• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pemodelan Biaya Pembangunan Kapal Baru berdasarkan Klasifikasi Teknologi Manufaktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Pemodelan Biaya Pembangunan Kapal Baru berdasarkan Klasifikasi Teknologi Manufaktur"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak—Ada banyak pilihan teknologi manufaktur pada pembangunan kapal baru seperti teknologi

manual, otomatis dan berbasis komputer yang

digunakan untuk setiap proses produksi yaitu fabrikasi, sub-assembly dan assembly. Hal ini berdampak pada keseluruhan total biaya produksi. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan model biaya yang berdasarkan pada variasi teknologi manufaktur. Model tersebut dapat digunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja dan investasi mesin serta peralatannya. Pertama, dilakukan analisa terhadap keberadaan teknologi manufaktur untuk pembangunan kapal baru. Kedua dihitung biaya tenaga kerja dan investasi mesin. Pembuatan model ini menggunakan metode quantity take-off dan harga satuan, yang merupakan perhitungan biaya berdasarkan nilai satuan dari setiap mesin yang

digunakan. Berdasar analisa dengan menggunakan

model yang telah dikembangkan, didapatkan bahwa terjadi perbedaan biaya dari penggunaan masing-masing teknologi manufaktur. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan mengaplikasikan model di PT PAL dan PT Adi Luhung untuk pembangunan side sheel tugboat M271 dengan berat kira-kira 1,000 ton. Hasil perbandingan biaya tenaga kerja kira-kira 30% ( PT PAL Rp 183,911.36 /ton dan PT Adi Luhung Rp 130,098.685 /ton) serta biaya investasi mesin masing-masing teknologi manufaktur adalah Rp 603,349 /jam mesin dan Rp 208,775 /jam mesin.

Kata kunci: Pemodelan, Biaya, Pembangunan Kapal, Klasifikasi, Teknologi Manufaktur

I. PENDAHULUAN

mplementasi penggunaan teknologi manufaktur terhadap biaya pembangunan kapal baru menjadi suatu hal yang harus diperhitungkan dalam mengestimasi biaya. Perbedaan penggunaan teknologi manufaktur pada masing-masing galangan akan menentukan perbedaan biaya yang dikeluarkan dalam perhitungan labour cost dan juga biaya investasi mesin. Untuk perhitungan labour cost, didapatkan dari besarnya output mesin dengan biaya tenaga kerja operator yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin tersebut. Selain itu diperhitungkan pula biaya investasi mesin yang diperoleh dari biaya pembeliannya.

Semakin tinggi level dari teknologi yang digunakan, maka akan semakin tinggi biaya investasi mesin yang diperlukan, namun biaya labour cost atau operator memungkinkan akan menjadi lebih rendah. Sehingga perbedaan dari implementasi teknologi manufaktur akan berdampak langsung pada biaya yang harus dikeluarkan dalam pembangunan kapal baru. Namun sisi lain dari perbedaan teknologi manufaktur ini adalah semakin tinggi

level teknologi, maka proses pengerjaannya menjadi lebih cepat dan hasil yang diperoleh menjadi lebih baik (mengurangi rework) karena pekerjaan dilakukan secara otomatis atau dengan bantuan computer atau robot yang memiliki tingkat presisi lebih tinggi dalam mengerjakan sesuatu dibandingkan operator.

Adanya perbedaan penggunaan teknologi manufaktur dalam setiap proses pekerjaan, menimbulkan banyaknya pilihan untuk menentukan pemilihan teknologi yang akan digunakan dalam proses pembangunan kapal. Teknologi yang digunakan digalangan kapal Indonesia, rata-rata masih konvensional dan otomatis. Sedangkan pekerjaan yang diselesaikan dengan teknologi yang dibantu computer ataupun robot masih belum banyak dikembangkan. Untuk teknologi konvensional dan otomatis yang berkembang di Indonesia telah memiliki banyak variasi, sehingga dengan beragamnya teknologi manufaktur yang digunakan, maka perbedaan cost juga akan dirasakan meskipun dalam tingkatan level teknologi yang sama. Sehingga diperlukan pengklasifikasian terhadap level teknologi yang mengakibatkan perbedaan biaya yang harus dikeluarkan.

