Oleh:
Emi Chotimah
NIM: 100070020140
FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Psikologi Pembimbing I Oleh:
Emi Chotimah
NIM: 100070020140
Di Bawah BimbingaDr. Lily Surayya Ekaputri
FAKUL TAS PSIKOLOGI
ing II
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FENSITAS PENGGUNAAN INTERNET" telah diujikan dalam sidang munaqasyah <ultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 ustus 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.
kan/ !
I
tua Me hgkap Anggota
nguji I
()<
~
mbimbing I Penguji, Pembimbing, Jakarta, 30 Agustus 2004 PudekI/
Wakil Mera NIP: 150238773 Penguji II Pembimbing II ni PsikUPERSEWAHK'AN SKRIPSI !NI UNTUK'
AYAHANDA OAN
J:~UNDA
TERC!NTA
SERTA ORANG-ORANG YANG SAVA CiNTAI.
YANG SElAlU MEWERIKAN DOK'UNGAN
1amdullilahhirabbil "alamin, tidak ada kata yang layak penulis goreskan di kertas ini, ;uali rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan seluruh alam semesta ini. Atas
1endak Nyalah segala sesuatu bisa terjadi, atas ridhaNya juga akhirnya penulis Jat menyelesaikan skripsi ini.
sejahteraan, keselamatan shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi 1hammad SAW yang sepanjang hidupnya selalu memikirkan umatnya agar mereka amat dunia dan akhirat. Allahumma Shalli Wassalim Alaihi. Selain Allah dan
sulnya, penulis juga ingin menghaturkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :
1.
Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi, dan Ora. Hj. Zahrotun Nihayah, M.Si, beserta Staf-staf Dekanat lainnya, yang telahmemberikan perhatian dan dorongan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
2. Ora. Agustiyawati,M. Phil, sne, selaku dosen Pembimbing Akademik, yang selalu membuat penulis menjadi tenang dikala kemelut skripsi ini menghampiri serta terima kasih banyak atas dorongan, do'a, dan masukan-masukan yang sangat berharga sehingga penulis dapat keluar dari kemelut skripsi ini.
3. Yang terhormat Dr. Lily Surayya Ekaputri, sebagai pembimbing satu merangkap penguji dua terima kasih atas kesabaran dan bersedia meluangkan waktunya membimbing dan memberi masukan-masukan dalam menyelesaikan skripsi penulis.
4. Yang terhormat Ors. Asep Haerul Gani, Psi, sebagai pembimbing dua penulis terima kasih telah memberikan waktu, pikiran kritis, dukungan moril dan kesabarannya di sela-sela kesibukannya dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Psikologi Syarif Hidayatullah, yang telah membagi ilmu dan pengalaman dengan penulis, serta seluruh karyawan Fakultas Psikologi Syarif Hidayatullah yang telah membantu segala keperluan akademik penulis, termasuk Staf-staf Satpam yang telah membantu memberikan keamanan yang diperlukan.
7. Staf Perpustakaan Fakultas Psikologi, Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah, perpustakaan Fakultas Psikologi UI, Perpustakaan Nasional, serta Perpustakaan LIPI yang telah menyediakan fasilitas selama penulisan skripsi ini.
8. Kedua orang tua penulis Ayahanda tercinta H. Amir Hamzah dan lbunda
tersayang Hj. Chaironah terima kasih telah banyak memberi dukungan moril dan materil, cinta yang tulus, dan do'a yang indah serta usahanya dalam mencukupi kebutuhan penulis.
9. Kakak-kakakku dan Adikku, yang tercinta yang selalu mendo'akan serta
memberi dukungan yang banyak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan tak lupa pula untuk keponakan-keponakanku yang lucu-lucu, kalian selalu membuat penulis semakin sayang pada kalian.
10. Warung internet Ai-net, Buananet, Mynet, Samitanet, A/Cnet, dan Xpnet yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil responden di tempat tersebut yang serta mendukung terlaksananya penelitian ini
11. "Some one special in my heart' Rizki Hartanto dan keluarganya terima kasih alas
Eri, dan Fatimah yang membantu selama penulis mengalami ketidaktahuan,
kebingungan dan kekurangan informasi dalam penyusunan skripsi ini. Teman-teman di kos-an Akses UI Aiky, Very, Radja, Ervan, Chicco, Agung, k' /bra, K'
Pupunk, dan semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu kalian
teman yang kompak dan banyak memberi masukan berharga serta bantuan buat penulis serta seluruh pihak yang membantu dan menyediakan sarana kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
mikianlah rasa syukur dan terima kasih penulis kepada seluruh pihak yang ikut ibat dan berperan aktif serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. ngan tidak mengurangi segala hormat penulis, maka demi kebaikan serta kemajuan ipsi penulis selanjutnya penulis mohon saran serta masukan. Semoga skripsi penulis dapat bermanfaat baik bagi diri penulis maupun bagi siapa saja yang dapat dan npat membaca skripsi ini. Amiin Ya Rabbal "Alamin.
Jakarta, Agustus 2004
Emi Chotimah
(A) Fakultas Psikologi
(B)Agustus
2004HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET
xiii
+
66
Halaman
Menggunakan internet merupakan aktivitas yang kini digemari oleh sebagian orang
karena menghasilkan suatu komunitas virtual yang memungkinkan interaksi sosial
yang bersifat maya, memberikan banyak kesempatan kepada individu untuk
mengekspresikan diri secara unik. Dengan kemudahan -kemudahan yang
dirasakan oleh orang-orang, membuat penggunaan internet meningkat pesat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara tipe kepribadian
seseorang dengan intensitas menggunakan internet, (2) Hubungan antara jenis
kelamin dengan intensitas menggunakan internet.
Penelitian ini dilakukan di warung internet (warnet) JI. Margonda Raya (sekitar
Universitas Gunadarma). Penulis menentukan 3 kelas warnet: A (kelas atas), B
(kelas menengah), C (kelas bawah) sehingga semuanya berjumlah 6 warnet, yang
masing-masing kelas warnet diwakili oleh 2 warnet. Jumlah responden sebanyak 90
orang yang diambil dari tiap-tiap warnet sesuai dengan
personal computer
(PC)
yang ada diwarnet tersebut. Pengambilan sampel dengan metode
stratified
yang
disebarkan instrumen penelitiannya berupa angket hasil
try
out
dengan reliabilitas
0,833 pada skala intensitas penggunaan internet dan reliabilitas 0,995 pada skala
tipe kepribadian. Analisa data menggunakan uji chi square dengan a
=
0,05 dan df
=
2, serta statistlk deskriptif untuk mengolah butir pertanyaan pendukung.
Dari hasil analisa statistik ditemukan :
(1) Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert - introvert dengan
intensitas penggunaan internet.
(2) Tidak ada hubungan antara fungsi tipe kepribadian dengan intensitas
penggunaan internet.
(3) Tidak ada hubungan antara jenis kelamin baik itu perempuan maupun laki-laki
dengan intensitas penggunaan internet.
(4) Penemuan lain dari penelitian ini bahwa subyek penelitian yang lebih banyak
melakukan
online
di internet sekitar seminggu 2 - 4 kali dengan durasi
perharinya 1 - 2 jam atau setiap kali ia
online
internet. Kemudian responden
yang ditemukan oleh peneliti lebih sering menggunakan internet di warung
internet. Sedangkan responden lebih banyak tidak menyiapkan
budget
(dana
khusus) untuk
online
di internet. Mereka yang menyiapkan
budget
(dana khusus)
perharinya sekitar Rp 8000 - Rp 16000 rupiah perharinya dan setiap
online
di
internet.
penelitian ini mendukung penelitian Rena Latifa (2004) bahwa tidak ada
hubungan antara kecanduan berkomunikasi melalui internet dengan hubungan
interpersonal seseorang.
