Tidak adanya metode khusus yang digunakan
oleh Satuan Kerja Sementara Pemeliharaan
Jalan Papua Barat dalam menentukan skala
prioritas dalam penyusunan usulan penanganan
jaringan jalan
Keterbatasan dana yang dianggarkan sehingga
Satuan Kerja Sementara Pemeliharaan Jalan
Papua Barat kesulitan dalam menyusun daftar
jalan yang akan ditangani dan jenis
1.
Metode apa yang digunakan saat ini untuk
penentuan pemiliharaan Jalan Nasional di
Kabupaten Manokwari ?
2.
Berapa besar alokasi biaya penanganan
jalan untuk pemeliharaan Jalan Nasional
tahun 2009 di Kabupaten Manokwari ?
3.
Bagaimana urutan skala prioritas agar dana
yang tersedia dapat dialokasikan pada
pemeliharaan Jalan Nasional di Kabupaten
Manokwari?
1.
Mengetahui metode yang digunakan saat ini
untuk penentuan pemeliharaan Jalan
Nasional di Kabupaten Manokwari.
2.
Mengetahui besar alokasi biaya penanganan
pemeliharaan Jalan Nasional tahun 2009 di
Kabupaten Manokwari.
3.
Menentukan urutan skala prioritas agar
dana yang tersedia dapat dialokasikan pada
pemeliharaan Jalan Nasional di Kabupaten
Manokwari.
IDE PENELITIAN
Membuat Urutan Prioritas Usulan Penanganan Ruas-ruas Jalan Nasional di Kabupaten Manokwari
LATAR BELAKANG
1. Tidak adanya metode khusus yang digunakan oleh Satker Sementara Pemeliharaan Jalan Papua Barat dalam menentukan skala prioritas dalam penyusunan usulan penanganan jaringan jalan
2. Keterbatasan dana yang dianggarkan sehingga pihak Satker Sementara Pemeliharaan Jalan Papua Barat kesulitan dalam menyusun daftar jalan yang akan ditangani dan jenis penanganannya
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Metode penentuan pemeliharaan Jalan Nasional di Kabupaten Manokwari. 2. Besar alokasi dana pemeliharaan Jalan Nasional tahun 2009 di Kabupaten
Manokwari.
3. Urutan skala prioritas agar dana yang tersedia dapat dialokasikan pada pemeliharaan Jalan Nasional di Kabupaten Manokwari.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Menentukan metode penentuan pemeliharaan Jalan Nasional di Kabupaten Manokwari.
2. Mengetahui besar alokasi dana pemeliharaan Jalan Nasional tahun 2009 di Kabupaten Manokwari.
3. Menentukan urutan skala prioritas agar dana yang tersedia dapat dialokasikan pada pemeliharaan Jalan Nasional di Kabupaten Manokwari.
1
TINJAUAN PUSTAKA
IDENTIFIKASI AWAL
- Lokasi penelitian jalan nasional di Kabupaten Manokwari
- Kondisi Teknis Jalan - Data LHR - Alokasi Anggaran APBN - Aspek manfaat ekonomi PERATURAN dan N S P M
1. UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah 2. UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
3. PP No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan
4.. Kep Men Kimpraswil No. 375/KPTS/M/2004 Tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Dalam Jaringan Primer menurut Peranannya
5. Kep Men Kimpraswil No. 376/KPTS/M/2004 Tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan menurut Statusnya sebagai Jalan Nasional
PENGUMPULAN DATA
DATA SEKUNDER - Data penanganan jalan - Data kondisi teknis jalan - Data LHR
- Data alokasi anggaran
DATA PRIMER - Survey kondisi jalan - Wawancara Stakeholder
DATA PRIMER - Data kondisi jalan
