• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau BAB I PENDAHULUAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Kabupaten Berau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau BAB I PENDAHULUAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Kabupaten Berau"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Kabupaten Berau 1. Pembentukan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau dibentuk berdasar Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau dan Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok, fungsi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau merupakan unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Berau yang dipimpin oleh Kepala Badan, yang berkedudukan di bawah dan ber-tanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

2. Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Berau Nomor 22 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Bappeda mempuyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah. Bappeda dalam melaksanakan tugasnya tersebut, mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan, penelitian

dan pengembangan daerah ;

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah ;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah ;

(2)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

2

d. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan; e. Pelaksanaan UPTB ;

f. Pembinaan kelompok jabatan fungsional ;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Struktur Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau adalah in-stansi Eselon II dengan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pem-bangunan Daerah Kabupaten Berau berdasarkan Peraturan Bupati Berau Nomor 22 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau.

Adapun susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau terdiri dari :

a. Kepala Badan ;

b. Sekretariat, membawahi :

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; - Sub Bagian Penyusunan Program; - Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Ekonomi, membawahi :

- Sub Bidang Ekonomi Dan Sumber Daya Alam ;

- Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata. d. Bidang Sosial Budaya, membawahi :

- Sub Bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Kesejahteraan Sosial; - Sub Bidang Pemerintahan, Kependudukan dan Tenaga Kerja; e. Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, membawahi : - Sub Bidang Prasarana Wilayah ;

(3)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

3

- Sub Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang. f. Bidang Pengendalian Data dan evaluasi, membawahi : - Sub Bidang Pengendalian dan Pelaporan;

- Sub Bidang Data dan Evaluasi Pembangunan. g. Bidang Penelitian dan Pengembangan, membawahi : - Sub Bidang Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam; - Sub Bidang Fisik, Prasarana dan Sumber Daya Manusia. h. UPTB;

i. Kelompok Jabatan Fungsional.

B. Sumber Daya Manusia

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau sampai akhir tahun 2013 didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 43 (empat puluh ti-ga) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1 (satu) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) . Latar belakang pendidikan PNS dan CPNS bervariasi mulai SLTA dan Diploma (D3) hingga Paska Sarjana (S2). Rekapitulasi pegawai (PNS dan CPNS) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) berdasarkan pendidikan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Sumber Daya Manusia Bappeda Berau sampai

periode Desember 2013.

No Pendidikan Jabatan Total

Ess. II Ess. III Ess. IV Pelaksana

PNS 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 1 S2 1 1 3 4 2 2 - 1 6 8 2 S1 - - 2 2 9 9 9 9 20 20 3 D3/SLTA - - - - 1 1 10 12 11 13 CPNS 4 S1 - - - 1 - 1

(4)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013 4 PTT 5 S1 - - - 1 1 1 1 Total 1 1 5 6 12 12 20 24 38 43 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Bappeda Berau 2013.

Berdasarkan tabel 1, jumlah sumber daya manusia (pegawai) pada Bappeda Berau dari tahun 2012 sampai tahun 2013 telah mengalami peningkatan yaitu berjumlah 38 (tiga puluh delapan) orang pada tahun 2012 menjadi 43 (empat puluh tiga) orang pada tahun 2013. Jumlah paling besar adalah kelompok pegawai dengan pendidikan S1 yaitu 20 (dua puluh) orang, diikuti kelompok berpendidikan D3/SLTA sebesar 13 (tiga belas) orang. Pegawai dengan kualifikasi pendidikan S2 berjumlah 8 (delapan) orang atau sekitar 18.61%; Sarjana (S1) berjumlah 20 (dua puluh) orang atau sekitar 46.51%; D3 / SLTA berjumlah 13 (tiga belas) orang atau sekitar 30,23%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya Bappeda Berau memiliki sumber daya manusia dengan kapasitas yang masih kurang memadai. Terlebih sebagai instansi / organisasi perencanaan di daerah sumber daya manusia tersebut secara kualitas dan kuantitas masih belum memadai terutama untuk jumlah pelaksana yang hanya berjumlah 24 (dua puluh empat) orang.

