dx2 pada titik awal yang ditentukan yaitu x1
0
dan x2 0
.
3. Mencari nilai r1 dan s1 ( r1 dan s1 adalah deviasi dari nilai x1 dan x2 ), dengan aturan sbb : r1=
∣
−F x1, x2 −Gx1, x2 dF /dx2 dG/dx2∣
∣
dF /dx1 dG /dx1 dF /dx2 dG/dx2∣
s1=∣
dF /dx1 dG/dx1 −F  x1, x2 −G x1, x2∣
∣
dF /dx1 dG/ dx1 dF /dx2 dG /dx2∣
kemudian dengan pendekatan didapatkanx1 1 =x1 0 r1 x21=x20s1 4. melakukan operasi iterasi dengan mengulang langkah kedua sampai didapatkan nilai r dan s nol atau mendekati nol/error. Contoh : Carilah penyelesaian dari persamaan non linear serentak sbb : x2x1=12.6−x1e−x2 4ln x2x120.3=3x1x2 Penyelesaiannya adalah : Langkah pertama, menyusun persamaan di atas menjadi bentuk F x1, x2=0 G x1, x2=0 yaitu : F x1,x2=x1e−x2 −x2x1−12.6=0 G x1,x2=4ln x2x120.3−3x1x2 Langkah kedua, Mencari nilai fungsi dan turunannya pada x10 dan x20 misalkan ditentukan nilai awalnya sebesar x1 0=4 dan x2 0=3 akan didapatkan : F x1, x2=x1e−x2−x2x1−12.6 F x1, x2=4exp−3−34−12.6 F x1, x2=−0.799148273 dan G x1, x2=4ln x2x1 20.3−3x 1x2
G x1, x2=4ln34 20.4−3 43 G x1,x2=−0.090160536 nilai turunannya : dF /dx1=−x2e −x2=−3exp−3=2.9590212932 dF /dx2=−x1−x1e −x2 =−4−4exp−3=−4.199148273 dG /dx1=2x1−3x2=24−33=2.803847577 dG /dx2=4/x2−3x1/2x2=4/3−34/23=−2.130768282 Langkah ketiga, mencari nilai r1 dan s1 r1=
∣
−0.799148273 0.090160536 −4.199148273 −2.130768282∣
∣
−2.950212932 2.803847577 −4.199148273−2.130768282∣
=0.115249096 s1=∣
−2.950212932 2.803847577 −0.799148273 0.090160536∣
∣
−2.950212932 2.803847577 −4.1994148273−2.130768282∣
=0.109340978 sehingga x1 1 =x1 0 r1=40.115249096=4.115249096 x2 1 =x2 0 s1=30.109340978=3.109340978Langkah keempat, mengulang langkah kedua dan ketiga hingga didapatkan nilai r1 dan s1 sama dengan nol.