- Survey lapangan untuk melengkapi data kondisi teknis jalan nasional di Kabupaten Manokwari
- Survey kuesioner untuk mendapatkan informasi kepentingan penentuan prioritas
2
Perhitungan Kebutuhan Dana Pemeliharaan Jalan Nasional di
2
Kuesioner Responden
Penyusunan Modal Hierarki Penentuan Urutan Prioritas Usulan Penanganan Jalan
PENYUSUNAN KRITERIA - Kondisi jalan - Tingkat pelayanan - Tingkat kerusakan - LHR - Kebijakan Pemerintah - Anggaran dana - Manfaat ekonomi
ANALISIS MULTI KRITERIA
- Matrik berpasangan - Normalisasi perbandingan - Bobot dan prioritas - Uji konsistensi (rasio < 0,1)
Urutan prioritas pemeliharaan jalan nasional
Kesimpulan dan Saran
ANALISIS PERMASALAHAN
- Mengetahui metode penentuan pemeliharaan Jalan Nasional di Kabupaten Manokwari - Mengetahui besar biaya pemeliharaan Jalan Nasional tahun 2009 di Kabupaten Manokwari - Menentukan skala prioritas pemeliharaan Jalan Nasional di Kabupaten Manokwari
Jalan
Tingkat Pelayanan Jalan
Penilaian Kondisi Jalan
Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan
Berdasarkan Undang Undang RI No. 38 Tahun
2004
Jalan dikelompokkan berdasarkan
peruntukannya, sistem jaringannya,
Kondisi Jalan Nilai IRI (m/Km)
Jenis Penanganan
Baik IRI rata-rata- 4.5 Pemeliharaan Rutin
Sedang 4.5 < IRI rata-rata8.0 Pemeliharaan Berkala/Rehabilitas
Rusak Ringan 8.0 < IRI rata-rata12.0 Peningkatan
Rusak Berat IRI rata-rata> 12.0 Peningkatan
Kisaran Rata-rata Aspal (A) Kerikil (K) Batu (B) Tanah (T)
40 + 45 Baik - -
-30 - 45 40 - Baik -
-25 - 40 35 Sedang - -
-25 - 35 30 Sedang/Rusak Sedang -
-20 - 30 25 Rusak Sedang/Rusak - Sedang
15 - 25 20 - Rusak -
-15 - 20 17 Rusak Berat - Rusak
-10 - 20 15 - Rusak Berat - Rusak
10 - 15 12.5 - - Rusak Berat
-5 - 1-5 10 - - - Rusak Berat
Kecepatan (km/jam) Tipe dan Kondisi Perkerasan
Kerusakan Struktur Perkerasan Jalan
Kapasitas Ruas Jalan
Volume Lalu Lintas
Derajat Kejenuhan
Manfaat – Biaya
Manfaat Pemakai Jalan
Pemeliharaan Jalan
Rehabilitasi Jalan
Peningkatan Jalan
Metode AHP
Penentuan Kriteria
Level – 1 Tujuan (Objectif) Level – 3 Alternatif (Objectif) Level – 2 Kriteria (Objectif)
PERIORITAS PEMELIHARAAN JALAN NASIONAL KABUPATEN MANOKWARI 1. JALAN A 2. JALAN B 3. JALAN C 4. JALAN …. 5. JALAN DST KONDISI JALAN 1. Baik 2. Sedang 3. R. Ringan 4. R. Berat TINGKAT PELAYANAN DS = Q/C TINGKAT KERUSAKAN 1. Baik 2. R. Ringan 3. R. Berat
Jumlah Truk KEMAMPUAN
ANGGARAN MANFAAT EKONOMI 1. BOK 2. Eko. Masy. Kebijakan Pemerintah
Kondisi Teknis Jalan
Biaya Penanganan Jalan
VC Ratio, Kelas Jalan, dan LHR
Manfaat Ekonomi Komoditi Unggulan
Manfaat Pemakai Jalan
Analisa Multi Kriteria
No Ruas Jalan Panjang M Lebar M Tingkat Kerusakan (%) Tingkat Pelayanan Kondisi
Jalan RCI IRI
1 Manokwari – Maruni 28.000 4,5 15 Mantap Sedang 7 5
2 Maruni – Prafi 37.000 4,5 20 Mantap Sedang 7 5
3 Maruni - Oransbari 51.000 4,5 35 Mantap Sedang 6 6,5
4 Oransbari – Ransiki 36.650 4,5 45 Mantap Rusak 5 8,5
5 Ransiki – Mameh 48.000 4,5 30 Mantap Rusak 6 6,5
6 Manokwari - Rendani 5.000 11 10 Mantap Sedang 8 3,5
Panjang Lebar Luas Luas Kerusakan Tingkat Perhitungan M M M² M² Kerusakan (%) Nilai Pekerjaan(Rp.)