C. Lingkungan Strategis yang berpengaruh 1. Keadaan Umum Wilayah

Kabupaten Berau merupakan salah satu kabupaten strategis di bagi-an utara Propinsi Kalimbagi-antbagi-an Timur. Ibu kota kabupaten berada di Tbagi-anjung Redeb, yang berjarak 462 km dari Samarinda. Wilayah Kabupaten Berau berada di daerah tropis dengan posisi geografis 1 - 2 33’ LU dan 116 - 119 BT.

Kondisi alam Kabupaten Berau didominasi oleh wilayah daratan, yang luasnya mencapai sekitar 70 % dari luas wilayah yaitu 24.201,4 km2 dan 10.000 km2 merupakan lautan . Luasan tersebut setara dengan 11,45 %

(5)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

5

berwujud perairan hanya terdapat di sebelah timur. Secara Administratif Kabupaten Berau memiliki Batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Bulungan Sebelah : berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur

Selatan

Sebelah Timur : berbatasan dengan Laut Sulawesi

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Bulungan

2. Topografi dan Fisiografi

Bentang daratan Kabupaten Berau didominasi oleh topografi selang ketinggian 100-500 m (42,39%). Setelah itu, 26,45 % merupakan bentang daratan dengan selang ketinggian 25- 100 m. Sisanya terbagi sebagai daeah denngan selang ketinggian antara 8- 25 m ( 8,23 %), dan selang ketinggian 0-7 m (3,75 %).

Konfigurasi ketinggian bentang daratan Kabupaten Berau didominasi oleh tingkat kemiringan > 40 %, yang mencapai 51,39 % luas daratan. Selang kemiringan berikutnya yang cukup dominan adalah 15- 40% (29,52 % dari luas daratan) dan 2- 5% (14,25 %). Dengan demikian daerah yang datar (0-2%), terutama di kawasan pesisir, hanya 4,8 % dari luas daratan Kabupaten Berau. Kondisi Topografi secara umum datar (di daerah pesisir), landai sampai bergelombang (wilayah dataran rendah <100 meter ) dan berbukit .

3. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Berau pada akhir tahun 2011 tercatat 191.807 jiwa dengan laju pertumbuhan 7,11.

Dengan luas wilayah 34.127,47 Km2 , maka kepadatan penduduk

pa-da tahun 2011 apa-dalah 5.62 jiwa per km2. Jumlah Rumah Tangga tahun 2011

(6)

Kabu-Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

6

paten Berau meningkat menjadi 191.807 jiwa. Dibandingkan dengan tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Berau sebesar 179.079 jiwa. Pola perseba-ran penduduk Kabupaten Berau menurut luas wilayah sangat timpang, sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan yang mencolok, terutama antar kecamatan pedalaman dengan kecamatan ibu kota kabupaten.

Sebaran penduduk per kecamatan di Kabupaten Berau pada Tahun 2011, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Berau pada Tahun 2011.

Kecamatan Penduduk Luas Wilayah

(km2) Kepadatan (per km2) 1 2 3 4 Kelay 4.631 6.134,6 0,75 Talisayan 10.741 1.798 5,97 Tabalar 5.284 2.373,45 2,23 Biduk-Biduk 5.317 3.002.99 1,77 Pulau Derawan 9.119 3.859.96 2,36 Maratua 3.178 4.118,80 0,77 Sambaliung 25.499 2.403,86 10,61 Tanjung Redeb 67.677 23,76 2.848,35 Gunung Tabur 15.904 1.987.02 8 Segah 9.149 5.166,40 1,77 Teluk Bayur 22.500 175,70 128,06 Batu Putih 7.329 1.651,42 4,44 Biatan 5.479 1.432,04 3.83 Kabupaten Berau 191.807 34.127 5,62

(7)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

7 4. Administrasi Pemerintahan

Secara administratif, Kabupaten Berau terbagi menjadi 13 kecama-tan. Adapun Tiga belas kecamatan tersebut adalah Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Sambaliung, Teluk Bayur, Tabalar, Biatan Lempake, Talisayan, Batu Putih, Biduk-Biduk, Pulau Derawan, Maratua, Kelay, Segah. Kumpulan ke-camatan tersebut diatas terbentuk dari 10 kelurahan dan 99 desa. Jumlah Rukun Tetangga di Kabupaten Berau adalah 524 RT.

