PEDOMAN
KEBEBASAN
AKADEMIK,
KEBEBASAN
MIMBAR
AKADEMIK,
DAN
OTONOMI
KEILMUAN
UNIVERSITAS KADIRI
Jl.
Selomangleng No.
1Kediri
Telp. (0354)
773032,
771649,
777077
Fax.(035a)773032
Website:
http://www.unik-kediri.ac.id
e-mail:
rektor@unik-kediri.ac.id
1t
I ,.t,l
dN,
v7
t
,
w
0r
UNIVERSITAS KADIRI
KATA PENGANTAR
Universitas
Kadiri mempunyai
visi
'Terwujudnya
UniversitasKadiri
yang berkarakter, kompeten,dan
ungguluntuk
berdaya saing lnternasional pada tahun 2026". Suasana akademik dilakukan dengan memberikan ruang kebebasan akademik, mimbar akademik danotonomi
keilmuan, halini
menjadi ciri dari sebuah perguruantinggi yang
mengimplementasikanTri
Dharma Perguruan Tinggi.Oleh
karena ituUniversitas Kadiri
mengembangkanbudaya akademik dengan berbagai
macam interaksi.Panduan
ini
dapat
menjadi acuanbagi
Fakultasdan
programstudi
dalammenciptakan suasana akademik dilingkunganya masint-masing. Suasana akademik di Universitas
Kadiri
memberikankewajiban pada
segenapcivitas
akademik untukmelakukan pendidikan,
pembelajaran,
dan
pengabdian kepada masyarakat dengan penalaran akhlakmulia yang bertanggu ngjawab. Diharapkan pedoman ini dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran serta mutu lulusan Universitas Kadiri.
Kepada pihak-pihak yang telah banyak mendukung diterbitkannya pedoman ini kami ucapkan terimakasih.
\
.\ SITA S o R lr 2019 hardjo, MP
\
0 198503002KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KADIRI
Nomor : 039/Sek/III/2018 Tentang
Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan
Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan Penjaminan Mutu dan Melengkapi Dokumen
Akreditasi Institusi/Prodi serta Pemahaman dan Pedoman Yang Sama tentang Kebebasan Akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di lingkungan Universitas Kadiri diperlukan dokumen Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan.
Mengingat: : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi f. Peraturan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2014
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Keputusan Rektor Universitas Kadiri tentang Pedoman Kebebasan Akademik,
Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan menjadi Dokumen yang Sah dan di Legalkan di lingkungan Universitas Kadiri
Kedua : Pedoman Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi
Keilmuan yang tercantum dalam lampiran ini menjadi acuan dan tolak ukur yang harus dilaksanakan dan dicapai Universitas Kadiri dalam pelaksanaan kegiatan yang terkait Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Keempat : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Kediri
Pada Tanggal 3 Desember 2018 Rektor,
Ir. Djoko Rahardjo, MP
BAB I
PENDAHUTUAN
1,1 Latar Belakang
Keberadaan perguruan
tinggi menempati
kedudukanyang strategis
untukbertindak
sebagai penyelenggara pendidikantinggi dan
produsen
ilmu.
Kendatidemikian, dalam praktiknya, karena kompleksitas
ilmu,
dan keilmuan menyebabkanbidang
ini
tidak
hanya
bersentuhandengan
lembaga-lembaga pendidikan tinggidengan segata kedaulatan
yang
dimilikinya, masyarakat akademis,
kebebasanakademik, dan budaya akademik, tetapi juga bersentuhan dengan bidang-bidang lain yang lebih luas.
Era reformasi
telah
menimbulkan kesadaranyang luas, bahwa
masalahkeilmuan, dengan segala kompleksitasnya
itu,
bersentuhan pula secara langsung dantidak
langsung dengan bangunanyang
besar,yakni nilai-nilai dasar atau
indeksdemokrasi.