1 Manokwari - 28,000 4.50 126,000 18,900 15 2,835,000,000 Mkw Barat - Mkw Selatan 2 Maruni - Prafi 37,000 4.50 166,500 33,300 20 4,995,000,000 Mkw Selatan - Warmame - Prafi 3 Maruni - Oransbari 51,000 4.50 229,500 80,325 35 16,065,000,000 Mkw Selatan - Tanah Rubu - Oransbari 4 Oransbari - Ransiki 36,650 4.50 164,925 74,216 45 14,843,250,000 Oransbari - Ransiki
5 Ransiki - Mameh 48,000 4.50 216,000 64,800 30 12,960,000,000 Ransiki - Tahota - Momiwaren 6 Kota Manokwari - 5,000 11.00 55,000 5,500 10 825,000,000 Mkw Barat
7 Prafi - Kebar 189,850 4.50 854,325 555,312 65 38,871,840,000 Prafi - Masni - Mubrani - Senopy - Kebar No Ruas Jalan
Sumber : Hasil Perhitungan
No Ruas Jalan Panjang M Volume Smp/jam Kapasitas Jalan (C) V/C Ratio 1 Manokwari – Maruni 28.000 1.853 2000 0,9265 2 Maruni – Prafi 37.000 1.125 2000 0,562 3 Maruni - Oransbari 51.000 1.145 1367 0,837 4 Oransbari – Ransiki 36.650 965 1233 0,783 5 Ransiki – Mameh 48.000 915 1256 0,728 6 Manokwari - Rendani 5.000 4.796 5000 0,9592 7 Prafi - Kebar 189.850 875 1287 0,80
No Ruas Jalan Panjang
M
Lebar
M Kelas Jalan MST
1 Manokwari – Maruni 28.000 4,5 III A 8 Ton 2 Maruni – Prafi 37.000 4,5 III A 8 Ton 3 Maruni - Oransbari 51.000 4,5 III A 8 Ton 4 Oransbari – Ransiki 36.650 4,5 III A 8 Ton 5 Ransiki – Mameh 48.000 4,5 III B 8 Ton 6 Manokwari - Rendani 5.000 11 III A 8 Ton 7 Prafi - Kebar 189.850 4,5 III B 8 Ton
Panjang Lebar Luas LHR m m m² 1 004 Manokwari - Maruni 28,000 4.5 126,000 1,853 2 008 Maruni - Prafi 37,000 4.5 166,500 1,125 3 009 Maruni - Oransbari 51,000 4.5 229,500 1,145 4 020 Oransbari - Ransiki 36,650 4.5 164,925 965 5 006 Ransiki - Mameh 48,000 4.5 216,000 915 6 005 Kota Manokwari - Rendani 5,000 11 55,000 4,796 7 007 Prafii - Kebar 189,850 4.5 854,325 875
No Ruas Nama Ruas
Sumber : Dinas Perhubungan Manokwari
No No Ruas Ruas Jalan Panjang (M) Manfaat Ekonomi (Rp) 1 004 Manokwari – Maruni 28.000 1.048.750.000,00 2 008 Maruni – Prafi 37.000 3.016.250.000,00 3 009 Maruni - Oransbari 51.000 3.047.500.000,00 4 020 Oransbari – Ransiki 36.650 3.016.000.000,00 5 006 Ransiki – Mameh 48.000 2.289.500.000,00 6 005 Manokwari - Rendani 5.000 1.982.250.000,00 7 007 Prafi - Kebar 189.850 1.752.500.000,00
Penghematan BOK Penghematan BOK Manfaat Pemakai Jalan Sebelum Sesudah (Rp/Km) Rp/hr Rp/Th 1 Manokwari - Maruni 41.67 50.00 289,600.52 28 1853 15,025,633,293.21 5,484,356,152,020.43 2 Maruni - Prafi 41.67 50.00 289,600.52 37 1125 12,054,621,575.63 4,399,936,875,103.12 3 Maruni - Oransbari 36.67 50.00 544,766.69 51 1145 31,811,650,862.55 11,611,252,564,830.70 4 Oransbari - Ransiki 31.67 50.00 830,447.51 36.65 965 29,370,644,756.99 10,720,285,336,302.40 5 Ransiki - Mameh 36.67 50.00 544,766.69 48 915 23,926,153,024.80 8,733,045,854,052.00 6 Kota Manokwari - Rendani 50.00 50.00 - 5 4796 - - 7 Prafi - Kebar 31.67 50.00 830,447.51 189.85 875 137,952,902,578.68 50,352,809,441,217.10 Sumber : Hasil Perhitungan
Panjang (Km)
Kriteria Prioritas Kondisi Jalan (KJ) 1 Tingkat Pelayanan (DS) 3 Tingkat Kerusakan (TK) 4 LHR 5 Kebijakan Pemerintah (KP) 2
Kemampuan Anggaran (KA) 7
Manfaat Ekonomi (ME) 6
Sumber : Hasil Perhitungan
No Ruas Jalan Nama Ruas Jalan Prioritas 004 Manokwari - Maruni 1
008 Maruni - Prafi 7
009 Maruni - Oransbari 5 020 Oransbari - Ransiki 6
