• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul Skripsi: Manajemen Lanskap Permukiman Telaga Golf Sawangan, Depok Oleh : Mutiah Nurjannah (A )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Judul Skripsi: Manajemen Lanskap Permukiman Telaga Golf Sawangan, Depok Oleh : Mutiah Nurjannah (A )"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Kuisioner Pengelola Telaga Golf Sawangan

Departemen Arsitektur Lanskap

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Judul Skripsi: Manajemen Lanskap Permukiman Telaga Golf Sawangan, Depok

Oleh : Mutiah Nurjannah (A44070017)

Responden Yth. Terimakasih atas waktu yang telah Anda sediakan untuk mengisi

kuisioner ini. Data yang ada di dalam kuisioner ini akan digunakan dalam

kegiatan magang skripsi.

Jenis kelamin : □ Laki-laki

□ Perempuan

1. Adakah konsep khusus untuk pemeliharaan lanskapnya?

Ada

Tidak ada

Jika ada, sebutkan konsepnya

2. Berapa jumlah tenaga kerja harian pemeliharaan lanskap di Telaga Golf

Sawangan?

10-15 orang

20-25 orang

(2)

3. Apakah pemeliharaan soft material dan hard material sudah dilakukan

dengan baik?

Baik

Cukup baik

Kurang

4. Bagaimana kinerja tenaga kerja pemelihara lanskap?

Baik

Cukup baik

Kurang

5. Adakah kendala dalam proses pengelolaan?

Iya

Tidak

Jika iya, jelaskan

6. Apakah alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan

lanskap sudah memadai?

Iya

Tidak

7. Harapan untuk Telaga Golf Sawangan?

(3)

Kuisioner Penghuni Telaga Golf Sawangan

Departemen Arsitektur Lanskap

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Judul Skripsi Magang : Manajemen Lanskap Permukiman Telaga Golf Sawangan,

Depok

Oleh : Mutiah Nurjannah (A44070017)

Responden Yth. Terimakasih atas waktu yang telah Anda sediakan untuk mengisi

kuisioner ini. Data yang ada di dalam kuisioner ini akan digunakan dalam

kegiatan magang skripsi.

Jenis kelamin : □ Laki-laki

□ Perempuan

1. Mengapa Anda memilih hunian di Telaga Golf Sawangan?

Nyaman, aman, indah

Eksklusif

Lanskap yang bagus

2. Pendapat Anda mengenai lanskap Telaga Golf Sawangan?

Sangat Bagus

Bagus

Biasa

3. Pendapat Anda mengenai pengelolaan kebersihan lanskapTelaga Golf

Sawangan:

(4)

□ Cukup baik

□ Kurang baik

4. Pendapat Anda mengenai pengelolaan keamanan Telaga Golf Sawangan:

□ Sangat baik

□ Cukup baik

□ Kurang baik

5. Pendapat Anda mengenai kondisi dan pengelolaan fasilitas di Telaga Golf

Sawangan:

□ Sangat baik

□ Cukup baik

□ Kurang baik

6. Pendapat Anda mengenai pelayanan dari pihak pengelola Telaga Golf

Sawangan:

□ Sangat baik

□ Cukup baik

□ Kurang baik

5. Tingkat Kepuasan menetap di Telaga Golf Sawangan:

Sangat puas

Cukup puas

Kurang puas

6. Harapan Anda untuk Telaga Golf Sawangan:

(5)

Lampiran 2 Siteplan Telaga Golf Sawangan

95

CLUSTER BELANDA CLUSTER FRANCE

CLUSTER GREAT BRITAIN

CLUSTER ESPANOLA

CLUSTER BALI

CLUB HOUSE NEW CLUSTER

DANAU

FASUM dan FASOS

COMMERCIAL AREA

UTARA

(6)
(7)
(8)
(9)

Lampiran 3 Lanjutan Surat Perjanjian Kerja

(digabung dari beberapa gambar cluster oleh penulis)

CLUSTER FRANCE Luas dipelihara: 10.012,96 m2

CLUSTER GREAT BRITAIN Luas dipelihara: 10.671 m2 CLUSTER ESPANOLA Luas dipelihara: 28.235 m2 CLUSTER MIAMI-MONACO-MALAKA Luas dipelihara: 15.440 m2 CLUSTER BALI Luas dipelihara: 30.815 m2 CLUSTER BELANDA Luas dipelihara: 17.203 m2 UTARA