Untuk penelitian lebih lanjut dapat diteliti mengenai tipe kepribadian seseorang
dengan intensitas penggunaan internet dengan metode wawancara dan
observasi, selain itu hendaknya mengambil sampel dengan jumlah yang lebih
banyak lagi.
nbar Pengesahan
tto
·sembahan
:a
Pengantar
strak
ttar lsi
ttar Lampiran
ttarTabel
ttar Gambar
,B 1
,82
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Masalah
1.2.1 ldentifikasi masalah
1.2.2 Pembatasan masalah
1.2.3 Perumusan masalah
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulisan
1.3.1 Tujuan penelitian
1.3.2 Manfaat penelitian
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Kepribadian
2.1.1 Tipologi kepribadian earl gustav jung
2.1.2 Tipe kepribadian ekstrovert
2.1.3 Tipe kepribadian introvert
2.2 Fungsi-Fungsi Jiwa Pada Tipologi Carl Gustav Jung
2.2.1 Fungsi berfikir
iii
iv
v
viii
x
xiii
xiv
xv
1
3
3
4
4
4
5
5
6
8
10
11
1314
2.2.5 Fungsi penilai
16
2.2.6 Fungsi pengamat
16
2.2.7 lntegrasi antara preferensi tipe kepribadian
16
2.3 Internet
22
2.3.1 Definisi internet
22
2.3.2 Fasilitas Internet
23
2.3.3 Gambaran Pengguna Internet di Indonesia
27
2.3.4 Kerangka Berfikir
37
2.4 Hipotesa
37
>B 3
METODOLOGI PENELITIAN3.1 Populasi Dan Pengambilan Sampel
38
3.1.1 Populasi
38
3.1.2 Sampel
39
3.2 lnstrumen Penelitian
39
3.2.1 Kuesioner elisitasi
40
3.2.2 Skala Likert intensitas penggunaan internet
40
3.2.3 Skala tipe kepribadian
42
3.3 Prosedur Penelitian
44
3.3.1 Persiapan
44
3.3.2 Pelaksanaan
45
3.4 Metode Pengolahan Data
45
184 ANALISA DATA
4.1 Gambaran Subyek Penelitian
49
4.1.1 Gambaran subyek berdasarkan jenis kelamin
49
4.1.2 Gambaran frekuensi subyek online di internet
50
4.1.3 Gambaran durasi subyek dalam online di internet 50
B5
tar Pustaka
1piran
4.1.6
Gambaran subyek yang memiliki budget dalam
online di internet
4.1.7
Gambaran tipe kepribadian subyek
52
53
4.1.8
Gambaran tipe kepribadian subyek yang diintegrasikan
dengan fungsi-fungsi jiwa kepribadian
54
4.1.9
Gambaran subyek dalam intensitas menggunakan
internet
4.2
Hasil Utama
4.2.1
Hubungan tipe kepribadian dengan intensitas
penggunaan internet
55
55
4.2.2 Hubungan fungsi tipe kepribadian dengan intensitas
penggunaan internet
57
4.2.3
Hubungan jenis kelamin dengan intensitas penggunaan
internet
60
KESIMPULAN, DISKUSI
dan
SARAN5.1
Kesimpulan
5.2 Diskusi
5.3 Saran
62
63
66
npiran
2
Blue Print Tipe Kepribadiannpiran
3
Blue Print Baru Skala lntensitas Dan Kepribadian BaruTipe Kepribadian
npiran
4
Kata Pengantar Skala Penelitiannpiran
5
Inform Consentnpiran
6
Kuesioner Elisitasinpiran
7
Skala Try Out lntensitas Penggunaan Internetnpiran
8
Skala Try Out Tipe Kepribadiannpiran
9
Skala Penelitian lntensitas Penggunaan Internetnpiran
10
Skala Penelitian Tipe Kepribadiannpiran
11
Validitas Skor Skala lntensitas Penggunaannpiran
12
Hasil Analisa Skor Item Skala lntensitas Penggunaanmpiran
13
Reliabilitas Skala lntensitas Penggunaanmpiran
14
Validitas Skor Skala Tipe Kepribadianmpiran
15
Reliabilitas Item Skala Tipe Kepribadianmpiran
16
Skor Penelitian Skala lntensitas Penggunaanmpiran
17
Data Hasil Penelitian (Koding)mpiran
18
Tabel Frekuensi>el 3.2
Blue Print Baru lntensitas Penggunaan Internet
47
>el 3.3
Blue Print Baru Tipe Kepribadian
49
>el 4.1.1 Gambaran Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin
55
>el 4.1.2 Gambaran Subyek Online di Internet
56
>el 4.1.3 Gambaran Durasi Subyek dalam Online di Internet
56
>el 4.1.4 Gambaran Tempat Subyek Online di Internet
57
>el 4.1.5 Gambaran Subyek yang memiliki Budget
59
>el 4.1.6 Gambaran Subyek yang memiliki Budget dalam online di internet
59
>el 4.2.1 Gambaran Frekuensi Tipe Kepribadian Subyek
60
>el4.2.2 Gambaran Frekuensi Fungsi Tipe Kepribadian
61
>el 4.2.3 Gambaran Frekuensi lntensitas Menggunakan Internet
62
>el4.2.4 Hubungan Tipe Kepribadian dengan lntensitas Penggunaan
Internet
63
mbar 2 Frekuensi Tipe Kepribadian
mbar
3
Frekuensi lntensitas Penggunaan Internetmbar
4
Frekuensi Online Di Internetmbar
5
Frekuensi Tempat Online Di Internetmbar 6 Frekuensi Budget Subyek
i .1
LAT AR BELAKANG MASALAH
3ill Gates dalam pidatonya di depan para CEO perusahaan ternama di seluruh dunia
nenyatakan bahwa budaya yang mengharuskan seseorang melakukan pertemuan fisik
jalam melakukan komunikasi mulai ditinggalkan berkat adanya internet (Jawa Pos, 24
Vlei
1999)
Vlanfaat yang didapatkan dari internet adalah memberikan banyak kesempatan kepada
ndividu untuk mengekspresikan diri secara uni!<. Selain itu. Keberadaan internet adalah
adanya komunitas tanpa batasan wilayah dan waktu dengan biaya yang relatif
terjangkau. Internet telah menghasill<an suatu komunitas
virtual sehingga munculnteraksi sosial yang bersifat maya. Dengan kemudahan-kemudahan yang dirasakan
)ieh orang-orang, membuat penggunaan internet meningkat pesat, seperti yang telah
Jicantumkan dalam Newsweek pada tahun
1995
bahwa "the year of internet',
saat itu
lenggunaan internet meningl<at pesat di seluruh dunia.
Di
Indonesia internet juga
>udah mulai banyak diminati oleh orang. Jumlah pengguna internet di Indonesia sudah
nencapai
617000
orang (Bisnis Indonesia,
29
juni
1999
dalam skripsi Widya Raditya,
~000:
76).
Para Usaha internet tersebut baik di Indonesia maupun di seluruh dunia
lapat dipandang sebagai suatu pas8.r yang potensial.
'enulis melihat bahwa internet merupakan peluang bisnis yang sangat bagus, tetapi
ayang penelitian mengenai internet masih sedikit sekali. Hal ini yang mendorong
enulis untuk meneliti tentang internet yang kali ini mengenai intensitas menggunaan
1ternet. lntensitas dalam menggunakan internet dapat dengan mudah pula kita lihat
ari berbagai macam cara misalnya dari segi motif-kebutuhan seseorang dalam
erinternet. (www.E-Psikologi.com, Pengenalan internet,
12
Mei
2002)
itensitas seseorang melakukan internet mungkin juga akan memberi dampak yang
ositif maupun negatif yang sesuai dengan alasan-alasan mereka menggunakan
1ternet. Permasalahan akan rumit jika alasannya adalah karena individu tersebut
1emiliki rasa minder, malu, merasa tidal< pantas di lingkungannya, atau karena !idak
1udah bersosialisasi pada dunia luar atau orang-orang lantas menciptakan dunia
er.::liri dengan mengeksplorasi diri melalui dunia maya yaitu internet sehingga banyak
ari mereka yang larut pada dunia maya ini dan akhirnya rela menghabiskan waktunya
i depan komputer. Fenomena penggunaan internet ini memang tidak Jepas kaitannya
engan kepribadian seseorang. Kepribadian yang berbagai macam bentuk dan tipenya
1rut menentukan seseorang dalam menggunakan internet, misalnya saja kasus di
MU, seorang anak yang pendiam ditemukan sedang asyik melakukan online di
1ternet berjam-jam, ia memunculkan karakter dirinya yang berbeda di dunia maya itu.
vww.goegle.com, internet dan eksplorasi diri,
2
Januari
2002)
)engan pertimbangan inilah penulis mencoba meneliti intensitas pengguna internet
'ang merupal<an salah satu fenomena perilal<u yang baru terjadi sel<itar tahun 1996-an
Ii indonesia; dan hal ini menarik untul< diteliti mengingat berdasarkan data yang ada
9rungkap bahwa perkembangan internet di indonesia semakin pesat.
Penelitian-1enelitian tentang internet dari sudut pandang psikologi masih belum banyak, oleh
arena itulah peneliti mengangl<atjudul
"HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN )ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET".2
MASALAH
.2.1 ldentifikasi Masalah
1.
Bagaimana gambaran orang yang memiliki tipe ekstrovert maupun introvert yang
memiliki intensitas tinggi?
