Ilarjito,
NazlaMaharani
Umayaolka
Septiana Universitas PGRI Semaranghaqitoian@gmail.com
Abstract
IThis
community servicesin
the term
of
developingwriting
skillsfor
Santri
were conductedat
two Islamic Boarding
Schools:Al-Itqon and
Tholaba
Barokatil Qur'an
in Semarangcity.
Theaim
of
this
community servicesis
developingthinking skills
andwriting
skillsfor
the Islamic boarding school community. The activities is in cooperationwith
the headof
the
Islamic
Boarding
School, taken placefor
nine
months,in
theform of
on
training, guidance, mentoring,and
competition. Theproducts
arepublished on
Bunga Rampai bookswith
the approval numbers QSBN 978-602-8047-07-9). The target of theprogram
is increasing theSantri's
creativity on thinkingandwriting.
Key word: Santri, thinking skills
andwriting
skillsAbstrak
Pengabdian
kepada Masyarakat
ini
ditujukan pada pondok
pesantren
Al
Itqondan
TholabaBarokatil
Quran(TBQ)
yang berlokasidi
kota
Semarang. Tujuan dilakukannyapengabdian
adalah meningkatkan keterampilan
berpikir dan
menulis
ilmiah
sebagai keterampilanyang dibutuhkandi
pondok pesantren. Pelaksana kegiatanini
adalahTIM
LPPM
IKIP
PGRI
Semarang yangterdiri
dat',3 (tiga)
orang dosen dan2
(dua) orang mahasiswa.Mitra
pengabdianini
adalah masyarakat pondok pesantren,yaitu
pembina(kyai)
dan santri. Pelaksanaan kegiatandilakukan
dalamjangka
waktu
9
(sembilan)bulan.
Kegiatan
yangdilaksanakan
adalahsosialisasi
program pada
mitra
di
bulan
pertama, pelatihan dan pendampinganselama
5
(ima)
bulan
selanjutnya. Proses
pengembangansumber
dayadilakukan kompetisi terintegrasi,
prosespublikasi
dan
pelaporan.Luaran
yang
dihasilkanmelalui
pengabdian kepada masyarakatini
buku
bungarampai karya santri yang
berjudul Tasbih: Bunga RapaiTulisan
Santri dengan nomorISBN
978-602-8047-07-09. Sasaran yangdituju
melalui
pengabdianini
adalah mengembangkan sumber daya manusia, Santriberfikir
kreatif dalam menulis karya ilmiah.Kata kunci:
santri, keterampilan berpikir, ketrampilan menulisA.
PENDAHULUAN
adanya
perhatian
tersebut,
memberi Pada dua tahunini,
pondokpesantren dampak
pada
pencitraan
masyarakatmenjadi
perhatian
banyak pihak.
Dengan umum
terhadap
pondok
pesantren.IBM GURU-GURU PAUD DI KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
M.M. Sinta Wardani, Pipit Mugi Handayani, Siti Ulfiyani
Pesantren dekat
dengan istilah
santri,
yaitupenghuni
pondok
pesantren
yang mempelajari dan mendalamiilmu
Islam, dansebagai
wadah, tempat tinggal
bagi
parasantri.
Pondok
pesantren
secara
historis, merupakan penggabungan budayaTamil
danArab
dalam
tradisi
pesantren.
Dengan demikian, hal tersebut mempengaruhi segalabentuk
pemaknaandan
pemakaian istilah,seperti
santri
(bahasa
tamil),
kegiatanmengaji, dan pondok (funduq) yang
dalambahasa arab diartikan sebagai pondok.
Sesuai dengan
sejarahnya, pondokpesantren
memiliki tradisi yang
terbangun atas5
elemen(Dhofier,
1985),yaitu
adanyapondok, masjid, santri,
pengajaran
kitabIslam klasik, dan
kyai.
Kegiatan
dasardalam
pondok
pesantren
diawaii
darifokus
untuk
memperdalam
pembelajaranagama
islam. Seiring
dengan
waktu,pesantren memperluas
program
denganmenjangkau
wilayah
pendidikan.