Maka dari itu, banyaknya variasi yang dimiliki untuk setiap jenis proses pekerjaan pada tahap pembangunan kapal baru, menimbulkan adanya perbedaan biaya pada masing-masing level teknologi. Sehingga, untuk memepermudah dalam penentuan penggunaan teknologi manufaktur diperlukan pemodelan biaya yang didasarkan dari klasifikasi teknologi. Pembuatan model ini dilakukan dengan menggunakan metode quantity take-off dan harga satuan.

Quantity take off yaitu membuat perkiraan biaya dengan

mengukur kuantitas komponen-komponen proyek dari gambar, spesifikasi dan perencanaan. Quantity take-off merupakan salah satu teknik menyusun perkiraan biaya selain dengan metode parametrik, metode daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, metode analisis unsur-unsur biaya, metode faktor atau dengan cara memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan [1]. Implementasi dari masing-masing teknologi manufaktur bisa dijelaskan dari pemakaian teknologi di PT PAL Indonesia dan PT Adi Luhung Sarana Segara yang menjadi tempat studi kasus tugas akhir kali ini. PT PAL Indonesia dipilih karena galangan tersebut memeliki fasilitas yang lengkap dan canggih dalam proses pembangunan kapal baru di Indonesia. Dan PT Adi Luhung Sarana Segara menjadi pembanding dari pemakaian teknologi manufaktur yang mungkin tidak digunakan oleh PT PAL Indonesia. Dengan adanya pemodelan biaya pembangunan kapal baru berdasarkan teknologi manufaktur ini, diharapkan mampu memberikan pilihan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penilaian terhadap implementasi biaya penggunaan teknologi manufaktur.

Studi Pemodelan Biaya Pembangunan Kapal Baru

berdasarkan Klasifikasi Teknologi Manufaktur

Dyana Paramita, Triwilaswandio Wuruk Pribadi

Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

e-mail: triwilaswandio@na.its.ac.id

(2)

II. METODOLOGIPENELITIAN

A. Latar Belakang

• Implementasi dari penggunaan teknologi manufaktur terhadap biaya pembangunan kapal baru menjadi suatu hal yang harus diperhitungkan dalam mengestimasi biaya.

• Adanya perbedaan penggunaan teknologi manufaktur dalam setiap proses pekerjaan, menimbulkan banyaknya pilihan untuk menentukan pemilihan teknologi yang akan digunakan dalam proses pembangunan kapal.

• Banyaknya variasi yang dimiliki untuk setiap jenis proses pekerjaan pada tahap pembangunan kapal baru, menimbulkan adanya perbedaan biaya pada masing-masing level teknologi.

B. Identifikasi Masalah

Latar belakang dari studi yang dilakukan ini merupakan awal dari munculnya beberapa permasalahan yang perlu untuk diselesaikan. Permasalahan mengenai perencanaan biaya berdasarkan penggunaan teknologi manufaktur untuk mengestimasi biaya labour cost sangat kompleks, maka disusunlah masalah-masalah tersebut dalam beberapa point perumasan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana teknologi manufaktur yang digunakan untuk tiap-tiap tahapan proses pembangunan kapal baru?

2. Bagaimana labour cost dan investasi mesin dari tiap-tiap penggunaan teknologi manufaktur?

3. Bagaimana pemodelan yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya pembangunan kapal baru berdasarkan teknologi manufaktur yang digunakan?

