• Tidak ada hasil yang ditemukan

dn, PEDOMAN AKADEMIK, DAN OTONOMI KEILMUAN 0r v7 UNIVERSITAS KADIRI KEBEBASAN AKADEMIK, KEBEBASAN MIMBAR Website:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dn, PEDOMAN AKADEMIK, DAN OTONOMI KEILMUAN 0r v7 UNIVERSITAS KADIRI KEBEBASAN AKADEMIK, KEBEBASAN MIMBAR Website:"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

KEBEBASAN

AKADEMIK,

KEBEBASAN

MIMBAR

AKADEMIK,

DAN

OTONOMI

KEILMUAN

UNIVERSITAS KADIRI

Jl.

Selomangleng No.

1

Kediri

Telp. (0354)

77

3032,

77

1649,

77

7077

Fax.

(035a)773032

Website:

http://www.unik-kediri.ac.id

e-mail:

rektor@unik-kediri.ac.id

1

t

I ,.t

,l

dN,

v7

t

,

w

0r

UNIVERSITAS KADIRI

(2)

KATA PENGANTAR

Universitas

Kadiri mempunyai

visi

'Terwujudnya

Universitas

Kadiri

yang berkarakter, kompeten,

dan

unggul

untuk

berdaya saing lnternasional pada tahun 2026". Suasana akademik dilakukan dengan memberikan ruang kebebasan akademik, mimbar akademik dan

otonomi

keilmuan, hal

ini

menjadi ciri dari sebuah perguruan

tinggi yang

mengimplementasikan

Tri

Dharma Perguruan Tinggi.

Oleh

karena itu

Universitas Kadiri

mengembangkan

budaya akademik dengan berbagai

macam interaksi.

Panduan

ini

dapat

menjadi acuan

bagi

Fakultas

dan

program

studi

dalam

menciptakan suasana akademik dilingkunganya masint-masing. Suasana akademik di Universitas

Kadiri

memberikan

kewajiban pada

segenap

civitas

akademik untuk

melakukan pendidikan,

pembelajaran,

dan

pengabdian kepada masyarakat dengan penalaran akhlak

mulia yang bertanggu ngjawab. Diharapkan pedoman ini dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran serta mutu lulusan Universitas Kadiri.

Kepada pihak-pihak yang telah banyak mendukung diterbitkannya pedoman ini kami ucapkan terimakasih.

\

.\ SITA S o R lr 2019 hardjo, MP

\

0 198503002

(3)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KADIRI

Nomor : 039/Sek/III/2018 Tentang

Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan Penjaminan Mutu dan Melengkapi Dokumen

Akreditasi Institusi/Prodi serta Pemahaman dan Pedoman Yang Sama tentang Kebebasan Akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di lingkungan Universitas Kadiri diperlukan dokumen Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan.

Mengingat: : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi f. Peraturan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2014

tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Pertama : Keputusan Rektor Universitas Kadiri tentang Pedoman Kebebasan Akademik,

Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan menjadi Dokumen yang Sah dan di Legalkan di lingkungan Universitas Kadiri

Kedua : Pedoman Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi

Keilmuan yang tercantum dalam lampiran ini menjadi acuan dan tolak ukur yang harus dilaksanakan dan dicapai Universitas Kadiri dalam pelaksanaan kegiatan yang terkait Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Keempat : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan

perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Kediri

Pada Tanggal 3 Desember 2018 Rektor,

Ir. Djoko Rahardjo, MP

(4)

BAB I

PENDAHUTUAN

1,1 Latar Belakang

Keberadaan perguruan

tinggi menempati

kedudukan

yang strategis

untuk

bertindak

sebagai penyelenggara pendidikan

tinggi dan

produsen

ilmu.

Kendati

demikian, dalam praktiknya, karena kompleksitas

ilmu,

dan keilmuan menyebabkan

bidang

ini

tidak

hanya

bersentuhan

dengan

lembaga-lembaga pendidikan tinggi

dengan segata kedaulatan

yang

dimilikinya, masyarakat akademis,

kebebasan

akademik, dan budaya akademik, tetapi juga bersentuhan dengan bidang-bidang lain yang lebih luas.