006 Ransiki - Mameh 2
005 Kota Manokwari - Rendani 4
007 Prafi - Kebar 3
Ruas Jalan Tingkat Kerusakan Nilai Pekerjaan (Rp .) Ruas Jalan Tingkat Kerusakan Nilai Pekerjaan (Rp. ) 1 Ransiki – Mameh 2,500,000,000.00 Manokwari – Maruni 15% 2,835,000,000
2 Prafi - Kebar 2,000,000,000.00 Ransiki – Mameh 30% 12,960,000,000
3 Maruni - Oransbari 1,500,000,000.00 Prafi - Kebar 65% 38,871,840,000 4 Oransbari – Ransiki 1,500,000,000.00 Kota Manokwari - Rendani 10% 825,000,000
5 Kota Manokwari - Rendani - Maruni - Oransbari 35% 16,065,000,000
6 Manokwari – Maruni - Oransbari – Ransiki 45% 14,843,250,000
7 Maruni – Prafi - Maruni – Prafi 20% 4,995,000,000
Sumber : Hasil Analisa
Kondisi Eksisting Hasil Penelitian
Urutan Prioritas
Penentuan prioritas eksisting dilakukan hanya berdasarkan hasil kajian ulang data base terhadap seluruh jalan yang ada dari hasil survey lapangan dan usulan masyarakat sebelum diusulkan menjadi urutan prioritas penanganan jalan. Urutan prioritas metoda AHP lebih baik, karena lebih mencerminkan prioritas yang lebih obyektif sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan tingkat kepentingan kriteria yang mempengaruhi penentuan prioritas.
Hasil analisa 3 ruas jalan prioritas utama berdasarkan kondisi eksisting dan hasil
perhitungan adalah jalan Manokwari – Maruni dengan tingkat kerusakan 15% besarnya anggaran hasil penelitian sebesar Rp. 2.835.000.000,00 sedangkan anggaran eksisting sebesar Rp. 2.500.000.000,00. Pada ruas jalan Ransiki – Mameh dengan tingkat kerusakan 30% besarnya anggaran hasil penelitian sebesar Rp. 12.960.000.000,00 sedangkan
anggaran eksisting tidak ada penanganan pada ruas jalan tersebut. Pada ruas jalan Prafi -Kebar dengan tingkat kerusakan 65% besarnya anggaran hasil penelitian sebesar Rp. 38.871.840.000,00 sedangkan anggaran eksisting sebesar Rp. 2.000.000.000,00.
Hasil penelitian diperoleh 3 prioritas utama berdasarkan kriteria adalah kondisi jalan
dengan bobot 0,35, kebijakan pemerintah sebesar 0,15 dan tingkat pelayanan sebesar 0,14. Sedangakan penentuan bobot level pada 3 ruas utama prioritas penanganan jalan, adalah Ruas jalan Manokwari – Rendani sebesar 0,26, Ruas jalan Ransiki - Mameh sebesar 0,20 dan Ruas Jalan Prafi - Kebar sebesar 0,19.
Perlu ada penelitian lebih lanjut tentang penentuan prioritas usulan jalan nasional dari kriteria tata ruang, lingkungan ataupun kebijakan yang sesuiai dengan kondisi lapangan.
Untuk perkembangan penelitian ini, perlu dilakukananalisa sensitivitas terhadap semua
kriteria yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya perubahan persepsi responden.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menentukan pengambilan
keputusan dalam penentuan urutan prioritas usulan penanganan ruas jalan nasional di Kabupaten Manokwari.
Pada kondisi eksisting saat ini di Kabupaten Manokwari untuk pemeliharaan jalan nasional
dibagi berdasarkan asas pemerataan, kondisi jalan dan usulan berdasarkan rapat
koordinasi antara pemerintah kabupaten dan pemerintah propinsi. Diharapkan nantinya anggaran yang disediakan dapat diberikan sesuai dengan usulan pemeliharaan jalan nasional yang disusun sesuai dengan metoda yang lebih baik.
Pada penelitian selanjutnya diperlukan penggunaan kriteria tambahan yang disesuaikan