C. Studi Literatur

Guna menyelesaikan permasalahan yang ada, maka diperlukan data serta literatur yang mendukung sebagai acuan dasar untuk menyelesaikannya. Studi dilakukan dengan cara membuat rangkuman dari teori-teori dasar, konsep ataupun metode sehingga mampu menjadi dasar untuk menyelesaikan studi yang dilakukan. Isi dari studi pustaka itu sendiri dicari dari kata kunci yang terkandung dalam judul studi serta point-point yang berkaitan dengan tujuan pembuatan tugas akhir. Untuk tugas akhir ini, studi pustaka yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Penjelasan mengenai pembuatan model. Model adalah penyederhanaan dari gambar realitas. Didalam sebuah model, terdapat paradigma yang mengandung gagasan untuk menggambarkan bagaimana suatu model itu diatur dan dibuat sehingga menjadi suatu sistem pemodelan yang diinginkan. Model juga dapat diartikan sebagai pemetaan suatu konsep karakteristik sistem [2]. 2. Dari penggunaan teknologi manufaktur akan selalu ada biaya yang harus dikeluarkan untuk proses pemakaian teknologi tersebut. Jenis-jenis biaya yang berkaiatan dengan penggunaan teknologi adalah biaya Investasi mesin yang digunakan untuk membeli mesin, biaya tenaga kerja/operator mesin, serta biaya perawatan selama proses pemakaian mesin tersebut.

3. Pembangunan kapal itu dilakukan melalui suatu tahapan proses yang tergantung dari metode yang digunakan dalam pembangunan tersebut. Pada pembangunan kapal baru (hull construction) terdapat

nantinya juga akan banyak terdapat pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan berbagai mesin/teknologi manufaktur [3].

4. Pada pembangunan kapal baru, proses klasifikasi juga diperlukan untuk mengelompokkan teknologi manufaktur yang digunakan pada suatu galangan. Pengelompokkan teknologi manufaktur galangan ini di dasarkan pada tingkatan level kecanggihan teknologi. Penetuan status suatu komponen tekonologi untuk suatu bagian fasilitas transformasi, yang bersesuaian dengan penilaian kecanggihan, membutuhkan pengetahuan yang mendalam mengenai teknik dan spesifikasi performansi yang berkaitan [4].

5. Metode quantity take-off dan harga satuan, merupakan salah satu dari banyak model yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya. Metode ini dipilih karena yang paling sesuai dengan kebutuhan model biaya yang didasarkan pada satuan unit biaya penggunaan teknologi manufaktur. Quantity take-off merupakan salah satu teknik menyusun perkiraan biaya selain dengan metode parametrik, metode daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, metode analisis unsur-unsur biaya, metode faktor atau dengan cara memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan [1].

D. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Setelah dilakukan identifikasi masalah dan studi literatur, tahap selanjutnya adalah studi lapangan yang dilakukan untuk pengumpulan data-data yang diperlukan guna menyelesaikan studi. Data-data yang dihimpun dari PT PAL dan PT Adi Luhung adalah sebagai berikut :

• Data primer : interview

• Data sekunder : dokumen, berkas dan modul-modul yang terkait.

Data yang telah terkumpul diolah berdasarkan kebutuhan yang digunakan sebagai input kedalam model yang dikembangkan. Pengolahan data yang dilakukan berupa :

• Penghitungan nilai biaya tenaga kerja tiap teknologi

• Perhitungan nilai investasi mesin tiap jam pemkaiannya

E. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode

quantity take-off dan harga satuan. Metode ini digunakan

untuk menentukan biaya tenaga kerja dan investasi masing-masing teknologi manufaktur. Banyaknya variasi teknologi pada pembangunan kapal baru, menjadikan salah satu dasar pengklasifikasian teknologi yaitu manual, otomatis dan berbasis komputer. Setelah itu model dikembangkan untuk mendapatkan perbedaan besarnya total biaya tenaga kerja dan investasi masing-masing tingkatan teknologi.

III. ANALISADATA

A. Klasifikasi Teknologi Manufaktur

Dalam pembangunan kapal baru, galangan kapal akan menggunakan beberapa peralatan dan mesin. Setiap galangan kapal memiliki fasilitas dalam membanguun kapal yang berbeda-beda. Perbedaan ini dapat diklasifikasikan berdasarkan teknologi manufaktur. Pengelompokkan teknologi manufaktur galangan ini didasarkan pada tingkatan level kecanggihan teknologi. Setiap tingkatan teknologi akan membutuhkan biaya yang berbeda–beda satu

(3)

manual, automatic, dan berbasis computer. Tingkatan dalam membangun kapal yang diambil yakni straightening,

blasting, handling, cutting. Marking, forming, fitting, dan welding.

