LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT. AGRI EASTBORNEO
KENCANA KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI TIMUR
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
SAPRIANSYAH
NIM:110500094
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI
SAMARINDA
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Laporan Praktek Kerja Lapang Budidaya Tanaman Kelapa Sawit di
PT. Agri Eastborneo Kencana Kecamatan Muara Kaman Kabupaten
Kutai Timur Propinsi Kalimantan Timur.
Nama : Sapriansyah
Nim : 110500094
Program Studiy : Budidaya Tanaman Perkebunan.
Jurusan : Manajemen Petanian.
Pembimbing
Rossy Mirasari SP. MP
NIP.197806242005012002
Penguji I
Nur Hidayat , SP, MSc
NIP.197210257200112100
Penguji II
Sri Ngapiyatun, SP.MP
NIP.197708272001122002
Menyetujui/Mengesahkan
Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Nur Hidayat , SP, MSc
NIP.197210257200112100
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
Berkat Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja
lapang (PKL). dalam kegiatan penyusunan laporan PKL ini penulis telah banyak
mendapatkan dukungan dan bantuan baik moril maupun materil yang
secara langsung maupun tidak langsung sangat membantu dalam
menyelesaikan penyusunan laporan PKL ini. oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun
materil.
2. Ibu Rossy Mirasari SP.MP ,selaku dosen Pembimbing.
3. Nur Hidayat SP. MSc, selaku Dosen penguji I
4. Ibu Sri Ngapiatun SP. MP, selaku dosen penguji II
5. Seluruh karyawan di PT. Agri Eastborneo Kencana, yang telah memberikan
banyak pengalaman diperkebunan kelapa sawit selama melaksanakan
kegiatan PKL.
6. Mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak dan Ibu dosen khususnya
dosen program studi budidaya tanaman perkebunan.
7. Teman – teman dan semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
laporan ini. semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa
khususnya untuk penulis sendiri.
Penulis,
Lulus Pada Tanggal
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR LAMPIRAN ... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang... 1
B. Maksud dan Tujuan ... 2
C. Hasil yang diharapkan
... 2
II. TINJAUAN
UMUM
PERUSAHAAN
A. Tinjauan umum perusahaan . ... 3
B. Manajemen perusahaan ... 4
C. Lokasi dan Waktu Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ... 6
III. HASIL
PRAKTEK
KERJA
LAPANG
A. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM )... 7
1. Penyulaman... 8
2. Rawat piringan... 9
B. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan ... .. 12
1. Babat gawangan... 13
2. Perawatan piringan... 14
3. Pemberantasan hama... 15
C. Panen dan Pengangkutan... 16
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 20
B. Saran
... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
1. Struktur Organisasi Perusahaan... 23
2. Peta Lokasi Perusahaan... 24
3. Dokumentasi Kegiatan di Lapangan... 25
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditas kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia cukup
memegang peranan penting dan strategis karena komoditas ini mempunyai
prospek yang cerah sebagai sumber devisa permintaan minyak kelapa sawit
disamping digunakan sebagai bahan mentah industri pangan juga digunakan
sebagai bahan mentah industri non pangan. Jika dilihat dari biaya
produksinya, komoditas kelapa sawit jauh lebih baik daripada minyak nabati
lainnya. minyak kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki
prospek yang cerah dimasa mendatang. potensi tersebut terletak pada
keragaman kegunaan dari minyak sawit.
Pemerintah
Indonesia
telah
menetapkan
kebijakan
berupa
pengelolaan perkebunan khususnya kelapa sawit secara besar di pulau
Kalimantan dan Sumatra karena kedua pulau tersebut memiliki luasan lahan
dan keadaan tanah yang cukup baik sebagai perkebunan kelapa sawit
komoditas kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia cukup memegang
peranan penting dan strategis karena komoditas ini mempunyai prospek
yang cerah sebagai sumber devisa. selain itu, minyak sawit merupakan
bahan utama minyak goreng yang banyak dipakai di seluruh dunia, sehingga
secara terus-menerus mampu menjaga stabilitas harga minyak sawit.
banyaknya perkebunan kelapa sawit mampu. menciptakan kesempatan
kerja dan menigkatkan kesejahteraan masyarakat (Setyamidjaja, 1991).
