IDENTIFICATION OF MERCURY IN CREAM BLEACH Tatik Handayani
Akafarma Sunan Giri Ponorogo
Cosmetics is a substance intended to be used on the outside of the human body (epidermis, hair, nails, lips and external genital organs section) or the teeth and oral mucosa, especially to clean, perfume, change or improve appearance and body odor or protect or maintain body in a good condition. (decision of the Head of National Agency of Drug and Food of the Republic of Indonesia No. HK.03.1.23.08.11.07517. 2011.
One of the products emerging in the market are mainly cosmetic skin care, whitening creams. Skin lightening creams are also referred to as skin lightening cosmetics that have a nature to reduce spots (pigmentation) of the skin. Skin lightening creams often contain mercury because this material gives a faster effect than other whitening active ingredient.
The purpose of this study was to determine the presence or absence of mercury and its compounds in the lightening creams. According to the Decree of the Head of National Agency of Drug and Food of the Republic of Indonesia No.HK.03.1.23.08.11.07517. 2011, this material may be prohibited because of the danger that can cause a variety irritations of skin, damage of brain, kidney, liver, fetal disorders and even cancer. Identification of mercury and its compounds was conducted using mercury deposition reaction by a solution of potassium iodide and the formation of copper mercury amalgam. This research was conducted at the Laboratory of Sunan Giri AKAFARMA Ponorogo.
The results showed that of the 10 brands of skin whitening creams, there is only one sample containing mercury, while 9 samples did not contain mercury. Thus, it can be concluded that all nine samples qualify while one sample not meet the requirement
.
Keywords : Identification of Mercury , Whitening Cream, precipitation of Potassium Iodide and Mercury Amalgam Formation of Copper
LATAR BELAKANG
Saat ini kosmetik telah menjadi kebutuhan manusia, yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Masyarakat dari berbagai lapisan, baik dipandang dari segi umur dan strata ekonomi, menggunakan kosmetik dalam aktivitas sehari-hari. Sehingga tidak mengherankan bila para produsen semakin gencar mempromosikan produknya. Baik produk untuk perawatan kulit, perawatan rambut hingga perawatan kuku.
Salah satu produk yang marak di pasaran adalah kosmetik perawatan kulit terutama krim pemutih. Hal ini disebabkan paradigma masyarakat bahwa putih adalah cantik. Paradigma semakin berkembang dipicu dengan adanya iklan-iklan kecantikan yang dibuat sedemikan rupa untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang ditawarkan.
Krim pemutih kulit sering juga disebut sebagai skin lightening adalah kosmetik yang mempumyai sifat dapat memutihkan kulit dan mengurangi bercak/flek (pigmentasi) pada kulit dalam jangka waktu tertentu . Dalam jangka waktu lama pemutih tersebut dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Namun, penggunaan yang terus menerus justru dapat menimbulkan pigmentasi dengan efek yang permanen. (Sugijarti Kartodidjojo, 1988).
Kecenderungan masyarakat untuk memilih pemutih kulit yang memberi efek instan dimanfaatkan produsen dalam pemilihan bahan aktif produknya. Merkuri merupakan bahan aktif yang paling cepat memberikan efek yang signifikan dalam memutihkan kulit dibandingkan dengan bahan aktif lain.
Pada dasarnya bahan ini telah dilarang penggunaannya sejak tahun 1988
dan peraturan resminya yang terbaru melalui Keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.08.11.07517. tahun 2011.
.
Karena pemakaian merkuri dalam krim pemutih dapat menimbulkan iritasi kulit, kerusakan otak, kegagalan ginjal, liver, kanker bahkan gangguan janin .Walaupun cuma dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu memasuki sistem syaraf tubuh. (BPOM 2006).Mercury atau Merkuri atau Air merkuri (Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah logam yang sangat berat, berwarna putih keperakan dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari 5 unsur (bersama cesium, fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar.Garam merkuri yang terpenting adalah merkuri klorida (racun berbahaya), merkuri fulminat (sebagai pemicu bahan peledak) dan merkuri sulfida (vermilion, pigmen cat).( Setiono dan Handyana Pudjaatmaka, 1985)
Senyawa merkuri mudah diserap kulit atau lapisan mukosa Walaupun cuma dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk kedalam darah, lalu memasuki sistem saraf tubuh. Pemakaian merkuri dalam krim pemutih kulit dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, dan iritasi kulit bahkan pemakaian dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal, kanker dan gangguan perkembangan janin.Gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim pemutih kulit adalah gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), gangguan
emosi, selain depresi. (Sugijarti Kartodidjojo, 1988)
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2013 sampai Juni 2013 di Laboratorium Analis Farmasi dan Makanan Sunan Giri Ponorogo.