Era reformasi

telah

menimbulkan kesadaran

yang luas, bahwa

masalah

keilmuan, dengan segala kompleksitasnya

itu,

bersentuhan pula secara langsung dan

tidak

langsung dengan bangunan

yang

besar,

yakni nilai-nilai dasar atau

indeks

demokrasi.

Dengan

kata

lain

perguruan

tinggi

sebagai penyelenggara kegiatan

pendidikan

dan

pengembangan

ilmu

pengetahuan

berperan

pula

pada

proses demokratisasi dan terwujudnya nilai-nilai dasar demokrasi.

Ciri dasar dari nilai demokratis adalah kebebasan berpendapat, kritis terhadap permasalahan, dan toleran terhadap perbedaan guna mencari kebenaran. Ciri dasar dari nilai demokrasi sangat selaras dengan ciri

dari

masyarakat ilmiah, seperti; kritis,

obyektif, kreatif,

analitis,

dan konstruktif serta

bebas

dari

prasangka kesejawatan khususnya dalam sivitas akademika dengan menjunjung kejujuran, susila dalam dunia

akademika, dan berorientasi masa depan.

ldentitas dari

masyarakat

ilmiah perlu

ditumbuhkembangkan

di

lingkungan kampus melalui kegiatan mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

seni dan olah raga. Pada Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 24 ayat L menyebutkan bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan

dan

pengembangan ilmu pengetahuan pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan

otonomi

keilmuan. Penjelasan

ini

diambil

dari

peraturan pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang pendidikan tinggi. PP No. 30 Tahun 1990 pasal 17 ayat 1

(5)

anggota sivitas akademik untuk secara bertanggungjawab dan mandiri melaksanakan

kegiatan akademik

terkait

pendidikan,

pengembangan

ilmu

pengetahuan, dan

teknologi.

1,2 Tujuan

Pedoman Peningkatan Suasana Akademik disusun agar menjadi acuan peningkatan

suasana akademik

baik di

tingkat

universitas,

fakultas,

maupun jurusa n/bagian/program

studi

dengan menerapkan

siklus

mutu

yang

berupa alur

perencanaan, pelaksanaan,

dan monitoring dan

evaluasi. Pedoman

ini

diharapkan

dapat bermanfaat untuk:

1)Mendorong,

mengakomodasi,

dan

memfasilitasi

tumbuhkembangnya budaya akademik.

2) Meningkatkan

kualitas interaksi

dosen

dan

mahasiswa

dalam

kegiatan-kegiatan akademik.

3)

Mendorong

sivitas

akademika

untuk

terlibat

dalam

kegiatan-kegiatan akademis.

4) Mendorong tumbuhnya

sikap

dan

kepribadian

ilmiah

di

kalangan

sivitas akademika.

1.3 Sasaran

1)

Meningkatkan penerapan pembelajaran

yang

interaktif, holistik,

integratif,

saintifik, kontekstual,

tematik, efektif,

kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa dalam seluruh mata kuliah agar tercipta interaksi akademik yang kondusif antara dosen dan mahasiswa.

2)

Meningkatkan

keterlibatan

sivitas

akademika

dalam penelitian

untuk pengembangan IPTEKS yang

inovatif dan

penyampaian hasilnya dalam berbagai seminar ilmiah dan jurnal ilmiah yang bereputasi baik pada tingkat nasional maupun

internasional.

3) Meningkatkan keiikutsertaan

sivitas

akademika

dalam

berbagai

kegiatan akademik baik pada pada tingkat nasional maupun internasional.

(6)

4)

Meningkatkan keterlibatan sivitas akademika

dalam

mengimplementasikan hasil penelitian kepada

masyarakat

dalam rangka transformasi ilmu pengetahuan dan hasil penelitian yang bermanfaat langsung bagi kepada masyarakat.