B. Tujuan
Tujuan kegiatan praktek yang dilakukan di perusahaan PT. Agri
Eastborneo Kencana adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui kegiatan yang ada di perkebunan
khususnya pemeliharaan tanaman.
2. Agar mahasiswa dapat membandingkan antara teori di perkuliahan
dengan praktek di lapangan.
3. Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara bekerja di lapangan baik
dari mengenal hingga cara menggunakan alat di perkebunan kelapa
sawit serta cara mengatur karyawan.
C. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan selama berada di perusahaan PT. Agri
Eastborneo Kencana adalah :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui kegiatan yang dilaksanakan oleh
perusahaan
2. Mahasiswa dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih.
3. Dapat menjadi mahasiswa yang terampil, berjiwa bersih dan mempunyai
kedisiplinan dalam melakukan pekerjaan.
II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tinjauan Umum Perusahaan
PT. Agri Eastborneo Kencana berdiri pada tahun 2007 dengan luasan
inti 1.020,64. ha merupakan Perusahaan swasta yang berlokasi di desa
Sedulang, Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur. PT. Agri Eastborneo Kencana mempunyai luasan Inti
10.486.84 ha. dan luas HGU Plasma 1.300 ha. Jumlah tanaman inti yang
telah ditanam yaitu sebanyak 5.385.97 dan jumlah keseluruhan tanaman
plasma sebanyak 855.74 bibit yang ditanam di PT. Agri Eastborneo Kencana
didatangkan dari Sumatra Jenis bibit yang ditanam ada 2 jenis bibit yang
berbeda yaitu jenis bibit marihat dan jenis bibit dampi. Perusahaan PT. Agri
Eastborneo Kencana rencanaya akan membuat pabrik dengan luasan
11,73 ha. Dengan adanya pabrik yang akan dibangun akan mengurangi
biaya pengiriman buah ke pabrik lain dan mengurangi restan buah, yang
sering terjadi akibat hujan yang menjadi permasalahan di PT. Agri
Eastborneo Kencana. Rusaknya akses jalan juga menjadi faktor penghambat.
B. Manajemen Perusahaan
1. Estate
Manager.
Merupakan pemegang jabatan tertinggi di PT. Agri Eastborneo Kencana
membawahi seluruh organisasi lainnya yang bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan lapangan dan administrasi.
2. Kepala
Kebun.
Merupakan pemegang jabatan tertinggi kedua setelah Manager, Kepala
Kebun membawahi seluruh asisten divisi dan kegiatan yang ada di
kantor.
3. Kepala Tata Usaha (KTU)
Kasie Administrasi sama dengan Kepala Tata Usaha, Kasie Administrasi
bertanggung jawab atas semua permasalahan yang ada dikantor
besar,seperti masalah pembukaan lahan, bagian tanaman, personalia,
kasir, pembelian, pergudangan dan office boy.
4. Asisten
Divisi
Asisten Divisi merupakan bawahan dari Asisten Kepala Asisten Divisi
merupakan pemegang jabatan tertinggi di divisinya masing-masing
asisten divisi bertanggung jawab atas divisi yang dipegangnya.
5. Mandor
Mandor adalah pembantu kordinator divisi yang bertugas di lapangan
untuk mengawasi karyawan yang bekerja
6. Humas
Humas berhubungan dengan urusan kemasyarakatan, mengurusi
masalah yang bersifat internal perusahaan
C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL
Lokasi Praktek Kerja Lapang di PT. Agri Eastborneo Kencana
merupakan perusahaan swasta yang berlokasi di Desa Sedulang Kec.
Muara Kaman, Kab. Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. selama
2 bulan terhitung dari tanggal 11 Maret 2014 sampai dengan tanggal 3 Mei
2014.
III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG
A. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Perawatan kelapa sawit adalah suatu usaha untuk meningkatkan dan
menjaga kesuburan tanah dalam lingkungan pertumbuhan tanaman, guna
mendapatkan tanaman yang sehat dan berproduksi sesuai yang diharapkan
(Risza, 1995).