Pada identifikasi merkuri dilakukan dengan analisa kualitatif. Analisa kualitatif bertujuan menyelidiki zat atau senyawa apa yang ada dalam jumlah yang masih dapat dinyatakan atau dibuktikan.
PROSEDUR KERJA 1. Larutan Baku
Sejumlah lebih kurang lebih 50 mg HgCl2 dimasukkan dalam tabung reaksi
kemudian
ditambah 10 ml aquadest, diaduk hingga larut.
2. Larutan Uji
Sejumlah lebih kurang 5,0 gram cuplikan ditimbang dalam beker glass ditambah dengan 25 ml eter dimasukkan ke dalam tabung, dikocok dan disentrifus. Diulangi 3 kali. Fase eter dibuang, pada sisa ditambah 10 ml campuran asam klorida 25% dan asam nitrat (3:1), diuapkan di atas kompor listrik sampai hampir kering. Pada sisa penguapan ditambahkan 10 ml aquadest, didihkan sebentar kemudian didinginkan dan disaring.
3. Cara Uji
a. Sejumlah 1 ml larutan uji ditambah 1 tetes larutan Kalium Iodida 0,5 N dengan perlahan melalui dinding tabung. Jika sampel positif mengandung merkuri maka akan terbentuk endapan warna merah jingga.
b. Batang tembaga yang terlebih dahulu diamplas hingga mengkilap dicelupkan ke dalam
larutan uji untuk beberapa saat. Jika sampel positif mengandung merkuri akan terbentuk lapisan berwarna abu-abu mengkilap pada batang tembaga, yang akan lebih jelas terlihat jika digosok dengan kertas saring. c. Pengujian larutan baku sama seperti pada larutan uji.
Hasil analisa merkuri dalam 10 merk krim pemutih kulit diperoleh 1 sampel positif mengandung merkuri yang ditandai dengan adanya endapan merah muda dan pembentukan amalgam. Sedangkan 9 sampel tidak mengandung merkuri yang ditandai dengan tidak adanya endapan merah muda dan tidak terjadi pembentukan amalgam. HASIL PENELITIAN 1. Identifikasi a. Larutan Baku 2. Larutan Uji Larutan Baku + Larutan KI 0,5 N Kawat Tembaga dalam Larutan Baku (Amalgam) Kesimpul an Endapan merah jingga Terbentuk amalgam Positif (+)
No Sampel Larutan Uji + Larutan KI 0,5 N
Kawat Tembaga dalam Larutan Uji (Amalgam)
Kesimpulan
1 1 Larutan kuning cerah Tidak terbentuk amalgam Negatif (-) 2 2 Larutan kuning cerah Tidak terbentuk amalgam Negatif (-) 3 3 Larutan kuning cerah Tidak terbentuk amalgam Negatif (-)
4 4 Endapan merah jingga Terbentukamalgam Positif(+)
5 5 Larutan coklat tua Tidak terbentuk amalgam Negatif (-) 6 6 Larutan coklat tua Tidak terbentuk amalgam Negatif (-) 7 7 Larutan coklat tua Tidak terbentuk amalgam Negatif (-) 8 8 Larutan coklat tua Tidak terbentuk amalgam Negatif (-) 9 9 Larutan coklat tua Tidak terbentuk amalgam Negatif (-) 10 10 Larutan coklat tua Tidak terbentuk amalgam Negatif (-)
Gambar Hasil Pengamatan
Contoh hasil sampel yang negative
Merkuri
Contoh hasil sampel yang positive
Merkuri
PEMBAHASAN
Hasil analisa merkuri dan senyawanya dalam 10 merk krim pemutih kulit diperoleh 1 sampel positif mengandung merkuri yaitu ditandai dengan adanya endapan merah muda dan pembentukan amalgam. Sedangkan 9 sampel tidak mengandung merkuri yang ditandai dengan tidak adanya endapan merah muda dan tidak terjadi pembentukan amalgam.