Tabel 1 Klasifikasi teknologi manufaktur manual

Tabel diatas menjelaskan mengenai klaifikasi teknologi manufaktur yang digunakan untuk pembangunan kapal baru dengan tingkatan yang manual. Teknologi ini sebagian besar energinya menggunakan tenaga manusia. Sehingga memiliki nilai labour cost yang tinggi, sedangkan untuk biaya investasi untuk tiap jam penggunaan mesinnya relative rendah.

Tabel 2 Klasifikasi teknologi manufaktur otomatis

Klasifikasi diatas digunakan untuk mengetahui nilai dari labour cost dan investasi tiap jam mesin untuk penggunaan teknologi manufaktur yang otomatis. Teknologi manufaktur ini dioperasikan dengan sebagian tenaga manusia, setengahnya lagi tela dikerjakan oleh mesin itu sendiri. Sehingga, untuk mengoperasikan mesin tersebut hanya memerlukan tenaga kerja yang sedikit, dan nilai

labour costnya menjadi lebih rendah dari pada penggunaan

teknologi manufaktur yang manual.

Tabel 3 Klasifikasi teknologi manufaktur berbasis computer

Klasifikasi yang memiliki tingkatan paling tinggi adalah klasifikasi dengan basis computer. Teknologi ini hanya membutuhkan sedikit operator untuk menjalankan mesin, sebab seluruh pekerjaan dikerjakan oleh mesin itu sendiri dan diproses dengan kecanggihan computer. Meskipun pada akhirnya nilai labour costnya lebih rendah disbanding yang lain, namun biaya investasi untuk tiap jam pemakaiannya sangat tinggi, sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

B. Model analisa sistem biaya dari klasifikasi teknologi

manufaktur

Proses perancangan sistem model estimasi biaya dari implementasi penggunaan teknologi manufaktur dilakukan berdasarkan metode quantity take off dan harga satuan. Perancangan sistem ini didesain kedalam sebuah program yang dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas kegiatan estimasi anggaran dari implementasi penggunaan teknologi manufaktur.

Sebelum dilakukan proses perencanaan model estimasi biaya dari penggunanan teknologi manufaktur, maka perlu dilakukan terlebih dahulu pengklasifikasian terhadap biaya yang digunakan. Dalam studi kali ini, dilakukan perhitungan biaya yang menyangkut salah satu biaya variabel yang terdapat dalam proses pembangunan kapal baru. Untuk biaya variabel itu sendiri terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Berikut dijelaskan pembagian biayanya : a) Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi besarnya nilai dari variabel terikat. Dalam kasus ini untuk mendapatakan nilai dari labour cost penggunaan mesin dan besar investasi mesin tiap jam pemakaiannya harus diketahui terlebih dahulu mengenai pemilihan dari mesin yang akan digunakan untuk pembangunan kapal. Sehingga nantinya akan diketahui besarnya nilai total labour cost dan investasi mesin tiap jam penggunannya. Jadi, variabel bebas disini adalah pemilihan dari teknologi manufaktur yang akan digunkan.

b) Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang akan dicari dalam perhitungan/analisanya. Sehingga, untuk studi kali ini variabel terikat terdiri dari total nilai labour cost dan investasi mesin tiap jam pemakaiannya yang dibutuhkan guna menyelesaikan pekerjaan pembangunan kapal. Hal ini karena, tujuan dari studi pemodelan biaya ini adalah untuk mendapatkan perbedaan besarnya biaya dari implementasi teknologi manufaktur.

Setelah diketahui semua jenis dari biaya yang akan digunakan, selanjutnya dibuat sistem model yang tepat sesuai dengan metode dan alur pemikiran dari model estimasi biaya implementasi penggunaan teknologi manufaktur.