1.4

Landasan Yuridis

1.

Undang-Undang

Nomor

20

Tahun

2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Nomor 4301).

2.

Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan

Tinggi

(Lembaran

Negara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5335).

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun

2014 Nomor

16, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 5500).

4.

Peraturan

Menteri

Pendidikan

dan

Kebudayaan Nomor

49

Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2014

Nomor 769).

5.

Peraturan

Menteri

Riset, Teknologi,

dan

Pendidikan

Tinggi

Republik lndonesia

Nomor 50 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Kadiri (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2016 Nomor 1372).

6.

Peraturan

Menteri

Riset, Teknologi,

dan

Pendidikan Tinggi Republik lndonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Statuta Universitas Kadiri (Berita NeBara Republik lndonesia Tahun 2017 Nomor 60).

7.

Peraturan Universitas Kadiri

Nomor 1

Tahun 2018

tentang

Peraturan Akademik Universitas Kadiri.

(7)

BAB II

KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN

SUASANA

AKADEMIK

(Otonomi Keilmuan, Kebebasan Akademik, Dan Kebebasan Mimbar Akademik)

2.1 Otonomi Keilmuan

universitas Kadiri memberikan

keleluasaan kepada

warga

kampus

untuk menemukan, mengembangkan, mengungkapkan, dan mempertahankan kebenaran

ilmiah menurut kaidah metode keilmuan'

Otonomi

keilmuan

juga

diberikan

seluas-luasnya

sesuai dengan

bidang

ilmu yang

dikembangkan

di

Universitas

Kadiri.

Hasil

penerapan kebijakan

otonomi

keilmuan adalah

adanya

peningkatan partisipasi dosen dan

mahasiswa

dalam berbagai

kegiatan

ilmiah'

menciptakan suasana yang kondusif bagi kegiatan akademik' interaksi

antara

dosen

dan

mahasiswa,

antara

sesama mahasiswa,

antara

sesama dosen yang mendorong

mereka menjadi pribadi yang proaktif, kritis, inovatif, dinamis' dan etis'

2.2 Kebebasan Akademik

Kebebasan akademik

Universitas Kadiri

adalah

kebebasan warga kamPus

Universitas Kadiri untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan' teknologi' dan seni secara bertanggungjawab melalui pelaksanaan kegiatan

tri

dharma perguruan tinggi' Universitas Kadiri memberikan keleluasaan

kepada

seluruh warga kampusnya untuk

melaksanakan kegiatan tri dharma perguruan tinggi melalui kegiatan pendidikan' penelitian

dan pengabdian pada masyarakat,secara bertanggungjawab'

2.3 Kebebasan Mimbar Akademik

Kebebasan mimbar akademik Universitas Kadiri adalah kewenangan yang dimiliki dosen

yang

memiliki otoritas

dan

wibawa ilmu untuk menyatakan

secara

terbuka bertanggungiawab

mengenai

sesuatu yang berkenaan

dengan

rumpun

ilmu dikembangkan

di

Universitas Kadiri.

Dalam

melaksanakan kebebasan akademik

kebebasan mimbar akademik setiap anggota warga kampus di Universitas Kadiri'

dan yang dan

(8)

Kebiiakan Mutu Pendukung Suasana Akademik Universitas Kadiri yaitu

1)

Menjunjung

tinggi etika

akademis

dan

budaya akademis sebagai pedoman berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika dalam mewujudkan visi misi

melalul kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat; 2)

Menjunjung

tinggi

kebebasan

akademik, kebenaran

ilmiah,

obyektivitas,

keterbukaan,

serta otonomi keilmuan dengan

menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan dan menyediakan fasilitas yang berkualitas;

3)

Menyediakan sarana

dan

prasarana

yang

berkualitas

untuk

mendukunB keberhasilan akademik; dan

4)