D. Anggaran Belanja Langsung

Anggara Belanja Langsung (Belanja Pembangunan) Tahun 2013 pada Bappeda Kabupaten Berau adalah sebesar Rp. 13.295.508.650,- , dengan rincian se-bagai berikut :

Tabel 3. Rincian Anggaran Belanja Langsung Bappeda Berau Tahun 2013

N O Program / kegiatan APBD murni (Rp) APBD Peru-bahan (Rp) Total

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2.000.000 0 2.000.000 02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik

238.000.000 32.000.000 270.000.000 03 Penyediaan jasa Pemeliharaan dan Perijinan

Ken-daraan Dinas / Operasional

350.000.000 25.000.000 375.000.000 04 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 156.760.000 16.560.000 173.320.000 05 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 135.000.000 0 135.000.000 06 Penyediaan jasa Perbaikan Peralatan Kerja 33.000.000 0 33.000.000 07 Penyediaan Alat Tulis Kantor 32.000.000 0 32.000.000 08 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 111.000.000 0 111.000.000 09 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan

Bangunan Kantor

5.000.000 0 5.000.000 10 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 96.840.000 49.625.000 146.465.000 11 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 5.000.000 0 5.000.000 12 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perun-dang-undangan

35.000.000 0 35.000.000 13 Penyediaan Makanan dan Minuman 100.000.000 20.000.000 120.000.000 14 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar

Dae-rah

(8)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013 8 N O Program / kegiatan APBD murni

(Rp) APBD Peru-bahan (Rp) Total

15 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah

250.000.000 100.000.000 350.000.000 16 Penyediaan Jasa administrasi / teknis perkantoran 63.600.000 4.500.000 68.100.000

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

17 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengka-pannya

0 20.475.000 20.475.000 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya

Apa-ratur

18 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perun-dang-undangan

100.000.000 220.150.000 320.150.000 Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

19 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

5.000.000 0 5.000.000 20 Sosialisasi Kinerja SKPD 25.000.000 0 25.000.000

Program Pengembangan Data/Informasi

21 Penyusunan Profil Daerah 221.840.000 0 221.840.000 22 Penyusunan dan Pengumpulan Data Statistik

Dae-rah

377.000.000 0 377.000.000 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Perencanaan Pembangunan Daerah

23 Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Perencana

150.000.000 0 150.000.000 24 Sosialisasi perencanaan penganggaran program

berbasis masyarakat

0 99.000.000 99.000.000 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

25 Penyusunan Rancangan RKPD 308.400.000 100.000.000 408.400.000 26 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD 601.000.000 0 601.000.000 27 Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan

Per-tanggung Jawaban (LKPJ)

190.000.000 180.000.000 370.000.000 28 Monitoring, Evaluasi, Pengendalian dan Pelaporan

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

261.840.000 342.785.000 604.625.000 29 Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan

Pembangunan Daerah (SIPPD)

238.000.000 0 238.000.000 30 Koordinasi dan Fasilitasi Penyusunan RKA SKPD 400.000.000 348.801.900 748.801.900 31 Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan

Kabupaten Berau

283.125.000 0 283.125.000 32 Penyusunan Analisis Standar Belanja Daerah 375.000.000 100.000.000 475.000.000 33 Koordinasi Perencanaan Bidang Penelitian dan

Pengembangan

187.000.000 200.000.000 387.000.000 34 Evaluasi RKPD dan RPJMD 307.000.000 250.000.000 557.000.000 35 Penelitian SDA dan SDM Kabupaten Berau 300.000.000 100.000.000 400.000.000 36 Penyusunan Road Map Sistim Inovasi Daerah 0 450.000.000 450.000.000

(9)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013 9 N O Program / kegiatan APBD murni

(Rp) APBD Peru-bahan (Rp) Total

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 37 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang

Ekonomi

343.069.750 189.327.000 532.396.750 38 Penyusunan Tabel Input Output Daerah 289.750.000 60.000.000 349.750.000 39 Koordinasi Percepatan Pembangunan Pertanian

Dalam Arti Luas

333.300.000 40.000.000 373.300.000 Program Perencanaan Sosial dan Budaya

40 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya

400.000.000 300.427.500 700.427.500 41 Penyusunan Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten

Berau

265.800.000 20.840.000 286.640.000 42 Penyusunan Pedoman Rencana Aksi Daerah (RAD)