Tidaksedikit
pondok
pesantrenmenjadi
lembagapendidikan
Islam,
baik
yang
bersifatinformal
maupun
formal
dengan
adanya penyesuaiandengan ketentuan
pendidikan yang berlaku.Pengkategorikan
pesantren
ber-dasarkantipologinya (Harjono,
1999; IsmailSM,
2002),
yaitu
pesantren
shalafi,pesantren
khalafi,
pesantren
kilat,
danpesantren
terintegrasi.
Hal ini
jrga
mendukungfakta
bahwa
penghuni pondok pesantrentidak
dibatasi pada
orang
yangberasal
dari
daerah tertentu saja,
tetapidatang
dari
beragam daerah,
berkumpul, bertemu,dan beiajar
di
pondok
pesantren.Dengan demikian,
di
wilayah
pondokpesantren
akan
ditemukan
keberagaman pribadi(Multikultural
Community). Beranjakdari kondisi
yang demikian, maka
banyakkekayaan
yang dapat
digali dari
pondokpesantren, terutama para santrinya.
Beberapa
tahun
belakangan,
di Indonesia, mencuat berbagai isuradikal
danterorisme
yang
sering dikaitkan
dengan keberadaanpondok
pesantrendan
ragamkegiatan
yang
dilakukan
oleh para
santri.Kondisi
demikian
membuat
pencitraanpondok
pesantren secara
umum
menjadimenurun, bahkan
cenderung
buruk.Kekayaan
dalam
pondok
pesantren terselimutiisu
yang mengucilkan santri danpondok
pesantren.
Meskipun
demikian, banyak pula pada pemerhati peristiwa serupamampu
menunjukkan
bahwa
pondokpesantren
nyaris
tidak
terbukti
sebagaiwadah
teroris.Terdapat
indikasi
justru
dijiwa-jiwa
nasionalisme yangtinggi
berkolaborasi dengan pribadimultikultural.
Forum
Pemberdayaan
Pesantren (FPP) kerap menggelar seminar keagamaandi
beberapa pondok pesantren.Hal
lainjuga
ditunjukkan dengan
masuknya
sistempembelajaran
formil
atau
sekolah
dapatdilakukan
di
lingkup
pondok
pesantren sebagai wilayah pembelajaran umum, resmi, danformal.
Sistem
pengelolaan
pondokpesantren
yang mayoritas
berkegiatan sepenuhnyadi
lingkungan pondok pesantren,membuat
tidak
semua
masyarakat umummengetahui
kondisi
yangterjadi
di
dalampondok
pesantren.
Hal
tersebut
yangmenjadi
faktor
pendukung cepatnya isu beredar dan meluas.Berdasarkan
wacana tersebut,berkaitan dengan
peran santri
dalammenerapkan
ilmu-ilmu
yang
didalaminya,akan
menentukan
kedudukan
pondok pesantren dan pencitraandi
mata masyarakat pada umumnya. Berdasarkan observasi danhasil
pengamatan bahwasanya
dalamwilayah pondok
pesantren,belum
banyakpendampingan
kegiatan
santri
yangdiarahkan
pada
konsumsi
khalayak,masyarakat
umum.
Unsur
bacaan
yangselama
ini
dapat dengan mudah diterima dan memberi manfaat pada pembaca apabila sifatbacaan tidak melenceng
jauh
dari sifat sosial kemasyarakatan.Sebagaimana
diketahui,
di
setiappondok
pesantrn
memiliki kondisi
dan ragam kegiatan.Hal
yangmenonjol
adalahadanya dominasi pelajaran agama
padasetiap
proses pembelajaran
di
pondokpesantren. Pembelajaran
dengan
standarpendidikan dilakukan
di
wilayah
pondokserta hanya
memiliki
rentang
waktu
yangsingkat.
Kegiatan-kegiatan
tersebut
dapatdilakukan hanya
dengan
berada
di
lingkungan pondok
pesantren,tanpa
harus ke luar lingkungan.Potensi
kekayaan
ilmu
danpengetahuan
yang
lahir dari
pondokpesantren membutuhkan
teknik
yang
tepatbagi para santri untuk
dapatmenyampaikannya
di
tengah
masyarakatumum.
Hal
tersebut
akan
membangun pencitraan, bahwasanyasantri dan
pondok pesantrentempat mereka
menuntut
ilmu
adalah
wadah yang juga
dapatmembangun
karakter
generasi
penerusmenjadi
generasi
yang multikultural
dan nasionalismetinggi.