2. Apal<ah intensitas menggunal<an internet yang tinggi akan menyebabl<an
kecanduan pada internet?
3. Apakah ada hubungannya antara tipe kepribadian dengan intensitas
penggunaan internet?
1.2.2 Pembatasan Masalah
Jalam skripsi ini penulis membatasi masalah hanya pada hubungan tipe l<epribadian jengan intensitas menggunakan internet. Karena banyaknya permasalahan tentang Jengguna internet, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi yaitu
1. Batasan dari tipe kepribadian disini adalah tipe kepribadian yang telah dicetuskan Jleh Carl Gustav Jung yaitu tipe ekstrovert, yang merupakan ekstrovert adalah tipe Jrang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan l<e luar dirinya, kepada orang-orang
ain, kepada masyarakat. Tipe introvert merupakan tipe orang-orang yang perhatiannya ebih mengarahkan kepada dirinya, kepada "aku"nya.
2.
Batasan intensitas penggunaan internet adalah seberapa dalamnya intensitas;eseorang yang nantinya dikategorikan kedalam intensitas tinggi, sedang, dan rendah, ;ara mengukur DV ini dengan menjumpai sejumlah sampel yang memiliki kriteria nengenal internet, pernah melakukan online di internet minimal 15 menit, kemudian ;ampel diberi sejumlah kuesioner untuk dijawab.
1.2.3 Perumusan Masalah
1. Apakah ada hubungannya antara tipe kepribadian dengan intensitas penggunaan internet?
2. Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan intensitas penggunaan internet?
1.3
TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN
1.3.1
Tujuan penelitian1. Untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dengan intensitas penggunaan internet.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan intensitas penggunaan internet?
.3 .2 Manfaat penelitian
.3.2.1 Manfaat teoritis
Jntuk memberikan kontribusi dalam menambah literatur mengenai hubungan antara pe kepribadian dengan intensitas penggunaan internet, sehingga dapat menjadi bahan .cuan dalam penelitian mengenai pengguna internet.
.3.2.2 Manfaat praktis
'enelitian ini merupakan suatu pengalaman dan perbandingan antara teori yang idapat di perkuliahan dengan praktek yang ada di lapangan.
)alam bab ini akan dibahas mengenai definisi kepribadian, Tipologi Kepribadian Carl
3ustav Jung, Tipe kepribadian ekstrovert, tipe kepribadian introvert, fungsi-fungsi jiwa
ipologi kepribadian Carl Gustav Jung, definisi internet, Fasilitas internet, pengguna
nternet (users), dugaan efek tipe kepribadian terhadap intensitas penggunaan internet,
fan yang terakhir adalah hipotesa.
~.1
TEORI KEPRIBADIAN
Cepribadian terjemahan dari bahasa lnggris "personality" menurut Jung, integrasi dari
igo, ketidaksadaran pribadi, dan ketidaksadaran kolektif, kompleks-kompleks,
arkhetip-1rkhetip (archetypes), persona dan anima. (J.P Chaplin,
1999: 362).
Cepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam diri individu
•ang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungannya Adler, dalam Hot
~hord
(Edisi 1 O Thn 11 Juli-Agustus
2003 : 38).
lal senada juga dikemukakan oleh ahli lainnya yaitu Kepribadian merupakan organisasi
1tau pola yang memberikan kepada berbagai respon lepas individu, bahwa organisasi
iakibatkan oleh kepribadian yang merupakan kekuatan aktif dalam diri individu
::;alvin.S.
&
Garner Lindzey,
1993 : 27).
1ari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah suatu
rganisasi yang secara lepas berada dalam diri individu, yang menentukan
1enyesuaian didalam lingkungan.
•enelitian terdahulu mengenai tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dari teori Carl
>ustav Jung menghasilkan secara umum pada remaja bahwa yang memiliki
;epribadian ekstrovert maupun introvert memiliki cara dan tingkah laku tersendiri dalam
nenghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang berhubungan dengan
nencapai kemandirian emosional. Remaja ekstrovert bebas mengekspresikan
:egembiraan dan kesedihan yang dirasakannya sedangkan remaja introvert emosi,
narah, sedih dan gembiranya diekspresil,an dengan cara yang terkesan diam. Cara
Jelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja berkepribadian ekstrovert dan introvert
ernyata sesuai dengan karakteristik tipe kepribadian mereka misalnya remaja
•kstrovert dapat membina hubungan baru dengan teman sebayanya dengan secara
uas yaitu dengan mempunyai banyak teman. Sedangkan remaja introvert mempunyai
.eman yang terbatas karena mereka lebih menyukai kesendirian.
)ari pengertian mengenai kepribadian dapat dilihat bahwa kepribadian seseorang
iangat menentukan bagaimana seseorang itu bertingkah laku dalam kehidupan
sehari-1arinya termasuk juga di dalamnya bagaimana seseorang bertingkah laku dalarn
nenggunakan internet. Berkaitan dengan intensitas penggunaan internet, hanya akan
dibahas disini menganai tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dari teori Carl Gustav Jung.
2.1.1 Tipologi Kepribadian Carl Gustav Jung
Carl Gustav Jung (1875-1961) adalah orang pertama yang merumuskan manusia dengan istilah ekstravertion dan intravertion, serta mengemukakan empat fungsi kepribadian manusia yang disebut sebagai fungsi thinking, feeling, sensing, dan
intuition (Ladislaus Naisaban, 2003: 4).
Kelebihan dari tipologi teori Jung ini, Jung sebagai pencetus ekstrovert dan introvert yang pertama, Jung juga orang pertama yang merumuskan tipe kepribadian manusia tanpa menghubungkannya dengan bentuk fisik manusia itu sendiri (Ladislaus Naisaban,
2003: 8).
Tipologi Jung memiliki dasar pada arah perhatian manusia. la mengatakan bahwa perhatian manusia itu tertuju kepada dua arah, yakni ke luar dirinya yaitu ekstrovert, dan ke dalam dirinya yang disebut introvert. Kemana arah perhatian manusia itu yang terkuat, ke luar atau ke dalam dirinya itulah yang menentukan tipe orang itu.
Demikian menurut Jung tipe manusia itu dapat dibagi dua yaitu : tipe ekstrovert, orang-)rang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain serta kepada
masyaralcat. tipe introvert, orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan kepada dirinya, kepada "akunya".
Chaplin (1999 : ) mengartikan ekstrovert-introvert sebagai berikut ekstrovert, seseorang yang memperlihatkan l<epribadian dengan sifat-sifat karakteristik ekstravensi. Introvert, seseorang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial, minatnya lebih mengarah kedalam fikiran-fikiran dan pengalaman sendiri, pribadinya menunjukkan libidonya l<e dalam, dan tenggelam menyendiri ke dalam dirinya
sendiri, khususnya saat-saat mengalami ketegangan dan tekanan batin.seorang introvert merasa mampu dalam upayanya mencukupi diri sendiri, sedang orang ekstrovert membutuhkan orang lain.
Tipe ekstrovert dipengaruhi oleh dunia objektif (dunia luar) dia bersikap positif terhadap masyarakat, hatinya terbuka, mudah bergaul, dan hubungan dengan orang lain.
Sedangkan tipe introvert dipengaruhi oleh dunia subyektif (dunia dalam) penyesuaian dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, kurang dapat menarik
hati orang lain.