Mendorong kegiatan

monitoring dan

evaluasi

untuk

menjamin akuntabilitas

penyelenggaraan kegiatan-kegiatan akademis,

2.4 Perencanaan Standar Mutu Suasana Akademik

Peningkatan suasana akademik

seperti

halnya dengan peningkatan kinerja,

tidak

terjadi

secara kebetulan,

tetapi

lebih

merupakan

akibat

dari

tindakan

pengelolaan/pembinaan

yang

direncanakan,

diorganisasikan,

dilaksanakan

dan

dikendalikan, komprehensif dan terintegrasi. Semua komponen yang

terkait

dengan pencapaian tingkat mutu, suasana akademis yang lebih baik dan lebih kondusif harus disiapkan dan dikondisikan dengan baik.

Kondisi

dan

suasana akademik

yang

kondusif

dan

melibatkan komponen-komponen yang terkait tersebut tidak dapat langsung mencapai tingkat ideal sekaligus,

tetapi

harus melalui

mekanisme

PDCA

lPlon,

Do,

Check Action) yang

harus dikerjakan dengan sistematis,

tahap demi tahap

lstep-by-stepl, berkelanjutan dan

tentu

saja memerlukan kesabaran serta komitmen semua

pihak

berkepentingan

(stokeholdersl

yang terlibat

dalam

proses peningkatan dan penjaminan mutu

internal. Langkah perbaikan bisa diawali dengan mengidentifikasi masalah utama dan pemetaan, yang dalam

hal

ini

dapat diiadikan sebagai

tolok ukur

kondisi suasana

akademis yang diharapkan. Langkah yang biasanya diambil adalah dengan analisis SWOT

(strergtlr,

weokness, oppoftunity,

threotl.

Berdasarkan hasil analisis tersebut kemudian dibuat strategi dan lanEkah perbaikan terhadap faktor-faktor yang secara

(9)

signifikan bisa

menghasilkan

perubahan

suasana

akademik yang

lebih kondusif'

standar

mutu

suasana akademik dikembangkan melalui perencanaan sebagai berikut:

1)

UNIVERSITAS KADIRI merencanakan

dan

menyediakan

sarana'

prasarana

dan

dana guna mendukung terlaksananya peningkatan suasana akademik'

2)

Suasana akademik

yang

kondusif

dikembangkan

dengan

membangun

hubungan antara sivitas akademika, khususnya dosen dan mahasiswa' melalui

kegiatan tridharma.

3)

Universitas

Kadiri

menetapkan

etika

akademik

dosen'

tenaga

kependidikan

dan mahasiswa sebagai pedoman berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika dan tenaga pendukung suasana akademik'

4\

Kegiatan akademik

dosen bidang

pembelajaran mahasiswa

dalam

mengembangkan intelektualitas,

keterampilan lunak

(sof

skills) dan nilai-nilai inti lcore values)'

berorientasi

kePada

yang

ditopang

oleh

(10)

BAB

III

PENINGKATAN

MUTU

SUASANA

AKADEMIK

3.1 Pembinaan Suasana dan Budaya Akademik

Suasana akademik

di

lingkungan Universitas Kadiri

tidak

akan bisa terwujud

dengan sendirinya, melainkan harus direncanakan, diorganisasikan, dioperasikan dan

dikendalikan

dengan model

manajemen

tertentu.

Suasana akademik

juga

dapat dikendalikan melalui penggunaan PDCA, yang akan menghasilkan pengembangan dan

perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvementl mutu suasana akademik.

Secara sederhana, suasana akademik yang kondusif dapat disimpulkan dari

derajat

kepuasan

dan derajat

motivasi sivitas akademika dalam berperilaku untuk

mencapai

tujuan

pribadi,

sebagai

fungsi

dari

tujuan

perguruan tinggi'

Dalam

pengertian

tersebut,

kinerja pribadi

anggota

sivitas

akademika (yang

tidak

terlepas

dan

dilandasi dengan

tujuan

pribadi)

terkait

dan

menunjang kinerja kelembagaan. oleh karena itu, manajemen universitas Kadiri harus mampu melakukan sinkronisasi antara tujuan pribadi dengan visi, misi dan tujuan lembaga'

Dimensi

yang

digunakan sebagai komponen perencanaan

dalam

program pembinaan suasana akademik, adalah:

(1) Tata hubungan

antar

pribadi,

(2)

Kepedulian mengenai tujuan kelembagaan,

(3)

KemamPuan inovasi,

(4) Kepedulian pada peningkatan kualitas berkelanjutan,

(5) Kenyamanan suasana kerja.