1. Penyulaman
Penyulaman merupakan kegiatan penanaman kembali tanaman
yang mati. Jumlah pohon yang akan disulam di setiap areal pada tahun
pertama kedua dan ketiga dapat diketahui dengan mudah berdasarkan
hasil sensus pohon.
a. Tujuan
Tujuan kegiatan penyulaman untuk mempertahankan kerapatan
populasi pohon sesuai standar yang telah ditentukan oleh pihak
perusahaan.
b. Dasar
teori
Menurut
Sunarko (2009), penyulaman dilakukan dengan
mengganti tanaman kelapa sawit yang mati dengan tanaman yang
baru dari pembibitan yang sudah disiapkan sebelumnya. Bibit
yang digunakan sebaiknya memiliki umur dan jenis yang sama
dengan tanaman yang diganti, untuk memperoleh pertumbuhan
yang seragam.
c. Alat dan bahan
Alat : cangkul, parang
Bahan : bibit kelapa sawit.
d. Prosedur kerja
1) Tanaman yang sudah mati digali kembali dengan ukuran
lubang 60 x 60 x 40 cm.
2) Poliybag disayat dari atas ke dasar lalu bibit dikeluarkan.
3) Bibit dimasukan ke dalam lubang dengan posisi tegak lurus.
4) Tanah galian dimasukan ke dalam lubang hingga membentuk
gundukan setinggi 5 cm, kemudan tanah dipadatkan di sekitar
tanaman agar tertanam kokoh.
5) Piringan dibuat dengan lebar 50 cm, piringan harus bebas
gulma.
e.
Hasil yang dicapai
Kegiatan penyulaman memakai sistem borongan, 1 karyawan bisa
menanam 25 bibit sawit untuk 1 HK ( Harian kerja ).
f. Pembahasan
Kegiatan penyulaman dilakukan dengan mengganti tanaman
kelapa sawit yang mati, di karnakan banyaknya pohon kelepa
sawit yang tumbang, dan pertumbuhan kelapa sawit yang tidak
normal. akibat erosi dan banjir.
2. Perawatan piringan
Perawatan yang dilakukan pada saat praktek kerja lapang
berupa perarawatan piringan manual pada saat tanaman berumur
24 bulan. dilakukan pada tanam sulam dan tanam sisip dengan
pengambilan data sensus.
a. Tujuan
merugikan tanaman utama.
2) Memudahkan pelaksanaan panen seperti pengangkutan ke
tempat pengumpulan hasil (TPH) dan penguntilan
brondolan.
3) Penempatan pupuk yang diberikan dapat mencapai sasaran
yang optimal.
4) Mempercepat fase TM (Tanaman Menghasilkan).
b. Dasar
teori
Pemeliharaan piringan secara manual memakai sistem weeding
pekerjaan ini dilakukan dengan rotasi 3 kali 1 tahun. perawatan
piringan berarti pembersihan yang dilakukan pada piringan
pohon tanaman (Anonim, 1995).
c. Alat
dan
bahan
Alat : parang, arit, cangkul.
Bahan : semua gulma yang berada di piringan pokok kelapa
sawit.
d. Prosedur
kerja
1) Penentuan
Blok
Blok yang akan dilakukan penyiangan ditentukan terlebih
dahulu berdasarkan intensitas serangan gulma dan kondisi
blok tanaman. Luas masing-masing blok adalah 30 Ha.
2) Menyiapkan
alat
Peralatan disiapkan terlebih dahulu sebelum melakukan
pekerjaan di lapangan, dan masing-masing karyawan
bertanggung jawab dengan alatnya masing-masing.
3) Pelaksanaan
Pembersihan piringan sawit dilakukan sampai batas terluar
pelepah dengan luas piringan 1,5 m dan piringan sawit harus
benar-benar bersih dari gulma.
e. Hasil
yang
dicapai
Norma kerja perusahaan adalah 1 HK 4 Jalur tanaman untuk
1 karyawan Norma kerja sering tidak tercapai sesuai target
perusahaan, hal ini dikarenakan keadaan piringan tanaman
kelapa sawit yang terlalu semak sehingga proses pembersihan
piringan menjadi lambat.
f. Pembahasan
Perawatan piringan dari gulma dilakukan secara manual
menggunakan arit dan cangkul. rotasi pengendalian gulma
dilaksanakan 3 kali dalam 1 tahun.
B. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)
1. Babat
gawangan
Dimaksudkan agar aktivitas di setiap blok bisa lebih baik, dilakukan
dengan cara penebasan dan cara kimiawi yaitu dengan menggunakan
herbisida. Jenis gulma yang dikendalikan adalah kayu, keladi dan ilalang
dan gulma yang berada di lahan kelapa sawit.
a. Tujuan
Tujuan pembersihan gawangan ialah untuk mempermudah semua
aktifitas yang dilakukan di lahan perkebunan, serta dapat menghindari
persaingan unsur hara tanaman kelapa sawit dan gulma.
b. Dasar teori
Menurut Risza (1994), semua gulma liar dan anak kayu yang tumbuh
di gawangan harus dibasmi dengan rotasi 3 kali setahun, selama dua
tahun dan kacangan yang menjalar pada pelepah sawit diturunkan
dan tidak dibenarkan memotong pelepah.
c. Alat dan bahan
Alat : parang, arit, alat penyemprot.
Bahan : gulma, herbisida celenup.
d.
Prosedur
kerja
Gulma yang dikendalikan antara lain kayu-kayuan, gelagah, keladi,
ilalang dan sebagainya. cara pelaksanaannya adalah ditebas dan
disemprot.
e. Pestisida yang digunakan :
Celenup ,Eli, Agristik, di gabungkan dengan dosis yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dan dicampur dengan air.
f. Hasil yang dicapai
Norma kerja perusahaan dihitung 1 hk apabila para pekerja bisa
menyelesaikan 4 jalur tanaman kelapa sawit.
g.
Pembahasan
Celenup , Eli, Agristik, dicampur dengan dosis yang telah ditetapkan
oleh perusahaan dan dicampur dengan air. ukuran pemberian
pestisida untuk 1 seprikel diberikan 1 tutup seprikel yang berukuran
200 cc.
2. Perawatan
piringan
Dilakukan dengan cara manual, dengan cara mengeruk semua
jenis gulma yang ada di piringan pada masa TM.
a. Tujuanya ialah agar persaingan unsur hara dapat terhindarkan
antara Gulma dan tanaman kelapa sawit proses pemupukan akan
mudah di serap oleh tanah dan pupuk yang ditabur di piringan akan
mudah larut.
b. Dasar teori
Menurut Risza (1994), semua gulma liar dan anak kayu yang
tumbuh di gawangan harus dibasmi dengan rotasi 3 kali setahun
selama dua tahun dan kacangan yang menjalar pada pelepah sawit
diturunkan dan tidak dibenarkan memotong pelepah.
c. Alat dan bahan :
Alat : cangkul, pengeruk gulma.
Bahan : gulma, dan anak kayu.
d. Prosedur kerja
Gulma dan anak kayu dibersihkan dengan cara dikeruk dengan
menggunakan donkel atau cangkul dengan jarak piringan 2 cm.
e. Hasil yang di capai
Untuk perawatan piringan menggunakan sistem target 4 baris sawit
dihitung 1 HK ( harian kerja.)
f. Pembahasan
Perawatan piringan dari gulma di lakukan secara kimiawi yaitu
menyemprotkan racun ke tanaman penggangu dengan rotasi 2 kali
dalam 1 thn. dengan dosis racun yang ditentukan oleh prusahaan.
3. Pemberantasan Hama Dengan Menggunakan Klerat.
Pemberantasan hama adalah salah satu tindakan, pencegahan
rusaknya tanaman kelapa sawit.
a. Tujuan :
Tujuan utama dari pemasangan kelerat adalah menghambat
terjadinya populasi hama tikus secara berlebihan dan mencegah
rusaknya buah akibat gigitan hama tikus
b. Menurut Pahan dan Gunawan (1997), pengendalian hama di
Lakukan dengan cara pemberian umpan klerat RM- B atau umpan
jenis lainya yang di rekomendasikan oleh lembaga penelitian kelapa
sawit yang di lakukan oleh pihak prusahaan.
c. Alat : sarung tangan, ember.