Jung mengembangkan suatu tipe kepribadian manusia yang murni psikologis. Kelebihan Jung dibandingkan dengan ahli tipe kepribadian lainnya adalah ia merumuskan tipe kepribadiannya dengan lebih fleksibel, maksudnya ia tidak kaku bahwa setiap orang harus masuk kedalam salah satu tipe, entah itu dalam orientasinya ekstrovert atau introvert entah fungsi-fungsinya berfikir, perasa, pengindra, dan intuitif. Mekanisme ekstrovert dan introvert yang ada dalam setiap manusia itu saling
melengkapi dan saling mengembanglcan satu sama lain. Seseorang memiliki tipe tertentu hanya ketika salah satu orientasi/fungsi dominan dalam perilaku hidupnya sehari-hari(Carl Gustav Jung, 1989 : 57)
1.2 Tipe Kepribadian
Ekstrovert
ari beberapa keterangan mengenai el<strovert di atas, Crow
&
Crow merangkum teori
apribadian Jung sebagai berikut : lancar/lincah dalam bicara, bebas dari
:ikhawatiran/kecemasan, bebas dari kekhawatiran I kecemasan, umummya bersifat
~11se1vatif,
mempunyai minat pada atletik, dipengaruhi oleh data objektif, ramah dan
uka berteman, suka bekerja bersama orang-orang lain, kurang mempedulikan
enderitaan dan milik sendiri, mudah menyesuaikan diri dan luwes/fleksibel (Crow
&:row dalam Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,
1990: 151)
Dr. Kartini Kartono
(1990 :
67) mengemukakan bahwa, Orang yang bertipe
kepribadian ekstrovert orientasinya lebih banyak ke dunia luar. Pikiran, perasaan
dan tindakannya kuat dipengaruhi oleh pribadi dan urusan-urusan yang ada
dilingkungan sosial diluar dirinya. Adaptasinya terhadap dunia luar biasanya baik,
sedang tindakannya cepat dan tegas. Kelemahan dirinya mudah hanyut dan
terbawa arus dunia luar, dan berbuat terlampau cepat tanpa pertimbangan
'erilaku-perilaku dari preferensi ekstrovert seperti aktif, sibuk, sosialisasinya tinggi,
bjektif, bicaranya banyak, dan tampil penuh percaya diri (Ladislaus Naisaban,
2003:9)
:etika orientasi dasar seseorang ditentukan oleh objek dan fakta-fakta dunia luar, maka
ita boleh menyebutnya pribadi tertentu atau orang tertentu itu mengarah ke perilaku
kstrovert. El<strovert diberi ciri sebagai kecendrungan pada objek-objek dunia luar diri,
uatu kesiapan untuk menerima kejadian-kejadian dari luar, suatu keinginan untuk
1empengaruhi dan dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar, suatu
ebutuhan untuk terlibat, punya kapasitas untuk bertahan, menikmati kesibukan, dan
;etiap macam keributan disel<itarnya, pada umumnya orang ekstrovert percaya pada
1pa yang diterima dari dunia luar, ia tidak segan-segan menyampaikan motivasi pribadi
mtuk dievaluasi (Carl Gustav Jung,
1989: 68)Nalaupun setiap orang dipengaruhi oleh data objektif, namun untuk orang ekstrovert,
>emikiran, keputusan, dan seluruh perilakunya bukan sekedar dipengaruhi, melainkan
mentukan oleh kondisi objektif dibandingkan pandangan-pandangan pribadinya. Minat
lan seluruh perhatiannya terfokus pada peristiwa objektif, hal-hal luar dan orang lain
:Ladislaus Naisaban,
2003 : 15).
Standar moral dunia luar sangat berpengaruh bagi
>eorang ekstrovert. Jika budaya dunia luar berubah maka orang ekstrovert akan
nenyesuaikan pandangan dan perilakunya, sesuai dengan tuntutan lingkungan
>ekitarnya. (Ladislaus Naisaban,
2003:15)
2.1.3 Tipe Kepribadlan
Introvert
Dari beberapa l<eterangan mengenai introvert Crow
&
Crow merangkum teori tipe
kepribadian Jung sebagai berikut: lebih lancar menulis daripada bicara,
cenderung/sering diliputi kekhawatiran, lekas malu dan canggung, cenderung
bersifat radikal, suka membaca buku-buku dan majalah, lebih dipengaruhi oleh
perasaan-perasaan subyektif, agak tertutup jiwanya, menyukai bekerja sendiri,
sangat menjaga/berhati-hati sekali terhadap penderitaan dan miliknya, sukar
menyesuaikan diri dan kaku dalam pergaulan.
ripe introvert cenderung ke dalam kehidupan batin sendiri. Karena dunia batiniah
;endiri itu menjadi pusat orientasinya, adaptasi terhadap dunia luarpun biasanya sulit
lan buruk, sedang tingkah lakunya lamban dan ragu-ragu. Namun sebagai
mbangannya kehidupan batiniahnya pada umumnya kaya dan terdidik baik. Tingkah
akunya sangat berhati-hati. (Kartini Kartono, 1990 : 142)
)erilaku-perilaku dari preferensi introvert seperti reflektif, serius, pendiam, suka
nenyelidiki, independen, subyektif, senang sendlrian, kadang sulit mengungkapkan diri, 1ati-hati dan teliti, serta berfikir banyak sebelum memulai sesuatu. (Ladislaus
faisaban, 2003: 10). Introvert adalah suatu orientasi kedalam diri sendiri. Secara
;ingkat orang introvert adalah orang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Minat Ian perhatiannya lebih berfokus pada pikiran dan pengalamannya sendiri. Menurut Jung orang yang introvert memfokuskan libidonya kedalam, dan tenggelam ke dalam liri sendiri, khususnya pada saat-saat mengalami ketegangan dan tekanan batin.
Sharp, 1987 : 78)
lung menguraikar. perilal<u orang introvert sebagai orang pendiam, manjauhkan diri lari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang 1erada di tengah orang banyak. Semakin banyak orang semakin banyak pula daya
~laknya. la tidak begitu antusias dengan kumpulan-kumpulan. la bukan orang yang
ocok untuk pertemuan-pertemuan. la melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, 1enutup diri terhadap pengaruh dunia luar. la orang yang tidak mudah percaya, kadang ienderita perasaan rendah diri dan karena itu ia gampang cemburu dan iri hati.
2.1.4 Fungsi-Fungsi Jiwa Pada Tipologi Carl Gustav
Jung
Ektrovert dan introvert hanya merupakan dua di antara banyak ciri khas tingkah laku manusia, tetapi mereka seringkali tampak jelas dan mudah dikenal. Jika orang
mempelajari individu ekstrovert umpamanya, ia segera menemukan bahwa ia berbeda satu sama lain dalam banyak cara, dan oleh karena itu, menjadi ekstrovert atau
introvert hanyalah merupakan ukuran yang dangkal dan terlalu umum untuk dipegang sebagai ciri l<has yang benar (Carl Gustav Jung,
1989 : 87).
Oleh sebab itu peneliti jugamembahas fungsi-fungsi jiwa sebagai tambahan serta dapat memberikan variasi-variasi dalam mengetahui ciri khas kepribadian seseorang.
Fungsi-fungsi jiwa yang dikemukakan oleh teori Jung adalah Fungsi thinking, feeling,
sensing dan intuition, atau disebut jug a fungsi berfikir, fungsi perasa, fungsi pengindra,
dan fungsi intuitif.
Selain fungsi yang dikemul<akan di atas pada tahun
1962
Isabel Myers meringkas bukutipe psikologi Jung dan bersama ibunya Katharyn Briggs memperbaharui tes Myers-Briggs Tpe Indicator (MBTI) yang bertujuan untuk membuat sebuah psiko-tes, yang dapat menggolongkan manusia sesuai dengan teori Jung, sekaligus merumuskan teori Jung untuk penggunaan praktis. Dalam rumusan itu mereka memperluas, sekaligus merumuskan secara langsung fungsu penilai (judgment) dan fungsi pengamat
(perception) yang oleh Jung disinggung secara tidal< langsung. Membuat rumusan
;ebagai penghubung ekstrovert-introvert, sekaligus untuk mengidentifikasi fungsi
Jominan dan pembantu dari kedua orientasi dasar tersebut (Ladislaus Naisaban,
1003:7) Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsi tersebut:
I.
Fungsl Berfikir (T)
=ungsi ini berhubungan dengan relasi ide satu sama lain, untuk mencapai suatu konsep
1mum atau suatu solusi dari suatu problem. Fungsi ini berhubungan juga dengan
lroses kognisi pikiran. Karena itu, disebut
ideasiona/ dan intelektualitas. Dengan fungsi
ni manusia berusaha untuk memahami sifat dasar dunia dan diri mereka sendiri.
!.
Fungsi Perasa (F)
~dalah
fungsi evaluasi. Fungsi ini menilai apakah sesuatu dapat diterima atau ditolak
>erdasarkan baik atau tidak baik. Fungsi ini juga mengevaluasi apa yang kita inginkan
Ian yang tidak kita inginkan. la memberikan kepada manusia pengalaman subyektif
1kan l<esenangan dan kesakitan, kemarahan, ketakutan, kesedihan, kegembiraan dan
:inta.
'ungsi berpikir dan perasa disebut Jung sebagai fungsi
rasional, karena keduanya
1enjalankan fungsi evaluasi dan penilaian terhadap realitas hidup manusia. Dalam
mgsi berpikir seseorang membuat penilaian atau pertimbangan: apakah ada suatu
ubungan yang benar dan logis antara dua atau lebih ide. Dalam fungsi perasa orang
nembuat penilaian: apakah suatu ide menyenangkan atau tidak disukai, indah atau
mruk, menggairahkan atau membosankan.