Teknologi Labour Investasi

Blasting compressor Rp2,462.10 Rp71.59

Overhead crane 5 ton (manual) Rp467.94 Rp2,982.94

forklif Rp467.94 Rp5,369.29

Cutting Brander potong Rp11,482.62 Rp29,829.40

Marking manual Rp950.29

Handling Overhead crane kapasitas 5 ton (manual) Rp467.94 Rp2,982.94

brander (fairing) Rp15,319.76 Rp11,931.76

mesin press 135 ton Rp13,222.41 Rp19,886.26

Fitting Las SMAW Rp19,044.46 Rp121.47

Welding Las FCAW Rp26,202.55 Rp1,228.97

Checking Visual inspection tool kit Rp0.00 Rp262.86

forklift Rp423.18 Rp5,369.29

Overhead crane 10 ton Rp155.98 Rp8,948.82

overhead crane 15 ton Rp155.98 Rp11,931.76

Fitting Las SMAW Rp19,044.46 Rp121.47

Welding Las FCAW Rp26,202.55 Rp1,228.97

Checking Visual inspection tool kit Rp0.00 Rp350.48

Overhead crane 40 ton Rp42.32 Rp29,829.40

Overhead crane 150 ton Rp10.58 Rp59,658.79

Fitting Las SMAW Rp19,044.46 Rp121.47

Welding Las FCAW Rp26,202.55 Rp1,228.97

Checking Visual inspection tool kit Rp0.00 Rp350.48

Overhead crane 35 ton Rp52.90 Rp14,914.70

Overhead crane 50 ton Rp31.74 Rp29,829.40

Brander fearing Rp13,854.17 Rp29,829.40

Dongkrak/ push jack Rp18,967.01 Rp357.95

Handling

TAHAPAN PEKERJAAN MANUAL

Preparation Fabrikasi Subassembly Assembly (MPL) Assembly (CBL) Forming Handling Forming Handling Handling

Teknologi Labour Investasi

Plate straightening roller & conveyor Rp1,823.78 Rp51,704.29 Shot blasting machine & conveyor system Rp2,078.96 Rp59,658.79

10 ton chain conveyor Rp106.68 Rp8,948.82

10 ton trans w.conveyor Rp106.68 Rp8,948.82 10 ton motor trans w. chain conveyor Rp213.37 Rp8,948.82 Overhead crane 10 ton (magnet) Rp533.42 Rp14,914.70 Overhead crane 5 ton (magnet) Rp584.23 Rp8,650.52

Cutting semi outomatis Rp11,500.62 Rp29,829.40

Marking Steel sect marking & cutting conveyor (profil) Rp4,333.50 Rp8,948.82 Plate handling carrige/ conveyor system Rp42.11 Rp8,948.82 Roll conveyor F NC plasma cut matc Rp42.11 Rp16,406.17 Roll & slat conveyor F NC gas cutting Rp42.11 Rp16,406.17 Roll & slat conveyor F flame planner Rp42.11 Rp8,948.82 Overhead crane kapasitas 10 ton (magnet) Rp155.98 Rp14,914.70 Overhead crane kapasitas 5 ton (magnet) Rp467.94 Rp8,650.52 Frame brander 400 ton (profil) Rp29,105.39 Rp31,221.43 500 ton hidroulic press Rp12,766.46 Rp35,795.28 1000 ton hidroulic press Rp12,766.46 Rp71,590.55 Three roll plate forming machine 1500 ton Rp2,553.29 Rp79,545.06 One side welding - SAW/FCAW Rp16,069.83 Rp39,772.53 Mobile stiffner welding gantry - FCAW Rp16,069.83 Rp27,840.77 Fillet welding gantry - FCAW Rp13,391.53 Rp25,852.14 Mobile web gantry - FCAW Rp13,391.53 Rp31,818.02 Service welding gantry - FCAW Rp44,638.43 Rp15,909.01