(10)

Lampiran 3 Lanjutan Surat Perjanjian Kerja

(data luas cluster, dokumen asli berupa tulisan tangan)

Luasan cluster yang dipelihara:

1. Cluster Belanda

: 17.203 m

2

2. Cluster Bali

: 30.815 m

2

3. Cluster Miami-Monaco-Malaka

: 15.440 m

2

4. Cluster Espanola

: 28.235 m

2

5. Cluster France

: 10.012,96 m

2

6. Cluster Britain

: 10.671 m

2

Total luasan

: 112. 377 m

2

(11)

TINGKAT

PEMELIHARAAN : INTENSIF/ IDEAL/ MAKSIMUM

:

INTENSIF/IDEAL/MAKSIMUM

PELAKSANA : BPL/KONTRAKTOR

PROYEK : TELAGA GOLF SAWANGAN

: TELAGA GOLF

SAWANGAN

CLUSTER/ZONA :

:

PERIODE :

:

No. ITEM SPESIFIKASI/STANDAR HASIL PEMELIHARAAN SKOR a cc c b d e

A. Rumput Gajah Tumbuh subur, rapat hijau dan sehat

Selalu dlm kondisi terpangkas (interval 14

hari)

Bersih dari sampah daun pangkasan

B. Rumput Peking Tumbuh subur, rapat hijau dan sehat

Tidak pernah gondrong, terpangkas dengan

interval 1 bulan

Bersih dari sisa pangkasan

Bebas dari gulma atau rumput liar

C. Garden Bed Terpangkas rapi sesuai dengan bentuk yg

diinginkan

Kondisi tanaman sangat prima, subur dan

sehat

Bebas dari gulma atau rumput liar

D. Pohon dan Palem Kondisi tanaman sangat prima, subur dan

sehat

Bebas dari gulma atau rumput liar

Bebas dari sampah daun dan ranting setiap

hari

E. Jalan dan Pedestrian Selalu dalam kondisi bersih, bebas dari

sampah

F. Saluran air Bebas dari lumpur, gulma dan sampah

G. Kebersihan Laguna Selalu dalam kondisi bersih, bebas gulma air,

sampah, dan lumut

Tanaman air bersih dari daun kering dan

terawat

H. Penyikatan hardscape (Lumut) Selalu dalam kondisi bebas dari lumut dan vandalisme

I. Pengetrikan Rumput Gajah Rumput tidak pernah menjalar melebihi

pembatas

J. Pengetrikan Rumput Peking Rumput tidak pernah menjalar melebihi

pembatas

K. Penyiraman Tanaman subur, sehat dan tidak pernah

kekurangan air.

(12)

Keterangan :

a: baik sekali (sesuai dengan standar pada tingkat intensif)

b: baik (sesuai dengan standar pada tingkat semi intensif)

c: cukup (sesuai dengan standar pada tingkat rendah)

d: kurang pemeliharaan (dibawah standar c)

(13)

TINGKAT

PEMELIHARAAN

: SEMI INTENSIF

PELAKSANA

: BPL/KONTRAKTOR

PROYEK

: TELAGA GOLF SAWANGAN

CLUSTER/ZONA

:

PERIODE

:

No. ITEM SPESIFIKASI/STANDAR HASIL PEMELIHARAAN SKOR a b c d e

A. Rumput Gajah Kesuburan dan pertumbuhan tergantung kondisi tanah

Selalu dalam kondisi terpangkas (interval 14 hari)

Bersih dari sampah daun pangkasan

B. Rumput Peking Kesuburan dan peetumbuhan tergantung kondisi tanah

Tidak pernah gondrong, terpangkas dengan interval 1

bulan

Bersih dati sisa pangkasan

Bebas dari gulma atau rumput liar

C. Garden Bed Terpangkas rapi sesuai dengan bentuk yg diinginkan

Kondisi tanaman cukup subur dan sehat

Bebas dari gulma atau rumput liar

D. Pohon dan Palem Kondisi tanaman cukup subur dan sehat

Bebas dari gulma atau rumput liar

Sampah daun dan ranting bersih dua hari sekalii

E. Jalan dan Pedestrian Cukup bersih dan bebas dari sampah

F. Saluran air Kadang terdapat lumpur, gulma atau sampah

G. Kebersihan Laguna Cukup bersih dari gulma air, sampah dan lumut

Tanaman air cukup bersih dan terawat

H. Penyikatan

hardscape (Lumut)