I. Fungsi Pengindera (S)
l\dalah suatu pengertian perseptif yang terdiri dari semua pengalaman sadar yang
Jiproduksi oleh stimulasi organ-organ penginderaan, seperti penglihatan, pendengaran,
Jenciuman, pengecapan dan perabaan. Fungsi ini menghasilkan fakta konkret atau
·epresentasi dunia. lntuitif adalah suatu pengalaman yang serta merta diberikan, bul<an
<arena hasil berpikir atau perasa. Disini tidak perlu penilaian atau evaluasi baik-buruk,
Jenar-tidak benar.
i.
Fungsi lntuitif (N)
l\dalah persepsi dimana dunia ketaksadaran berproses. Manusia intuitif mengatasi
'akta, perasaan, dan ide dalam penelitian mereka untul< menemukan esensi dari
·ealitas. Fungsi pengindera dan intuitif disebut juga oleh Jung sebagai fungsi-fungsi
'rasional,
karena keduanya tidal< membutuhkan sebab untuk terjadinya sesuatu. Kedua
'ungsi di atas adalah keadaan mental yang berkembang dari perubahan aksi stimulus
ndividu. Perubahan ini tidak memiliki aturan atau tanpa mal<sud sebelumnya.
rerminologi
"irasionaf'yang digunakan untuk fungsi pengindera dan intuitiftidak berarti
iahwa kedua fungsi ini tidal< logis atau tidal< masuk akal. Bukan itu maksudnya.
rasional di sini maksudnya melebihi akal, di luar akal sehat. Mereka tidak bergantung
>ada logika, segalanya seperti adanya, bebas dari sebab akibat. Fungsi intuitif ini
:adang disebut sebagai indera keenam atau persepsi ekstra indera.
. Fungsi Penilal
(J)ieorang penilai memiliki karakter yang sistematis, rapi, kurang luwes, berkesan maju,
'ertanggung jawab, dan tegas. la mempunyai rencana yang jelas, punya pendirian
ang keras, gemar membuat keputusan, senang kalau sesuatu berjalan lancar atau
elesai pada waktunya, terkadang. ia kurang sabar, kaku dan terlalu cepat memutuskan
esuatu.
'· Fungsi Pengamat (P)
:arakter orang pengamat adalah toleran, terbuka, gampang menyesuaikan diri, sangat
1engerti orang lain, spontan, luwes, memiliki hidup yang optimis. Prestasi merupakan
irioritas dalam hidupnya, karena itu ia ingin tahu dan berusaha untuk menemukan
einginannya dalam segala macam situasi, terkadang ia suka menunda keputusan,
1enampilannya tidak selalu rapi dan kadang tak terorganisasi.
.1.5 lntegrasi antara preferensi tipe kepribadian
ikala preferensi ini didasarkan pada ke mana manusia cenderung untuk memusatkan
erhatiannya (ekstrovert-introvert), cara dan jalan manusia menerima informasi dari luar
Jengindera-intuitif), cara membuat keputusan (berfikir-perasa), cara mengamati dan
1enilai (penilai-pengamat) (Ladislaus Naisaban, 2003 : 8). Preferensi menggunakan
ngkatan berdasarkan istilah bahasa lnggrisnya, antara lain
ekstrovertion disingkat E,
1
travertion disingkat I, sensation disingkat S, intuition disingkat N, thinking disingkat T,
Selanjutnya akan dikemukakan bagaimana cara menentukan fungsi dominan dan fungsi pembantu dalam sebuah tipe, dan pada saat yang sama dapat dengan mudah menemukan inferior function dan tertiary function. Yang menentukan fungsi dominan dan pembantu dalam sebuah tipe adalah huruf pertama (E atau I) dan huruf terakhir (J atau P). sekarang mari kita melihat keempat huruf yang ada dalam sebuah tipe. Hukum yang berlaku dalam menentukan fungsi dominan adalah: Bila huruf pertama adalah E dan huruf keempat adalah J maka huruf ketiga mewakili fungsi dominan dan huruf l<edua sebagai pembantu dalam sebuah tipe (EST J, ESFJ, ENFJ, ENT J). Bila huruf pertama adalah I dan huruf keempat adalah J maka huruf keduanya yang dominan dan
huruf ketiganya sebagai pembantu (IST
J,
ISFJ, INFJ, INT J). Bila huruf pertama adalah Idan huruf keempat adalah P maka yang menjadi fungsi dominan adalah huruf ketiga dan pembantunya adalah huruf kedua (ISTP, ESFP, INFP, INTP). Bila huruf pertama adalah Edan huruf keempat adalah P maka huruf keduanya yang manjalankan fungsi dominan dan huruf ketiga berfungsi sebagai pembantu (ESTP, ESFP, ENFP, ENTP).
Oposisi dari fungsi dominan adalal1 fungsi yang paling kurang dikembangkan yang disebut sebagai inferior function, sekaligus disebut fungsi keempat. Oposisi dari fungsi pembantu adalah tertiary function atau fungsi ketiga. Mari kita melihat secara singkat karakter dari ke-16 tipe kepribadian manusia. Mccaulley dan Myers Briggs (1962, 1984, 1993 : 20) menjelaskan bahwa:
1. Orang EST
J(Berfikir yang ekstrovert dengan pengindera sebagai pembantu)
Adalah orang praktis, realistis, berpusat pada fakta, memiliki bakat bisnis dan mekanik,
senang berorganisasi, dan aktif.
2. Orang ENT
J
(Berfiklr yang ekstrovert dengan lntulsi sebagai pembantu)
Adalah orang yang keras hati, terus terang, pemimpin dalam kegiatan. la cakap untuk
pekerjaan yang membutuhkan pil<iran logis. la orang yang berkarakter dingin, pendiam,
hati-hati, observer, menganalisis hidup dengan sikap penuh ingin tahu, tertarik pada
sebab-akibat, tertarik kepada pekerjaan bersifat mekanis. Dalam mengumpulkan data ia
meggunakan hukum sebab-akibat.
3. Orang INFP (Berfikir yang introvert dengan intuisi sebagai pembantu)
Adalah orang pendiam dan hati-hati, senang dengan ilmu-ilmu teoretis, senang
menyelesaikan kesulitan- kesulitan dengan logika dan analisis, tertarik denagn ide-ide,
senang dengan pekerjaan dimana minat dapat digunakan.
4.
Orang ESFJ (Perasa yang ekstrovert dengan pengindera sebagai pembantu)
Adalah orang yang hangat, populer, bicara banyak, memiliki semangat
~erkumpul/berorganisasi,
teliti, aktif dalam berorganisasi, sangat baik dalam
rnenciptakan situasi hamonis, selalu berbuat yang baik terhadap sesama, bekerja kalau
>elalu dipuji, tertarik dengan hal-hal yang dapat dilihat dan mempunyai efek langsung
:erhadap manusia.
i.
Orang ENFJ (Perasa yang ekstrovert dengan intuisi sebagai pembantu)
~dalah orang yang sangat bertanggung jawab, umumya dapat merasakan apa yang lrang lain pikir dan inginkan, melakukan hal-hal yang disenangi orang lain, mudah nenjadi pemimpin diskusi, sosial, populer, simpatik, menerima pujian dan kritik.
I. Orang ISFP (Perasa yang introvert dengan pengindera sebagai pembantu)
Adalah orang malu-malu, agak mudah berteman, peka, baik, rendah hati dengan :emampuan mereka, menghindari penolakan, tidak memaksakan pendapat mereka erhadap orang lain.
'. Orang INTP (Berflkir yang introvert dengan intuisi sebagai pembantu)
11.dalah orang yang penuh antusiasme dan setia, tapi jarang berterus terang sampa.i .egalanya menjadi jelas, selalu belajar, senang ide-ide, bahasa, proyek-proyek pribadi
ang bebas, sangat bersahabat, dan sedikit prihatin dengan keadaan sekitar.
. Orang ESTP (Pengindera yang ekstrovert dengan berfikir sebagai pembantu)
.dalah orang yang baik dalam memecahkan persoalan, tidak dihinggapi kekhawatiran, enang dengan apa adanya, senang hal-hal yang berhubungan dengan mesin dan olah aga, gampang menyesuaikan diri, toleran, umumnya agak konservatif dalam nilai idup, tidak senang dengan keterangan yang terlalu panjang, sangat baik dalam hal-hal
. Orang ESFP (Pengindera yang ekstrovert dengan perasa sebagai pembantu)
,dalah orang yang senang keluar rumah, kemana saja ia suka, bersahabat, gampang
1enerima, senang segala hal dan membuat hal-hal lucu bagi orang lain, mereka tahu
pa yang sedang berjalan dan gampang ikut ambil bagian, senang olah raga, gampang
1engingat fakta dan teori-teori.
O.