Las SAW Rp29,225.92 Rp4,176.12

Super Animo Rp26,202.55 Rp5,965.88

Fitting Tack welding station Rp24,478.70 Rp23,863.52

Las SAW Rp29,225.92 Rp4,176.12

One side welding station Rp16,069.83 Rp39,772.53

Checking gauss meter Rp0.00 Rp221.05

Transfer trolly Rp211.59 Rp3,877.82

Roller conveyor Rp423.18 Rp8,948.82

UHL Transport Rp105.79 Rp2,982.94

Welding Las SAW Rp29,225.92 Rp4,176.12

Checking Theodolite Rp0.00 Rp388.98 OTOMATIS Preparation Fabrikasi Subassembly Assembly (MPL) PEKERJAAN TAHAPAN Assembly (CBL) Straightening Handling Handling Forming Welding Handling Welding

Teknologi Labour Investasi Preparation

NC plasma cutting machine Rp4,259.49 Rp95,454.07 NC gas cutting machine Rp8,944.92 Rp59,658.79

Flame planner (pemotongan lurus) Rp10,648.72 Rp47,727.03 Subassembly

Assembly (MPL) Assembly (CBL)

Fabrikasi Cutting

(4)

Gambar 1 Model Sistem Pemilihan Teknologi Manufaktur System ini di simulasikan dengan menggunakan program excel. Excel dipilih sebagai bentuk simulasi dikarenakan penggunaannya yang lebih mudah dipahami. Cara kerja system ini dapat disimulasikan sebagai berikut : 1. Dalam program telah ditampilkan seluruh teknologi

manufaktur berdasarkan klasifikasi teknologi yang bisa digunakan untuk proses produksi pembangun kapal, serta ditampilkan pula biaya labour yang dibutuhkan untuk setiap ton pekerjaannya dan juga biaya investasi mesin yang harus dikeluarkan untuk tiap jam mesin pemakaianannya.

2. Pertama adalah masukkan nilai quantity dalam ton dari pekerjaan yang akan dilakukan. Quantity ini berdasarkan jumlah ton yang terpasang.

3. Pilih teknologi manufaktur yang akan digunakan sesuai tahapan proses pembangunan kapal.

4. Kemudian pilih kode yang telah disediakan. Jika kode 1 maka akan muncul nilai labour dan investasi mesin, tetapi jika kode 0 maka nilai tidak akan muncul atau dengan kata lain teknologi tersebut tidak akan dipilih/ digunakan dalam proses pembangunan kapal, jadi biaya nya tidak perlu dihitung.

5. Jika kode 1 dipilih, selanjutnya akan keluar biaya sub-total labour dan sub-sub-total investasi. Sub-sub-total labour didapatkan dari hasil perkalian antara biaya labour dengan nilai quantitynya. Dan sub-total investasi sama dengan nilai investasi yang dibutuhkan untuk tiap mesin jam pemakaiannya.

6. Setelah nilai dari sub-total labor dan investasi mesin diketahui, maka akan muncul jumlah dari seluruh total labour dan investasi pada bagian bawah kolom sub-total labour dan sub-sub-total investasi.

7. Begitu seterusnya untuk setiap pemilihan teknologi manufaktur yang akan digunakan untuk proses pembangunan kapal baru.

C. Hasil dari pengembangan model

Hasil dari studi kasus yang dikembangkan melalui model didapatkan bahwa, penggunaan teknologi yang lebih otomatis memiliki nilai labour cost untuk tiap tonnya lebih

menjadi lebih besar. Model ini diaplikasikan kepada dua galangan yang memiliki perbedaan teknologi manufaktur untuk pembangunan side sheel tugboat M 271 dengan kapasitas terpasangnya 1,002.83 ton yaitu PT PAL Indonesia dengan teknologinya yang otomatis dan PT Adi Luhung yang memiliki teknologi manual. Implementasi dari pemakaian teknologi tersebut dapat dirangkumkan kedalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4 Implementasi teknologi manufaktur di PT Adi Luhung

Tabel 5 Implementasi teknologi manufaktur di PT PAL

IV. KESIMPULAN

1. Berdasarkan analisa diperoleh klasifikasi untuk teknologi manufaktur yang digunakan dalam pembangunan kapal baru terdiri dari teknologi manual/konvensional, teknologi otomatis dan teknologi yang berbasis computer adalah sebagai berikut :

Proses straightening : plate straightening roller & conveyor

Proses blasting menggunakan compressor, shot

blasting machine & conveyor system

Proses handling memakai forklift, roller conveyor, overhead crane (manual & magnet) dengan kapasitas bervariasi mulai dari 5 ton sampai 150 ton.