Dengankata
lain
perguruan
tinggi
sebagai penyelenggara kegiatanpendidikan
dan
pengembanganilmu
pengetahuanberperan
pula
pada
proses demokratisasi dan terwujudnya nilai-nilai dasar demokrasi.Ciri dasar dari nilai demokratis adalah kebebasan berpendapat, kritis terhadap permasalahan, dan toleran terhadap perbedaan guna mencari kebenaran. Ciri dasar dari nilai demokrasi sangat selaras dengan ciri
dari
masyarakat ilmiah, seperti; kritis,obyektif, kreatif,
analitis,dan konstruktif serta
bebasdari
prasangka kesejawatan khususnya dalam sivitas akademika dengan menjunjung kejujuran, susila dalam duniaakademika, dan berorientasi masa depan.
ldentitas dari
masyarakatilmiah perlu
ditumbuhkembangkandi
lingkungan kampus melalui kegiatan mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,seni dan olah raga. Pada Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 24 ayat L menyebutkan bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan
dan
pengembangan ilmu pengetahuan pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, danotonomi
keilmuan. Penjelasanini
diambildari
peraturan pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang pendidikan tinggi. PP No. 30 Tahun 1990 pasal 17 ayat 1anggota sivitas akademik untuk secara bertanggungjawab dan mandiri melaksanakan
kegiatan akademik
terkait
pendidikan,
pengembanganilmu
pengetahuan, danteknologi.
1,2 Tujuan
Pedoman Peningkatan Suasana Akademik disusun agar menjadi acuan peningkatan
suasana akademik
baik di
tingkat
universitas,
fakultas,
maupun jurusa n/bagian/programstudi
dengan menerapkansiklus
mutu
yang
berupa alurperencanaan, pelaksanaan,
dan monitoring dan
evaluasi. Pedomanini
diharapkandapat bermanfaat untuk:
1)Mendorong,
mengakomodasi,dan
memfasilitasi
tumbuhkembangnya budaya akademik.2) Meningkatkan
kualitas interaksi
dosen
dan
mahasiswa
dalam
kegiatan-kegiatan akademik.3)
Mendorong
sivitas
akademika
untuk
terlibat
dalam
kegiatan-kegiatan akademis.4) Mendorong tumbuhnya
sikap
dan
kepribadian
ilmiah
di
kalangan
sivitas akademika.1.3 Sasaran
1)
Meningkatkan penerapan pembelajaran
yang
interaktif, holistik,
integratif,saintifik, kontekstual,
tematik, efektif,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa dalam seluruh mata kuliah agar tercipta interaksi akademik yang kondusif antara dosen dan mahasiswa.2)
Meningkatkan
keterlibatan
sivitas
akademika
dalam penelitian
untuk pengembangan IPTEKS yanginovatif dan
penyampaian hasilnya dalam berbagai seminar ilmiah dan jurnal ilmiah yang bereputasi baik pada tingkat nasional maupuninternasional.
3) Meningkatkan keiikutsertaan
sivitas
akademika
dalam
berbagai
kegiatan akademik baik pada pada tingkat nasional maupun internasional.4)
Meningkatkan keterlibatan sivitas akademikadalam
mengimplementasikan hasil penelitian kepadamasyarakat
dalam rangka transformasi ilmu pengetahuan dan hasil penelitian yang bermanfaat langsung bagi kepada masyarakat.1.4
Landasan Yuridis1.
Undang-UndangNomor
20
Tahun
2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Nomor 4301).2.
Undang-UndangNomor 12 Tahun 2012 tentang
PendidikanTinggi
(LembaranNegara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5335).
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun2014 Nomor
16, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5500).
4.
PeraturanMenteri
Pendidikandan
Kebudayaan Nomor49
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2014Nomor 769).
5.
PeraturanMenteri
Riset, Teknologi,dan
PendidikanTinggi
Republik lndonesiaNomor 50 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Kadiri (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2016 Nomor 1372).
6.
PeraturanMenteri
Riset, Teknologi,dan
Pendidikan Tinggi Republik lndonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Statuta Universitas Kadiri (Berita NeBara Republik lndonesia Tahun 2017 Nomor 60).7.
Peraturan Universitas KadiriNomor 1
Tahun 2018tentang
Peraturan Akademik Universitas Kadiri.BAB II
KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
SUASANAAKADEMIK
(Otonomi Keilmuan, Kebebasan Akademik, Dan Kebebasan Mimbar Akademik)
2.1 Otonomi Keilmuan
universitas Kadiri memberikan
keleluasaan kepada
wargakampus
untuk menemukan, mengembangkan, mengungkapkan, dan mempertahankan kebenaranilmiah menurut kaidah metode keilmuan'
Otonomi
keilmuan
juga
diberikanseluas-luasnya
sesuai dengan
bidang
ilmu yang
dikembangkandi
UniversitasKadiri.