Kadang berlumut & tidak bebas vandalisme

I. Pengetrikan Rumput

Gajah

Pinggiran rumput kadang menjalar melebihi pembatas

J. Pengetrikan Rumput

Peking

Pinggiran rumput kadang menjalar melebihi pembatas

K. Penyiraman Tanaman cukup subur dan tidak kekurangan air

Keterangan :

a: baik sekali (sesuai dengan standar pada tingkat intensif)

b: baik (sesuai dengan standar pada tingkat semi intensif)

c: cukup (sesuai dengan standar pada tingkat rendah)

d: kurang pemeliharaan (dibawah standar c)

(14)

Lampiran 4 Lanjutan Tabel Checklist Pemeliharaan Lanskap

TINGKAT

PEMELIHARAAN

PELAKSANA

: BPL/KONTRAKTOR*

PROYEK

: TELAGA GOLF SAWANGAN

CLUSTER/ZONA

:

PERIODE

:

No. ITEM SPESIFIKASI/STANDAR HASIL PEMELIHARAAN SKOR a b c d e

A. Rumput Gajah Kesuburan dan pertumbuhan tergantung kondisi tanah

Selalu dlm kondisi terpangkas (interval 14 hari)

Sisa daun hasil pangkasan tidak disapu

B. Rumput Peking Kesuburan dan peetumbuhan tergantung kondisi tanah

Sering terlihat gondrong, dipangkas dg interval 3 bl

Bebas dari gulma atau rumput liar

C. Garden Bed Tanaman tidak dipangkas

Kondisi tanaman cukup subur dan sehat

Bebas dari gulma atau rumput liar

D. Pohon dan Palem Kondisi tanaman cukup subur dan sehat

Bebas dari gulma atau rumput liar

Sampah daun dan ranting sering terlihat tidak disapui

E. Jalan dan Pedestrian Kadang/sering terlihat kotor

F. Saluran air Kadang/sering terdapat lumpur, gulma atau sampah

G. Kebersihan Laguna Gulma air, sampah dan lumut sering terlihat

Tanaman air kurang terawat

H. Penyikatan

hardscape (Lumut)

Sering terlihat berlumut & tidak bebas vandalisme

I. Pengetrikan Rumput

Gajah

Pinggiran rumput sering terlihat menjalar melebihi pembatas

J. Pengetrikan Rumput

Peking

Pinggiran rumput sering terlihat menjalar melebihi pembatas

K. Penyiraman Tanaman cukup subur dan tidak kekurangan air

Keterangan :

a: baik sekali (sesuai dengan standar pada tingkat intensif)

b: baik (sesuai dengan standar pada tingkat semi intensif)

c: cukup (sesuai dengan standar pada tingkat rendah)

d: kurang pemeliharaan (dibawah standar c)

e: buruk sekali (tidak dirawat sama sekali)

: EKSTENSIF/LOW (termasuk pemeliharaan

insidental

(15)

Lokasi : Telaga Golf Sawangan, Depok

URAIAN PEKERJAAN

Pendangiran dan Penyiangan Gulma

- Semua pohon dan palem bebas dari rumput dan gulma

- Semua border semak bersih dari rumput dan gulma serta dalam keadaan didangir - Tanah-tanah yang telah padat di sekitar tanaman (semak) digemburkan secara hati-hati

agar tidak merusak tanaman utama

- Rumput peking bebas dari gulma

- Apabila kondisi tanah (padat dan miskin hara) sudah tidak lagi mendukung pertumbuhan tanaman, maka shrubs dibongkar dan ditanam lagi jika tanahnya sudah diolah ulang dan diberi pupuk kandang.

Pemangkasan Pohon, Semak dan Bambu Jepang

- Tanaman (semak, pohon, palem) selalu dalam keadaan rapi dan bebas dari daun dan cabang kering.

- Tanaman semak yang telah terlalu rimbun/panjang dipangkas rapi dan hasil pangkasan

dikirim ke Nursery untuk diperbanyak.

- Bambu Jepang pada lereng pagar arcon dipangkas agar tidak mengganggu rumah

penduduk di sekitarnya.