• Alat potong yang terdiri dari brander potong, portable gas cutting, flame planner, NC gas cutting, NC plasma cutting.

Labour Cost Investasi Consumable

compressor TonRp2,462 Rp72 Rp

-forklift TonRp468 Rp5,369 Rp

-Manual TonRp950 Rp0 Rp 1,734,896

Brander potong TonRp11,483 Rp29,829 Rp

-NC gas cutting machine TonRp8,945 Rp59,659 Rp 1,362,595

Gas cutting (Rell) TonRp11,501 Rp29,829 Rp

-Mesin press 135 ton TonRp13,222 Rp19,886 Rp

-Brander fearing TonRp15,320 Rp11,932 Rp 1,734,896

Overhead crane 5 ton TonRp468 Rp2,983 Rp

-Las SMAW TonRp19,044 Rp121 Rp 6,825,261

Visual inspection tool kit Rp0 Rp263 Rp

-forklift TonRp423 Rp5,369 Rp

-Overhead crane 15 ton TonRp156 Rp11,932 Rp

-Las SMAW TonRp19,044 Rp121 Rp 6,825,261

Las FCAW TonRp26,203 Rp1,229 Rp 6,083,835

Visual inspection tool kit Rp0 Rp350 Rp

-Overhead crane 40 ton TonRp42 Rp29,829 Rp

-Rp129,732 Rp208,775 Rp24,566,744

Tahapan Unit price

TOTAL Prparation Fabrikasi Subassembly Assembly Teknologi Unit

Labour Cost Investasi Consumable Shot blasting machine & conveyor system Ton Rp2,079 Rp59,659 Rp 629,777 10 ton chain conveyor Ton Rp107 Rp8,949 Rp -10 ton trans w.conveyor Ton Rp107 Rp8,949 Rp -10 ton motor trans w. chain conveyor Ton Rp213 Rp8,949 Rp -Overhead crane 10 ton (magnet) Ton Rp533 Rp14,915 Rp

-Manual Ton Rp950 Rp0 Rp 1,734,896

NC plasma cutting machine Ton Rp4,259 Rp95,454 Rp -NC gas cutting machine Ton Rp8,945 Rp59,659 Rp 1,362,595 Flame planner (pemotongan lurus) Ton Rp10,649 Rp47,727 Rp 1,502,991 Brander potong Ton Rp11,483 Rp29,829 Rp -Three roll plate bending machine Ton Rp2,553 Rp79,545 Rp -Frame brander 400 ton (profil) Ton Rp29,105 Rp31,221 Rp -Roll & slat conveyor F NC gas cutting Ton Rp42 Rp16,406 Rp -Roll conveyor F NC plasma cut matc Ton Rp42 Rp16,406 Rp -Roll & slat conveyor F NC flame planner Ton Rp42 Rp8,949 Rp -Overhead crane 10 ton (magnet) Ton Rp156 Rp14,915 Rp -Overhead crane 5 ton (magnet) Ton Rp468 Rp8,651 Rp

-Las FCAW Ton Rp26,203 Rp1,229 Rp 6,083,835

Las SAW Ton Rp29,226 Rp4,176 Rp 2,607,358

Overhead crane 10 ton (manual) Ton Rp156 Rp8,949 Rp -Visual inspection tool kit Rp0 Rp350 Rp

-Las FCAW Ton Rp26,203 Rp1,229 Rp 6,083,835

Las SAW Ton Rp29,226 Rp4,176 Rp 2,607,358

Visual inspection tool kit Ton Rp0 Rp350 Rp

-Gauss meter Ton Rp0 Rp221 Rp

-Overhead crane 150 ton Ton Rp11 Rp59,659 Rp

-Transfer trolly Ton Rp212 Rp3,878 Rp

-Roller conveyor Ton Rp423 Rp8,949 Rp

-Rp183,392 Rp603,349Rp 22,612,647 Tahapan Teknologi Unit

Preparation Fabrikasi Subassembly Assembly Unit price TOTAL

(5)

Proses forming dilakukan dengan mesin brander fearing dan mesin press.