Dengan demikian perlu adanya penyikapan terhadap situasi tersebut,dengan pembinaan penulisan
ilmiah.
Haltersebut dapat
dilakukan
padadua
pondok pesantren berikut sebagai bentuk pengabdianIBM GURU-GURU PAUD DI KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
M.M. Sinta Wardani, Pipit Mugi Handayani, Siti Ulfiyani
kepada masyarakat
Pencitraan pondok pesantren melalui potensi
multikultural
sebagai kekayaanlokal
di
lingkungan pondok
pesantren
menjadipeluang
besar dalam
embuka
pintueksistensi
pondok
pesantren beserta santriuntuk terjun
di
tengah
masyarakat secarakredibel.
B.
METODE
Beberapa
metode
yang
akandilaksanakan
dalam
memberikan
solusiterhadap
permasalahanmitra
antara lain
sarasehan
dan
penyuluhan,
pelatihan
danpraktik,
serta pengembangan produksi. Sarasehandan
penyuluhan meliputi
lima
kegiatan.
Satu,
penjajakan
danpembacaan kemampuan
santri
melaluipenyebaran
angket
dengan
muatan kemampuan menulisilmiah.
Dua, pemberianwacana
mengenai
menulis
ilmiah
berdasarkan
hasil
analisis angket.
Tiga, pemberian wacana mengenai ragam bentuktulisan
ilmiah
pada
santri
serta
peluang perkembangannya.Empat,
pengembangandiri
dalam kemampuan menulisilmiah
parasantri.
Lima,
evaluasi
hasil
sarasehan dan penyuluhan pada santri.Pelatihan dan
praktik
meliputi lima
kegiatan. Satu, penyampaian
teknik
menulisilmiah
dalam ranah pondok pesantren. Dua,penyampaian
ranah multikultural
dalampenggalian potensi lokal. Tiga, penyampaian
teknik penyajian tulisan
ilmiah
sebagai salahsatu
syarat
keterbacaan.Empat,
pelatihanmenulis
ilmiah
secarapraktis dalam
tigatawaran ranah
tema
pembahasan. Lima,penulisan
ilmiah dan
praktinya
dalam menggakomodasiide dan
kreatifitas
santri dalam menulis ilmiah.Pengembangan
produksi
meliputiempat kegiatan. Satu,
kompetisi
terintegrasihasil
kegiatan menulis
ilmiah
santri.
Dua,seleksi tulisan
ilmiah
santri
sebagai tekspilihan
bunga
rampai
ilmiah
santri.
Tiga,memediasi kerjasama
dengan
mitra
luarterkait dengan publikasi dan cetak kebukuan
bunga rampai
karya
santri.
Empat, akomodasiproduk lokal
pondok
pesantren sebagai produk layak konsumsipublik
dalam bentuk buku ber-ISBN.C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terdapat
beberapa
permasalahanmitra.
Satu,
potensi santri yang
dapatdiaplikasikan
melalui
kegiatan
menulisilmiah
masihmemiliki
peluang yang kurangluas.Dua,
pilihan
metode
menulis
santrimasih bersifat
konvensional
sehinggapengembangan
kreativitas.
Tiga,
kegiatanmenulis ilmiah belum menjadi
salah
satusolusi bagi
hambatanpada
pengembangansumber
daya dan
potensi.