Hasil
penerapan kebijakan
otonomi
keilmuan adalah
adanyapeningkatan partisipasi dosen dan
mahasiswadalam berbagai
kegiatanilmiah'
menciptakan suasana yang kondusif bagi kegiatan akademik' interaksi
antara
dosendan
mahasiswa,antara
sesama mahasiswa,antara
sesama dosen yang mendorongmereka menjadi pribadi yang proaktif, kritis, inovatif, dinamis' dan etis'
2.2 Kebebasan Akademik
Kebebasan akademik
Universitas Kadiriadalah
kebebasan warga kamPusUniversitas Kadiri untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan' teknologi' dan seni secara bertanggungjawab melalui pelaksanaan kegiatan
tri
dharma perguruan tinggi' Universitas Kadiri memberikan keleluasaankepada
seluruh warga kampusnya untukmelaksanakan kegiatan tri dharma perguruan tinggi melalui kegiatan pendidikan' penelitian
dan pengabdian pada masyarakat,secara bertanggungjawab'
2.3 Kebebasan Mimbar Akademik
Kebebasan mimbar akademik Universitas Kadiri adalah kewenangan yang dimiliki dosen
yang
memiliki otoritas
dan
wibawa ilmu untuk menyatakansecara
terbuka bertanggungiawabmengenai
sesuatu yang berkenaandengan
rumpun
ilmu dikembangkandi
Universitas Kadiri.Dalam
melaksanakan kebebasan akademikkebebasan mimbar akademik setiap anggota warga kampus di Universitas Kadiri'
dan yang dan
Kebiiakan Mutu Pendukung Suasana Akademik Universitas Kadiri yaitu
1)
Menjunjungtinggi etika
akademisdan
budaya akademis sebagai pedoman berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika dalam mewujudkan visi misimelalul kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat; 2)
Menjunjung
tinggi
kebebasanakademik, kebenaran
ilmiah,
obyektivitas,keterbukaan,
serta otonomi keilmuan dengan
menyelenggarakankegiatan-kegiatan dan menyediakan fasilitas yang berkualitas;
3)
Menyediakan sarana
dan
prasarana
yang
berkualitas
untuk
mendukunB keberhasilan akademik; dan4)
Mendorong kegiatanmonitoring dan
evaluasiuntuk
menjamin akuntabilitaspenyelenggaraan kegiatan-kegiatan akademis,
2.4 Perencanaan Standar Mutu Suasana Akademik
Peningkatan suasana akademik
seperti
halnya dengan peningkatan kinerja,tidak
terjadi
secara kebetulan,
tetapi
lebih
merupakan
akibat
dari
tindakanpengelolaan/pembinaan
yang
direncanakan,
diorganisasikan,dilaksanakan
dandikendalikan, komprehensif dan terintegrasi. Semua komponen yang
terkait
dengan pencapaian tingkat mutu, suasana akademis yang lebih baik dan lebih kondusif harus disiapkan dan dikondisikan dengan baik.Kondisi
dan
suasana akademikyang
kondusifdan
melibatkan komponen-komponen yang terkait tersebut tidak dapat langsung mencapai tingkat ideal sekaligus,tetapi
harus melalui
mekanisme
PDCAlPlon,
Do,
Check Action) yang
harus dikerjakan dengan sistematis,tahap demi tahap
lstep-by-stepl, berkelanjutan dantentu
saja memerlukan kesabaran serta komitmen semuapihak
berkepentingan(stokeholdersl
yang terlibat
dalam
proses peningkatan dan penjaminan mutuinternal. Langkah perbaikan bisa diawali dengan mengidentifikasi masalah utama dan pemetaan, yang dalam
hal
ini
dapat diiadikan sebagaitolok ukur
kondisi suasanaakademis yang diharapkan. Langkah yang biasanya diambil adalah dengan analisis SWOT
(strergtlr,
weokness, oppoftunity,threotl.