Bahan : kelarat.
d. Prosedur kerja.
Klerat dipasang di setiap gawangan mati dan diberi tanda pelepah
sawit, untuk 1 gawangan mati diberi 1 klerat yang telah dipersiapkan
terlebih dahulu. Tikus yang keluar dari pelepah sawit terpancing
dengan warna dan bau klerat.
e. Hasil yang dicapai.
Pemasangan klerat memakai sistem target 1 orang pekerja
mendapatkan jatah 2 ha untuk 1 HA ( harian kerja ).
d. Pembahasan.
Pengendalian menggunakan klerat di lakukan 2 kali dalam satu tahun
pada semua arel perkebunan kelapa sawit, dengan pemasangan
klerat populasi hama tikus bisa menurun 150 hingga 200 ekor/ hektar.
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan agar hasil panen bisa lebih baik, kualitas
buah bisa lebih baik.
a. Tujuan
Tujuan utama pemupukan adalah untuk menambah unsur hara
tanah, dan menambah produktipitas tanaman terutama buah
kelapa sawit.
b. Dasar
teori.
Pemupukan yang di lakukan di tanaman menghasilkan sangat
bergantung pada dosis dan jadwal pemupukan sangat penting
dilaksanakan agar memperoleh buah yang bernilai jual tinggi
(Sunarko 2009).
c. Pupuk yang digunakan :
NPK Mg 12,12,7,2. Rock Phosphat. Dolomit. NK+B.
d. Alat dan bahan :
Alat : Karung pupuk, mangkuk.
Bahan : Pupuk.
e. Prosedur
kerja.
Pupuk ditabur dengan cara menaburkan pupuk di sekeliling pokok
sawit hingga membentuk lingkaran.
f. Hasil
yang
dicapai.
Untuk pemupukan tanaman menggunakan sistem borongan 1 orang
pekerja mendapat jatah 8 baris kelapa sawit untuk 1 hk (harian
kerja)
g. Pembahasan pupuk majemuk diberikan 2 kg perpohon dengan
takaran alat 2 mangkok per pohonnya. dengan rekomendasi
pemupukan yang telah di berikan oleh menejemen perusahaan.
C. Panen dan Pengangkutan
Kriteria Matang Panen
Warna buah orange kemerahan, sudah ada buah yang lepas atau
membrondol, berat TBS > 3 kg.
1. Panen
a. Tujuan
Kegiatan panen bertujuan untuk mendapatkan tandan buah
segar (TBS) yang tinggi, memperoleh rendemen yang baik
mendapatkan mutu minyak yang tinggi, biaya panen yang efisien
exploitasi berjalan dengan baik sehingga mencapai umur produktif
yang lama. buah yang dipanen adalah buah yang sesuai dengan
kreteria matang panen yang telah ditentukan oleh perusahaan.
b. Dasar
Teori
Panen adalah pengambilan buah kelapa sawit yang telah
memenuhi kriteria matang panen dari pokoknya selanjutnya bersama
dengan brondolannya dikumpulkan untuk diangkut dan diproses atau
diolah di pabrik. (Anonim, 1995).
untuk mencapai tujuan pemanenan kualitas dan kuantitas yang tinggi,
maka pelaksanaan ketentuan panen mencakup sistem panen rotasi
panen kriteria matang panen dan persentase brondolan, serta
pelaksanaan angkut dan pengolahan secepat mungkin.
c. Alat
dan
bahan
Bahan : TBS kelapa sawit yang memenuhi kriteria matang panen.
e. Prosedur
Kerja
1. Pemeriksaan TBS Kelapa Sawit
Buah yang dipanen harus memenuhi kriteria matang panen yang
telah ditentukan. pemeriksaan ini bertujuan agar buah yang
dipanen adalah buah yang benar-benar matang sehingga
rendemen yang diperoleh akan lebih tinggi. apabila pemanen
memanen buah mentah maka otomatis pemanen akan didenda.