Untuk fitting & welding menggunakan las SMAW, FCAW, SAW serta welding gantry.

2. Implementasi dari penggunaan teknologi manufaktur terhadap biaya tenaga kerja dan investasi mesin dapat diprosentasekan sebagai berikut, untuk blasting

penggunaan teknologi manual lebih murah dengan prosentase 0,19%, handling 3,95%, cutting manual 12,11% dan cutting otomatis 24,84%, forming 4,91%, fitting 0,47%, welding 4,24%.

3. Dari studi kasus menggunakan model yang telah dikembangkan, didapatkan bahwa perbedaan implementasi penggunaan teknologi manufaktur berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk memakainya. Dari analisa didapatkan bahwa penggunaan teknologi manufaktur

untuk

pembangunan side sheel tugboat M 271

dengan kapasitas terpasangnya 1,002.83 ton

pada PT PAL Indonesia yang sebagian besar menggunakan teknologi otomatis mencapai nilai Rp

183,911.36/ton untuk labour cost dan Rp 603,349/jam mesin untuk nilai investasi mesin pada tiap jam

pemakaian mesin. Sedangkan pada PT Adi Luhung Sarana Segara yang memakai teknologi manual nilai

labour cost-nya Rp 130,098.685/ton dan investasi

mesin Rp 208,775/jam mesin.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis bersyukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayat-Nya penelitian ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan pemikirannya dalam membantu menyelesaikan penelitian ini, yaitu bapak Ir. Triwilaswandio W.P. Tidak lupa ucapan terimakasih pada kedua orang tua dan adik-adik yang memberikan dukungan dalam pengerjaan penelitian ini.

DAFTARPUSTAKA

[1] Soeharto, I. (2001). Manajemen Proyek (Dari

Konseptual sampai Operasional) Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

[2] Saputra, D. A. (2012). Pengembangan Model Estimasi

Anggaran (Budget Estimation) untuk Pengendalian Biaya Pembangunan Kapal. Surabaya: ITS.

[3] Soejitno. (1985). Diktat Manajemen Teknologi dan

Produksi 1. Surabaya.

[4] Nazaruddin. (2008). Manajemen Teknologi.

Gambar

Tabel 1 Klasifikasi teknologi manufaktur manual
Gambar 1 Model Sistem Pemilihan Teknologi Manufaktur  System  ini  di  simulasikan  dengan  menggunakan  program  excel

Referensi

Dokumen terkait

66 Tahun 2013 dalam buku (Prastowo, 2018) bahwa terdapat prinsip-prinsip penilaian, yaitu: (1) objektif, dalam hal ini berarti penilaian berbasis pada standar dan

Untuk membuktikan bahwa mahasiswa dapat menjadi wirausaha dilakukanlah penelitian terhadap mahasiswa semester 6 yang sedang menempuh mata kuliah Studi Kelayakan

(2) Bagi calon Kepala Desa yang berhak dipilih, apabila karena alasan-alasan tertentu yang disetujui oleh panitia pemilihan Kepala Desa tidak bisa hadir, maka bisa

Menurut Husnan (2012) “ Manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan dalam merencanaan, mengelolaan kas dan mengendalian kegiatan keuangan

Penulisan skripsi dengan judul "Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, dan Kemampuan Komunikasi Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan pada Bank Mandiri Syariah di

Pemberian air rebusan kunyit pada ayam broiler penelitian ini bertujuan untuk menurunkan jumlah bakteri patogen dalam usus halus ayam broiler karena kunyit mengandung

Nors perduodant įmonę, verslą, įmonės arba verslo dalį išsaugomas darbuotojų teisinis santykių stabilumas, numatytas DK 138 straipsnyje, tačiau teisės ir pareigos

Kontraktor dalam melaksanakan pembongkaran instalasi lepas pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, wajib menggunakan tenaga pelaksana pembongkaran dengan