Orang IST
J
(Pengindera yang introvert dengan berfiklr sebagai
pembantu)
,dalah orang yang serius, pendiam, menjalani sukses dengan penuh konsentrasi,
iereka orang praktis, sangat teratur, faktual, logikal, realistis, dan bergantung. Mereka
Jga orang yang bertanggung jawab, membuat rencana tentang apa yang mereka harus
atuhi. Apa saja bidang yang dikerjakan harus dijalani dengan kerja keras, kurang
1engl1iraukan protes dan gangguan.
1. Orang ISFJ (Pengindera yang introvert dengan perasa sebagai
pembantu)
.dalah orang yang pendiam, bersahabat, bertanggung jawab, berhati-hati, bekerja
eras untuk memenuhi kewajiban mereka. Mereka tidal< senang dengan hal atau
arang teknik, mereka sabar dengan hal-hal kecil, setia, penuh perhatian, prihatin
engan apa yang orang lain rasakan.
12. Orang ENTP (Berfikir yang ekstrovert dengan pengindera sebagai pembantu)
Adalah orang yang jujur, cepat bertindak, bail< dalam banyak hal, sangat mendukung
kebersamaan, siap siaga dan berterus terang. Mereka sangat baik daJam
menyelesaikan persoalan baru dan masalah-masalah yang menantang. Sebaliknya,
mereka agak menghindar dengan tugas-tugas rutin, sangat mahir dalam menemukan
alasan Jogis dari apa yang mereka inginkan.
13. Orang ENFP (lntuitlf yang ekstrovert dengan perasa sebagai pembantu)
Adalah orang yang hangat, punya antusiasme, bersemangat tinggi, jujur, imajinatif,
mereka dapat melakukan segala hal yang menarik perhatian mereka, cepat mengambil
keputusan dalam situasi yang sulit dan siap menolong siapa saja yang mengalami
kesulitan.
14. Orang INTJ (lntuitif yang Introvert dengan berfikir sebagai pembantu)
Adalah orang yang memiliki pikiran-pikiran asli dan kekuatan besar untuk pikiran-pikiran
dan rencana pribadi mereka. Mereka memiliki kemampuan besar untuk melakukan
suatu pekerjaan tanpa bantuan orar.g lain. Skeptis, kritis, tidak mau bergantung pada
orang lain, dan kadang-kadang kepala batu.
15. Orang INFJ (lntuitif yang introvert dengan perasa sebagai pembantu)
Adalah orang yang sukses !<arena ketekunan, keahlian, dan keinginan besar untuk
melakukan apa yang dibutuhkan atau diinginkan. Meletakkan segala kemampuan
nereka dalarn kerja, berhati-hati, prihatin terhadap orang lain, respek pada prinsip
nereka, senang dihargai tentang apa yang rnereka l&kukan.
:6. Orang ISTP (Berfikir yang introvert dengan pengindera sebagai
pembantu)~dalah
orang yang sangat logis, analitis, dan suka melontarkan kritik objektif. Dalam
elasi sosial rnereka adalah arang yang pemalu, mereka juga orang yang menyukai
lekerjaan tangan, senang berolah raga, dan senang informasi yang berhubungan
lengan indera-indera.
Z.3
INTERNET
t3.1 Definisi
Internet
nternet adalah sebuah jaringan kornputer yang terdiri dari berbagai rnacarn ukuran
aringan komputer di seluruh dunia mulai dari sebuah PC, jaringan-jaringan lokal
Jerskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utarna yang
nenjadi tulang punggung internet. (Purwadi, 1995 : 67)
nternet adalah di dalarn bahasa lnggris singkatan dari
"International Networking".Yaitu
<Urnpulan atau jaringan dari jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Dalam hal ini
<omputer yang dahulunya
stand alonedapat berhubungan langsung dengan
host-hostefinisi yang lain adalah, internet bagaikan sebuah kota elektronik yang sangat besar
mana setiap pendudul< memilil<i alamat (Internet Address) untuk berkirim surat atau
formasi. Jika penduduk itu ingin mengelilingi kota elektronik tersebut. cukup dengan
1enggunakan komputer sebagai kendaraan. Perhubungan jalannya bertumpu di atas
1edia telekomunikasi. Pengangkutan adalah lambat sekiranya menggunakan kabef
1lepon, dan laju sekiranya menggunakan leased line (talian sewaan) atau ISDN. lnilah
ang disebut sebagai "Global Village" atau "Perkampungan Sejagat".
vww.ajangkita.com, 2003) .
. 3.2 Fasilitas Internet
anyak kegunaan yang menguntungkan yang diperoleh dari internet dalam semua
idang (perniagaan, akademik, organisasi, hiburan, dan sebagainya), fasilitas tersebut
ntara lain:
. File Transfer Protocol (FTP)
r::ile Transfer Protocof' (FTP) adalah salah satu aplikasi di Internet untuk mengambil
'fownfoad) dan meletakkan (upload) suatu file di FTP server. Dengan hal ini kita dapat
ertukar file dengan cepat. Pada saat ini banyak program atau software yang bebas
ntuk di "download'' dari manapun di Internet. Biasanya alamat internet untuk mencapai
p ialah ftp://
!.
World
Wide Web (WWW)NVWJ
adalah aplikasi yang paling menarik di Internet dan seperti email aplikasi ini sangat penting dan banyak digunakan. Aplikasi ini kadang disebut "The KillerApplication" atau "the world is at your fingertip" karana kita mendapatkan sesuatu
:lengan begitu mudah sekali bul<an sekadar teks bahkan gambar (images), maupun multimedia.
Dalam aplikasi ini banyak kemudahan yang dapat dilakukan seperti: memesan atau membeli suatu barang secara online, Mendaftar secara online, Mencapai multimedia, dan sebagainya.
Sesuatu yang diletakkan di WWW disebut "HomePage" dan setiap homepage mempunyai alamatnya masing-masing. Untuk dapat menarik perhatian pengguna sehingga homepage dapat sering dikunjungi, maka kita harus membentuk semenarik mungkin dan banyak terdapat sesuatu yang jelas. Dalam ha! ini bidang seni sangat diperlukan, sehingga dunia periklanan dan dunia perniagaan sernakin bagus. Aplikasi browser yang paling sering digunakan saat ini di dunia adalah Netscape Navigator selain daripada Internet Explorer. Setiap WWW rnernpunyai alarnat internet atau
"Uniform Resource Locator" (URL) yang bermula dengan http:/!
3.
TelnetTelnet dapat menghubungkan komputer yang terletak jauh dari komputer kita. Jadi yang dilihat di monitor kornputer ada!ah isi dari komputer yang kita hubungkan tersebut. lni
•ring juga disebut
Remote Login.Untuk menggunal<an Telnet kita harus mempunyai
P address"
atau
"domain name",dan juga kita harus mempunyai hak untuk mencapai
J
dengan
"login name"dan
"password'.. Ping
'ing adalah singkatan dari
Packet Internet Gopher.Fungsi dari Ping adalah untuk
ielihat apakah ada hubungan antara komputer yang satu dengan yang lainnya dengan
ara mengirimkan sejumlah packet data.
1ternet kini sangat diminati oleh siapa saja situs-situsnya banyak didatangi segala
1acarn umur dari anak-anak sampai orang dewasa menjelajahi internet. Hal tersebut
'il<arenakan kebutuhan manusia semakin meningkat sedangkan waktu yang adapun
ingkat untuk mencapai tujuan, sehingga tak jarang orang-orang lebih senang on line.
:ontohnya seorang mahasiswa yang dikejar
deadlineuntuk Ace judul skripsi, rumah
losen yang jauh dan waktu yang dimiliki oleh mahasiswa sedikit, disini dosen dapat
nemanfaatkan fasilitas E mail pada internet untuk media komunikasi berkonsultasi
•ehingga sangat efektif dan efisien.
i. Email (Electronic Mail)
:1ectronic Mail adalah salah satu kemudahan atau aplikasi yang paling banyak
ligunakan di Internet. Hal ini kerana email merupakan alat komunikasi yang paling
nurah dan cepat. Dengan email kita dapat berhubungan dengan siapa saja yang
erhubung ke Internet di seluruh dunia dengan kos panggilan tempatan (bila kita
nenggunakan line telefon atau ISDN). Email mempelopori penggunaan telefon dan fax
limasa kini.
Consep email adalah seperti kita mengirim surat dengan pos biasa, di mana kita
nengirimkan ke pejabat pos dengan beralamatkan tempat yang kita tuju. Dari Pejabat
)os tersebut akan disampaikan ke Pejabat Pos yang terdekat dengan alamat yang
lituju dan akhirnya sampai ke alamat tersebut. Dan si penerima hanya membuka kotak
,osnya saja yang ada di depan rumah. Di sini si pengirlm tidak tahu apakah si orang
'ang dituju tersebut sudah menerima surat tersebut, sampai surat itu dibalas.