Pemberantasan Korupsi Kab. Berau

359.000.000 104.200.000 463.200.000 Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan

Pengembangan Wilayah

43 Konsultasi, Koordinasi dan Konsolidasi Program Perencanaan Bidan Prasarana dan Pengembangan Wilayah

375.000.000 298.000.000 673.000.000

44 Koordinasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Dae-rah (BKPRD)

319.655.000 111.160.000 430.825.000 45 Koordinasi Penyusunan Strategi Pembangunan

Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)

315.020.000 76.480.000 391.500.000 Total 9.244.009.750 4.051.498.900 13.295.508.650

(10)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

10

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. VISI DAN MISI

1. Visi

Bappeda Kabupaten Berau mempunyai visi 5 (lima) tahun ke depan yang menggambarkan peranan dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) adalah :

Penjelasan kata kunci “Visi” di atas sebagai berikut :

1. Perencanaan terpadu : perencanaan yang melibatkan berbagai komponen

dan lintas sektor baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan kalangan dunia usaha.

2. Pembangunan bermutu : pembangunan yang memiliki indikator cepat,

tepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna.

2. Misi

Untuk itu demi mewujudkan Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau seperti di atas, maka dipandang perlu pula untuk menggariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas dan profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang perencanaan pembangunan daerah.

2) Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan. 3) Meningkatkan sistem perencanaan pembangunan daerah.

4) Meningkatkan kualitas pelayanan dan penelitian pembangunan daerah.

Perencanaan Terpadu

Pembangunan Bermutu

(11)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

11 B. PENETAPAN TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan merupakan penjabaran secara lebih nyata dari perumusan visi dan misi . Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Bappeda Kabupaten Berau menetapkan 4 (empat) tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu 2011 sampai tahun 2015. Adapun empat tujuan Bappeda Kabupaten Berau ada-lah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas SDM perencanaan pembangunan.

2. Meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pelayanan dan operasional kelembagaan.

3. Meningkatkan kualitas perencanaan yang sesuai dengan kondisi local. 4. Mewujudkan pelayanan prima koordinasi perencanaan pembangunan.

Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, diper-lukan penentuan sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu. Tujuan adalah hasil yang akan diwujudkan oleh Bappeda Kabupaten Berau dalam jangka menen-gah. Sedangkan sasaran strategis adalah hasil yang akan diwujudkan Bappeda Kabupaten Berau dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sasaran strate-gis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran stratestrate-gis tahun 2011- 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Bappeda Berau

Sasaran Indikator Kinerja

Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas SDM perencanaan pembangunan ; Sasaran 1

Terselenggaranya Capacity Build-ing SDM Perencanaan Pem-bangunan

 Tersedianya Bimtek / diklat / Pembelajaran / Sosial-isasi Peraturan Perundang-undangan bagi SDM perencana pembangunan

Tujuan 2 : Meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pelayanan dan operasional kelem-bagaan

Sasaran 2

Meningkatkan sarana dan prasara-na serta fasilitasi perencaprasara-naan

 Tersedianya data dan informasi pendukung perencanaan pembangunan (profil daerah, data

(12)

statis-Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

12

Sasaran Indikator Kinerja

pembangunan serta basis data perencanaan pembangunan.

tic daerah)

 Tersedianya laporan hasil – hasil pembangunan (LKPJ, LPPD, LAKIP Bappeda)

Tujuan 3 : Meningkatnya kualitas perencanaan yang sesuai dengan kondisi lokal Sasaran 3

Tersedianya dokumen

perencanaan pembangunan daerah tahunan.

 Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah (RKPD dan RPJMD)

 Penjabaran kegiatan RPJMD ke dalam RKPD

Tujuan 4 : Mewujudkan Pelayanan Prima Sasaran 4 :

Terjalinnya komunikasi dan koordi-nasi perencanaan pembangunan seluruh stakeholders.

 Terselenggaranya musrenbang RKPD

 Jumlah program kegiatan pembangunan yang berhasil dipantau

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Penetapan Kinerja merupakan amanat dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akunta-bilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya.

Tujuan penetapan kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pen-capaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evalusi kinerja, dan sebagai dasar pemberian reward (penghargaan) dan funishment (sanksi).