- Sampah pangkasan yang sudah tidak berguna lagi segera diangkut agar tidak merusak

pemandangan

Pemangkasan Rumput Gajah

- Petugas pemotong rumput harus menggunakan pelindung tubuh, terutama kacamata,

sepatu boot tinggi atau sepatu safety dan pakain lengan panjang

- Pemangkasan rumput gajah harus memenuhi target, yakni rotasi 14 - 16 hari per areal - Pembagian areal pemangkasan untuk setiap petugas berkisar 14.000 - 16,000 m² per

orang

- Sisa pangkasan rumput disapu dan dikumpulkan di dalam karung agar mudah diangkut - Pemangkasan termasuk pemotongan pinggiran rumput agar tidak menjalar ke tepi

perkerasan (Pengetrikan)

- Menjaga sisa-sisa pangkasan rumput agar tidak mengotori jalan - Prioritas daerah pemangkasan pada masing-masing areal akan diperjelas kemudian. - Areal yang menjadi prioritas tidak boleh mengalami kelambatan dalam

pemangkasannya dan harus selalu dalam keadaan rapi dan bersih

- Gulma dan alang-alang (paling cepat tumbuh) sebaiknya dicabut

Pemangkasan Rumput Peking & Golf

- Areal :

a. Berm dan Median Jalan

b. Taman Segiempat dan Segitiga

c. Taman Volendam dan Rotterdam

d. Taman Barcelona

(16)

Pemangkasan Gulma Areal Kavling dan Lahan Sisa

- Gulma dan rumput liar pada areal Kavling dan lahan sisa (Sloop arcon, pagar pembatas) dipangkas teratur agar tidak merusak pemandangan

- Pemeliharaan areal di atas dari sampah dan kotoran

- Pinggiran rumput yang berbatasan dengan kanstin/border diberi tali air dengan cara dipotong atau didangir

- Petugas pemotong rumput harus menggunakan pelindung tubuh, terutama kacamata,

sepatu boot tinggi atau sepatu safety dan pakain lengan panjang

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

- Seluruh tanaman bebas dari hama dan penyakit tanaman yang dapat menggang gu pertumbuhannya. Penyemprotan dengan pestisida dapat dilakukan secara insidental setelah adanya pemantauan rutin mengenai serangan organisme tertentu.

- Petugas penyemprotan harus sudah berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai jenis pengganggu tanaman, dosis penggunaan pestisida dan dasar- dasar keselamatan penggunaan pestisida sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

- Petugas bersangkutan harus menggunakan pelindung yang dapat menutup bagian tubuh dari kontak langsung dengan bahan aktif pestisida, seperti masker, kacamata,

sarung tangan karet, pakaian lengan panjang, dsb, sehingga dapat menjamin kesela matannya dari keracunan pestisida pada waktu pemakaiannya.

- Pelaksanaan penyemprotan dikoordinasikan dengan atasan/pengawas

untuk menentukan jenis, dosis dan cara pelaksanaan.

Pemupukan

- Pupuk NPK diberikan secara rutin tiap bulan pada seluruh tanaman - Pupuk Kandang diberikan setiap 2 bulan sekali pada setiap tanaman kecuali rumput - Rumput gajah diberi pupuk tambahan berupa urea cair setiap bulan sekali

- Rumput Peking diberi pupuk NPK dan urea cair

- Setelah selesai memupuk (NPK/UREA) selalu disiram dengan air - Pemakaian pupuk melalui pengawasan atasan dan dicatat pengeluarannya

Penyiraman

- Penyiraman dilakukan secara rutin setiap hari sehingga seluruh tanaman tidak ada

yang kekurangan air/layu.

- Prioritas/urutan penyiraman adalah sebagai berikut :

I. Tanaman yang baru ditanam dan baru dipupuk (sebagai Prioritas Utama)

II. Tanaman shrubs (Prioritas kedua)

III. Tanaman Pohon dan palem (Prioritas ketiga)

IV. Rumput (Prioritas keempat)

- Penyiraman shrubs dan pohon dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman (batang, akar, daun, dan bunga)

- Penyiraman semak dilakukan pada pagi atau sore hari , sedangkan penyiraman rumput

dilakukan pada siang hari.