)engan email data dikirim secara elel<tronik sehingga sampai di tujuan dengan sangat
:epat. Kita juga dapat mengirim file-file seperti program, gambar, grafik dan
;ebagainya. Kita juga dapat mengirim ke lebih dari satu orang sekaligus dalam satu
nasa.
·,. News Group
'ang dimal<sud
"News Group" adalah forum perbincangan, atau boleh dibayangkan
ebagai suatu tempat di mana terdapat ruangan-ruangan perbincangan yang unik, dan
ap-tiap ruangan mempunyai topik perbincangan yang berbeda-beda.
Di
setiap
Jangan itu biasanya terdapat lebih dari satu orang yang saling bertul<ar pendapat atau
kiran. Jadi l<ita memberil<an pendapat kita ke semua orang yang ada di ruangan
irsebut.
1
juga dianggap seperti
"Bulletin Board'yang ada di sekolah atau pejabat, di mana
etiap orang boleh meletakkan artikel-artikel atau pendapat-pendapatnya dan boleh
ilihat dan dibaca oleh semua orang.
)engan aplikasi
News Group articleatau surat yang l<ita kirim dapat dengan cepat
irletak di "group" yang kita inginkan .
. Chat
:hat adalah program aplikasi Internet yang membolehkan kita berbicara secara
mgsung
(on-line)dengan lawan bicara kita. Program aplikasi ini biasa disebut IRC
'nternet Relay Chat).
Di sini kita berbicara melalui kekunci keyboard komputer dan kita
1ga harus mengadakan hubungan dengan IRC server.
.3.3 Gambaran pengguna internet di Indonesia
ika diungkap lebih jauh, memang pemakai internet sendiri memiliki segmentasi dan
arakteristik tersendiri, Selanjutnya ada dua tahap analisa yang dilakukan untuk dapat
1engidentifikasi karakteristik segmentasi pemakai internet yaitu, mengelompokkan
emakai internet atas tingkat intensitas pemakaian internet hingga diperoleh garis besar
engelompokkan segmentasi yang terdiri dari
heavy user, medium userdan
light user,1elakukan analisa sintesis atas tipikal karakteristik gaya hidup dan kepribadian
masing-1asing kelompok berdasar tingkat pemakaian di atas. Selanjutnya akan di bahas
1engenai karakteristik pengguna internet, karakteristik dibawah ini merupakan
12BC dan PT Pacific Rekan Prima (detiknet.com) (detiknet.com, 2000) , gambaran pengguna internet berdasarkan karakteristik tersebut adalah :
Light User
Pengguna kategori ABG (sebanyak
1 O
persen) yang lebih mengedepankanentertainment orientation ini bercirikan sebagai berikut. Mereka berusia sekitar
15-20
tahunan, kegiatan menyenangkan yang dilakukan sehari-hari adalah mendengarkan
musik dan menonton TV. Orientasi mereka hanya hiburan semata, yang dilakukan
berdasarkan perasaan senang impulsif dan menghibur pada saat tertentu. Egosentris berlaku pada diri mereka, di mana segala kegiatan termasuk waktu luang dan sekolah banyak diarallkan untuk kepentingan diri sendiri, misal, musik dengan aliran kelompok ABG.
Mereka cukup antusias dengan perkembangan teknologi termasuk hal-hal yang
berhubungan dengan internet. Bahkan mereka menyenangi penjelasan barang-barang t~knologi yang disampaikan melalui beberapa media antara lain TV atau radio. Barang-barang teknologi termasuk internet belum menjadi kebutuhan mendasar karena bila memiliki uang mereka lebih membeli barang-barang konsumsi lain. Fungsi internet bagi
mereka masih sebagai sarana komunikasi dengan "peer group" melalui e-mail atau
mencari hiburan. Internet bukanlah produk yang bisa menggambarkan status atau harga diri. Bagi mereka, justru sebaliknya hal ini merupakan produk bersama yang bisa
dan "independent' mereka utarakan dalam perilaku menggunakan internet tersebut di at?s. Tempat mereka menggunakan Internet sebagian besar di warnet dengan
pertimbangan lebih leluasa menggunakan tan pa adanya campur tangan orang Jain, dalam ha! ini otoriter/ orang tua.
Gadger-Grabbber
Disebut juga "Anak Gaul" (24,7 persen) dengan ciri sebagai berikut. Usia berkisar 20 sampai 30-an yang mempunyai motif afiliasi dan sosial cukup besar. Internet atau handphone bukanlah satu-satunya sarana berkomunikaei mereka sekalipun kedua produk ini bisa memberi rasa dekat, aman dan senang. Dalam menggunakan barang-barang teknologi tersebut termasuk internet dan hand-phone, mereka senang dihubungi dan menghubungi orang lain dalam upaya mencipta perasaan tersebut.
Feature internet yang sering mereka gunakan adalah e-mail untuk tujuan sosial dan komunikasi dan "surfing" untul< tujuan mencari hiburan dan informasi Jain seperti berita. Tipe mereka lain yang menonjol adalah sangat perhitungan dalam menggunakan uang khususnya sebelum membeli barang-barang teknologi termasuk Internet, karena Internet belum menjadi kebutuhan primer untuk kehidupan mereka.
Mereka mempersepsikan Internet sebagai sarana terbatas untuk komunikasi dan informasi. Hobi yang menonjol adalah mendengarkan musik. Dan kegiatan saat berlibur
;osialnya adalah aktif mengikuti kegiatan pada klub-klub eksekutif atau organisasi yang
;eprofesi dengannya.
remuan tersebut menambahkan masyarakat pemakai Internet di Indonesia baru dapat
jikelompokkan dalam 'Kelompok Pesimis". Secara keseluruhan dapat dikatakan
nternet relatif baru dikenal masyarakat dan frekuensi pemakainnya pun belum terlalu
)anyak. Pula, berdasar tahap evolusi pasar Internet di Indonesia saat ini baru tahap the
~merging market bahkan mungkin masih ta hap the early emerging market.
lndikasi kuat
idalah terbatasnya jumlah pelanggan Internet yang diperkirakan baru 400.000
)elanggan sampai tahun 2000 atau tidak lebih 3 persen dari total jumlah rumah tangga
Ji ;:ierkotaan.
3ebagian masyarakat di 9 kota besar yang disurvei sepertinya masih menganggap
'emakaian Internet adalah kegiatan 'mewah' atau 'mahal' hingga tidak mengherankan
;ebagian besar pemakai Internet (lebih dari 75 persen) memanfaatkan Internet melalui
asilitas komputer di kantor atau melalui warung Internal agar tidak banyak biaya yang
iikeluarkan.
:lambaran ini ditegaskan baru 21 persen dari seluruh responden yang berlangganan
lari hampir 75 persen dari yang belum berlangganan berminat untuk berlangganan.
dasan utama mereka tidak berlangganan berturut-turut adalah perlu banyak uang
untuk jadi anggota (40,2 persen), tidak memiliki komputer sendiri (37,7 persen) dan
biaya instalasinya mahal (35,4 persen). Dan dari mereka yang berlangganan,
kelihatannya faktor harga dan kemudahan untuk
meng'instatr
menjadi faktor utama.
Lebih dari itu sebagian besar masih menganggap penggunaaan Internet menjadi
masalah (hampir 75 persen) karena mereka sering mengalami kesulitan mengakses,
lama saat browsing, sering terputus atau bahkan tldak jarang mengalami 'hang'.
Biasanya pada saat mereka mengalami masalah ini tindakan yang sering dilakukan
yaitu menunggu atau mencoba lagi situs yang lain. Dengan demikian pemanfaatan
Internet di Indonesia masih dianggap mahal dan masih sering mengalami gangguan
teknis yang tidak diharapkan pengguna. Masalah yang terakhir ini sering berkaitan
dengan mutu layanan telekomunikasi. Namun untuk dapat lebih memberikan gambaran
kebiasaan pemakaian Internet dapat ditinjau dari lama pemakaian saat pertama kali
mereka membuka Internet berikut adalah gambarannya.