Bappeda Kab. Berau telah membuat penetapan kinerja tahun 2013 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang

(13)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

13

ada.(terlampir) Dimana penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun 2013.

(14)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

14

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Perencanaan Pem-bangunan Daerah tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran dengan realisasinya. Target capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2013 dapat diilustrasikan da-lam tabel berikut :

Tabel 5. Target capaian indicator kinerja Bappeda Berau Tahun 2013

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)

1. Terselenggaranya Capacity Building SDM perencanaan pembangunan

1. Meningkatnya disiplin aparatur 2. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur

perencana

3. Terselenggaranya sosialisasi perencanaan penganggaran program berbasis masyarakat 4. Tersedianya Bimtek peraturan

perundang-undangan

5. Tersedianya dokumen LAKIP Bappeda 6. Tersosialisasinya Kinerja SKPD Bappeda

100 80 80 100 100 100 2. Meningkatkan sarana dan

prasarana serta fasilitasi perencanaan pembangunan serta basis data perencanaan pembangunan

7. Terlaksananya penyusunan buku 8 kel data & profil daerah

8. Terlaksananya penyusunan buku Kab Berau Dalam Angka, PDRB & Kec Dalam Angka 9. Terlaksananya penyusunan indikator

ketenagakerjaan Kab Berau

100 100 97 3. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah tahunan

10.Tersusunnya dok. RKPD, KUA & PPAS 11.Terselenggaranya musrenbang RKPD 12.Terlaksananya penyusunan buku LKPJ, LPPD,

ILPPD

13.Terlaksananya monitoring & evaluasi, pelaporan, pengendalian pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah 14.Terselenggaranya sistim informasi

perencanaan pembangunan daerah 15.Tersusunnya standar belanja daerah 16.Terlaksananya evaluasi RKPD & RPJMD 17.Terlaksananya penelitian SDA & SDM Kab.

Berau

18.Tersusunnya road map sistim inovasi daerah 19.Tersedianya informasi perencanaan

pembangunan ekonomi dg menggunakan tabel input output

20.Tersusunnya pedoman RAD pemberantasan korupsi

21.Terselenggaranya koordinasi BKPRD 22.Terkoordinirnya pembangunan parrmukiman

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

(15)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

15

& infrastruktur perkotaan 4. Terjalinnya komunikasi dan

koordinasi perencanaan pembangunan seluruh stake-holders

23. Terlaksananya koordinasi & fasilitasi penyusunan RKA-SKPD

24. Keterpaduan & sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan Kab. Berau 25. Terlaksananya koordinasi perencanaan bidang

penelitian & pengembangan

26. Terlaksananya koordinasi perencanaan bidang ekonomi

27. Terbentuknya tim koordinasi dalam rangka percepatan pembangunan pengembangan pertanian dalam arti luas

28. Keterpaduan & sinkronisasi program pembangunan bidang sosial budaya Kab. Berau

29. Terlaksananya koordinasi perencanaan bidang prasarana & pengembangan wilayah

100 97 100 100 80 97 100 A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan membandingkan target dan realisasi. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin buruk. Adapun rumus capaian indicator kinerja adalah sebagai berikut :

Capaian Indikator Kinerja = (Realisasi / Rencana) x 100%

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indicator kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indicator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kai-tan antara sasaran dan indicator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Disamping itu juga diharapkan penilaian yang dilakukan dapat menjadi lebih independen dan terlihat jelas melalui indicator outcomes atau sedikitnya melaui indicator output dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.

Selanjutnya hasil capaian kinerja dikelompokkan menurut skala pen-gukuran ordinal sebagai berikut :

(16)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013 16 70 < x ≤ 85 : Berhasil 55 < x ≤ 70 : Cukup berhasil X ≤ 55 : Tidak berhasil

B. Hasil Pengukuran Kinerja

Hasil pengukuran kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam renstra Bappeda Berau 2011 – 2015. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari penilaian yang didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indicator masukan (input) dan keluaran (output) dan hasil (outcomes).