3.2 Strategi Peningkatan Suasana Akademik yang Kondusif

Peningkatan suasana akademik dapat dicapai melalui strategi sebagai berikuU

1)

Pimpinan universitas menyediakan

sarana

dan

prasarana

pendukung pengembangan suasana akademik yang kondusif di tingkat universitas '

2)

Dekan,

ketua

jurusan/bagian/program

studi

menyelenggarakankoordinasi

dengandosendanperwakilanmahasiswauntukperencanaan,pelaksanaan

(11)

kondusif

ditingkat

fakultas/pascasarjana, jurusan/bagian/ program studi.

3.3 Pencapaian Standar Mutu Suasana Akademik

Standar mutu suasana akademik dapat dicapai melalui upaya sebagai berikut:

1)

Suasana akademik

yang kondusif

diciptakan

melalui

hubungan dosen dan

mahasiswa yang terbuka, dialogis, harmonis, dan profesional melalui kegiatan

yang dapat mengintensifkan interaksi dosen-mahasiswa serta monitoring dan evaluasi yang transparan dan obyektif.

2)

Suasana

akademik yang kondusif diciptakan melalui kegiatan

penelitian

dan

pengabdian

kepada

masyarakat

dosen dengan

mengikutsertakan

mahasiswa.

3)

Dosen

dan

tenaga

kependidikan

berusaha

maksimal

untuk

menciptakan

lingkungan

sosial

dan

psikologis

yang

kondusif

untuk

meningkatkan

suasana akademik sehingga mendukung proses pembelajaran.

4l

Dosen meningkatkan kompetensi akademik, ketrampilan

interaktif

dan kualitas personalnya.

5)

Universitas

Kadiri

mendorong ditumbuhkannya

sikap

kepribadian

ilmiah

melalui keaktifan mahasiswa dalam seluruh kegiatan yang bersifat akademik baik kurikuler maupun ko-kurikuler.

5)

Dosen,

mahasiswa

dan

tenaga

kependidikan

mematuhi

dan

menjunjung tinggi kode etik.

(12)

BAB

IV

KINERJA SUASANA

AKADEMIK

4.1 Pengukuran Kineria Suasana Akademik

peningkatan

mutu

suasana

akademik

dapat

dilakukan melalui

kegiatan

pengukuran kinerja yang

ditujukan

terhadap komponen yang

relevan'

Berdasarkan

standar yang telah ditetapkan, kemudian dapat dilakukan langkah perencanaan untuk

meningkatkan

mutu

secara

berkelanjutan

dan

mengimplementasikannya melalui

tindakan-tindakan

nyata.

Pencapaiaan

standar

mutu

suasana

akademik

dapat

dipetakan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi.

Komponen-komponen pengukuran kinerja suasana akademik mencakup input'

proses kegiatan akademik, output, dan indikator kinerja (tolak ukur)' 7. tnput, yan9terdiri dari:

a)

mahasiswa;

b)

dosen dan tenaga Pendidikan;

c)

sarana dan Prasarana akademik;

d)

kurikulum

2.