Hasil akhirnya adalah x1=4.1131531474 dan x2=3.1080320798
Tugas Anda
1. Buatlah program menggunakan Scilab pada persoalan di atas.
x1=2log x2x1x2 dan x1x2=e
x23−ln x 1 2
D. INTERPOLASI
Interpolasi adalah mencari nilai dari suatu fungsi yang tidak diketahui melalui nilainilai fungsi yang diketahui. Dengan kata lain, fungsi tersebut tidak diketahui persamaannya namun yang diketahui hanya nilainya. Misalnya suatu fungsi yang bernilai sbb : x f(x) 0 0 0.2 0.406 0.4 0.846 0.6 1.386 0.8 2.060 1.0 3.114 1.2 5.114 Kemudian dicari nilai x dimana f(x) = 3.015. Penyelesaian dari interpolasi dapat menggunakan bantuan Tabel Beda Hingga. Berikut penjelasan mengenai Tabel Beda Hingga. Tabel Beda Hingga dari kasus di atas jika dibuat tabel beda hingga sbb : x f(x) ∆f(x) 0.0 0.000 0.406 0.2 0.406 0.034 0.440 0.048 0.4 0.846 0.082 0.040 0.552 0.088 0.064 0.6 1.368 0.170 0.104 0.254 0.692 0.192 0.318 0.8 2.060 0.361 0.422 1.054 0.614 1.0 3.114 0.976 ∆f(x)2 ∆f(x)3 ∆f(x)4 ∆f(x)5 ∆f(x)61. INTERPOLASI METODE NEWTON GREGORY FORWARD (NGF) Interpolasi metode NewtonGregory Forward adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan interpolasi dengan menggunakan persamaan sbb : f  xs=f0s  f0ss−1 2!  2f 0 ss−1s−2 3!  3f 0... ss−1s−2...s−n1 n!  nf 0 persamaan 1.D dimana s=xs−x0 h dan f0 didapatkan melalui Tabel Beda Hingga. Metode ini memiliki keterbatasan antara lain : 1. Hanya dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan interpolasi equispaced. ( x1−x0=x2−x1=x3−x2=...=xn−xn−1=konstan atau h = konstan) 2. Hanya cocok untuk menyelesaikan persoalan interpolasi untuk nilai xs terletak di dekat nilai awal x1 dan x0 (nilai errornya kecil).
3. Tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan interpolasi balik (invers interpolation). Namun metode ini sangat efektif digunakan untuk mencari nilai f(x) di sekitar titik awal. Algoritma NGF Langkah pertama, mencari nilainilai beda hingga dari f(x) dengan bantuan Tabel Beda Hingga. Langkah kedua, mencari nilai s dan nilai fungsi f(xs) dengan persamaan 1.D. Contoh : Carilah nilai dari f(xs) dengan xs = 1.03 menggunakan metode NGF.
n x f(x) 0 1.0 1.449 1 1.3 2.060 2 1.6 2.645 3 1.9 3.216 4 2.2 3.779 5 2.5 4.338 6 2.8 4.898 Penyelesaian : Langkah pertama, mencari nilainilai beda hingga dari data yang diberikan. Langkah kedua, mencari nilai s dengan persamaan 1D. s=xs−x0 h = 1.03−1 1.3−1 =0.1 dengan bantuan tabel didapatkan f0=0.611 ;2f0=−0.026 ;3f0=0.012 ; 4f0=0.006 ;5f0=0.004 ;6f0=−0.001 sehingga : s x f(x) ∆f(x) 0 1 1.45 0.611 1 1.3 2.06 -0.026 0.585 0.012 2 1.6 2.65 -0.014 -0.006 0.571 0.006 0.004 3 1.9 3.22 -0.008 -0.002 -0.001 0.563 0.004 0.003 4 2.2 3.78 -0.004 0.001 0.559 0.005 5 2.5 4.34 0.001 0.560 6 2.8 4.9 ∆f(x)2 ∆f(x)3 ∆f(x)4 ∆f(x)5 ∆f(x)6