Hasil pengukuran tingkat pencapaian sasaran Bappeda Berau tahun 2013 dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 6. Realisasi Kinerja Sasaran Tahun 2013

No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Satuan Target

Re-al % Pencapaian target Ket 1 2 3 5 7 8 1 Terselenggaranya Capacity Building SDM perencanaan pembangunan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Meningkatnya disiplin aparatur Meningkatnya kinerja/ kapasitas SDM apara-tur perencana Terselenggaranya so-sialisasi perencanaan penganggaran pro-gram berbasis masyarakat miskin Tersedianya Bimtek peraturan perundang-undangan Tersedianya dokumen LAKIP Bappeda Tersosialisasinya Kiner-ja SKPD Bappeda Stel orang kali ot buku kali 14 20 100 12 10 1 14 18 1 10 1 100% 89,3% 74,83% 69% 100% 100% 2 Meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitasi perencanaan pembangunan serta basis data perencanaan pem-7. 8. Terlaksananya

penyusunan buku 8 kel data & profil daerah Terlaksananya penyusunan buku Kab Berau Dalam Angka,

buku buku 100 210 100 210 100% 100%

(17)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

17

bangunan

9.

PDRB & Kec Dalam Angka Terlaksananya penyusunan indikator ketenagakerjaan Kab Berau Dukumen 1 1 95% 3 Tersedianya dokumen perencanaan pem-bangunan daerah tahunan 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Tersusunnya dok. RKPD, KUA & PPAS Terselenggaranya musrenbang RKPD Terlaksananya penyusunan buku LKPJ, LPPD, ILPPD Tersedianya dokumen hasil monitoring & evaluasi, pelaporan, pengendalian pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah Terselenggaranya sistim informasi perencanaan pembangunan daerah Tersusunnya standar belanja daerah Terlaksananya evaluasi RKPD & RPJMD Terlaksananya penelitian SDA & SDM Kab. Berau

Tersusunnya road map Sistim Inovasi Daerah Tersedianya informasi perencanaan pembangunan ekonomi dg menggunakan tabel input output Tersusunnya pedoman RAD pemberantasan korupsi Terselenggaranya koordinasi BKPRD Terkoordinirnya pembangunan permukiman & infrastruktur perkotaan buku kali buku buku kali buku paket paket paket dokumen dokumen kali paket 3 1 45 60 1 48 1 1 1 1 1 1 1 3 1 45 60 0 48 1 1 1 1 1 1 1 100% 95% 100% 100% 0% 100% 89% 82% 81% 100% 90% 93% 75% 4 Terjalinnya komu-nikasi dan koordinasi perencanaan pem-bangunan seluruh stakeholders 23. 24. Terlaksananya koordinasi & fasilitasi penyusunan RKA-SKPD Keterpaduan & sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan Kab. Berau

kali kali 1 1 1 1 85% 97%

(18)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013 18 25. 26. 27. 28. 29. Terlaksananya koordinasi perencanaan bidang penelitian & pengembangan Terlaksananya koordinasi perencanaan bidang ekonomi Terlaksananya koordinasi dalam rangka percepatan pembangunan pengembangan pertanian dalam arti luas

Keterpaduan & sinkronisasi program pembangunan bidang sosial budaya Kab. Berau Terlaksananya koordinasi perencanaan bidang prasarana & pengembangan wilayah ot ot paket paket ot 1 1 1 1 1 1 1 1 68% 92% 69% 85% 79%

Dari tabel diatas dapat dilihat persentase pencapaian dari keempat sasaran rata-rata sebesar 92% termasuk dalam kategori capaian sasaran san-gat berhasil. Meskipun ada beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan disebabkan kendala teknis. Namun secara keseluruhan menunjukkan bahwa capaian seluruh sasaran program Bappeda Kab. Berau Tahun 2013 telah men-capai target yang telah ditetapkan .

C. Akuntabilitas Keuangan

Untuk mencapai keberhasilan pencapaian sasaran sebagaimana yang diuraikan sebelumnya, maka dibutuhkan dukungan aspek keuangan. Pelaksa-naan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik apabila didukung oleh pem-biayaan yang memadai. Adapun sumber pempem-biayaan dimaksud bersumber pa-da Anggaran Penpa-dapatan pa-dan Belanja Daerah.

(19)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

19

Pada tahun 2013 belanja bidang perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Berau terdiri atas belanja tidak langsung dan belanja langsung ber-dasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 10 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Berau Tahun Anggaran 2013 serta Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2013.

Adapun pembiayaan selama tahun 2013 , diuraikan sebagai berikut :

a. Belanja Tidak Langsung

Belanja pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan undang-undang.

Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung Tahun 2013 pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau adalah sebesar

Rp3.214.996.631,00 atau 80,50% dari dana yang tersedia dalam DPA

sebesar Rp. 3.994.138.273,94 dengan rincian sebagai berikut:

No Belanja Rutin Anggaran (Rp) (Rp) Realisasi % (Rp) Sisa 1 Gaji dan

Tun-jangan 2.537.338.273,94 2.080.946.631 82,01 456.391.642,94 2 Tambahan Penghasilan Ber. Pres. Kerja 1.456.800.000,00 1.134.050.000 77,85 322.750.000 TOTAL 3.994.138.273,94 3.214.996.631 80,50 779.141.642 b. Belanja Langsung

Realisasi Anggaran Belanja Langsung Tahun 2013 pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Berau adalah sebesar Rp. 10.083.461.694,00 atau 75,85% dari dana yang tersedia dalam DPA sebesar Rp 13.295.508.650,00 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 7. Program/Kegiatan, Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2013.

(20)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

20

1 2 3 4 5

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2.000.000 543.500 27,18

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 270.000.000 170.950.000 63,32

3 Penyediaan jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional

375.000.000 116.590.480 31,09

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 173.320.000 159.090.000 91,79

5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 135.000.000 65.384.150 48.43

6 Penyediaan jasa Perbaikan Peralatan Kerja 33.000.000 4.655.000 14,11

7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 32.000.000 31.160.000 97,38

8 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 111.000.000 18.024.350 16,24

9 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor

5.000.000 2.884.000 57,68

10 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 146.465.000 105.725.000 72,18

11 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 5.000.000 0 0

12 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

35.000.000 35.000.000 100.00

13 Penyediaan Makanan dan Minuman 120.000.000 81.848.400 68,21

14 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 492.167.500 384.156.997 78,05

15 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah 350.000.000 309.467.496 88,42

16 Penyediaan Jasa administrasi / teknis perkantoran 68.100.000 24.300.000 35,68

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

17 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 20.475.000 20.475.000 100,00

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 18 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan

Perundang-undangan

320.150.000 222.273.600 69,43

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

19 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Real-isasi Kinerja SKPD

5.000.000 4.798.200 95,96

20 Sosialisasi Kinerja SKPD 25.000.000 0 0

Program Pengembangan Data/Informasi

21 Penyusunan Profil Daerah 221.840.000 204.062.100 91,99

22 Penyusunan dan Pengumpulan Data Statistik Daerah 377.000.000 332.554.100 88,21

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

23 Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Perencana 150.000.000 133.977.000 89,32

24 Sosialisasi perencanaan penganggaran program berbasis masyarakat

99.000.000 74.078.500 74,83

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

25 Penyusunan Rancangan RKPD 408.400.000 387.677.340 94,93

26 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD 601.000.000 551.627.425 91,78

27 Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)

(21)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

21 28 Monitoring, Evaluasi, Pengendalian dan Pelaporan

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

604.625.000 482.633.835 76,76

29 Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Pem-bangunan Daerah (SIPPD)

238.000.000 23.938.600 10,06

30 Koordinasi dan Fasilitasi Penyusunan RKA SKPD 748.801.900 638.099.298 85,22

31 Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan Kabu-paten Berau

283.125.000 201.514.750 61,23

32 Penyusunan Analisis Standar Belanja Daerah 475.000.000 349.786.950 73,64

33 Koordinasi Perencanaan Bidang Penelitian dan Pengem-bangan

387.000.000 266.908.418 68,97

34 Evaluasi RKPD dan RPJMD 557.000.000 500.774.350 89,91

35 Penelitian SDA dan SDM Kabupaten Berau 400.000.000 330.343.700 82,59

36 Penyusunan Road Map Sistim Inovasi Daerah 450.000.000 366.941.300 81,54

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

37 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi 532.396.750 491.524.358 92,32