Proses/kegiatan akademik,

yang

menekankan

interaksi antara dosen

dan mahasiswa dalam kegiatan akademik (tridharma perguruan tinggi)

3. Output,yaitu terciptanya suasana akademik yang kondusif

4.

lndikator kinerja

(tolok

ukur), yang

sesuai dengan

standar

mutu

suasana

akademik, Yang mencakuP:

a)budayaakademika(perilakuakademik,kebebasanakademik;tradisi

akademik;perkembanganbudayaakademik;integritasdankejujuran;

kebenaran ilmiah; etika dan moral; dan norma akademik);

b)kuantitasinteraksikegiatanakademik(interaksidosendanmahasisWa

dalamperkuliahan;interaksidosendanmahasiswadalampenelitian;

interaksi dosen dan mahasiswa dalam pengabdian kepada masyaraka! dan

interaksi akademik dosen dan mahasiswa di luar kelas);

c)

keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik;

(13)

lndikator kinerja

peningkatan suasana

akademik

secara

rinci

diukur

dengan

instrumen audit mutu suasana akademik yang akan disusun berikutnya.

4.2. Tindakan Koreksi terhadap Temuan Kelemahan Suasana Akademik

Hasil monitoring

dan

evaluasi melalui

audit mutu internal

terhadap standar

mutu suasana akademik

di

setiap satuan kerja dilaporkan dalam bentuk peta mutu.

Temuan

mayor

dan

minor untuk

setiap

butir

mutu

sebagai

tindakan

koreksi

disampaikan

kepada

pimpinan

unit

ker]a

terkait.

Mekanisme

tersebut

merupakan perbaikan

berkelanjutan

terhadap

peningkatan

mutu

suasana

akademik. Upaya peningkatan suasana akademik secara berkelanjutan

akan

menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan Universitas Kadiri.

(14)

PENUTUP

Penyelenggaraan kebebasan

akademi(

kebebasan

mimbar

akademik, dan

otonomi

keilmuan merupakan langkah yang strategis dalam terjadinya

proses

demokratis sekaligus menciptakan masyarakat ilmiah

di

lingkungan kampus. Dengan berlakunya kebebasan akademik

dan

kebebasan mimbar akademik serta diakuinya

otonomi

keilmuan, maka lengkaplah landasan

untuk

menjadikan

tiap

lembaga pada

jenjang pendidikan

tinggi

sebagai

wahana pembelajaran dengan

ciri

khasnya. Kebebasan

akademik

dan

kebebasan

mimbar

akademik sekaligus

membuka

kesempatan bagi warga sivitas academika untuk saling menguji pikiran dan pendapat. Keterbukaan

ini

penting dijadikan sebagai semangat dalam segala diskursus antara sesama warga masyarakat akademik, karena betapapun hebatnya seseorang dalam penguasaan disiplin ilmunya, tak ada alasan baginya untuk beranggapan bahwa pikiran

dan pendapatnyalah satu-satunya yang benar. Keterbukaan menjauhkan seorang dari

(15)

DAFTAR RUJUKAN

1.

Pedoman

Penjaminan

Mutu

(Quolity

Assurance) Pendidikan Tinggi.

2.

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Direktorat Pembinaan Akademik Dan Kemahasiswaan. 2003.

3.

Standar Nasional Pendidikan Tinegi (SNPT), Dijen Dikti, Tahun 2014

4.

Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SMPT). Tahun 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menjawab tujuan dilakukan dua cara yaitu untuk menjawab tujuan mengenai: (1) Mengetahui proses penerapan sebagai gambaran umum pemberian kredit pola Grameen

Penentuan Jumlah responden sebanyak 30 pemburu madu yang dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu dengan menentukan 10 orang pemburu madu pada smasing-masing KPH dan

Berdasarkan hasil pembahasan “Rancang Bangun Sistem Enterprise Resource Planning untuk Organisasi Kemahasiswaan”, dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi

Pada terbitan ini kami mempublikasikan judul dan penulis sebagai berikut; Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Program ASI Eksklusif Di Desa Pamijen, Sokaraja, Banyumas

Hasil penelitian tersebut, terbukti bahwa teknik copy the master dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis cerpen pada tingkat Sekolah Menegah Atas

Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis

Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan suatu kegiatan yang tercantum pada Tridharma Perguruan Tinggi dan memberikan kesempatan sebesar- besarnya bagi Dosen Teknik