Pemilihan metode penelitian sangat mempengaruhi dalam identifikasi merkuri . Pada metode pengendapan kalium iodida dan pembentukan amalgam merkuri tembaga, memiliki beberapa keterbatasan yaitu jenis senyawa merkurinya tidak bisa diketahui dan apabila kadar merkuri yang terkandung sangat kecil kemungkinan tidak menampakkan hasil yang jelas pada saat dilakukan pengamatan. Dalam pembuatan larutan baku juga sangat mempengaruhi pengambilan kesimpulan . Apabila pembuatan kadar larutan baku terlalu besar maka warna yang dihasilkan pekat, akan tetapi apabila kadar merkuri dalam sampel kecil warna yang dihasilkan tidak seperti larutan baku. Pada larutan merkuri kadar besar warna yang dihasilkan merah jingga pekat hingga merah. Sedangkan pada larutan merkuri kadar kecil warna yang terbentuk merah jingga cerah.
Namun metode ini masih memenuhi syarat untuk pengujian merkuri . Meskipun warna dari pengendapan kalium iodida kurang menunjukkan hasil yang akurat, tetapi akan dikuatkan dengan amalgam merkuri yang terbentuk pada kawat tembaga apabila dalam sampel terkandung merkuri meskipun kadarnya kecil.
Berdasarkan hasil pengujian, 9 sampel tidak mengandung merkuri dengan memberikan warna larutan kuning cerah pada pengujian endapan kalium iodida dan tidak terjadi pembentukan amalgam merkuri tembaga. Satu sampel positif mengandung merkuri dengan memberikan endapan
merah jingga pada pengujian endapan kalium iodida dan terjadi pembentukan amalgam merkuri tembaga.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap merkuri dengan 10 sampel merk pemutih kulit sediaan krim dengan menggunakan metode pengendapan kalium iodida dan pembentukan amalgam merkuri tembaga yamg dilaksanakan di laboratorium AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo didapatkan hasil sebagai berikut bahwa 1 sampel mengandung merkuri sedangkan 9 sampel tidak mengandung merkuri .
Pada Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No: HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011 tentang kosmetik disebutkan bahwa kosmetik tidak diperbolehkan mengandung merkuri . Penambahan merkuri oleh produsen bertujuan untuk memberikan efek yang lebih cepat dalam mencerahkan kulitnya,tanpa memperhatikan efek sampingnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis disimpulkan bahwa masih beredar krim pemutih yang mengandung merkuri. Untuk itu masyarakat harus waspada dan teliti dalam memilih kosmetik.Dalam pemilihan jenis kosmetik masyarakat harus lebih memperhatikan perijinan dari produk tersebut,jika sudah terdaftar dalam Depkes dan perijinannya dari BPOM maka kemungkinan adanya bahan yang dilarang sangat kecil.Diharapkan masyarakat tidak memilih kosmetik yang perijinannya belum jelas dan harus mengikuti perkembangan penelitian terbaru yang berkaitan dengan ditemukannya jenis kosmetik yang mengandung bahan berbahaya yang dilarang.Dengan demikian masyarakat akan terlindung dari dampak negatif dari pemakaian bahan yang dilarang dalam kosmetik.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes,Goeswin. 2000. Sumbangan Pemikiran Serta Gagasan Untuk Pengembang- an Departemen Farmasi ITB Di Masa Datang dan Kilas Balik Masa Bakti di ITB. Makalah disajikan dalam Apresiasi Purna Bakti Guru Besar Departemen Farmasi ITB, (Online). Tersedia dalam:
http://makalah_kosmetik_Proff. Goeswien Agoes.com.
( 3 April 2009)
Artno. 2006. Kulit, (Online). Tersedia: http://spiritia.or.id/cst/bacacst.php?ar tno=1045&menu=masmenu
(13 April 2009)
Davies, Tony. 2006. Mengatasi Kondisi Kulit, (Online). Tersedia:
http://lifestyle.roll.co.id/kesehatan/5-kesehatan/57-dj.html
(13 April 2009)
Dewa. 2007. Kulit Putih Dengan Diamond Peeling, (Online). Tersedia:
http://kulitcantik.jawabali.com/searc h/lapisan+kulit
(12 April 2009)
Hari Priowirjanto, Gatot. 2001. Merawat Kulit Wajah Berpigmentasi, (Online). Tersedia: http:// www. SMK Bidang Tata Kecantikan Kulit, Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit.com.