Empat,
dengankondisi
kegiatan
menulis
ilmiah
yang terbatas maka mempengaruhi besar kecilnya ruang publikasi.Berdasarkan
hal
tersebut,
maka pelaksanaan pengabdian kepada masyarakatyang
dapat diterapkan
dalam
memberiksolusi
permasalahan,
yaitu
sarasehanmenulis
ilmiah
di
lokasi
kedua
pondok pesantren dengan materi "penggalian potensipondok
pesantren
sebagai
kekayaanmultikultural",
penyuluhan penulisanilmiah
di
kedua pondok
pesantren dengan materimenulis
ilmiah
bertema "berprestasi melaluitulisan ilmiah",
pelatihan
dan
praktik
penulisan
ilmiah
di
kedua lokasi
pondokpesantrean
dengan
tema
"Kekayaanmultikulturall di
pondok pesantren" dengan menerapkanmetode
sebagaimodul
dalammembina
dan
mendampingi
para
santri, mendokumentasihasil karya santri
dalambentuk
bungarampai yang
dapat dijadikan kegiatan berkelanjutan serta membuka ruangpublikasi
bagi
pondok
pesantrendi
tengahmasyarakat
luas
pada
umufilnya,
danmasyarakat
pondok
pesantren
Pada khususnya.Hasil yang
dicapai
melaluikegiatan
pengabdian
kepada
masyarakatini
adalah,
beberapainformasi
mengenaikondisi kedua pondok
pesantren,
yaitupondok
pesantren
al-Itqon,
Bugen,Pedurungan
Kota
Semarang
dan
pondokpesantren
Tholaba barokathil
Qur-an, bangetayuKulon,
Genuk,
Kota
Semarang.Jumlah
masing-masing
pondok
pesantren yangterlibat
dalam kegiatanini
antaralain
50
(IrQon)
dan 40 (Tholaba BarokathilQur-an)
yangterdiri dari
santriputra
dan santri putri.Mitra
pengabdian kepada masyarakatini
terdiri
dari
dua
pondok
pesantrenyang
keduanyaterletak
di
kota
Semarang.Kondisi mitra
pengabdianterletak
di
dua desamemiliki
lingkungan
masyarakat dankultur lokal
yang
berbeda.
Hal
tersebuttampak
dari
daerah
asal setiap santri di
pondok
pesantren.Pondok
pesantrenAl-Itqon
secarageografis
lebih
dekat
denganpusat
kota
Semarang,
tetapi
satri
yangmenempati
pondok
pesantrenberasal
dari beragam daerah hinggake luar
pulau Jawa. Sementaraitu,
pondok
pesantren Tholababarokathil Qur-an
lebih
didominasi
olehsantri
yang berasaldari
daerah sekitar kota Semarang.IBM GURU-GURU PAUD DI KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
M.M. Sinta Wardani, Pipit Mugi Handayani, Siti Ulfiyani
Sistem manajemen
di
kedua pondokpesantren
itu
pun
memiliki
perbedaan, dikarenakan asal muasalpondok
pesantren. Pondok pesatrenAl-Itqon
dilengkapi dengan lembaga pendidikanbagi
santri.Di
pondokpesantren
Tholaba Barokathil
Qur-an, mayoritas para santri bersekolahdi
sekolahdi
luar
pondok
pesantren,dan
berasal dari beragam sekolah.Kedua kondisi
tersebut
juga. mempengaruhi perkembangan budayalokal
pondok
pesantrendalam
proses interaksikemayarakatan
mereka
selama
menjadisantri. Jumlah santri
di
al-Itqon
berbanding seimbangantara
lakilaki
dan
perempuan, sedangkanjumlah
satridi
pondok pesantrenAl-Itqon
di dominasi oleh santrilaki-laki.
Tabel
1.Kegiatan
danHasil
PencapaianNo.
Kegiatan
Hasil
Pencapaian1.
Kordinasi pelaksanaanIbM
ke padamitra
Pondok pesantren
Al-Itqon
Jadwal pelaksanaan kegiatan
IbM di
lokasi mitra Pondok pesantrenAl-Itqon
2.
Kordinasi pelaksanaanIbM
kepada mitra Pondok PesantrenBarokathil
Qur -anJadwal pelaksanaan kegiatan
IbM
di lokasi mitra Pondok pesantrenBarokathil Quran
3.
Sarasehan Menulisilmiah di
lokasi mitra Pondok pesantrenAl-Itqon
Angket kemampuan menulis
ilmiah
santri di pondok pesantrenAl-Itqon.
4.
Sarasehan menulisilmiah di
lokasi mitra Pondok PesantrenBarokathil
Qur -anAngket kemampuan menulis
ilmiah
santri rli pondok Barokathil
Qur -an5.
Analisis data dan evaluasi6.
Penyuluhan penulisanilmiah di
lokasi
Dokumentasi hasil tulisanilmiah
santri mitra Pondok pesantrenAl-Itqon
dengan
Pondok pesantrenAl-Itqon
tema "Berprestasi melalui Tulisan
Ilmiah"
Hasil analisis angket kemampuan menulis
ilmiah
di dua lokasi mitra, yaitu pondok pesatrenAl-Itqon
danBarokathil
Qur-an.