Berdasarkan hasil analisis tersebut kemudian dibuat strategi dan lanEkah perbaikan terhadap faktor-faktor yang secarasignifikan bisa
menghasilkanperubahan
suasanaakademik yang
lebih kondusif'standar
mutu
suasana akademik dikembangkan melalui perencanaan sebagai berikut:1)
UNIVERSITAS KADIRI merencanakandan
menyediakansarana'
prasaranadan
dana guna mendukung terlaksananya peningkatan suasana akademik'2)
Suasana akademik
yang
kondusif
dikembangkan
dengan
membangunhubungan antara sivitas akademika, khususnya dosen dan mahasiswa' melalui
kegiatan tridharma.
3)
UniversitasKadiri
menetapkan
etika
akademik
dosen'
tenagakependidikan
dan mahasiswa sebagai pedoman berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika dan tenaga pendukung suasana akademik'4\
Kegiatan akademik
dosen bidang
pembelajaran mahasiswadalam
mengembangkan intelektualitas,keterampilan lunak
(sof
skills) dan nilai-nilai inti lcore values)'berorientasi
kePadayang
ditopang
olehBAB
III
PENINGKATAN
MUTU
SUASANAAKADEMIK
3.1 Pembinaan Suasana dan Budaya Akademik
Suasana akademik
di
lingkungan Universitas Kadiritidak
akan bisa terwujuddengan sendirinya, melainkan harus direncanakan, diorganisasikan, dioperasikan dan
dikendalikan
dengan model
manajementertentu.
Suasana akademikjuga
dapat dikendalikan melalui penggunaan PDCA, yang akan menghasilkan pengembangan danperbaikan secara berkelanjutan (continuous improvementl mutu suasana akademik.
Secara sederhana, suasana akademik yang kondusif dapat disimpulkan dari
derajat
kepuasandan derajat
motivasi sivitas akademika dalam berperilaku untukmencapai
tujuan
pribadi,
sebagaifungsi
dari
tujuan
perguruan tinggi'
Dalampengertian
tersebut,
kinerja pribadi
anggota
sivitas
akademika (yang
tidakterlepas
dan
dilandasi dengan
tujuan
pribadi)
terkait
dan
menunjang kinerja kelembagaan. oleh karena itu, manajemen universitas Kadiri harus mampu melakukan sinkronisasi antara tujuan pribadi dengan visi, misi dan tujuan lembaga'Dimensi
yang
digunakan sebagai komponen perencanaandalam
program pembinaan suasana akademik, adalah:(1) Tata hubungan
antar
pribadi,(2)
Kepedulian mengenai tujuan kelembagaan,(3)
KemamPuan inovasi,(4) Kepedulian pada peningkatan kualitas berkelanjutan,
(5) Kenyamanan suasana kerja.
3.2 Strategi Peningkatan Suasana Akademik yang Kondusif
Peningkatan suasana akademik dapat dicapai melalui strategi sebagai berikuU
1)
Pimpinan universitas menyediakan
sarana
dan
prasarana
pendukung pengembangan suasana akademik yang kondusif di tingkat universitas '2)
Dekan,
ketua
jurusan/bagian/programstudi
menyelenggarakankoordinasidengandosendanperwakilanmahasiswauntukperencanaan,pelaksanaan
kondusif
ditingkat
fakultas/pascasarjana, jurusan/bagian/ program studi.3.3 Pencapaian Standar Mutu Suasana Akademik
Standar mutu suasana akademik dapat dicapai melalui upaya sebagai berikut:
1)
Suasana akademikyang kondusif
diciptakanmelalui
hubungan dosen danmahasiswa yang terbuka, dialogis, harmonis, dan profesional melalui kegiatan
yang dapat mengintensifkan interaksi dosen-mahasiswa serta monitoring dan evaluasi yang transparan dan obyektif.
2)
Suasanaakademik yang kondusif diciptakan melalui kegiatan
penelitiandan
pengabdian
kepada
masyarakat
dosen dengan
mengikutsertakanmahasiswa.
3)
Dosen
dan
tenaga
kependidikanberusaha
maksimaluntuk
menciptakanlingkungan
sosial
dan
psikologis
yang
kondusif
untuk
meningkatkansuasana akademik sehingga mendukung proses pembelajaran.
4l
Dosen meningkatkan kompetensi akademik, ketrampilan
interaktif
dan kualitas personalnya.5)
UniversitasKadiri
mendorong ditumbuhkannya
sikap
kepribadian
ilmiahmelalui keaktifan mahasiswa dalam seluruh kegiatan yang bersifat akademik baik kurikuler maupun ko-kurikuler.