2. Pemotongan
pelepah
(Pruning)
Pelepah yang dipotong adalah pelepah yang berada dibawah
buah yang akan dipanen (songgo buah).
3. Pengumpulan
pelepah
Pelepah yang telah dibuang pada pokok tanaman dipotong
dengan menggunakan parang menjadi 3 bagian dan disusun rapi
di gawangan mati.
4. Pengambilan tandan buah
Tandan buah dipotong mepet dari pokok dengan menggunakan
dodos ukuran 8 cm.
5. Pengutipan
brondolan
Semua berondolan dikutip dan dikumpulkan dalam karung dan
ditumpuk di TPH (Tempat Penampungan Hasil).
6. Pengumpulan
buah
Buah kelapa sawit beserta brondolannya dikumpulkan dan
diangkut dengan menggunakan karung atau angkong melalui jalan
pasar pikul menuju TPH. tangkai buah dipotong membentuk huruf
V sebelum diangkut ke pabrik untuk mengurangi berat tangkai.
7. Penyusunan TBS di TPH
TBS kelapa sawit disusun rapi, agar memudahkan dalam
perhitungan buah di PT. Agri Eastborneo Kencana. disusun
5 TBS persbaris. brondolan dipisahkan, ditumpuk dalam karung
yang berada di TPH.
e. Hasil yang dicapai
Hasil yang didapat berupa tandan buah segar yang siap diangkut ke
pabrik untuk mengalami proses selanjutnya yaitu pengambilan minyak
dari daging buah.
h. Pembahasan
Buah yang dipanen harus sesuai kereteria matang buah yaitu dengan
melihat perubahan warna pada buah, dan jatuhnya buah sawit
(memberondol). agar buah yang dipanen dapat mengikuti setandar
pemanenan.
2. Pengangkutan
a. Tujuan
Kegiatan pengangkutan bertujuan untuk mengangkut segera
mungkin tandan buah segar (TBS) beserta brondolannya untuk
diolah di pabrik sehingga diharapkan tidak terjadi restan buah.
b. Dasar Teori
Menurut Anonim (1995), pengangkutan buah (TBS dan
brondolan) dari lapangan ke pabrik harus segera dilakukan pada
hari itu juga setelah buah dipanen. operasi pengangkutan saling
mendukung dengan operasi panen dan pengolahan, karena sifat
pengoperasiannya merupakan tiga sub system induk yaitu
Panen-angkut olah (PAO). buah yang sudah ada di TPH harus
sesegera mungkin diangkut ke pabrik karena kalau buah sampai
bermalam di kebun akan menyebabkan asam lemak bebas (ALB)
meningkat dan kandungan rendemen minyak menurun.
c. Alat dan Bahan
Alat
: tojok, gancu, penggeruk brondolan, karung, jonder, truck .
Bahan : TBS kelapa sawit dan brondolan.
d . Prosedur Kerja
1. Blok pengangkutan ditentukan berdasarkan kegiatan panen
yang telah dilaksanakan pada hari yang sama.
2. Pengangkutan terlebih dahulu menggunakan jonder dari
dalam blok dengan tenaga kerja 2 orang.
3. Buah di TPH dimasukan kedalam jonder dengan
menggunakan tojok dan brondolan dimasukan dengan
menggunakan karung, brondolan di TPH harus bersih.
4. Setelah buah dilangsir ke tempat loding, kemudian akan
dianggkut oleh truk ke pabrik.
e. Hasil yang dicapai
Berdasarkan kegiatan tersebut satu buah (jonder) dapat
menggangkut 4 ret perhari ke loading, sedangkan truck hanya
2 ret perhari ke pabrik untuk 1 apdeling.
f. Pembahasan
Pengangkutan TBS kepabrik kelapa sawit ( PKS ) harus dilakukan
secara cepat yaitu harus kurang dari 24 jam agar asam lemak
bebas ( ALB ) yang ada di buah tidak naik dimana akan
mengakibatkan turunya kualitas dan kuantitas minyak yang
dihasilkan. 1 unit truk dapat mengangkut kelapa sawit dengan
kapasitas 7 ton.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari kegiatan praktek kerja lapang yang di lakukan disalah satu
perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Agri Eastborneo Kencana. di
simpulkan sebagai berikut :
1. Dari kegiatan PKL ini mahasiswa dapat belajar banyak dan secara
Langsung melihat kegiatan teknis budidaya tanaman kelapa sawit.
dengan kegiatan pkl mahasiswa dapat belajar bersosialisasi di daerah
yang jauh dari kota.