- Tugas insidental meliputi penyiraman jalan, gelontor saluran, dll dengan mobil

tangki

(17)

- Pemangkasan dan perawatan tanaman air - Pembuangan sampah, lumut yang mengambang dan kotoran manusia - Penyiangan dan pembabatan rumput di dalam dan di pinggiran laguna

- Perbaikan bendungan yang bocor atau rusak

- Pengangkatan tanah endapan (insidental)

- Pembersihan saluran

Kebersihan

- Seluruh areal kerja bersih dari sampah, kotoran dan sisa tanaman yang dapat mengganggu pemandangan.

- Petugas berhak menegur bila ada rekan kerja/karyawan yang membuang sampah

sembarangan

- Sampah plastik dan rumah tangga dipisahkan terhadap sampah organik/sisa tanaman dan dibuang pada tempat yang telah ditentukan masing-masing

Perawatan Hardscape (Jalan, Paving, Pedestrian, Saluran, Permainan anak,

Patung, Pot dan Ornamen Landscape, dll)

- Jalan/Aspal, Paving dan Pedestrian :

a. Bersih dan bebas dari kotoran dan sampah

b. Bebas dari bekas tapak ban kendaraan

c. Air semen, bekas adukan, tanah dan lain-lain yang dapat merusak aspal menjadi prioritas untuk segera dibersihkan dan disemprot dengan air.

- Saluran Air (Got) pada lingkungan

a. Dibersihkan dari sampah, kotoran, endapan tanah dan gulma

b. Dijaga agar tidak tersumbat

- Permainan Anak, Patung, Pot Tanaman dan Ornamen Landscape

a. Dibersihkan dari lumut dan kotoran

b. Bebas dari rayap dan semut pengganggu

c. Menjaga agar tanah dan kotoran agar tidak masuk ke dalam kolam air

Kewajiban Umum Kontraktor

- Secara umum kontraktor bertanggung jawab memperbaiki segala kerusakan yang bukan disebabkan pihak lain, antara lain : memberi penopangan yang kokoh pada tanaman yang miring/roboh akibat tiupan angin kencang, mengangkat tanah/endapan pada laguna atau saluran akibat erosi air hujan, memperbaiki bendungan hang jebol, dan sebagainya.

PRIORITAS-PRIORITAS

- Prioritas Pekerjaan

a. Kebersihan Jalan : sampah daun, plastik, tanah, kotoran dll. b. Pekerjaan insidental yang dikerjakan segera berdasarkan instruksi c. Post Major : pohon tumbang, bendungan jebol, semen tumpah ke jalan,

(18)

Lain-lain:

Secara umum kontraktor bertanggung jawab memperbaiki segala

kerusakan yang bukan disebabkan pihak lain, antara lain : memberi penopangan

yang kokoh pada tanaman yang miring/roboh akibat tiupan angin kencang,

mengangkat tanah/endapan pada laguna atau saluran akibat erosi air hujan,

memperbaiki bendungan hang jebo, dan sebagainya.

Tanaman layu, terserang hama/penyakit, rayap (tidak harus melalui instruksi)

- Prioritas Areal dan Material

Tingkat/Intensitas perawatan tidak sama untuk semua areal/material/tanaman, areal-areal public seperti Main entrance, Kantor Marketing, Commercial Area, wilayah

Boulevard (termasuk kavling disekitarnya), cluster, pintu masuk Cluster

menempati prioritas utama yang mendapat pemeliharaan lebih intensif. Demikian juga tanaman yang baru ditanam dan beberapa jenis tanaman tertentu memerlukan pemeliharaan lebih.

POLA DAN SISTEM KERJA

- Pada setiap Zona/areal, setiap program/kegiatan dilakukan secara bertahap/berurutan, yakni dimulai dari bagian depan beruntut hingga ke bagian belakang . Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat penyelesaian setiap program/pekerjaan

- Sistem penempatan Petugas :

a. Sistem Plotting = Penempatan petugas hanya pada suatu areal kerja saja dan memiliki jobdes dan tanggung jawab yang jelas/spesifik pada areal tersebut.

b. Sistem 'Grebeg' = Penempatan petugas/pekerja dalam jumlah tertentu untuk menyelesaikan suatu item pekerjaan agar diperoleh hasil yang cepat yang sifatnya insiden- til. Misal : pengangkatan lumpur pada danau, Pembersihan lingkungan sec serempak, penyelesaian suatu pekerjaan tertentu secara cepat, dan lain-lain

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,