Sebagian besar para pemakai Internet menggunakan Internet saat pertama kali dibuka
memakan waktu 15 men it sampai 2 jam, dengan rincian 15 - 30 menit sebanyak 32
persen, 30 -60 menit sebanyak 22 persen dan 1 - 2 jam sekitar 12 persen. Jika ditinjau
dari umurnya maka sebagian besar usia 15 - 25 tahun dan 26 - 35 tahun cenderung
menggunakan Internet selama 15 - 60 menit (56 persen), sedang penggunaan Internet
sampai 2 jam atau lebih cenderung ban yak dilakukan mereka berusia 36 - 55 tahun
valaupun secara keseluruhan baru sedikit sekali yang memiliki pola lama pemakaian di 1tas 2 jam inL Jadi sebagian besar dari pemakai ini ternyata masih menggunakan ntemet secara terbatas. Dari gambaran di atas dapat disimpulkan hambatan
nasyarakat untuk menggunal<an bahkan berlanggan Internet adalah pada faktor biaya Ian keterbatasan penguasaan teknis.
lerikut lanjutan karakteristik pengguna Internet di tanah air plus peta Internet di ndonesia menurut kacamata Forrester.
'raditionalist 9,3 persen
-raditionalist dengan komposisi 9,3 persen memiliki ciri sebagai berikut. Usia mereka 1erkisar 26-35 tahun yang cukup antusias terhadap barang-barang teknologi namun nereka kurang memperhatikan trend atau bahkan
"low involvement
terhadap 1erkembangan atau pertumbuhan barang-barang teknologi termasuk internet. Internet lipersepsikan sebagai sarana hiburan antara lain dengan e-mail dengan teman-omannya. Sekalipun demikian, mereka ingin membeli komputer untuk bisa akses iternet, cenderung berfikir seribu kali untuk mengeluarkan biaya itu hingga sangat iungkin mereka mengakses internet di tempat lain misalnya kantor. Adanya pemikiran ntuk lebih memprioritaskan pembelian barang-barang non-teknologi daripada teknologi~rmasuk internet. Kebutuhan akan bersosialisasi dengan teman atau anggota keluarga ukup menonjol pada mereka karena diyakini sebagai pihak yang bisa memberikan
rasa aman dan senang. Kegiatan bersama yang dilakukan dengan teman misalnya berolah raga.
Digital Hopefuls "Technofamily" 36 persen
Usia mereka berkisar 26-35 tahun dengan motif dan sikap terhadap teknologi termasuk internet cukup positif dimana mereka menunjukkan perilaku yang mendukung minat mereka terhadap internet misalnya mereka antusias melihat perkembangan barang-barang teknologi dengan mendatangi pameran-pameran atau memperhatikan iklan-iklan tentang teknologi pada media. Internet dipersepsikan sebagai produk yang berfungsi untul< membantu kelancaran hidup dan pekerjaan mereka, misalnya bila mereka membutuhkan informasi tentang situs tertentu maka mereka akan akses ke internet. Apabila membeli barang-barang teknologi cenderung mengutamakan yang bersifat hiburan. Manfaatnya bisa dinikmati seluruh keluarga. Sikap terhadap teknologi yang berorientasi pada aspek sosial dan affiliasi cukup kuat pada diri mereka. Mereka menggunakan internet sebagai sarana berkomunikasi dan saling mengenal satu dengan yang lainnya serta memberikan hiburan tersendiri.
Kegiatan hiburan dilakukan dengan menghabiskan waktu mengunjungi keluarga pada acara-acara tertentu misalnya arisan dan pada saat senggang mereka gunakan waktu merel<a untuk menonton TV. Mereka aktif juga di k1:;giatan sosial atau bahkan
keagamaan. Organisasi seprofesi bisa juga dianggap sebagai tempat mewujudkan motif sosialisasi dengan teman-temannya.
land-Shakers "Bossy" 5,7 persen
Jsia berkisar 36-55 tahun yang mempunyai orientasi bekerja optimal, keluarga dan self
1ctualization. Termasuk sikapnya terhadap teknologi cukup positif dimana
.ecenderungan untuk memanfaatkan internet dan handphone cukup tinggi dengan
'lasan agar pekerjaan dapat berjalan bail< dan lancar. Mereka menyenangi kegiatan
1embaca termasuk memba:::a tentang internet atau barang-barang teknologi modern
iinnya. Kemapanan dalam posisi maupun harga diri membuat dirinya tidal< pernah ada
etergantungan psikologis dengan orang lain khususnya bila harus memutusl<an suatu
iasalah
pentin~dalam pekerjaan maupun keluarganya. Perencanaan finansial juga
1enjadi indikator keberhasilan dalam hidupnya dimana setiap pengeluaran akan dibuat
oncana termasul< untuk pembelian internet atau barang-barang teknologi modern
1innya. Kegiatan waktu luang yang sering di lakukan adalah aktif di organisasi profesi,
elain itu juga cukup aktif di eksekutif club dan organisasi politik. Tidal< ketinggalan dari
egi rohani mereka juga cukup aktif dalam kegiataan keagamaan.
echno-Strivers "Es mud" 13,
7
persen
lereka mempunyai sikap yang pbsitif terhadap barang-barang teknologi modern
~rmasuk
alat komunil<asi internet ataupun handphone. Namun, pertimbangan lain juga
ukup berperan dalam intensitas penggunaan internet, misalnya motiv dan l<ebutuhan.
eberhasilan dalam prestasi kerja atau berka1ya merupakan motiv yang menonjol pada
1ereka sehingga hal-hal yang bisa dipersepsikan mendukung keberhasilan ini akan
upayakan misalnya keberadaan internet atau hand phone. Mereka juga cukup
antusias pada perkembangan internet sekalipun pada sehariannya, internet belum
sepenuhnya dinilai sebagai sarana
"career improvement'
yang mendasar dancenderung melihat perlunya sebLJah komputer dengan line internet. Tempat mereka mengakses internet sebagian besar di kantor pada jam kantor dengan tujuan e-mail bisnis ataLJpun personal. Fungsi hiburan merupal<an alasan lain saat akan mangakses internet yakni Internet sebagai wadah berkomunikasi dengan teman-teman lain baik seprofesi atau tidak dan upaya untuk menghilangkan stress yang dialaminya. Kegiatan wcktu luang yang sekaligus hobi bagi mereka seringkali dihabiskan dengan keluarga, membaca majalah misalnya Tempo atau Gamma, mendengar musik atau berolah-raga dengan teman-teman. Sementara untuk kegiatan liburan, banyak digunakan dalam acara keluarga misalnya berekreasi bersama keluarga, atau ikut arisan keluarga; melakukan kegiatan sendiri misalnya membaca atau nonton TV.
Hasil penelitian-penelitian terdahulu yang terkait pada internet adalah :
=>enelitian yang dilakukan oleh Ermida, di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya )ada tahun 2001 mendapatkan hasil bahwa ada hubungan antara kebutuhan afiliasi ieseorang dengan niat melakukan Chatting di internet, dalam penelitian ini juga jiperoleh tabel yang menunjukkan klasifikasi responden berdasarkan frekuensi nelakukan Chatting yaitu:
Frekuensi melakukan chatting Jumlah (orang) Persentase
2 kali seminggu
18
44%
< 2 kali seminggu 23
56%
Total 41
100%
-=>enelitian serupa juga dilakukan oleh mahasiswa UI Depok Fakultas Psikologi (Widya
~aditya,
2000 :
Abstrak) dengan judul Gaya hidup mahasiswa pengguna internet di
Jakarta dan Depok menyatakan bahwa mahasiswa pengguna internet dapat
Jikelompokkan kedalam
6
segmen. Masing-masing tipe gaya hidup ini memiliki
'arakteristik yang berbeda-beda, tetapi karakteristik tersebut tidak seluruhnya berbeda,
carena pada aspek-aspef( gaya hidup tertentu ada persamaan karakteristik yang
nereka miliki. Data demografis subyek penelitian pada masing-masing tipe gaya hidup
>erdasarkan frekuensi melakukan online di internet.
Jenis kelamin
I
Pr
1
Lk
/-U-s-ia---·---·---·---' Kurang dari 17 tahun
1
17-20 tahun
, 2·1-24
tahun
!
>24tahun
-1
936
---0
4
40
i41
2
3
21
10
5
10
----
~----0
0
34
23 140
2--4
5
6
11
10
22
38
18
16
0
0
1 35
13
46
22
240
470
2.3.5 Kerangka Berfikir
Internet
-7
Memberikan banyak kesempatan kepada individu untuk mengekspresikan diri secara unik, juga suatu komunitas tanpa batasan wilayah dan waktu dengan biaya yang relatif terjangkau, sehingga menghasilkan komunitas virtual yang memungkinkan interaksi sosial di dunia maya.Users meningkat
i
Sifat
addictive-7
lntensitas penggunaan internet---.~
Dampak+
Dampak-l
Kepribadian lndividu2.4 HIPOTESA
Hipotesa nolHUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN
INTENSITASPENGGUNAAN INTERNET
Ho :
Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian terhadap intensitas penggunaan internetHipotesa alternatif