f  xs=f0s  f0ss−1 2!  2f 0 s s−1 s−2 3!  3f 0 ss−1s−2 s−34! 4f0ss−1s−2 s−3 s−4 5!  5f 0 ss−1s−2 s−3 s−4s−56! 6f0=1.5118136 Tugas Anda 1. Buatlah program menggunakan Scilab dari persoalan di atas. 2. Buatlah program untuk mendapatkan nilai f(x) dimana x = 2.09 menggunakan NGF n x f(x) 0 1.0 4.90 1 1.25 5.00 2 1.5 5.243 3 1.75 5.467 4 2.0 5.689 5 2.25 5.887 6 2.5 6.03 7 2.75 6.288 8 3 6.489
2. INTERPOLASI METODE STIRLING Interpolasi Metode Stirling adalah metode penyelesaian interpolasi menggunakan persamaan sbb : f  xs=f0
∣
s 1∣
f−1f0 2 ∣
s1 2∣
∣
2s∣
2  2f −1∣
s13∣
3f−23f−1 2∣
s2 4∣
∣
s14∣
2  4f −2∣
s2 5∣
5f−35f−2 2 ∣
s3 6∣
∣
s26∣
2  6f −3...persamaan 2.D dimana : s=xs−x0 h dan∣
s jk∣
=s js j−1s j−2 s j−3...s j−k1 k! Keuntungan dari metode ini adalah jika nilai f(x) yang dicari berada di sekitar nilai tengah maka nilai errornya kecil. Algoritma Stirling Langkah pertama, mencari nilai beda hingga dan membuat Tabel Beda Hingga. Langkah kedua, mencari nilai s dan mencari nilai f(xs) dengan persamaan 2D. Contoh Carilah nilai f(xs) pada xs = 1.87 dengan Metode Stirling n x f(x) 3 1.0 1.449 2 1.3 2.060 1 1.6 2.645 0 1.9 3.2161 2.2 3.779 2 2.5 4.338 3 2.8 4.898 Penyelesaian : Langkah pertama, mencari nilai beda hingga dari data di atas. Langkah kedua, mencari nilai s dan f(xs) s=xs−x0 h = 1.87−1.9 1.3−1 =−0.1 dari tabel beda hingga diketahui f−1=0.571 ; f0=0.563 ;2f−1=−0.008 ; 3f−2=0.006 ;3f−1=0.004 ;4F−2=−0.002 ; 5f −3=0.004 ; 5f−1=0.003 ;6f−3=−0.001 sehingga f  x5=f0
∣
1 5∣
f−1f0 2 ∣
51 2∣
∣
5 2∣
2  2f −1∣
513∣
3f−23f−1 2∣
52 4∣
∣
51 4∣
2  4f −2∣
52∣
5f−3 5f −2 2 ∣
51 6∣
∣
52 6∣
2  6f −3=3.159402 s x f(x) ∆f(x) -3 1 1.45 0.611 -2 1.3 2.06 -0.026 0.585 0.012 -1 1.6 2.65 -0.014 -0.006 0.571 0.006 0.004 0 1.9 3.22 -0.008 -0.002 -0.001 0.563 0.004 0.003 1 2.2 3.78 -0.004 0.001 0.559 0.005 2 2.5 4.34 0.001 0.560 3 2.8 4.9 ∆f(x)2 ∆f(x)3 ∆f(x)4 ∆f(x)5 ∆f(x)6jadi f(1.87) = 3.159402 Tugas Anda 1. Buatlah program menggunakan Scilab dari implementasi permasalahan di atas. 2. Buatlah program untuk mendapatkan nilai f(x) dimana x = 1.89 menggunakan Metode Stirling n x f(x) 0 1.0 4.90 1 1.25 5.00 2 1.5 5.243 3 1.75 5.467 4 2.0 5.689 5 2.25 5.887 6 2.5 6.03 7 2.75 6.288 8 3 6.489
3. Interpolasi Metode Lagrange Interpolasi Lagrange memiliki penyelesaian dengan persamaan sbb : f  x= x−x1x−x2x−x3...x−xn x0−x1x0−x2x0−x3...x0−xnf0 x−x0x−x2x−x3...x−xn x1−x0x1−x2x1−x3... x1−xnf1 x−x0x−x1x−x3...x−xn x2−x0x2−x1x2−x3... x2−xnf2 x−x0x−x1x−x2... x−xn x3−x1x3−x2x3−x3...x3−xnf3 ... x−x1x−x2x−x3... x−xn−1 xn−x1xn−x2xn−x3...xn−xn−1fn...persamaan 3.D Kelebihan dari metode Lagrange adalah :