2. Dari kegiatan mahasiswa selama berda di PT. Agri Eastborneo Kencana.
Masih banyak yang perlu dibenahi khususnya, jalan penghubung yang
belum terpasang. dan jalan – jalan yang rusak yang belum di benahi.
merupakan salah satu kendala terbesar. lambanya perbaikan jalan dan
pembuatan jalan. akan meperlambat proses pengiriman buah ke pabrik
yang akan berdampak buruk bagi pemasukan perusahaan .
B. Saran
Kegiatan praktek kerja lapang ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa
oleh karena itu penulis menyarankan kepada pihak Politeknik Pertanian
Negeri Samarinda, khususnya program Studi Budidaya Tanaman
Perkebunan yakni :
1. Untuk mempermudah proses penempatan dan pelaksanaan PKL
Sehingga dapat lebih berhasil sebaiknya pihak Politeknik Pertanian
Negeri Samarinda memiliki ikatan kerja sama yang lebih baik dan bersifat
permanen dengan pihak-pihak perkebunan swasta yang ada di
lingkungan Provinsi Kalimantan Timur.
2. Solusi yang mungkin dapat saya berikan sebagai mahasiswa yang PKL di
Prusahaan PT. Agri Eastborneo Kencana ialah perlu adanya perbaikan
jalan yang rusak dan pengerasan jalan. minimya alat pengangkut, (jonder)
menjadi paktor penghambat dikarnakan buah yang berada di dalam
kebun susah dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, R, 2007. Diktat Budidaya Kelapa Sawit. Samarinda.
Anonim, 1995. Breavat Dasar I Tanaman Kelapa Sawit. Astra Agro Niaga.
Jakarta
Rizsa, S. 1995. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta
Sunarko, 2009. Budidaya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit. dengan sistem
kemitraan. PT. Agromedia Pustaka.
Sastrosayono, S, 2003. Budidaya kelapa sawit. PT. Agromedia Pustaka.
Setyamidjaja, D, 1991. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius Yokyakarta.
Bravo Charlie
M Wakan Janter Samosir Ardiansah Vacant Fadli
733,18 744,16 858,87 593,74 289,89
FA - 1 FA - 1 FA - 1 FA - 1 FA - 1 FA - 1 FA - 1/ panen FA - 1
Mansur Jandri A P Marten Juniman Wawan Vacant
Krani Krani Krani Krani Krani Krani Krani Krani Krani Krani
Desi P Andi Anto Wiwik Radi Arlin Sandi Vacant Isna
Vacant
1020,64 Ha 782,13 484,16 938,08
Alfa Delta Echo Fanta Golf
Atmojo Sri Winahyu PT. AEK
M Rais Mandor Panen Mandor Rawat
Mandor Rawat Mandor Rawat Mandor Rawat Mandor Rawat
Mandor panen
Mandor Rawat Mandor Rawat Mandor Rawat Mandor Panen
Mandor panen Mandor panen Mandor panen
DEDI SUPIANNUR PEMITRAAN Hotel BTSS BTMK Udin Bakir Krani CSR Jumran, Fadlani,
HUMAS & LEGAL
Safri efendi Jean Ryan
MIRHANI FA - 1 FA - 1 Mandor Rawat Mandor Rawat Mandor Panen Mandor Panen Danru Km 18 Danru Km 12 Chief Security 1.302,19
Ansar Bin Sapa Dwi Hendro Hadi Suparno Yul Ardias Komang
AAN SUARDIANTO 2.794,74
PT AEK Bambang A.Suto7755
ASKEP KTU
ABDUL AZIZ HAMDI
SM Vacant