5)
Dosen,
mahasiswadan
tenaga
kependidikanmematuhi
dan
menjunjung tinggi kode etik.BAB
IV
KINERJA SUASANA
AKADEMIK
4.1 Pengukuran Kineria Suasana Akademik
peningkatan
mutu
suasanaakademik
dapat
dilakukan melalui
kegiatanpengukuran kinerja yang
ditujukan
terhadap komponen yangrelevan'
Berdasarkanstandar yang telah ditetapkan, kemudian dapat dilakukan langkah perencanaan untuk
meningkatkan
mutu
secaraberkelanjutan
dan
mengimplementasikannya melaluitindakan-tindakan
nyata.
Pencapaiaanstandar
mutu
suasanaakademik
dapatdipetakan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi.
Komponen-komponen pengukuran kinerja suasana akademik mencakup input'
proses kegiatan akademik, output, dan indikator kinerja (tolak ukur)' 7. tnput, yan9terdiri dari:
a)
mahasiswa;b)
dosen dan tenaga Pendidikan;c)
sarana dan Prasarana akademik;d)
kurikulum2.
Proses/kegiatan akademik,yang
menekankaninteraksi antara dosen
dan mahasiswa dalam kegiatan akademik (tridharma perguruan tinggi)3. Output,yaitu terciptanya suasana akademik yang kondusif
4.
lndikator kinerja
(tolok
ukur), yang
sesuai denganstandar
mutu
suasanaakademik, Yang mencakuP:
a)budayaakademika(perilakuakademik,kebebasanakademik;tradisi
akademik;perkembanganbudayaakademik;integritasdankejujuran;
kebenaran ilmiah; etika dan moral; dan norma akademik);b)kuantitasinteraksikegiatanakademik(interaksidosendanmahasisWa
dalamperkuliahan;interaksidosendanmahasiswadalampenelitian;
interaksi dosen dan mahasiswa dalam pengabdian kepada masyaraka! daninteraksi akademik dosen dan mahasiswa di luar kelas);
c)
keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik;lndikator kinerja
peningkatan suasanaakademik
secararinci
diukur
denganinstrumen audit mutu suasana akademik yang akan disusun berikutnya.
4.2. Tindakan Koreksi terhadap Temuan Kelemahan Suasana Akademik
Hasil monitoring
dan
evaluasi melaluiaudit mutu internal
terhadap standarmutu suasana akademik
di
setiap satuan kerja dilaporkan dalam bentuk peta mutu.Temuan
mayor
dan
minor untuk
setiap
butir
mutu
sebagaitindakan
koreksidisampaikan
kepada
pimpinan
unit
ker]a
terkait.
Mekanisme
tersebutmerupakan perbaikan
berkelanjutan
terhadap
peningkatan
mutu
suasanaakademik. Upaya peningkatan suasana akademik secara berkelanjutan
akanmenumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan Universitas Kadiri.
PENUTUP
Penyelenggaraan kebebasan
akademi(
kebebasanmimbar
akademik, danotonomi
keilmuan merupakan langkah yang strategis dalam terjadinya
prosesdemokratis sekaligus menciptakan masyarakat ilmiah
di
lingkungan kampus. Dengan berlakunya kebebasan akademikdan
kebebasan mimbar akademik serta diakuinyaotonomi
keilmuan, maka lengkaplah landasanuntuk
menjadikantiap
lembaga padajenjang pendidikan
tinggi
sebagaiwahana pembelajaran dengan
ciri
khasnya. Kebebasanakademik
dan
kebebasan
mimbar
akademik sekaligus
membukakesempatan bagi warga sivitas academika untuk saling menguji pikiran dan pendapat. Keterbukaan
ini
penting dijadikan sebagai semangat dalam segala diskursus antara sesama warga masyarakat akademik, karena betapapun hebatnya seseorang dalam penguasaan disiplin ilmunya, tak ada alasan baginya untuk beranggapan bahwa pikirandan pendapatnyalah satu-satunya yang benar. Keterbukaan menjauhkan seorang dari
DAFTAR RUJUKAN
1.
Pedoman
PenjaminanMutu
(Quolity
Assurance) Pendidikan Tinggi.2.
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,Direktorat Pembinaan Akademik Dan Kemahasiswaan. 2003.