1. Interpolasi Metode Lagrange dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan interpolasi equispaced (h = konstan) atau non equispaced (h= todak konstan). 2. Metode Lagrange dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus interpolasi dan invers interpolasi (interpolasi balik). 3. Metode Lagrange dapat digunakan untuk mencari nilai fungsi yang variabelnya terletak di daerah awal, akhir, maupun tengah. 4. Tidak membutuhkan tabel beda hingga dalam proses penyelesaiannya sehingga penyelesaian persoalaan lebih mudah. Contoh : Carilah nilai dari f(x) pada x = 1.03 dengan tabel sbb : n x f(x)
0 1.0 0.000 1 1.2 0.2625 2 1.5 0.9123 3 1.9 2.3170 4 2.1 3.2719 5 2.5 5.7268 6 3.0 9.8875 Penyelesaian : f  x= x−x1x−x2x−x3x−x4x−x5x−x6 x0−x1x0−x2x0−x3x0−x4x0−x5x0−x6f0 x−x0x−x2x−x3x−x4x−x5x−x6 x1−x0x1−x2x1−x3x1−x4x1−x5x1−x6f1 x−x0x−x1x−x3x−x4x−x5x−x6 x2−x0x2−x1x2−x3x2−x4x2−x5x2−x6f2 x−x0x−x1x−x2x−x4x−x5x−x6 x3−x0x3−x1x3−x2x3−x4x3−x5x3−x6f3 x−x0x−x1x−x2x−x3x−x5x−x6 x4−x0x4−x1x4−x2x4−x3x4−x5x4−x6f4 x−x0x−x1x−x2x−x3x−x4x−x6 x5−x0x5−x1x5−x2x5−x3x5−x4x5−x6f5 x−x0x−x1x−x2x−x3x−x4x−x5 x6−x0x6−x1x6−x2x6−x3x6−x4x6−x5f6 =0.031352 Tugas Anda : 1. Buatlah implementasi program dengan Scilab dari persoalan di atas. 2. Carilah nilai f(x) dengan x = 2.39
n x f(x) 0 1.0 4.90 1 1.3 5.00 2 1.5 5.243 3 1.75 5.467 4 2.0 5.689 5 2.4 5.887 6 2.5 6.03 7 2.75 6.288 8 3 6.489
E. INTEGRASI NUMERIK
1. Integrasi Numerik Metode Trapzoida Integrasi numerik adalah proses menyelesaikan nilai dari suatu integral f(x) pada batas tertentu ( x=x0−xn ) dengan menggunakan persamaan 1.E untuk non equispaced dan 2.E untuk equispaced.∫
f  x dx=x1−x0 2 f1f0 x2−x1 2 f2f1... xn−xn−1 2 fnfn−1...1.E∫
f  x dx= h 2[f02 f1f2f3...fn−1fn]...2.E dimana h=x1−x0=x2−x1=...dst Contoh : Carilah nilai integral dengan batas x = 1.0 sampai x = 2.8 dari tabel di bawah ini dengan Metode Trapzoida. n x f(x) 0 1.0 1.449 1 1.3 2.060 2 1.6 2.645 3 1.9 3.216 4 2.2 3.779 5 2.5 4.338 6 2.8 4.898 Penyelesaian : Dari tabel di atas diketahui bahwa persamaan yang digunakan adalah equispaced (persamaan 2.E)∫
f  x dx= h 2[f02 f1f2f3f4f5f6]=1.3−1.0 2 1.44922.0602.6453.2163.7794.3384.898 =5.76345 Tugas Anda : 1. Buatlah program implementasi dari penyelesaian persoalan di atas dengan Scilab dan Metode Trapzoida. 2. Carilah nilai dari integral dari x = 1.0 hingga x = 3 dengan Metode Trapzoida dari tabel berikut : n x f(x) 0 1.0 4.90 1 1.3 5.00 2 1.5 5.243 3 1.75 5.467 4 2.0 5.689 5 2.4 5.887 6 2.5 6.03 7 2.75 6.288 8 3 6.489
Modul ini disadur dari :
• Munif, Abdul, Metode Numerik