7.
Penyuluhan penulisanilmiah di
lokasi mitra Pondok PesantrenBarokathil
Qur-an dengan tema "Berprestasi melaluiTulisan
Ilmiah".
Dokumentasi hasil tulisan
ilmiah
santri Pondok PesantrenBarokathil
Qur-an
Hasil
tulisan para
santri,
yaitu"Pondok
Pesantren
Tahafudzul
Qur'an-Tholaba
Barokatil
Qur'an",
"Profil
Pengasuh", "Adaptasidi
Pondok Pesantren","Kesederhanaan
Santri di
Pondok","Kesederhanaan
di
Pondok",
"Pondok Pesantren Sebagai RumahKe-Dua", "Adab
Para
Santri",
"Beda Budaya,Tak
Masalah","Beda
Tapi
Sama
Budaya
Kita
Semua","Banyak Sisi Positif, Tak
Ada
Sisi Negatif,Jadi Santri", "Cara
Mengatasi Rasa MalasMengaji", "Lasem
Kota
Santri
PenuhToleransi", "Boyong",
"Allah
Tidak
AkanMenyulitkan
Hambanya",
"Sifat
DanKepribadian Rasulullah
Yang
HarusDiteladani",
"Bagaiman Nasib
KepribadianAnak
Bangsa?", "Bagaiman
NasibKepribadian
Anak
Bangsa?",
"Mondok
Lag7",
"Kebahagiayarlg
Tak
Sempuma", "SusahnyaIstikumah",
dan "Ctta-Cita" .Keduapuluh
tulisan
para
santridibukukan
dalam
judul
Tasbih:
Bunga RampaiTulisan
Santri dengan nomorISBN
978-602-8417 -07
-9.
Berdasarkan
hasil pelaksanaanpengabdian,
yaitu
sarasehan,penyuluhan, serta pelatihan,
kemampuansantri
di
keduapondok
pesantren tersebut,para santi
memiliki
kekayaan
intelektuallokal
tinggi.
Hal
tersebut
menjadi
hasilpenggalian
potensi
di
wilayah
pondokpesantren
selama
proses
pelaksanaan pengabdian.D.
PENUTUP
1.
Simpulan
Simpulan
dari
kegiatan
pengabdian kepada masyarakatini
adalah bahwa potensilokal multikultural
yang
terdapatdi
dalampondok
pesantren
menjadi
kekayaan
tak ternilai karena banyak sekali sumber-sumberinformasi dari
setiap kegiatan
para
santri.Melalui
kegiatan
menulis
ilmiah
yangberanjak
dari
kekayaan
lokal
di
pondok pesantren maka terbukalah kesempatan bagimasyarakat pondok pesantren secara khusus
untuk
dapat berperan dalam perkembanganilmu
pengetahuan.
Di lain
pihak,masyarakat
pada
umumnya
dapatmengetahui
lebih
jauh
lagi
mengenai kekayaanyang
terdapat
di
dalam
pondokpesantren
dan
kekayaan
multikulturalnya.Melalui
kegiatan
pengabdian,
potensi berhargayang
ada dapat terdampingi
danterbina dengan
baik
serta terarah
padasasaran yang tepat.
2.
SaranSaran
ditujukan
padapihak
yang berkompetendalam
hal riset
dan
kegiatan pengabdiandi
lingkup
perguruan
tinggi
seluas-IBM GURU-GURU PAUD DI KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
M.M. Sinta Wardani, Pipit Mugi Handayani, Siti Ulfiyani
luasnya
pada
setiap
praktisi
pengabdiankepada masyarakat
untuk
terus
menggali kekayaanintelektual
dari
segi sektor lokal
dan
memberikan
peluang
yang berkelanjutan.DAFTAR PUSTAKA
Dhofier,
Zamakhsyarr.
1985.
Tradisi
Pesantren: Studi Tentang Pandangan
Hidup
Kyai. LP3ES: Jakarta.Harjono,
Amin Budi.
1999.
Bilik-bilik
Pesantren,
Yayasan
Al
Ishlah: Semarang.Ismail SM,
Nurul
Huda, danAbdul
Kholiq.
2002.
Dinamika
Pesantren
danMadrasah.
Semarang:
Pustaka Pelajar.