38 Penyusunan Tabel Input Output Daerah 349.750.000 188.587.600 53,92

39 Koordinasi Percepatan Pembangunan Pertanian Dalam Arti Luas

373.300.000 116.487.300 31,20

Program Perencanaan Sosial dan Budaya

40 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya

700.427.500 598.140.151 78,64

41 Penyusunan Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Berau 286.640.000 262.720.454 88,21

42 Penyusunan Pedoman Rencana Aksi Daerah (RAD) Pem-berantasan Korupsi Kab. Berau

463.200.000 406.327.400 87,72

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Pengem-bangan Wilayah

43 Konsultasi, Koordinasi dan Konsolidasi Program Perencanaan Bidan Prasarana dan Pengembangan Wila-yah

673.000.000 535.288.575 79,54

44 Koordinasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

430.825.000 316.086.900 73,37

45 Koordinasi Penyusunan Strategi Pembangunan Per-mukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)

391.500.000 294.034.344 75,10

(22)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013 22

BAB IV

P E N U T U P

A. Pengukuran Kinerja

Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan kinerja Bappeda Kabupaten Berau Tahun 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pencapaian

kinerja Bappeda Kabupaten Berau Tahun 2013 adalah 92%.

2. Pada laporan akuntabilitas keuangan menunjukan capaian kinerja keuangan mencapai 75,85%.

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2013 menunjukkan tingkat capaian memenuhi target yang telah direncanakan dan ditetapkan. Sebagaimana diketahui capaian kinerja sasaran memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh komitmen , keterlibatan dan dukungan aktif seluruh komponen aparatur pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan masyarakat sipil sebagian bagian menyeluruh dari sistim perencanaan pembangunan.

B. Permasalahan dan Pemecahan Masalah

Seiring dengan perkembangan pembangunan maka demikian pula dengan permasalahan yang dihadapi, sehingga diperlukan upaya yang lebih besar dalam meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Permasalahan / kendala yang terjadi secara umum:

1) Belum selarasnya antara dokumen perencanaan pembangunan daerah dengan pelaksanaanya di tingkat SKPD dan masyarakat.

2) Masih rendahnya kualitas dan kuantitas hasil penelitian/studi sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan.

(23)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

23

Sehubungan dengan itu diperlukan langkah-langkah strategi untuk pemecahan masalah tersebut antara lain:

1) Mengembangkan sistim perencanaan pembangunan daerah dengan dukungan penggunaan teknologi informasi.

2) Memanfaatkan hasil-hasil penelitian yang relevan dari instansi terkait (pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha) sebagai salah satu masukan dalam penyusunan perencanaan pembangunan.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kami susun sebagai laporan pertanggungjawaban kinerja Bappeda Kab. Berau Tahun 2013.

Tanjung Redeb, Januari 2014 Kepala Bappeda Kab. Berau

Ir.H. Yudi Artangali, MT. NIP. 19631225 199003 1 015

(24)

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ( Lakip) Tahun 2013

Gambar

Tabel  1.  Rekapitulasi  Sumber  Daya  Manusia  Bappeda  Berau  sampai  periode Desember 2013
Tabel 2.  Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Berau pada Tahun  2011.
Tabel 3.  Rincian Anggaran  Belanja Langsung Bappeda Berau Tahun 2013
Tabel 4.  Sasaran dan Indikator Kinerja  Utama Bappeda Berau
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukan pengukuran capaian kinerja, Dinas Perhubungan Kabupaten Berau pada tahun 2018 telah dilakukan secara berkala (triwulan) , semester, dan tahunan serta masih

2) Telur dicuci, sedikit diamplas dan dicuci lagi sampai bersih. Berhati-hatilah dalam mengamplas telur, supaya kulit telur tidak retak. b) Adonan abu dengan garam

Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Kabupaten Berau Tahun 2018 disusun guna mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

untuk diadakan pemaparan dari 4 BUMN industri ekstraktif untuk menjelaskan hal terkait pemenuhan ketentuan-ketentuan dalam Standar EITI 3.6 yaitu mengenai: praktek

Dalam prosedur dan fungsi, pemanggilan ke dirinya sendiri bisa berarti proses berulang yang tidak bisa diketahui kapan akan berakhir.. Contoh paling sederhana dari

Kami juga ingin melakukan hal yang kami bisa untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan.” Pengemudi bajaj bernama John juga berharap, “Kita tidak bisa selamanya menjadi orang

Berdasarkan hasil temuan diatas, dapat diketahui bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Yogya, Hanoi, Surigao, Kigali dan Johannesburg adalah

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran pada Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau dengan 3